Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS GERAK PADA CABOR

ATLETIK ( LARI ESTAFET )

Dosen Pengampu :
Drs. Bambang Ferianto Tjahyo Kuntjoro, M.Pd.

DI SUSUN OLEH :
SADAM ABDUL AZIZ
( 22060464104 )

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
berjudul “ANALISIS GERAK PADA CABOR ATLETIK ( LARI ESTAFET )”.

saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha . Aamin.

Surabaya, 20 Mei 2023

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
2.1 Gerak Dasar Pada Lari Estafet......................................................................................................5
2.2 Teknik Start..................................................................................................................................6
2.3 Teknik Lari....................................................................................................................................9
2.4 Teknik Penerimaan Tongkat.......................................................................................................11
2.5 Teknik Masuk Garis Finish..........................................................................................................14
2.6 Metode Penelitian.....................................................................................................................15
2.7 Hasil Penelitian dan Pembahasan..............................................................................................17
BAB III..................................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................19
3.2 Saran..........................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1 Olahraga adalah kegiatan integral dari peradaban manusia yang keberadaanya


2 berguna bagi kehidupan. Dengan berolahraga selain seseorang akan dapat
menjaga
3 kesehatannya juga dapat diarahkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu menuju peningkatan
4 prestasi. Salah satu jenis olahraga tersebut adalah atletik yang tanpa kita
sadari
5 gerakannya telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
6 Olahraga adalah kegiatan integral dari peradaban manusia yang keberadaanya
7 berguna bagi kehidupan. Dengan berolahraga selain seseorang akan dapat
menjaga
8 kesehatannya juga dapat diarahkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu menuju peningkatan
9 prestasi. Salah satu jenis olahraga tersebut adalah atletik yang tanpa kita
sadari
10 gerakannya telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Lari estapet merupakan permainan kelompok yang dilakukan oleh beberapa orang
anak.Lari estapet merupakan permainan dengan menggunakan tongkat sebagai alat
bermain. Lari estapet sering juga disebut yaitu perlombaan lari beregu dimana setiap
anggota regunya menempuh jarak yang sama dan pada akhir bagian masing-masing
menyerahkan tongkat kepada pelari yang berikutnya.

Menurut Abidin (2008 : 5) lari estapet adalah lari beregu yang terdiri dari 4 (empat)
orang pelari atau lebih sesuai jumlah anak. Selanjutnya Abidin menjelaskan bahwa lari
estapet dilakukan secara bersambung dan bergantian membawa tongkat dari garis start
sampai ke garis finish. Bermain sebagai suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
seorang anak dapat memberikan dampak positif bagi anak. Bermacam permaian yang
dapat dilakukan oleh anak baik itu bermain simbolik maupun permaianan fisik. Dengan
bermain lari estapet motorik kasar anak akan meningkat, anak yang mulanya berlari tidak
seimbang, ketika mengikuti permainan lari estapet anak akan berlari dengan cepat dan
seimbang. Bermain lari estapet selain dapat mengembangkan motorik kasar, juga dapat
melatih anak untuk bersosialisasi bersama temannya.

1.2 Rumusan Masalah

4
 Apa itu lari estafet?
 Bagaimana cara melakukan estafet?
 Apa saja peraturannya?

1.3 Tujuan Makalah

Untuk mengetahui langkah-langkah melakukan estafet

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gerak Dasar Pada Lari Estafet

Atletik merupakan indük dari semua cabang olahraga dan wajib


disampaikan pada siswa, sehingga siswa dapat memahami dan mengetahui tentang
berbagai macam nomor dalam cabang olahraga atletik.
Menurut Mochamad Djumidar A Widya (2004: 28) atletik terdiri dari beberapa
cabang lomba diantaranya adalah nomor lari, lompat dan lempar. Pada cabang lari
terdapat lari estafet. Lari estafet merupakan olahraga yang memerlukan kekompakan,
karena bukan olahraga individü melainkan dilakukan secara berkelompok. Lari estafet
juga memerlukan kecepatan untuk mencapai garis fınish dengan membawa tongkat yang
terbuat dari besi, aluminium, kayu atau peralon yang berukuran kira-kira 30 cm yang
diberikan kepada teman satu kelompok dalam daerah tukar dengan jarak 20 m.
Fred Mc Mane (2008: 27) menyatakan, lari estafet adalah nomor perlombaan
yang mengarah pada kerjasama regu, dalam olahraga yang ditujukan pada keunggulan
pribadi. İni adalah salah satu lomba-lomba yang paling menarik dalam pertandingan
lintasan, dan bisa dipakai sebagai tolak ukur kekuatan keseluruhan sebuah regu.Lari
estafet memerlukan teknik dasar yang harus dikuasai sehingga proses belajar mengajar
lari estafet itü dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Seorang siswa
haruslah memahami teknik dasar dari setiap cabang olahraga yang di ajarkan, sehingga
memudahkan pada saat melakukan praktek.Dalam permainan lari estafet seseorang harus
menguasai teknik dasar dengan benar. Teknik dasar lari estafet yang harus dipahami
bukan hanya memegang tongkat, tetapi juga melibatkan teknik-teknik persiapan,

5
percepatan dan pergantian tongkat. Seorang pelari estafet harus memahmi dengan benar
ketiga teknik tersebut sehingga bisa mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Menurut Suharno Hp (2011: 3) teknik dasar adalah suatu proses melahirkan
keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek dengan sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga. Sehingga di dalam
pembelajaran lari estafet, siswa harus memahami teknik dasar terutama take over non
visual lari estafet.

2.2 Teknik Start

Pelari pertama menggunakan start jongkok. Hal yang perlu diperhatikan pelari pada
saat start yaitu tangan ditempatkan di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak
menyentuh garis start. Pelari selanjutnya melakukan start berdiri.
Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari
lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun
tidak sembarang tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan
pas dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:
 Panjang: 29,21 centimeter
 Berat : 50 gr
 Diameter:
 Untuk dewasa: 3,81 cm
 Untuk anak-anak: 2,54 cm

Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat
dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat
dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat
estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis
start dan tidak menyentuh garis start.
Zona pergantian pada Lari Estafet hanya berada 10meter di depan garis start atau berada 10
meter dibelakang garis start.Seperti Gambar di bawah ini :

6
Kunci keberhasilan pelari estafet terletak pada pergantian tongkat.Di dalam pelaksanaan
lari estafet, dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada saat pergantian tongkat.
Kesalahan tersebut dapat dilakukan oleh penerima maupun pemberi tongkat.A. Kesalahan
yang dilakukan oleh penerima, yaitu:
a. Start yang trlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum
mencapai kecepatan maksimum.
b. Terlalu cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi tongkat.
Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi tongkat.
c. Pada waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang,
sehingga sukar menerima tongkat.

Kesalahan yang sering dialami oleh pemberi tongkat, yaitu:


a. Kurang berhati-hati dalam meberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian atau
tongkat jauh.
b. Pada waktu memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi
sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima.
c. Pemberi mangayun tangan yang salah.
d. Pemberi tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima tongkat,
sehingga pnerima tidak tahu.
e. Pemberi tongkat mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayun tongkat.

7
Strategi Penyusunan Regu Lari Estafet
Agar dapat dicapai prestasi malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan pelari. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun regu atau tim lari estafet, yaitu:
A. Pelari pertama
a. Pilihlah pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki keahlian lari di tikungan.
b. Pelari pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua agar dapat
memberika posisi memimpin.

B. Pelari kedua
a. Pelari kedua mempunyai tanggung jawab sebagai pnerima dan pemberi.
b. Mempunyai daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat menempuh jarak 120
m – 130 m.
c. Pelari yang kurang mahir ditikungan dapat dipilih sebagai pelari kedua.

C. Pelari ketiga
a. Pelari ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena harus bertindak
sebagai penerima dan pmberi tongkat.
b. Pelari ketiga memiliki keahlian lari di tikugan.
c. Memiliki daya tahan sebagai pelari 200 m.

D. Pelari keempat
a. Pelari keempat merupakan pelari tercepat pertama atau kedua.
b. Pelari keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini akan menentukan
menang atau kalahnya regu atau tim.

8
2.3 Teknik Lari

Teknik lari saat lari estfet 4x100 meter


sama dengan teknik lari sprint karena jarak
yang di tempuh masih dalam kriteria jarak
pendek.tekniknya yaitu dengan sedikit
mencondongkan badan ke depan untuk
meminimalisir gesekan dengan udara yang
dapat mengurangi kecepatan,,memendekkan
langkah untuk menambah frekuensi langkah
saat melayang di udara tidak lama.

Lari estafet 4x100 meter pasti seorang pelari melewati tikungan karena lintasan
lapangan berbentuk lingkaran.untuk mengantisipasi agar pelari masih dalam keadaan
seimbang saat lari maka seorang pelari dapat meminimalisir dengan cara sebagai berikut :

a.       Memiringkan badan sesuai arah tikungan

b.      Mengurangi Kecepatanr

c.       Mempebesar jari-jari lintasan

Daerah Pergantian Tongkat No Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari


 Pelari ke 1 Di daerah start pertama dengan lintasan di tikungan
 Pelari ke 2 Di daerah start kedua dengan lintasan lurus
 Pelari ke 3 Di daerah start ketiga dengan lintasan tikungan
 Pelari ke 4 Di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet


 Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada
tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima/memegang tongkat pada tangan
kiri.
 Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing- masing
pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam lingkungan. Pelari
2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.

9
a.)Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti pada waktu
latihan.
b.)Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.
Peraturan Perlombaan
1.) Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi pelari
estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana
pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian
tongkat.
2.) Lari Estafet(Lari Beranting) Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting
merupakan salah satu dari cabang atletik. Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang
pemain untuk melakukan olahraga tersebut.
Ada ketentuan atau peraturan yang ada di olahraga Lari Estafet ini:
a) Diperbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat
pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter dengan resiko
team tersebut bisa kalah dalam lomba tersebut.
b) Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat
pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter dengan resiko
team tersebut dapat langsung di diskualifikasi dalam pertandingan olahraga tersebut.
c) Semua jalur dibatasi garis-garis tiang tebalnya 5 cm sebagai tanda/ batas pelari.
d) Nomor 4 x 100m, 4 x 200m selain pelari pertama dibolehkan memulai larinya di luar
zona tidak lebih dari 10m.
e) Nomor 4 x 200m, 4 x 400m dilarikan dalam lintasan masing-masing kecuali:
- untuk lari 4 x 200m pelari ketiga hanya di tikungan petama saja selebihnya sesudah
menggunakan lintasan dalam
- demikian juga 4 x 400m hanya pelari pertama saja yang lari dijalurnya setelah
melewati tanda tikungan petama yang berbendera
- pegantian tongkat harus dilakukan pada zone yang telah ditentukan dengan batas-
batas garis yang jelas.
f) Cek mark atau tanda, peserta boleh memasang perekat yang berukuran 5 x 40 cm
dengan warna yang menyolok dengan tidak membingungkan pelari.

10
2.4 Teknik Penerimaan Tongkat

Perlombaan lari estafet mengenal dua cara


pergantian tongkat, yaitu:
 Dengan cara melihat (visual) Pelari yang
menerima tongkat melakukannya dengan
berlari sambil menolehkan kepala untuk
melihat tongkat yang diberikan oleh pelari
sebelumnya. Digunakan saat lari 4 x 100m.
 Dengan cara tidak melihat (non visual) Pelari
yang menerima tongkat berlari sambil
mengulurkan tangan kebelakang. Selanjutnya
pelari sebelumnya menaruh tongkat ke tangan
si pelari setelahnya.biasa digunakan pada lari lebih dari 100 meter, misalnya 4 x 400m.

Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat
lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan
pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang tepat.

Suksesnya lari estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian tongkat. Waktu
yang dicapai akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet berlangsung dengan
baik pula. Suatu regu lari estafet yang terjadi dari pelari-pelari yang baik hanya akan dapat
memenangkan perlombaan, jika mampu melakukan pergantian tongkat estafet dengan sukses.

Agar supaya penerimaan tongkat estafet dapat nyaman dan pelari saat menggunakan
tongkat estafet juga tidak merasa terganggu dengan tongkat.maka ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yang kaitannya dengan biomekanika olahraga agar pelari tetap cepat saat
lari :

a. Tongkat estafet di desain senyaman mungkin saat di genggam oleh pelari

b.  Tongkat estafet di buat dengan licin maka tongkat akan cenderung mudah jatuh.jika
terlalu kasar maka pelari kurang nyamean dalam menggunakan bahan yang tidak terlalu
licin dan terlalu kasar karena kaitannya dengan koefien gesek benda,jika terlalu
penerimaan tongkat.
Menurut Khomsin (2008: 42-43) Karakteristik teknik sodoran ke atas dan ke bawah
adalah:
Karakteristik teknik sodoran ke atas: Tangan pelari yang berangkat
diluruskan/disodorkan ke belakang setinggi pinggang, pelari yang datang menggerakkan
tongkat ke atas diantara jari-jari dan ibu jari dari pelari yang berangkat yang telah dibuka
lebar, jarak antara pelari pendatang dan pelari berangkat sekitar I meter atau kurang.

11
Gambar I
Teknik Dasar Take Over Non Visual Sodoran Ke Atas

Karakteristik teknik sodoran ke bawah: Tangan pelari yang berangkat dijulurkan


ke belakang dalam posisi horizontal, telapak tangan menghadap keatas, pelari yang
datang menempatkan tongkat melintang di telapak tangan yang terbuka lebar dari pelari
yang berangkat, jarak antara pelari pendatang dan pelari berangkat sekitar I meter atau
lebih.

Gambar 2
Teknik Dasar Take Over Non Visual Sodoran Ke Bawah

Menurut Sri Wahyuni, Dkk (2010: 63) ada beberapa cara pelaksanaan take over
non visual: l) Lengan penerima diluruskan serong belakang bawah, telapak tangan
menghadap ke belakang serong ke atas, keempat jari rapat menuju keluar, ibu jari
terbuka menuju ke dalam. Tongkat diberikan dengan ayunan dari bawah ke atas dengan
posis penerima tidak melihat ke belakang. 2) Hampir sama dengan cara yang di atas,
hanya saja cara meluruskan tangan kanan benar-benar menghadap ke atas. Tongkat
diberikan dari atas ke bawah.

Menurut Gerry A.Carr (1997: 44-45) operan upsweep and downsweep memiliki
beberapa karakteristik umum. İni melibatkan dan tugas anggota tim:

12
(l) Penempatan Anggota Tim: Operan Pertama. Pelari I berlari sepanjang sisi dalam
jalur, membawa tongkat pada tangan kanan. Pelari 2 menunggu pada sisi luar jalur,
melihat kebelakang melalui bahu kiri. Saat pelari I mendekati, pelari 2 mempercepat
langkah pada sisi luar jalur dan menerima tongkat dengan tangan kiri, dimana tongkat
tetap dipegang, pelari 2 terus berlari sepanjang sisi luar jalur. Operan kedua. Pelari 3
menungu paa sisi dalam jalur, melihat kebelakang melalui bahu kiri. Saat pelari 2
mendekati (dengan tongkat pada tangan kiri), pelari 3 mempercepat langkah sepanjang
sisi dalam jalur dan menerima tongkat dengan tangan kanan. Dengan tongkat tetap
ditangan kanan, pelari 3 terus berlari sepanjang sisi dalam jalur. Operan ketiga. Pelari 4
menunggu pada dişisi luar jalur, melihat kebelakang melalui bahu kiri. Saat pelari 3
mendekati (dengan tongkat pada tangan kanan), pelari 4 mempercepat langkah
sepanjang sisi luar jalur dan menerima tongkat dengan tangan kiri. Dengan tongkat tetap
ditangan kiri, pelari 4 berlari dalam garis lurus ke garis finish. (2) Tugas Anggota Tim
Estafet: Pelari l. Pelari ini harus menjadi starter yang dapat diandalkan (tanpa harus
mencuri start) harus berlari dengan baik ditikungan, dan harus handal menangani
tongkat. Pelari ini berlari kira-kira 105 meter dari start ke titik dimana tongkat
dioperkan. Pelari 2. Pelari 2 harus handal dalam menerima tongkat dan harus mampu
berlari pada jarak yang jauh. Pelari 2 dapat berupa atlet yang tinggi, karena pelari ini
tidak perlu berlari pada tikungan. Pelari 2 berlari kira-kira 125 meter dari zona akselerasi
ketitik dimana tongkat dioperkan. Pelari 3. Pelari ini harus handal dalam menerima dan
menangani tongkat, harus merupakan pelari jalur tikungan dengan baik, dan harus
mampu berlari cepat pada jarak jauh. Pelari 3 berlari kira-kira 125 meter dari zona
akselerasi ketitik dimana tongkat dioperkan. Pelari 4. Pelari 4 harus ahli menerima
tongkat dan mampu mempertahankan kecepatan dibawah tekanan, pelari ini harus
memiliki semangat juang yang tinggi. Pelari 4 berlari kira-kira 120 meter dari zona
akselerasi ke garis fınish.

13
2.5 Teknik Masuk Garis Finish

Teknik masuk finish ada 3 macam, yaitu:


a. Lari terus tanpa mengubah kecepatan lari.
b. Membusungkan dada ke depan.
c. Merebahkan badan ke depan seperti orang
jatuh tersungkur.
Sebagian besar yang orang lakukan adalah adalah
ketika sudah mendekati finish mka dia akan
memperlambat atau mengurangi kecepatan,menoleh
ke belakang untuk melihat sejauh mana jarak antara
dia dengan lawan yang ada di belakangnya, hal ini
tentu tindakan yang salah. Teknik melakukan finish yang baik dapat dilakukan dengan
mendahulukan dada atau dengan memurtuskan pita finish dengan bahu kanan atau kiri dan
tentunya  adalah dengan tidak melakukan seperti halnya yang sebaian besar orang.

Diskualifikasi peserta atau tom regu dicoret apabila:


a. Start mendahului aba-aba sampai 2 kali.
b. Selama lari mengganggu pelarilain.
c. Masuk ke lintsan lain hingga mendapat keuntungan.
d. Tidak masuk finish.
e. Pergantian tongkat melewati daerah wissel.
f. Tongkat jatuhdiambil orang lain.
g. Penerima sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang terjatuh.
h. Masuk finish tanpa tongkat.

14
2.6 Metode Penelitian

Adapun alat pengumpulan data adalah melakukan tes take over non visual lari
estafet. Tes ini dilakukan dengan menggunakan 2 penilai dengan kisikisi instrumen yang
telah disediakan.
Tabel 1
Kisi-Kisi Instrumen Rubrik Penilaian Tes Take Over Non Visual
Lari Estafet

Skor
No Indikator
Penilaian Keterangan
Penilaian Aspek Penilaian

Tongk
at dipegang dengan posisi start
Persiapan
Pandangan kedepan Skor

Posisi badan tegak Maksimal


20
Kaki Tumpuan didepan berlawanan dengan Tongkat

2. Fase Pandangan ke depan


Skor
Percepatan Posisi badan condong kedepan
Maksimal
Posisi tangan membentuk 45 derajat 20

Gerakan kaki dan tangan seirama

3 Take Pemberian tongkat dilakukan dengan Lengan Skor Over Non Dijulurkan kedepan
dengan aba-aba ya.. Maksimal

15
visual Pelari yang menerima tongkat melontarkan lengan 35

Kebelakang setinggi bahu dan membuka telapak tangan

Tangan Bersilangan (Kanan-Kiri)

Tidak mengurangi kecepatan lari

Jarak antara pelari Kurang lebih Im

Tongkat yang dibawa tidak berpindah

Tidak boleh keluar dari medan zone

Jumlah 75

(Khomsin, 2008: 33-35)


Keterangan: 5= Sangat Baik, 4= Baik, 3= Cukup, 2= Kurang, 1= Kurang Sekali

Teknik Analisis Data yang digunakan adalah:

l . Tabulasi, Kegiatan yang dilakukan adalah memasukan data kedalam bagan tabel dan
pemberian nilai terhadap item-item yang perlu diberi nilai.

1. Menjumlahkan data yang diperoleh siswa dengan rumus. skor prolehan x skor
ideal (1000 0) skor maksimal
2. Mempersentasekan data yang telah dihitung perkategorinya dengan rumus.
DP = —x 1000 0
DP = deskriptif persentase n =
jumlah siswa per kategori

N = jumlah keseluruhan siswa

Sumber: Mohammad Ali (dalam Lestudy, 2012: 31)

3. Menyimpulkan hasil penelitian sehingga diperoleh deskripsi tentang teknik dasar take
over non visual lari estafet pada siswa kelas VIIIC di SNIP Negeri 7 Sungai Raya.

16
2.7 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan suatu tes kepada siswa, kemudian
dibantu dengan dua guru penjas yang bertugas sebagai penilai dalam penelitian tersebut.
Penelitian inijuga dilaksanakan dengan menggunakan instrumen yang telah divalidasi
oleh para ahli, sehingga penilaiannya dapat diakui. Dalam pelaksanaan penelitannya,
pengawas melakukan penilaian langsung terhadap siswa yang sedang melakukan proses.
Setelah tes dilakukan, kemudian mengumpulkan nilai-nilai siswa dan mengolah
data, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
l . Urutan Data Terkecil Ke Data terbesar:
( 24, 25, 33, 33, 33 35, 38, 47, 47, 48. 49, 49, 50, 50,50, 50, 59, 60, 60, 60, 61, 61, 62,
70, 71, 73)
1. Rentang= Data Teninggi-Data Terendah: 73-24=49
2. Menentukan Banyaknya Kelas
1+3,3 Log n
1+3,3 Log 26

K= 5,8 dibulatkan menjadi 5/6. Sehingga dalam pengelompokan kelas interval akan
terbagi menjadi 5 kelas mulai dari kurang sekali (KS)= l, Kurang (K) 2,Cukup 3,
Baik 4, dan sangat Baik 5.
3. Menentukan Panjang Kelas Interval

Banyak Kelas
= 49
5
= 9,8 dibulatkan menjadi 10
4. Menentukan ujung bawah kelas interval pertama, diambil dari data terkecil
5. Selanjutnya kelas interval pertama dihitung dengan menjumlahkan ujung bawah kelas
dengan p tadi dikurang l :
24+10-1= 33

54+10-1= 63
64+10-1= 73

17
6. Nilai f dihitung dengan meggunakan tabel penolong sebagai berikut:
Tabel 2
Tabel Penolong
Tabulasi Frekuensi

24-33 5

34-43 11 2
44-53 9

54-63 7

63-73 111 3
Jumlah = 26 = 26
7. Persentase siswa berdasarkan nilai yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
30RANG
Dp Kategori Sangat Baik
26 SAMPEL
Dp Kategori Baik 7
ORANG
26 SAMPEL
Dp Kategori Cukup 9 ORANG
x 100% = 34,60
0
26 SAMPEL

Dp Kategori Kurang 2 ORANG


26 SAMPEL
5 ORANG
Dp Kategori Kurang Sekali = x 100% = 19 2%
26 SAMPEL

Tabel 3
Hasil Penelitian
Skor Kategori Frekuensi Persentase
24-33 Kurang Sekali 5

34-43 Kurang 2

44-53 Cukup 9 34,60 0


54-63 Baik 7

18
54-63 sangat Baik 3

Jumlah 26 100%

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik
yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Lari ini dilakukan bersambung dan
bergantian membawa tongkat dari garis start sampai ke garis finish. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang
tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari
cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama
menggunakan start jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari yang
keempat menggunakan start melayang. Jarak lari bersambung yang sering diperlombakan
dalam atletik baik untuk putra maupun putri adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter.
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan
dari setiap pelari.
Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang
dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya,
agar dapat melakukan teknik tersebut, pelari harus menguasai keterampilan gerak lari dan
keterampilan memberi serta menerima tongkat yang dibawanya.Dalam beberapa
perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu dikalahkan oleh regu lainnya hanya
karena kurang menguasai keterampilan gerak menerima dan memberikan tongkat dari
satu pelari kepada pelari yang lainnya. Bahkan, seringkali suatu regu didiskualifikasi
hanya karena kurang tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat.

3.2 Saran

Latih teknik pergantian tongkat dengan rekan-rekan tim Anda. Pastikan Anda memiliki
koordinasi yang baik dan dapat melakukan pergantian dengan cepat dan lancar tanpa
kehilangan kecepatan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Triwulandari, K. (2017). “Pengaruh Bermain Lari Estafet Terhadap Perkembangan Motorik


Kasar Anak Usia 5-6 Tahun di RA T.I AL-MUSTHAFAWIYAH MEDAN T.A”. Diakses
pada tanggal 20 Mei 2023 melalui
https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=0CAIQw7AJahcKEwiIn9_RqqT_Ah
UAAAAAHQAAAAAQAg&url=https%3A%2F%2Fjurnal.unimed.ac.id
%2F2012%2Findex.php%2Fjud%2Farticle%2Fdownload
%2F14651%2F11994&psig=AOvVaw0sE7sdU9c6xHzuUqXZQlMK&ust=1685786604
037849

Sasti, L., Ahmad A. dan Eka S. (2017). “Teknik Dasar Take Over Non Visual Lari
Estafet pada Siswa Kelas VIIIC Dl SMP”. Diakses pada tanggal 20 Mei 2023 melalui
https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=0CAIQw7AJahcKEwiYgODEqaT_A
hUAAAAAHQAAAAAQAg&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fmedia
%2Fpublications%2F215246-teknik-dasar-take-over-non-visual-lari-
e.pdf&psig=AOvVaw3s7j2tuEQk579RDK_sAV8O&ust=1685786275408207

NASLAM, B.R. (2016). “Tugas Pendidikan Olahraga Lari Estafet”. Diakses pada
tanggal 20 Mei 2023 melalui
https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAIQw7AJahcKE
wjIqJfeq6T_AhUAAAAAHQAAAAAQAg&url=https%3A%2F
%2Fwww.academia.edu
%2F30113654%2FTUGAS_PENDIDIKAN_OLAHRAGA_LARI_ESTAFET&psig=A
OvVaw2iJHkSjqFtVZZy-BSFzjhl&ust=1685786873073548

20
21

Anda mungkin juga menyukai