Pencak Silat
11 Juli 2019 · 10 min read
BUKA
Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni
olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia,
Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.
Pengertian
Sejarah
Teknik
Jurus Pencak Silat
Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Tujuan Pencak Silat
Pengertian
PENELUSURAN BERSPONSOR
pencak silat
silat video
silat bonn
PENELUSURAN BERSPONSOR
silat show
Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia
Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.
Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah
gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.
Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.
Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu
sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian
menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.
PENELUSURAN BERSPONSOR
Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di
Indonesia, diantaranya yaitu:
Sejarah
Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman
kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang,
dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.
Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi
salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.
Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara
Indonesia saja.
Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang
telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.
Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.
Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari,
Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang
telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.
Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.
Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan
pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri
pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul”
(Notosoejitno, 1999).
Pada masa penjajahan Belanda, pertumbuhan dari pencak silat sangat ditentang oleh
pihak Belanda, sebab dipandang berbahaya untuk keberlangsungan jajahannya.
Dan pada masa penjajahan Belanda ini, silat hanya mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan keseniannya yang masih digunakan pada beberapa daerah saja,
dan itupun berbentuk pertunjukan maupun upacara.
Pengaruh yang berasal dari penekanan zaman penjajahan Belanda turut mewarnai
pertumbuhan silat dalam masa selanjutnya.
Berbeda dengan zaman Belanda yang menentang pertumbuhan pencak silat, pada
masa pendudukan Jepang, pencak silat sangatlah didukung serta dikembangkan
guna sebagai kepentingan Jepang sendiri, yaitu untuk mengobarkan semangat
pertahanan untuk menghadapi serangan sekutu.
Sebab anjuran dari Shimitsu, maka banyak diadakan pemusatan tenaga dari aliran
pencak silat sini.
Pada masa ini, seluruh wilayah Jawa didirikan perkumpulan pencak silat yang telah
diatur pemerintah secara serentak.
Meskipun Jepang telah memberi kesempatan untuk menghidupkan unsur-unsur
warisan dari kebesaran bangsa tersebut.
Bahkan masyarakat juga mulai menata kembali ilmu silat ini dan selanjutnya
mengaplikasikan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan silat juga terus berlanjut hingga masa kemerdekaan. Dalam periode
ini adalah perintisan didirikannya organisasi pencak silat yang memiliki tujuan guna
menampung perguruan-perguruan seni bela diri ini yang ada.
Pada tanggal 18 Mei tahun 1948 di Surakarta, terdapat beberapa pendekar yang
berkumpul dan kemudian membentuk sebuah organisasi yang bernama Ikatan
Pencak Silat Seluruh Indonesia atau yang disingkat dengan IPSSI.
Tak hanya itu, tujuan lain dari terbentuknya organisasi ini adalah untuk memupuk
rasa persaudaraan serta kesatuan bangsa Indonesia supaya tidak gampang dipecah
belah.
Dan sekarang, IPSI tercatat menjadi organisasi silat nasional paling tua yang ada di
dunia.
Selanjutnya di tanggal 11 Maret tahun 1980, didirikan juga sebuah organisasi pencak
silat bernama Persatuan Pencak Silat Antarbangsa atau yang disingkat sebagai
Persilat yang didirikan oleh prakarsa Eddie M. Nalapraya dari (Indonesia) yang pada
masa itu juga menjabat sebagai ketua IPSI.
Dan kemudian diadakan sebuah acara pencak silat dengan dihadiri berbagai
perwakilan negara, seperti Malaysia, Singapura, maupun Brunei Darusalam.
Dan dari keempat negara tersebut, Indonesia termasuk kedalam negara sebagai
pendiri Persilat.
Dan yang paling membanggakan, negara seperti Amerika Serikat serta Eropa juga
turut mengembangkan pencak silat ini dengan mendirikan perguruan silat.
Dan hingga sekarang, silat telah ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga resmi
yang dipertandingkan dalam pertandingan internasional.
Teknik
1. Sikap Dasar Pencak Silat
Teknik pertama yang harus kalian pelajari dan kuasai adalah sikap dasar dari
pencak silat. Sikap ini merupakan sikap-sikap statis.
Terbentuknya sikap dasar ini juga sebagai pondasi pembentukan gerak teknik untuk
pesilat selanjutnya, yang meliputi sikap jasmaniah dan juga sikap rohaniah.
Adapun beberapa sikap dasar dari seni bela diri ini, meliputi:
Sikap Hormat
Yang pertama yaitu sikap hormat atau sikap tegak yang digunakan guna
menghormati musuh maupun kawan.
Posisi sikap hormat berupa badan tegap diikuti dengan kaki yang rapat serta tangan
berada di depan. Posisi dada terbuka yang rapat dengan jari-jari pada tangan serta
pandangan menghadap ke arah atas.
Sikap Tegak
Posisi sikap tegak yakni dimana siap berdiri tegak yang terdapat dalam bela diri
pencak silat.
Pada posisi tegak ini juga dibagi lagi menjadi 4 jenis sikap, diantaranya yaitu:
Sikap Tegak 4
Sikap Tegak 3
Sikap Tegak 2
Sikap Tegak 1
Sikap Duduk
Sebagai dasar dari permainan bawah, sikap duduk juga dibagi atas 4 sikap,
diantaranya yaitu:
Sikap sila
Sikap duduk
Sikap simpuh
Dan sikap sempok atau dempok
Sikap Pasang
Selanjutnya merupakan sikap pasang yaitu sikap awal yang betujuan untuk
melakukan serangan maupun pembelaan.
Dalam sikap pasang ini juga dibagi atas 4 sikap, diantaranya yaitu:
Dalam seni bela diri silat, kuda-kuda juga dapat diartikan sebagai posisi tumpuan
untuk melakukan sikap pasang. Selanjutnya teknik-teknik serangan, sampai teknik
pembelaan diri.
Dibawah ini merupakan lima bentuk kuda-kuda dalam pencak silat, diantaranya
adalah sebagai berikut:
Pemebentukan Gerakan
Dalam pembentukan gerakan ini juga diliputi oleh beberapa unsur, diantaranya
adalah sebagai berikut:
Pembentukan Arah
Yang sangat dibutuhkan pada waktu pembentukan gerakan adalah arah. Terdapat
beberapa arah yang perlu kamu pahami ketika belajar seni bela diri silat.
8 Penjuru mata angin merupakan sikap maupun pola langkah silat dengan
membentuk 8 penjuru dalam satu titik tumpu yang berada di tengah.
1. Arah kebelakang
2. Arah serong kiri belakang
3. Arah samping kiri
4. Arah serong kiri depan
5. Arah depan
6. Arah serong kanan depan
7. Arah samping kanan
8. Arah serong kanan belakang.
Terdapat beberapa jurus yang dapat dilakukan dalam seni bela diri silat.
Salah satunya yaitu jurus 5 yang dimana jurus ini melambangkan kemajuan
berkepribadian Indonesia.
So, bagaimana cara untuk melakukan jurus 5 ini? Perhatikan baik-baik ulasan di
bawah:
Dalam jurus 5, terdapat dua pola yang dipakai, yakni pola lantai lurus serta pola
langkah berputar.
1. Langkahkan kaki kanan ke arah depan serta silangkan kedua tangan di depan
dada. Jangan lupa untuk tangan kanan ditaruh di atas.
2. Selanjutnya lakukan sikuan kiri dan juga menggunakan kuda-kuda tengah di
tempat.
3. Lakukan juga tendangan di depan kanan dengan menggunakan tangan kanan
untuk memukul pelan pada paha. Sementara itu, tangan kiri disilangkan di
depan kuda-kuda.
4. Pakai pasang di bawah dengan pososo duduk bertumpu di kaki kanan dengan
tangan kiri terbuka di bagian belakang badan.
Di bagian lain, tangan kanan juga akan disilangkan di depan dada.
5. Sesudah itu, lakukan juga tendangan ke arah samping di bawah kiri dengan
posisi terbaring.
Sementara itu, posisikan tangan kiri di depan kepala dengan tangan kanan
yang digunakan sebagai tumpuan badan.
6. Posisikan kaki kiri di depan sempok dengan posisi tangan kanan menjunjung
tinggi ke atas. Junjungan tangan kanan ini merupakan wakil dari menjujung
kebenaran.
7. Putar badan ke arah kanan dan lakukan tangkisan ke arah samping kanan.
Kuda-kuda yang digunakan dalam gerakan ini merupakan kuda-kuda depan
kanan.
Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Hal itu meliputi ketentuan kemenangan, ketentuan hukum pesilat, serta ketentuan
penilaian.
1. Ketentuan Bertanding
a. Pertandingan Pencak silat dyang ilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan
untuk mencapai prestasi.
c. Ketentuan Pertandingan
Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah
dan adanya koordinasi dalam melakukan serangan ataupun pembelaan harus
kembali pada sikap awal atau pasang.
Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan juga berangkai dengan
berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya terdapat 4 jenis serangan.
Mematuhi segala ketentuan tentang sasaran, larangan-larangan dan juga
kaidah pencak silat serta ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
d. Pertandingan pencak silat dipimpin oleh satu orang wasit serta lima orang juri.
2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan
a. Menang angka, bila pertandingan selesai dalam 3 babak dan juri telah
menetapkan satu pemenang dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.
f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
4. Ketentuan Penilaian
Baca juga: Kasti
a. Nilai 1 (satu)
Elakan atau tangkisan yang sukses dan disusul oleh serangan yang masuk
dalam sasaran, atau teknik jatuhan yang juga sukses.
Serangan tangan yang masuk pada sasaran.
b. Nilai 2 (dua)
c. Nilai 3 (tiga)
Menjatuhkan lawan.
d. Nilai 4 (empat)
Mengunci lawan.
e. Selain nilai-nilai di atas juga diberikan nilai kerapian teknik. Yakni penilaian atas
kaidah-kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah yaitu 2 (dua) dan nilai
tertinggi yaitu 5 (lima) dalam setiap babak.
5. Sasaran yang dapat diserang yaitu bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan
kemaluan, diantaranya:
Dada
Perut
Pinggang kiri dan kanan
Punggung
Sementara itu, tungkai dan tangan bisa dijadikan sasaran serangan dengan
menjatuhkan dan juga melakukan kuncian, namun tidak memiliki nilai sebagai
serangan perkenaan.
Dimana kelima dari aspek dan tujuan tersebut saling berhubungan satu sama lain
sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari pencak silat berdasarkan 5 aspek
penting yang ada di dalamnya:
Pencak silat juga mengajarkan tentang pengenalan terhadap diri sendiri sebagai
seorang makhluk yang percaya kepada adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu, pencak silat bukan hanya suatu pembinaan dengan tujuan aspek
seni, bela diri, ataupun olah raga saja.
Peningkatan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan juga berbudi luhur
untuk setiap pengikutnya.
Menciptakan rasa tenggang rasa, percaya kepada diri sendiri, dan juga disiplin
yang tinggi.
Membangun rasa cinta terhadap bangsa serta tanah air, dengan didukung
kehadiran pencak silat sendiri sebagai salah suatu bela diri tradisional
Indonesia.
Meningkatkan rasa persaudaraan, pengendalian diri, dan juga tanggung jawab
sosial yang tinggi.
Membangung rasa solidaritas sosial, keinginan untuk kemajuan, kejujuran,
kebenaran, dan keadilan bagi para pengikutnya.
Pencak silat sebagai salah suatu bela diri sehingga bertujuan untuk mengembangkan
aspek bela diri dalam mengembangkan keterampilan, sikap, kepribadian, dan juga
rasa kebangsaan.
Yang mana hal-hal itu memang harus dikuasai di dalam ilmu bela diri pencak silat
supaya para pengikutnya bisa terbentuk sebagai seorang manusia seutuhnya, yang
berarti terbentuk secara jasmani dan juga rohani.
Tujuan dari pengembangan aspek bela diri pada pencak silat dapat disimpulkan
dengan tujuan sebagai berikut:
Untuk meningkatkan efektifitas dan juga keterampilan dalam hal bela diri dan
juga menjaga keselamatan serta harga diri baik bagi para pengikutnya ataupun
bagi bangsa dan juga negara.
Meningkatkan sikap tanggap, cermat, dan peka dalam menanggapi ataupun
memahami segala permasalahan yang dihadapi.
Meningkatkan ketangguhan ataupun keuletan dalam pengembangan
kemampuan dasar dari dalam diri individu masing-masing.
3. Pengembangan Seni
Sebagai salah satu seni bela diri, pencak silat juga mempunyai tujuan untuk
pengembangan seni maupun kebudayaan daerah.
Dimana pencak silat sendiri harus mampu mengikuti ketentuan estetika seperti
wiraga, wirama, serta wirasa menjadi satu kesatuan yang utuh.
Oleh karena itu, pencak silat bertujuan untuk mengembangkan seni maupun
kebudayaan yang berarti juga adanya tujuan untuk pengembangan keterampilan
dalam gerak yang serasi, unik, serta menarik berdasar pada kecintaan terhadap
budaya bangsa.
4. Pengembangan Olahraga
Dalam beberapa aspek, pencak silat juga diartikan dalam aspek olahraga.
Sehingga memiliki tujuan untuk pengembangan olahraga dimana gerakan-gerakan
efektif yang ada dalam pencak silat bertujuan juga untuk mengembangkan
kesehatan jasmani dan juga rohani.
Kondisi tersebut juga dikarenakan pencak silat memakai otot-otot tubuh sekaligus
keseimbangan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam waktu yang
singkat namun tepat.
Sehingga, pencak silat ini untuk pengembangan olahraga juga memiliki tujuan yang
lain, seperti:
5. Pengembangan Pendidikan
Selain kelima tujuan di atas yang didasarkan kepada beberapa aspek penting
kehidupan diatas.
Diantaranya:
Sebagai suatu wadah untuk menyalurkan hobi serta minat yang berhubungan
dengan bela diri.
Membentuk suatu masyarakat dengan jiwa yang sehat, pemikiran cerdas, serta
meningkatkan prestasi dalam masyarakat.
Mendidik sekaligus membentuk kepribadian yang ksatria, berani, adil, disiplin,
dan juga memiliki sikap bertanggung jawab yang tinggi.
Mendorong sekaligus menggerakkan masyarakat supaya lebih bisa menghargai
seni dan kebudayaan bangsa Indonesia sendiri.
Mendorong munculnya suatu pemahaman bahwa pencak silat adalah suatu
kebutuhan hidup.
Mendidik generasi muda supaya bisa memanfaatkan waktu dengan lebih baik
serta tidak terjerumus di dalam pergaulan bebas ataupun terpengaruh dengan
budaya asing yang bersifat negatif.
Demikianlah ulasan kali ini, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya.
Share
Ahmad Follow
Penjasorkes
« Kasti
Sifat Rasul »
Tenis Lapangan
Ahmad
Mar 2, 2020 · 6 min read
Tolak Peluru
Luqi Afika
Mar 1, 2020 · 6 min read
Lompat Tinggi
Ahmad
Feb 29, 2020 · 7 min read
Tinggalkan Balasan
Write a response...
Name
E-mail address
Website Link
Kirim Komentar
Berakal.com • Hargatiket.net