Anda di halaman 1dari 2

NAMA : CINDY PUSPITA SUTARNO

NIM : 030520832

Pertanyaan:
Ada 3 (tiga) hal utama ketika mempelajari tentang kerangka dasar hukum islam yakni
akidah (keyakinan), syariah (norma) dan akhlak (amaliah atau perbuatan). Namun
dalam eksistensi hukum dan pergaulan masyarakat indonesia dikenal istilah pluralisme
baik hukum maupun aspek sosial religi, sehingga memungkinakan menjadi pemicu
bentrokan norma.

Berdasar pernyataan di tersebut. silahkan diskusikan, berikan solusi dan tanggapan


masing-masing dari fenomena tersebut.

Jawaban:

Kerangka dasar hukum islam :


Akidah (keyakinan) merupakan: fondasi utama dalam hukum islam, berkaitan dengan
kepercayaan dan keimanan.
Syariah (norma) merupakan: mengatur segala aspek kehidupan manusia, baik ibadah
muamalah, jinayah dan lainnya.
Akhlak (amaliah/perbuatan) merupakan: berkaitan dengan perilaku dan etika yang
harus dimiliki oleh seotang muslim.
Pluralisme Hukum dan Sosial di Indonesia:
Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan beragam suku, agama. Budaya,
dan system hukum yang berlaku. Selain hukum Islam, terdapat juga hukum adat, huku
perdata, hukum pidana dan lainnya yang berlaku dimasyarakat. Adanya pluralism ini
dapat enjadi tantangan sekaligus peluang dalam menciptakan keharmonisan dan
integrasi social.
Potensi benturan norma karena perbedaan system hukum dan nilai-nilai yang dianut
oleh masyarakat dapat memicu benturan norma dan konflik. Diperlukan upaya untuk
mencari titik temu dan mengakomodasi kepentingan berbagai kelompok masyarakat.
Peran pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat sipil sangat penting dalam menyelola
keberagaman dan mencegah konflik.
Fenomena Pluralisme dalam hukum dan aspek social religi di Indonesia khusunya
dalam konteks hukum islam. Pluralism dapat menjadi pemicu bentrokan norma karena
perbedaan keyakinan dan budaya.
Solusi dan tanggapan terhadap fenomena tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan dan pemahaman yang mendalam tentang akidah, syariah dan akhlak
dalam islam;
2. Menghargai dan memahami perbedaan keyakinan dan budaya dalam
masyarakat;
3. Membuat hukum dan peraturan yang adil dan merata untuk semua pihak;
4. Membangun dialog antar umat beragama dan antar kelompok masyarakat;
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya toleransi dan
kerukunan.
Referensi:
BMP HKUM 4408 HUKUM ISLAM DAN ACARA PERADILAN AGAMA

Anda mungkin juga menyukai