“PENCAK SILAT”
Guru Pengajar:
Disusun oleh :
Kelas :
XI Mipa 3
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya semata sehingga kami menyelesaikan tugas kelompok “Makalah
Pencak Silat” dapat kami selesaikan sesuai tepat sesuai waktu yang ditargetkan. makalah ini
kami susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai pencak silat, serta
sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahaman belajar kami.
Kami menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupun kesalahan baik
dalam penulisan maupun bahasa, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Penulis,
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pencak Silat merupakan suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Nusantara
yang merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan atau disebarluaskan. Dalam
sejarah perkembangan pencak silat , selain berfungsi sebagai cara pembelaan diri juga
berfungsi sebagai seni, olahraga, dan pendidikan.Fungsi-fungsi ini berkembang seiring
dengan beragamnya tujuan yang dipengaruhi oleh motivasi para pelaku dan tuntutan keadaan
yang cenderung berubah-ubah – ubah. Aspek olahraga yang berisi pengetahuan tentang sistem
gerak berpola untuk mengamankan diri yang dimodifikasi sebagai olahraga massal , rekreasi,
dan prestasi. Berdasarkan penjelasan tersebut pada perkembangannya pencak silat bukan
hanya sebagai olahraga beladiri tetapi telah menjadi olahraga massal, rekreasi, dan prestasi.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui definisi pencak silat, sejarah, aspek dan bentuk pencak silat,
peraturan – peraturan , jenis organisasi dalam pencak silat , sikap dasar beserta langkah-
langkah pencak silat , teknik – teknik dan , gerakan – gerakan pencak silat , sarana dan
prasarana, serta tingkat- tingkatkan dalam pencak silat.
BAB 2 PEMBAHASAN
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Kepulauan Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan
Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku
bangsa Nusantara.
Pencak Silat adalah seni bela diri yang memperhatikan aspek mental dan spiritual.
Pencak Silat menjadi bentuk budaya masyarakat Indonesia untuk mempertahankan diri. Di
negara-negara Asia Tenggara, Pencak Silat dikenal dengan nama Silat. Di Indonesia, tiap
daerah memiliki ciri khas Pencak Silatnya sendiri.
Namun dalam kamus Bahasa Indonesia Pencak Silat sendiri memiliki pengertian
sebagai permainan keahlian dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis,
menyerang, dan membela diri tanpa senjata.
Para ahli sejarah pencak silat Indonesia memperkirakan bahwa bela diri ini sudah ada
sejak abad ke-7 Masehi. Sejarah pencak silat pada awalnya berkembang dari kemampuan
suku asli Indonesia dalam berburu dan perang . Silat diperkirakan menyebar di kepulauan
Nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Asal
mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku
asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan
tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak
tersentuh pengaruh luar.Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke
mulut, diajarkan dari guru ke murid sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit
ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah
lain.
Pencak silat juga berkembang di zaman kerajaan Hindu Buddha ,pasukan yang kuat
di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari
prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Ketika
agama Islam masuk, pencak silat juga mulai disebarkan oleh para penyebar ajaran Islam pada
abad ke-14. Selanjutnya, pencak silat diajarkan di berbagai pesantren sebagai latihan spiritual.
Pencak silat terus berkembang hingga zaman penjajahan. Tercatat banyak pahlawan nasional
di zaman tersebut yang menekuni bela diri asli Indonesia ini, seperti Imam Bonjol, Cut Nyak
Dhien, Pangeran Diponegoro, dan lain sebagainya. Tak lama setelah Indonesia merdeka,
pegiat-pegiat pencak silat pun mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang biasa
disingkat sebagai IPSI pada tanggal 18 Mei 1948. Lalu, pencak silat mulai dikenalkan kepada
dunia di pertandingan SEA Games ke-14 pada tahun 1987 di Jakarta.
Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu sering
kali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai
tingkat tertinggi keilmuannya.
Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan “seni” pencak silat ialah salah satu aspek
yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian
pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai
ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek
kemampuan teknis bela diri pencak silat.
Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini.
Aspek olahraga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk
tunggal, ganda atau regu.
Ada beberapa aturan paling dasar dalam pertandingan pencak silat, di antaranya:
1. Dua atlet silat harus melakukan serangan (tangan dan kaki), pembelaan (hindaran,
tangkisan, dan elakan), menjatuhkan lawan, dan mengunci lawan.
2. Setiap atlet harus melakukan serangan berpola. Mulai dari sikap awal, pasangan, dan
koordinasi gerakan.
3. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam tiga babak. Setiap babak berdurasi dua menit
dan di antara setiap babak ada istirahat satu menit.
2.5 Jenis- jenis Organisasi dalam pencak silat
Teknik Dasar
Kuda-kuda, sikap pasang, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, jurus , teknik
serang , bantingan
1. Kuda- Kuda
Adalah posisi kaki tertentu, sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan
bela-serang
2. Sikap Pasang
Teknik sikap dan gerak kesiap-siagaan dalam menghadapi lawan untuk melakukan
pembelaan atau serangan yang berpola, dilakukan pada awal atau akhir dari rangkaian
gerak
3. Gerak Langkah
Gerakan langkah dalam pencak silat berfungsi sebagai dasar tumpuan untuk berdiri kuat.
Selain itu fungsi dari gerakan langkah dalam pencak silat adalah sebagai dasar untuk
pembelaan dan serangan
4. Jurus
Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan
sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah),
saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan
5. Teknik Serang
Serangan adalah usaha pembelaan diri dengan menggunakan lengan/ tangan atau tungkai/
kaki untuk mengenai sasaran yang tertentu pada anggota tubuh lawan
6. Pukulan
8. Tangkisan
Dalam pencak silat adalah untuk menahan atau menghalau serangan lawan menggunakan
tangan atau kaki.
Ada 4 jenis tangkisan yaitu :
- Tangkisan dalam
- Tangkisan luar
- Tangkisan atas
- Tangkisan bawah
9. Bantingan
Merupakan salah satu teknik serangan jarak dekat dengan cara menangkap salah satu
komponen tubuh lawan lalu mendorong atau menarik komponen tubuh lawan tersebut,
kemudian dihempaskan sekaligus dengan cepat.
2.7 Sarana dan Prasarana Pencak Silat
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam bela diri pencak silat, antara lain
matras, footwear protection, samsak, skin decker, genital protector, body protector,
seragam dan sabuk. Untuk peraturan pertandingannya, pertandingan pencak silat
dibagi dalam tiga babak.
3.1 Kesimpulan
Pencak Silat merupakan salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang patut
dilestarikan. Karena pencak silat adalah salah satu bentuk seni beladiri tradisional
yang berasal dari Indonesia. Seni beladiri ini sudah terkenal sampai ke Eropa dan
Asia. Berkembangnya pencak silat ini tidak terlepas dari sejarah awal mulainya
pencak silat ini. Yang berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha
bertahan dari ancaman yang berasal dari alam dengan menggunakan tangan kosong ,
parang , tombak dll. Sehingga pencak silat berkembang seiring dengan perkembangan
zaman.
3.2 Saran