Anda di halaman 1dari 8

‫‪Persatuan Umat Islam dari Mimpi Menuju Kenyataan‬‬

‫إ ‪+‬ن ال)حمد ل نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بال من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا‬
‫من يهده ال‪ 2‬فل مضل‪ +‬له ومن يضلل) فل هادي له وأشهد أن) ل إله إل‪ +‬ال‪ 2‬وح‪00‬ده ل‬
‫شريك له وأشهد أن‪ +‬محم?دا> عبده ورسوله‬

‫يا أي‪A‬ها ال‪+‬ذين آمنوا) ات?قوا) الل‪F‬ه حق? تقاته ول تموتن? إل‪ +‬وأنتم م‪A‬سلمون‬

‫يا أي‪A‬ها الن?اس ات?قوا) رب?كم ال‪+‬ذي خلقكم م‪Q‬ن ن?ف)س‪ O‬واحدة‪ M‬وخلق منها زوجها وبث‪ +‬منهما‬
‫رجال> كثيا> ونساء وات?قوا) الل‪F‬ه ال‪+‬ذي تساءلون به وال‪W‬رحام إن‪ +‬الل‪F‬ه كان عليكم رقيبا>‬

‫يا أي‪A‬ها ال‪+‬ذين آمنوا ات?قوا الل‪+‬ه وقولوا قول> سديدا> ‪ .‬يصلح لكم أعمالكم ويغف‪00‬ر لك‪00‬م‬
‫ذنوبكم ومن يطع الل‪+‬ه ورسوله فقد فاز فوزا> عظيما>‬

‫أم?ا بعد‪ ،‬فإن‪ +‬خير ال)حديث كتاب الل‪+‬ه‪ ،‬وخير ال)هدى هدى محم?د‪ M‬صل‪+‬ى الل‪+‬ه عليه وسل‪+‬م‪،‬‬
‫وشر‪ A‬ال)أمور محدثاتها‪ ،‬وكل‪ k‬بدعة‪ M‬ضلالة‪h‬‬

‫‪Jamaah Jumat rahimakumullah‬‬

‫‪Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan ketakwaan yang sebenar-‬‬
‫‪benarnya; yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu‬‬
‫‪‘alaihi wa sallam serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu‬‬
‫‪‘alaihi wa sallam.‬‬

‫‪Jamaah Jumat yang semoga dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala‬‬

‫‪1|Disalin dari www.khotbahjumat.com‬‬


Tentu banyak di antara kita yang masih ingat, salah satu falsafah hidup yang kerap diajarkan
oleh bapak dan ibu guru di sekolah dahulu, yang juga meruapakn warisan turun-temurun
nenek moyang kita dari zaman ke zaman. Yaitu perumpamaan tentang sapu lidi. Sebuah
perumpamaan yang sederhana namun penuh dengan makna.

Sebatang lidi tidak akan ada artinya bagi tumpukan sampah yang menggunung. Sebatang lidi
tidak akan membersihkan sampah di keliling kita. Bahkan bukan tidak mungkin sebatang lidi
akan patah-patah. Tidak demikian bila batangan-batangan lidi itu dikumpulkan menjadi satu
lalu diikat di pangkalnya. Tenaga yang kecil dari sebatang lidi akan menjadi kekuatan yang
besar bila menyatu dalam satu kesatuan yang terikat kokoh dengan kebersamaan. “Bersatu
kita teguh, bercerai kita runtuh”, itulah filosofinya.

Kehidupan manusia dapat berjalan baik, sebagaimana sebuah sapu lidi, jika manusia
mempererat ikatannya. Disadari ataupun tidak, manusia membentuk kumpulan berdasarkan
ikatan tertentu. Umat Islam merupakan kumpulan dari para muslim yang terikat oleh
kesamaan aqidah.

Persatuan antara umat Islam dan ukhuwwah islamiyyah merupakan salah satu prinsip yang
amat mendasar dalam agama kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita
untuk merealisasikannya dalam sabdanya,

“Jadilah kalian hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim adalah saudara bagi muslim
yang lain. Tidak boleh ia menzhaliminya, menelantarkannya dan menghinanya.” (HR.
Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

Persatuan akan menghasilkan begitu banyak manfaat. Persatuan akan membuahkan kekuatan,
persatuan akan menumbuhkan ketenangan batin, persatuan akan memunculkan solidaritas,
persatuan akan membangun kepedulian sosial, dan masih banyak buah manis lain yang akan
dihasilkan oleh persatuan.

Karenanya, begitu banyak ibadah dalam agama kita yang disyariatkan untuk dilaksanakan
secara berJamaah. Dari ibadah yang bersifat harian seperti shalat lima waktu, mingguan
semisal shalat Jumat, hingga yang bersifat tahunan seperti Idul Fitri, Idul Adha, serta
pelaksanaan ibadah haji.

Mengapa berjamaah? Antara lain adalah dalam rangka merealisasikan persatuan dan meretas
kebersamaan serta kasih sayang di antara kaum muslimin.

Kaum muslimin dan muslimat yang kami hormati

Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah perumpamaan yang
sangat indah, tentang bagaimana seharusnya kaum muslimin bersaudara di antara mereka,

‫ه‬00‫هم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد الواحد إذا أشتكى من‬Q‫م مثل الؤمنين في تواد‬
‫ى والسهر‬Q‫ تداعى له سائر الجسد بال)حم‬t‫عضو‬

2|Disalin dari www.khotbahjumat.com


“Perumpamaan kaum mukminin dalam ukhuwwah (persaudaraan), kasih sayang dan
kepedulian sesama mereka abgaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit maka
seluruh bagian tubuh akan ikut merasakan sakit dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari dan
Muslim dari an-Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhu)

Subhanallah, alangkah indahnya andaikan perumpamaan tersebut benar-benar dibumikan


dalam kehidupan kita sehari-hari.

Niscaya kita tidak akan lagi mendengar jeritan si miskin yang dililit oleh bunga pinjaman
para lintah darat, yang ternyata baik si fakir maupun si rentenir sama-sama beragama Islam di
KTP-nya! Pinjam-meminjam yang sebenarnya dalam agama kita berdimensi ibadah serta
kepedulian sosial, disulap menjadi sarana untuk menghisap harta orang-orang tak berdaya
tanpa adanya rasa belas kasihan sedikit pun.

Andaikan wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas benar-benar dipraktikkan, niscaya
kita tidak akan lagi mendengar keluhan para orang miskin, yang seharusnya per bulannya ia
menerima jatah raskin sebanyak 15 kg, ia harus rela menerimanya hanya 3 kg saja!
Mengapa? Karena ternyata orang-orang kaya dan yang sebenarnya berkecukupan, merasa iri
dan menuntut untuk diberi jatah pula! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, sudah matikah hati
dan perasaan mereka? Bukannya menyisihkan sebagian hartanya untuk diinfaqkan kepada
kaum papa, malah menyerobot jatah mereka! Anak SD pun tahu arti raskin; beras untuk
orang miskin, bukan beras untuk orang kaya!

Jika nasihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi diejawantahkan dalam kehidupan kita,
niscaya kita tidak akan lagi membaca berita tentang bayi-bayi yang kekurangan gizi atau
anak-anak yang mati karena terserang penyakit busung lapar!

Andaikan petuah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dijalankan, andaikan dan


andaikan..

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dengan melihat fenomena begitu terkotak-kotak tubuh kaum muslimin, sebagian kalangan
merasa pesimis untuk bisa mewujudkan persatuan tersebut. Mereka memilih menyerah
terhadap realita.

Padahal seharusnya seorang muslim senantiasa menjunjung tinggi optimisme dalam setiap
permasalahan yang mereka hadapi. Ia berusaha memadukan antara ikhtiar dan tawakal serta
mengombinasikan antara keduanya.

Terkait dengan jalan apakah yang seharusnya ditempuh kaum muslimin guna mewujudkan
mimpi indah persatuan tersebut, ayat Alquran dan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
telah memerikan keterangan amat jelas.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ا ول تفر?قوا‬u‫واعتصموا بحبل ال جميع‬


3|Disalin dari www.khotbahjumat.com
“Berpeganglah kalian semuanya kepada tali Allah. Dan janganlah kalian bercerai-cerai.”
(QS. Ali Imran: 103)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

،>‫ فيرضى لكم أن) تعبدوه ولا تشركوا به شيئا‬.>‫ ويك)ره لكم ثلاثا‬،>‫ يرضى لكم ثلاثا‬W‫ن ال‬+ ‫إ إ‬
،‫ؤال‬0
0‫رة الس‬0
0)‫ وكث‬،‫ قيل وقال‬،‫ ويك)ره لكم‬.‫ ولا تفر?قوا‬،>‫وأن) تعتصموا بحبل ال جميعا‬
‫وإضاعة الال‬
“Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal atas kalian. Dia ridha jika (1)
kalian beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun, (2)
kalian semua berpegang teguh dengan tali Allah dan tidak berpecah belah, (3) menasihati
pemerintah kalian. Dan Allah membenci (1) perbincagan yang tidak ada gunanya, (2)
banyak bertanya (tentang suatu yang tidak berfaidah) , serta (3) membuang-buang harta.”
(HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

Ayat dan hadis di atas menjelaskan pada kita apa yang seharusnya dijadikan sebagai landasan
persatuan kaum muslimin, yakni tali Allah.

Menilik keterangan yang disampaikan para ulama Islam, bisa disimpulkan bahwa tali Allah
yang dimaksud adalah: ajaran Islam yang bersumber dari Alquran dan hadis Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dengan pemahaman para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Persatuan antar kaum muslimin tidak akan pernah tercapai selama mereka belum kembali
kepada ajaran agamanya yang benar. Dalam akidah, ibadah, akhlak, dan seluruh sisi
kehidupan mereka.

Konsekuensinya, manakala ada ideologi, keyakinan, atau perilaku kaum muslimin yang tidak
sejalan dengan ajaran Islam, maka penyimpangan tersebut harus diluruskan. Walaupun telah
mengakar, mengurat, dan membudaya ratusan tahun.

Di sinilah egoisme individu, golongan kelompok, organisasi, partai, suku, atau apapun juga
harus dikesampingkan dan dikalahkan.

Para ulama, ustadz, kyai, mubaligh, dan da’i, dalam tugas pelurusan ini memegang peranan
yang amat besar dan signifikan. Mereka adalah salah satu pihak yang paling bertanggung
jawab untuk mengemban amanah mulia tersebut.

Maka andaikan mereka berusaha menjalankan tugas berat tersebut sebaik-baiknya; dengan
mengajak umat kembali kepada jalan lurus Nabi mereka shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
membenahi aqidah atau tata cara ibadah mereka yang belum benar, dengan cara yang hikmah
dan tutur kata yang santun, janganlah mereka dituduh sebagai biang perpecahan dan
perselisihan. Sebab sejatinya mereka para pahlawan pembela persatuan.

4|Disalin dari www.khotbahjumat.com


Adapun faktor yang membuat kaum muslimin berpecah belah adalah ulah sebagian orang
yang telah dijelaskan kepadanya dalil dari Alquran, hadis, dan perkataan para ulama Ahlus
Sunnah dengan sejelas-jelasnya bahwa perbuatan yang mereka lakukan adalah keliru. Akan
tetapi, mereka masih saja bersikeras untuk menjalankan dan membudayakan kegiatan
tersebut. Orang-orang seperti inilah sebenarnya yang menimbulkan perpecahan di barisan
kaum muslimin, sebagaimana yang disinggung oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala dalam firman-
Nya,

t‫ذاب‬0
0‫م ع‬0
0‫نات وأولئك له‬Q‫هم ال)بي‬W‫ذين تفر?قوا واختلفوا من بعد ماجآء‬+‫ول تكونوا كال‬
t‫عظيم‬
“Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah
datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat
siksa yang berat.” (QS. Ali-Imran: 105)

‫ فاستغفروه إنه هو‬،‫ وأستغفر ال ل ولكم ولميع السلمي والسلمات‬،‫أقول قول هذا‬
‫الغفور الرحيم‬

KHUTBAH KEDUA

‫بل‬00‫اع س‬00‫مستقيم ونهانا عن اتب‬0)‫ أمرنا باتباع صراطه ال‬،‫مين‬0‫ال)حمد لله رب ال)عال‬
،‫ملك ال)بر الرحيم‬0)‫ وحده ل شريك له ال‬2‫ وأشهد أن) ل إله إل ال‬،‫جحيم‬0)‫أصحاب ال‬
‫ عليكم بسنتي وسنة ال)خلفاء‬:‫مبين وقال‬0)‫ا عبده ورسوله بلغ ا)لبلغ ال‬u‫وأشهد أن محمد‬
‫لمين‬00‫ عليه وعلى آله وأصحابه الذين تلقوا عنه الدين وبلغوه لل)مس‬2‫الراشدين صلى ال‬
:‫ أما بعد‬،‫ا‬u‫ا كثير‬u‫ إلى يوم الدين وسلم تسليم‬M‫ومن تبعهم بإحسان‬
Jamaah Jumat rahimakumullah...

Itulah fondasi persatuan umat Islam yang direkomendasikan di dalam panduan hidup kita;
Alquran dan sunah.

Adapun upaya untuk mewujudkan persatuan umat tanpa fondasi tersebut, maka bagaikan
menegakkan benang basah. Tidak pernah akan mengantarkan kepada cita-cita mulia itu.

5|Disalin dari www.khotbahjumat.com


Selama masing-masing golongan dan kelompok bersikukuh dengan berbagai prinsipnya yang
tidak sejalan dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, walaupun
dilakukan pertemuan seratus kali pun, persatuan itu tidak akan terwujud.

Kebersamaan yang tampak secara lahiriah, hanya merupakan fatamorgana belaka. Jangan
sampai kita membuat model persatuan semu seperti persatuan orang Yahudi dan kaum
munafiqin, yang Allah sitir dalam firman-Nya,

‫يعقلون‬+‫ ل‬t‫ا وقلوبهم شت?ى ذلك بأن?هم قوم‬u‫تحسبهم جميع‬


“Kamu kira mereka itu bersatu, padahal hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu
karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.” (QS. Al-Hasyr: 14)

‫ وعلى آله وأصحابه أجمعين وارض اللهم‬M‫اللهم صل وسلم على عبدك ورسولك محمد‬
‫ابعين‬00‫ وعمر وعث)مان وعلي وعن جميع الصحابة والت‬O‫خلفاء الراشدين أبي بك)ر‬0)‫عن ال‬
‫ إل يوم الدين‬M‫هم بإحسان‬0‫ل‬

‫ وانصر‬،‫ الدين‬W‫ ودمر أعداء‬.‫مشركين‬0)‫مسلمين وأذل الشرك وال‬0)‫اللهم أعز ا)لسلم وال‬
.M‫مسلمين ف كل مكان‬0)‫ اللهم أصلح أحوال ال‬.‫موحدين‬0)‫عبادك ال‬

‫م‬0
0‫اء منه‬0
0‫حي‬W‫مؤمنات ا)ل‬0
00)‫مؤمنين وال‬0
00)‫مسلمات وال‬0)‫اللهم اغ)فر لل)مسلمين وال‬
‫ ربنا آتنا في الدنيا حسنة> وفي ال)آخرة حسنة> وقنا‬،‫ مجيب الدعوات‬t‫ إنه سميع‬،‫موات‬W‫وا)ل‬
.‫عذاب النار‬

‫ ولذك)ر‬،‫جليل يذ)كركم واشكروه على نعمه يزدكم‬0)‫ ال)عظيم ال‬W‫عباد ال … اذ)كروا ال‬
.‫ يعلم ما تصنعون‬2‫ وال‬،‫ال أك)بر‬

6|Disalin dari www.khotbahjumat.com


PengusahaMuslim.com Network

www.pengusahamuslim.com
Yufid Network:

iPhone and iPad Ready

Developed by: Lihat website lainnya di www.yufid.com

Anda mungkin juga menyukai