Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PJOK

GURU PEMBIMBING
DANIAR WIJAYA S.Pd

DI SUSUN OLEH:
1.ADE FIRLI
2.ERVINA AULIA
3.ZAHRA AULIA AYU
4.LITA SEPTIANI S.
5.SITI NURALIA

SMK PUTRA MANDIRI BANGSA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan penyusunan kliping berjudul "
Pelanggaran HAM " ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga kliping ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.

Harapan saya semoga kliping ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi kliping ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Kliping ini saya akui masih banyak kekurangan karena . Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
kliping ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar-----------------------------------------------------------------------------------I
Daftar isi-------------------------------------------------------------------------------------------II
BAB I : Pendahuluan----------------------------------------------------------------------------1
1.Latar belakang----------------------------------------------------------------------------2
a. Pencak silat --------------------------------------------------------------------------------1
b. Softball -------------------------------------------------------------------------------1
BAB II : pembahasan---------------------------------------------------------------------------1
A. Definisi pencak silat--------------------------------------------------------------------- 2
B. Sejarah pencak silat---------------------------------------------------------------------3
C. Peraturan pencak silat-----------------------------------------------------------------4
BAB III:Pembahasan---------------------------------------------------------------------------9
2.1 Pengertian Softball----------------------------------------------------------------------10
2.2 Mengenal olahraga softball-------‐---------------------------------------------------11
2.3 Peralatan Permainan Softball-------------------------------------------------------- 12
2.4 Lapangan Permainan Softball-------------------------------------------------------- 13
2.5 Teknik Permainan Softball----------------------------------------------------------14
BAB IV: Penutup-------------------------------------------------------------------------------9
1.Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------9
a.pencak silat----------------------------------------------------------------------10
b.Softball----------------------------------------------------------------------------11
DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------12
1. Latar Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian
yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia
Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh
masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan
oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura,
Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina.
Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama
kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan
perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan
Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-
perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai
Negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional
Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif
Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa,
disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena
kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam
makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat
yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan beberapa
hal lainnya
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Pencak Silat
a) Definisi Pencak Silat
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia,
seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di
Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi nama
Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan
suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak
silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau
PERSILAT yang merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan
Brunei Darussalam. Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga
be;a diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi
dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan
aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang terkenal
dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran
Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan
tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah
ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional
yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa,
sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan.
Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih
mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan
silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.

B. Sejarah Pencak Silat


Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam
melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga
mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di
alam sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri
juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu
dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri
juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan
Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit
yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan
menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan
berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang
ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang
berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara
itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri
dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu
telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang
maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya
banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di
nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran
agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian
dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah
perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang
mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran
Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar
wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa
perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula
mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei
1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat
sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan
pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi
masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam SEA Games.
C. Gerakan Dalam Pencak Silat
a) Teknik
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan
telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan,
sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang
sendi, dan lain-lain.
b) Jurus
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk
tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat
dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan
langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki.
Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
1) Belaan
pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan
Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan
tangan maupun kaki sewaktu menerima serangan.
Macam-macam belaan antara lain:
1). Pembuangan:
Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa
dengan jalan membuang tenaga serangan lawan.
2). Tangkisan
Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung
(benturan) terhadap serangan lawan, dengan jalan membendung atau
mengalihkan serangan. Berbagai posisi dalam menangkis dapat dilakukan, baik
dengan melangkah maupun diam di tempat, dengan memperhitungkan posisi
terbaik atau menguntungkan untuk melakukan serangan balasan yang cepat.
Yang perlu diperhatika dalam tangkisan adalah koordinasi antara sikap kuda-
kuda, sikap tubuh dan sikap tangan.
Adapun tangkisan terdiri dari dua macam, yaitu:
- Tangkisan (benturan) dengan tangan
- Tangkisan (benturan) dengan kaki
3). Hindaran/elakan
Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari
lintasan serangan.
Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:
- Melangkah dengan satu kaki
- Di tempat
- Memindahkan dua kaki
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan
gerakan lanjuta (pola sambut) dengan baik).
4). Pelepasan Kuncian
Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan,
dilakukan dengan cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.
2) Serangan
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan
telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan,
sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang
sendi, dan lain-lain.
a). dengan tangan: pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian
b). dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit, sapu)
Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a). Serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu
mengepal, terbuka dan terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan
serangan.
Lintasan serangan:
- ke depan lurus
- dari samping
- dari bawah
Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:
- pukulan
- colokan
- tebasan
- sodokan
- sikutan
- kuncian
- tangkapan
b). Serangan dengan kaki
seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan
unsur-unsur teknik tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang benar.
Untuk memantapkan serangan kaki perlu diperhatikan cara melatih kekuatan
dan keseimbangan kaki tumpu pada waktu melakukan tendangan dan sikap
tubuh serta sikap tangan yang baik, sehingga teknik tendangan menjadi baik
dan dapat melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah melakukan
tendangan.
Adapun macam-macam serangan kaki adalah:
1). Tendangan
Sikap awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.
Macam tendangan adalah:
- tendangan ke arah depan (A, T)
- tendangan dari samping (C, Sirkel)
- tendangan belakang (B)
2). Dengkulan
Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.
3). Serkel
4). Menjatuhkan
Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan.
Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara:
(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan
guntingan)
(2). Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.
b. Tujuan:
- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara
benar.
- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara benar.
- Melatih pembentukan sikap yang benar.
c. Pelaksanaan:
- Kesalahan harus segera dibetulkan
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan
mendadak
- Merangkaikan beberapa gerakan serangan (colok-tendangan-menjatuhkan)
- Merangkaikan beberapa gerakan belaan (tangkis-hindar)
- merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang tangkis-pukul-tendang.
b) Jurus
a. pengertian
jurus adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela)
sebanyak 36 (tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk
tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat
dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan
langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki.
Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
b. Tujuan:
- Melatih mengembangkan suatu pola permainan pencak silat
- Menumbuhkan pengertian permainan secara teratur
- Menguasai dan meyakini teknik yang dimiliki.
c. Pelaksanaan:
- Sama dengan pembinaan senam
- Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing
jurus.
- Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah
dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat
PSHT
- Pemberian aba-aba:
~ Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik
yang benar)
~ ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat
dan bertenaga
~ ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan
- Kesalahan segera dibetulkan
- Melatih menggunakan jurus secara berpasangan (2A ><>
- Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang
dengan peningkatan atau tambahan macam penggunaan pasang di tingkat
atasnya.
· Pasang
a. Pengertian
adalah suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang
merupakan perangkap agar lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan
untuk melakukan belaan dilanjutkan serangan masuk
b. Tujuan:
- Melatih menyiapkan kondisi siap menyerang dan siap diserang
- Melatih meyakini jurus
c. Pelaksanaan:
- melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan
menggunakan pasang berlainan
- penggunaan pasamg masing-masing jurus
· Pelepasan Kuncian
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan
gerakan mengunci lawan
b. Tujuan:
- Melatih mengambil bagian-bagian tubuh lawan yang lemah
- Melatih memanfaatkan bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan
c. Pelaksanaan:
Melatih ketepatan dan kecepatan gerak disertai tenaga
· Belaan Belati
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong
b. Tujuan:
Melatih keberanian menghadapi lawan bersenjata
c. Pelaksanaan:
Melatih kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.
· Senam Toya
a. Pengertian:
adalah suatu gerakan serang bela menggunakan toya yang dilakukan di
tempat
b. Tujuan:
- melatih dasar gerakan jurus toya
- melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya
dengan tubuh dan kuda-kuda kaki
- melatih gerak memegang toya dengan benar
c. Pelaksanaan:
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan
mendadak
- Kesalahan segera dibetulkan
· jurus Toya
a. Pengertian:
adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya
yang dilaksanakan sambil melangkah.
b. Tujuan dan Pelaksanaan
sama dengan jurus
D. Aspek dan Bentuk Pencak Silat
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan
kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru
pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa,
atau aspek kebatinan lain
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah
satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya
menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana
tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting
dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung
menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah
penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek
olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik
untuk tunggal, ganda atau regu.
E. Manfaat Adanya Pencak Silat
Beberapa manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

F. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional


1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa
2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4. EPSF : European Pencak Silat Federation

Anda mungkin juga menyukai