Anda di halaman 1dari 10

Essay Agama Islam

Disusun Oleh :

Dhavina Ocxa Dwiyantie 21082010136

SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

SURABAYA

2022
AGAMA ISLAM: PENGERTIAN KONSEP, DASAR, DAN

RUANG LINGKUP

Faktanya masih banyak umat beragama yang belum mengenal agamanya dengan baik.
Umat Islam saja contohnya, masih banyak di antara mereka yang belum mengenal
agama Islam dengan baik dan mendalam. Karena tak sedikit umat Islam yang menganut
agama Islam lantaran faktor keturunan, sehingga tidak mengenal agama Islam secara
mendalam. Di essay ini saya akan membahas tentang agama Islam secara detail. Mulai
dari pengertian agama Islam, dasar-dasar agama Islam, ruang lingkup agama Islam,
serta pengaruh Islam terhadap budaya Indonesia.

A. Pengertian Agama Islam

Agama Islam secara etimologis terdiri dari agama dan Islam. Agama yang
berasal dari bahasa sansekerta yang artinya “tidak kacau”. Berasal dari dua akar suku
kata, yaitu a: “tidak” dan gama: “kacau”. Ini mengandung pengertian, bahwa “agama
adalah suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau. 1 Secara
istilah, Islam bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan terhadap
perintah Allah serta pasrah dan menerima dengan puas terhadap ketentuan dan hukum-
hukum-Nya. Pengertian “berserah diri” dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan
untuk paham fatalisme, melainkan sebagai kebalikan dari rasa berat hati dalam
mengikuti ajaran agama dan lebih suka memilih jalan mudah dalam hidup.2

Islam dapat juga disebut dengan iman, millah, dan syariah dalam pengertiannya
sebagai aturan yang diturunkan oleh Allah melalui para utusan yang mengacup
kepercayaan, keyakinan, adab, akhlak, perintah, dan larangan. Agama Islam
berdasarkan kewajiban untuk berserah diri dan menunaikan ajarannya disebut Islam;
jika dilihat berdasarkan kepercayaan terhadap Allah dan yang Dia turunkan, maka
disebut iman; karena Islam itu diktatif dan terdokumentasikan, maka disebut millah; dan
karena sumber hukumnya adalah Allah, maka disebut syariah.3

1
Siddiq, Asep Ahmad, AQIDAH (2019), hlm. 23.
2
Cornell (2007), hlm. 6; Syalabi (1985), hlm. 28.
3
Al-Asyqar (1994), hlm. 73.
Secara konkret, pengertian agama Islam menurut istilah adalah agama yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang disiarkan dengan
dakwah ke seluruh penjuru dunia, yang memberikan pertanda bahwa Islam
diperuntukkan bagi semua manusia yang berada di muka bumi. Dengan agama Islam,
Allah SWT menutup agama-agama sebelumnya. Dia telah menyempurnakan agama ini
bagi hamba-hamba-Nya. Dengan agama Islam pula, Dia menyempurnakan nikmat atas
mereka. Dia hanya meridhai Islam sebagai agama yang harus mereka anut. Oleh karena
itu, tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.4

Allah SWT mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk beragama demi
Dia, dengan memeluk agama Islam. Agama Islam telah merangkum semua bentuk
kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW terbilang lebih istimewa dibandingkan agama-
agama terdahulu. Sebab, Islam merupakan ajaran yang bisa diterapkan pada setiap
masa, tempat, dan masyarakat mana pun.5

B. Dasar-dasar Agama Islam

Untuk mengetahui dasar-dasar Islam secara singkat dapat dikemukakan di sini


beberapa ayat Al-Quran yang dapat memberikan gambaran makna dan pemahaman
tentang Islam. Jika kita mengkaji Al-Quran, dapat ditemukan bahwa kata Islam disebut
sebanyak 8 kali dalam Al-Quran. Dari 8 ayat ini sebenarnya ada empat dasar yang dapat
menjelaskan pemahaman kita tentang Islam, yaitu:6

1. Islam adalah agama yang benar di sisi Allah.


Maksudnya adalah bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang diakui
kebenarannya oleh Allah. Allah hanya menurunkan satu agama kepada umat
manusia sejak zaman Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad SAW karena
itulah maka Allah hanya mengakui Islam sebagai agama yang benar. Semua
agama yang diajarkan oleh nabi-nabi sebelum Muhammad juga disebut Islam.
Ketika Allah menurunkan Islam kepada Nabi Muhammad SAW agama-agama

4
Rizem Aizid, Sejarah Peradaban Islam Terlengkap, (Yogyakarta: DIVA Press, 2021), hlm. 19-20.
5
Rizem Aizid, Sejarah Peradaban Islam Terlengkap, (Yogyakarta: DIVA Press, 2021), hlm. 21-22.
6
Dr. Marzuki, M.Ag., Buku PAI UNY, (Yogyakarta), hlm. 42-44.
Islam sebelumnya sudah tidak ada lagi. Kalau pun ada, ajarannya sudah mulai
berubah dari prinsip utamanya, tauhid. Karena itulah, sejak diutusnya Nabi
Muhammad SAW. Allah hanya mengakui satu agama Islam, yakni Islam yang
dibawa dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini ditegaskan dalam Al-
Quran sebagai berikut :

‫اِ َّن ال ِّد ْينَ ِع ْن َد هّٰللا ِ ااْل ِ ْساَل ُم‬

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam...” (QS. Ali Imran [3]:19)

2. Agama selain Islam tidak akan diterima di sisi Allah.


Maksudnya adalah bahwa Allah tidak akan menerima seseorang yang memeluk
agama selain Islam, seperti Kristen, Hindu, Buddha, dan lain-lainnya. Semua
yang dilakukan oleh penganut agama selain Islam dalam rangka pengamalan
agamanya akan sia-sia, karena tidak akan diperhitungkan oleh Allah sebagai
amal baiknya. Allah menegaskan hal ini dengan firman-Nya :

َ‫َو َم ْن يَّ ْبت َِغ َغ ْي َر ااْل ِ ْساَل ِم ِد ْينًا فَلَ ْن يُّ ْقبَ َل ِم ْنهُۚ َوهُ َو فِى ااْل ٰ ِخ َر ِة ِمنَ ْال ٰخ ِس ِر ْين‬

“Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di
akhirat dia termasuk orang yang rugi.” (QS. Ali Imran[3]:85)

3. Islam adalah agama yang sempurna.


Maksudnya adalah bahwa Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
adalah agama yang paling sempurna, karena ajarannya meliputi semua ajaran
yang pernah diturunkan oleh Allah kepada para nabi sebelum Muhammad.
Ajaran agama Islam juga meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, mulai
aspek ibadah dan muamalah hingga aspek-aspek lainnya. Kesempurnaan Islam
ini ditegaskan dalam Al-Quran :

‫ْت لَ ُك ُم ااْل ِ ْساَل َم ِد ْينً ۗا‬ ُ ‫اَ ْليَوْ َم اَ ْك َم ْل‬


ُ ‫ت لَ ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم َواَ ْت َم ْم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِ ْي َو َر‬
wُ ‫ضي‬

“...Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku
cukupkan nikamt-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu...”
(QS. Al-Maidah [5]:3)
4. Islam adalah agama hidayah Allah.
Maksudnya adalah bahwa orang yang memeluk atau menganut agama Islam
bukan semata-mata atas kehendaknya sendiri, melainkan atas petunjuk atau
hidayah dari Allah SWT. Sebaliknya, orang yang tidak dapat memeluk Islam
juga bukan karena semata-mata pengaruh orang lain, tetapi karena Allah
memang sengaja menyesatkan orang tersebut. Allah SWT berfirman :

‫هّٰللا‬
‫ضيِّقًا َح َرجًا‬ َ ْ‫ُّضلَّهٗ يَجْ َعل‬
َ ‫ص ْد َر ٗه‬ ِ ‫ص ْد َر ٗه لِاْل ِ ْساَل ۚ ِم َو َم ْن ي ُِّر ْد اَ ْن ي‬
َ ْ‫فَ َم ْن ي ُِّر ِد ُ اَ ْن يَّ ْه ِديَهٗ يَ ْش َرح‬
َ‫س َعلَى الَّ ِذ ْينَ اَل يُْؤ ِمنُوْ ن‬ ‫هّٰللا‬ َ ِ‫ص َّع ُد فِى ال َّس َم ۤا ۗ ِء َك ٰذل‬ َّ َ‫َكاَنَّ َما ي‬
َ ْ‫ك يَجْ َع ُل ُ الرِّج‬

“Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan


membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-
Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia
(sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am[6]:125)

Di samping empat ayat di atas, kata Islam juga disebutkan dalam empat ayat Al-
Quran lainnya, yakni QS. Al-Taubah (9): 74, QS. Al-Zumar (39): 22, QS. Al-
Hujurat(49): 17, dan QS. Al-Shaf (61): 7. Dari empat ayat ini dapat diketahui bahwa
hidayah Islam itu merupakan karunia dan nikmat dari Allah SWT kepada siapa yang
dikehendaki-Nya.

C. Ruang Lingkup Agama Islam

Secara umum, ruang lingkup suatu agama meliputi unsur-unsur sebagai berikut,
yaitu: substansi yang disembah, kitab suci, pembawa risalah, pokok-pokok ajaran, dan
aliran-alirannya.7

1. Substansi yang disembah

7
Abuy Sodikin, Konsep Agama dan Islam, Jurnal Al Qolam Vol. 20 No. 97 (Bandung: April-Juni 2003),
hlm. 7-8.
Dalam setiap agama, esensi dari keagamaan adalah penyembahan pada sesuatu yang
dianggap Maha Kuasa, Maha Memiliki dan Maha Menciptakan Substansi yang
disembah menjadi pembeda dalam kategorisasi agamanya.

2. Kitab suci

Kitab Suci merupakan salah satu ciri khas dari agama. Bila suatu agama tidak memiliki
kitab suci, maka sulit untuk dikatakan sebagai suatu agama.

Adapun kitab suci agama yang ada di dunia ini dikelompokkan menjadi kitab agama
Samawi dan kitab agama Tabi'i. Agama Samawi seperti: agama Yahudi berkitabkan
Taurat; agama Nasrani berkitabkan lnjil; dan agama Islam berkitabkan Al Qur'an.
Sedangkan yang termasuk kategori agama Tabi'I (Agama bumi) seperti agama Hindu
berkitabkan Wedha (Veda) atau disebut pula dengan "Himpunan Sruti". Sruti dan Veda
artinya tahu atau pengetahuan. Agama Budha kitabnya Tripitaka. Sedangkan agama-
agama seperti Shinto, Tao, Khong Hucu bersumber dari aturan-aturan yang dihimpun
dalam buku-buku (kitab-kitab) pedoman masing-masing.

3. Pembawa Ajaran

Pembawa ajaran suatu agama bagi agama samawi disebut Nabi (Rasul). Para nabi atau
para rasul menerima wahyu dari Allah dan yang menyampaikan kepada masyarakat
berdasarkan wahyu yang diterimanya. Dalam agama tabi'i, proses kenabian kadang-
kadang melalui proses evolusi yang dihasilkan berdasarkan sebuah julukan yang sengaja
dikatakan untuk sebagai penghormatan tanpa adanya pengakuan berdasarkan wahyu
dari Ailah SWT.

4. Pokok-Pokok Ajaran

Setiap agama, baik agama wahyu maupun agama ardi/tabi'i, mempunyai pokok-pokok
ajaran atau prinsip ajaran yang wajib diyakini bagi pemeluknya. Pokok ajaran ini sering
disebut dengan istilah "dogma", yakni setiap ajaran yang baik percaya atau tidak, bagi
pemeluknya wajib untuk mempercayainya.

5. Aliran-Aliran
Setiap agama yang ada di dunia ini baik agama Samawi ataupun agama Tabi'i memiliki
aliran-aliran yang berkembang pada agama masing-masing yang diakibatkan karena
adanya perbedaan pandangan. Perbedaan pandangan baik perorangan maupun secara
kelompok, mengakibatkan timbulnya suatu aliran yang masingmasing kelompok
memperkuat pendapat paham kelompoknya. Sebagai contoh dalam perkembangan
ajaran Islam, tidak terlepas dari adanya aliran-aliran (paham-paham). Walupun tidak
sampai pada berubahnya hal-hal pokok dalam ajaran, dalam Islam perbedaan
merupakan rahmat. Sedangkan dalam agama selain Islam, perkembangan aliran sering
menjadikan agama tersebut berubah pada masalah-masalah pokok.

D. Pengaruh Islam terhadap Budaya Indonesia

Berdasarkan data (nu.or.id), ditemukan 26 “ungkapan penghubung” yang


menunjukkan bahwa Islam memengaruhi budaya Indonesia. Sedangkan ungkapan yang
menunjukkan adanya keseimbangan antar keduanya ada 13. Sementara hanya ada 3
ungkapan yang menunjukkan budaya lokal memengaruhi Islam. Dengan demikian,
hubungan keduanya bisa dipetakan menjadi tiga.8

Pertama, Islam adalah agama yang datang ke nusantara dengan tujuan


mengislamkan masyarakatnya. Islam hadir untuk memengaruhinya. Ini dapat dilihat
dari ungkapan yang menjelaskan IN sebagai konsep bahwa Islam dengan nilai-nilainya
itu yang memengaruhi. Mirip dengan kaidah dalam kitab fikih, fath al-Mu’in; yang
mendatangi itu lebih diunggulkan daripada yang didatangi. Dalam hubungan ini, budaya
yang dibawa Islam untuk memengaruhi Nusantara adalah sistem nilai subtantif atau
universal, teologi, dan ritual Ibadah yang sifatnya pasti. Sementara budaya Islam yang
bersifat fisik dalam pengertian sosiologis seperti cara berpakaian, berjilbab, dan nada
membaca Al-Quran (langgam) dianggap sebagai budaya Arab yang tidak perlu dibawa
ke Nusantara.

Kedua, pada tataran ini Islam dan budaya Indonesia dalam posisi seimbang.
Islam merasa sejajar dengan budaya lokal bisa dimaknai tiga pengertian. (1) Islam
memiliki budaya fisik-sosiologis yang memilki karakteristik ke-Arab-an bisa digabung
8
Khabibi Muhammad Luthfi, Islam Nusantara: Relasi Islam dan Budaya Lokal Vol. 1 No. 1, (Surakarta:
SHAHIH, Januari-Juni 2016), hlm. 7-9.
dengan budaya lokal, sehingga memunculkan budaya baru. Misalnya, lembaga
pendidikan pesantren dan tulisan pegon (gabungan dari budaya tulisan Arab dengan
bahasa Nusantara).

Selanjutnya, (2) Islam dan budaya lokal seimbang dalam wilayah nilai-nilai
universal. Sebagaimana dijelasakan Ishom Syauqi, bahwa Islam Nusantara hendak
mewujudkan budaya dan peradaban baru dunia yang berbasis pada nilai-nilai luhur dan
universal keislaman dan kenusantaraan. Di sini, nilai Islam dan kenusantaraan sejajar,
sehingga keduanya menghasilkan peradaban baru. (3) Islam merasa sejajar dalam
wilayah teologis (sistem kepercayaan) dan peribadatan dengan budaya lokal, tetapi di
antara keduanya tidak ada saling sapa melainkan saling menghormati atau toleransi. Ini
dibuktikan dengan adanya UUD dan Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara
Indonesia.

Ketiga, budaya lokal memengaruhi Islam. Budaya Indonesia sebagai “tuan


rumah” aktif dalam menjaga, memberi tempat, dan membina Islam agar tidak
berbenturan. Ini menunjukkan bahwa ketika masuk dalam budaya lokal, Islam
diletakkan dalam posisi tertentu sehingga tidak memengaruhi unsur-unsur budaya
Nusantara. Ibarat rumah, Islam hanya diperbolehkan masuk ke kamar tertentu tetapi
dilarang masuk kamar lain.

E. Penutup

Ajaran Islam tidak akan pernah selesai untuk dikaji baik orang Islam sendiri
maupun orang-orang di luar Islam. Sekarang ini di Barat, khususnya Amerika Serikat,
kajian Islam menjadi cukup menarik sehingga di beberapa perguruan tinggi di Amerika
Serikat muncul kelompok kajian bahkan program studi khusus tentang kajian Islam
(Islamic Study). Hal yang sama juga terjadi di beberapa negara Eropa seperti Inggris,
Jerman, dan Perancis.

Islam juga merupakan agama yang paling tinggi, tidak ada yang melebihinya.
Jika sekarang Islam tampil tidak demikian, ini bukan karena ajaran Islam sudah tidak
relevan lagi dengan perkembangan yang terjadi di muka bumi ini. Islam menjadi
mundur dan dilecehkan banyak orang karena umat Islam sendiri. Tidak sedikit umat
Islam yang tidak memahami ajaran Islam yang sebenarnya, sehingga apa yang mereka
perbuat justru merendahkan Islam sendiri. Karena itu, jadikan Islam sebagai agama
sekaligus sumber ajaran yang dapat membawa umat Islam menjadi umat atau bangsa
yang berkarakter Islami yang dapat membawa ketinggian dan keluhuran Islam, bukan
sebaliknya yang akhirnya malah merusak citra Islam di mata dunia. Pada akhirnya Islam
lah yang akan dapat menyelamatkan manusia (umat Islam) dalam menempuh
kehidupannya di dunia dan dalam kehidupannya nanti di akhirat.9

DAFTAR PUSTAKA

Aizid, R. (2021). Sejarah Peradaban Islam Terlengkap. Yogyakarta: books.google.com.


Dr. Marzuki, M. (n.d.). Buku PAI UNY: Konsep Agama Islam . Yogyakarta.
9
Dr. Marzuki, M.Ag., Buku PAI UNY, (Yogyakarta), hlm. 49.
Luthfi, K. M. (2016). Islam Nusantara: Relasi Islam dan Budaya Lokal. 7-9.
Siddiq, A. A. (2019). AQIDAH. 23.
Sodikin, R. A. (2003). Konsep Agama dan Islam. Jurnal Al Qolam, 7-8.
Wikipedia. (2022, Februari 8). Retrieved from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam#cite_ref-49

Anda mungkin juga menyukai