Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU TAUHID

Disusun Oleh:

RIDHO RIVALDI
NIM. 2126022

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


 Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian
alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Pendidikan
Agama Islam dengan judul ” MEMAHAMI HAKIKAT DINUL ISLAM ”. Dalam
penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah
memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit pembelajaran
dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi
dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang
kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.

Pasir Pengaraian, 17 September 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Ajaran islam adalah ajaran yang paling sempurna bagi seluruh umat.
Karena ajaran islam mengajarkan umatnya tidak hanya berbuat untuk dunia tapi
juga berbuat untuk akherat, supaya mencapai kebahagiaan dunia akherat yang
dijanjikan Allah SWT dalam Al- Quran. Nabi Muhammad yang menjadi tuntunan
manusia dalam berbuat, untuk mencapai tujuan hidup manusia.
Di dalam ajaran islam terdapat hukum yang berasal dari beberapa sumber
hukum islam yang telah ditetapkan dan sudah tidak diragukan lagi kebenarannya.
Walaupun masih ada beberapa perbedaan pendapat antara beberapa para ulama,
islam memberi kebebasan umatnya dalam memilih hukum yang ada dengan tidak
menyimpang dari sumber hukum islam yang paling murni dari Allah SWT yaitu
Al-Qur’an.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu Dinul Islam
b. Apa saja yang terdapat di dalam dinul islam

1.3  Tujuan
a. Mengetahui arti dari Dinul Islam
b. Mengetahui apa saja karakteristik  Dinul Islam
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dinul Islam


Dalam bahasa Indonesia, yang dimaksud dinul Islam adalah agama
Islam. Ad-Din diartikan agama. Sedangkan arti agama berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Sebutan agama jika tidak digandengkan dengan kata Islam mencakup
seluruh agama, baik agama yang benar maupun yang batil. Di dunia ini, agama
yang dianut oleh umat manusia cukup banyak. Di Indonesia saja, untuk saat ini
ada enam agama yang diakui dan diridhai oleh pemerintah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yaitu Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha dan yang
terbaru Konghuchu.
Dalam bahasa Arab, kata ad-Din adalah masdar dari kalimat  ُ‫ ِدين‬...َ‫دَانَ ي‬
‫ ِدينًا‬ yaitu ketundukan. Di dalam al-Qur’an kata ad-Din disebut dengan beragam
makna, diantaranya ketundukan, kekuasaan, hukum, perintah, ketaatan,
peribadatan dan pelayanan, syariat, undang-undang, dan pembalasan.
Ali ibn Muhammad al-Jurjani berkata, “ad-Din (agama) adalah aturan
Tuhan yang mengajak makhluk yang diberi akal untuk menerima apa-apa yang
dibawa oleh Rasulallah S.A.W.”
al-Jurjani juga menjelaskan tentang ad-Din dan al-Millah bahwa dua
istilah ini hakikatnya sama, perbedaannya hanya pengungkapannya saja. Ada juga
yang mengatakan bahwa al-Din dinisbatkan kepada Allah Ta’ala. al-
Millah dinisbatkan kepada Rasul. Adapun mazhab dinisbatkan kepada seorang
seorang mujtahid.
Sedangkan istilah ad-Din secara keseluruhan yang dimaksudkan di dalam ayat-
ayat al-Qur’an adalah:
‫لخلُقِيَّ ِة َو ْال َع َملِيَّ ِة‬ َ ‫نِظَا ُم ْا‬
ُ ‫لحيَا ِة ْال َكا ِم ِل الشَّا ِم ِل لِنَ َوا ِح ْي َها ْا ِال ْعتِقَا ِديَّ ِة َو ْالفِ ْك ِريَّ ِة َو ْا‬
“Aturan hidup yang sempurna lagi menyeluruh yang meliputi segala aspeknya,
baik keyakinan, pemikiran, akhlak dan juga amal perbuatan.”
Berdasarkan pemahaman ad-Din sebagai ketaatan, ketundukan, aturan,
hukum, syariat, dan lain-lain, maka orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai
muslim untuk tunduk dan patuh hanya kepada aturan, hukum dan syariat yang
Allah Ta’ala turunkan. Namum, jika masih tetap melakukan ritual-ritual
kesyirikan seperti sesajen, ruwatan, perdukunan, sihir, santet, pesugihan dan ritual
kesyirikan lainnya berarti belum tunduk dan patuh kepada Allah Ta’ala. Hal ini
disebabkan, ritual dan praktek tersebut merupakan perbuatan yang mencerminkan
ketundukan dan kepatuhan kepada selain Allah Ta’ala. Begitupula sistem yang
tidak menjadikan hukum Islam sebagai undang-undang. Maka, undang-undang
selain hukum Islam adalah agama tandingan Islam, karena masyarakatnya dipaksa
untuk tunduk dan patuh kepada aturan tersebut sekalipun bertentangan dengan
aturan Islam.
Adapun makna Islam secara bahasa berasal dari bahasa arab,
yaitu masdar dari kata aslama yang berarti ketundukan dan kepatuhan. Secara
istilah, Islam adalah:
 “Menyerahkan diri kepada Allah Ta’ala dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan
patuh hanya kepada-Nya serta berlepas diri dari kesyirikan dan para pelakunya.”
Definisi Islam di atas berdasarkan dalil al-Qur’an, yaitu Allah Ta’ala
menggunakan kata Islam yang bermakna penyerahan diri seorang hamba kepada
Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
ْ َ‫سنُ ِدينًا ِم َّمنْ أ‬
ِ ‫سلَ َم َو ْج َههُ هَّلِل ِ َو ُه َو ُم ْح‬
‫سنٌ َوات ََّب‬ َ ‫َع ِملَّةَ إِ ْب َرا ِهي َم َحنِيفًا َو َمنْ أَ ْح‬
“Siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti
agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayanganNya.” (QS. an-Nisa [04]: 125)
Allah Ta’ala berfirman:
ُ ‫ ُمو ِرعَاقِبَةُ اأْل‬  ِ ‫سكَ بِا ْل ُع ْر َو ِة ا ْل ُو ْثقَى َوإِلَى هَّللا‬ ْ ‫سنٌ فَقَ ِد ا‬
َ ‫ستَ ْم‬ ِ ‫سلِ ْم َو ْج َههُ إِلَى هَّللا ِ َو ُه َو ُم ْح‬
ْ ُ‫َو َمنْ ي‬
  “Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang
berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali
yang kokoh. dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (QS.
Lukman [31]: 22)
Allah Ta’ala berfirman:
ٌ‫إِلَه‬ ‫فَإِلَ ُه ُك ْم‬  َ‫ش ِر ا ْل ُم ْخبِتِين‬ ْ َ‫َوا ِح ٌد فَلَهُ أ‬
ِّ َ‫سلِ ُموا َوب‬
  “Maka Tuhan kalian ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah
kalian kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk
patuh.” (QS. al-Hajj [22]: 34)
Dengan demikian, maka hakikat seseorang beragama Islam adalah
menyerahkan dirinya untuk tunduk dan patuh pada aturan agama Islam di semua
sendi kehidupan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Dinul-Islam atau sering disebut dengan
agama Islam adalah agama yang diturunkan Allah Ta’ala, dianut dan
didakwahkan oleh para utusan Allah Ta’ala dari kalangan nabi dan rasul. Agama
Islam adalah satu-satunya agama hak dan satu-satunya agama yang diridhai serta
diterima Allah Ta’ala.
Kebenaran Islam sebagai satu-satunya agama yang hak lagi diridhai Allah Ta’ala
berdasarkan al-Qur’an, al-Sunnah dan ijma’ serta logika akal sehat.
Allah Ta’ala berfirman:
ْ ِ ‫إِنَّ الدِّينَ ِع ْن َد هَّللا ِ اإْل‬
‫ساَل ُم‬
“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali
Imran [3]: 19)
Maksud dari ayat ini adalah sesungguhnya Agama yang Allah Ta’ala
ridhai untuk makhluk-Nya dan karena Dia mengutus rasul-rasul-Nya dan Dia
tidak menerima agama selainnya, ia adalah Islam. Yaitu ketundukan kepada Allah
semata dengan ketaatan dan penyerahan diri kepada-Nya dengan penghambaan,
mengikuti rasul-rasul-Nya dalam agama yang dengannya Allah mengutus mereka
di setiap zaman sampai mereka ditutup dengan Muhammad S.A.W.
Imam Qatadah, seorang ahli tafsir dari tabi’in menafsirkan ayat di atas
dengan mengatakan, “Persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi
dengan hak selain Allah Ta’ala dan berikrar juga terhadap apa-apa yang datang
dari Allah Ta’ala  yaitu dinullah (agama Allah) yang Dia syariatkan untuk-Nya
yang dengannya Allah mengutus para rasul-rasul serta memberi petunjuk kepada
wali-wali-Nya. Maka, Dia tidak akan menerima selain Islam dan tidak akan
membari balasan (pahala) melainkan dengan Islam.”
Syaikh Abdurrahman bin Nasir al-Sa’di menjelaskan bahwa maksud
(Sesungguhnya agama di sisi Allah) yakni agama yang tidak ada agama selainnya
dan tidak ada agama yang diterima selainnya, yaitu (al-Islam) yang berarti
ketundukan kepada Allah semata secara lahir dan batin sesuai dengan syariat lisan
Rasul-Nya.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat tersebut, bahwa tidak ada agama
yang diterima dari seorangpun melainkan Islam, yaitu itiba’ (pengikutan) kepada
para Rasulullah S.A.W. dan barangsiapa yang bertemu dengan Allah setelah
diutusnya Muhammad S.A.W. dengan agama yang bukan syariat-Nya maka tidak
akan diterima.
Allah Ta’ala berfirman:
ِ ‫ساَل ِم ِدينًا فَلَنْ يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َو ُه َو فِي اآْل ِخ َر ِة ِمنَ ا ْل َخا‬
َ‫س ِرين‬ ْ ِ ‫َو َمنْ يَ ْبت َِغ َغ ْي َر اإْل‬
“Barangsiapa menganut agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima agama itu dari padanya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran [3]: 85)
Berdasarkan ayat ini, Allah Ta’ala menegaskan bahwa orang yang
menganut agama selain Islam, tunduk dan patuh kepada selain Allah Ta’ala
hanyalah akan menuai kerugian karena seluruh makhluk yang ada di langit dan di
bumi tunduk kepada Allah Ta’ala secara suka rela seperti orang-orang beriman,
atau terpaksa seperti orang-orang kafir pada saat terjadi kesulitan-kesulitan. Maka,
hendaknya tidak ada seorang makhluk pun yang tidak menganut agama Islam.
Imam Al-Baidhawi berkata, “Barangsiapa mencari selain Islam sebagai
agama, yakni selain tauhid dan ketundukan terhadap hukum Allah. Maka tidak
diterima darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang merugi yaitu mereka
menjadi terjatuh pada kerugian. Maknanya adalah orang yang berpaling dari Islam
dan mencari selain Islam berarti dia telah kehilangan manfaat dan terjerumus pada
kerugian dengan membatalkan fitrah yang lurus yang difitrahkan kepada
manusia.”
Dengan demikian, tiga dalil di atas menunjukan kebatilan seluruh agama
selain Islam, termasuk di antaranya paham Liberalisme yang mengatakan
perasamaan semua agama, karena Allah Ta’ala menyatakan bahwa hanya Islam
agama yang diridhai oleh-Nya.
2.2 Karakteristik Dinul islam
1. Rabbaniyah
Dinul islam berarti sederhana yaitu agama islam. Ciri khas dari dinul islam
sendiri adalah rabbaniyah. Mengapa disebut rabbaniyah. Karena dinul islam
adalah agama yang datang langsung dari Allah SWT. Dinul islam adalah satu-
satunya agama yang diridhoi Allah SWT. Karena satu-satunya agama yang diakui
dan diridhoi Allah SWT maka jelas akan tujuan dinul islam adalah membuat
seluruh umat manusia di muka bumi ini hanya menyembah kepada Allah SWT
saja. Tujuan ini juga dimuat jelas dalam surat Adz-Zariat ayat 56.
2. Insaniyah Alamiyah
Yang dimaksud dari insaniyah alamiyah disini adalah dinul islam bersifat
kemanusiaan serta universal. Dinul islam diturunkan untuk dianut semua kaum di
muka bumi, tanpa terkecuali. Meskipun awalnya ditujukan untuk masyarakat arab
saja, dinul islam sebenarnya bersifat universal dan bisa diterapkan pada seluruh
kebudayaan di dunia.
3. Syumuliyah
Syumuliyah berarti lengkap. Tidak seperti pada agama lain, dalam dinul
islam seluruh aspek kehidupan sudah ditetapkan. Dinul islam adalah agama paling
lengkap di muka bumi ini. Bahkan dalam hal pekerjaan baik kecil maupun besar
sudah ditetapkan dan diterangkan mengenai hukum-hukumnya.
4. Al-Basathah
Al-Basathah berarti mudah. Dinul islam menghendaki kemudahan bagi
seluruh pengikutnya. Dinul islam tidak membebani pengikutnya bahkan dalam hal
ibadah karena sudah disesuaikan dengan kemampuan hambanya. Pada dasarnya,
tidak ada kesulitan untuk mengerjakan kewajiban dan ibadah dalam islam
sedikitpun.
5. Al-Adalah
Al-Adalah berarti keadilan mutlak. Yang dimaksud disini adalah dinul
islam ajarannya mengajarkan manusia untuk mencapai persaudaraan yang mutlak.
Manusia dilarang saling menyakiti, mendzalimi, atau melakukan hal buruk yang
merugikan saudaranya. Manusia juga disarankan untuk memaafkan segala
perbuatan saudaranya yang telah menyakiti hati daripada balas dendam. Islam
adalah agama yang sangat cinta damai.
6. Tawazun
Tawazun berarti keseimbangan. Seorang muslim haruslah bisa menjaga
keseimbangan antara kepentingan umum dan pribadi. Tidak hanya itu saja, dinul
islam juga mengajarkan bahwa sebaiknya seorang muslim mampu menjaga
keseimbangan antara badan dan jiwa, serta kepentingan dunia dan akhirat.
Janganlah seorang muslim berat pada salah satu bagian saja karena akan
merugikan diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ajaran islam adalah ajaran yang paling sempurna bagi seluruh umat.
Karena ajaran islam mengajarkan umatnya tidak hanya berbuat untuk dunia tapi
juga berbuat untuk akherat, supaya mencapai kebahagiaan dunia akherat yang
dijanjikan Allah SWT dalam Al- Quran. Nabi Muhammad yang menjadi tuntunan
manusia dalam berbuat, untuk mencapai tujuan hidup manusia.
Di dalam ajaran islam terdapat hukum yang berasal dari beberapa sumber
hukum islam yang telah ditetapkan dan sudah tidak diragukan lagi kebenarannya.
Walaupun masih ada beberapa perbedaan pendapat antara beberapa para ulama,
islam memberi kebebasan umatnya dalam memilih hukum yang ada dengan tidak
menyimpang dari sumber hukum islam yang paling murni dari Allah SWT yaitu
Al-Qur’an.
Hukum dalam agama islam terbagi ke dalam lima jenis, yaitu: wajib
(harus), sunnah, haram, mubah dan makruh. Hukum tersebut berasal dari tiga
sumber yaitu: Al-Qur’an, Al-Hadist dan Ijtihad.

3.2 Saran
Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar bisa membantu pembaca dalam
memahami sedikit rasa keingintahuan mengenai dinul islam dan hukum islam.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Nasruddin Razak, Dienul Islam, Al-Ma’arif Bandung, 1989, hlm. 56-57.
Sodikin, H.Abuy, Badruzzaman S.Ag, Metodologi Studi Islam, Bandung: Tunas
Nusantara, 2000
https://www.facebook.com/notes/iman-wahyudi/perbedaan-antara-istilah-dinul-
islam-agama-islam/10152105294433420/

http://dainusantara.com/memahami-makna-dinul-islam/

http://www.bhataramedia.com/forum/sebutkan-dan-jelaskan-6-ciri-khas-dinul-
islam/

http://dokumen.tips/documents/makalah-agama-dinul-islam.html

Anda mungkin juga menyukai