Anda di halaman 1dari 28

Makalah renang gaya punggung

6:13 AM 3 comments

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Renang telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di dalam gua para perenang dekat Wadi
Sora (atau Sura) dibagian barat-daya Mesir.

Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5,
Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa
berkebangsaan Jerman, menulis buku renang pertama kali, Colymbetes. Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800,
sebagian besar menggunakan gaya dada.

Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari
Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada
tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang
sedunia, Federasi Renang Amatir International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-
kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.

1. Zaman Kuno
Lukisan dari Zaman Batu telah ditemukan didalam gua para perenang dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian Barat-Daya Mesir
dekat Libya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin
menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga
digambarkan pada film English Patient.

Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini
berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam
lukisan dinding Assyria yangmenunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir
Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.

Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro
dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga
dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.

Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam
Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum
masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat
lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan.

Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga
tersebut, sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya
menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari
ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para perenang dalam 600 tahun sebelum
masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.

Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah
mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang
malam dan dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal
dan memotong talinya.

2. Abad Pertengahan hingga tahun 1800


Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan,
termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi
kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad
pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum
tanpa busana bagi anak-anak.

Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa
berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk
mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk
belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk
pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa
manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.

Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah
harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang, menjelaskan bahwa gaya dada
sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar
renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.

Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di
Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai
pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari
Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik fr die Jugend (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus
tentang renang.

Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan
mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines Lehrbuch der
Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan
penggunaan alat pancing untuk membantu dalam belajar berenang.

B. Rumusan Masalah
Apa Pengertian Berenang itu sendiri?
Apakah pengertian Gaya Punggung?
Bagaimana membedakan Gaya Bebas dengan Gaya Punggung?
Bagaimana tehnik berenang Gaya Punggung ?

C. Tujuan
Mengetahui pengertian berenang Gaya Punggung
Mengetahui perbedaan renang Gaya Bebas dengan Gaya Punggung
Mengetahui Tehnik Gaya Punggung
Mengetahui manfat renang
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Berenang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat
dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air,
mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.

Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut
sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

Gaya punggung
Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air.
Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di
permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti
gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau
membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan
dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di
atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam.
Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan.
Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu
di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang
dipertandingkan setelah gaya bebas.
3. Membedakan renang Gaya Bebas dengan Gaya Punggung

Ada banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan renang gaya punggung. Perbedaan antara lain :

1. Posisi badan

Seperti yang tercantum diatas bahwa dalam renang gaya bebas, posisi badan harus horisontal,
walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air, sedangkan pada renang gaya pungung, posisi badan
terlentang. Untuk mempertahankan posisi tersebut, adabeberapa hal yang perlu diperhatikan :

a. dada, bahu, dan panggul berada di dalam air


b. wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasa untuk mengambil nafas
c.kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air.
2. Gerakan kaki

Gerakan kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki pada gaya bebas, hanya
dalam posisi terbalik.

Bentuk-bentuk latihan gerakan kai :

a. duduk di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian lakukan gerakan kaki
b. dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam
c. dengan posisi terlentang menggunakan pelampung

3. Pernafasan

Pengambilan nafas gaya punggung sangat berbeda dengan gaya bebas. Pengambilan nafas gaya
punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau diatas permukaan air, tinggal mengatur
waktunya saja.

4. Teknik Gaya Punggung

1. Gerakan kaki

a. Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi
dengan posisi wajah menghadap ke atas

b. Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak melenceng/berbelok

2. Gerakan tangan

a. Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala


b. Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
c. Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya

Jadi tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk ke dalam
air, begitu seterusnya.

3. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas

Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.


Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata
kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.

Gerakan Memutar Olahraga Renang Gaya Punggung


1. Saat mendekati pinggir kolam, perenang gaya punggug diperblehkan melakukan satu kali kayuhan gaya bebas untuk
melihat letak dinding kolam.

2. Jangan sentuh dinding kolam

3. Putar tubuh ke depan, luruska kaki dan tending dindingkolam dengan kaki sekuat tenaga dengan tangan lurus kebelakang
kepala.

4. Lalu gerakkan kaki, bawa kepala keatas permukaan air, dan lanjutkat gerakan gaya punggung.

4. Manfaat Renang Bagi Tubuh

Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah


Jantung merupakan organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh,
sedangkan darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi proses
pembakaran serta menghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.
Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru
Paru – paru berfungsi untuk mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses oksidasi
(pembakaran). Renang akan melatih kerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan paru – paru
untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran
dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi yang diperlukan dapat terpenuhi.
Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi
Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan oto akan bekerja terus menerus. Hal
ini kan membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga otot – otot tubuh
akan kelihatan lebih berisi / padat.

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Olah rag renang sudah sejak dahulu kala. Renang pertama kli di kenal oleh bangsa barat. Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Tehnik Renang Gaya Bebas berbeda dengan Gaya
Punggung. Jangan sampai waktu kita berenang menggunkan teknik yang salah karena bias
menagakibatkan gangguan bagi tubuh. Renang juga bermanaat bagi kesehatan tubuh
seperti: Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah, Meningkatkan Kapasitas Vital
Paru – Paru, Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi.

DAFTAR PUSTAKA

http://kholidun1306.wordpress.com/2012/07/15/makalah
10/http://irfandy.blogdetik.com/2011/12/15/makalah-renang-2/
http://www.anneahira.com/gaya-punggung.htm
http://nanopertapan.blogspot.com/2012/03/teknik-renang-gaya-bebas.html
http://www.gudangmateri.com/2010/10/sejarah-pengertian-dan-gaya-renang.html
http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-punggung.html

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook


Makalah penjaskes renang gaya dada

MAKALAH ( PENJASKES )
Pendidikan
Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
RENANG
“GAYA DADA”

Disusun oleh:
Nama : Dwi Setianingrum
No.Absen : 09
Kelas : XI Tp3rp

TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM RADIO DAN


PERTELEVISIAN(TP3RP)

SMK NEGERI 1 KENDAL


TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telahmelimpahkan rahmatnya kepada kami sehingga makalah ini dapat di selesaikan.
Kami juga inginmengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatanmakalah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai
data dan fakta pada karyatulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia
yang mempunyai keterbatasan dalam berbagaihal. Oleh karena itu tidak ada hal yang
dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah
kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami
deskripsikan dengansempurna dalam makalah ini.
Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman sebagaibatu loncatan yang dapat memperbaiki makalah kami di
masa datang. Sehingga semoga makalahberikutnya dan makalah lain
dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Denganmenyelesaikan makalah ini
kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat di petik dan diambildari makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita.

Kendal, 22 November 2015

Penulis

Daftar isi
Kata Pengantar ......................................................................................................... 1

Daftar Isi .................................................................................................................. 2

Bab I Pendahuluan ................................................................................................... 3

A. Latar Belakang .................................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 3
D. Manfaat Penulisan ............................................................................................... 3

Bab II Pembahasan .............................................................................................. 4

A. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia ................................................ 4-7


B. Renang Gaya Dada ........................................................................... 7-9
C. Teknik Renang Gaya Dada ................................................................... 9

1.Gerakan kaki (Kicking) ......................................................................... 10


2. Teknik gerakan meluncur .............................................................. 12
3. Latihan gerakan tangan ................................................................ 13
4. Latihan pengambilan nafas .................................................................. 13
5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya Dada .................................. 14
6. Rotasi tangan (Hand Rotation) ..................................................... 15
7. Kordinasi nafas- tangan ............................................................... 16
8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas- tangan) ................................ 17
9. Perbaikan gaya ........................................................................... 17

Bab III Penutup ................................................................................................... 18

A. Kesimpulan ................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................. 18

Daftar pustaka .................................................................................................... 19

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Olahraga renang memang baik untuk perkembangan tubuh, kesehatan jantung dan
paru-paru anak-anak. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk berenang sejak
usia dini banyak dipengaruhi faktor pemahaman orangtua akan pentingnya
memperkenalkan olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting: aman!

Meskipun sampai saat ini mereka berenang masih menggunakan pelampung


yang dipasang di lengan, tapi saya perhatikan bahwa mereka sudah tidak takut-takut
lagi dan mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya untuk melaju di air.

Olahraga air yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh serta
kesehatan jantung dan paru-paru. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk
berenang sejak usia dini banyak dipengaruhi oleh faktor pemahaman orangtua akan
pentingnya memperkenalkan olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling
penting aman.

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :


1.Bagaimana sejarah perkembangan renang di Indonesia ?
2.Apa itu renang gaya dada ?
3.Bagaimana teknik dalam renang dada ?

C.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1.Agar pembaca mengetahui tentang sejarah perkembangan renang di Indonesia
2.Agar pembaca tahu aoa itu renang gaya dada
3.Mengetahui teknik-teknik dari renang gaya dada

D.Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Manfaat
lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini
diharapkan dapat dijadikan acuan belajar ,khususnya bagi para siswa dan umumnya
bagi kita semua.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia

Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang
yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang
Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam
renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja.

Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak,
akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para pengunjung
tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.

Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900
adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai
dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga
renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.

Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond


atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917, perserikatan ini
membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan renang di
lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.

Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-


perkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918
berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun
1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang
beranggotakan kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang.
Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan
kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.
Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de Groen,
berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3 meter
dan menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini kegiatan itu
berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu juga menjadi
utusan Hindi Belanda.

Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9
untuk 100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas Bandung,
berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda.

Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki
Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri
menduduki urutan ke 8.

Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah


beranggotakan 12.00 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 - 1945,
kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Oleh karena
pemerintahan pendudukan Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk
masyarakat umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air
praktis menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan melawan
penjajah.

Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di bawah
pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21 Maret 1951
lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI.
Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama, Prof.
dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan komisi
teknik.

Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap maju dan
berkembang serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari
Federasi Renang Dunia - FINA (singkatan dari Federation Internationale de Nation).
dan International Olympic Committee (IOC).

Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam


PBSI. Oleh karena itu kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di
tingkat daerah. Perkembangan olahraga berenang di Indonesia kian hari kian
berkembang, hal ini ditandai dengan penyelenggaraan perlombaan renang hampir
setiap tahun di tingkat nasional. Begitu pula halnya dalam setiap pelaksanaan Pekan
Olahraga Nasional (PON), cabang olahraga renang menjadi nomor-nomor utama.

Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun


1952, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di Helsinki,
kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di
Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian
Games ke II di Manila, Philipina.
Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di Bandung
dengan menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D. Seoprajogi, ditambah
satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik. Kongres PBSI yang ke III
diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini memilih kembali kepengurusan
baru yang ketuanya masih tetap di jabat D. Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.

Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di


Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan,
diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi.
Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI,
diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan
dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.

Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk


pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa
Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping
memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D.
Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia
(PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk


organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga
renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.
Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2
wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik
dengan 2 orang anggota.

Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan


dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati,
Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni
serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI
menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua
umum D.

Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat indah


dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu adalah
merubah kembali istilah \"Persatuan\". Hingga sekarang PRSI merupakan singkatan
dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meskipun dalam falsafahnya bahwa olahraga
itu tidak bisa dikaitkan dengan politik. Namun dalam kenyatannya perkembangan
politik di dalam negeri pada waktu itu membawa pengaruh besar terhadap
perkembangan olahraga.

Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga
GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang memang belum menjadi
anggota FINA. Untuk menghindarkan kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam
hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA. Pada tahun
1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia mengambil
bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.
Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 - 27
April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI dengan
ketua umum tetap dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang
ketua, 2 sekretaris, bendahara dan panitia teknik yang terdiri atas 3 orang masing-
masing untuk renang, loncat indah dan polo air.

B. Renang Gaya Dada

Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada Gaya dada
atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,
namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah
kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua
belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih
cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut
gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu
kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam
pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara
ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA),
perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan
dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan kaki gaya
dada diperkirakan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat
orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia.

Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama
Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya
menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi
bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.

Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The
Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada
sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.

Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang
memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang
suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang
suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang
berenang gaya dada.

Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang
pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu
diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.
Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali
mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m).
Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.

Gaya dada adalah gaya renang pertandingan yang pertama berkembang. Mulai
popular ketika pada tahun 1875 perenang MATTHEW WEBB dengan menggunakan
gaya dada, menjadi orang pertama merenangi teluk Channel(Kanal)di inggris. Sejak
tahun 1930 mulai dipisahkan antara gaya dada dengan gaya kupu-kupu dada yang
kemudian menjadi cikal bakal renang gaya kupu-kupu.

Berenang dibawah air pada waktu itu merupakan ketentukan yang diperbolehkan
dan bangsa Jepang mengadakan suatu studi yang intensif terutama dalam rangka
mengebangkan renang gaya kupu-kupu . Seperti hasilnya Jepang mencapai sukses pada
tahun 1953 dan gaya renangan di bawah air secara kontinyu dapat mengembangkan
bermacam-macam interprestasi . Bentukvariasi berenang dengan secara utuh dibawah
air digunakan oleh TEOFILO LIDOFONSO pada Olmphiade tahun 1928, ia
memodesikasi teknik mengambil nafas setelah melakukan satu gerakan di bawah air .

Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru juara Olmphiade
1956 Masarufukara dari Jepang.
Gerakan gaya di bawah permukan air ternyata menambah gerak maju dan dilarang
FINA sejak tahun 1957. peraturan dapat mengembangkan gaya dada dengan posisi
diatas permukan air, sekarang berorentasi dan berpikir denganbanyak membuat
efiesiengerak tangan, sebagai modikasi dari keyakinan bahwa kaki memberi
dorongan. Perenang Amerika Chaet jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960
dengan POWER BREASSTROKE (kekuatan gaya dada).

Awal tahun 1966, perenang Rusia . Nikolai pankiri mulai mengembangkan gerak
gaya dengan mana dapat menambahkan kecepatan gerak tangan melakukan fase
istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali bersama sama di bawah
dada. Hal ini merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan memukinkan
agak sedikit menunda posisi ambil nafas . Pengembangan ini berperan penting dan kini
disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal berbeda dengan gaya dada Amerika
Serikat .

Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi dolphin pada
gaya renangannya . Juara dunia dari inggris . David Wilkie yang menjuarai 200meter
gayadada Olphiade tahun 1976 , menggunakan cara ini dengan membiarkan gerakan
tubuh banyak keatas pada gayanya , dengan demikian membawa bahu dan bagian
punggung atas keluar dari permukan air . Cara yang dilakukan Davit Wilkie kemudian
menggundang para ahli Rusia untuk mengadakan studi penelitian setelah Olmpiade
Montreal.

Pendekatan ilmiah serta keuntungan dari gerak ini dimanfaatkan mendominasi


dengan rangking dunia pada gaya dada .
Pada tahun 1978, lina kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia dengan sikap
tubuh tinggi dan meluncur kedepan dengan “streamline”.
a.Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar darim kepala di
bawah permukaan air , pasisi bahu dan pinggul sedikit berada diatas permukaan air
(sikap tubuh hampir datar atau streamline) . Saat mengambil nafas , dimana kedua
lengan melakukan rangkaian gerak sapuan keluar, hingga kembali keposisi istirahat
untuk lurus kedepan mengambil udara dari atas permukaan air cukup dengan
mengangkat bagian kepala dengan leher. diputar

b.Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus mdi depan , seluruh kepala , bahu , lengan
atas berada di permukaan air ditambah sedikit bagian pinggul agak terangkat naik.

C. Teknik Renang Gaya Dada


Teknik Dasar Renang Gaya Dada atau Katak – Breast stroke ( Gaya dada ) juga sering di
sebut denga gaya katak sebab gerakan yang di gunakan dalam gaya dada ini sangan serupa
dengan teknik berenang katak. Gaya dada merupakan berenang dengan menggunakan posisi
dada yang menghadap ke arah permukaan air. Batang tubung selalu di posisikan dalam posisi
stabil atau tetap. Kedua kaki digerakkan menendang ke luar air, sedangkan kedua tangan
digerakkaan lurus ke arah depan. Kedua tangan di buka pada posisi samping, hal ini bertujuan
agar posisi badan bisa melaju ke arah depan dengan lebih cepat.

Dengan berenang dengan menggunakan gaya dada, perenang bisa mengambil pernafasan
saat mulut sedang berada di atas permukaan air, sesudah 1 atau 2 kali gerakan kaki dan tangan.
Akan tetapi, berenang dengan menggunakan gaya dada merupakan teknik renang yang memiliki
kecepatan paling lambat jika di bandingkan dengan teknik renang yang lainnya. Agar bisa
berenang dengan baik, tentunya anda harus mengetahui dan menguasai betul mengenai teknik
dasar berenang dengan menggunakan gaya dada. Disini kami akan memberikan ulasan
informasinya kepada anda mengenai Teknik Dasar Renang Gaya Dada atau Katak. Berikut
ulasan informasinya.
1.Gerakan kaki (Kicking)

a. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang cenderung membentuk
gerak kaki dolpin (whip kick) , dimana pada saatfase istirahat yaitu fase ketika kedua
tungkai kaki bagian bawah di tarik serentak mendekati pinggul dan kemudian setelah
fase itu di kerjakan pergrlangan kedua kaki diputar mengarah keluar hingga
membentuk sudut +50’’ , kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan gerak
menginjak dan diakhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus
kebelakang . Gerak ini sering disebut dengan istilah propeller , dimana pergelangan kaki
dan tungkai kaki bagian bawah berfungsi sebagai alatnya .

b. Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak dan
menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukan air, hal ini disebabkan
kaki yang bersangkutan sangat lentur (flexible) .

c. Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki tinggi,
biasanya dimanfaatkan pada akhir dari ledutan dengan membuat gerak kaki dolpin di
bawah permukan air .

d. Usahakan pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan semaksimal
mungkin , sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan lebih
kuat. Apabila pada waktu melakukan gerak menarik tungkaikaki bawah agak berat
dilakukan , maka gerak itu dikerjakan dengan bantuan sediokit kedua belah paha
dibuka .

e. Meningkatkan kecepatan padasaat melakukan gerak kaki adalah sangat diperlukan


dan penting . Kaki akan mendapat akselerasi dan mencapai tingkat kecepatan
maksimum, hanya karena kedua kaki setelah mengerjakan tendangan dan menutup
lurus di belakang . Gerak yang dilakukan kaki itu akan memperoduksi tenaga gaya
angkat (lift force )ke arah depan .

 Badan dalam posisi menelungkup


 Kedua belah tangan berpegangan pada bagian dinding
 Kepala terletak di atas permukaan air sedangkan bagian kaki di luruskan
 Kedua belah kaki di luruskan dan di tarik ke arah samping
 Ketika posisi kedua kaki diluruskan, buatlah lecutan ketika kaki sedang
ditutupkan
 Usahakan pergelangan kaki tetap relax
 Lakukan latihan tersebut secara berulang – ulang dengan kekuatan dan
kecepatan maksimal sehingga akan terasa adanya tekanan ketika tubuh
dalam posisi meluncur ke depan

2. Teknik gerakan meluncur

Salah satu latihan dasar berenang dengan gaya dada adalah dengan menggunakan teknik
meluncur. Meluncur adalah latihan awal yang harus dilakukan oleh perenang. Teknik meluncur
sangat berguna untuk dapat menghilangkan rasa takut seseorang ketika berada di dalam air,
menghilangkan adanya resiko cidera atau kecelakaan dan bisa digunakan untuk menyesuaiakn
suhu tubuh. Langkah – langkah yang bisa di lakukan untuk meluncur dalam air adalah sebagai
berikut :
Memposisikan badan untuk berdiri tegap di pinggir kolam dan menempelkan salah satu kaki
kepada dinding kolam.
 Badan dalam posisi membungkuk ke depan searah dengan permukaan air
dan meluruskan kedua tangan sambil mengapit bagian telinga.
 Agar badan bisa meluncur ke depan, tolakan bagian kaki yang menempel
di dinding dengan kuat.
 Luruskan kedua lengan dan kaki ke arah depan.
 Luruskan bagian tubuh dan jagalah keseimbangan ketika posisi badan
berada di permukaan air.
3. Latihan gerakan tangan

 Kedua kaki direkatkan terhadap dinding kolam


 Upayakan kedua belah tangan dalam posisi lurus dan kepala terlihat dari atas
permukaan air
 Tariklah kedua belah tangan dengan bersama – sama menuju arah dada bagian
bawah, sembari kedua telapak tangan di gerakkan mengayuh dalam air
4. Latihan pengambilan nafas
Langkah ini serupa dengan prinsip yang di gunakan dalam teori gerakan tangan, yaitu
kedua belah tangan di tarik ke arah samping, dagu diangkat ke atas menuju permukaan air
sembari mengambil nafas perlahan – lahan dengan menghirup udara.
5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya Dada
Start gaya dada di lakukan dengan cara berdiri lurus di atas balok start dengan posisi badan
membungkuk
 Tekuklah kedua tumit sambil mengarahkan pandangan ke depan
 Posisikan tubuh membungkuk sembari mendekati air dengan sikap mengayun ke
arah belakang
 Ayunan tangan tersebut dapat membuat posisi tubur untuk terdorong maju ke
depan mendekati permukaan air
 Sesudah itu posisi tubuh akan jatuh ke dalam air dan bertumpulah terhadap kaki
sembari badan mulai di lepaskan perlahan.
Beberapa bentuk latihan

a.Di kolam dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam lakukan rangkaian
gerak dengan mengguankan prinsip gerak tersebut di atas.

b.Dengan menggunakan papan latihan kedua tangan memegang papan latihan gunakan
rangkaian gerak baik menurut pendapat pertama maupun mengikuti pendapat kedua.

c.Untuk memperoleh kordinasi yang baik bisa di berikan tanpa menggunakan papan
latihan kedua tangan berada lurus di samping tubuh , prinsip yang sama seperti
mengguanakan papan latihan dapat di lakukan di sini.

d.Bisa juga tanpa menggunakan papan , kedua lengan tidak lus di samping, tetapi di
lipat di punggung . Hal ini di kerjakan terutama untuk menghindarkan tangan
melakukan gerak ekstra untuk membantu tubuh maju sehingga latihan yang di kerjakan
tidak efektif lagi.

6. Rotasi tangan (Hand Rotation)

a.Rotasi gerak pada Versi Amerika Utara; tidak menggunakan push (Outward and
catch –pull recovery atau fase membuka atau menangkap – fase menarik –mfase
istirahat).
b.Rotasi gerak Versi Eropa Timur; menggunakan fase mendorong (push), dengan
rangkaian fase membuka dan menangkap – fase menarik –fase mendorong – fase
i stirahat atau Outward and catch – pull – push –recivery.

c.Pelatih renang asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada Versi Eropa Timur dengan
sedikit mengubah pada saat tangan akan melakukan fase mendorong di ubah menjadi
fase menyapu kedalam (in ward sweep) dimana sapuan dari telapak tangan itu bertemu
di depan hingga lengan membentuk paru lembing.

d.Kedalam lengan atau tangan / lengan di bawah permukaan air ketika melakukan fase
istirahat sekitar 15-20 cm, bagi Versi Amerika Utara.

e.Kedalaman lengan /tangan di bawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat
sekitar 25-30 cm. Bagi Versi Eropa Timur.

Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI AMERIKA UTARA

a.Fase istirahat (recovery), saat kedua lengan lurus di depan.

b.Fase membuka keluar (Outward), saat kedua tangan membuka keluar hingga lebih
lebar dari perpanjangan garis bahu.

c.Fase menangkap (cetch) , fase ini di lakukan setelah akhir dari melakukan fase
membuka , dimana saat mengerjakan fase ini usahakan sikut tinggi (high elbow) untuk
memutar pergelangan tangan .

Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI EROPA TIMUR

a. Fase istirahat (recovery) , saat kedua tangan lurus di depan

b. Fase membuka keluar (Outward)m , saat dimana kedua tangan membuka kesamping
hingga memperpanjang garis bahu sudut yang di bentuk antara telapak tangan dengan
permukaan air pada saat menyapu keluar adalah 30-45.Dan sudut yang di bentuk
antaraa lengan bawah dengan tangan pada pergelangan adalah 15-30.

c. Fase mendorong kedalam (push) fase ini di lakukan setelah berakhirnya fase
membuka keluar, di mana saat melakukan fase mendorong kedua telapak tangan saling
berhadapan serentak dengan menutup telapak tangan hingga bertemu , kedua siku
dengan juga menutup keduanya bertemu pada saat garis lurus di bawah dagu.

VERSI CANADA

Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur, sehingga beberapa fase yang di
kerjakan pada versi Eropa Timur juga di kerjakan pada versi Canada. Fase istirahat dan
fase membuka keluar tetap sama dan perbedaanya terletak pada fase mendorong, fase
menutup kedalam (Inward sweep) di lakukan setelah berakhirnya fase membuka keluar
di lanjutkan dengan melakukan sapuan atau ayunan dimana kedua belah siku tidak
perlu bertemu dan cukup hanya kedua telapak tangan.
Agar diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi telapak tangan
dengan air membentuk sudut antara 30-45. atau rata-rata 40.

7. Kordinasi nafas- tangan

a.Pada Versi Amerika Utara ambil nafas di lakukan pada saat tangan melakukan akhir
fase menarik.

b.Pada versi Eropa Timur ambil nafas di lakukan pada saat melakukan fase mendorong.

c.Sama seperti pada versi Eropa Timur, maka versi Canada mengambil nafas di lakukan
pada saat melakukan sapuan tangan kedalam (Inward sweep) .

Beberapa bentuk latihan

a.Dengan menggunakan papan latihan, lakukan kordinasi gerak antara tangan dengan
nafas seperti halnya latihan tangan .

b.Berpasangan di mana saat satu rekanya melakukan rangkaian korinasi tangan dengan
nafas, maka rekan lainya mengepit kedua kaki dan memegang pinggul atau paha yang
bersangkutan.

8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas- tangan)

Beberapa bentuk latihan

a.Dapat di berikan dengan bentuk latihan Catc – up .

b.Pada saat tertentu di usahakan tidak banyak menggunakan papan .

9. Perbaikan gaya

Seperti pada gaya renangan lain-lainya , maka beberapa bentuk kesalahan sering
terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi seperti:

a. Posisi lutut turun , akibatnya pinggul naik:

Apabila terjadi kasus seperti ini, upaya penanggulanganya adalah berlatih


dengan menggunakan papan latihan dengan prisip gerakan dikerjakan yaitu saat
melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat dimana kedua tungkai kaki bawah di lipat
hingga mendekati pinggul, bentuk-bentuk di kerjakan dengan konsep tidak membentuk
sudut sebagai akibat lutut yang di turunkan kebawah, melainkan sebagai akibat lipatan
tunkai kaki bawah ke atas hingga mendekati kepinggul.

b. Mengambil nafas terlalu dini:

Bila terjadi semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan mengulang kembali
rangkaian gerak pada kordinasi nafas dengan tangan.

c. Kaki tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping.

Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunakan papan atau


mengambil sikap terlentang untuk mengerjakan kaki gaya dada, di mana saat melipat ,
lakukan gerak kaki menarik ke arah pinggul dan bukan gerakan melipat itu di lakukan
sebagai akibat turunya lutut.

d. Melakukan tarikan terlalu dalam;

Melakukan tarikan terlalu dalam pada gaya dada , bisa berakibat terhentinya
gerakan di saat akhir tarikan . Selain itu bentuk, tarikan ini tidak saja menjadi tahanan
bagi daya luncur renangan, tetapi yang jelas hal semacam ini akan mengurangi
akselerasi dari renang yang bersangkutan.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan :


Gaya dada Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu
dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah
tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan
membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan
katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut
berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan
tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam
pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara
ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA),
perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

B.Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita, jadi
diharapkan setiap orang dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal yang
menghalangi seperti sakit.

DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_dada
 http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html
 http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/06/02/renang-gaya-dada/
 http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-dada.ht
 The webpage at
http://googleweblight.com/?lite_url=http://ujangarismaan.blogspot.com/2012/07/ren
ang-gaya-dada.html?m%3D1&ei=ISwWSg_J&lc=id-
ID&s=1&m=629&ts=1448179647&sig=ALL1Aj704wZxFLkL3cNWxGDfXVCs2XwAPQ
might be temporarily down or it may have moved permanently to a new
 http://one-sport-station.blogspot.co.id/2015/04/teknik-dasar-renang-gaya-dada.html
Makalah renang gaya bebas
01.23 Makalah 0 comments

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilandasi atas dasar hobi saya berenang, dan untuk memenuhi tugas dari bapak guru, itu sebabnya saya selaku
penyusun mengangkat olahraga renang ini sebagai makalah.
Semua rang didunia ini, pasti sudah tidak asing lagi tentang apa itu olahraga renang. Namun sebagian orang tidak
mengatahui seluk beluk renang itu sendiri. Disini, saya mengemukakan tentang sejarah renang, macam – macam
gara renang, manfaat renang, dan masih banyak lagi uraian yang saya paparkan dalam makalah ini.
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan.
Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai,
danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh
dipakai sewaktu berenang.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Renang Gaya Bebas


Manusia sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Di dunia Barat, gaya bebas pertama kali dilombakan tahun
1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan mudah mengalahkan perenang Inggris. Walaupun demikian, pria
Inggris waktu itu menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak memercikkan air ke sana ke mari. Dalam
lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.
Sewaktu pergi ke Argentina antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya
bebas dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun
tahun 1873 adalah angka tahun yang paling sering dikutip. Namun di Inggris Trudgen memakai gerakan kaki
menggunting seperti gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti gaya bebas yang dikenal
orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.
Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill, putra dari instruktur renang Inggris
"Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill memiliki enam anak laki-laki yang
semuanya perenang mahir, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick). Ketika Dick dan
"Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan
gerakan kaki lurus melecut naik turun. Wickham adalah orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam
Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan waktu 58,8
detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari anggota keluarga Cavill, "seperti
merangkak (crawl) di dalam air". Di kemudian hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol (crawl).
Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905,
perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang
dipelajarinya dari Kieran. Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti dikenal orang
sekarang.

B. Pengertian Renang Gaya Bebas


Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua
belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki
secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah
menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi
miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri
atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat
tubuh melaju lebih cepat di air.
Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak
mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya
apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada teknik-teknik
renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam
lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.

C. Tekhnik Renang Gaya Bebas


a. Posisi Badan Gaya Bebas
Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :
• Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air
• Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air
• Otot – otot perut dan leher rilek.
b. Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh. Adapun cara melakukan
gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :
• Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
• Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.
• Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari permukaan air.
• Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.
• Bentuk – bentuk latihan gerakan kaki, antara lain :
• Menggerakkan kedua kaki naik turun secara bergantian sambil duduk di pinggir kolam.
• Dengan sikap salah satu tangan memegang parit kolam dan tangan yang lain membentuk sudut siku kedua lurus
ke belakang kemudian gerakan naik turun secara bergantian dengan sumber gerakanpada pangkal paha.
• Latihan gerakan kaki sambil meluncur.
• Demulai dari pinggi kolam dengan salah satu kaki mendorong dinding, kemudian sambil meluncur kedua kaki
digerakkan naik turun dengan sumber gerakan pada pangkal paha.
c. Gerakan Lengan
Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
• Gerakan menarik (pull)
Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku dibengkokkan.
• Gerakan mendorong (push)
Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang.

• Istirahat (Recovery)
Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari
air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan
ke dalam air.

D. Beberapa Kesalahan Dalam Renang Gaya Bebas


Gaya bebas adalah gaya berenang yang paling cepat dibandingkan gaya-gaya yang lainnya. Oleh karena itu, sangat
penting bagi setiap perenang untuk menguasai gaya ini dengan baik. Berikut ini beberapa kesalahan yang biasa
terjadi sewaktu berenang gaya bebas.
Kesalahan pertama, wajah berada diatas air. Jika Anda melakukan hal ini, maka bagian bawah badan Anda akan
cenderung untuk turun ke bawah, sehingga tahanan air akan membesar. Akibatnya, kecepatan Anda akan
berkurang. Solusinya, benamkanlah wajah Anda kedalam air, dengan wajah menghadap ke bawah agak ke depan
(membentuk sudut 45 derajat, menyerupai lampu senter yang sedang menyorot). Dengan wajah menghadap agak ke
depan, Anda akan memiliki pandangan yang baik. Sebaliknya, jika wajah Anda menghadap tegak lurus ke dasar
kolam, Anda akan berenang seperti kuda bendi yang mengenakan kacamata kuda. Kalau nabrak-nabrak gimana?
Kesalahan kedua, kepala terangkat dari permukaan air ketika mengambil nafas. Ini akan merusak keseimbangan dan
irama Anda. Solusinya, cukup tolehkan kepala Anda ke samping, dengan satu telinga Anda tetap tercelup didalam
air. Namun Anda jangan semata-mata menolehkan kepala Anda saja. Miringkanlah tubuh Anda, maka dengan
sendirinya kepala Anda akan menoleh dan Anda bisa menghirup nafas dengan mudah dan leluasa.
Kesalahan ketiga, lutut tertekuk ketika kedua kaki mengayun. Akibatnya, tubuh Anda tidak lagi streamline alias lurus
sejajar permukaan air. Tahanan air pun akan membesar dan kecepatan Anda akan berkurang. Solusinya, ayunkan
kaki mulai dari paha. Jangan tekuk lutut Anda. Fungsikan lutut hanya untuk menjaga kelenturan ayunan kaki Anda.
Kesalahan keempat, kesalahan gerakan tangan. Perlu diketahui, gerakan tangan inilah sumber gaya dorong
(propulsi) yang paling utama, bukan gerakan kaki Anda. Gerakan kaki, meski juga menimbulkan gaya dorong, pada
dasarnya hanyalah untuk menjaga agar tubuh bagian bawah tidak jatuh kebawah, atau dengan kata lain tetap lurus
dengan tubuh bagian atas, dan juga untuk menjaga keseimbangan tubuh selama berenang. Karena gerakan tangan
adalah sumber utama propulsi, maka gerakan tangan yang benar akan menciptakan propulsi yang besar sehingga
laju Anda akan semakin cepat.
Dalam renang gaya bebas, gerakan tangan pada dasarnya terdiri dari empat fase: 1) mengayuh, 2) pemulihan, 3)
masuk kembali ke air, dan 4) ekstensi. Keempat fase tersebut dilakukan secara bergantian antara tangan kanan dan
tangan kiri. Diantara kesalahan yang sering terjadi adalah mengayuh tidak dilakukan secara penuh. Mengayuh yang
benar dilakukan sampai dengan tangan pengayuh mencapai paha kita. Adalah sebuah kesalahan jika tangan kita
mengayuh hanya sampai sejajar dada kita. Jika ini terjadi, propulsi yang ditimbulkan pun tidak akan optimal.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tangan kita turun sesudah masuk kembali kedalam air (yakni pada fase
ekstensi). Hal ini akan menghambat laju kita. Disamping itu, jika kesalahan ini kita lakukan bersamaan dengan
mengambil nafas, maka wajah kita tidak akan bisa menyembul dari permukaan air dengan optimal sehingga kita
menjadi kurang nyaman dalam mengambil nafas. Yang benar, begitu tangan Anda masuk kembali kedalam air,
sorongkanlah lurus kedepan sejajar permukaan air, seolah-olah hendak meraih benda terapung yang terletak jauh di
depan Anda. Inilah fase ekstensi yang benar.
E. Lomba Renang Gaya Bebas
Lomba renang gaya bebas terbagi dalam tiga kategori, yaitu:
a. Untuk pria
Lomba renang gaya bebas untuk pria, antara lain:
1) gaya bebas 50 meter
2) gaya bebas 100 meter
3) gaya bebas 200 meter
4) gaya bebas 400 meter
5) gaya bebas 800 meter
6) gaya ganti 200 meter
7) estafet gaya bebas 4 x 100 meter
8) estafet gaya bebas 4 x 200 meter
9) estafet gaya ganti 4 x 100 meter

b. Untuk wanita
Lomba renang gaya bebas untuk wanita, antara lain:
1) gaya bebas 50 meter
2) gaya bebas 100 meter
3) gaya bebas 200 meter
4) gaya bebas 400 meter
5) gaya bebas 1500 meter
6) gaya ganti 200 meter
7) estafet gaya bebas 4 x 100 meter
8) estafet gaya bebas 4 x 200 meter
9) estafet gaya ganti 4 x 100 meter

c. Pembagian kelompok umur


1) Kelompok umur I putra dan putri umur 15 tahun-17 tahun.
2) Kelompok umur II putra dan putri umur 13 tahun-14 tahun.
3) Kelompok umur III putra dan putri umur 11 tahun-12 tahun.
4) Kelompok umur IV putra dan putri sampai umur 10 tahun.

BAB III
KESIMPULAN

Di dunia Barat, gaya bebas pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan
mudah mengalahkan perenang Inggris. Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu menganggap gaya bebas tidak
elegan, karena banyak memercikkan air ke sana ke mari.
Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua
belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki
secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai