Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN AGAMA DAN BUDAYA

KELOMPOK 1

Siti Nurul Qotimah


Muslimin

Dosen Pengampu : Dr. H. Miftahul Huda, S.HI., MH.

Mata Kuliah
Pemikiran dan Peradaban Islam Multikultural
A. LATAR BELAKANG

Agama dan kebudayaan mempunyai kedudukan masing-masing dan tidak dapat disatukan,
karena agamalah yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada kebudayaan. Dilihat dari
segi Agama dan budaya sering kali banyak di salah artikan oleh orang- orang yang belum
memahami bagaimana menempatkan posisi Agama dan posisi budaya pada suatu kehidupan.
Terkadang masih ada segelintir masyarakat yang mencampur adukkan nilai-nilai Agama dengan
nilai-nilai budaya, padahal kedua hal tersebut tentu saja tidak dapat seratus persen disamakan,
bahkan mungkin berlawanan.

B. RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian Agama dan Budaya?
Bagaimana hubungan Agama dan Budaya?
Bagaimana contoh hubungan Agama dan Budaya
PENGERTIAN AGAMA
Pengertian agama dalam bahasa sansekerta “a” tidak “gama” Kacau, artinya bahwa Agama tidak kacau (teratur).
Menurut Daradjat agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya,
bahwa sesuatu lebih tinggi dari pada manusia. Hadikusuma dalam Bustanuddin Agus Agama sebagai ajaran yang
diturunkan oleh Tuhan untuk petunjuk bagi umat dalam menjalani kehidupannya

Pengertian agama adalah suatu simbol-simbol atau keyakinan yang diturunkan oleh Tuhan kepada manusia untuk
diyakini dan di kerjakan sesuai dengan aturan-aturan yang sudah di tentukan sebagai petunjuk baik di dunia
ataupun di akhirat nantinya
FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIA
 Bersifat Edukatif
 Berfungsi Penyelamat
 Berfungsi Sebagai Pendamaian
 Berfungsi Sebagai Kontrol Sosial
 Berfungsi Sebagai Pemupuk Solidaritas
 Berfungsi Transformatif
 Berfungsi Kreatif
 Berfungsi Sublimatif
PENGERTIAN BUDAYA
Kuntjaraningrat berpendapat bahwa “kebudayaan” berasal dari kata sansekerta buddhayah bentuk jamak dari
buddhi yang berarti budi atau akal, sehingga menurutnya kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan budi dan akal, ada juga yang berpendapat sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi-
daya yang artinya daya dari budi atau kekuatan dari akal.

Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia
untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat
UNSUR-UNSUR BUDAYA
 Sistem Bahasa
 Sistem Pengetahuan
 Sistem Sosial
 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
 Sistem Mata Pencaharian Hidup
 Sistem Religi
 Kesenian
HUBUNGAN AGAMA DAN BUDAYA
Hubungan agama dan kebudayaan, Agama mempengaruhi sistem kepercayaan serta
praktik-praktik kehidupan. Sebaliknya kebudayaan pun dapat mempengaruhi agama,
khususnya dalam hal bagaimana agama diinterprestasikan atau bagaimana ritual-
ritualnya harus dipraktikkan.

Tidak ada agama yang bebas budaya dan apa yang disebut Sang -Illahi tidak akan
mendapatkan makna manusiawi yang tegas tanpa mediasi budaya, dalam masyarakat
Indonesia saling mempengaruhi antara agama dan kebudayaan sangat terasa. Praktik
inkulturasi dalam upacara keagamaan hampir umum dalam semua agama.
CONTOH HUBUNGAN AGAMA DAN BUDAYA
Di dalam majlis Dzikir melakukan Tahlilan atau Yasinan, hal tersebut adalah budaya. Budaya tersebut
pertahankan oleh masyarakat setempat karena tidak bertentangan dengan Agama sampai saat ini. Dan agama
juga mengajurkan hal tersebut. Artinya bahwa selama budaya itu baik maka tidak menjadi masalah dalam
kehidupan manusia.

Dupa juga terkadang di gunakan dalam majlis dzikir untuk pengharum ruangan. Dan lain sebagainya

‫ﻣﺴﺌﺔﻠ ﺝ ﺍﺧﺮﺍﻕ ﺍﻟﺒﺨﻮﺭ ﻋﻨﺪ ﺫﻛﺮ ﺍﻪﻠﻟ ﻭ ﺤﻧﻮﻩ ﻛﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﻭ ﺠﻣﻠﺲ ﺍﻟﻌﻢﻠ ﻪﻟ ﺍﺻﻞ ﻰﻓ ﺍﻟﺴﻨﺔﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺍﻥ ﺍﻟﻨﻰﺒ ﺻﻰﻠ ﺍﻪﻠﻟ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻢﻠ ﺤﻳﺐ‬
(‫ﺍﻟﺮﺢﻳ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﺍﺤﻟﺴﻦ ﻭ ﺤﻳﺐ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﻭ ﻳﺴﺘﻌﻤﻠﻬﺎ ﻛﺜﺮﻴﺍ )ﺑﻠﻐﺔ ﺍﻟﻄﻼﺏ ﺹ‬
Artinya:
“Membakar dupa atau kemenyan ketika berdzikir pada Allah
dan sebagainya seperti membaca al-Qur’an atau di majlis-
majlis ilmu, mempunyai dasar dalil dari al-Hadits yaitu dilihat
dari sudut pandang bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad
Saw menyukai bau wangi dan menyukai minyak wangi dan
beliau pun sering memakainya .” (Bulghat ath-Thullab halaman
53-54).
SEKIAN…….

WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai