Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TOLONG - MENOLONG

MATA KULIAH : STUDI HADITS


DOSEN PENGAMPU : Dr. SAHUDI,M.H.I.,M.Pd.I.

DISUSUN OLEH : ANI SUBKHIYATI,S.Ag


NIM: 161920211120001

MAHASISWA SEMESTER I
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MULTIKULTUR
PROGRAM PASCASARJANA IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA

0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial. Meskipun ia


merasa sebagai orang yang mampu, orang yang kaya maupun orang yang
kuat, suatu saat pasti akan memerlukan bantuan maupun pertolongan
orang lain. Oleh sebab itu, sikap saling tolong menolong seyogyanya
menjadi budaya atau kebiasaan bagi setiap individu, apalagi sebagai umat
Islam.
Namun sayangnya, di era modern seperti sekarang ini, khususnya
masyarakat yang tinggal di perkotaan, kebiasaan untuk saling tolong
menolong sepertinya mengalami penurunan. Gaya hidup masyarakat di
perkotaan seolah-olah hanya mementingkan kepentingan diri sendiri saja.
Padahal di sekelilingnya tentu ada orang lain, ada tetangga maupun
komunitas masyarakat lainnya yang suatu saat pasti butuh bantuan. Ada
juga fenomena sebagian masyarakat, ketika mereka mau membantu
terhadap orang lain, mereka kemudian memposting kegiatan itu ke media
sosial, sehingga seolah-olah mereka akan terkesan sebagai orang yang
peduli. Ada juga yang modelnya selalu menyumbang banyak, namun
harus dengan dipancing atau diumumkan digrup WA pada komunitasnya.
Kasus lainnya, ada oknum masyarakat yang mau menolong atau
memberikan bantuan, tapi sambil mengeluarkan kata-kata yang
menyakitkan terhadap penerima bantuan.
Hal seperti ini tentunya perlu dihindari, karena dalam tolong
menolong maupun memberikan bantuan, tentu ada aturannya yang
diajarkan dalam agama Islam, baik melalui Al-Quran maupun Al-Hadits.
Terlebih di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak kejadian
keluarga yang sedang mendapat musibah sakit Covid-19 ini justru malah
diasingkan, dijauhi dan sama sekali tidak mendapat bantuan maupun
perhatian dari masyarakat sekitar atau para tetangganya. Padahal agama

1
menganjurkan untuk saling tolong menolong, untuk saling mengunjungi
ketika ada yang sakit, meski untuk kondisi seperti saat ini tentu harus tetap
mematuhi protokol kesehatan, temasuk terhadap tetangga yang non-
muslim pun seharusnya diperlakukan secara sama. Namun sayangnya, ada
saja masyarakat yang apatis terhadap yang non-muslim.
Kemudian contoh lainnya di lingkungan keluarga, kadang orang tua
selalu sibuk dengan pekerjaannya atau sibuk dengan HP-nya dan kalau
dimintai tolong untuk membantu mengerjakan PR tidak mau atau marah-
marah. Padahal orang tua sendiri kadang-kadang juga minta bantuan anak
untuk mengambilkan barang, dan sebagainya.
Adanya fenomena-fenomena seperti di atas, tentu perlu disikapi,
apakah gaya hidup nafsi-nafsi dan tidak peduli dengan masyarakat lain di
sekelilingnya itu akibat tuntutan pekerjaannya di kantor/perusahaannya?
Ataukah karena pemahamannya terhadap ajaran agama yang kurang,
sehingga tidak mau peduli terhadap sesama, terhadap keluarga, termasuk
terhadap yang non-muslim? Atau ketika mau menolong, harus
dipublikasikan dan ada pula yang diiringi dengan kata-kata yang
menyakitkan terhadap penerima bantuan.
Dari beberapa pertanyaan itu, makalah ini mencoba menjelaskan
tentang bagaimana pandangan Islam tentang tolong menolong, lalu
bagaimana dampak atau manfaat dari tolong menolong itu sehingga
diharapkan kehidupan sosial masyarakat muslim akan semakin kuat, dan
akhlak muslim terhadap yang non-muslim juga semakin baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini antara lain meliputi:
a. Bagaimana pandangan Islam tentang tolong menolong?
b. Bagaimana manfaat dan dampak dari tolong menolong?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tolong Menolong dalam Pandangan Islam


Tolong menolong atau saling membantu dalam pandangan Islam
merupakan suatu hal yang diperintahkan oleh Allah SWT. Namun
harus menjadi catatan bahwa tolong menolong yang diperbolehkan
hanyalah tolong-menolong dalam hal kebaikan. Dalil yang menjelaskan
tentang tolong menolong ini antara lain terdapat dalam Surat Al-
Maidah ayat 2 yang berbunyi:

‫َو َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اْلِب ِّر َو ا لَّتْق ٰو ىۖ  َو اَل َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اِاْل ْثِم َو ا ْلُع ْد َو ا ِن ۖ  َو ا‬
‫َّتُقوا َهّٰللاۗ  ِاَّن َهّٰللا َش ِد ْيُد اْلِع َقا ِب‬
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat
siksa-Nya."1
Dari ayat di atas jelas disebutkan bahwa Allah SWT
memerintahkan untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan yang
beriringan ketakwaan kepada-Nya. Sebab, dalam ketakwaan terkandung
ridha Allah. Sementara saat berbuat baik, orang-orang akan menyukai.
Barang siapa memadukan antara ridha Allah dan ridha manusia, sungguh
kebahagiaannya telah sempurna dan kenikmatan baginya sudah
melimpah. Sebaliknya, Allah melarang untuk melakukan tolong
menolong dalam hal berbuat dosa dan dalam hal permusuhan. Ini sangat
jelas sekali, sebab jika melakukan tolong menolong dalam berbuat dosa
maupun dalam hal permusuhan, tentu akan mengakibatkan adanya orang
lain yang terlukai, tersakiti atau dirugikan, sehingga hal itu akan
mengundang murka Allah yang pada akhirnya akan timbul
ketidaktenangan dalam hati orang tersebut. Dan Allah mengancam
dengan azabnya yang sangat pedih bagi orang-orang yang melakukan

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depok: Cahaya Qur’an; 2008, hal.106.

3
tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Nabi Muhammad SAW dalam Shahih Buhkari 2264 mencontohkan
sikap saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan,
sebagaimana disebutkan:
‫َح َّد َث َن ا ُم َس َّدٌد َح َّد َث َن ا ُمْع َت ِم ٌر َع ْن ُح َم ْيٍد َع ْن َاَن ٍس َر ِض َي ُهّللا َع ْن ُه َق اَل َق اَل َر ُس ْو ُل‬
‫ِهّللا َص َّلى ُهّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم اْن ُصْر َاَخ اَك َظ اِلًما َاْو َم ْظ ُلْو ًما َق اُلْو َي ا َر ُس ْو ُل ِهّللا َه َذ ا‬
‫َن ْن ُصُرُه َم ْظ ُلْو ًما َفَك ْي َف َن ْن ُصُرُه َظ اِلًما َقاَل َت ئُخ ُذ َفْو َق َي َدْي ِه‬
Artinya: Telah menceritakan kepada Musaddad telah menceritakan
kepada kami Mu’tamir dari Humaid dari Anas r.a.berkata: Rasulullah
SAW bersabda: “Tolonglah saudaramu, baik dalam keadaan sedang
berbuat zhalim atau sedang teraniaya.” Mereka berkata: “Wahai
Rasulullah, kami akan menolong orang yang teraniaya. Bagaimana
menolong orang yang sedang berbuat zhalim?” Beliau menjawab:
“Pegang tangannya (agar tidak berbuat zhalim).”2
Sanad Shahih Bukhari 1163

BIOGRAFI PERAWI JALUR 1

Nama : Al Bara bin Aziz bin Al Harits Laqob :-

Kunyah : Abu Imarah Negeri Hidup : Kufah

Nasab : Al Anshariy Al Ausiy Negeri Wafat : Kufah

Kalangan : Sahabat Tahun Wafat : 72 H

Komentar Ulama Tentang Perawi:

Ibnu Hajar Al Atsqalani: Sahabat Adz Dzahabi : Shahabat

Jumlah Hadits yang diriwayatkan perawi:

Bukhari : 138 Ibnu Majah : 30


Muslim : 64 Darimi : 18
Tirmidzi : 50 Ahmad : 239

2
Sahudi, Studi Hadits (Kajian Hadits Multikultural), Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta; 2020, hal.
233.

4
Abu Daud : 44 Malik :2
Nasa’I : 53

Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa memberi bantuan atau


pertolongan kepada orang lain itu sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki. Seandainya dia orang kaya, maka ia bisa membantu orang lain
dengan harta kekayaannya. Seandainya ia pejabat atau penguasa, maka ia
bisa membantu orang lain dengan kewenangannya, seandainya ia orang
yang berilmu, ia bisa membantu orang lain dengan ilmunya, dan
seandainya hanya mempunyai tenaga, maka ia bisa membantu orang lain
dengan tenaganya. Bahkan kalau tak mampu dengan tenaga, dengan
mendoakan pun sudah termasuk membantu orang lain.
Dalam hadits Shahih Bukhari lainnya yaitu nomor 1163 disebutkan:

‫َح َّد َث َن ا َاُبْو اْلَو ِلْي ِد َح َّد َث َن ا ُش ْع َب ُة َع ْن اَاْلْش َع ِت َق اَل َس ِم ْع ُت ُم َع اِو َي َة ْب َن ُس َو ْي ِد ْب ِن‬
‫ُم َقِّر ٍن َع ْن اْلَبَر اِء ْب ِن َع اِز ٍب َر ِض َي ُهّللا َع ْن ُه َق اَل َاَمَر َن ا الَّن ِبُّي َص َّلى ُهّللا َع َلْي ِه‬
‫َو َس َّلَم ِبَس ْب ٍع َو َن َه اَن ا َع ْن َس ْب ٍع َاَمَر َن ا ِباِّت َب اِع اْلَج َن اِء ِز َو ِع َي اَدِة اْلَم ِر ْي ِض َو ِاَج اَب ِة‬
‫الَّد اِع ي َو َن ْص ِر اْلَم ْظ ُلْو ِم َو ِاْب َر اِر اْلَق َس ِم َو َر ِّد الَّس َالِم َو َت ْش ِم ْي ِت اْلَع اِط ِس َو َن َه اَن ا‬
‫َع ْن آِنَيِة اْلِفَّضِة َو َخ اَت ِم الَّذ َهِب َو اْلَح ِر ْي ِر َو الِّد ْي َب اِج َو اْلَق ِس ِّي َو اِاْلْس َت ْب َر ِق‬
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah
menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Asy’ats berkata: aku
mendengar Mu’awiyyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al Bara’ bin
‘Azib r.a. berkata: Nabi SAW memerintahkan kami tentang tujuh perkara
dan melarang kami dari tujuh perkara pula. Beliau memerintahkan kami
untuk: mengiringi jenazah, menjenguk orang yang sakit, memenuhi
undangan, menolong orang yang didhalimi, berbuat adil dalam
pembagian, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. Dan
Beliau melarang kami dari menggunakan bejana yang terbuat dari perak,
memakai cincin emas, memakai kain sutera kasar, sutera halus, baju

5
berbordir sutera dan sutera tebal.3
Sanad Shahih Bukhari 2264

BIOGRAFI PERAWI JALUR 1

Nama : Anas bin Malik bin An Nadlir Laqob :-


bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram

Kunyah : Abu Hamzah Negeri Hidup : Basyrah

Nasab : Al Anshariy Al Al Madaniy Negeri Wafat :-

Kalangan : Sahabat Tahun Wafat : 91 H

Komentar Ulama Tentang Perawi:

Ibnu Hajar Al Atsqalani: Sahabat Ibnu Hajar Al Atsqalani : Tsiqah

Jumlah Hadits yang diriwayatkan perawi:

Bukhari : 829 Ibnu Majah : 279


Muslim : 485 Darimi : 157
Tirmidzi : 367 Ahmad : 2189
Abu Daud : 257 Malik : 35
Nasa’I : 366

Pada hadits ini Rasulullah SAW lebih rinci lagi menjelaskan tentang
perintah berbuat kebaikan yang muaranya pada kegiatan tolong
menolong. Sebab, jika seseorang melakukan tujuh perkara yang
diperintahkan Rasulullah itu, maka suatu saat, bahkan bisa dipastikan
bahwa kebaikan itu juga akan kembali kepada dirinya. Kalaupun tidak
kembali kepada dirinya, maka kebaikan itu bisa Allah kembalikan kepada
keluarganya atau kepada anak keturunannya.
Sebagai contoh, bila selama hidupnya seseorang rajin takziah ketika
ada orang yang meninggal hingga mengiringi jenazahnya sampai ke
pemakaman, maka bisa dipastikan suatu saat ketika orang itu meninggal
3
Sahudi, Studi Hadits (Kajian Hadits Multikultural), Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta; 2020, hal.
223.

6
dunia akan banyak orang yang datang bertakziah dan mengantarkan ke
pemakaman. Begitu juga ketika selama hidup seseorang itu rajin
menjenguk saudara atau tetangga yang sedang sakit, maka ketika dia
sakit, akan banyak saudara dan tetangga pula yang datang menjenguknya.
Termasuk ketika sebelumnya seseorang itu rajin memenuhi memenuhi
undangan orang lain, maka dirinya yang punya hajat dan mengundang
orang lain, akan banyak pula tamu-tamu yang datang. Bahkan yang tidak
diundang pun akan berdatangan sebagai bukti ikatan persaudaraan yang
sudah terbangun selama ini.
Nilai pertolongan yang diberikan oleh seorang Muslim bukan
pada besar kecilnya pertolongan, akan tetapi keikhlasan dalam
memberikan pertolongan. Pertolongan yang diberikan kepada
seseorang senantiasa harus dijaga agar orang yang ditolong tersebut
tidak merasa dihina, direndahkan, dan disakiti hatinya.

Seorang Muslim yang suka menolong terhadap lainnya, maka


Allah SWT akan memberikan pertolongan kepadanya ketika ia
membutuhkan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah
SAW bersabda:

)‫َو ُهّللا ِفْي َعْو ِن اْلَم ْر ِء َم ا َك اَن ِفْي َعْو ِن َاِخ ْيِه (َر َو اُه َاْح َم د‬
“Dan Allah selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong
saudaranya”.4
Lalu bagaimana jika seorang muslim memberikan pertolongan
kepada yang non-muslim? Tolong menolong antarumat beragama dalam
pandangan Islam juga terkait dengan persoalan konsep toleransi.
Toleransi atau Toleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa
latin tolerare yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Pengertian
toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak
menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau
menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain. Toleransi juga
4
Mahrus As’ad, Al-Qur’an dan Hadits, Jakarta: Erlangga; 2009, hal.38.

7
dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai
antarkelompok atau antarindividu (perseorangan) baik itu dalam
masyarakat ataupun dalam lingkup yang lain. Sikap toleransi dapat
menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat
kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok
masyarakat. Toleransi terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk
sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling
merugikan kedua belah pihak. Contoh sikap toleransi secara umum antara
lain: menghargai pendapat mengenai pemikiran orang lain yang berbeda
dengan kita, serta saling tolong-menolong antar sesama manusia tanpa
memandang suku, ras, agama, dan antar golongan.5
Toleransi sudah dipaparkan dalam Al-Qur’an secara komprehensif
yang merupakan dasar hukum Islam, di antaranya Allah menjelaskan
dalam surat Al-Kafirun dari ayat 1 sampai ayat 6. Dari surat Al-Kafirun
ini sangat jelas bahwa batasan toleransi adalah tidak berkenaan dengan
masalah aqidah dan ibadah. Toleransi yang diperbolehkan adalah dalam
hal mu’amalah. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Mumtahanah
ayat 8 yang berbunyi:
‫اَل َيْنٰه ٮُك ُم ُهّٰللا َع ِن اَّلِذ ْيَن َلْم ُيَق ا ِتُل ْو ُك ْم ِفى الِّدْيِن َو َلْم ُيْخ ِرُج ْو ُك ْم ِّم ْن ِدَي ا ِرُك ْم َاْن‬
‫َتَبُّر ْو ُهْم َو ُتْقِس ُطْۤو ا ِاَلْيِهْم ۗ  ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب اْلُم ْقِسِط ْيَن‬
"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak
mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang berlaku adil."6
Dari paparan ayat Al-Quran maupun Hadits di atas, di era pandemi
Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, sebagai umat Muslim
perlu menghayati dan mengaplikasikan ajaran agama ini dengan baik.
Sebagai contoh, pada masa pandemi Covid-19 ini, banyak sekali orang
yang membutuhkan pertolongan. Saat sebuah keluarga terpapar virus
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Toleransi
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depok: Cahaya Qur’an; 2008, hal.550.

8
Covid-19, mereka harus melakukan isolasi mandiri dan tidak bisa keluar
rumah untuk membeli kebutuhan mereka. Pada saat itulah, sudah
seharusnya orang yang dalam keadaan sehat membantu mereka dengan
memberikan apa yang mereka butuhkan. Misalnya ketika keluarga itu
membutuhkan obat atau makanan, maka bisa ditolong dengan
memberikan obat maupun makanan sesuai dengan dan dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan yang baik. Selain mendapatkan pahala,
memberikan bantuan kepada orang yang sedang membutuhkan juga akan
memberikan rasa kesenangan sendiri, karena sudah bermanfaat bagi
orang lain. Demikian juga orang yang ditolong akan merasa senang
karena kebutuhannya bisa terpenuhi.
Membantu orang lain bukan hanya dalam bentuk harta atau materi
saja, tetapi bisa dalam bentuk tenaga dan pikiran. Hal ini dapat
dicontohkan ketika keluarga yang sedang melakukan isolasi mandiri
tersebut ingin membeli obat atau makanan tetapi kita tidak punya uang,
kita bisa menolong untuk membelikan saja tetapi uang dari mereka.
Kemudian ketika mereka sedang isolasi mandiri dan bingung harus
melakukan apa, kita bisa memberikan nasehat atau perhatian kepada
mereka agar mereka tetap tenang dan tidak merasa sendiri. Pengalaman
nyata dari tetangga yang pernah menjalani isolasi di rumah sakit, mereka
sangat senang dan terhibur jika kita telepon untuk tanya kabar maupun
untuk ngobrol-ngobrol. Dengan kita memberikan dukungan, maka
mereka akan merasa diperhatikan dan memiliki semangat untuk sembuh.
Terkadang kita berpikir bahwa bantuan yang kita berikan kepada orang
lain itu kecil, tetapi bisa jadi apa yang telah kita lakukan itu sangat berarti
bagi orang lain. Untuk itu marilah kita biasakan untuk selalu membantu
orang lain, meskipun dari hal kecil sekalipun.
Cara menumbuhkan sikap tolong menolong dari hal-hal kecil bisa
dimulai dari keluarga. Misalnya ketika seorang ibu minta tolong kepada
anaknya dapat dikondisikan seperti dialog sederhana berikut: “Adek,
Bunda boleh minta tolong ambilkan buku di atas meja?” “Terima kasih,

9
ya.”
Sekecil apapun bantuan yang diberikan anak, selalu ucapkan terima
kasih. Dengan demikian, anak tahu bahwa perbuatannya dihargai, dan ia
pun tentu senang untuk melakukannya lagi. Hal-hal sederhana seperti
inilah yang dapat menumbuhkan semangat anak untuk saling menolong.
Ya, meski terlahir sebagai makhluk sosial, bukan berarti kemampuan
tolong-menolong dengan serta-merta dikuasai anak. Anak tetap perlu
diajarkan dan dilatih. Untuk itu, orang tua juga harus menciptakan
kondisi yang merangsang semangat tolong-menolong pada anak.
Tanamkan hal-hal positif dalam kesehariannya, misalnya dengan
menggunakan kata-kata positif saat memintanya melakukan sesuatu. Cara
lain, orang tua juga bisa mengajak anak ke panti asuhan atau memberikan
bantuan ke tempat-tempat bencana alam. Kegiatan-kegiatan positif
seperti inilah yang akan terus diingatnya.

B. Manfaat Tolong Menolong


Salah satu kegiatan bersosial yang harus dilakukan antar sesama dari
dulu sampai sekarang dan seterusnya adalah tolong menolong. Kegiatan
tolong menolong sudah menjadi keharusan khususnya bagi yang sanggup
untuk melaksanakannya. Tidak hanya membantu sesama seperti teman,
tetangga, keluarga bahkan orang yang tidak dikenal, namun kegiatan
tolong menolong juga memiliki banyak manfaat lain untuk diri sendiri dan
tentunya bagi orang lain. Sebagaimana dilansir dari situs
https://manfaat.co.id bahwa manfaat tolong- menolong itu ada 13 point,
yaitu: 7
1. Menyelesaikan masalah lebih cepat.
Apabila sebuah masalah atau kegiatan dikerjakan bersama-sama tidak
hanya melibatkan satu orang saja, maka masalah atau kegiatan itu akan
lebih cepat diselesaikan dalam waktu yang singkat, sehingga membuat
kegiatan tolong-menolong ini juga sangat dianjurkan.

7
https://manfaat.co.id/manfaat-tolong-menolong

10
2. Menurunkan tekanan darah.
Untuk Anda yang memiliki resiko penyakit jantung atau hipertensi, cara
mengatasi penyakit tersebut yang biasa dilakukan adalah dengan
mengurangi asupan daging merah atau menjauhi stress dari kehidupan
sehari-hari. Akan tetapi, dengan melakukan kegiatan tolong-menolong
sebagai salah satu rutinitas, maka bisa menurunkan hipertensi hingga
mencapai 40 persen yang setidaknya dilakukan 200 jam dalam satu tahun.
Hal ini bisa terjadi karena lebih banyak kesempatan yang bisa digunakan
untuk bersosialisasi sekaligus membantu meringankan kesepian serta rasa
stress seseorang.
3. Meningkatkan harga diri.
Lebih sering melakukan kegiatan tolong menolong juga bisa meningkatkan
harga diri. Penjelasan para ahli menyangkut hubungan antara harga diri
dan kegiatan tolong menolong adalah karena terjadinya peningkatan
hubungan sosial sehingga dengan lebih sering menolong sesama secara
teratur, maka anda bisa semakin berkultivasi lebih baik lagi.
4. Menjalin persahabatan erat.
Berbuat kebaikan seperti menolong juga akan membangun ikatan
persahabatan supaya lebih langgeng sekaligus juga memberikan energi
positif untuk orang lain yang nantinya juga akan mempengaruhi teman
atau sahabat anda sehingga persahatan juga semakin meningkat. Antara
pihak yang menolong dan ditolong tersebut akan berkontribusi sama
banyaknya dalam mempererat persahabatan dan juga saling
menguntungkan satu sama lain.
5. Lebih menghargai diri sendiri.
Dengan melakukan kegiatan tolong menolong orang lain, kita tidak hanya
menghargai orang yang sedang atau akan kita tolong, akan tetapi juga
berarti kita menghargai diri sendiri. Menghargai diri sendiri yang
dimaksud adalah menghargai dalam bentuk makhluk sosial yang
mempunyai banyak teman, mempunyai hubungan baik dengan orang lain

11
dan lebih berguna untuk kehidupan di dunia dan ini sekaligus akan
menumbuhkan rasa percaya diri untuk kehidupan sehari-hari.
6. Menciptakan rasa nyaman di hati.
Saat kita melakukan kegiatan tolong menolong, maka akan timbul
perasaan yang senang, nyaman dan juga bangga sebab secara alamiah
manusia selalu ingin memiliki manfaat bagi sesama walau hanya dalam
bentuk bantuan kecil. Dari sebuah studi psikologi juga menyebutkan jika
perbuatan tolong menolong juga akan memicu bagian dari otak untuk
menciptakan rasa penghargaan dan juga nyaman pada diri sendiri.
7. Menularkan perbuatan baik pada orang lain.
Saat kita menolong seseorang, maka secara tidak langsung juga akan
memacu orang lain untuk ikut berkegiatan tolong menolong dalam
membantu sesama. Orang lain yang secara kebetulan melihat perbuatan
tolong menolong yang kita lakukan pada orang lain akan mendapat energi
positif untuk ikut melakukan perbuatan baik tersebut dan akan terus
menularkan pada orang lain.
8. Memberikan rasa pembaruan.
Melakukan kegiatan tolong menolong akan memberi pengajaran untuk
membantu diri sendiri. Apabila anda sudah pernah mengalami kasus yang
sulit atau pernah menolong orang lain yang sedang mengalami kesulitan,
maka rasa pembaruan akan timbul secara otomatis. Dari penelitian yang
dilakukan di University of Texas membuktikan jika tolong menolong yang
dilakukan dengan sukarela akan lebih meningkatkan sumber daya sosial
dan juga psikologis yang mampu melawan suasana negatif di dalam hati.
9. Merasa lebih bersyukur.
Tolong menolong juga akan memberikan perspektif untuk situasi yang
dialami diri sendiri dan juga lebih memberi pengajaran untuk menghargai
apa yang sudah kita miliki. Dalam Global One Foundation memberi
gambaran relawan sebagai cara untuk memberikan rasa bersyukur lebih
mendalam saat kita lebih mengenal banyak apa yang sudah menjadi

12
sebuah pemberian atau berkat positif pada hidup kita saat sering
melakukan kegiatan tolong menolong tersebut.
10. Menemukan kedamaian batin.
Semakin sering seseorang melakukan kegiatan tolong menolong, maka
juga akan menjadi pembersih dari hati dan kepala. Dalam sebuah studi
yang dilakukan oleh United Health Group membuktikan jika 78 persen
sukarelawan yang melakukan kegiatan tolong menolong mendapatkan
penurunnan tekanan pada diri mereka dan lebih tenang serta damai jika
dibandingkan dengan orang yang tidak pernah melakukan kegiatan tolong
menolong seumur hidup mereka.
11. Memperluas tujuan hidup.
Membantu seseorang untuk keluar dalam suatu situasi, permasalahan atau
persoalan akan membuat diri sendiri lebih dihargai dan juga terpenuhi.
Seseorang yang sering berpatisipasi dalam kegiatan tolong menolong
secara sukarela akan merasa lebih berdaya dibandingkan dengan mereka
yang tidak pernah melakukannya. Dari sebuah studi yang sudah dilakukan
membuktikan jika kegiatan tolong menolong akan lebih memperkaya
tujuan hidup mereka masing-masing sesudah akhirnya berhasil menolong
sesama.
12. Meringankan beban orang lain.
Beban berat yang membuat seseorang menderita dan sedih akan terasa
ringan apabila beban tersebut dibantu oleh orang lain sehingga membuat
kesusahan dan kesedihan orang tersebut menjadi hilang.
13. Mendapat dukungan saat membutuhkan.
Jaringan sosial kuat yang dihasilkan lewat memberikan perhatian serta
pertolongan pada sesama juga akan memberikan manfaat tambahan. Saat
kita melakukan kegiatan tolong menolong pada sesama, maka anda juga
akan mendapatkan kemungkinan yang lebih besar saat anda sedang
membutuhkan sebuah bantuan seperti contohnya sedang mengalami
sebuah penyakit atau merasa kehilangan di dalam hidup. Sebuah riset yang
sudah dilakukan di Universitas Harvard selama 20 tahun sudah berhasil

13
memetakan ribuan orang dan memperlihatkan jika mereka yang sudah
menolong orang lain cenderung berada di tengah lingkaran jaringan sosial
mereka sedangkan bagi yang tidak akan berada jauh di pinggir jaringan
sosial seiring dengan perubahan yang terjadi di jaringan sosial itu.
Bersikap tanpa pamrih dalam melakukan kegiatan tolong menolong
terhadap orang lain sudah terbukti bisa memberikan dampak positif tidak
hanya untuk kesehatan secara fisik, namun juga kesehatan mental yang
akan membuat anda lebih panjang umur sehingga harus secara sering
dilakukan mulai dari sekarang dan seterusnya.

Perbuatan tolong-menolong juga sangat besar pengaruhnya


(dampaknya) terhadap kehidupan manusia, di antaranya adalah:
a. Menumbuhkan dan memupuk ikatan persaudaraan yang kokoh.
b. Menjaga ikatan persaudaraan yang sudah terjalin.
c. Menumbuhkan rasa kasih sayang di antara orang yang menolong dan orang
yang ditolong.
d. Terciptanya lingkungan (rumah, keluarga dan masyarakat) yang tenteram
dan harmonis.
e. Menghilangkan rasa permusuhan dan dendam yang pernah tertanam pada
diri seseorang.
f. Disukai dan disayangi oleh sesama manusia.
g. Orang yang suka tolong-menolong akan selalu dicintai Allah SWT dan
kehidupannya akan dipermudah oleh-Nya.8
Itulah di antara akibat atau dampak yang bisa ditimbulkan dari perbuatan
saling tolong menolong. Oleh sebab itu, sebagai orang yang beriman kita harus
selalu menolong orang lain yang memerlukan pertolongan, baik itu saudara
maupun bukan, seagama maupun tidak. Suatu saat jika kita membutuhkan
pertolongan, maka Allah akan memudahkan datangnya pertolongan kepada kita,
siapapun yang menjadi perantaranya.

8
Delvia Sugesti, https://pbpp.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPB/article/viewFile/7872/6758

14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, bisa ditarik beberapa kesimpulan penting dari
perbuatan tolong-menolong, antara lain:
 Perbuatan tolong-menolong merupakan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah
SWT, namun dengan catatan bahwa tolong-menolong yang diperbolehkan
adalah tolong menolong dalam hal kebaikan. Sebagaimana dijelaskan dalam
Surat Al-Maidah ayat 2 yang artinya: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah
sangat berat siksa-Nya."
 Rasulullah SAW dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu
hadits nomor 163 menjelaskan bahwa beliau memerintahkan tujuh perkara
yang harus dilakukan oleh orang Islam. Ketujuh perkara ini semuanya
bermuara pada perbuatan tolong menolong, antara lain: mengiringi jenazah,
menjenguk orang yang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang
didhalimi, berbuat adil dalam pembagian, menjawab salam dan mendoakan
orang yang bersin.
 Memberikan pertolongan kepada orang non-muslim bukan hal yang dilarang,
namun diperbolehkan karena batasan dalam bertoleransi cukup jelas yaitu tidak
ada toleransi dalam hal aqidah dan ibadah, sedangkan dalam hal mu’amalah
diperbolehkan bahkan dianjurkan.
 Tolong menolong mempunyai banyak manfaat, antara lain: Menyelesaikan
masalah lebih cepat, menurunkan tekanan darah, meningkatkan harga diri,
menjalin persahabatan erat, lebih menghargai diri sendiri, menciptakan rasa
nyaman di hati, menularkan perbuatan baik pada orang lain, memberikan rasa
pembaruan, merasa lebih bersyukur, menemukan kedamaian batin, memperluas
tujuan hidup, meringankan beban orang lain, dan mendapat dukungan saat
membutuhkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

- Departemen Agama RI (2008), Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depok:


Cahaya Qur’an.
- Sahudi (2020), Studi Hadits (Kajian Hadits Multikultural), Yogyakarta:
Idea Press Yogyakarta.
- Mahrus As’ad (2009), Al-Qur’an dan Hadits, Jakarta: Erlangga.
- https://manfaat.co.id/manfaat-tolong-menolong
- https://id.wikipedia.org/wiki/Toleransi
- https://pbpp.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPB/article/viewFile/
7872/6758

16

Anda mungkin juga menyukai