Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TENTANG OLAHRAGA RENANG

NAMA :
AHMAD ANDRI ARDIANTO
KELAS :
X-E TKJ( TEKNIK KOMPUTER
JARINGAN )
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT,bahwa kami telah menyelesaikan
tugas mata pelajaran kewirausahaan dengan membahas susunan- susunan dalam
bentuk proposal yang berjudul “Makalah Teknik Dasar Renang Dan Macam-macam
Gaya Renang”.
Dalam penyusunan tugas ini,tak sedikit hambatan yang kami hadapi,namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan proposal ini tidak lain berkat
bantuan dorongan dan bimbingan orangtua sehingga kendala kendala yang kami
hadapi teratasi oleh karena itu kami mengucap terima kasih kepada.

 Bpk guru bidang Penjaskes yang telah memberikan tugas,petunjuk kepada


kami sehingga kami bermotifasi dan menyelesaikan tugas ini.
 Orang tua yang telah turut membantu,membimbing dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Dalam penulisan tugas proposal ini kami masih merasa banyak kekurangan
baik pada teknis maupun materi,mengingat akan kemampuan yang kami miliki untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan proposal ini.
Harapan kami semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan fikiran bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi kami sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
i
DAFTAR ISI
Kata Penganta……………………………………………………………………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang…………………………………………………………………...1
1.2. Rumusan masalah………………………………………………………………..1
1.2.1. Bagaimana Sejarah Renang ?..................................................................................1
1.2.2. Bagaimana sejarah renang di Indonesia..................................................................1
1.2.3. Apa itu yang dimaksud renang ?.............................................................................1
1.2.3. Risiko apa yang ditimbulkan ?................................................................................1
1.2.4. Perlengkapan apa yang harus tersedia ?..................................................................1
1.2.5. Apa manfaat renang bagi kesehatan ?.....................................................................1
1.2.6. Apa manfaat Renang bagi Tubuh ?.........................................................................1
1.3. Tujuan……………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Renang……………………………………………………………………2
2.2. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia………………………………………...2
2.3. Pengertian renang………………………………………………………………….3
2.4. Risiko……………………………………………………………………………...4
2.5. Perlengkapan……………………………………………………………………....4
2.6. Manfaat renang bagi kesehatan……………………………………………………4
2.7. Manfaat Renang bagi Tubuh………………………………………………………5

BAB III TEKNIK DASAR RENANG

3.1. Pengenalan Air…………………………………………………………………….6


3.2. Mengapung………………………………………………………………………..6
3.3. Bergerak Naik Turun Dengan Kedua Kaki Terapung…………………………….6
3.4. Meluncur…………………………………………………………………………..7
3.5. Latihan Pernafasan………………………………………………………………...7
3.5.1. Teknik gerakan pernafasan………………………………………………………..7
3.5.1.1.Sikap Permulaan…………………………………………………………………...7
ii
3.5.1.2.Gerakan……………………………………………………………………………7
3.5.2. Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas…………………………………7
3.6. Meloncat
(Diving)………………………………………………………………..8
BAB IV: GAYA-GAYA RENANG
4.1. Renang Gaya Bebas (Craw)………………………………………………….9
4.1.1. Gerakan Kaki……………………………………………………………….9
4.1.2. Gerakan Lengan…………………………………………………………….9
4.1.3. Gerakan Mengambil Napas………………………………………………..10
4.2. Renang Gaya Punggung (Back Stroke)………………………………………10
4.2.1. Gerakan Kaki………………………………………………………….11
4.2.2. Gerakan Lengan……………………………………………………….11
4.2.3. Gerakan Mengambil Napas……………………………………………11
4.3. Renang Gaya Dada (Breast Stroke)………………………………………....11
4.3.1. Gerakan Kaki………………………………………………………….12
4.3.2. Gerakan Lengan……………………………………………………….12
4.3.3. Gerakan Mengambil Napas……………………………………………12
4.4. Renang Gaya Kupu-kupu (Butterfly)……………………………………….12
4.4.1. Gerakan Kaki………………………………………………………….13
4.4.2. Gerakan Lengan……………………………………………………….13
4.4.3. Gerakan Mengambil Napas……………………………………………13
BAB V FASILITAS DAN PERALATAN
5.1. Kolam renang………………………………………………………………..14
5.2. Lintasan……………………………………………………………………...14
5.3. Pengukur waktu……………………………………………………………..14
5.4. Balok start…………………………………………………………………...14

BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan………………………………………………………………….15
6.2. Kritik dan Saran……………………………………………………………..15
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya
dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk
rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya di air, mencari ikan,mandi,atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang.
Manusia juga berenang di sungai, danau, dan, laut sebagai bentuk rekreasi.
Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh
dipakai sewaktu berenang.
1.2. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1.2.1. Bagaimana Sejarah Renang ?
1.2.2. Apa itu yang dimaksud renang ?
1.3.3. Risiko apa yang ditimbulkan ?
1.3.4. Perlengkapan apa yang harus tersedia ?
1.3.5. Apa manfaat renang bagi kesehatan ?
1.3.6. Apa manfaat Renang bagi Tubuh ?

1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya
:
a. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran orkes penjaskes.
b. Mengetahui seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan olah raga renang.
c. Sebagai tambahan pengetahuan tentang renang.
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Renang


Berenang telah dikenal sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno. Hal ini
terbukti berdasarkan legenda-legenda tentang orang-orang yang telah melakukan
renang dengan tujuan tertentu, seperti halnya Leander pada masa pacarannya
dengan Hero. Ia berenang karena kekasihnya berada jauh di seberang Sungai
Hellespont (Dardenelles) di Asia Minor (Turki). Kemudian, seorang kapten perang
tentara Romawi, yaitu Horatius yang terluka saat berperang seorang diri. Horatius
melarikan diri dari musuhnya dengan berenang menyeberangi Sungai Tibet.
Olahraga renang dengan gaya seperti sekarang ini kali pertama diperkenalkan
di Jepang melalui kejuaraan renang yang diselenggarakan di negara itu. Pada tahun
1603, sekolah-sekolah di Jepang memasukkan olahraga renang sebagai pelajaran
wajib. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak kejuaraan renang tingkat
internasional selalu didominasi oleh perenang-perenang dari Jepang. Sejalan dengan
perjalanan sejarahnya, olahraga renang ini salalu mengambil jarak tempuh yang
relative jauh.
Di daratan Eropa, olahraga renang masuk melalui Inggris. Pada tahun 1896,
renang mulai dipertandingkn di Olimpiade, saat itu masih diikuti perenang-perenang
putra. Pada tahun 1912, pertandingan renang mulai diikuti oleh perenang-perenang
putri.
Organisasi renang dunia dikenal dengan nama Internationale de Swimming
Association (ISA). Di Indonesia, induk organisasi olahraga renang adalah Persatuan
Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

2.2. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia


Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang
yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang
Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam
renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah
saja.
Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat
banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para
pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun
1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904.
Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan
olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse
Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917,
perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan
renang di lingkungan sekolah seperti halnya Osvia, Mulo dan KweekSchool.
Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-
perkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918
berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun
1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang
beranggotakan kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang.
Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan
kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.

2.3. Pengertian renang


Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga
kesehatan, dikatakan demikian karena pada saat berenang hampir seluruh otot tubuh
bergerak sehingga semua otot dapat berkembang dengan pesat dan kekuatan terus
meningkat. Dalam olahraga renang ada empat macam gaya yang dapat dilakukan
yaitu sebagai berikut :
1. Gaya bebas (craw)
2. Gaya punggung (back craw)
3. Gaya dada (breast stroke)
4. Gaya kupu-kupu (butterfly)
Renang merupakan olahraga air yang murah dan bagus bagi kesehatan dan
pembentukan tubuh. Agar dapat mencapai prestasi yang baik, perlu latihan yang
baik, benar, teratur dan sungguh-sungguh. Sebelum berenang sebaiknya diawali
dengan pemanasan dan pengenalan air sehingga terhindar dari resiko cidera.
Pengenalan air :
Maksud dan tujuan pengenalan air adalah :
1. Mengetahui keadaaan di dalam air;
2. Mengetahui tekanan di dalam air;
3. Penyesuaian diri dengan air, baik pernapasan maupun rasanya di dalam air.

2.4. Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun
tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian akibat
tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu
kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras
atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan
obat-obatan dilarang untuk berenang.

2.5. Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian
khusus. Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun.
Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan
pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan
manusia bergerak di air.
Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk
tubuh untuk menghindari masuknya udara kedalam pakaian. Pakaian renang juga
dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini
ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang khusus,dalam berenang terkadang
membutuhkan perlengkapan khusus seperti kacamata renang, ban renang, penutup
telinga dan hidung dan penutup kepala.

2.6. Manfaat renang bagi kesehatan


Berenang adala salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan
kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non
weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang
seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan
olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas),
ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang
memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara
rutin, manfaat tersebut antara lain adalah :
Membentuk otot.
· Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru.
· Menambah tinggi badan.
· Melatih pernafasan.
· Membakar kalori lebih banyak saat berenang.
· Self safety.
· Menghilangkan stress.

Manfaat Renang bagi Tubuh


1. Meningkatkan kualitas jantung dan peredaraan darah. Jantung merupakan
organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh, sedangkan darah
tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi proses
pembakaran sertamenghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.
2. Meningkatkan kapasitas vital paru-paru. Paru-paru berfungsi untuk
mengambil oksigen yang sangatdiperlukan dalam proses oksidasi (pembakaran).
Renang akan melatihkerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan paru – paru
untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses
pembakaran dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi yangdiperlukan
dapat terpenuhi
3. Mempengaruhi otot. Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis
dan otoakan bekerja terus menerus. Hal ini kan membuat serabut otot
bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga otot – otot tubuh akan
kelihatanlebih berisi / padat.
BAB III TEKNIK DASAR RENANG

3.1. Pengenalan Air


Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar
renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal
sifat-sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.
Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang lain
misalnya :
 Berkejar-kejaran di kolam yang dangkal.
 Saling mencipratkan air ke muka taman.
 Memasukkan kepala dan badan ke dalam air.
 Menyelam melalui rintangan yang di buat teman.
 Main tebak-tebakkan di dalam air.
 Berjalan mengelilingi kolam.
 Bermain kereta keretaan di air.

3.2. Mengapung
Ambil napas dalam-dalam masukkan kepala ke dalam air dengan cara sedikit
merebahkan tubuh ke depan. Mata tetap di buka. Tetap rileks jangan tegang, biarkan
kaki terangkat dari dasar kolam. Lutut diangkat keatas dan menyentuh dada. Ambil
posisi merangkak dan melayang di dalam air. Tahan sikap tersebut di dalam air
hingga tidak dapat menahan napas lagi. Lakukan latihan ini berulang-ulang.

3.3. Bergerak Naik Turun Dengan Kedua Kaki Terapung


Kedua kaki terapung. Ambil napas, masukkan kepala ke dalam air dengan cara
menekukkan siku. Mata tetap dibuka. Tetap rileks jangan tegang, biarkan kaki
terangkat lurus ke atas permukaan air. Setelah satu atau dua detik, keluarlah dari
dalam air dengan meluruskan lengan, keluarkan napas. Ambil napas kembali, masuk
ke dalam air, keluar lagi dan buang napas. Begitu seterusnya, lakukan kembali
latihan ini berulang-ulang.

3.4. Meluncur
Berdiri dengan posisi punggung membelakangi dan rapat pada dinding kolam.
Turunkan bahu hingga hanya kepala yang berada di atas permukaan air. Kaki yang
terkuat diangkat dan ditempelkan pada dinding kolam untuk menumpu.
Ambil napas dalam-dalam, masukkan kepala ke dalam air. Sementara itu, tekan kaki
tumpu dan angkat kaki lainnya hingga tubuh meluncur jauh dari pinggir kolam.
3.5. Latihan Pernafasan
3.5.1. Teknik gerakan pernafasan
3.5.1.1. Sikap Permulaan
 Berdiri kongkang di kolam dasar.
 Membungkuk tubuh rata dengan air.
 Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang dijulurkan ke
depan.

3.5.1.2. Gerakan
 Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kanan,
Sehingga mulut mengambil nafas.
 Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala berada di
belakang samping tubuh.
 Latihan pernafasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan agar dapat
mengatur irama pengambilan nafas.
 Pada prinsipnya mengambil udara lewat mulut dengan menghembuskan
didalam air.

3.5.2. Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas


 Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tangan memegang
dinding kolam.
 Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata melihat ke
depan sedikit.
 Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan kepala
ke samping kanan / kiri berporos leher. Sehingga mulut dan mulut di atas
permukaan air.
 Buka mulut lalu ambil nafas melalui mulut dengan cepat, lalu masukkan muka
ke dalam air dan buang nafas di dalam air.

3.6. Meloncat (Diving)


Berdiri di pinggir kolam dengan jari-jari kaki mencengkeram tepi dinding
kolam. Tekuk kedua lutut hingga posisi badan membungkuk ke depan dan pantat
sedikit terangkat. Kedua lengan diluruskan ke depan bawah dan kedua tangan saling
bersentuhan. Kepala direndahkan hingga sejajar dengan kedua lengan, pandangan
tertuju pada titik masuk ke dalam air. Lengan juga dipastikan mengarah pada garis
titik tersebut. Atur keseimbangan, lalu secara sengaja kacaukan keseimbangan
tersebut dengan menjatuhkan diri ke dalam air. Kedua kaki diluruskan dan pastikan
saat meluncur ke dalam air posisi tubuh dari ujung jari tangan hingga ujung jari kaki
berada pada garis lurus. Saat luncuran terjadi, masukkan kepala di antara kedua
lengan. Bagian tubuh yang pertama masuk ke dalam air adalah jari-jari lengan.
BAB IV: GAYA-GAYA RENANG

4.1. Renang Gaya Bebas (Craw)


Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan
air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan
mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke
atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke
permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat
tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas,
perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya
berenang yang lainnya, gaya bebas merupakansalah satu gaya berenang
yang dapat membuat tubuh perenang melaju lebih cepat di dalam air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu.
Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa
membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas
bisa di gunakan oleh beberapa banyak orang, baik yang sudah terlatih maupun bagi
para pemula yang mau belajar renang.

4.1.1. Gerakan Kaki


 Kaki kanan dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke kiri bawah terus
menerus secara bergantian.
 Untuk memperoleh cambukan yang kuat, saat mencambuk ke bawah lutut
sedikit dibengkokkan serta otot paha diregangkan.
 Pada saat mencambuk ke atas, otot-otot di daerah pantat berkontraksi hingga
kaki bergerak ke atas permukaan air.
 Setiap cambukan dibantu dengan melecutkan pergelangan kaki untuk
menambah daya dorong tubuh ke depan.

4.1.2. Gerakan Lengan


 Entry : tangan diliruskan jauh ke depan, lalu ujung jari tangan masuk ke dalam
air secara rileks.
 Catch : tangan digerakkan “menangkap” ke samping luar, lalu diputar lagi ke
dalam air untuk persiapan melakukan gerak selanjutnya.
 Pull : diawali dengan gerakan akhir pada catch. Posisi siku 90˚di bawah bahu,
ujung-ujung jari tangan menghadap ke bawah.
 Release : lengan diluruskan kembali di samping paha, lakukan gerakan menekan
melalui lecutan oleh pergelangan tangan ke atas.
 Recovery : diawali dengan gerakan akhir release, lakukan gerakan
“menjangkau”, lengan tangan lurus ke depan dengan rileks.

4.1.3. Gerakan Mengambil Napas


 Ambil udara melalui mulut, lalu dikeluarkan melalui mulut dan hidung secara
bersamaan.
 Bernapaslah ketika tangan menjangkau jauh ke depan.
 Gerakan mengambil udara di lakukan ke satu arah, yaitu samping kiri atau ke
samping kanan.

4.2. Renang Gaya Punggung (Back Stroke)


Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung
menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah
mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat
ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan
menghitung jumlah gerakan.Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa
dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan
mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau
membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan
gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya
punggung melakukan start dari dalam kolam.

4.2.1. Gerakan Kaki


 Kaki kanan dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke bawah terus
menerussecara bergantian.
 Saat mencambuk, lutut dibengkokkan serta otot quadriceps dan
otot psoas diregangkan.
 Lutut dicambukan dengan kuat sehingga punggung agak keluar dari permukaan
air.
 Saat kaki mencambuk ke bawah, kaki diluruskan dan pergelangan tangan kaki
ditahan.
 Kemudian, lutut ditekuk 45˚.

4.2.2. Gerakan Lengan


 Entry : tangan dijangkaukan jauh ke belakang. Ujung jari tangan masuk ke
dalam air secara rileks dan segaris dengan bahu. Panggul diangkat ke
permukaan air.
 Pull : diawali dengan sikap lengan yang lurus. Saat menekan air, siku ditekuk
90˚ ke samping. Telapak tangan diangkat beberapa sentimeter ke atas
permukaan air.
 Push : ketika siku berada tepat dekat pinggang, tangan bergerak ke bawah.
Tangan membentuk huruf “S” disamping badan pada saat melakukan pull dan
push.
 Recovery : lengan diangkat dari dalam air dengan ibu jari keluar lebih dahulu.
Lengan menyamping dan pergelangan tangan diputar ke luar saat berada pada
sudut 90˚.

4.2.3. Gerakan Mengambil Napas


 Udara diambil ketika lengan melakukan recovery.
 Udara dikeluarkan pada saat melakukan pull-push.
 Udara dihirup melalui mulut dan dibuang melalui mulut serta hidung secara
bersama-sama.

4.3. Renang Gaya Dada (Breast Stroke)


Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya
dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap
ke permukaan air,Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau
gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional, perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat..

4.3.1. Gerakan Kaki


 Kedua kaki digerakkan terus menerus menirukan gerakan kaki katak ketika
berenang.
 Kaki digerakkan memutar ke luar, ke bawah, ke dalam, meluncur, dan recovery.
4.3.2. Gerakan Lengan
 Mengayun keluar : kayuhan ke luar dilakukan secara serentak dengan berpusat
pada bahu. Lakukan gerakan catch saat tangan ke luar dari garis bahu.
 Mengayuh ke dalam : telapak tangan di gerakkan menarik air ke bawah
(gerakan pull), ke dalam, dan berakhir di bawah kepala.
 Recovery : lengan diluruskan secara serentak ke depan.

4.3.3. Gerakan Mengambil Napas


 Pengambilan udara dilakukan pada saat lengan melakukan gerakan tarikan air ke
luar sampai belakang.
 Udara dikeluarkan pada saat lengan berada pada posisi menjulur ke depan.
 Udara dihirup melalui serta dibuang melalui mulut dan lubang secara
bersamaan.

4.4. Renang Gaya Kupu-kupu (Butterfly)


Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan
ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan.
Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas
seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari
mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari dalam air, dan udara juga dihirup
lewat mulut ketika kepala kita berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru.
Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu
perlu waktu lebih lama untuk dapat mempelajari koordinasi gerakan - gerakan tangan
dan gerakan - gerakan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari
perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan
secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari
perenang gaya bebas.

Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat
menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
4.4.1. Gerakan Kaki
 Pinggang diturunkan ke bawah dan kaki bergerak untuk melakukan cambukan.
 Dengan memanfaatkan ruang gerak sendi pergelangan kaki dan punggung kaki,
cambukan dilakukan untuk menekan air ke bawah secara cepat dan kuat.
 Kaki ke atas pada saat gerakan recovery.
 Gerakkan pinggang ke atas sehingga kaki terangkat ke atas saat pinggang
bergerak ke bawah.

4.4.2. Gerakan Lengan


 Entry : tangan masuk ke dalam air, lengan lurus pada posisi miring dan jari-jari
lebih rendah dari siku. Tangan masuk ke dalam air sebelum melewati daerah
samping bahu.
 Mengayun ke luar : lengan bergerak ke luar secara berkesinambungan. Akhiri
dengan gerakan catch yang dilakukan setelah kedua lengan berada tepat di luar
bahu bersamaan dengan cambukan pertama ke bawah.
 Mengayun : tangan bergerak ke bawah dan ke luar dari lingkaran gerak.
 Mengayun ke dalam : posisi tangan berada tepat di bawah siku.
 Tangan ditarik ke dalam, ke atas, dan ke belakang dalam lingkaran kecil di
bawah kepala dekat badan. Mengayun ke atas depan, siku diangkat ke atas
permukaan air membentuk 30˚- 40˚.
 Recovery : lengan diangkat ke atas permukaan air secara rileks, pangkal lengan
diputar ke dalam dan mengayun ke depan.

4.4.3. Gerakan Mengambil Napas


 Udara diambil pada saat tangan mulai ditarik kearah bahu dan kepala ke luar
dari dalam air.
 Udara dikeluarkan pada saat kepala akan ke luar melalui gerakan dagu, lalu
udara ditarik lagi dengan cepat.
 Udara dihirup melalui mulut dan dibuang melalui mulut dan hidung secara
bersamaan.
BAB V FASILITAS DAN PERALATAN

5.1. Kolam renang


Kolam renang ukuran olimpiade panjang kolam renang panjang adalah 50 m
sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang
Internasional untuk kolam olimpiade ditatapkan panjang kolam 50 m dan lebar 25 m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 m,dimulai dari1,0 m pertama lintasan hingga
paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start.
Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

5.2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar
lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan
tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

5.3. Pengukur waktu


Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh
pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh
ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan
finish. Papan sentuh pengukur waktu produksi omega mulai dipakai di Pan-Amerika
Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

5.4. Balok start


Di setiap balok start terdapat peneras suara untuk menyuarakan tembakan
pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang
meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start
adalah 0,5x0,5 m,dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak
melebihi 10º.
BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan
Berenang adalah olahraga yang mempunyai banyak macam gaya seperti gaya
bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu – kupu. Namun seperti pada
olahraga yang lainnya, olahraga berenang juga mempunyai resiko yang mampu
menyebabkan kematian, oleh karena itu perlunya mempehatikan dengan detail
mengenai perlengkapan renang dan tata cara dalam renang agar anda bisa berenang
dengan nyaman dan selamat pada saat anda mau berenang.

B. Kritik dan Saran


Sekian informasi yang dapat penulis jelaskan. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.

Anda mungkin juga menyukai