Anda di halaman 1dari 14

JURNAL PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

UJI KUAT TEKAN


Andy Misrun M Sam1, Novita Riskia Cahyani2, Muhammad ikbal, S.T.3

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri,


Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
E-mail: andymisrunmakhathirsam@gmail.com

Sari

Mekanika batuan adalah salah cabang disiplin ilmu geomekanika. Mekanika


batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan
massa batuan. Uji kuat tekan uniaksial dilakukan untuk menentukan kuat
tekan batuan (σt), Modulus Young (E), Nisbah Poisson (v) dan kurva tegangan-
regangan. Ada dua metode yang dapat dipergunakan untuk mengetahui
kuat tarik conto batuan di laboratorium, yaitu metode kuat tarik langsung
dan metode kuat tarik tak langsung. Pengujian ini mengunakan alat mesin
tekan untuk memberikan beban pada sampel batuan. Tujuan utama uji
triaksial adalah untuk menentukan kekuatan batuan padakondisi
pembebanan triaksial melalui persamaan kriteria keruntuhan. Kriteria
keruntuhan yang sering digunakan dalam pengolahan data uji triaksial
adalah criteria Mohr-Coulomb. Pada saat sampel batuan menerima beban
pengujian yang diterapkan secara teratur dan meningkat, maka kondisi
sampel batuan cenderung mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk
ini akan terjadi dalam arah lateral dan arah vertikal. Sehingga sampel batuan
secara langsung mengalami perubahan bentuk volumetrik. Perubahan
bentuk dalam arah lateral terhadap diameter tersebut rengangan lateral dan
perubahan bentuk dalam arah vertikal terhadap tinggi disebut regangan
aksial serta perubahan bentuk di sebut dengan regangan volumetric.
Kata kunci: Mekanika batuan, uji kuat tekan, modulus young, tegangan

PENDAHULUAN batuan. Hal ini yang


Mekanika batuan adalah menyebabkan mekanika
salah cabang disiplin ilmu batuan memiliki peran yang
geomekanika. Mekanika sangat dominan dalam
batuan merupakan ilmu yang operasi penambangan, seperti
mempelajari sifat-sifat pada pekerjaan
mekanik batuan dan massa penerowongan, pemboran,
penggalian, peledakan dan hasil pengujian lima conto
pekerjaan lainnya. Sehingga batuan.
untuk mengetahui sifat Untuk kuat tarik batuan
mekanik batuan dan massa diperoleh dari uji kuat tarik
batuan dilakukan berbagai tak langsung (Brazillian test).
macam uji coba baik itu di Sama dengan uji kuat tekan
laboratorium maupun di uniaksial, uji kuat tarik tak
lapangan langsung atau langsung menggunakan lima
secara insitu. Untuk conto batuan untuk
mengetahui sifat mekanik memperoleh kuat tarik rata-
batuan dilakukan beberapa rata. Sedangkan selubung
percobaan seperti uji kuat kekuatan batuan, kuat geser,
tekan uniaksial, uji kuat tarik, kohesi, dan sudut geser
uji triaksial dan uji tegangan dalam diperoleh dari
insitu. pengujian triaksial
Mekanika batuan sendiri konvensional dan multitahap.
mempunyai karakteristik Selain mengamati sifat
mekanik yang diperoleh dari mekanik atau dinamik dari
penelitian ini adalah kuat batuan dalam praktikum ini
tekan batuan (σt), kuat tarik juga akan diamati sifat fisik
batuan (σc), Modulus Young batuan tersebut, dengan
(E), Nisbah Poisson (v), mengamati bobot dan masa
selubung kekuatan batuan jenisnya dalam beberapa
(strength envelope), kuat geser keadaan. Mekanika batuan
(τ), kohesi (C) dan sudut merupakan bagian dari
geser dalam ( ). Masing- subjek yang lebih luas yakni
masing karakter mekanik geomekanika, yang mengkaji
batuan tersebut diperoleh tentang tanggapan mekanik
dari uji yang berbeda. Kuat dari semua material geologi
tekan batuan dan Modulus termasuk didalamnya adalah
Young diperoleh dari uji kuat tanah. Mekanika batuan
tekan uniaksial. Pada seperti yang diterapkan di
penelitian ini nilai kuat tekan geologi teknik, pertambangan
batuan dan Modulus Young dan perminyakan dan praktik
diambil dari nilai rata-rata sipil memperhatikan
penerapan prinsip mekanika material yang mobile, rapuh
rekayasa untuk desain dan letaknya dekat dengan
struktur batuan. permukaan bumi.
1.1 Maksud Berbagai definisi dari
Adapun maksud batuan sebagai objek dari
dilakukanya praktikum uji mekanika batuan telah
sifat fisik yaitu agar kita diberikan oleh para ahli dari
dapat mengetahui berbagai disiplin ilmu yang
pengolahan data pada rumus saling berhubungan, yaitu:
uji kuat tekan. a. Menurut para ahli
1.2 Tujuan geologiwan
Adapun tujian dari Batuan adalah susunan
praktikum ini yaitu mineral dan bahan organik
menghitung nilai kuat tekan yang bersatu membentuk
menentukan grafik kulit bumi.
perbandingan interval waktu b. Para ahli teknik sipil
dan nilai gaya tekan. khususnya para ahli
geoteknik
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah batuan hanya
1. Definisi Batuan
untuk formasi yang keras dan
Batuan adalah campuran
solid dari kulit bumi, serta
dari satu atau lebih mineral
batuan tidak dapat digali
yang berbeda dimana tidak
dengan cara yang biasa,
mempunyai komposisi kimia
misalnya dengan
tetap. Batuan terdiri dari
menggunakan cangkul.
bagian yang padat baik
c. Menurut Talobre
berupa kristal maupun yang
Batuan adalah material
tidak mempunyai bentuk
yang membentuk kulit bumi
tertentu dan bagian kosong
termasuk fluida yang ada di
seperti pori-pori, fissure, crack,
dalamnya seperti air, minyak
joint dan lain-lain. Dari
dan lain-lain.
definisi di atas dapat
d. Menurut ASTM
disimpulkan bahwa batuan
Batuan adalah suatu
tidak sama dengan tanah.
bahan yang terdiri dari
Tanah dikenal sebagai
mineral padat (solid) berupa
massa yang berukuran besar mempelajari perilaku batuan
ataupun yang berupa baik secara teoritis maupun
fragmen-fragmen. terapan, merupakan cabang
e. Secara Umum ilmu mekanika yang
Batuan adalah campuran berkenaan dengan sikap
dari satu atau lebih mineral batuan terhadap medan-
yang berbeda, tidak medan gaya pada
mempunyai komposisi kimia. lingkungannya.
2. Mekanika Batuan d. Menurut Budavari
Definisi Mekanika Batuan Mekanika batuan adalah
telah diberikan oleh beberapa ilmu yang mempelajari
ahli atau komisi-komisi yang mekanika perpindahan
bergerak dibidang tersebut, padatan untuk menentukan
seperti: distribusi gaya-gaya dalam
a. Menurut Talobre dan deformasiakibat gaya
Mekanika batuan adalah luar pada suatu benda padat.
sebuah teknik dan juga sains e. Menurut Hudson dan
yang tujuannya adalah Harrison
mempelajari perlikau batuan Mekanika batuan adalah
di tempat asalnya untukdapat ilmu yang mempelajari
mengendalikan pekerjaan- reaksibatuan yang apabila
pekerjaan yang dibuat pada padanya dikenakan suatu
batuan tersebut (seperti gangguan. Dalam hal
penggalian dibawah tanah material alam, ilmu ini
dan lain-lainnya) berlaku untuk masalah
b. Menurut Coates deformasi suatu struktur
Mekanika batuan adalah geologi, seperti bagaimana
ilmu yang mempelajari efek lipatan, patahan, dan rekahan
dari gaya terhadap pada berkembang begitu tegangan
batuan. terjadi pada batuan.
c. Menurut US National f. Secara Umum
Committee On Rock Mekanika batuan adalah
Mechanics (1984) ilmu yang mempelajari sifat
Mekanika batuan adalah dan perilaku batuan bila
ilmu pengetahuan yang terhadapnya dikenakan gaya
atau tekanan. pengaruh dari tegangan
3. Konsep Dasar Uji Kuat pemampatan (tegangan
Tekan pemampatan sama dngan
Penekanan uniaksial nol).
terhadap conto batuan Tujuan utama uji kuat
selinder merupakan uji sifat tekan uniaksial adalah untuk
mekanik yang paling umum mendapatkan nilai kuat tekan
digunakan. Uji kuat tekan dari contoh batuan. Harga
uniaksial dilakukan untuk tegangan pada saat conto
menentukan kuat tekan batuan hancur didefinisikan
batuan (σt), Modulus Young sebagai kuat tekan uniaksial
(E), Nisbah Poisson (v) dan batuan dan diberikan oleh
kurva tegangan-regangan. hubungan:
Conto batuan berbentuk F
σc =
silinder ditekan atau dibebani A
sampai runtuh. Perbandingan Keterangan:
antara tinggi dan diameter Σc = Kuat tekan uniaksial
conto silinder yang umum batuan (MPa)
digunakan adalah 2 sampai F   = Gaya yang bekerja pada
2,5 dengan luas permukaan saat conto batuan hancur
pembebanan yang datar, (kN)
halus dan paralel tegak lurus A   = Luas penampang awal
terhadap sumbu aksis conto conto batuan yang tegak
batuan. lurus arah gaya (mm)
Dari hasil pengujian akan Selanjutnya, dengan
didapat beberapa data kondisi di atas, maka
seperti: penelitian yang dilakukan
a. Kuat Tekan Batuan C.Y. Kog mendapatkan
Kuat tekan uniksial sebuah hasil. Berdasarkan
adalah gambaran dari nilai analisis dari hasil pengujian
tegangan maksimun yang 35 struktur yang berumur
dapat ditanggung sebuah dari 4 hingga 73 tahun yang
conto batuan sesaat sebelum dibangun dengan mutu beton
conto batuan tersebut runtuh 20-41.5, sebagian besar faktor
(Failure) tanpa adanya yang mempengaruhi
kekuatan tekan in-situ dari nilainya apabila diukur tegak
struktur beton yang ada lurus perlapisan daripada
diperkirakan oleh uji inti dan diukur sejajar arah perlapisan
NDT yang dilaporkan oleh (Jumikis, 1979).
Malhotra dan Carino (2004) Modulus elastisitas
serta Bungey dan Millard dihitung dari perbandingan
(1996) ditemukan tidak antara tegangan aksial
signifikan untuk tujuan dengan regangan aksial.
praktis. Hal ini tidak Modulus elastisitas dapat
mengherankan, karena ditentukan berdasarkan
sebagian besar penelitian persamaan:
yang mengidentifikasi faktor- Δσ
Е =
faktor tersebut dilaporkan Δεa
terbatas pada beton muda di Keterangan:  
laboratorium.  E = Modulus elastisitas
b. Modulus Young (E) (MPa)
Modulus Young atau Δσ = Perubahan tegangan
Modulus elastisitas merupakan (MPa)
faktor penting dalam Δεa = Perubahan regangan
mengevaluasi deformasi aksial (%)
batuan pada kondisi Terdapat tiga cara yang
pembebanan yang bervariasi. dapat digunakan untuk
Nilai Modulus elastisitas menentukan nilai Modulus
batuan bervariasi dari satu elastisitas yaitu:
conto batuan dari satu daerah 1) Tangent Young’s Modulus,
geologi ke daerah geologi yaitu perbandingan antara
lainnya karena adanya tegangan aksial dengan
perbedaan dalam hal formasi regangan aksial yang
batuan dan genesa atau dihitung pada persentase
mineral pembentuknya. tetap dari nilai kuat tekan.
Modulus elastisitas Umumnya diambil 50%
dipengaruhi oleh tipe batuan, dari nilai kuat tekan
porositas, ukuran partikel uniaksial.
dan kandungan air. Modulus 2) Average Young’s Modulus,
elastisitas akan lebih besar yaitu perbandingan antara
tegangan aksial dengan adanya tegangan dalam arah
regangan aksial yang aksial. Sifat mekanik ini dapat
dihitung pada bagian ditentukan dengan
linier dari kurva persamaan:
tegangan- tegangan. −ε l
V=
3) Secant Young’s Modulus, εa
yaitu perbandingan antara Keterangan:
tegangan aksial dengan V = Nisbah Poisson
regangan aksial yang ε l = regangan lateral (%)
dihitung dengan εa= regangan aksial (%)
membuat garis lurus dari Pada uji kuat tekan
tegangan nol ke suatu titik uniaksial terdapat tipe pecah
pada kurva regangan- suatu conto batuan pada saat
tegangan pada persentase runtuh. Tipe pecah conto
yang tetap dari nilai kuat batuan bergantung pada
tekan. Umumnya diambil tingkat ketahanan conto
50% dari nilai kuat tekan batuan dan kualitas
uniaksial. permukaan conto batuan
yang bersentuhan langsung
dengan permukaan alat
penekan saat pembebanan.
Kramadibrata (1991)
mengatakan bahwa uji kuat
Gambar.1 Metode Perhitungan tekan uniaksial menghasilkan
Modulus Young tujuh tipe pecah, yaitu:
c. Nisbah Poisson (Poisson 1) Cataclasis
Ratio) 2) Belahan arah aksial (axial
Nisbah Poisson splitting)
didefinisikan sebagai 3) Hancuran kerucut (cone
perbandingan negatif antara runtuh)
regangan lateral dan 4) Hancuran geser
regangan aksial. Nisbah (homogeneous shear)
Poisson menunjukkan adanya 5) Hancuran geser dari
pemanjangan ke arah lateral sudut ke sudut
(lateral expansion) akibat (homogeneous shear corner
to corner) (strength) dari perconto
6) Kombinasi belahan aksial batuan secara tidak langsung
dan geser (combination dilapangan. Perconto batuan
axial dan local shear) dapat berbentuk silinder.
7) Serpihan mengulit Peralatan yang digunakan
bawang dan menekuk mudah dibawa-bawa, tidak
(splintery union-leaves and begitu besar dan cukup
buckling) ringan. Pengujian cepat,
4. Kehadiran Bidang Lemah sehingga dapat diketahui
Bidang lemah yang berada kekuatan datuan dilapangan,
didalam batuan akan sebelum pengujian
mempengaruhi cepat rambat dilaboratorium dilakukan.
gelombang ultrasonik. Bidang Dari pengujian ini didapat:
lemah yang merupakan P
Is =
bidang batas antara dua D2
permukaan akan keterangan:
menhadirkan ruang kosong Is = Point load strength index
berisi udara. Ruang kosong (Index Franklin)
ini akan memperlambat cepat P = Beban maksimum sampai
rambat gelombang ultrasonik. perconto pecah
Dengan demikian, kehadiran D = Jarak antara dua konus
bidang lemah akan penekan
menurunkan cepat rambat Hubungan antara index
gelombang yang merambat franklin (Is) dengan kuat
melalui batuan. Dan dengan tekan (σt) menurut Bieniawski
munculnya bidang lemah sebagai berikut: σc = 18 – 23 Is
tersebut, maka batuan yang untuk diameter percontoh =
tadinya utuh akan berubah 50 mm. Jika Is = 1 MPa maka
menjadi massa batuan index tersebut tidak lagi
dengan kekuatan yang jauh mempunyai arti sehingga
lebih kecil dari sebelumnya. disarankan untuk
5. Pengujian Point Load menggunakan pengujian lain
(Point Load Test) dalam penentuan kekuatan
Pengujian ini dilakukan (strength) batuan.
untuk mengetahui kekuatan
dibebani secara aksial (σ1),
sampai runtuh.  Pada uji ini,
tegangan menengah
dianggap sama dengan
Gambar.2 Point Load (Point Load tekanan pemampatan (σ3= σ1).
Test)
Alat uji triaksial yang
6. Uji triaxial
Tujuan utama uji triaksial digunakan merupakan
adalah untuk menentukan merujuk pada alat triaksial
kekuatan batuan padakondisi
yang dikembangkan oleh Von
pembebanan triaksial melalui
persamaan kriteria Karman pada tahun 1911 Di
keruntuhan. Kriteria dalam apparatus ini, tekanan
keruntuhan yang sering
fluida berfungsi sebagai
digunakan dalam pengolahan
data uji triaksial adalah tekanan pemampatan (σ3)
criteria Mohr-Coulomb. Hasil yang diberikan kepada conto
pengujian triaksial kemudian
batuan.
diplot kedalam kurva Mohr-
Coulomb sehingga dapat
ditentukan parameter-
parameter kekuatan batuan
sebagai berikut:
a. Strength envelope (kurva
Gambar.3 Uji triaxial NQ (47 mm)
intrinsik)
b. Kuat geser (Shear strength) PROSEDUR PERCOBAAN

c. Kohesi (C) Pada percobaan uji sifat


kuat tekan, adapun langkah-
d. Sudut geser dalam (ϕ) langkah percobaannya
Pada pengujian triaksial sebagai berikut:
1. Mengukur diameter sampel
conto batuan dimasukkan
kedalam sel triaksial, diberi
tekanan pemampatan (σ3) dan
Gambar 4. Mengukur sampel Gambar 8. Melihat diameter
2. Memasukkan sampel ke setelah dilakukan pengujian.
dalam alat uji kuat tekan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Hasil Pengamatan


No Kode Waktu F T D A
sampel (detik) (KN) (cm) (cm) (cm)
1 10 40 6,96
B3 28,73 4,81
20 12 7,19
2 7,25
E4 10 24 28,8 5,015
Gambar 5. Memasukkan sampel 7,16
3. Setelah itu, nyalakan alat 3
10 12
6,92
S4 20 60 28,53 4,63
6,83
30 96

1. Kode Sampel B3

a. Luas Permukaan Conto


A=(D2 x D1)+D2xT+D1xT
Gambar 6. Jalankan alat =(6,96x7,19)+6,96x28,73
4. Mengeluarkan sampel +7,19x28,73)
yang telah pecah dari = 456,5719
dalam alat.

A. Kuat Tekan
ƠC1 = F/A
Gambar 7. Keluarkan sampel = 40/456,57196
5. Setelah sampel pecah,
= 0,0876 Mpa
lihat tekanannya pada alat
ƠC2 = 12/456,57196
uji kuat tekan tersebut.
= 0,02628 Mpa
B. Nilai Konstanta Hoek
Brown (mb)
GSI−100 =
Mb = mi exp ( 28−14 D )
=
15−100
= mi exp ( G. Kohesi
28−14 (0,75)
) C=
= 4 x 0,00777
= 0,03108 Mpa =
C. Nilai Konstanta Hoek
Brown (s) =
GSI−100 2.Kode Sampel E4
S = Exp ( 9−3 D )
A. Luas Permukaan Conto
15−100 A = ( D1 x D2 + D1 x T +
= Exp ( )
9−3 (0,75)
D2 x T
= Exp (4,72222)
=7,25 x 7,16 + 7,25 x 28,8
= 112,41754
+7,16 x 28,8)
D. Nilai Kuat Tekan Bebas
= 466,918
Massa Batuan
B. Kuat Tekan
σ cm =σ cm
, ,

a−1 ƠC1 = F/A


( mb+4 s−a ( mb−8 s ) ) ( mb + s) = 24/5,015
4
2(1+a)(2+ a) = 4,78 Mpa
( 0 , 0 3 18+449 , 6 7 )−(−233 , 9 )−2 C. Nilai Konstanta Hoek
¿ 0 , 02628
79 ,1322
Brown (mb)
= 0,12408 GSI−100
E. Nilai Tegangan Mb = mi exp ( 28−14 D
)
Maksimum 99−100
,
= mi exp ( 28−14 (0,7)
)
σ max σ , cm −0,91
, = 0,72 ( ) = 33 x 0,333
σ cm γH
−0,91
= 11,0067 Mpa
= 0,72 ( 0 , 12 4 08 )
2 D. Nilai Konstanta Hoek
= -0,86534 Brown (s)
F. Nilai Tegangan Minimum GSI−100
, S = Exp ( 9−3 D )
σ max
σ 3n =
,
σci 99−100
= Exp ( )
−0 , 86534 9−3 (0,7)
= 0,0 876
= Exp (-2,898)
= -9,87831 = 0,0551
H.Sudut Geser Dalam E. Nilai Kuat Tekan Bebas
Ɵ= Massa Batuan
σ cm =σ cm =6,92 x 6,83 + 6,92 x
, ,

a−1
( mb+4 s−a ( mb−8 s ) ) ( mb + s) 28,53 +6,83 x 28,53)
4 = 439,539
2(1+a)(2+ a)
¿ 4,78 ¿ ¿
B. Kuat Tekan
= 16,025 ƠC1 = F/A
F. Nilai Tegangan = 12/439,539
Maksimum = 0,027 Mpa
σ , max ,
σ cm
−0,91 ƠC2 = F/A
= 0,72 ( )
σ , cm γH = 60/439,539
−0,91
= 0,72 ( 16,025 ) = 0,136 Mpa
2 ƠC3 = F/A
= 4,859
= 96/439,539
G. Nilai Tegangan Minimum
,
= 0,21 Mpa
σ max
σ 3n = C. Nilai Konstanta Hoek
,
σci
16,025 Brown (mb)
= 4,78 GSI−100
Mb = mi exp ( 28−14 D )
= 3,373
99−100
H.Sudut Geser Dalam = mi exp ( )
28−14 (9)
Ɵ= = 33 x 0,333
= 11,0067
= D. Nilai Konstanta Hoek
Brown (s)
= GSI−100
S = Exp ( 9−3 D )
H. Kohesi
C= 99−100
= Exp ( 9−3. 0,7 )

=
= Exp (-2,898)

=
= 0,05551
E. Nilai Kuat Tekan Bebas
3.Kode Sampel S4
Massa Batuan
A. Luas Permukaan Conto
A = ( D1 x D2 + D1 x T +
D2 x T
σ cm =σ ,cm uji tekan batuan, berdasarkan
,

a−1
( mb+4 s−a ( mb−8 s ) ) ( mb + s) hasil perhitungan diatas
4 maka kita memperoleh pada
2(1+a)(2+ a)
¿ 0,0 27 ¿ ¿
kode sampel B3 luas
= 0,317 permukaan conto A =
F. Nilai Tegangan 456,5719, Kuat tekan σC , 1=
Maksimum 0,0876 Mpa, σC , 2= 0,02628
σ , max ,
σ cm
−0,91 Mpa ,Nilai Konstanta Hoek
= 0,72 ( )
σ , cm γH Brown (mb) = 0,03108, Nilai
= 0,72 ( 0,0006 )
−0,91
Konstanta Hoek-Brown (s) =
2 112,41754, Nilai Kuat Tekan
= -0,79 Bebas Massa Batuan σ ,cm =
G. Nilai Tegangan Minimum 0,12408, Nilai Tegangan
,
σ max
σ 3n =
,
Maksimum = -0,86534, Tegangan
σci
0,317 Minimum = -9,8783, Sudut
= 0,0 27 geser dalam= 90,24796 Kohesi
= 11,740 = 1,33423. Kemudian, pada
H.Sudut Geser Dalam kode sampel E4 luas
Ɵ= permukaan conto A =
466,918, Kuat tekan σC , 1= 4,78
= Mpa Nilai Konstanta Hoek
Brown (mb) = 11,0067, Nilai
= Konstanta Hoek-Brown (s) =
0,0551, Nilai Kuat Tekan
H. Kohesi Bebas Massa Batuan σ ,cm =
C= 16,025, Nilai Tegangan
Maksimum = 4,859, Tegangan
= Minimum = 3,373, Sudut
geser dalam= -716,63,
= Kohesi= 1,505. Kemudian,
pada kode sampel S4 luas
PEMBAHASAN
permukaan conto A =
Pada sampel uji kuat 439,539, Kuat tekan σC , 1=
tekan ini batuan di uji 0,027 Mpa,σC , 2= 0,136 Mpa,
σC 3= 0,21 Mpa, Nilai
,
ketahanan tekannya pada alat
Konstanta Hoek Brown (mb) = perubahan bentuk di sebut
11,0067, Nilai Konstanta dengan regangan volumetrik.
Hoek-Brown (s) = 0,05551, Saran
Nilai Kuat Tekan Bebas Kalau bisa agar asisten
Massa Batuan σ ,cm = 0,317, dapat meluangkan waktunya
Nilai Tegangan Maksimum = untuk praktikan lebih banyak
-0,79, Tegangan Minimum = lagi.
11,740, Sudut geser dalam= -
6,97, Kohesi = -6,97. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad M, 2017, Analisis sifat
PENUTUP
fisis dan mekanik batuan
Kesimpulan
karst Maros. Universitas
Pengujian ini
Negeri Makassar. Maka
mengunakan alat mesin tekan
ssar
untuk memberikan beban
Rahman A, 2018, Uji
pada sampel batuan. Pada
laboratorium mekanika
saat sampel batuan menerima
batuan menggunakan
beban pengujian yang
metode unconfined
diterapkan secara teratur dan
compressive strength
meningkat, maka kondisi
pada batuan inti (core)
sampel batuan cenderung
batupasir. Akademi
mengalami perubahan
Minyak dan Gas Balongan
bentuk. Perubahan bentuk ini
Indramayu. Bandung.
akan terjadi dalam arah
Rai, 1998. Perencanaan dan
lateral dan arah vertikal.
Pelatihan Teknik
Sehingga sampel batuan
Terowongan.
secara langsung mengalami
Laboratorium Geoteknik
perubahan bentuk
Pusat Antar Universitas
volumetrik. Perubahan
Ilmu Rekayasa Institut
bentuk dalam arah lateral
Teknologi Bandung.
terhadap diameter tersebut
Bandung.
rengangan lateral dan
perubahan bentuk dalam
arah vertikal terhadap tinggi
disebut regangan aksial serta

Anda mungkin juga menyukai