Anda di halaman 1dari 4

Kelas : Manajemen A 2020

Mata Kuliah : Akidah Akhlak

Jawablah pertanyaan dan pernyataan berikut ini!


1. Islam merupakan agama yang sempurna (Q.S. al-Maidah: 3) yang ajarannya mencakup
segala lini kehidupan (Q.S. an-Nahl: 89) dan tidak ada satu aspek kehidupan pun yang
tidak diajarkan dalam Islam (Q.S. al-An’am: 38). Dari urusan yang besar seperti
kenegaraan (politik), ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya hingga urusan yang
kelihatannya remeh, misalnya saja masuk ke kamar mandi, dalam Islam, semuanya
telah diatur dan dibimbing secara lengkap, rapih dan sistematis. Oleh karenanya, Allah
SWT memerintahkan kepada setiap pribadi mukmin untuk masuk ke dalam agama
Islam, menerima dan kemudian mengamalkan ajaran yang ada di dalamnya secara
keseluruhan, lengkap, tidak setengah-setengah atau sebagian saja (Q.S. al-Baqarah:
208). Namun demikian, pada realitanya, sebagian umat Islam memahami ajaran Islam
hanya sekedar seperangkat aturan yang mengatur ritual ibadah keagamaan semata.
Seakan Islam itu, sekedar agama yang mengatur masalah shalat, zakat, puasa, haji,
urusan pernikahan dan perceraian serta urusan kematian saja. Pertanyaaannya, selama
ini, sejauh mana pemahaman anda tentang Islam? bagaimana pendapat anda tentang
realita yang terjadi di atas?
2. Indonesia merupakan Negara yang dibangun atas keanekaragaman berbagai macam
lapisan masyarakat, berbeda suku, bahasa, ras termasuk perbedaan dalam agama yang
dianut. Bagaimana pendapat anda tentang Pluralisme Agama dan Pluralitas Agama?
Bagaimana cara kita bersikap dengan orang yang berkeyakinan berbeda dengan kita?

1
1. Menurut pribadi saya, Islam adalah agama yang sangat memperhatikan setiap
umatnya, mulai dari hal kecil seperti yang di contohkan yaitu masuk ke kamar
mandi. Mengapa? Karena Islam sendiri berasal dari kata :
- Assalmu, yang artinya damai. Islam adalah agama yang damai.
- Aslama yang artinya taat. Seorang muslim harus berserah diri pada Allah dan
mengikuti ajaran Islam dengan taat.
- Saliim yang artinya bersih dan suci. Hal ini merupakan gambaran hati seorang
muslim yang bersih, suci, dan jauh dari sifat syirik atau menyutukan Allah.
- Salaam artinya selamat. Islam ialah agama yang penuh keselamatan.
Dilihat dari arti kata Islam, kita bisa menyimpulkan bahwa Islam
merupakan agama yang sempurna karena mengurus serta menyelamatkan para
pengikut ajaran Islam. Aturan-aturan yang ada dalam Islam bukan untuk
mengekang, namun untuk menyelamatkan kaum muslimin dari marabahaya.
Seperti contohnya pada Perempuan, sangat diharuskan untuk menutup aurat,
dengan memakai baju yang tidak memperlihatkan bentuk tubuh. Hal ini tentu
bermaksud untuk melindungi perempuan dari hal yang tidak baik seperti
mengundang nafsu kaum adam, yang menjerumuskan pada hal yang merugikan
seperti pelecehan seksual nonverbal bahkan pemerkosaan. Contoh lainnya adalah
dalam Islam, kita diajarkan untuk menjaga lisan yaitu dengan bertutur kata yang
baik, kita tidak boleh berkata buruk atau kotor seperti makian dan mencemooh.
Kenapa hal ini dilarang? Tentu karena ingin menjunjung tinggi perdamaian antar
kaum muslim. Apabila kita sering mencemooh orang lain, tentu akan berdampak
buruk bagi yang dicemooh, seperti akan munculnya rasa dendam dan
menimbulkan bakuhantam. Oleh karena itu, hal ini harus dihindari karena akan
berdampak negatif dan bisa meretakkan tali persaudaraan serta membahayakan
keselamatan. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu:
‫سالمة اإلنسان في حفظ اللسان‬
"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan."
(H.R. al-Bukhari).

Diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW juga bersabda:


‫عليك بطول الصمت فإنه مطردة الشيطان وعون لك علي أمردينك‬
"Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan
menolongmu terhadap urusan agamamu." (H.R. Ahmad).

Islam mengajarkan berbagai aspek kehidupan manusia, dengan berlandasan


pada Al-Quran, Al-Sunnah serta hadist dan perkataan sahabat. Al-Quran
menduduki tempat paling depan dalam pengambilan sumber-sumber aspek
kehidupan, karena merupakan petunjuk yang lengkap untuk dijadikan pedoman

2
hidup manusia dan bersifat universal (mencakup pengetahuan yang tinggi). Allah
SWT berfirman:
‫َو َم ۤا َاۡن َز ۡل َن ا َع َلۡي َك اۡل ـِك ٰت َب ِااَّل ِلُتَبِّي َن َلُهُم اَّلِذى اۡخ َت َلـُفۡو ا ِفۡي ۙ‌ِه َو ُهًدى َّو َر ۡح َم ًة ِّلـَق ۡو ٍم ُّي ۡؤ ِم ُنۡو َن‬
“Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur'an) ini kepadamu (Muhammad),
melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka
perselisihkan, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(Q.S Al-Nahl 64).

Al-Hadîts merupakan sumber ketentuan Islam yang kedua setelah Al-


Quran. Ia merupakan penguat serta penjelas dari berbagai persoalan, baik yang ada
di dalam Al-Quran maupun yang dihadapi dalam persoalan kehidupan kaum
muslim yang disampaikan dan dipraktikkan Nabi Muhammad SAW yang dapat
dijadikan landasan Islam. Selain itu, al-Hadist juga memberikan dasar pemikiran
yang konkret mengenai penerapan berbagai aktivitas.

‫َّم ن ُيِط ِع ٱلَّر ُس وَل َفَق ْد َأَط اَع ٱَهَّلل‬


“barang siapa yang taat kepada Rasu, sesungguhnya diapun taat kepada Allah”
(QS.An-Nisa 4:80)

Dalam kehidupan sehari-hari, saya tidak bisa mengelak bahwa memang


benar beberapa rekan bahkan keluarga saya sendiri menganggap bahwa Islam,
agama yang tertera dengan jelas di Kartu Tanda Penduduk mereka adalah agama
yang hanya sekedar mengatur shalat, zakat, puasa, haji, urusan pernikahan dan
perceraian serta urusan kematian saja. Walau jika ditanya “apakah memang benar
bahwa beranggapan seperti itu?” tentu jawabannya adalah tidak, namun
pemahamannya yang hanya sebatas itu. Menurut saya, penanaman nilai-nilai
keIslaman yang kurang sejak kecil adalah salah satu penyebabnya, karena saya
sendiri merasakan hal tersebut. Namun, selama manusia tersebut ingin belajar,
tentu pemahaman yang kurang itu bisa diubah menjadi lebih dan lebih lagi.

2. Dilihat dari masing-masing kata tersebut, bahwa Pluralisme memiliki arti paham
atas keberagaman, juga dapat berarti kesediaan untuk menerima keberagaman.
Maka pluralisme dalam hal agama ialah sebuah pemahaman yang menganggap
bahwa agama-agama yang ada semuanya benar, meskipun nama Tuhannya
berbeda, cara menyembah juga berbeda, tetapi hakikatnya Tuhan yang disembah
itu sama dan hanya satu.
Sedangkan, Pluralitas adalah paham atas keberagaman untuk dapat hidup secara
toleran ditengah-tengah masyarakat. Yang berarti Pluralitas dalam agama ialah
mengacu pada kenyataan bahwa manusia memiliki berbagai macam agama dan
keyakinan yang berbeda-beda.

3
Menurut pandangan saya sebagai seorang muslim, Pluralisme Agama tentu
bertentangan dengan syariat Islam. Dalam pandangan Islam, sikap menghargai dan
toleransi kepada pemeluk agama lain harus dijalankan sebagai bagian dari
keberagaman. Namun, beranggapan bahwa semua agama adalah sama, tidak
diperkenankan. Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh mengikuti dan
mengamalkan paham ini. Berikut adalah ayat-ayat Al-Quran mengenai larangan
terhadap pemahaman ini:

‫َو َم ْن َي ْبَت ِغ َغ ْي َر ا ِإْل ْس اَل ِم ِد ي ًن ا َفَل ْن ُي ْق َبَل ِم ْن ُه َو ُهَو ِف ي ا آْل ِخ َر ِة ِم َن ا ْل َخ ا ِس ِر يَن‬


“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi.”
(QS. Ali Imran: 85)

‫ِاَّن الِّد ۡي َن ِع ۡن َد ِهّٰللا اِاۡل ۡس اَل ُم‬


“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”
(QS. Ali Imran: 19)

‫َلُك ْم ِد ْيُنُك ْم َو ِلَي ِد ْيِن‬


“Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku” (QS. al kaafirun: 6)

Ayat-ayat yang tertera diatas dengan jelas mengartikan bahwa hanya Islam-lah
agama yang diridhai Allah SWT, dan tidak diperkenankan agama lain selain Islam.
Orang yang mencari serta meyakini agama lain selain Islam, maka dia telah
mengingkari ayat-ayat Al-Quran yang tegas dan jelas.
Mengenai Pluralitas Agama, dilihat dari arti kata yang sudah tertera pada
uraian diatas bahwa keyakinan setiap manusia itu berbeda-beda, dan arti kata
Pluralitas itu sendiri adalah keragaman. Oleh karena itu, menurut saya pada paham
ini sesuai dengan QS. Al-Kafirun ayat ke-6, yang artinya “Untukmu agamamu, dan
untukkulah agamaku”. Arti pada ayat tersebut sangatlah jelas bahwa setiap Agama
tidaklah sama, dan berbalik dari paham Pluralisme.
Pada paham ini, sesuai dengan ajaran Islam dimana diajarkan dalam hal Aqidah
dan Ibadah, bahwa umat Islam diperintahkan untuk tidak berkompromi dengan
orang kafir, namun tetap berkompromi serta menjalin hubungan social dengan
masyarakat diluar agama Islam. Yang berarti kaum Muslim menjunjung tinggi rasa
toleransi terhadap pemeluk Agama lain, walau dalam ajaran Islam, Agama Islam
adalah agama yang paling benar, dibuktikan dengan ayat-ayat Al-Quran yang
berisi Firman Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai