Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PJOK

RENANG

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
KELAS SD 3 H

ANGGOTA:
1. CHAERUNNISA. G (105401123020)
2. ASRUL (
3. SITI MAGFIRAH (
4. LIDYA AZRA DWI PUTRI (105401121920)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayahNya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul materi “Renang” dengan tepat waktu. Tak lupa
pula kita kirimkan salam serta shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PJOK. Selain itu, kami berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen pengampuh mata kuliah PJOK, tugas yang
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
terwujudnya kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 15 Desember 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia mengenai renang mulai terkenal setelah kemerdekaan. Berenang
merupakan cabang olahraga yang penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab manusia hidup
di dunia ini, sehari-harinya tidak lepas dari pada air. Air adalah salah satu unsur yang penting
didalam kehidupan kita, karna jika tidak ada air tentu semua makhluk hidup tidak dapat
hidup.
Berenang dapat memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita
melakukannya secara benar dan rutin.Namun kenyataannya, banyak yang enggan
mempelajari cabang olahraga tersebut, karna dianggap berbahaya. Padahal berenang
terbilang minim resiko, olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot
tubuh dipakai sewaktu berenang.
Untuk menghidari terjadinya bahaya yang dikhawatirkan, dianjurkan melakukan
gerakan pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram otot sekaligus juga
berfungsi untuk meningkatkan suhu tuhuh dan detak jantung secara bertahap dan juga
lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak
menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari renang?
2. Bagaimana sejarah renang di Indonesia?
3. Bagaimana sejarah munculnya gaya-gaya renang?
4. Bagaimana teknik dasar renang?
5. Apa saja hal penting dalam renang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu renang
2. Untuk mengetahui sejarah renang di Indonesia
3. Untuk mengetahui sejarah munculnya gaya-gaya renang
4. Untuk mengetahui teknik dasar renang
5. Untuk mengetahu hal penting dalam renang
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Renang
Renang merupakan salah satu cabang olahraga aquatik. Renang adalah upaya
menggerakkan (mengapungkan atau mengangkat) semua bagian tubuh ke atas permukaan air.
Renang adalah cabang olahraga yang menggunakan anggota tubuh terutama bagian tangan
dan kaki untuk bergerak di dalam air.
Olahraga renang adalah perlombaan kecepatan bergerak di air dari garis start hingga
finish. Dalam perlombaan renang menggunakan berbagai gaya, antara lain gaya bebas, gaya
kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Pemenang yang memenangkan lomba renang
adalah perenang yang menempuh jarak tertentu dalam waktu tercepat.
Selain gaya-gaya renang tersebut maih ada yang lain yang termasuk olahraga aquatik,
yaitu loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air. Peraturan perlombaan
renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA).
Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang renang di
Indonesia.

B. Sejarah Renang Di Indonesia


a. Olahraga renang semakin lama semakin berkembang dan tersebar luas hampir
keseluruh negara di dunia termasuk indonesia. Di indonesia renang ada telah ada
sejak tahun 1940. Dengan berdirinya kolam renang pertama kali adalah kolam renang
Cihampelas di Bandung. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas,
maka awal dari kegiatan olahraga renang di indonesia dapat dikatakan mulai dari
Bandung. Selain kolam yang berada di Bandung, negara indonesia memiliki kolam
renang lainnya juga, seperti kolam renang Cikini di Jakarta dan Brantas di Surabaya.
Pada tahun 1917 berdirilah perserikatan berenang yang diberi nama Bandungse
Zwembond atau perserikatan Berenang Bandung, yang berdiri dari beberapa
perkumpulan renang yaitu Osvia, Mulo, Kweekschool, semuanya berada di
lingkungan sekolah. Setelah terbentuk perkumpulan tersebut, mulai didirikan kota
lainnya seperti di Jakarta dan Surabaya. Pada tahun1918 barulah didirikan
perserikatan Berenang Jawa Barat yang diberi nama Wets Java Zwembond. Pada
tanggal 18 April 1924 di pasuruan didirikan NIZB (Nederlands Indische Zwembond)
dengan beranggotakan dari 3 kota, yaitu: Pasuruan, Bandung, dan Surabaya.
Kemudian berdiri pula Oost Java Zwembond atau perserikatan Berenang Jawa Timur
yang beranggotakan kota-kota seperti: Malang, Surabaya, pasuran, Blitar, Lumajang,
Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Cepu pada tahun 1927.
Pada tahun1930 dididrikan juga kolam yang lebih modern dari pada sebelumnya,
seperti kolam renang Manggarai di Jakarta dan Tegalsari di Surabaya. Olahraga
renang semakin berkembang dengan pesatnya di Surabaya, Jakarta dan Semarang,
selain itu banyak bermunculan perkumpulan seperti perkumpulan Renang Indonesia
Muda, Chung Hua, Kung Hua. Dengan adanya perkumpulan tersebut prestasi renang
semakin baik.
Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 – 1945, oarang-orang Indonesia
mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk bisa belajar renang. Hal ini
disebabkan seluruh kolam renang itu dapat digunakan untuk masyarakat umum.
Setiap tahunnya olahraga renang di Indonesia semakin berkembang luas sampai
sekarang. Berbagai event pun telah dilaksanakan, sehingga banyak bermunculan atlet-
atlet dari seluruh pelosok Indonesia yang dapat bersaing di tingkat internasional. Hal
tersebut merupakan sebuah prestasi yang internasional. Hal tersebut merupakan
sebuah prestasi yang cukup membanggakan.

b. Masa Setelah Kemerdekaan (1945-1950)


Pada masa ini olaharaga renang kembali menurun keredaannya, karena pada
masa ini masyarakat tanag air, sedang berjuang dan fokus untuk mrmperjuangkan
kemerdekaan melawan penjajah. Sehingga tidak terlihat peningkatan sampai dengan
tahun 1951, pada saat itu dibawah kepemimpina Zwembond Voor Indonesia (ZBVI).

c. Dekade tahun 1951-1961


Pada tanggal 24 Maret 1951 lahirlah persatuan Berenang seluruh Indonesia yang
kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil
mengekuhkan ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil
ketua, sekretaris, bendahara dan komisi teknik. Selanjutnya PBSI diterima menjadi
anggota PORI (Persarikatan Olahraga Olympiade Indonesia), yang kemudian diubah
menjadi KOI (Komite Olympiade Indonesia), sejak itu, olahraga renang indonesia
secara bertahap maju dan berkembang. Hingga pada tahun 1952, PBSI menjadi
anggota resmi dari Federasi Renang Dunia yaitu FINA (Fderation Internationale de
Nation) dan IOC (International Olympiade Committee), terdaftar sebanyak 29
perkumpulan, yang bergabung dalam PBSI (Persatuan Beranang Seluruh Indonesia).
Oleh karena itu, kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang ddi tingkat
daerah.
Perkembangan olahraga renang di indonesia terus mengalami peningkatan, setiap
tahun selalu menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan renang baik tingkat nasional
seperti PON (Pekan Olahraga Nasioanl) maupun tingkat daerah, sehingga cabang
olahraga renang menjadi salah satu cabang olahraga yang utama untuk
diperbandingkan. Prestasi olahraga renang di indonesia ambil bagian dalam Youth
Festival di Bukarest dan PON III di medan, sumatera utara. Berlangsung pula kongres
PBSI ke-1 dengan ketua terpilih Dadang Suprajogi.
Pada tahun 1959 diadakan kejuaraan renang nasional, kejuaraan ini untuk pertama
kalinya mengadakan pemisahan antara senior dan junior yang dilaksanakan di malang
jawa timur. Selain mengadakan kejuaraan, ada beberapa permintaan dari peserta
kongres mengganti nama PBSI menjadi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia).
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi
olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang,
singkatan ini juga digunakan oleh persatuan Bulutangkis seluruh Indonesia.

d. Masa Dekade Tahun 1971-1981


Dari perjalanan metode pembinaan kelompok umur setelah berjalan lebih kurang
dua tahun, metode ini diatur kembali disesuaikan dengan peraturan FINA serta
kegiatan-kegiatan renang di tingkat Asia. Sejalan dengan perubahan tersebut pada
tahun 1973 kelompok umur disusun sebagai berikut:
1) Kelompok umur IV dari usia 10 tahun dan dibawahnya
2) Kelompok umur III dari usia 11 sampai 12
3) Kelompok umur II dari usia 13 sampai 14 tahun
4) Kelompok umur I dari usia 5 sampai 17 tahun
5) Kelompok senior dari usia 18 tahun ke atas

C. Sejarah Munculnya Gaya-Gaya Renan

a) Gaya Bebas
Gaya yang paling awal muncul di dalam perkembangan renang dunia adalah yang
menyerupai cara berenang seekor binatang, disebut juga gaya crawl yang artinya
merangkak. Asalinya adalah yang disebut renang anjing atau yang dikenal dengan istilah
dog style. Gaya crawl ini disebut juga gaya rimau (harimau). Gaya crawl ini dalam istilah
olahraga renang disebut gaya bebas, namun pegertian gaya bebas dalam olahraga renang
adalah bebas gaya. Pada renang gaya ganti perorangan maupun estafel, maka si perenang
yang melakukan gaya bebas adalah gaya-gaya yang selain dari gaya dada, punggung dan
kupu-kupu.
Gaya ini sudah berumur kurang lebih 1000 tahun sebelum masehi, dilakukan di
Assyria sedangkan di Yunani kurang lebih 750 tahun sebelum masehi, dibuktikan dengan
banyak peninggalan benda-benda kuno seperti lukisan di zaman batu yang menunjukkan
gaya anjing mengayung, meskipun bisa jadi itu adalah gerakan yang berkaitan dengan
prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Begitu pula dengan adanya
gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukkan variasi dara
gaya dada.
Pada abad ke-18 muncul salah satu gaya renang, yaitu variasi gaya dada atau disebut
juga gaya bebas. Gaya ini lazim digunakan dan diajarkan pada sekolah renang maupun
dipertandingkan pada kejuaraan olahraga. Pada atlet renang pada masa tersebut juga
mencari-cari variasi gaya renang untuk memenangkan perlombaan. Hal tersebut
dilakukan oleh orang-orang dari amerika utara, amerika selatan, dan kepulauan polynesia.
Terbukti dengan adanya stempel lilin mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun
masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya
bebas. Pada tahun 1873, disebutkan orang inggris yang bernama J. Arthur Trudgen, gaya
tersebut terkenal dengan nama gaya samping trudgeon dan trudgeon bebas, atau dengan
kata lain disebut gaya bebas.
Pada tahun 1902, Ricard Cavil memperbaharui gerakan gaya bebas, dengan
menggunakan sentakan megibas, setelah sebelumnya menemui dan meniru gay aini dari
bangsa pribumi di kepulauan Polynesia. gerakan gya bebas yang pertama kali di Australia
yaitu 2 kali gerakan tangan, 2 kali gerakan kaki (two beat stroke). Sekarang yang lazim
dilakukan di Amerika dengan 2 gerakan tangan dan 6 kaki (six beat stroke), sedangkan
pada gaya bebas jepang dilakukan 2 kali grakan tangan 8 kali gerakan kaki (eight beat
stroke).

b) Gaya Dada
Sejarah renang gaya dada dimulai ketika zaman batu, Gaya ini sering juga disebut
gaya katak, karena Gerakan kaki dan tangan hampir mirip dengan seekor katak berenang.
Dalam sebuah buku yang dikarang oleh Nicolas Wynman pada tahun 1538, telah di
anjurkan melakukan gaya renang seperti seekor katak berenang, hanya bedanya antara
orang dengan katak ialah bahwa sikap meluncur orang dilakukan dengan kedua kaki dan
kedua tangan lurus, sedangkan pada katak sikap seperti itu tidak dijumpai. Pada awal
abad 19 yang diajarkan di setiap sekolah militer maupun di sekolah umum hanya renang
dengan gaya katak saja. Dalam perlombaan resmi renang gaya katak disebut gaya ada.
Pada tahun1696, Mechisedech Thevenot berkebangsaan perancis menulis buku Art of
Swimming menerangkan tentang gaya modern. Pada tahun 1800-an, pada perlombaan
renang yang diselenggarakan di Eropa banyak peserta yang menggunakan gaya dada.
Sedangkan pada tahun1844 di kota London, orang inggris menggunakan gaya dada
sampai tahun 1873, tetapi orang pribumi Amerika tetap menggukan gaya bebas.
Kapten Mathew Webb menjadi orang pertama yang menggunakan gaya dada
melintasi selat inggris, ia berenang dari Dover ke Cap Griz-Nez yaitu yang
menghubungkan antara inggris dan perancis, sejauh 21.26 mil (34.21 km) dalam waktu
21 jam 45 menit, itu dilakukan pada bulan Agustus tahun 1875.Adapun Louis adalah
orang pertama yang menjadikan gerak renang gaya dada menjadi cabang terpisah dari
renang, gaya lain dengan jarak 440 yard (402 m) pada olimpiade ini menjadi 3 gaya yaitu
gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Pada tahun 1928 adalah awal dari penelitian tentang renang oleh David Ambruster
yaitu seorang pelatih renang di Universitas lowa yang mendokumentasikan perenang di
dalam air. Hasil temuan dalam penelitiannya tentang gaya dada adalah,
“perenang ,emgalami penurunan kecepatan geraknya Ketika menggerakkan tangan maju
di dalam air”.
Berenang di bawah air pada waktu itu merupakan ketentuan yang di perbolehkan.
Bangsa jepang mengadakan suatu studi yang intensif dalam rangka mengembangkan
gaya renang kupu-kupu. Haasilnya jepang mencapai sukses pada tahun 1953 dan gaya
renang di bawah air secara kontinu dapat mengembangkan bermacam-macam
interprestasi. Bentuk variasi berenang secara utuh di bawah air di gunakan oleh Teofio
Lidefonso pada Olympiade tahun 1928, ia memodifikasi teknik mengambil nafas setelah
melakukan suatu Gerakan di bawah air. Begitu pula perenang rusia yang bernama
Luonichev meniru juara olymoiade 1956 Masaru furukawa dari jepang.
Gerak gaya di bawah permukaan air ternyata menambah gerak maju dan di larang
FINA sejak tahun 1957. Peraturan itu dapat mengembangkan gaya dada dengan posisi di
atas permukaan air, pengaruh dari kekuatan tangan di bawah air, banyak perenang
sekarang berorientasi dan berfikir dengan banyak membuat efisien gerak tangan, sebagai
modifikasi dari keyakinan bahwa kaki memberi dorongan. Awal tahun 1970, walter
kuxch dari eropa barat menggukan aksi dolphin pada gaya renangnya. Juara dunia dari
inggris, David Wilikie yang menjuara 200 meter gaya dada olypiade tahun 1976,
menggunakan cara ini dengan membiarkan Gerakan tubuh banyak ke atas pada gayanya,
dan luar dari permukaan air. Cara yang dilakukan David Wilkie kemudian mengundang
parah ahli rusia untuk mengadakan penelitian setelah Olympiade Monreal. Pendekatan
ilmiah serta keuntungan dari gerak ini di manfaatkan mendominasi dengan ranting
duapada gaya dada. Pada tahun 1978, Lina Kashusshite dari rusia keluar sebagai juara
dunia dengan sikap tubuh tinggi dan meluncur ke depan denan streamline.

c) Gaya Punggung
Gaya ini direnangkan dalam sikap terlentang atau gaya punggung, yang pertama kali
di perlombakan pada olympiade tahun 1912 diStockholm. Ketika kompotisi renang di
bagi pada tiga nomor pertandingan yaitu gaya dada, punggung, dan gaya bebas, baik even
nasional maupun internasional. Gaya pungung yang di pergunakan masih menggunakan
gerak yang elementer atau gaya punggung dengan menggunakan kedua tangan dengan
memutar secara bersamaan (double over arm) dan menggunakan Gerakan kaki katak.
Setelah tahun 1934 seorang perenang bernama Adolf kiefer melakukan perbaikan-
perbaikan gaya sehingga dapat menambah kecepatan dengan baik, sehingga gya ini
semakin digemari orang.

d) Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu adalah variasi dari gaya dada, pada gay aini kedua tangan harus
berada di atas permukaan air untuk di teruskan kedepan, sedangkan pada gaya dada
kedua tangan diluncurkan kedepan di bawah permukaan air. Menurut S.P.J Borsen
penulis buku “De Zwenspotr” pada tahun 1926 sudah ada beberapa perenang yang
melakukan suatu gaya menyerupai gaya kupu-kupu ini untuk menambah kecepatannya.
Tahun 1928 pada olympiade di Amsterdam para perenang amerika telah melihat gaya ini
dan mengembangkannya di negerinya. Ada pula sumber lain pada tahun 1926 seorang
perenang jerman yaitu Erich Radamcher pertama kali merenangkan gay aini.
Pada tahun 1935 perenang bernama Jack Sieg memakai gay kupu-kupu dengan
pukulan gaya ekor ikan dolphin dan modifikasi Gerakan kepala dalam meyelam di
Universitas Lowa (USA). Dengan gaya ini seig berenang sejauh 100 yard (91 meter)
dapat di tembuh dalam waktu 1:0:2 detik. Dengan demikian gaya ini lebih cepat dari pada
gaya dada, tetapi melanggar peraturan gaya dada. Tahun 1936 pada olympiade musim
panas di Berline gerak kupu-kupu pada renang gaya dada digunakan oleh beberapa
perenangpada perlombaan renang gaya dada. Pada tahun 1938 hampir semua perenang
gaya dada menggunakan Gerakan gaya kupu-kupu. Pada tahun 1952, dalam
pertandingan-pertandingan internasional yaitu di sebut FINA baru memisahkan nomor
perlombaan gaya dada dengan nomor perlombaan gaya kupu-kupu, dan memiliki
peraturan tersendiri. Sedangkan di Indonesia gaya ini baru dilakukan pada perlombaan
renang PON ke-4 di makassar pada tahun 1957.
D. Teknik Dasar Renang
1. Teknik dasar pernapasan
Teknik yang pertama dalam renang yakni mengenal teknik pernapasan, teknik ini
merupakan teknik yang harus kita pahami, karena dalam berenang ini sangatlah penting
untuk dilakukan. Berikut ini adalah cara melakukannya.
a. Tarik napas melalui mulut
b. Tahan hingga beberapa saat
c. Masukkan kepala ke dalam air
d. Lalu hembuskan secara perlahan melalui hidung
Lakukan latihan pernapasan ini sebanyak 15 hingga 20 kali dalam setiap latihan,
supaya bisa terbiasa dan memiliki napas yang panjang.

2. Teknik dasar mengapung


Ini merupakan salah satu langkah awal yang harus dipelajari dalam berenang.
Lakukan dengan rileks dan melayang diatas permukaan air tanpa mengeluarkantenaga
atau ketegangan yang membuat tubuh tenggelam ke dalam air. Berikut adalah langkah
teknik dasar mengapung.
a. Lakukanlah latihan ini bersama temanmu. Mintalah temanmu untuk berdiri
didekatmu tanpa memegangimu.
b. Tarik nafas dalam-dalam, masukkan kepalamu ke dalam air dengan sedikit
merebahkan tubuh ke depan. Mata tetap terbuka.
c. Jangan tegang, rileks dengan membiarkan kakimu terangkat dari dalam kolam.
Angkat lutut ke atas menyentuh dada hingga posisi merangkak sambil melayang di
dalam air.
d. Tahan sikap tersebut di dalam air hingga napas tidak dapat tertahan lagi. Lakukan
latihan ini berulang-ulang.

3. Teknik dasar meluncur


Pada dasarnya, semua prinsip dalam gaya renang diawali dengan gerakan
meluncur. Namun untuk latihan dasar, cukup dilakukan luncuran pada jarak yang relatif
dekat. Lakukanlah gerakan seperti berikut ini.
a. Berdiri dengan posisi punggung membelakangi dan rapat ke dinding kolam.
b. Turunkan bahumu hingga hanya kepala berada diatas permukaan air.
c. Gunakan kaki yang terkuat. Angkat dan tempelkan kaki tersebut pada dinding
kolam untuk menumpu.
d. Ambil napas dalam-dalam, masukkan kepalamu ke dalam air. Bersamaan dengan
itu, tekan kaki tumpu sambil mengangkat kaki yang lainnya hingga tubuh
meluncur menjauhi sisi kolam.

E. Hal Penting Dalam Renang


Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berenang adalah sebagai berikut.
1. Peralatan dan Perlengkapan
a. Pelampung (dapat berbentuk papan atau ban). Alat ini digunakan oleh perenang agar
tidak tenggelam.
b. Masker atau goggles (kacamata). Alat ini berguna menjaga mata dari kemasukan air
sehingga mata dapat memperhatikan sekitar permukaan air.
c. Pelampung kaki bertali (deep-float). Alat ini berguna menjaga kedua kaki agar tetap
berada diatas permukaan air (tidak turun).

2. Tata Tertib Keselamatan


a. Tidak diperbolehkan berenang sendirian, artinya harus ada teman yang menyertai
(buddy system) sehingga dapat melakukan pertolongan jika terjadi sesuatu.
b. Identifikasi tempat yang akan digunakan untuk berenang.
c. Tidak diperbolehkan berenang setelah makan (tunggu 30 menit setelah makan ringan
dan lebih dari itu setelah makan besar).
d. Tidak diperbolehkan berenang sambil makan. Hal ini, menghindari terganggunya
bernafas.
e. Tidak diperbolehkan bermain-main didekat kolam renang. Biasanya tempat tersebut
licin yang dapat mengakibatkan kecelakaan (jatuh)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai