Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENOLONG ATAU

MEMANFAATKAN?: Telaah Perspektif Agama Islam Terhadap Eksploitasi


Kemiskinan
Disusun Oleh :

Nama Peneliti : 1. Aurellia Niquita


Wardhana
2. Delia Vernanda Makmur
Bidang Penelitian : Ilmu Keagamaan Islam
Jenjang : MTs
Nama Pembimbing : Siti Maryam, M.Pd

DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM
DIREKTORAT KSKK MADRASAH
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

(MTs Negeri 15 Jakarta)


2023

1
Proposal Penelitian
Judul
Pemanfaatan Media Sosial untuk Menolong atau Memanfaatkan?: Telaah Perspektif
Agama Islam Terhadap Eksploitasi Kemiskinan
Bidang Penelitian: Ilmu Keagamaan Islam

Nama Peneliti: Aurellia Niquita Wardhana dan Delia Vernanda Makmur


Asal Madrasah: MTs Negeri 15 Jakarta
Latar Belakang Masalah
Digital Era, adalah suatu masa yang sangat tepat untuk menggambarkan situasi saat ini.
Salah satu bentuknya adalah menjamurnya media sosial. Dapat dipastikan bahwa hampir
setiap orang tidak terlepas dengan media sosial. Media sosial dijadikan suatu platfrom
dalam mengumpulkan individu maupun komunitas yang dapat berkomunikasi dan
berinteraksi satu sama lain tanpa batas ruang dan waktu, juga dapat mempermudah
penggunanya untuk dapat berpartisipasi, berbagi, dan memberi informasi.
Sayangnya penggunaan media sosial bisa digunakan untuk berbagai kepentingan baik
maupun tidak baik. Terkadang kepentingan yang baik dijalankan dengan berbagai cara
sampai mengganggu kenyamanan orang lain bahkan melanggar batas etika. Seperti halnya
yang terjadi belakangan ini adanya meminta sedekah melalui WhatsApp. Meminta sedekah
via WhatsApp merupakan tindakan yang menyebabkan keresahan dan ketidaknyamanan
bagi si penerima pesan dikarenakan pesan berasal dari orang yang belum dikenal..
Di sisi lain Islam mengajarkan kita untuk saling tolong-menolong. Tolong-menolong.
Dalam ajaran Agama Islam dianjurkan, seperti dijelaskan pada surah Al-Maidah ayat (2);

‫ان َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَاب‬


ِ ‫اونُوا َعلَى اِإْل ْث ِم َو ْال ُع ْد َو‬
َ ‫ َواَل تَ َع‬X‫ َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق َوى‬X‫َوتَ َعا َونُوا‬

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengejakan kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah
sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.”
Dan dijelaskan pada hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yaitu;
‫ب يَوْ ِم ْالقِيَا َم ِة َو َم ْن يَس ََّر َعلَى ُم ْع ِس ٍر‬
ِ ‫س هللاُ َع ْنهُ ُكرْ بَةً ِم ْن ُك َرا‬ َ ‫ب ال ُّد ْنيا َ نَ ْف‬
ِ ‫س ع َْن ُمْؤ ِم ٍن ُكرْ بَةً ِم ْن ُك َرا‬ َ َّ‫َم ْن نَف‬
َ‫يَ َّس َر هللاُ َعلَ ْي ِه فِى ال ُّد ْنيَا َوااْل َ ِخ َر ِة َو َم ْن َستَ َر ُم ْسلِ ًما َست ََرهُ هللاُ فِى ال ُّد ْنيَا َوااْل َ ِخ َر ِة َوهللاُ فِى عَوْ ِن ْال َع ْب ِد َما َكان‬
َ‫ َر َواهُ ُم ْسلِ ٌم ع َْن اَبِى هُ َر ْي َرة‬.‫ْال َع ْب ُد فِى عَوْ ِن اَ ِخي ِه‬

Artinya: “Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah
akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan
penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat.

2
Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan
akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong
saudaranya.” (HR. Muslim).

Penulis tertarik untuk meneliti fenomena ini, karena di dalam kehidupan bermasyarakat
dijumpai banyak orang yang tidak beruntung dijadikan ide bagi lembaga atau perseorangan
untuk untuk kampanye meminta bantuan. Akan tetapi, perlu dicatat juga bahwa banyak
oknum menggunakan penggalangan dana untuk keuntungan pribadi dan mengekspoitasi
kemiskinan untuk mendapatkan aliran dana dari para penyumbang. Terkadang penggalang
dana menampilkan objek foto orang lain guna menarik simpati para pembacanya. Oleh
karenanya, peneliti tertarik meneliti fonemena ini untuk mengetahui pandangan ulama
tentang memberi sedekah melalui media sosial dan alasan para ulama mengenai pendapatnya
tersebut juga untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap fenomena tersebut dengan
judul penelitian: “Pemanfaatan Media Sosial untuk Menolong atau Memanfaatkan?: Studi
Kasus Telaah Perspektif Agama Islam Terhadap Eksploitasi Kemiskinan” agar kaum
muslimin mempunyai pegangan baik menyumbang ataupun tidak terhadap permintaan
sedekah melalui media sosial.

Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian


Rumusan masalah
1. Bagaimana pandangan para ulama dalam hal memberi sedekah pada orang miskin
dan ditayangkan pada media sosial?
2. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap fenomena meminta sedekah dan
ditayangkan pada media sosial?

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pandangan dalam hal memberi sedekah pada orang
miskin dan ditayangkan pada media sosial.
2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadap fenomena meminta
sedekah dan ditayangkan pada media sosial.

Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk mengetahui pandangan dan pendapat para ulama terhadap fenomena memberi
sedekah melalui media sosial.
2. Bagi Pemberi Sedekah
Untuk menambah wawasan perspektif Islam dalam memberikan sedekah melalui
media sosial.

3
3. Bagi Penggalang dana
Sebagai bahan pertimbangan untuk memecahkan masalah mengenai meminta sedekah
dan menayangkannya pada media sosial.
4. Bagi Peneliti Lainnya
Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya sehingga dapat dikembangkan pada
penelitian berikutnya.

Kajian Teori
Penelitian mengenai pemanfaatan media sosial untuk menolong atau memanfaatkan
terhadap eksploitasi kemiskinan dalam perspektif agama Islam dapat melibatkan beberapa
teori dan konsep, di antaranya;
1. Teori Penerima Manfaat: Teori ini menekankan pentingnya memperhatikan kebutuhan
dan perspektif penerima manfaat dalam merancang program atau kegiatan bantuan.
Dalam konteks penelitian ini, teori penerima manfaat dapat membantu untuk memahami
kebutuhan orang yang mengalami kemiskinan dan bagaimana media sosial dapat
membantu dalam memenuhi kebutuhan mereka.
2. Teori Penyebaran Informasi: Teori ini menggambarkan bagaimana informasi disebarkan
melalui jaringan sosial dan bagaimana pesan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku.
Dalam konteks penelitian ini, teori penyebaran informasi dapat membantu untuk
memahami bagaimana media sosial dapat digunakan untuk menginformasikan
masyarakat tentang masalah kemiskinan dan bagaimana mereka dapat membantu.
3. Teori Partisipasi Masyarakat: Teori ini menggambarkan bagaimana informasi
disebarkan melalui jaringan sosial dan bagaimana pesan dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku. Dalam konteks penelitian ini, teori penyebaran informasi dapat membantu
untuk memahami bagaimana media sosial dapat digunakan untuk menginformasikan
masyarakat tentang masalah kemiskinan dan bagaimana mereka dapat membantu.
Tinjauan Pustaka / Penelitian Terdahulu
A. Konsep Tolong menolong dalam Islam
- Dalil
Tolong menolong adalah salah satu konsep ajaran Islam yang tertuang dalam Qur’an
Surat Al-maidah ayat 2, yang berbunyi:

ِ ‫َو َت َع َاو ُنوا َعلَى ْال ِبرِّ َوال َّت ْق َوى َواَل َت َع َاو ُنوا َعلَى اِإْل ْث ِم َو ْالع ُْد َو‬
‫ان َوا َّتقُوا هَّللا َ ِإنَّ هَّللا َ َشدِي ُد ْال ِع َقاب‬
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengejakan kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada
Allah sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.”
- Siapa Yang Wajib Ditolong
Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran an-Nasimiyyah,
Semarang dalam sebuah artikel menyimpulkan bahwa diprioritaskan sedekah kepada

4
keluarga, sanak saudara terdekat jika mereka adalah lebih utama dari pada sedekah
kepada orang lain jika memang mereka mempunyai kategori fakir, miskin, atau gharim
(orang yang banyak utangnya). Pengertian “tidak mampu” di sini mengacu pada
standar sangat rendah, yaitu batas orang berhak menerima zakat, bukan tidak mampu
secara strata sosial yang masing-masing wilayah bisa jadi berbeda sudut pandangnya. 
- Etika dalam Tolong – Menolong
1. Tolong menolong harus dalam hal kebaikan dan takwa bukan dalam hal
keburukan dan permusuhan
2. Tidak mengemis atau meminta-minta mengharap belas kasihan orang lain.
3. Tidak melampaui batas

B. Media Sosial
- Definisi
Media sosial online atau disebut jejaring sosial online bukan media massa online
karena media sosial memiliki kekuatan yang sangat memengaruhi opini publik yang
berkembang dalam masyarakat. Penggalangan dukungan atau gerakan massa dapat
terbentuk karena kekuatan media online, terbukti mampu membentuk opini, sikap dan
perilaku publik atau masyarakat.

3. Eksploitasi Kemiskinan
- Eksploitasi
(Martaja dalam Rahman, 2007) menjelaskan bahwa eksploitasi adalah suatu penggunaan
pemanfaatan seseorang dengan cara yang tak etis demi keuntungan pribadi.
- Kemiskinan
Kemiskinan berasal dari kata “miskin” yang berarti tidak berharta benda dan serba
kekurangan, Di definisikan oleh Departemen Sosial dan Biro Pusat Statistik sebagai
ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasa minimal hidup layak
(BPS dan Depsos, 2002).

4. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Arya, dkk dari penelitian dalam jurnal yang berjudul
“KOMODIFIKASI KEMISKINAN DALAM TELEVISI INDONESIA: Studi Kompratif
antara Program “Jika Aku Menjadi” Di Trans TV Dengan Program “Bedah Rumah” Di
RCTI.” (2013). Dari hasil penelitian yang menggunakan mix metshods memperlihatkan
bahwa reality show “Jika Aku Menjadi” dan “Bedah Rumah” secara kualitatif telah
menunjukkan proses komodifikasi kemiskinan dalam momen dramatis. Persamaan
penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang komodifikasi kemiskinan. Namun
penelitian kami memfokuskan pada pemanfaatan sosial media apakah untuk menolong atau

5
memanfaatkan dan kaitannya dengan terhadap eksploitasi kemiskinan dalam perspektif
Islam.
Penelitian lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Galih Akbar Prabowo (2022)
dalam jurnal yang berjudul “KOMODIFIKASI SEDEKAH DI MEDIA YOUTUBE”. Dari
penelitian ini dihasilkan kesimpulan bahwa komodifikasi terhadap fenomena sedekah yang
dilakukan oleh konten kreator media youtube melalui tiga tahap, yakni tahap pra produksi,
tahap produksi, dan tahap pasca produksi, pada dasarnya termasuk dalam bentuk
komodifikasi konten. Persamaan dengan peneliatan kami adalah sama-sama membahas
sedekah di media sosial. Perbedaan dengan penelitian kami adalah pada objek platform
media sosialnya, pada penelian kami sedekah dalam media sosial whatsapp.

Hipotesis (Jika ada)

Metode Penelitian
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
kualitatif adalah rumusan masalah yang menjadi pedoman penelitian untuk
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas
dan mendalam. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy.J.Moeleong, metode
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif berfokus pada
fenomena sosial, mengungkapkan perasaan dan pendapat partisipan dalam penelitian.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini para pengguna aplikasi media sosial whatsapp dengan purposive
sampling yakni pengguna yang pernah menerima pesan meminta sedekah melalui
whatsapp.

C. Teknik dan Alat Pengumpul Data


Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui studi wawancara dan
dokumentasi

1. Studi Dokumentasi
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini yaitu dokumentasi
dengan mencari data mengenai suatu hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto,
2010:274). Melalui studi dokumentasi digunakan untuk mengetahui pandangan para ulama

6
atas sikap muslim yang mengabaikan atau memberi sedekah untuk orang miskin.

2. Wawancara
wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan melalui lisan kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2014: 142). Metode ini digunakan untuk mengetahui pandangan
masyarakat terhadap fenomena meminta sedekah melalui media sosial whats App.

D. Rencana Analisis Data


Tahapan analisis data dalam penelitian kami mengacu pada Miles dan Huberman (1984:21-
23 dalam Emzir, 2012) yaitu ada tiga macam kegiatan dalam analisis kualitatif, diantaranya:
a. Reduksi data
b. Model Data (Data Display)
c. Penarikan/ Verifikasi Kesimpulan
Peneliti melakukan analisis deskriptif setiap pertanyaan dalam wawancara untuk
mengetahui gambaran pendapat masyarakat terhadap sedekah melalui media sosial. Setelah
itu data dicocokan dengan teori dari pandangan ulama atas topik tersebut untuk kemudian
diambil kesimpulan dan menjawab pertanyaan bagaimana pendangan ulama atas memberi
sedekah kepada fakir miskin melalui media sosial dan bagaimana pandangan masyarakat
atas meminta sedekah melalui media sosial.

7
Jadwal Penelitian

No Deskripsi Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus

1 Penggalian ide V
2 Penyusunan dan pengajuan V V
judul
3 Penyusunan Proposal V
4 Pengumpulan data V V V
5 Revisi proposal V
6 Finalisasi proposal V
7 Pelaksanaan observasi V V
8 Penyusunan dan V
pengumpulan laporan hasil
penelitian

Daftar Pustaka

Arya N, Cangara H, Unde AA. (2013). KOMODIFIKASI KEMISKINAN DALAM


TELEVISI INDONESIA: Studi Komparatif antara Program “Jika Aku Menjadi” Di
TransTV dengan Program “Bedah Rumah” di RCTI. Jurnal Komunikasi KAREBA 2 (2):
177-178.

CENTRAL LIBRARY OF STATE OF ISLAMIC INSTITUTE PAREPARE.


http://repository.iainpare.ac.id/2732/5/16.3400.001%20BAB%203.pdf

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2012

Islamweb.net. (24 November 2021). Keutamaan Sedekah.


https://www.islamweb.net/id/article/235105/Keutamaan-Sedekah. (Di akses pada 12 Mei
2023).

Kumparan.com. (2021). Hadist tentang Tolong Menolong untuk Diterapkan Dalam


Kehidupan. https://kumparan.com/berita-update/hadist-tentang-tolong-menolong-untuk-
diterapkan-dalam-kehidupan-1vLE3Tom60t/4 (Di akses pada 10 Mei 2023: Pukul 13.17).

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya. 2018

Lufaefi. (2021). Memerintah untuk Saling Peduli, ini 5 Ayat Al-Qur’an tentang Saling
Tolong Menolong. Akurat.co: https://akurat.co/memerintah-untuk-saling-peduli-ini-5-ayat-
al-quran-tentang-saling-tolong-menolong (Di akses pada 10 Mei 2023: Pukul 13.09).

8
Muhrtarotun,N.(2022).http://repository.unpkediri.ac.id/4342/5/
RAMA_88201_19101070012_0012076701_0703046001_03.pdf

Putra, Augasta Eka R. (2018). PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA


DALAM MEMBANGUN KESADARAN BERSEDEKAH (STUDI DESKRIPTIF
ORGANISASI BERSEDEKAH ROMBONGAN): 1-2.

Salman R. (2018). https://repository.uir.ac.id/4614/5/G.%20BAB%20II.pdf

Umm.ac.id. https://eprints.umm.ac.id/65989/2/BAB%20I.pdf

Watie, Erika Dwi S. (2016). Komunikasi dan Media Sosial (Communications and Social
Media). 3 (1) 2011: 71.

Anda mungkin juga menyukai