Anda di halaman 1dari 4

kelebihan islam dibanding agama lain

َ‫َرهَ ْال ُم ْش ِر ُكون‬ ْ ‫ق لِي‬


ِ ‫ُظ ِه َرهُ َعلَى الدِّي ِن ُكلِّ ِه َولَوْ ك‬ ِّ ‫ين ْال َح‬
ِ ‫هُ َو الَّ ِذي َأرْ َس َل َرسُولَهُ بِ ْالهُدَى َو ِد‬

“Dia Yang telah mengutus Rosul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar
dimenangkan atas seluruh agama yang lainnya meskipun orang-orang musyrikin membencinya.”

( Qs. At-Taubah : 33 dan Ash-Shoff : 9 )

‫اِإل سْال ُم َي ْعلُو َو ال يُ ْعلَى‬

“Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkannya.” ( HR. Bukhori )
1. Nama ; dari segi Nama Islam unggul dibandingkan berbagai agama yang ada .Berbeda
dengan agama lain, nama agama islam  bukan berasal dari nama pendirinya atau nama
tempat penyebarannya. Tapi, nama Islam menunjukkan sikap dan sifat pemeluknya
terhadap Allah. Kita ambil contoh Agama Nas*ani dan Hindu diambil dari nama tempat ,
Bud*a dang Konghucu diambil dari nama tokoh pendirinya. Sedangkan ISLAM
menunjukan atau memiliki makna sebagai misi dari agama tersebut
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. [An-Nisa’: 125]
2. Yang diterima Allah; Agama yang diterima / di ridhai Allah nantinya di akhirat yaitu
agama islam . Dan selain agama islam maka tertolak atau tidak terima oleh Allah.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. ” [Ali Imran:19]

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali Imran:85]

3. Selalu Berhubungan dengan Allah ; Agama islam merupakan agama yang setiap saat
nya selalu menjalin hubungan dengan Allah . Tidak seperti agama lainnya yang menjalin
hubungan hanya pada waktu terntu . Ini bisa dilihat bukan hanya dari shalat 5 x sehari
semalam , tapi dalam melakukan segala aktivitas kehidupannya umat islam selalu
mengingat Allah . Dimulai dari bangun tidur dengan bersyukur membaca do’a .setelah itu
pergi ke kamar mandi sebelum masuk ke kamar mandi berdo’a.dan keluar berdo’a pula .
Dan hampir setiap aktivitas dilakukan dengan berdo’a sampai tidur lagi. Dalam do’a
tersebut otomatis umat islam menjalin hubungan dengan Tuhannya Allah .Semenimal 
minimal mungkin umat muslim sebelum memulai sesuatu membaca basmalah dan setelah
selesai mengerjakan sesuatu membaca Hamdalah. Sungguh sangat luar biasa sekali.
4. Selalu Berhubungan dengan sesama manusia ; Agama islam juga agama yang sangat
menjalin hubungan dengan sesama manusia . ini bisa dilihat dari setiap muslim jika
bertemu selalu mengucapkan salam “Assalamualaikum wr wb ” Sungguh mempunyai
makana yang luar biasa dimana mereka yang bertemu saling mendo’akan . Tidak seperti
agama lain yang ucapan salam pertemuan nya tidak mempunyai makna seperti hai.., hallo
, selamat pagi dll. Ada suatu cerita seorang ibu yang menelpon anaknya dari Aceh pukul
10 pagi si ibu berkata ” Selamat Pagi nak…”Namun anaknya menjawab “disini sudah
siang bu..”
. Ternyata selain tidak mempunyai makna ucapan sapaan selamat pagi / siang / malam
juga tidak bersifat universal itu baru kita lihat antar sesama Indonesia. Namun
Assalamualikum mengucapkannya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu bisa kapan pun
diucapkan mau pagi , sore atau malam , jadi ucapan salam dalam islam mempunyai
makna serta bersifat universal.Selain salam sangat banyak lagi hal yang bisa menjalin
silaturahmi dengan sesama , satu contoh lagi yaitu hal yang dianggap sepele yaitu bersin .
Ternyata dalam islam jika ada orang bersin kita juga punya do’a nya. Sungguh agama
islam sangat luar biasa sekali

Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Khasaais Al-Ammah Lil Islam menyebutkan bahwa
karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal penting yang tidak terdapat dalam agama lain,
dan ini pula yang menjadi salah satu sebab mengapa hingga sekarang ini begitu banyak orang
yang tertarik kepada Islam sehingga mereka menyatakan diri masuk ke dalam Islam. Ini pula
yang menjadi sebab, mengapa hanya Islam satu-satunya agama yang tidak “takut” dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, ketujuh karakteristik ajaran Islam sangat
penting untuk kita pahami.
1. Robbaniyyah.
Allah Swt merupakan Robbul alamin (Tuhan semesta alam), disebut juga dengan Rabbun nas
(Tuhan manusia) dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik Islam itu adalah
Robbaniyyah, itu artinya bahwa Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah Swt, bukan
dari manusia, sedangkan Nabi Muhammad Saw tidak membuat agama ini, tapi beliau hanya
menyampaikannya. Karenanya, dalam kapasitasnya sebagai

Nabi, beliau berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya, Allah berfirman dalam
Surah An-Najm : 3-4 yang artinya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya, ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” Karena itu,
ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah telah menjamin kemurnian Al-
Qur’an, Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr : 9 yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Disamping itu,
seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah Swt sebagai Rabb (Tuhan) dengan segala
konsekuensinya, yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi seorang yang rabbani
dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yang datang dari Allah Swt, Allah berfirman
dalam Surah Al-Imran : 79 yang artinya: “Tidak wajar bagi manusia yang Allah berikan
kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia, ‘hendaklah kamu
menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah’, tapi dia berkata, ‘hendaklah kamu
menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan kamu tetap
mempelajarinya.”

2. Insaniyyah.
Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia, karena itu Islam merupakan satu-
satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia. Pada dasarnya, tidak ada satupun ajaran Islam
yang bertentangan dengan jiwa manusia. Seks misalnya, merupakan satu kecenderungan jiwa
manusia untuk dilampiaskan, karenanya Islam tidak melarang manusia untuk melampiaskan
keinginan seksualnya selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Prinsipnya,
manusia itu kan punya kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta, wanita dan segala hal yang
bersifat duniawi, semua itu tidak dilarang di dalam Islam, namun harus diatur keseimbangannya
dengan kenikmatan ukhrawi, Allah berfirman dalam Surah Al-Qashash : 77 yang artinya:”Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan .”

3. Syumuliyah.
Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan
aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam berbagai bidang
kehidupan, mulai dari urusan pribadi, keluarga, masyarakat sampai pada persoalan-persoalan
berbangsa dan bernegara. Kesyumuliyahan Islam tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional
dan mudah diamalkan, tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang
islami. Karena itu, di dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah, jihad dan sebagainya.
Dengan demikian, segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam, Allah berfirman dalam
Surah An-Nahl : 89 yang artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu al kitab (Al-Qur’an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri.”

4. Al Waqi’iyyah.
Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi’iyyah (realistis), ini menunjukkan bahwa
Islam merupakan agama yang dapat diamalkan oleh manusia atau dengan kata lain dapat
direalisir dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka
berbeda latar belakang, kaya, miskin, pria, wanita, dewasa, remaja, anak-anak, berpendidikan
tinggi, berpendidikan rendah, bangsawan, rakyat biasa, berbeda suku, adat istiadat dan
sebagainya.

Disamping itu, Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman bahkan
Islam menjadi satu-satunya agama yang mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari
kemajuan zaman. Ini berarti, Islam agama yang tidak takut dengan kemajuan zaman.

5. Al Wasathiyah.
Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-persoalan tertentu, ada yang
lebih mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya. Ada pula yang lebih
menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah Swt menyebutkan
bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan (umat yang pertengahan), umat yang seimbang
dalam beramal, baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran
maupun kebutuhan rohani.

Manusia memang membutuhkan konsep agama yang seimbang, hal ini karena tawazun
(kesimbangan) merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat siang dan malam, gelap dan
terang, hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi keseimbangan dalam hidup ini.
Dalam soal aqidah misalnya, banyak agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit
sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Ada juga agama yang
menganggap tuhan sebagai sesuatu yang abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan
khayalan belaka, bahkan cenderung ada yang tidak percaya akan adanya tuhan

sebagaimana komunisme. Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang ada,
namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita, keberadaannya bisa dibuktikan dengan
adanya alam semesta ini yang konkrit, maka ini merupakan konsep ketuhanan yang seimbang.
Begitu pula dalam masalah lainnya seperti peribadatan, akhlak, hukum dan sebagainya.

6. Al Wudhuh.
Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya yang jelas (Al Wudhuh).
Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan
ajaran Islam, bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab dengan jelas, apalagi
kalau pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Isla itu sendiri. Dalam masalah
aqidah, konsep Islam begitu jelas sehingga dengan aqidah yang mantap, seorang muslim menjadi
terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syari’ah atau hukumnya juga
jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dengan baik dan mampu
membedakan antara yang haq dengan yang bathil, begitulah seterusnya dalam ajaran Islam yang
serba jelas, apalagi pelaksanaannya dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

7. Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah.


Di dalam Islam, tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel (al jam’u baina ats
tsabat wa al muruunah). Yang dimaksud dengan yang permanen adalah hal-hal yang tidak bisa
diganggu gugat, dia mesti begitu, misalnya shalat lima waktu yang mesti dikerjakan, tapi dalam
melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa
shalat dengan duduk atau berbaring, kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama’ dan diqashar dan

bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Ini
berarti, secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan, namun dalam
pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dengan situasi dan konsidinya, ini bukan berarti kebenaran
Islam tidak mutlak, tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya. Dengan demikian, menjadi
jelas bagi kita bahwa, Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan kesempurnaan
itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yang setia

Anda mungkin juga menyukai