Anda di halaman 1dari 6

Kisi Kisi Agama dan Pembagian Bahasan

Masing kelompok mohon jawab sesuai kisi materinya. Langsung reply ke email
gue yak. Paling lambat rabu gue share. Thanksss.
Akhlak (Marup, Habib, Andika)
1. Apa yang dimaksud dengan akhlak dan bagaimana penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari!
2. Jelaskan cara Anda menjaga akhlak kepada Allah, kepada manusia, dan
kepada alam?
Syariah (Rohmah, Lela, Imas)
3. Apa yang dimaksud dengan syariah dan jelaskan ruang lingkupnya disertai
contohnya!
4. Jelaskan perbedaan antara muamalah dan ibadah dan berikan contohnya!
Iman dan Taqwa (Wiwik, Putri, Tika)
5. Jelaskan implementasi iman dan takwa dalam kehidupan modern saat ini!
Akuntansi Syariah (dini, irma, sibad, karin, asep)
6. Apa yang dimaksud dengan akuntansi syariah dan jelaskan prinsip-prinsip
yang mendasarinya!
7. Jelaskan perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi konvensional!
Masyarakat Madani (fathan, ali, rosi)
8. Apa saja unsur yang menjadi prasyarat terbentuknya masyarakat madani?
Jelaskan!
9. Kapan istilah masyarakat madani itu dikenal? Dan sebutkan juga ciri-ciri
masyarakat madani!
Kerjasama Antar Umat Beragama (deni, wahyu, toban)
10.Di Indonesia terdapat beragam agama. Bagaiman pelaksanaan kerukunan
antar umat beragama yang ideal?jelaskan!
Islam dan Ilmu Pengetahuan (aisah, agung, barep, nurul)
11.Mengapa menuntut ilmu menjadi kewajiban setiap muslim?
Relawan (rahma,reni,imma,eka,ade,nisa,mia,yuli,nada,chris,fitri,nisrofah)
12.Bagaimana komitmen seorang muslim terhadap Al-Quran?
13.Dalam islam muncul beragam aliran keagamaan yang masing-masing
menganggap kelompok mereka yang paling benar dan kelompok yang lain
salah. Bagaimana tanggapan Anda dan jelaskan solusinya!

JAWABAN
Awal Masyarakat Madani dan Ciri-Cirinya
Istilah masyarakat madani di Indonesia bermula dari gagasan Dato Anwar Ibrahim
yang tengah menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Ciri-Ciri Masyarakat Madani
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Free Public Sphere (Ruang Bebas Publik)


Demokratisasi
Toleransi
Pluralisme
Keadilan Sosial
Partisipasi Sosial
Supremasi Hukum

Prasyarat Terbentuknya Masyarakat Madani


Tujuh prasyarat masyarakat madani sbb:
1) Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam
masyarakat.
2) Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial (social capital)
yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan
dan terjalinnya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok.
3) Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan; dengan kata
lain terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial.
4) Adanya hak, kemampuan dan kesempatan bagi masyarakat dan lembagalembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan
bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan.
5) Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap
saling menghargai perbedaan antar budaya dan kepercayaan.
6) Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga
ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
7) Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan antara jaringan-jaringan
kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar
mereka secara teratur, terbuka dan terpercaya.
Menyikapi Keberagaman Aliran/Kelompok
Ikhtilaf (berbeda pendapat) dalam berbagai masalah agama adalah sebuah
kewajaran bahkan kemestian, karena manusia memang diciptakan berbeda-beda.

Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa beberapa "perbedaan" itu memang
dimaksudkan atau diinginkan oleh Pembuat Syariat (Allah Swt).
Merupakan hal yang mustahil menyatukan seluruh manusia dalam satu pandangan
atau pemikiran tertentu. Karena masing-masing mereka diberi oleh Allah Swt
pandangan, ilmu, tujuan, kebutuhan, situasi dan kondisi lingkungan yang serba
berbeda dan sangat berpengaruh terhadap paradigma dan cara berpikir mereka.
Terutama umat Islam di Indonesia yang memang berlatar belakang suku, adat
istiadat, dan bahasa yang berbeda-beda, ditambah lagi dengan adanya kelompokkelompok Islam yang begitu beragam.
Kita lupa pesan Ilahi yang memerintahkan untuk berpegang teguh pada tali agama
Allah dan melarang kita berpecah belah. Allah Swt berfirman, "Dan berpegang
teguhlah kalian pada tali agama Allah, dan janganlah kalian berpecah belah." (Ali
Imran: 103).
Penyebabnya adalah perbedaan dalam berpegang kepada al-Quran dan As-Sunnah.
Banyak kaum Muslim tidak berpegang kepada al-Qurn dan as-Sunnah dengan
benar, sehingga terjerumus dalam berbagai kesesatan. Mereka menjalankan agama
dengan sesuatu yang tidak disyariatkan oleh Allh Azza wa Jalla . Sebagian mereka
memiliki keyakinan yang tidak ada dalilnya dari wahyu Allh Azza wa Jalla ,
sehingga muncul berbagai firqah (golongan) di kalangan umat ini. Mereka membuat
atau mengikuti berbagai bidah (perkara baru di dalam agama), lalu
menganggapnya sebagai agama. Mereka berselisih satu sama lain, dan masingmasing golongan berbangga dengan perkara yang ada padanya.
Kewajiban seorang Muslim adalah berpegang teguh denan al-Qurn dan asSunnah, dan bersikap adil dalam hukum dan perkataan. Bersikap adil dalam
menghukumi antara orang Muslim dengan orang kafir, antara Ahlus Sunnah dengan
ahlul bidah, antara orang yang taat dengan orang yang bermaksiat, dengan
menerima kebenaran dari orang yang membawanya, jika telah nyata
kebenarannya.
Tidak boleh fanatik kepada pendapat pribadinya, atau pendapat gurunya, atau
pendapat siapapun yang menyelisihi al-Qurn dan as-Sunnah.
Dan kewajiban semua orang Muslim untuk mengembalikan permasalahan yang
diperselisihkan kepada al-Qurn dan as-Sunnah. Allh Azza wa Jalla berfirman,
yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allh dan ta'atilah RasulNya, dan ulil amri (ulama dan umaro) di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allh (alQur'n) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allh dan
hari kemudian." [an-Nis/4:59]
Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern

Peran iman dan taqwa di dalam problem dan tantangan kehidupan modern adalah
suatu masalah besar yang harus di hadapi oleh setiap orang (Manusia) karna
seperti yang kita lihat selama ini semakin bertambahnya Zaman pasti akan ada
perubahan! baik dalam segi moral, agama, budaya, maupun dalam segi sosial
kehidupan di dalam masyarakat. Dan yang paling utama dalam segi agama,
kepercayaan dan keyakinan sehingga dalam segi iman dan taqwapun berkurang.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Iman
Iman
Iman
Iman
Iman
Iman
Iman
8. Iman

melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.


menanamkan semangat berani menghadap maut.
menanamkan sikap self-help dalam kehidupan.
memberikan ketenteraman jiwa.
mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah).
melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.
memberi keberuntungan
mencegah penyakit

Kewajiban Menuntut Ilmu


Agama Islam sangat memperhatikan pendidikan untuk mencari ilmu pengetahuan
karena dengan ilmu pengetahuan manusia bisa berkarya dan berprestasi serta
dengan ilmu, ibadah seseorang menjadi sempurna. Begitu pentingnya ilmu,
Rasulullah saw. mewajibkan umatnya agar menuntut ilmu, baik laki-laki maupun
perempuan.
Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim. (HR. Ibn Majah 224 dan dishahihkan alAlbani dalam shahih Ibn Majah, 1/296)
Komitmen Seorang Muslim Terhadap Al-Quran
1.
2.
3.
4.
5.

Mengimani
Membaca
Mentadaburi
Menghapal
Mengamalkan

Pengertian Syariah
Syariat Islam dalam istilah adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada hambahamba-Nya dari keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, muamalah, sistem kehidupan
dengan dimensi yang berbeda-beda untuk meraih keselamatan di dunia dan
akhirat.
Ruang Lingkup Syariah
1.
2.
3.
4.

Ibadah
Muamalah
Munakahat
Jinayat

5. Siyasa
6. Akhlak
7. Peraturan-peraturan lainnya seperti : makanan, minuman, sembelihan,
berburu, nazar, pemberantasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim,
mesjid, dawah, perang, dan lain-lain.
Perbedaan Ibadah dan Muamalah
Muamalah adalah segala peraturan yang mengatur hubungan antara sesama
manusia, baik yang seagama maupun tidak seagama, antara manusia dengan
kehidupannya, dan antara manusia dengan alam sekitarnya.
Contoh dari muamalah misalnya, aturan-aturan keperdataan seperti hal-hal yang
menyangkut perdagangan, ekonomi, perbankan, pernikahan, hutang piutang, atau
pun juga aturan-aturan dalam bidang pidana dan tata negara
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan
menurut syara (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan
maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah:
1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui
lisan para Rasul-Nya.
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan
tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling
tinggi.
3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai
Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang
bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap.
Akuntansi Syariah
akuntansi syariah adalah kegiatan pencatatan terhadap data-data historis yang
bersifat moneter berdasarkan nilainilai Islam dan konsep-konsep yang
diterapkan dalam Al-Quran dan berguna untuk memberikan informasi keuangan
yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para pemakai. Dalam
prinsipnya pun diambil dari Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 282, dimana terdapat
tiga prinsip akuntansi syariah, yaitu pertanggungjawaban, keadilan dan
kebenarannya.
Perbedaan Akuntansi Syariah dg Akuntansi Konvcesional :
Akuntansi Syariah
1. Keaadaan entitas didasarkan pada bagi hasil.
2. Kelangsungan usaha tergantung pada persetujuan kontrak antara kelompok
yang terlibat dalam aktivitas bagi hasil.
3. Setiap tahun dikenai zakat, kecuali untuk pertanian yang dihitung setiap
panen.

4. Menunjukkan pemenuhan hak dan kewajiban kepada Allah SWT, masyarakat


dan individu.
5. Berhubungan erat dngan konsep ketaqwaan, yaitu pengeluaran materi
maupun non-materi untuk memenuhi kewajiban.
6. Berhubungan dengan pengukuran dan pemenuhan tugas atau kewajiban
kepada Allah AWT, masyarakat dan individu.
7. Pemilihan teknik akuntansi dengan memperhatikan dampak baik buruknya
pada masyarakat.

Akuntansi Konvensional
1. Entitas dipisahkan antara bisnis dan pemilik.
2. Kelangsungan bisnis secara terus menerus, yaitu didasarkan pada realisasi
aset.
3. Periode akuntansi tidak dapat menunggu sampai akhir kehidupan perusahaan
dengan mengukur keberhasilan
aktivitas perusahaan.
4. Bertujuan untuk pengambilan keputusan.
5. Reabilitas pengurang digunakan dengan dasar pembuatan keputusan
6. Dihubungkan dengan kepentingan relatif mengenai informasi pembuatan
keputusan.
7. Pemilihan teknik akuntansi yang sedikit berpengaruh pada pemilik.

Anda mungkin juga menyukai