Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Tidak ada manusia yang mampu sempurna hi dupnya, kecuali ia mesti berinteraksi
dalam komunitas masyarakat. Sebab, manusia tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya, kecuali perlu bantuan orang lain, seperti; dalam memenuhi kebutuhan makan
minumnya, pakaian, sampai pada tempat tinggalnya, semuanya perlu bantuan orang lain.
Dengan demikian, manusia mesti memiliki kepedulian sosial, setidaknya di tempat
lingkungan di mana ia tinggal

Dalam Alquran maupun al-Hadis banyak mem berikan nilai-nilai, agar umat manusia
saling tolong- menolong sesamanya dengan dasar ketakwaan kepada Allah, namun tidak
dibenarkan saling tolong meno long dalam berbuat jahat. Dengan kepedulian sosial, maka
kehidupan masyarakat akan tumbuh sikap saling membutuhkan sesamanya, yang pada
akhirnya akan muncul keharmonisan dan kedamaian dalam kehidu pan masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENJELASAN HADITS RIWAYAT BUKHORI TENTANG KEPEDULIAN


SOSIAL

Petunjuk dalam Alquran

Umat Islam dianjurkan untuk saling tolong menolong dengan dasar ketakwaan kepada Allah
swt. Perhatikan Q.S.al-Maidah/5:2:

…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerja kan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-
meno long dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Dalam ayat di atas Allah swt, menganjurkan agar manusia saling tolong menolong
sesamanya, de ngan dasar ketakwaan kepada-Nya, namun jangan sa ling tolong menolong
dalam berbuat maksiyat. Pda ujung ayat tersebut, Allah memerintahkan agar manu sia
bertakwa kepada Allah swt, sebab jika tidak ber takwa, malah melakukan maksiyat, maka
Allah swt memberi peringatan bahwa akan datang siksa-Nya amat berat kepada mereka yang
mengingkari-Nya.

Petunjuk dalam al-Hadis

a. Memperhatikan kesulitan orang lain.


(al-Bukhari-2262): Telah menceritakan kepada kami

Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab
bahwa Salim me ngabarkannya bahwa 'Abdul lah bin 'Umar ra. Menga barkannya bahwa
Rasul saw. bersabda: "Seorang mus lim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak
menzhaliminya dan tidak membiarkannya untuk disaki ti. Siapa yang membantu kebutuhan
saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan satu
kesusahan seorang muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari
kesusahan-kesusahan hari Kiyamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka
Allah akan menu tup aibnya pada hari Kiyamat".H.R.al-Bukhari.

Dalam hadis di atas, dikatakan bahwa sebagai seorang Muslim adalah ikatatan
persaudaraan terhadap Muslim lainnya.Dengan adanya persaudaraan Muslim, maka Rasul
saw memberikan peringatan dan anjuran sebagai berikut:

1. Orang Muslim tidak boleh menzalimi sesama sau daranya.


2. Orang Muslim tidak boleh menyakiti sesama sau daranya, baik lahir maupun batin.
3. Dianjurkan agar sesama Muslim saling membantu kebutuhan saudaranya, karena
Allah akan mem bantu kebutuhannya.
4. Dianjurkan agar sesama Muslim saling menghilang kan kesusahan orang muslim
lainnya, sebab Allah akan menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-
kesusahan pada hari Kiyamat.
5. Dianjurkan agar sesama Muslim saling menutupi (aib) orang Muslim dengan Muslim
lainnya, sebab Allah akan menutup aibnya pada hari Kiyamat.

b. Meringankan penderitaan dan beban orang lain.


(Muslim-4867):Telah menceritakan kepada kami Yah

ya bin Yahya At-Tamimi dan Abu Bakr bin Abu Syai bah dan Muham mad bin Al-'Ala Al-
Hamdani -dan la fal ini milik Yahya- dia berkata; telah mengabarkan ke pada kami, dan
berkata yang lainnya, telah menceri takan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al-A'masy dari
Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasul saw. telah bersabda: 'Barang siapa
membebaskan seo rang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan
membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan
kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di
dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup
aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan sela lu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut
meno long saudaranya sesama muslim. Barang siapa menem puh jalan untuk mencari ilmu,
maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya. Tidaklah seke lompok orang
berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Alquran, melainkan mereka akan
diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut
mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan amal
nya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya.'.'H.R.Muslim.

c. Peduli pada Kaum Dhu’afa

(al-Bukhari-2681):Telah bercerita kepada kami Sulai

man bin Harb telah bercerita kepada kami Muhammad bin Thalhah dari Thalhah dari
Mush'ab bin Sa'ad ber kata Sa'ad menganggap bahwa dirinya memiliki kele bihan dibanding
orang lain. Maka Nabi saw. berkata: "Tidaklah kalian ditolong dan diberi rezeki melainkan
karena adanya (do'a) orang-orang yang lemah (dianta ra) kalian".H.R.al-Bukhari.

Hadis di atas memberikan pelajaran bagi umat Islam, agar peduli kepada kaum yang
lemah (dhu ’afa’), sebab kaum yang lemah tersebut jika ditolong dan dibantu kesusahannya,
mereka akan mendoakan orang yang membatunya, dan doa mereka inilah yang mempercepat
datangnya bantuan dan rezeki dari Allah swt kepada kita.
Kepedulian Sosial dengan Berperilaku Dermawan

Dermawan yang dimaksudkan di sini adalah mereka yang senantiasa membagi hartanya tidak
ha nya dalam tataran yang hukumnya wajib, seperti zakat, namun juga dalam tataran sunnah,
seperti infaq yang diberikan kepada mereka yang memerlukan ban tuan atau lembaga yang
membutuhkan bantuan untuk mengembangkan dakwah Islam demi kemaslahatan umat.
Banyak ayat-ayat Alquran dan al-Hadis yang mengungkapkan betapa dahsyatnya mereka
yang suka berinfaq. Berikut ini akan dikemukakan ayat-ayat dan hadis-hadis yang dimaksud.

Keistimewaan Berinfaq Dalam Alquran

Infaq pasti diganti oleh Allah. Q.S.Saba’/34:39:

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan re

zeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara ham ba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi
(siapa yang dikehendaki-Nya)".Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan/infakkan, maka
Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.

Infaq mencari rida Allah, dan balasannya kem bali pada yang berinfaq, serta tidak akan
pernah meru gi. Q.S.al-Baqarah/2:272:

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat

petun juk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petun juk (memberi taufik) siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, maka balasan
(pahalanya) itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan
karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu infakkan, niscaya
kamu akan diberi balasan (pahalanya) dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan
dianiaya (dirugikan).
Mendapat lipat ganda yang banyak.

Q.S.al-Baqarah/2:245:

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,

pinja man yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
melipatgandakan pembaya ran kepadanya dengan lipatganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Mendapat minimal 7 x, 700 x dan berlipat-lipat

Q.S.al-Baqarah/2:261:

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-

orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah ada lah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia ke hendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Ma ha
Mengetahui.

Mendapat balasan yang besar Q.S.al-Hadid/57:7:

Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan

nafkah kanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya.
Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebagian) dari hartanya
memperoleh balasan (pahala) yang besar.

Mendapat balasan berlipat ganda dan mulia Q.S.al-Hadid/57:11:


Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinja

man yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia
akan mem peroleh balasan (pahala) yang banyak.

Q.S.al-Hadid/57:18:

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-

laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan
dilipat ganda kan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mere ka balasan (pahala) yang
mulia.

Mendapat balasan berlipatganda dan ampunan Allah swt. Q.S.at-Taghabun/64:17:

Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang

baik, niscaya Allah melipatgandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu.


Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.

Keistimewaan Berinfaq Dalam Al-Hadis

Berinfaq Hakikatnya Tidak Mengurangi Harta

(Muslim-4689):Telah menceritakan kepada kami Yah

ya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka ber kata; Telah menceritakan kepada kami
Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al-A'la dari Bapaknya dari Abu Hurai rah dari Rasul saw.
bersabda: "Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi ma af
kepada orang lain, melainkan Allah akan menam bah kemuliaannya.Dan tidak ada orang
yang meren dahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan meng angkat derajatnya.".
H.R.Muslim.
Orang Beinfaq lebih mulia dari Peminta-minta

(Muslim-1715):Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -
sebagaimana yang telah dibacakan kepadanya- dari Nafi' dari Ab dullah bin Umar bahwa
Rasul saw. bersabda di atas mimbar, beliau menyebut tentang sedekah dan mena han diri dari
meminta-minta. Sabda beliau: "Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang
dibawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara ta ngan yang di bawah adalah
tangan peminta-minta.". H.R.Muslim.

Berinfaq dengan sesuatu yang baik (halal)

(al-Bukhari-1321):Telah menceritakan kepada kami

'Abdullah bin Munir dia mendengar dari Abu An-Na dir. Telah menceri takan kepada kami
'Abdurrahman dia adalah putra dari 'Abdul lah bin Dinar dari bapak nya dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah ra. Berkata,: Rasul saw. telah bersabda: "Barangsiapa yang bersada qah dengan
sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal), sedangkan Allah tidak menerima
ke cuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan meneri manya dengan tangan kananNya
lalu mengasuhnya un tuk pemiliknya sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak
kudanya hingga membesar seperti gunung". H.R.al-Bukhari.

Orang Berinfaq Didoakan oleh Malaikat


(al-Bukhari-1351):Telah menceritakan kepada kami

Isma'il berkata, telah menceritakan kepada saya sauda raku dari Sulai man dari Mu'awiyah
bin Abu Muzarrid dari Abu Al Hubab dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda:
"Tidak ada suatu hari pun ketika seo rang hamba melewati paginya kecuali akan turun (da
tang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya ber kata; "Ya Allah berikanlah pengganti
bagi siapa yang menaf kahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata; "Ya Allah
berikanlah kehancuran (kebinasa an) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil) "..
H.R.al-Bukhari.

Malaikat jika berdoa tentu akan diijabah oleh Allah swt karena malaikat tidak pernah buat
dosa.

Saat Berinfaq mendapat balasan yag besar

Seutama-utama Bersedekah yaitu pada waktu sehat, tamak harta, takut miskin, dan berangan-
angan untuk menjadi kaya.

(al-Bukhari-1330):Telah menceritakan kepada kami

Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami 'Ab dul Wahid telah menceritakan kepada
kami 'Umarah banal Qa'qa' telah menceritakan kepada kami Abu Zur 'ah telah menceritakan
kepada kami Abu Hurairah ra. berkata,:"Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. dan
berkata,:"Wahai Rasulullah, sadaqah apakah yang paling besar pahalanya?".Beliau
menjawab: "Kamu bersadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan ki kir, takut menjadi
faqir dan berangan-angan jadi orang kaya.Maka janganlah kamu menunda-nundanya hing ga
tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan segini dan si
fulan segini. Padahal harta itu milik si fulan".. H.R.al-Bukhari.
Keistimewaan Infaq dengan 1/3 harta penghasilan

(Muslim-5299):Telah menceritakan kepada kami Abu

Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb, teks milik Abu Bakr, kedua nya berkata: Telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah menceritakan kepa da kami Abdulaziz bin
Abu Salamah dari Wahb bin Kaisan dari Ubaidullah bin Umair Al-Laisi dari Abu Hurairah
dari Nabi saw. bersabda:"Saat seseorang ber ada di suatu padang pasir, ia mendengar suara di
awan: 'Siramilah kebun si fulan' lalu awan itu menjauh dan menuangkan air. Ternyata
dikebun itu ada seseo rang yang tengah mengurus air dengan sekopnya. Ia bertanya padanya:
'Wahai hamba Allah, siapa nama mu? ' Ia menjawab: 'Fulan.' Sama seperti nama yang ia
dengar dari awan. Ia bertanya: 'Hai hamba Allah, kena pa kau tanya namaku? ' ia menjawab:
'Aku mendengar suara di awan dimana inilah airnya. Awan itu berkata: 'Siramilah kebun si
fulan, namamu. Apa yang kau laku kan dalam kebunmu?'ia menjawab: 'Karena kau me
ngatakan seperti itu, aku melihat (hasil) yang keluar darinya, lalu aku sedekahkan
sepertiganya, aku makan sepertiganya bersama keluargaku dan aku kemba likan sepertiganya
ke kebun'." Telah menceritakannya kepa da kami Ahmad bin Abdah Ad-Dabbi telah
mengkha barkan kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin
Abu Salamah telah men ceritakan kepada kami Wahab bin Kaisan dengan sa nad ini, hanya
saja ia berkata: "Dan aku berikan seper tiganya untuk orang-orang miskin, peminta-minta dan
Ibnu sabil."H,R.Muslim.
Jangan menghitung apa yang diinfaqkan

(al-Bukhari-2402):Telah menceritakan kepada kami

'Ubaidul lah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Nu mair telah
menceritakan kepada

kami Hisyam bin "Urwah dari Fathimah dari Asma' bahwa Rasul saw. bersabda: "Berinfaqlah
dan jangan kamu hitung-hitung (pelit) karena nanti Allah akan berhitung kepadamu dan
jangan kamu tutup rapat guci tempat menyimpan makanan itu karena nanti Allah akan
menutup rezekimu". H.R.al-Bukhari.

Berinfaq sebatas kemampuan

(al-Bukhari-1344):Telah menceritakan kepada kami

Abu 'A shim dari Ibnu Juraij. Dan diriwayatkanpula telah menceritakan kepada saya
Muhammad bin 'Abdur Rahim dari Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij berkata, telah
mengabarkan kepada saya Ibnu Abu Mulaikah dari 'Abbad bin 'Abdullah bin Az-Zu bair
bahwa dia mengabarkannya dari Asma' binti Abu Bakar ra. bahwa dia menemui Nabi saw.
lalu Beliau bersabda: "Janganlah kamu berkarung-karung (kamu kumpulkan harta dalam
karung lalu kamu kikir untuk menginfaqkannya) sebab Allah akan menyempitkan reziki
bagimu dan berinfaqlah dengan ringan sebatas kemampuanmu ". H.R.al-Bukhari.

Anjuran Berbuat baik, termasuk berinfaq, Secara rutin (terus menerus,


berkesinambungan)
Anjuran Berbuat baik, termasuk berinfaq, Secara rutin (terus menerus,
berkesinambungan)

(al-Bukhari-5983):Telah menceritakan kepada kami

Abdul A ziz bin Abdullah


telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Musa bin 'Uqbah dari Abu Sala mah bin
Abdurrahman dari Aisyah bahwa Rasul saw. bersabda: "Beramallah sesuai dengan sunnah
dan ber laku imbanglah, dan ketahuilah bahwa salah seorang tidak akan masuk surga karena
amalannya, sesungguh nya amalan yang dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus
walaupun sedikit.".H.R. al-Bukhari.

Berinfaq yang kita sukai

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan (yang

sempur na), sebelum kamu menginfakkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja
yang kamu infak kan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Q.S. Ali ‘Imran/3:92:

Semua kebaikan dibalas dengan kebaikan

Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka

(pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas
dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba- hamba (Nya).
Q.S.Fushilat/41:46.
BAB II

PENUTUP

Ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis di atas memberikan pelajaran bahwa kepedulian sosial,
memi liki peranan yang strategis dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan suatu
masyarakat tidak akan terjalin harmonis dan kedamaian jika tidak terjalinnya hubu ngan kasih
sayang di antara mereka. Oleh karena, Islam memberikan solusi yang bijak bahwa jika ingin
membangun peradaban umat manusia yang berkema juan, maka perlu adanya membina
hubungan sosial yang harmonis secara terus menerus. Perilaku derma wan bagi kaum kaya
akan mewujudkan masyarakat yang harmonis, sebab akan hilangnya kesenjangan sosial di
antara mereka. Dengan terciptanya masyara kat yang kondusip dan harmomis akan mudah
memba ngun peradaban yang berkemajuan.
DAFTAR PUSTAKA

Alquran dan Terjemahnya, Departeman Agama RI. Imam al-Bukhari, Sahih al-Bukhari,
Beirut : Dar al-

Fikr, 1401 H/1981 M.

Imam Muslim,Sahih Muslim, Beirut:Dar al-Fikr,414 H/1993 M.

Imam Abu Dawud, Sunan Abi Dawud, Beirut : Dar al- Fikr, 1416 H/1995 H.

Imam At-Tirnmizi, Sunan At-Tirmizi, Beirut : Dar al- Fikr, 1417 H/1996 H.

Imam An-Nasa’i, Sunan An-Nasa’i, Beirut : Dar al- Fikr, 1413 H/1992 H.

Imam Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, Beirut : Dar al- Fikr, 1415 H/1994 H.

Imam Malik, Muwatta’,Beirut:Dar al-Fikr,1409H/ 1989 M.

Imam Ahmad, Musnad Ahmad ibn Hanbal, Kairo : Dar al-Hadis: 1416 H/1996 M.

Mausu’ah al-Hadis asy-Syarif al-Kutub as-Sittah, Dar as-Salam lin-Nasyr wa at-Tuzi’, al-
Mamlakah al- ‘Arabiyah as-Su’udiyah, Riyad, 2000

Anda mungkin juga menyukai