Anda di halaman 1dari 22

SYAHADAT

SEBAGAI ASAS IMAN ISLAM

MA’HAD AL JAMI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2020

0
Bab 1
Syahadat sebagai Asas Islam
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul
utusan Allah sejak masa Nabi Adam as sampai Kiamat adalah satu agama yang sama
yaitu Agama Islam. Islam adalah satu-satunya agama yang diiturunkan, disyari‟atkan
dan diridhoi oleh Allah swt. Hanya saja Agama Islam disempurnakan bagi Umat Nabi
Muhammad saw.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim yang terkenal dengan sebutan
Hadits Jibril dijelaskan ada 3 Rukun Agama Islam yaitu:
1. Islam
2. Iman
3. Ihsan
Islam

Rukun Agama Islam Iman

Ihsan

Dalam hadits nabi saw dijelaskan tentang Rukun Islam,


َ ََّ ِ‫اةةِ َنَ ْن َ َََلِ َهوَ َل‬
َُ‫َاهلل‬ َ ‫ىَم ْس ٍ َ َه َا‬
َ َ‫َعل‬ َِْ ‫َبُنِ َي‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َ ‫َال ْسََ ُم‬ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬
ِ
َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
ِ ‫َاهزَكاةِ َواهْح ِّج َو‬ ِ ِ َّ ‫َاهلل َولِقَ ِام‬ ِ ‫َن َمح َّس ًداَرس َو ُل‬
َ‫(رَواهُ َاهْبُ َخا ِري‬
َ َ ‫ضا َن‬ َ ‫َرَم‬
َ ‫ص ْوم‬َ َ َ َ َّ ‫َولِيَْتَاء‬ َ ‫َاهصََة‬ َ ْ ُ َ َ ُ َّ ‫َون‬
َ .)‫َوُم ْسلِ ٌم‬
Rasulullah saw bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara yaitu: Syahadat
bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah,
Mendirikan Sholat, Menunaikan Zakat, Haji, dan Puasa bulan Romadhon”. (HR. Imam
Bukhori dan Imam Muslim).
Berdasarkan hadits di atas, Rukun Islam ada 5 perkara:
1. Mengiqrorkan Syahadat.
2. Mendirikan Sholat.
3. Menunaikan Zakat.
4. Menjalankan Puasa Romadhon.
5. Menjalankan Haji bagi yang mampu dalam perjalanannya.

1
Syahadat

Sholat

Rukun Islam Zakat

Shiyam Romadhon

Haji

Rukun Islam merupakan Amaliah yang bersifat badani yang dikerjakan oleh
anggota badan manusia. Ilmu tentang Islam dinamakan Ilmu Syari'at atau Ilmu Fiqih.
Sedangkan orang yang menjalankan Islam dinamakan Muslim. Orang yang menolak
rukun Islam dinamakan orang Kafir.
Dalam melaksanakan Ajaran Islam, seorang muslim dapat dibedakan menjadi 4
kategori yaitu:

1. Muslim Tanshibi (Islam Keturunan) yaitu seorang muslim karena asal mula
keturunan orang tuanya yang beragama Islam. Islam keturunan ini termasuk
Islam yang lemah.
2. Muslim Tasybihi yaitu keislaman seseorang ataupun ibadahnya itu karena
terbawa oleh lingkungannya. Jika lingkungannya ahli ibadah maka ikut-ikutan
beribadah. Sebaliknya jika lingkungannya rusak maka ikut rusak. Islam jenis ini
masih cukup mengkhawatirkan.
3. Muslim Tahqiri yaitu orang yang mengaku Islam tetapi jika diperintahkan untuk
menjalankan hukum Islam maka dia meremehkannya. Dia juga meremehkan
sunnah Rasulullah saw. Bentuk Islam seperti inilah sangat membahayakan.
4. Muslim Tahqiqi yaitu keislaman seseorang karena keyakinannya yang tinggi
pada Allah dan Rasul-Nya. Dia selalu mengamalkan perintah Allah dan Rasul-
Nya dengan sungguh-sungguh. Bentuk Islam seperti inilah yang sebenarnya.
Inilah Islam yang sejati.

Muslim Tanshibi

Muslim Tasybihi
Kategori Muslim
Muslim Tahqiri

Muslim Tahqiqi

2
Imam Syafi‟i membagi Hukum Syari‟at Islam menjadi 4 bagian:
1. Hukum Ibadah: berisi tentang Hukum Amaliah Ibadah kepada Allah swt
(Hubungan manusia dengan Tuhannya) seperti: meliputi: Thoharoh, Sholat,
Zakat, Puasa, Haji dan Umroh, Kurban (Udhhiyah) dan Aqiqoh, Makanan Halal
Haram, dll.
2. Hukum Mu‟amalah: berisi Hukum Amaliah sosial ekonomi manusia (Hubungan
manusia dengan masyarakatnya) seperti: jual beli, sewa, utang piutang, gadai,
pinjaman, bisnis dan usaha, wakaf, pertanahan, pertanian, masalah sosial, dll.
3. Hukum Munakahah: berisi hukum yang berkaitan dengan masalah pernikahan
(Hubungan Manusia dengan keluarganya) seperti: nikah, talak, cerai, rujuk
(NTCR), masalah pernikahan lainnya, pengasuhan anak, perceraian, masalah
rumah tangga, masalah warisan, dll.
4. Hukum Siyasah dan Jinayah: berisi hukum yang berkaitan dengan masalah
pemerintahan dan pengadilan (Hubungan Manusia dengan Negaranya) seperti:
hukum Qishosh, hukum bughot, hukum pidana, hukum pencurian, hukum
perzinahan, hukum pemerintahan, dll.
Hukum Ibadah

Hukum Mu'amalah
Hukum Syari'at Islam
Hukum Munakahah

Hukum Siyasah -
Jinayah

Ada 4 kekuatan yang ada pada diri manusia yang harus dikendalikan yaitu:
1. Quwwatun Nathiqoh: Kekuatan tanggap inderawi dan akal. Bisa dikendalikan
dengan Ibadah.
2. Quwwatun Syahwiyyah Bathniyyah: Keinginan perut untuk makan dan minum.
Bisa dikendalikan dengan Hukum Mu‟amalah.
3. Quwwatun Syahwiyyah Farjiyyah: Keinginan kelamin untuk bersenggama. Bisa
dikendalikan dengan Hukum Pernikahan.
4. Quwwatun Ghodhobiyah: Kekuatan marah (emosi) yang menyebabkan
terjadinya tindakan kriminal. Bisa dikendalikan dengan Hukum Khilafah dan
Jinayah.
Potensi akal, aktivitas badan, serta aspirasi perut dan bawah perut harus bisa
dikendalikan agar bisa disalurkan sesuai dengan tujuan dari Syari‟at Islam.
Mengiqrorkan Syahadat adalah rukun Islam yang pertama. Syahadat adalah
dasar bagi empat rukun Islam yang lainnya. Tanpa syahadat maka sholat kita, puasa
kita, zakat kita, dan haji kita tidak ada gunanya, bagaikan membangun rumah di atas air
tanpa pondasi. Syahadat meruapakan asas dan elemen paling penting dalam Islam.
Syahadat harus menjiwai semua rukun Islam agar Islam kita menjadi sempurna dan
diterima oleh Allah swt.

3
Bab 2
Syahadat sebagai Asas Iman
Rukun Iman ada 6:
1. Iman kepada Allah swt.
2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah swt.
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah swt.
4. Iman kepada Rasul-rasul Allah swt.
5. Iman kepada Hari Akhir (Akherat).
6. Iman kepada Qodho dan Qodar Allah swt.

Iman kepada Allah swt

Iman kepada Malaikat Allah

Iman kepada Kitab-kitab Allah


Rukun Iman
Iman kepada Rasul-rasul Allah

Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada Qodho dan Qodar Allah

Rukun Iman merupakan keyakinan seorang Muslim yang benar-benar harus


diyakini dengan sepenuh hati. Ilmu tentang Iman dinamakan Ilmu Tauhid atau Ilmu
'Aqidah. Orang yang menerapkan rukun Iman dinamakan Mukmin. Orang yang pura-
pura beriman tetapi hatinya menolak dinamakan orang Munafiq.
Rukun Iman yang enam diringkas dalam 2 kalimah syahadat yaitu Syahadat
Tauhid dan Syahadat Rasul. Jadi dasar keimanan seseorang adalah Syahadat. Cabang-
cabang Iman tumbuh dan berakar dari Syahadat (dalam Al Qur‟an disebut dengan istilah
Kalimah Tsabitah atau Kalimah yang Kokoh).
Iman ibarat setrum energi listrik. Tidak terlihat tapi dapat dirasakan. Setrum
yang tidak terlihat mampu membuat kipas angin berputar, radio berbunyi, listrik
menyala, dan televisi mengeluarkan suara dan gambar. Bukti iman terlihat pada
pengamalan cabang-cabang Iman. Dari sinilah dapat terlihat naik dan turunnya Iman
seseorang.
Menurut hadits Rasulullah saw ada 77 cabang Iman yaitu:
1. Iman kepada Allah swt.
2. Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah.
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah.
4. Iman kepada Para Nabi.
5. Iman akan Fananya Alam.
6. Iman adanya Kebangkitan pada Hari Kiamat.
7. Iman kepada Qodho‟ dan Qodar.
8. Iman adanya Mahsyar.
9. Iman kepada Surga dan Neraka.

4
10. Mahabbah kepada Allah swt.
11. Takut kepada adzab Allah (Khouf).
12. Mengharapkan rahmat Allah (Roja').
13. Tawakkal.
14. Mahabbah kepada Rasulullah saw.
15. Mengagungkan Rasulullah saw (Ta‟dzim).
16. Mencintai Agama Islam.
17. Mencari Ilmu Syari‟at.
18. Menyebarkan Ilmu Syari'at.
19. Memuliakan dan mengagungkan Al Qur'an.
20. Bersuci (Thoharoh).
21. Sholat Fardhu tepat waktu.
22. Menunaikan Zakat.
23. Puasa Romadhon.
24. I'tikaf di dalam Masjid.
25. Haji ke Baitullah.
26. Jihad di jalan Allah.
27. Murobathoh.
28. Teguh dalam berjuang.
29. Membagikan Ghonimah dengan Adil.
30. Memerdekakan budak.
31. Membayar Kafarat.
32. Menepati Janji.
33. Bersyukur.
34. Menjaga Lidah.
35. Menjaga Kemaluan.
36. Menjalankan amanah.
37. Tidak membunuh orang muslim dengan cara batil.
38. Menjaga makanan dan minuman.
39. Menjaga dari harta haram seperti riba.
40. Menjaga dari pakaian haram dan perhiasan haram.
41. Menjaga dari permainan haram seperti berjudi dan nyanyian yang haram.
42. Tawasuth dalam nafkah, tidak terlalu boros dan tidak terlalu pelit.
43. Meninggalkan dendam dan dengki.
44. Tidak menjelekan sesama orang Islam.
45. Ikhlas.
46. Senang dengan menjalankan ketaatan dan menyesal jika lalai dari menjalankan
ketaatan.
47. Taubat.
48. Qurban, Aqiqoh & Hadyu.
49. Taat kepada Ulil Amri.
50. Menjaga persatuan Islam.
51. Adil dalam hukum.
52. Amar Ma'ruf Nahi Munkar.
53. Tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam
dosa dan permusuhan.
54. Malu kepada Allah.
55. Hormat dan berbakti kepada orang tua.

5
56. Silaturohim.
57. Akhlaq yang baik (Akhlaqul karimah).
58. Berbuat baik dan pemaaf.
59. Taatnya budak kepada tuannya.
60. Menjaga dan memenuhi hak istri dan anak.
61. Mencintai Ahli Agama.
62. Menjawab Salam.
63. Menjenguk orang yang sakit.
64. Sholat Jenazah.
65. Mendo'a orang yang bersin.
66. Menjauhi ahli bid'ah dan ahli maksiat.
67. Memuliakan tetangga.
68. Memuliakan tamu.
69. Menutupi aib sesama muslim.
70. Sabar.
71. Zuhud.
72. Ghoiroh.
73. Meninggalkan omongan sia-sia.
74. Pemurah.
75. Menghormati yang lebih besar dan menyayangi yang lebih kecil (dalam hal
ilmu, usia, dan keluarga).
76. Mendamaikan Permusuhan sesama muslim.
77. Mencintai sesama muslim.

Tinggi dan rendahnya keimanan seseorang dapat dikategorikan ke dalam


beberapa tingkatan. Tingkatan Iman ada lima:
1. Iman Taqlid : yaitu Iman kepada Allah swt dengan mengikuti perkataan orang
lain tanpa mengetahui dalil-dalil. Hal ini sah imannya, tetapi masih disertai
dengan durhaka.
2. Iman Ilmu (Ilmul Yaqin) : yaitu mengetahui dengan I‟tiqad beserta dalil-
dalilnya. Kedua orang yang Iman Taqlid dan Iman Ilmu masih tertutup dari
Allah swt.
3. Iman 'Iyan ('Ainul Yaqin) : yaitu meyakini adanya Allah swt dengan perasaan
hati (pengawasan batin) sehingga merasa dirinya senantiasa dilihat oleh Allah
swt. Iman yang demikian adalah tingkat muqarrabah.
4. Iman Haq (Haqqul Yaqin) : yaitu melihat Allah dengan hati. Orang yang
demikian adalah „Arif melihat Allah setiap saat, dan inilah tingkat iman
musyahadah yang dinamai haqqul yaqin yang tertutup dari perihal duniawi.
5. Iman Haqiqat (Haqiqotul Yaqin) : yaitu yang tiada kekal hanyalah Allah SWT.
yang menutup cintanya kecuali kepada Allah, tidak ada yang disaksikan selain
Allah seperti orang yang tenggelam dalam lautan yang tidak dapat melihat
tepinya. Itulah orang yang imannya mendalam, dan wajib bagi umat Islam
mengambil salah satu pemahaman iman yang dua, yang pertama ialah satu dan
dua, adapun yang ketiga nomor di bawah itu ketuhanan yang Allah menentukan
dengan ilmu itu kepada orang yang dikehendaki-Nya.

6
Iman Taqlid

Iman Ilmu (Ilmul Yaqin)

Tingkatan Iman Iman 'Iyan ('Ainul Yaqin)

Iman Haq (Haqqul Yaqin)

Iman Haqiqat (Haqiqotul Yaqin)

Diterima atau ditolaknya Iman seseorang terbagi ke dalam beberapa macam.


Macam-macam Iman ada 5:
1. Iman Mathbu‟ adalah Imannya malaikat, yaitu Iman yang tetap dan mantap dari
awal sampai akhir tidak mengalami perubahan sama sekali.
2. Iman Ma‟shum adalah Imannya para Nabi, yaitu Iman yang senantiasa terjaga
dari segala keraguan dan Imannya senantiasa bertambah dan bertambah.
3. Iman Maqbul adalah Imannya orang-orang Mukmin, yaitu Iman yang diterima
oleh Allah swt.
4. Iman Mauquf adalah Imannya Ahli Bid‟ah, yaitu Iman yang tertahan karena
tergantung kepada orangnya apakah mau bertaubat atau tidak.
5. Iman Mardud adalah Imannya orang-orang Munafiq, yaitu Iman yang ditolak
oleh Allah swt.

Iman Mathbu'

Iman Ma'shum

Jenis-jenis Iman Iman Maqbul

Iman Mauquf

Iman Mardud

7
Bab 3
Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul

A. Lafadz Syahadat

ِ ‫اَرسو ُل‬ َّ ‫َونَ ْه َا ُدَن‬ ِ َِ


َ‫َاهلل‬ ْ ُ َّ ‫َم َح َّس ًد‬
ُ ‫َن‬ َ ُ‫نَ ْه َا ُدَنَ ْنَ َََّاهوََا َََّاهلل‬
B. Makna Syahadat

َُ‫نَ ْه َا ُدَنَ ْنَ َََّاِ َهوََاِ َََّاهلل‬


“Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah”.

“Saya menyaksikan, saya mengetahui, saya menekadkan, saya mengimani, saya


membenarkan, saya meyakini, dan saya menetapkan dengan hati saya, dengan ruh saya,
dengan badan saya, dan dengan lisan saya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah”.

ِ ‫اَرسو ُل‬
َ‫َاهلل‬ َّ ‫َونَ ْه َا ُدَن‬
ْ ُ َّ ‫َم َح َّس ًد‬
ُ ‫َن‬
“dan Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Utusan Allah”.

“dan Saya menyaksikan, saya mengetahui, saya menekadkan, saya mengimani,


saya membenarkan, saya meyakini, dan saya menetapkan dengan hati saya, dengan ruh
saya, dengan badan saya, dan dengan lisan saya bahwa Nabi Muhammad saw adalah
utusan Allah untuk seluruh alam”.

A'lamu (Saya mengetahui)

A'taqidu (Saya menekadkan)

Aamanu (Saya mengimani)


Makna Asyhadu
(Saya Menyaksikan)
Ushoddiqu (Saya membenarkan)

Uyaqqinu (Saya meyakini)

Uqirru (Saya mengiqrorkan)

8
C. Macam-macam Syahadat

Syahadat terbagi 2 macam yaitu:


1. Syahadat Tauhid: Menyaksikan ketuhanan dan keesaan Allah swt (Uluhiyah dan
Wahdaniyah).
َ ََّ ِ‫نَ ْه َا ُدَنَ ْنَ َََّاِ َهوََا‬
ُ‫َاهلل‬
2. Syahadat Rosul: Menyaksikan kerasulan Nabi Muhammad saw (Risalah dan
Nubuwwah).
ِ ‫اَرسو ُل‬
َ‫َاهلل‬ َّ ‫َونَ ْه َا ُدَن‬
ْ ُ َّ ‫َم َح َّس ًد‬
ُ ‫َن‬

Syahadat Tauhid
Kategori Syahadat
Syahadat Rasul

D. Kedudukan dan Fungsi Syahadat

Ada beberapa kedudukan dan fungsi Syahadat yang antara lain:

1. Syahadat adalah Dasar dan asas agama Islam.


2. Syahadat adalah intisari ajaran Islam.
3. Syahadat adalah Bukti keislaman dan keimanan seorang muslim.
4. Syahadat adalah Kunci keselamatan di dunia dan akhirat.
5. Syahadat adalah Rukun Islam pertama.
6. Syahadat adalah Kunci pintu surga.
7. Syahadat adalah kunci masuk agama Islam.
8. Syahadat adalah sumpah setia seorang muslim terhadap Allah dan rasul-Nya.
9. Syahadat adalah Pelebur kemusyrikan, kekafiran, dan kemunafikan.
10. Syahadat adalah Penghancur dosa dengan sehancur-hancurnya.
11. Syahadat adalah Bibitnya Syari‟at, Thoriqot, Haqiqot, dan Ma‟rifat.
12. Syahadat adalah hakikat dakwah para Rasul.
13. Syahadat adalah dasar diterimanya Amal Ibadah
14. Syahadat adalah Pembeda seorang muslim dan kafir.
15. Syahadat adalah Pedoman kehidupan umat manusia.
16. Syahadat adalah Pembuka tabir rahasia ketuhanan.
17. Syahadat adalah Ajaran para Nabi dan Rasul.
18. Syahadat adalah Kunci kebahagiaan dan kemenangan.
19. Syahadat adalah Sumber dari segala macam ilmu.
20. Syahadat adalah Ajaran tinggi dan didikan suci.
21. Syahadat adalah Perjanjian manusia pada waktu di Alam Arwah.
22. Syahadat adalah Bacaan paling agung dan paling mulia.
23. Syahadat adalah Jawaban pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir.
24. Syahadat adalah induknya dzikir dan wirid.
25. Syahadat adalah sejatinya Islam.

9
E. Rukun Syahadat

Rukunnya Syahadat ada 4:

1. Menetapkan Dzat Allah swt.


2. Menetapkan Sifat Allah swt.
3. Menetapkan Af‟al Allah swt.
4. Menetapkan Kebenaran Rasulullah saw.

Menetapkan Dzatulloh

Menetapkan Sifatulloh
Rukun Syahadat
Menetapkan Af'alulloh

Menetapkan kebenaran Risalah Rasulullah saw

Rukunnya Iqror Syahadat ada 6:


1. Niat.
2. Syahid: Orang yang menjadi saksi (yang bersyahadat) yaitu seorang Muslim.
3. Masyhud Lahu: Yang disaksikan yaitu: Allah dan Rasulullah saw.
4. Masyhud Bih: Perkara yang disaksikan yaitu tetapnya sifat ketuhanan dan
keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad saw.
5. Masyhud „Alaih: Orang yang diingkari dalam Syahadat yaitu orang musyrik
kepada Allah dan mengingkari kepada rasul-Nya.
6. Shighot: Lafadz Kalimat Syahadat. Bentuk ucapannya yaitu dengan lafazh
“Asyhadu”, tidak dibolehkan dengan kata lainnya.

Niat

Syaahid

Masyhuudun Lah
Rukun Iqror Syahadat
Masyhuudun Bih

Masyhuudun 'Alaih

Shighot

10
F. Fardhunya Syahadat

Fardhunya Syahadat ada 2:

1. Mengucapkan dengan lisan


2. Meyakini dengan hati

Mengucapkan dengan lisan

Fardhunya Syahadat

Meyakini dengan hati

G. Syarat Sah Syahadat

Syarat sahnya Syahadat ada 4 yaitu:

1. Ilmu: Mengetahui arti dua kalimat syahadat.


2. Iqror: Mengucapkan dengan benar, dan berturut-turut (tertib).
3. Tashdiq: Membenarkan dengan hati (yakin).
4. Mengamalkan Syahadat: Melakukan dan mengamalkan perintah Allah swt dan
Rasul-Nya dengan istiqomah.

Ilmu

Iqror
Syarat Sahnya Syahadat
Tashdiq

Mengamalkan
Syahadat

H. Sempurnanya Syahadat

Sempurnanya Syahadat ada 4:

1. Mengetahui dalilnya ma‟rifat.


2. Mengucapkan Syahadat dengan lisannya.
3. Tasdiq dengan hatinya.
4. Yaqin bil janan (meyakini dengan hatinya).

11
Mengetahui Dalilnya Ma'rifat

Mengucapkan syahadat dengan lisan


Sempurnanya Syahadat
Tashdiq dengan hati

Yaqin bil janan

I. Yang Membatalkan Syahadat

Perkara yang membatalkan Syahadat ada 4:

1. Menyekutukan Allah (Syirik).


2. Ragu-ragu adanya Allah.
3. Munkir atau menolak diciptakan oleh Allah.
4. Ragu-ragu terhadap kerasulan Nabi Muhammad saw.

Syirik

Syakk (Murtad - Munafiq)


Perkara yang membatalkan
Syahadat
Munkir (Kufur)

Ingkar terhadap Rasulullah


saw
Perkara yang membatalkan Syahadat Tauhid ada 6:
1. Ragu-ragu Adanya Allah SWT.
2. Ragu-ragu terhadap keesaan Allh.
3. Ragu-ragu terhadap ciptaan Allah.
4. Ragu-ragu terhadap adanya kitab Allah.
5. Ragu-ragu terhadap adanya hari akhir.
6. Ragu-ragu terhadap ketentuan Allah.

Perkara yang membatalkan Syahadat rasul ada 4:


1. Ragu-ragu terhadap risalah Rasulullah.
2. Ragu-ragu terhaap sabda Rasulullah.
3. Ragu-ragu terhadap perintah Rasulullah.
4. Ragu-ragu terhadap kebenaran Rasulullah.

12
J. Syahadat dan ‘Aqoidul Iman

Sifat Wajib bagi Allah (Ada 20 Sifat)

Sifat Mustahil bagi Allah (Ada 20 Sifat)


Syahadat Tauhid

Sifat Jaiz bagi Allah (Ada 1 Sifat)


Sifat Ja'izaat dipecah jadi 10 Sifat

Sifat Wajib bagi Rasul (Ada 4 Sifat)

Syahadat Rasul Sifat Mustahil bagi Rasul (Ada 4 Sifat)

Sifat Jaiz bagi Rasul (Ada 1 Sifat)

K. Tahapan Syahadat

Syahadat ada 3 tahapan yaitu:


1. Syahadat Dzohir (Syahadat Syari‟at).
2. Syahadat Bathin (Syahadat Thoriqot).
3. Syahadat Sirri atau Syahadat Sejati (Syahadat Haqiqot Ma‟rifat).

Syahadat Dzohir

Tahapan Syahadat Syahadat Bathin

Syahadat Sirri

13
Bab 4
Keutamaan Syahadat
Syahadat sebagai intisari agama Islam memiliki banyak keutamaan, antara lain :

1. Syahadat adalah asas dan dasar Agama Islam

َ ََّ ِ‫اةةِ َنَ ْن َ َََلِ َهوَ َل‬


َُ‫َاهلل‬ َ ‫ىَم ْس ٍ َ َه َا‬
َ َ‫َعل‬ َِْ ‫َبُنِ َي‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َ ‫َال ْسََ ُم‬ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬
ِ
َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
ِ‫َاهزَكاةِ َواهْح ِّج َوصو‬ ِ ِ َّ ‫َاهلل َولِقَ ِام‬ ِ ‫َن َمح َّس ًداَرس َو ُل‬
َ‫(رَواهُ َاهْبُ َخا ِري‬
َ َ َ
‫ن‬ ‫ا‬ ‫ض‬
َ ‫م‬ََ ْ َ َ َ َ َّ ‫َولِيَْتَاء‬
‫َر‬ ‫م‬ َ ‫َاهصََة‬ َ ْ ُ َ َ ُ َّ ‫َون‬
َ .)‫َوُم ْسلِ ٌم‬
Rasulullah saw bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara yaitu: Syahadat
bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah,
Mendirikan Sholat, Menunaikan Zakat, Haji, dan Puasa bulan Romadhon”. (HR. Imam
Bukhori dan Imam Muslim).

2. Syahadat adalah kunci masuk Islam

َ،‫َو َسلَّ َمَلِذَاَبَايَ َع‬ ِ َ َّ‫َ َكا َنَاهنَّبِ ُّيَصل‬:‫ال‬ ِ ‫َبنَع ْب ِدَاهلَّ ِوَر‬
َ ‫َج ِرَيْ ِر‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬ َ َ َ‫يَاهللَُتَ َعاهَىَ َع ْنوََُق‬
َ ‫ض‬ َ َ ‫َع ْن‬
َّ ‫َولِيَْتَ ِاء‬
َِ‫َاهزَكاة‬ َ ‫َة‬
ِ ََ ‫َاهص‬ َِ ‫َر ُس َْو ُل‬
َّ ‫َاهلل َ َولِقَ ِام‬ َ ‫َم َح َّس ًدا‬ َ َ ََّ َ ِ‫اةةِ َنَ ْن َ َ َ َلِ َهوَ َل‬
َّ ‫اهللُ َ َون‬
ُ ‫َن‬ َ ‫َعلَى َ َه َا‬
َ ‫بَايَ َع‬
َ .)‫(رَواهَُاهطَّْب َرانِي‬ ِ ‫اع ِةَهََِلَِّوَوهِرس َوَهِ ِوَواهنُّص ِحَهِ ُك ِّل‬
َ َ‫َم ْسل ٍم‬ُ ْ َ ُْ َ َ َ َّ‫َواهط‬
َ ‫اهس ْس ِع‬
َّ ‫َو‬
Dari Shahabat Jarir bin Abdullah Ra. Berkata: “Nabi saw ketika membai‟at maka beliau
membai‟at atas dasar Syahadat bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi
Muhammad itu utusan Allah, Mendirikan Sholat, Menunaikan Zakat, Mendengar dan
ta‟at kepada Allah dan Rasul-Nya, serta memberi nasehat kepada setiap muslim”. (HR.
Imam Ath Thobroni).

3. Syahadat adalah kunci surga

َ ََّ ِ‫َنَ َ َََّلِ َه ِوَل‬ ِ


َ .)‫َ(رَواهَُاهْبَ َّز ُار‬
َ ُ‫َاهلل‬ َ ‫ْجَنَّ ِةَ َه َا‬
َّ ‫اةةَُن‬ ُ َ‫َم ْفت‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َ ‫احَاه‬
ِ َ َّ‫اهللَصل‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬
ِ
َ ََُ‫قَالَََ َر ُس َْول‬
Rasulullah saw bersabda: “Kunci Surga adalah Syahadat bahwa Tidak ada
Tuhan selain Allah”. (HR. Imam Al Bazzar).

4. Syahadat adalah persyaratan masuk surga

َ‫ْجنَّةََ ََتَ ِح ُّل َلِ َ َََّهِ َس ْن َ َه ِا َدَنَ ْن‬ ِ ‫َفَأَذِّ ْن َفِيَاهن‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َّ ‫َّاس َن‬
َ ‫َن َاه‬
ِ َ َّ‫اهلل َصل‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬
ِ
َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
ِ ‫َع‬
َ ‫(رَواهَُابْ ُنَنَبِ ْي‬ ِ َ َََّ َ ِ‫َ ََََّلِ َه َوََل‬
َ .)‫اصم‬ َ َ‫اهللَُ َونَنِّ َْيَ َر ُس َْو ُلَاهلل‬

14
Rasulullah saw bersabda: “Maka Serulah kepada manusia bahwa sesungguhnya
Surga itu tidak halal kecuali bagi yang bersyahadat bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah
dan bahwa sesungguhnya Aku itu utusan Allah”. (HR. Imam Ibnu Abi „Ashim).

5. Syahadat adalah syarat untuk mendapatkan syafa‟at

َ‫ص ِّد ُق‬ ًَ ِ‫خَل‬


َ ُ‫صاَي‬ َ َ ََِّ‫اعَتِ َْيََهِ ََس َْنَ َه َِا َدَنَ َْنَ ََ َََلِ َه َوَََل‬
َْ ‫َاهللَُ َُم‬ ََ ‫َ َه َف‬:‫َو َسلَّ ََم‬ ِ َ َّ‫اهللَصل‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬
ِ
َ ََُ‫قَالَََ َر ُس َْول‬
َ .)‫َم َزيْ َسة‬ َ ‫َوابْ ُن‬ َ ‫َح َس ُد‬ ْ ‫َون‬َ ‫ْحاك ُم‬ َ ََ َ ََ ِ‫ساَن َوَُ ََوَه‬
ِ ‫ساَنَُوَُقََْلَب َوَُ(رواهَُاه‬ ََ ِ‫قََْلَبَُوََُه‬
Rasulullah saw bersabda: “Syafa‟atku berlaku untuk orang yang bersyahadat
bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dengan ikhlas. Hatinya membenarkan lisannya
dan lisannya membenarkan hatinya”. (HR. Imam Al Hakim, Imam Ahmad, dan Imam
Ibnu Khuzaimah).

ِ َ ََّ ِ‫اعتِ َي َهِس َن َ َه ِا َد َنَ ْن َ ََ ََلِ َه َو َل‬ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬ ِ


َّ ‫اَون‬
َ‫َن‬ َ ‫ص‬ ً ‫َاهللَُ ُم ْخل‬ َ ْ َ ْ َ ‫َ َه َف‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬ َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
َ .)‫َحبَّان‬ ِ ‫َاهللَيص ِّد ُقَهِسانُوَقَ لْبوَوقَ لْبوَهِسانََوَ(رواهَابن‬ ِ
ُ ْ ُ ََ ُ َ ُ ُ َ ُ َ ُ َ َ ُ ‫اَر ُس َْو ُل‬
َ ‫ُم َح َّس ًد‬
Rasulullah saw bersabda: “Syafa‟atku berlaku untuk orang yang bersyahadat
bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dengan ikhlas dan bahwa Nabi Muhammad itu
utusan Allah. Hatinya membenarkan lisannya dan lisannya membenarkan hatinya”.
(HR. Imam Ibnu Hibban).

َ‫َم َح َّس ًدا‬ َ َ ََّ َ ِ‫اعتِ َْي َهِ َس ْن َ َه ِا َد َنَ ْن َ َ َ ََلِ َه َوَ َل‬
َّ ‫اهللُ َ َون‬
ُ ‫َن‬ َ ‫َ َه َف‬:‫َو َسلَّ ََم‬ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬
َ ‫ىَاهللُ َ َعلَْيو‬
ِ
َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
َ .)‫(رَواهَُاهطَّْب َرانِي‬ َِ ‫َر ُس َْو ُل‬
َ َ‫َاهلل‬
Rasulullah saw bersabda: “Syafa‟atku berlaku untuk orang yang bersyahadat
bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah”.
(HR. Imam Ath Thobroni).

ََ‫ َ َم ْن َ َه ِا َد َنَ ْن َ َ ََََّلِ َه َو‬:‫َو َسلَّ ََم‬ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬ ِ ِ ‫يَاهدر َة ِاء َر‬ ِ
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬ َ َ َُ‫َقَالََ َ َر ُس َْول‬:‫ال‬ َ َ‫َاهللَُق‬
َ ‫ض َي‬ َ ْ َّ ‫َع ْن َنَب‬
ِ ‫اَعب ُدهَُورس َوهُو‬
َََ‫اَر ُس َْول‬ َ َ‫َس َر َق َي‬ َ ‫ىَولِ ْن‬َ َ‫َزن‬ َ ‫َولِ ْن‬:
َ ‫ْت‬ ُ ‫ْجنَّةََقُل‬
َ ‫اَة َم َل َاه‬
َ ‫ص‬ ً ‫َم ْخل‬
ُ ُ ْ ُ َ َ ْ َ ‫َم َح َّس ًد‬ ُ ‫َن‬ َ َََّ َ ِ‫ل‬
َّ ‫اهللَُ َون‬
َ ‫َولِ ْن‬: ِ ‫َزنَىَولِ ْن َسر َق َياَرس َو َل‬ ِ
َ‫َزنَى‬ َ ‫ال‬ َ َ‫َاهلل َ؟َق‬ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ‫َولِ ْن‬: َ ‫ْت‬ َ ‫ىَولِ ْن‬
ُ ‫َس َر َق َقُل‬ َ َ‫َزن‬ َ ‫َولِ ْن‬:
َ ‫ال‬ َ َ‫اهلل َ؟َق‬
َ .)‫َّسائِي‬ َ ‫(رَواهَُاهن‬ َِ ‫يَاهد ْر َة‬
َ َ‫اء‬ َّ ِ‫فَنَب‬ ُ ْ‫َر ِغ َمَنَن‬
َ ‫َولِ ْن‬
َ ‫َس َر َق‬َ ‫َولِ ْن‬
Dari Shahabat Abu Darda Ra. Berkata: Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa
bersyahadat bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu
hamba Allah dan utusan-Nya dengan ikhlas maka Dia masuk Surga”.
Saya bertanya: “Walaupun Dia berzina dan mencuri, Yaa Rasulullah ?”.
Beliau menjawab: “Ya, walaupun Dia berzina dan mencuri”.
Saya bertanya: “Walaupun Dia berzina dan mencuri, Yaa Rasulullah ?”.

15
Beliau menjawab: “Ya, walaupun Dia berzina dan mencuri. Walaupun sangat
hina Abu Darda”. (HR. Imam An Nasa‟i).

َُ‫َوَر ُس َْوهُو‬ َ َََّ َ ِ‫َ َم ْنَ َه ِا َدَنَ ْنَ َ ََََّلِ َه َوََل‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َّ ‫اهللَُ َون‬ ِ َ َّ‫اهللَصل‬ ِ
َ ُ‫اَع ْب ُده‬
َ ‫َم َح َّس ًد‬
ُ ‫َن‬ َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬ َ ََُ‫قَالَََ َر ُس َْول‬
َ .)‫(رَواهَُاهطَّْب َرانِي‬
َ ََ‫ْجنَّة‬
َ ‫َة َم َلَاه‬
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa bersyahadat bahwa Tidak ada Tuhan
selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya, maka Dia
masuk Surga”. (HR. Imam Ath Thobroni).

6. Syahadat dapat mencabut akar kemusyrikan dan menghancurkan dosa-dosa besar

ِ ‫َاهش ْر ِك َِم َن َاهْ َقل‬ ِ ‫َنَنَّااََتَ ْقلَع‬:َ 531َ‫يَمنَاهْجزِء َ ْاْل ََّوِل َص ِحي َفة‬ ِ َّ ‫وفِي َتَ ْف ِسي ِر‬
َ‫ْب‬ ِّ ‫َع ْر َق‬ ُ ْ َ ْ ُ َ ‫َاهصا ِو‬ ْ ْ َ
ِ َ َ‫َم ْت ِم َصََتِ ِام َفَ ي ْقرُؤونَاا‬ ِ ِ ‫اس‬ ِ
َ‫ب َ ُك ِّل‬ َ ‫َعق‬ َْ َ ْ َ َ ‫ارَىا َاه َْعا ِرفُ ْو َن َفِ ْي‬ َ ِ ‫َوتَ ْدفَ ُع َم َن َاه َْو ْس َو‬
َ َ‫َوه َذا َا ْمت‬
.‫صََتِ ِا ْم‬
َ
Disebut dalam tafsir Showi dari Juz Awal halaman 135, “Sesungguhnya
syahadat itu akan menghancurkan sendi-sendi kemusyrikan di dalam hati dan
menghilangkan keraguan. Karena itu Para Arifin memilih syahadat untuk dibaca setiap
selesai sholat”.

7. Syahadat dapat menghalangi orang masuk neraka

َِ ‫اَر ُس َْو ُل‬


َ‫َاهلل‬ َ َََّ َ ِ‫َ َم ْن َ َه ِا َد َنَ ْن َ َ ََََّلِ َه َوَ َل‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َّ ‫اهللَُ َون‬ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬ ِ
َ ‫َم َح َّس ًد‬
ُ ‫َن‬ َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬ َ َ َُ‫قَالََ َََر ُس َْول‬
َ .)‫َّسائِي‬ ِِ ِ ُ‫َّارَ(رواه‬ ِ َ ‫ح َّرم‬
َ ‫يَواهن‬
َ ‫َواهت ِّْرمذ‬ َ ‫َم ْسل ٌم‬
ُ َ َ ََ ‫َاهللَُ َعلَْيوَاهن‬ َ َ
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa bersyahadat bahwa Tidak ada Tuhan selain
Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah, maka Allah haramkan atasnya
Neraka”. (HR. Imam Muslim, Imam At Tirmidzi, dan Imam An Nasa‟i).

8. Syahadat dapat menjaga dari adzab kubur

ِ ً‫اةق‬
ْ َ‫اَم ْنَقَ ْلبِ ِوَ ُكتِب‬ ِ ‫َاهللَص‬ِ ‫َنَمح َّس ًداَرس َو ُل‬ َ َََّ َ ِ‫َ َم ْنَ َه ِا َدَنَ ْنَ َ ََََّلِ َه َوََل‬:‫الَاهللَُتَ َعاهَى‬
َُ‫تَهَو‬ َ ْ ُ َ َ ُ َّ ‫اهللَُ َون‬ َ َ‫ق‬
َْ ‫تَاهَّ ِذ‬ ِ ‫كَاهْسو‬ ِ َ ‫ب راءةٌ َِمنَاهنَّا ِرَقَ ْبلَنَ ْنَيس َو‬
َ‫َرَْو َحوَُنَ ْن‬
ُ‫ض‬ ُ ِ‫يَيَ ْقب‬ ْ َ َ َ‫َمل‬ َ‫ت‬ ُ ‫ص ْي‬
َ ‫َون َْو‬
َ ً‫اعة‬ َ ‫تَبِع ْش ِرَيْ َن‬
َ ‫َس‬ ْ َُ َ َ َ ََ
َ‫َم ْوتِِو‬ ِ َ ََ ‫اَة َم‬ َ َ‫اَونَ ِك ًيراَلِذ‬ ِ ِ ِ ‫ي ُك َو َنَنَرفَ ُقَبِ ِو َِمنَواهِ َدَي ِو‬
َ ‫سأ ََ َهَُبَ ْع َد‬َ َ‫َعلَْيوَف‬ َ ‫َم ْن َك ًر‬
ُ‫ت‬ ُ ‫ص ْي‬
َ ‫َون َْو‬
َ ‫َو َحسَْيسو‬ َ ْ َ ْ ْ ْ َ

16
ِ َ ِ‫َعلَي ِوَظُلْسةََاهْ َقب ِرَون َُون‬ ِ ِ َ ‫نَ ْن ََ ََي رِّو َعاهَُونَم ُّن‬
َ ‫شةََاهْ َق ْب ِر‬
ََ َ‫َو‬ َ ‫َو ْح‬
َ ‫َعلَْيو‬ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ‫َم َعوَُفَأُض َْيء‬ َ ‫َونَ ُك َْو ُن‬
َ ‫َعلَْيو‬ َُ َُ
َ .)‫َصبِ َاانِي‬ ْ ‫(رَواهَُنَبُ ْوَنَ ِع ْي‬ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫مَاْل‬ َ َُ‫يَ ْسأَهُن َْيَفيَاهْقيَ َامةَ َه ْيئًاَلَِّ ََنَ ْعطَْيتَُو‬
Allah swt berfirman: “Barangsiapa bersyahadat bahwa Tidak ada Tuhan selain
Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah dengan membenarkan dari
hatinya, maka ditulis baginya pembebasan dari Neraka 20 jam sebelum matinya. Aku
berpesan kepada Malaikat maut yang mencabut ruhnya agar bersikap lebih lembut dari
pada orang tuanya dan teman-temannya. Aku berpesan kepada Malaikat Munkar dan
Nakir, jika masuk dan bertanya padanya setelah matinya, agar tidak membentaknya.
Aku memberi anugerah padanya dan selalu bersamanya, maka Aku terangi kegelapan
kuburnya dan Aku jinakkan baginya binatang buas dalam kubur. Tidaklah Dia
meminta sesuatu kepadaku pada hari kiamat kecuali Aku berikan padanya”. (HR.
Imam Abu Na‟im Al Asbihani).

9. Syahadat membuat orang wajahnya bercahaya pada hari kiamat

َِ ‫اهللَُ ُم َح َّس ٌَد َ َر ُس َْو ُل‬


َ َََّ َ ِ‫ول َ ََََلِ َه َوََل‬ُ ‫َع ْب ٍد َيَ ُق‬ ِ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬ ِ
َ‫َاهلل‬ َ ‫َهَْي ََ َم ْن‬:‫َو َسلَّ ََم‬ َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬ َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
َ ُ‫َم َّرَةٍ َلِ ََبَ َعثَو‬ ِ
َ ‫َح ٍد َيَ ْوَمئِ ٍذ‬
َ‫َع َس ٌل‬ َ ‫َوهَ ْم َيُ ْرفَ ْع َْل‬ َ ‫َوَو ْج ُاوُ َ َكاهْ َق َس ِر َهَْي لَةَ َاهْبَ ْد ِر‬
ِ ِ
َ ‫َاهللَُيَ ْوَم َاهْقيَ َامة‬ َ َ‫مائَة‬
َ .)‫(رَواهَُاهطَّْب َرانِي‬ َ َ‫اة‬ َ ‫ال َِمثْ َلَقَ ْوهِ ِوَن َْو‬
ََ ‫َز‬ َ َ‫َع َسلِ ِوَلِ َ َََّ َم ْنَق‬ ِ َ ْ‫نَف‬
َ ‫ض ُلَم ْن‬
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang hamba yang membaca “Laailaaha
illalloh Muhammadur Rosululloh” 100 kali, kecuali Allah membangkitkannya pada hari
kiamat dan wajahnya seperti bulan malam purnama. Tidaklah amal diangkat pada hari
itu yang lebih utama dari orang yang membacanya atau dilebihkan bacaannya”. (HR.
Imam Ath Thobroni).

10. Syahadat adalah wirid, dzikir dan ucapan terbaik

ِ
َ ‫اَوَماَقَاهَوَُاهنَّبِيُّ ْو َنَم ْنَقَ ْبلِ ْيَ َه َا‬
َُ‫اةة‬ َ َ‫َماَنَقُ ْو ُلَاَن‬ َ ْ‫َنَف‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َ ‫ض ُل‬
ِ َ َّ‫اهللَصل‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬
ِ
َ ََُ‫قَالَََ َر ُس َْول‬
َ .)‫َم ْسلِ ٌم‬ ِ َِ
َ ُ‫نَ ْنَ َََّاَهوََا َّ ََاهلل‬
ُ ُ‫َ(رَواه‬
Rasulullah saw bersabda: “Ucapanku dan para Nabi sebelumku yang paling
utama adalah Syahadat bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah”. (HR. Imam Muslim).

11. Syahadat membuat timbangan mizan menjadi berat

ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ‫اهلل َصلَّى‬ ِ
َ‫س‬ِ ‫َرءُ َْو‬ُ ‫اح َيَ ْوَم َاهْقيَ َامة َب َر ُج ٍل َم ْن َن َُّمت َْي َ َعلَى‬ُ ‫ص‬ َ ُ‫ َ َسي‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َ ‫َاهللُ َ َعلَْيو‬ َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
َ‫ال َهَوُ َنَتُ ْن ِك ُر‬
ُ ‫ص ِر َثُ َّم َيُ َق‬ ِ ِِ َ ‫َس ِج‬ ِ ‫َعلَي ِو َتِسعةٌ َوتِسع َو َن‬ َ ‫َئِ ِق َويُ ْن‬
َ ‫َََِّ ُك ِّل َسج ٍّل َم ْن َا‬
َ َ‫اَم ُّد َاهْب‬ ْ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ‫ش ُر‬ ََ ‫اهْ َخ‬
َ‫ب‬ِّ ‫اَر‬ ِ
َ َ‫َاهر ُج ُلَفَ يَ ُق َْو ُلَ َََي‬ َّ ‫اب‬ ُ ‫سنَةٌَفُيَ َا‬ َ ‫َح‬ َ ‫كَعُ ْذ ٌرَن َْو‬ َ َ‫َوه‬
َ ‫بَفَ يَ ُق َْو ُل‬
ِّ ‫اَر‬
َ َ‫م ْن ََى َذاَ َه ْيئًاَفَ يَ ُق َْو ُلَ َ ََي‬

17
َ‫ج َهَوَُبِطَاقَةٌَفِ ْيَ َااَنَ ْه َا ُد‬ ٍ َ‫َع ْن َدنَاَحسن‬
ِ َ ‫ات‬ ِ ‫ك‬ َ َ‫فَ يَ ُق َْو ُل َبَلَىَلِ َّن َه‬
ُ ‫ك َاهْيَ ْوَم َفَ يُ ْخ َر‬
َ ‫َعلَْي‬ َ ‫َولنَّوَُ َََظُل‬
َ ‫ْم‬ ََ
ِ ِ َ ‫ب َم‬ َ َََّ َ ِ‫نَ ْن َ َ َََّلِ َهوَ َل‬
َ‫َم َع‬َ ُ‫اَىذه َاهْبِطَاقَة‬ َ ِّ ‫اَر‬
َ َ‫َوْزنُوَُفَ يَ ُق َْو ُل َي‬
َ ‫َوَر ُس َْوهُوَُفَ يَثْ ُق ُل‬
َ ُ‫اَع ْب ُده‬
َ ‫َم َح َّس ًد‬
ُ ‫َن‬ َّ ‫اهللَُ َون‬
َ‫َواهْبِطَاقَةُ َفِ َْي ََكِ َّف ٍة‬ ٍ ِ ِ ُ ََّ
َ ‫ت َف َْي ََك َّفة‬ َ ‫َاهس ِج‬
ِّ ‫ض ُع‬ َ ‫ك َ ََ َتُظْلَ ُم َفَ تُ َْو‬ َ َّ‫ت َفَ يَ ُق َْو ُل َلِن‬ ِ ََّ ِّ ِ‫َى ِذه‬
َ ‫َاهس ِج‬
َ .)‫وَواهطَّْب َرانِي‬ َ ‫اج‬ َ ‫َم‬َ ‫(رَواهَُابْ ُن‬ ِ ِ َ‫ت‬
َ َُ‫َوثَ ُقلَتَاهْبطَاقََة‬ َ ُ ََّ َ ‫َاهس ِج‬ِّ ‫ت‬ ِ ‫فَطَا َه‬

Rasulullah saw bersabda:


“Seorang laki-laki dari umatku akan dipanggil pada hari kiamat di hadapan
para pemuka makhluk. Digelarlah 99 buku catatan amal, setiap satu buku catatan amal
sepanjang pandangan mata.
Kemudian ditanyakan kepadanya: “Apakah kamu mengingkari sesuatu
darinya?”.
Maka Dia menjawab: “Tidak, wahai Tuhanku”.
Maka Allah berfirman: “Apakah kamu mempunyai alasan atau kebaikan
sehingga bisa diberikan?”.
Dia menjawab: “Tidak, wahai Tuhanku”.
Maka Allah berfirman: “Tentu, sesungguhnya kamu memiliki kebaikan dan
tidak ada kedzoliman padamu pada hari ini”.
Kemudian dikeluarkan padanya satu kartu di dalamnya terdapat syahadat
bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan
utusan-Nya, maka beratlah timbangannya.
Dia bertanya: “Wahai Tuhanku, Apakah kartu ini beserta buku-buku catatan
ini?”.
Maka Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu tidak didzolimi”.
Buku-buku catatan itu diletakkan pada satu sisi timbangan dan satu kartu pada
sisi timbangan yang lainnya. Ringanlah buku-buku catatan itu dan beratlah kartu”.
(HR. Imam Ibnu Majah dan Imam Ath Thobroni).

12. Syahadat tertulis di „Arsy

َ‫تَفِ َْي‬ ِ َّ َ‫َهَ َّساَنُس ِري َبِ َي َلِه‬:‫ىَاهللَعلَي ِو َوسلَّ َم‬ َّ َ ‫اهلل‬ ِ َ َُ‫قَالََ َرس َول‬
ُ ْ‫ْجنَّةََفَ َرنَي‬
َ ‫ْت َاه‬
ُ ‫َة َمل‬
َ ‫ىَاهس َساء‬ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َُ ‫َصل‬ ُْ َ
َ .)‫َ(رَواهَُاهطَّْب َرانِي‬َِ ‫َر ُس َْو ُل‬
َ ‫َاهلل‬ َ َََّ َ ِ‫َم ْكتُ َْوبًاَ َََلِ َهوََل‬
َ ‫اهللَُ ُم َح َّس ٌد‬ َ‫ش‬
ِ‫س‬
ِ ‫اقَاه َْع ْر‬ َ
Rasulullah saw bersabda: “Ketika Aku diisrokan ke langit, Aku masuk kedalam
Surga maka Aku lihat pada kaki „Arsy tertulis “Laailaaha illalloh Muhammadur
Rosululloh”. (HR. Imam Ath Thobroni).

13. Syahadat tertulis di Surga

ِ ‫َفِيَاه‬:‫ىَاهللَ َعلَي ِوَوسلَّ َم‬ ِ ََُ‫قَالَََرس َول‬


ََ َ‫ا‬
َ ‫َعلَْي َا‬
َ ‫ب‬ٌ ‫اَوَرقَةٌَلَِّ ََ َم ْكتُ َْو‬
َ ‫اَعلَْي َا‬
َ ‫َم‬َ ٌ‫ْجنَّةَ َه َج َرة‬
َ َ َ َ ْ َُ ‫َصل‬
َّ َ ‫اهلل‬ ُْ َ
َ .)‫(رَواهَُنَبُ ْوَنُ َع ْيم‬ َِ ‫َر ُس َْو ُل‬
َ َ‫َاهلل‬ ُ ُ‫لِ َهوََلَِّ ََاهلل‬
َ ‫َم َح َّس ٌد‬
Rasulullah saw bersabda: “Di dalam Surga terdapat pohon. Pada daunnya
hanya tertulis “Laailaaha illalloh Muhammadur Rosululloh””. (HR. Imam Abu Nu‟aim).

18
ِ ‫ابَاه‬ ِ َ َّ‫اهللَصل‬ ِ
َ‫َر ُس َْو ُل‬ ُ ُ‫ْجنَّة ََ ََلِ َهوََلَِّ ََاهلل‬
َ ‫َم َح َّس ٌد‬ َ ِ َ‫َعلَىَب‬
َ ‫ب‬ٌ ‫َ َم ْكتُ َْو‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬ َ ََُ‫قَالَََ َر ُس َْول‬
َ .)‫(رَواهَُنَبُ ْوَنُ َع ْيم‬ َِ
َ َ‫اهلل‬
Rasulullah saw bersabda: “Tertulis pada pintu Surga “Laailaaha illalloh
Muhammadur Rosululloh”. (HR. Imam Abu Nu‟aim).

14. Syahadat membuat orang Ma‟rifat dan bisa melihat kerajaan langit sampai „Arsy

ِ ‫َاهلل‬ِ ِ َ َّ‫اهللَصل‬ ِ
َ‫صا‬
ً ‫َم ْخل‬
ُ ‫َر ُس َْو ُل‬ ُ ُ‫َ ََلِ َهوََلَِّ ََاهلل‬:
َ ‫َم َح َّس ٌد‬ َ ‫َع ْب ٌد‬
َ ‫ال‬َ َ‫َ َماَق‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬ َ ََُ‫قَالَََ َر ُس َْول‬
َ .)‫َّسائِي‬ ِ ِ ِ ْ ‫شَم‬ ِ ِ َّ ‫تَهَوَنَب واب‬ ِ
َ َ‫اَاجتُنبَتَاهْ َكبَائ َُر‬
َ ‫(رَواهَُاهن‬ َ ِ ‫َحتَّىَتُ ْفض َيَلِهَىَاه َْع ْر‬ َ ‫َاهس َساء‬ ُ َ ْ ُ ْ ‫لِ َََّفُت َح‬
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang hamba mengucapkan “Laailaaha
illalloh Muhammadur Rosululloh” dengan ikhlas, kecuali dibukakan baginya pintu-
pintu langit sehingga tembus ke „Arsy selagi meninggalkan dosa-dosa besar”. (HR.
Imam An Nasa‟i).

َ ََّ ِ‫غ َِم ْن َطُ ُا َْوِرهِ َفَ لْيَ ْش َا ْد َنَ ْن َ َََلِ َهوََل‬
َّ ‫َاهللَُ َون‬
َ‫َن‬ َ ‫َفَِإ َذاَفَ َر‬:‫َو َسلَّ ََم‬ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬
ِ
َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
َ .)‫َاهد ُارقُطْنِي‬َّ ُ‫(رَواه‬ َ َ‫اء‬ َِ ‫َاهس َس‬
َّ ‫اب‬ ُ ‫تَهَوَُنَبْ َو‬ ْ ‫كَفُتِ َح‬ َ ِ‫الَ َذه‬َ َ‫َوَر ُس َْوهُوَُفَِإ َذاَق‬
َ ُ‫اَع ْب َُده‬
َ ‫ُم َح َّس ًد‬
Rasulullah saw bersabda: “Ketika Seseorang selesai bersuci maka
bersyahadatlah bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu
hamba dan utusan-Nya. Ketika Dia membaca syahadat maka dibukakan baginya pintu-
pintu langit”. (HR. Imam Ad Daruquthni).

15. Syahadat adalah kunci jawaban pertanyaan Malaikat Munkar Nakir di Kubur

َ َََّ َ ِ‫اةةِ َنَ ْن َ َََلِ َهوَ َل‬ ِ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬


َ ‫اهللَُقَ ْب َل َنَ ْن َيُ َح‬
َ‫ال‬ َ ‫َنَ ْكثِ ُرَْواَم ْن َ َه َا‬:‫َو َسلَّ ََم‬
َ ‫ىَاهللَُ َعلَْيو‬
ِ
َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
َ .)‫(رَواهَُاهطَّْب َرانِي‬ َ ‫اَوهَِّقنُ َْو َى‬
َ َ‫اَم ْوتَا ُك َْم‬ َ ‫َوبَ ْي نَ َا‬
َ ‫بَ ْي نَ ُك ْم‬
Rasulullah saw bersabda: “Perbanyaklah kalian membaca Syahadat bahwa
Tidak ada Tuhan selain Allah sebelum terhalangi antara kalian dengan syahadat
(kematian), dan tuntunlah syahadat pada orang-orang mati kalian”. (HR. Imam Ath
Thobroni).

ِ ِ ِ ‫ات َن‬ ِ َ َّ‫اهلل َصل‬ ِ


َ‫َعلَى‬
َ ‫اب‬ َ ‫ُّر‬ َ ‫س َّويْ تُ ِم َاهت‬
َ َ‫َح ٌد َم ْن َل ْم َوان ُك ْم َف‬
َ َ ‫اَم‬ َ ‫َلِ َذ‬:‫َو َسلَّ ََم‬ َ ‫ىَاهللُ َ َعلَْيو‬ َ َ َُ‫قَالََ َ َر ُس َْول‬
َ،‫ب‬ ِ
ُ ‫َوََ َ َيُجَْي‬َ ُ‫َفَِإنَّوَُيَ ْس َس ُعو‬،َ‫نَبْ ََن َفَُنَة‬
َ َ ََُ‫َيَاَف‬:‫س َقَ ْب ِرهِ َثُ َّم َهِيَ ُق ْل‬ِ ْ‫ىَرن‬
َ َ‫َعل‬ َ ‫َح ُد ُك ْم‬ ِ
َ ‫َفَ لْيََ ُق ْم َن‬،‫قَ ْب ِره‬
ُ ‫َفَِإنَّوَُيَ ُق‬،َ‫َنَة‬
َ:‫ول‬ ََُ‫نَبْ ََنَف‬
َ َ ََُ‫َيَاَف‬:‫ول‬ ِ َ‫َفَِإنَّوَيست ِويَق‬،َ‫نَب َنَفَُنَة‬
ُ ‫َثُ َّمَيَ ُق‬،‫اع ًدا‬ َْ َ ُ َ َْ َ ََُ‫َيَاَف‬:‫ثُ َّمَيَ ُق َْو ُل‬

19
َ‫اة َةَنَ ْن‬ ُّ ‫َعلَْي ِو َِم َن‬
َ ‫َاهدنْ يَاَ َه َا‬ َ ‫ت‬َ ‫اَم َر ْج‬
َ ‫َم‬ ِ ُ‫كَاهلَّو‬
َ ‫َاذْ ُك ْر‬:‫َفَ لْيَ ُق ْل‬،‫َوهَك ْنَ َ ََتَ ْشعُ ُرَْو َن‬،
َ َ ‫اَرِح َس‬ ِ
َ َ‫ن َْر َه ْدن‬
َ .)‫(رَواهَُاهطَّْب َرانِي‬َ َُ‫َوَر ُس َْوهُو‬
َ ُ‫اَع ْب ُده‬
َ ‫َم َح َّس ًد‬
ُ ‫َن‬ َ َََّ َ ِ‫َ ََلِ َهوََل‬
َّ ‫اهللَُ َون‬
Rasulullah saw bersabda:
“Jika salah satu saudara kalian meninggal dunia, maka ratakanlah kuburannya.
Salah satu kalian berdiri di depan kepala kuburnya dan hendaklah berkata:
“Wahai Fulan bin Fulanah”. Sesungguhnya Dia mendengarnya tapi tidak menjawab.
Kemudian berkata lagi: “Wahai Fulan bin Fulanah”. Maka Dia bangkit duduk.
Kemudian berkata lagi: “Wahai Fulan bin Fulanah”.
Maka Dia menjawab: “Ajarilah kami, semoga Allah merahmatimu”, tetapi
kalian tidak merasakannya.
Maka salah satu kalian berkata: “Ingatlah perjanjian ketika kamu keluar dari
Alam Dunia yaitu Syahadat bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi
Muhammad itu hamba dan utusan-Nya”
(HR. Imam Ath Thobroni).

20
Referensi

 Kitab Tafsir Ash Showi


 Kitab Tafsir Ar Rozi
 Kitab Shohih Bukhori
 Kitab Shohih Muslim
 Kitab Sunan Abi Dawud
 Kitab Al Muwaththo‟ Imam Malik
 Kitab Arba‟in Nawawiyah
 Kitab Khozinatul Asror
 Kitab Nurudz dzolam
 Kitab Ummul Barohin
 Kitab Jauhar Tauhid
 Kitab Tanqihul Qoul
 Kitab Ad Durrun Nafis
 Kitab Qomi‟uth Thughyan
 Kitab Syu‟abul Iman
 Kitab Sirrul Asror
 Kitab Tanwirul Qulub
 Kitab Kasyifatus Sajaa‟

21

Anda mungkin juga menyukai