Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga tugas individu “makalah pencak silat” dapat saya selesaikan sesuai
waktu yang ditargetkan.
Makalah ini saya susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai pencak silat, serta
sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahan belajar saya.
saya menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupu kesalahan, untuk itu saya mohon
kritik demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum wr,wb.

Makassar, 10 Desember 2016


Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar--------------------------------------------------------------------------------------------- i
Daftar isi------------------------------------------------------------------------------------------------------ ii
BAB I : Pendahuluan-------------------------------------------------------------------------------------- 1
1. Latar belakang------------------------------------------------------------------------------------- 1
2. Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------------ 1
3. Rumusan masalah------------------------------------------------------------------------------- 1
BAB II : pembahasan-------------------------------------------------------------------------------------- 1
A. Definisi pencak silat----------------------------------------------------------------------------- 2
B. Sejarah pencak silat----------------------------------------------------------------------------- 3
C. Peraturan pencak silat-------------------------------------------------------------------------- 4
D. Wawan cara atlit --------------------------------------------------------------------------------- 7
E. perbedaan wasit IPSI dan TAPAK SUCI----------------------------------------------------- 8
BAB III : Penutup------------------------------------------------------------------------------------------- 9
A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------ 9
B. Saran-------------------------------------------------------------------------------------------- 9
DAFTAR PUSTAKA------------------------------------------------------------------------------------------
10
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok
masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat
biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura,
Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata pencak
dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu
organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang diberi nama
Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan yang
mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga menggunakan
istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya
Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa,
disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata
Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara
singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar
pencak silat, dan beberapa hal lainnya

2. Tujuan
· Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca
· Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi pencak
silat

3. Rumusan Masalah
A. Apa definisi pencak silat menurut istilah dan etimologi?
B. Bagimana sejarah singkat pencak silat?
C. Apa geakan dasar dalam pencak silat?
D. Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat?
E. Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
F. Jenis-jenis organsisasi pencak silat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pencak Silat
a) Definisi Pencak Silat
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela
diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei,
Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat
yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan
suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai
negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT yang merupakan
bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sedangkan menurut versi
lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap
konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan aliran
pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande
dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur
dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di
Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk
mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia.
Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya,
dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih
mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti
ajaran bela diri dalam pertarungan.

B. Sejarah Pencak Silat


Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan
mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri dengan
menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular,
burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam
berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah
ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana
memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat
diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan
berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik
(Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi
Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat
pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan
Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau
dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh
kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan
bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan
spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela
negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda,
tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung,
Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar
wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak
silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di
Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga
dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

C. Gerakan Dalam Pencak Silat


a) Teknik
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum
termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan
tulang sendi, dan lain-lain.
b) Jurus
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas
dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan.
Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
a) Teknik
Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika
seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan
posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan,
maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat. Bentuk-
bentuk gerakan dasar antara lain:

1) Belaan
pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan
Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan tangan maupun kaki
sewaktu menerima serangan.
Macam-macam belaan antara lain:
1). Pembuangan:
Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan jalan
membuang tenaga serangan lawan.
2). Tangkisan
Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung (benturan) terhadap
serangan lawan, dengan jalan membendung atau mengalihkan serangan. Berbagai posisi dalam
menangkis dapat dilakukan, baik dengan melangkah maupun diam di tempat, dengan
memperhitungkan posisi terbaik atau menguntungkan untuk melakukan serangan balasan yang
cepat. Yang perlu diperhatika dalam tangkisan adalah koordinasi antara sikap kuda-kuda, sikap
tubuh dan sikap tangan.
Adapun tangkisan terdiri dari dua macam, yaitu:
- Tangkisan (benturan) dengan tangan
- Tangkisan (benturan) dengan kaki
3). Hindaran/elakan
Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari lintasan serangan.
Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:
- Melangkah dengan satu kaki
- Di tempat
- Memindahkan dua kaki
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan gerakan lanjuta
(pola sambut) dengan baik).
4). Pelepasan Kuncian
Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan, dilakukan dengan
cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.
2) Serangan
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum
termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan
tulang sendi, dan lain-lain.
a). dengan tangan: pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian
b). dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit, sapu)
Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a). Serangan dengan tangan


serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu mengepal, terbuka dan
terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.
Lintasan serangan:
- ke depan lurus
- dari samping
- dari bawah
Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:
- pukulan
- colokan
- tebasan
- sodokan
- sikutan
- kuncian
- tangkapan
b). Serangan dengan kaki
seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan unsur-unsur teknik
tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang benar. Untuk memantapkan serangan kaki
perlu diperhatikan cara melatih kekuatan dan keseimbangan kaki tumpu pada waktu melakukan
tendangan dan sikap tubuh serta sikap tangan yang baik, sehingga teknik tendangan menjadi baik
dan dapat melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah melakukan tendangan.
Adapun macam-macam serangan kaki adalah:
1). Tendangan
Sikap awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.
Macam tendangan adalah:
- tendangan ke arah depan (A, T)
- tendangan dari samping (C, Sirkel)
- tendangan belakang (B)
2). Dengkulan
Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.
3). Serkel
4). Menjatuhkan
Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan.
Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara:
(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan)
(2). Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.
b. Tujuan:
- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara benar.
- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara benar.
- Melatih pembentukan sikap yang benar.
c. Pelaksanaan:
- Kesalahan harus segera dibetulkan
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
- Merangkaikan beberapa gerakan serangan (colok-tendangan-menjatuhkan)
- Merangkaikan beberapa gerakan belaan (tangkis-hindar)
- merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang tangkis-pukul-tendang.
b) Jurus
a. pengertian
jurus adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela) sebanyak 36 (tiga
puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas
dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan.
Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
b. Tujuan:
- Melatih mengembangkan suatu pola permainan pencak silat
- Menumbuhkan pengertian permainan secara teratur
- Menguasai dan meyakini teknik yang dimiliki.
c. Pelaksanaan:
- Sama dengan pembinaan senam
- Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing jurus.
- Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT
- Pemberian aba-aba:
~ Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang benar)
~ ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan bertenaga
~ ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan
- Kesalahan segera dibetulkan
- Melatih menggunakan jurus secara berpasangan (2A ><>
- Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang dengan peningkatan
atau tambahan macam penggunaan pasang di tingkat atasnya.
· Pasang
a. Pengertian
adalah suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang merupakan
perangkap agar lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk melakukan belaan
dilanjutkan serangan masuk
b. Tujuan:
- Melatih menyiapkan kondisi siap menyerang dan siap diserang
- Melatih meyakini jurus
c. Pelaksanaan:
- melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan pasang berlainan
- penggunaan pasamg masing-masing jurus
· Pelepasan Kuncian
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan mengunci
lawan
b. Tujuan:
- Melatih mengambil bagian-bagian tubuh lawan yang lemah
- Melatih memanfaatkan bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan
c. Pelaksanaan:
Melatih ketepatan dan kecepatan gerak disertai tenaga
· Belaan Belati
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong
b. Tujuan:
Melatih keberanian menghadapi lawan bersenjata
c. Pelaksanaan:
Melatih kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.
· Senam Toya
a. Pengertian:
adalah suatu gerakan serang bela menggunakan toya yang dilakukan di
tempat
b. Tujuan:
- melatih dasar gerakan jurus toya
- melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan tubuh dan
kuda-kuda kaki
- melatih gerak memegang toya dengan benar
c. Pelaksanaan:
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
- Kesalahan segera dibetulkan
· jurus Toya
a. Pengertian:
adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang dilaksanakan
sambil melangkah.
b. Tujuan dan Pelaksanaan
sama dengan jurus
D. Aspek dan Bentuk Pencak Silat
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter
mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus
melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang
sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat,
dengan musik dan busana tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu
bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis
bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan
demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

E. Manfaat Adanya Pencak Silat


Beberapa manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

F. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional


1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa
2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4. EPSF : European Pencak Silat Federation
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela
diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari banyaknya
organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia,
IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak silat.
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan dirinya dari
ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki prajurit dan pendekar-
pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran
Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring
berkembangnya jaman.

B. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan.
Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak
paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka
sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai