Lakukan dari keluarga terdekat, tetangga dan orang-orang yang ada disekitar anda,
semoga menjadi orang yang bermanfaat...
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai
di Hari Pembalasan Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah
kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang
yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Ya Allah sembuhkanlah diantara kami yang sedang sakit, sembuhkanlah keluarga kami,
sembuhkanlah tetangga kami, sembuhkanlah teman-teman...
Ya Allah di antara kami ada yang belum memiliki keturunan, berikanlah segera amanah
itu,
Ya Allah berilah kami keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha
Mendengarkan do`a.
Ya Allah jadikanlah anak-anak kami, anak2 yang shaleh dan shalehah...
"Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw; sebanyak
aneka rupa rizqi. Wahai Dzat Yang Maha Meluaskan rizqi kepada orang yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab. Luaskan dan banyakanlah rizqiku dari segenap setiap
penjuru dan perbendaharaan rizqi-Mu tanpa pemberian dari makhluk, berkat
kemurahan-Mu jua. Dan limpahkanlah pula rahmat dan salam atas dan para sahabat
beliau. "
"Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai
Dzat Yang memulai, wahai Dzat Yang Mengembalikan, wahai Dzat Yang Maha
Penyayang, wahai Dzat Yang Maha Mencintai. Cukupilah kami dengan kehalalan-Mu
dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan anugerah-Mu dari selain Engkau. Semoga
Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw.
keluarga dan sahabat beliau."
"Dengan nama Allah, semoga Engkau menjaga diri kami, harta kami dan agama kami.
Wahai Allah, ridhailah kami dari ketetapan-Mu dan berilah berkah kepada kami pada
segala apa yang telah Engkau putuskan sehingga kami Tidak suka apa yang Engkau
mempercepatkan apa yang Engkau akhirkan dan tidak pula menyukai mengakhirkan apa
yang, Engkau cepatkan. "
"Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah
kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).
"Ya Tuhan, janganlah Engka siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Tuhan, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kamj, dan
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan
orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286).
"Ya Tuhan sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru kepada iman:
"Barimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya Tuhan, ampunilah
dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta matikanlah kami
beserta orang-orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Tuhan, berilah kami apa yang
telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul-Mu, dan janganlah
Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan
pernah menyalahi janji." (QS. Âli Imrân: 193-294).
1. Shadaqah Sirriyah
Yaitu shadaqah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Shadaqah ini sangat utama
karena lebih medekati ikhlas dan selamat dari sifat pamer. Allah subhanahu wata’ala
telah berfirman,
“Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.
2:271)
Yang perlu kita perhatikan di dalam ayat di atas adalah, bahwa yang utama untuk
disembunyikan terbatas pada shadaqah kepada fakir miskin secara khusus. Hal ini
dikarenakan ada banyak jenis shadaqah yang mau tidak mau harus tampak, seperti
membangun sekolah, jembatan, membuat sumur, membekali pasukan jihad dan lain
sebagainya.
Di antara hikmah menyembunyikan shadaqah kepada fakir miskin adalah untuk menutup
aib saudara yang miskin tersebut. Sehingga tidak tampak di kalangan manusia serta tidak
diketahui kekurangan dirinya. Tidak diketahui bahwa tangannya berada di bawah, bahwa
dia orang papa yang tak punya sesuatu apa pun.Ini merupakan nilai tambah tersendiri
dalam ihsan terhadap orang fakir.
Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alihi wasallam memuji shadaqah sirriyah ini, memuji
pelakunya dan memberitahukan bahwa dia termasuk dalam tujuh golongan yang dinaungi
Allah nanti pada hari Kiamat. (Thariqul Hijratain)
Bersedekah dalam kondisi sehat dan kuat lebih utama daripada berwasiat ketika sudah
menjelang ajal, atau ketika sudah sakit parah dan tipis harapan kesembuhannya.
Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
"Shadaqah yang paling utama adalah engkau bershadaqah ketika dalam keadaan sehat
dan bugar, ketika engkau menginginkan kekayaan melimpah dan takut fakir. Maka
jangan kau tunda sehingga ketika ruh sampai tenggorokan baru kau katakan, "Untuk
fulan sekian, untuk fulan sekian." (HR.al-Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan bahwa Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu memiliki kebun kurma yang
sangat indah dan sangat dia cintai, namanya Bairuha'. Ketika turun ayat,
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai." (QS. 3:92)
Maka Abu Thalhah mendatangi Rasulullah dan mengatakan bahwa Bairuha' diserahkan
kepada beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak beliau. Rasulullah shallallahu ‘alihi
wasallam menyarankan agar ia dibagikan kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah
melakukan apa yang disarankan Nabi tersebut dan membaginya untuk kerabat dan
keponakannya.(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Secara lebih khusus, setelah menafkahi keluarga yang menjadi tanggungan, adalah
memberikan nafkah kepada dua kelompok, yaitu:
Anak yatim yang masih ada hubungan kerabat, sebagaimana firman Allah
subhanahu wata’ala,
”(Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari
kelaparan, (kepada) anak yatim yang masih ada hubungan kerabat, atau orang
miskin yang sangat fakir.” (QS. 90:13-16)
Kerabat yang memendam permusuhan, sebagaimana sabda Nabi,
"Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memendam
permusuhan.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzai, Shahihul jami')
7. Bersedekah Kepada Tetangga
Allah subhanahu wata’ala berfirman di dalam surat an-Nisa' ayat 36, di antaranya
berisikan perintah agar berbuat baik kepada tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.
Dan Nabi juga telah bersabda memberikan wasiat kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu,
"Jika engkau memasak sop maka perbanyaklah kuahnya, lalu bagilah sebagiannya
kepada tetanggamu." (HR. Muslim)
Amat banyak firman Allah subhanahu wata’ala yang menjelaskan masalah ini, di
antaranya,
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah
dengan harta dan jiwa pada jalan Allah.” (QS. 9:41)
Namun perlu diketahui bahwa bersedekah untuk kepentingan jihad yang utama adalah
dalam waktu yang memang dibutuhkan dan mendesak, sebagaimana yang terjadi pada
sebagian negri kaum Muslimin. Ada pun dalam kondisi mencukupi dan kaum Muslimin
dalam kemenangan maka itu juga baik akan tetapi tidak seutama dibanding kondisi yang
pertama.
Yaitu shadaqah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah
meninggal dunia. Nabi shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
"Jika manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal; Shadaqah
jariyah, ilmu yang diambil manfaat dan anak shalih yang mendoakannya." (HR.
Muslim).