Anda di halaman 1dari 10

24

Al-Islam Kemuhammadiyahan V
AIK V
AKHLAK
A. Pengertian
Kata akhlaq, berasal dari bahasa Arab, adalah bentuk jamak dari
khuluq, menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Pengertian akhlaq secara istilah, menurut Imam Ghazali adalah sifat
yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan
gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Dari
pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa akhlaq haruslah besifat
konstan, spontan, tidak temporer, dan tidak memerlukan pemikiran dan
pertimbangan serta dorongan dari luar.
Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlaq adalah
AlQuran dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat
sebagaimana pada konsep etika dan moral. Dalam konsep akhlaq, segala
sesuatu itu dinilai baik atau buruk, terpuji atau tercela, semata-mata karena
syara (AlQuran dan Sunnah) menilainya demikian. Kenapa sifat sabar,
syukur, pemaaf, pemurah dan jujur dinilai baik, tidak lain karena syara
manilai semua sifat-sifat itu baik. Adapun hati nurani atau fithrah dalam
bahasa AlQuran memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk karena
manusia diciptakan oleh Allah SWT.
Aklaq menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting dalam
Islam. Di antaranya:
1. Akhlak menjadi salah satu misi utama Rasulullah SAW. Sabda beliau:
)
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia."
(HR. Baihaqi)
2. Akhlak yang baik memberatkan timbangan kebaikan seseorang pada Hari
Kiamat.


25
Al-Islam Kemuhammadiyahan V

) ...
"Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan (kebaikan) seorang
hamba mukmin pada Hari Kiamat dari pada akhlaq yang baik." (HR.
Tirmidzi)
3. Akhlak murupakan ukurun kualitas iman seseorang.
(
"Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaqnya."
(HR. Tirmidzi)

4. Akhlak yang baik menjadi buah ibadah kepada Allah.
,
(
"dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah (prbuatan-
perbuatan) keji dan munkar." (QS AL-'Ankabut: 45)
5. Di dalam Al-Qur'an banyak terdapat ayat tentang akhlak.
B. Macam-Macam Akhlak
1. Akhlak Terhadap Allah Swt.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah,
niscaya Dia akan memberikan kepadamu "furqan" dan menghapuskan
segala kesalhanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah
mempunyai karunia yang besar." QS. Al-Anfal: 29)
Cinta dan Ridha
Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan
hati yang menyebabkan seseorang hatiya sangat suka dan
sayang kepada yang dicintainya. Bagi seorang mukmin, cinta
kepada Allah di atas segala cintanya kepada yang lain.




26
Al-Islam Kemuhammadiyahan V
Allah berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 24, yang
artinya:
"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,
isteri-isteri, sanak-saudara, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih
kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik." (Q.S. At-Taubah/9: 24)
Ikhlas
Ikhlas adalah beramal semata-mata mengharapkan ridha
Allah SWT. Ikhlas
Khauf dan roja
Khauf dan Roja atau takut dan harap adalah sepasang
sikap bathin yang harus dimiliki secara seimbang oleh setiap
muslim. Jika salah satu dominan dari yang lainnya akan
melahirkan pribadi yang tidak seimbang.
Tawakkal
Membebaskan hati dari ketergantungan kepada selain
Allah dan menyerahkan keputusan segala sesuatu kapada-Nya.
Syukur
Syukur Menurut bahasa, syukur berasal dari kata Arab
syakara yang berarti: berterimakasih, memuji. Menurut istilah
syukur ialah memuji sipemberi nikmat atas kebaikan yang telah
dilakukannya. Komponen Syukur: mengakui dalam hati adanya
nikmat yang diterima, menyatakannya secara verbal (al-
hamdulillah, asy-syukru lillah), dan menjadikanya sarana untuk
taat kepada Allah
2. Akhlaq terhadap Rasulullah saw.
Mencintai dan Memuliakan Rasul


27
Al-Islam Kemuhammadiyahan V
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sebelum aku lebih
dicintai dari pada dirinya dan semua manusia." (HR. Bukhari,
Muslim,dan Nasa'i)
3. Akhlaq dalam Keluarga
Birrul Walidain
Birrul Wlidain terdiri dari kata birru dan al-walidain. Birru
artinya kebajikan. Al-walidain artinya dua orang tua atau ibu dan
bapak. Birrul Walidain merupakan suatu istilah yang berasal langsung
dari Nabi Muhammad saw, yang berarti berbuat kebajikan kepada
kedua orang tua. Semakna dengan birrul walidain, Al-Quran Al-
Karim menggunakan istilah ihsan (wa bi al-walidaini ihsana), seperti
yang terdapat dalam firman Allah SWT berikut ini:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya...(QS. Al-Isra 23). Kasih sayang
dan tanggungjawab orang tua terhadap anak
Anak adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan orang
tua kepada Allah SWT. Dari pengertian ini, hubungan antara orang tua
dengan anak dapat dilihat dari tiga segi, yaitu :
1. Hubungan tanggungjawab, bahwa orang tua adalah pemimpin
yang bertugas memimpin anak-anaknya dalam kehidupan di
dunia ini, dan harus dipertanggungjawabkan nanti di hadapan
Allah SWT.
2. Hubungan kasih sayang, bahwa anak adalah tempat orang tua
mencurahkan kasih sayang.
3. Hubungan masa depan, bahwa anak adalah investasi masa depan
di akhirat bagi orang tua. Anak yang shaleh akan selalu
mengalirkan pahala kepada kedua orang tuanya
4. Akhlaq Bermasyarakat
Selain dengan tamu dan tetangga, seorang Muslim harus dapat
berhubungan baik dengan masyarakat yang lebih luas, baik di


28
Al-Islam Kemuhammadiyahan V
lingkungan pendidikannya, lingkungan kerjanya, baik dengan sesama
Muslim maupun dengan non-muslim. Hubungan baik dengan
masyarakat diperlukan, karena tidak ada seorangpun yang dapat hidup
tanpa bantuan masyarakat. Lagi pula hidup bermasyarakat sudah
merupakan fitrah manusia. Dalam QS. Al-Hujurat ayat 13 dinyatakan
bahwa manusia diciptakan dari lelaki dan perempuan, bersuku-suku,
dan berbangsa-bangsa, agar mereka saling kenal.
5. Akhlaq Bernegara
Sekalipun dalam struktur bernegara ada hirarki kepemimpinan
yang mengharuskan umat atau takyat patuh kepada pemimpinnya ,
tetapi dalam pergaulan sehari hari hubungan antara pemimpin dan
yang dipimpin tetaplah dilandaskan kepada prinsip prinsip ukhuwah
islamiyah , bukan prinsip prinsip atasan dengan bawahan .
Demikianlah yang dicontohkan Rasulullah SAW.
6. Akhlak Terhadap Lingkungan
Akhlak Islamiyah adalah akhlak dengan sumber ajaran wahyu
Allah yang tercantum dalam kitab suci al-Quran dan dicontohkan
oleh Rasul Muhammad melalui sunnahnya sehingga tidak dipengaruhi
oleh ruang dan waktu. Yang dimaksud lingkungan di sini adalah
segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-
tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak
yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi
manusia sebagai khalifah.
7. Akhlak Pergaulan Dalam Islam
Manusia tertakluk untuk memelihara dua bentuk hubungan iaitu
hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan sesama
manusia (hablumminannas). Secara fitrahnya, manusia tidak boleh
hidup keseorangan , seperti mana Adam a.s yang minta dijadikan
teman iaitu Hawa meskipun telah dilimpahi dengan pelbagai
kenikmatan dan kesenangan di syurga. Kita saling memerlukan antara


29
Al-Islam Kemuhammadiyahan V
satu sama lain dan saling bergantungan untuk meneruskan survival
kehidupan.

PERKEMBANGANGAN MUHAMMADIYYAH

Secara garis besar perkembangan Muhammadiyah dapat dibedakan menjadi:
1. Perkembangan secara vertikal; yaitu perkembangan dan perluasan
gerakan Muhammadiyah ke seluruh penjuru tanah air, berupa berdirinya
wilayah-wilayah ditiap-tiap propinsi, daerah-daerah ditiap
kabupaten/kotamadya, cabang-cabang dan ranting-ranting serta jumlah
anggota yang bertebaran dimana-mana. Akan tetapi, dibandingkan dengan
perkembangan organisasi NU, Muhammadiyah sedikit ketinggalan. hal ini
terlihat bahwa jamaah NU lebih banyak dengan jamaah Muhammadiyah.
faktor utama dapat di lihat dari segi usaha Muhammadiyah dalam mengikis
adat istiadat yang mendarah daging dikalangan masyarakat, sehingga
banyak menemui tantangan dari masyarakat.
2. Perkembangan secara horizontal; perkembangan dan perluasan amal
usaha Muhammadiyah yang meliputi berbagai bidang kehidupan.
Perkembangan muhammadiyah dalam bidang keagamaan terlihat dalam
upaya-upayanya, seperti terbentuknya Majlis Tarjih (1972), yaitu lembaga
yang menghimpun ulama-ulama dalam Muhammadiyah yang secara tetap
mengadakan permusyawaratan dalam memberi fatwa-fatwa dalam bidang
keagamaan, serta memberi tuntunan mengenai hukum. Majlis ini telah
banyak memberikan manfaat bagi jamaah dengan usaha-usahanya yang
telah dilakukan:
Usaha dan amal usahamuhammadiyah
Selaku gerakan Islam, Muhammadiyah harus terus berjuang untuk
menyebarluaskan ide-idenya ke tengah-tengah masyarakat Indonesia. Adapun
maksud gerakan Muhammadiyah ialah Dakwah Islam dan Amar Maruf Nahi
Mungkar yang ditujukan kepada dua bidang, yaitu perseorangan dan masyarakat.


30
Al-Islam Kemuhammadiyahan V
Dakwah dan Amar Maruf Nahi Mungkar pada bidang pertama terbagi
kepada dua golongan. Yang pertama, kepada yang telah Islam bersifat
pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan
murni, dan yang kedua kepada yang belum Islam yang bersifat seruan dan ajakan
untuk memeluk agama Islam. Adapun dakwah Islam dan Amar Maruf nahi
Mungkar bidang kedua ialah kepada masyarakat, yang bersifat kebaikan dan
bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa
dan mengharap keridhaan Allah semata-mata.
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan
kebahagiaan luas merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal
usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran
Dasar, yaitu:
1. Hidup manusia itu berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah SWT.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran Agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran
Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk
kebahagiaan dunia dan akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah
kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
Melihat dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan
bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan
tunggalnya, Muhammadiyah harus mempunyai pedoman. Pedomannya itu
adalah:
a. Berpegang teguh pada ajaran Allah dan RasulNya.
b. Bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah.


31
Al-Islam Kemuhammadiyahan V
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam tentu mengalami
perkembangan dan perluasan amal usaha. Perkembangan dan perluasan
amal usaha Muhammadiyah meliputi berbagai bidang kehidupan, di
antaranya dalam bidang keagamaan, pendidikan, dan politik.
Dalam bidang keagamaan, usaha-usaha yang telah dilakukan
Muhammadiyah adalah:
Memberi tuntunan dan pedoman dalam bidang ubudiyah sesuai dengan
contoh yang telah diberikan Rasulullah SAW.
Memberi pedoman dalam penentuan ibadah puasa dan hari raya dengan cara
perhitungan nisab atau astronomi sesuai dengan jalan perkembangan ilmu
pengetahuan modern.
Mendirikan mushallah khusus wanita dan meluruskan arah kiblat yang ada
pada masjid dan mushallah sesuai dengan arah yang benar menurut
perhitungan garis lintang.
Mensponsori pengeluaran zakat pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil
perkebunan, serta mengatur pengumpulan dan pembagian zakat fitrah.
Ikut mempelopori terbentuknya Departemen Agama Republik Indonesia.
Menyusun rumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup
Muhammadiyah, yaitu suatu rumusan pokok agama Islam secara sederhana
tapi menyeluruh.
Dalam bidang pendidikan, usaha yang ditempuh Muhammadiyah meliputi:
Mendirikan sekolah-sekolah umum dengan memasukkan kedalamnya ilmu-
ilmu keagamaan.
Mendirikan Madrasah yang juga diberikan pendidikan pengajaran ilmu-ilmu
pengetahuan umum.
Mendirikan perusahaan percetakan, penerbitan, dan toko-toko buku yang
banyak mempublikasikan majalah-majalah, brosur, dan buku-buku yang
sangat membantu menyebarluaskan paham-paham keagamaan, ilmu dan
kebudayaan Islam.
Pengusahaan dana bantuan hari tua, yaitu dana yang diberikan pada saat
seseorang tidak lagi bisa bekerja karena usia telah tua atau cacat jasmani.


32
Al-Islam Kemuhammadiyahan V
Memberikan bimbingan dan penyuluhan keluarga mengenai hidup
sepanjang tuntunan Ilahi.
Dalam bidang politik, usaha-usaha Muhammadiyah, antara lain:
Menentang pemerintah Hindia Belanda yang mewajibkan pajak atas ibadah
kurban. (Hal ini berhasil dibebaskan)
Ikut mempelopori berdirinya partai Islam Indonesia pada tahun 1945,
termasuk menjadi pendukung utama berdirinya partai Islam masyumi.
Ikut menanamkan rasa Nasionalisme dan cintah tanah air Indonesia di
kalangan umat Islam Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia
dalam tablig-tablignya, dalam khotbah ataupun tulisan-tulisannya.
Ikut aktif dalam keanggotaan MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia) dan
menyokong sepenuhnya tuntutan Gabungan Politik Indonesia (GAPI) agar
Indonesia mempunyai parlemen di zaman penjajahan. Begitu juga pada
kegiatan-kegiatan Islam Internasional, seperti konfrensi Islam Asia-Afrika,
Muktamar Masjid sedunia, dan sebagainya, Muhammadiyah ikut aktif di
dalamnya.
Muhammadiyah tampil sebagai gerakan dakwah Islam yang sekaligus
mempunyai fungsi politik riil pada tahun 1996/1997. Saat itu, tidak ada
partai politik yang bisa menyalurkan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
Dalam kedudukannya sebagai organisasi otonom yang mempunyai kewenangan
mengatur rumah tangga sendiri, Ortom Muhammadiyah mempunyai hak dan
kewajiban dalam Persyarikatan Muhammadiyah ialah sebagai berikut :
Melaksanakan Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah
Menjaga nama baik Persyarikatan Muhammadiyah
Membina anggota-anggotanya menjadi warga dan anggota Persyarikatan
Muhammadiyah ynag baik
Membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama ortom
Melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada pimpinan Persyarikatan
Muhammadiyah


33
Al-Islam Kemuhammadiyahan V
Menyalurkan anggota-anggotanya dalam kegiatan gerak dan amal usaha
Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya
Adapun hak yang dimiliki oleh Ortom Muhammadiyah ialah sebagai berikut. :
Mengelola urusan kepentingan, aktivitas dan amal usaha yang dilakukan
organisasi otonomnya.
Berhubungan dengan organisasi/ Badan lain di luar Persyarikatan
Muhammadiyah.
Memberi saran kepada Persyarikatan Muhammadiyah baik diminta atau atas
kemauan sendiri
Mengusahakan dan mengelola keuangan sendiri
Setiap Ortom Muhammadiyah ini memiliki peran dan bidang garapan yang
berbeda, tetapi sesungguhnya semua ortom ini memiliki fungsi yang sama bagi
Organisasi Muhammadiyah yaitu:
Sebagai wadah pembibitan buat Muhammadiyah untuk mendapatkan kader
yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan Muhammadiyah.
Sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.
Sebagai pelopor dalam pegerakan Muhammadiyah, itu berarti ortom harus
berada digarda terdepan untuk mengawal organisasi Muhammadiyah dalam
mengsukseskan program, bahkan ia harus siap menjadi anak panah, yang
siap ditembakkan kapan saja diperlukan oleh Muhammadiyah.
Sebagai pelangsung, seharusnya tidak ada amal usaha Muhammadiyah yang
kandas ditengah jalan atau ketidaksampaian, karena ia harus tampil ke
depan membawa program Muhammadiyah, sehingga berlangsung setiap
masa, tidak malah mereka yang mematikan amal atau program
Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai