TEKS KHUTBAH
َالَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبرَكَاُتُه
IDUL ADHA ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبْر َك ِبْيًر ا َو اْلَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًر ا
َص َدَق َو ْعَد ُه، اَل ِإلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه،َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْيًال
TAHUN 1444 H/29 JUNI 2023 َالِإلَه ِإَّال ُهللا،َو َنَص َر َعْبَد ُه َو َأَع َّز ُج ْنَد ُه َو َهَز َم اَأْلْح َز اَب َو ْح َد ُه
ُهللَا َأْك َبُر َو ِهلل ْالَح ْم ُد، َوُهللا َأْك َبُر
‘’MENGAMALKAN SPIRIT IBADAH QURBAN &
KEPEDULIAN ANTAR SESAMA DALAM َاْلَح ْم ُد ِهلل اْلَقاِئِل (َو ِهلل َع َلى الَّناِس ِحُّج اْلَبْيِت َمِن اْس َتَطاَع ِإَلْيِه
BERMASYARAKAT’’
َو َأْش َهُد َأَّن، َو َأْش َهُد ّأْن اَل ِإلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه،)َس ِبْيًال
َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َسِّيِد َنا، َنِبَّيَنا ُم َح َّم ًدا َعْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه
OLEH : ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَعُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى
ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا، َفَيا ِعَباَد ِهللا،َيْو ِم الِّد ْيِن َأَّم ا َبْع ُد
MUJIBURRAHMAN ABDULLAH S.IP َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن َو َأَح ُّثُك ْم َع َلى َطاَع ِتِه َلَعَّلُك ْم ُتْر َح ُم ْو َن
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, Nabi SAW bersabda: Berbeda halnya dengan orang yang kikir, tidak memiliki rasa
empati terhadap sesama, meskipun hartanya banyak dan
َو َطَع اُم الَّثَالَثِة َك اِفي اَألْر َبَعِة (رواه،َطَع اُم ااِل ْثَنْيِن َك اِفي الَّثَالَثِة berlimpah ruah, tetapi ia merasa hal itu masih kurang dan tidak
cukup baginya. Sehingga ia merasa berat untuk mengeluarkan
)البخاري ومسلم sebahagian rezekinya pada mereka yang membutuhkan.
“Makanan satu orang cukup untuk dua orang, dan makanan Hidupnya selalu dikejar-kejar oleh nafsu duniawi, seolah-olah
dua orang cukup untuk empat orang”. (HR. Bukhari, No: 5392, ia ingin mencengkeram seisi dunia ini dengan jari-jari
Muslim, No: 2058). tangannya. Akibatnya, ia hidup dengan prinsip semua orang
harus melayaninya bukan aku yang harus melayani mereka.
Pengertian hadis di atas menyebutkan bahwa makanan untuk Sikap demikian inilah yang membuat hidupnya tidak barakah
satu orang dapat mencukupi dua orang, makanan untuk dua dan tidak pernah merasa cukup atas rezeki yang ia dapatkan.
orang dapat mencukupi empat orang, dan seterusnya. Hadis ini Manusia seperti ini, digambarkan seperti orang yang meminum
air laut, semakin banyak diminum, merasa semakin haus dan perdamaian dan kesejahteraan. Karena mengandung nilai
dahaga. perdamaian dan kesejahteraan itulah, ucapan tersebut harus
disebarluaskan pada setiap orang, baik orang yang dikenal
Manusia muslim harus memperhatikan nasib masyarakat yang maupun tidak. Hidup yang damai dan sejahtera adalah
berada di bawah garis kemiskinan yang lebih sulit dan dambaan semua manusia yang beradab.
menderita dari dirinya. Ia harus empati dan iba untuk menolong
dan meringankan beban mereka. Jika hal itu terwujud, maka Tidak ada seorang pun yang menginginkan adanya kekerasan,
jurang kemiskinan pun bisa diminimalisir dan angka gejolak dan tindakan yang tidak berperikemanusiaan mengenai dirinya.
sosial pun dapat ditekan. Dengan demikian, masyarakat Oleh karena itu, Islam sebagai agama yang membawa rahmat
muslim akan sejahtera sesuai dengan tatanan dan tuntunan untuk semesta alam (rahmatan lil alamin), sesuai namanya,
agamanya. Alangkah agungnya ajaran Islam yang memandang juga menyerukan umatnya untuk menebarkan perdamaian dan
semua umatnya adalah bersaudara yang harus saling membantu saling mencintai antar sesama manusia.
dan menolong antara satu dengan yang lain. Bahkan, lebih jauh
lagi, Islam melalui sabda Rasulullah SAW memandang bahwa Cinta kasih adalah modal utama untuk mewujudkan hidup
iman seseorang tidak sempurna sehingga ia mencintai rukun, aman, dan tentram. Tetapi jika ada pihak atau
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. sekelompok manusia yang menginginkan untuk mencabik
nilai-nilai yang tinggi itu, maka Islam melalui sabda Nabi
َح َّتى ُيِح َّب َأِلِخ يِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْفِسِه (رواه، َال ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم Muhammad SAW, dengan tegas menyatakan bahwa mereka
tidak akan memperoleh kesuksesan di dunia dan akhirat.
)البخاري ومسلم
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
“Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai
saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari, Demikianlah, ajaran Islam yang paripurna dan senantiasa
No: 13, Muslim, No: 45). relevan untuk diamalkan umat manusia sampai akhir masa,
demi mencapai kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Bangsa
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar yang berkeadaban adalah umat yang selalu memperhatikan
Selain menyerukan untuk empati atau solidaritas pada sesama, nasib masyarakat sekitarnya. Mereka dapat hidup tenang dan
pengarahan berikutnya dari hadits di atas adalah menyebarkan damai, jika masyarakatnya berkecukupan. Sebaliknya mereka
salam. Ia merupakan pesan yang sangat tinggi bagi merasa gundah dan gelisah, jika masyarakatnya hidup susah.
kemanusiaan berupa tegur sapa yang mengandung arti
Hal ini digambarkan Nabi SAW sebagaimana hadis dari adalah diperuntukkan bagi mereka yang hidup dalam
Nu’man bin Basyir: kekurangan dan amat membutuhkan protein hewani. Tidaklah
akan sampai kepada Allah darah dan daging kurban itu, yang
، َك َم َثِل الَجَسِد، َتَر ى الُم ْؤ ِمِنيَن ِفي َتَر اُح ِم ِهْم َو َتَو اِّد ِهْم َو َتَع اُطِفِهْم sampai kepada Allah adalah ketakwaan dari mereka yang
ِإَذ ا اْش َتَك ى ُعْض ًو ا َتَداَعى َلُه َس اِئُر َجَسِدِه ِبالَّس َهِر َو الُح َّم ى (رواه melakukan kurban tersebut.
البخاري ومسلم َلْن َيَناَل َهَّللا ُلُحوُمَها َو ال ِد َم اُؤ َها َو َلِكْن َيَناُلُه الَّتْقَو ى ِم ْنُك ْم َك َذ ِلَك
“Kamu melihat kaum mukminin dalam hal sayang َس َّخ َر َها َلُك ْم ِلُتَك ِّبُروا َهَّللا َع َلى َم ا َهَداُك ْم َو َبِّش ِر اْلُم ْح ِسِنيَن
menyayangi, cinta mencintai, dan kasih mengasihi, bagaikan
satu tubuh, jika ada salah satu anggota tubuh yang mengeluh “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat
(sakit), maka anggota-anggota tubuh lainnya ikut mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah
merasakannya dengan tidak bisa tidur dan merasa demam”. yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah
(HR. Bukhari, No 6011; Muslim, No 2586). menundukkannya untukmu supaya kamu mengagungkan Allah
terhadap hidayah-Nya kepadamu. dan berilah kabar gembira
Sikap dan cara pandang itulah yang harus kita usung bersama, kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Haj, 22:37).
yaitu solidaritas terhadap sesama. Dalam nuansa Idul Adha ini,
di balik merayakan kegembiraan dan kemenangan kita dengan ِعَباَد ِهللا ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْق َو ى ِهللا ِفي هَذ ا اْلِع ْي ِد الَّس ِع ْيِد
takbir, tahlil, dan tahmid, kita pun harus menengok saudara- َفَم ْن َأَطاَع ُه َفُه َو الَّس ِع ْيُد َو َم ْن َأْع َر َض،َو َأَح ُّثُك ْم َع َلى َطاَع ِت ِه
saudara kita yang masih hidup dalam garis kemiskinan. Kepada
mereka, kita ulurkan tangan. Untuk mereka, kita hentikan gaya َأُق ْو ُل َق ْو ِلْي هَذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا، َو َتَو َّلى َفُهَو ِفي الَّض َالِل اْلَبِع ْي ِد
hidup yang berlebihan. Marilah kita berbagi dan empati dalam اْلَعِظ ْيَم ِلي َو َلُك ْم َو ِلَجِم ْي ِع اْلُم ْس ِلِم ْيَن ِإَّن ُه ُه َو اْلَغ ُف ْو ُر الَّر ِح ْيُم.
kerangka solidaritas sosial untuk bahu membahu mewujudkan
masyarakat yang mapan dan sejahtera. Berkaitan dengan hal
inilah maka pada hari Idul Adha dan hari-hari Tasyriq (tanggal Khutbah II
11, 12, 13 Dzul Hijjah), diperintahkan kepada kita agar
melaksanakan ibadah kurban. Kurban itu diarahkan agar ُهللَا َأْك َبُر َاْلَح ْم ُد ِهلل َر ِّب اْلَعاَلِم ْيَن َأْش َهُد َأْن اَل ِإلَه ِإَّال ُهللا َو َأْش َهُد
dilakukan secara ikhlas, semata-mata mengharap keridhaan َالّلُهَّم َص ِّل، َأْر َس َلُه َر ْح َم ًة ِلْلَع اَلِم ْيَن،َأَّن ُم َح َّم ًدا َعْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه
Allah SWT. Ibadah itu dilaksanakan karena Allah, dan
َي ا َأُّيَه ا اَّل ِذ ْيَن، َع َلى َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْيَن
mengahrap keridhaan-Nya. Sedangkan daging kurbannya
آَم ُنْو ا اَّتُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن َقاَل ُهللا
َتَعاَلى ِفي ِكَتاِبِه اْلَك ِر ْيِم َ :يا َأُّيَها الَّناُس اْع ُبُدوْا َرَّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم
َو اَّلِذ يَن ِم ن َقْبِلُك ْم َلَعَّلُك ْم َتَّتُقوَن َو َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه
َو َس َّلَم :اَّتِق َهَّللا َح ْيُثَم ا ُك ْنَت َو َأْتِبِع الَّسِّيَئَة اْلَح َس َنَة َتْم ُح َها َو َخ اِلِق
الَّناَس ِبُخ ُلٍق َح َس ٍن َ .الّلُهَّم اْر َض َع ِن اْلُخ َلَف اِء الَّر اِش ِد ْيَن َو َعْن
َج ِم ْيِع الَّصَح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَعُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الِّiiد ْيِن ،
َالّلُهَّم ِإَّنا َنْس َأُلَك ِإْيَم اًنا َك اِم اًل َو َيِقْيًنا َص اِد ًقا َو َقْلًبا َخ اِش ًعا َو ِلَس اًنا
َذ اِك ًر ا َو َتْو َب ًة َنُص ْو ًح اَ ،الّلُهَّم اْغ ِف ْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت
َو اْلْم ُس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َاَألْح َي اِء ِم ْنُهْم َو اَأْلْم َو اِت ِإَّن َك َس ِمْيٌع
َقِرْيٌب ُمِج ْيُب الَّiدَع َو اِتَ ،الّلُهَّم َأْص ِلِح الُر َع اَة َو الَّرِعَّي َة َو اْج َع ْل
ِإْنُد ْو ِنْيِس َّيا َو ِدَي اَر اْلُم ْس ِلِم ْيَن آِم َن ًة َر ِخَّي ًةَ ،رَّبَن ا آِتَن ا ِفى الُّiد ْنَيا
َح َس َنًة َو ِفى اآْل ِخَر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ِ .عَب اَد ِهللا ُأْو ِص ْيُك ْم
َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا فِى الِّسِّر َو اْلَعَلِن َو َج اِنُبْو ا اْلَفَو اِح َش َم ا َظَهَر
ِم ْنَه ا َو َم ا َبَطَن ِ ،إَّن َهللا َي ْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِإْل ْح َس اِن َو ِإْيَت اِء ِذ ْي
اْلُق ْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَعَّلُك ْم
َتَذ َّك ُرْو َن َ ،و َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر ُ ،هللَا َأْك َبُر وِهلل اْلَح ْم ُد