Para Da'i
Muhammad bin Abdullah At Tuwaijry
Penterjemah
Team Islamhouse
Editor
Eko Haryanto Abu Ziyad
1428-2007
www.islamhouse.com
Zakat merupakan salah satu pilar dari pilar islam yang lima, Allah SWT. telah
mewajibkan bagi setiap muslim untuk mengeluarkannya sebagai penyuci harta
mereka, yaitu bagi mereka yang telah memiliki harta sampai nishab (batas
terendah wajibnya zakat) dan telah lewat atas kepemilikan harta tersebut masa
haul (satu tahun bagi harta simpanan dan niaga, atau telah tiba saat memanen
hasil pertanian).
Banyak sekali dalil-dalil baik dari al-quran maupun as-sunnah sahihah yang
menjelaskan tentang keutamaan zakat, infaq dan shadaqah. Sebagaimana firman
Allah taala yang berbunyi:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan
shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al
Baqarah : 277 ).
Juga firman-Nya:
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan
berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (Q.S. Ar
Ruum : 39 ) .
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara
tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(Q.S. Al Baqarah : 274 ) .
Dalam ayat lain Allah taala berfirman:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (Q.S. At Taubah : 103 ) .
Adapun hadist-hadits Nabi yang menjelaskan akan keutamaannya antara lain :
:
: . !
)
: (
) : .
(
.
2
Dari Abu Huraira radhiyallahu `anhu bahwa seorang Arab Badui mendatangi Nabi
shallallahu `alaihi wasallam seraya berkata, Wahai Rasulullah! beritahu aku suatu
amalan, bila aku mengerjakannya, aku masuk surga?, Beliau bersabda :
Beribadahlah kepada Allah dan jangan berbuat syirik kepada-Nya, dirikan shalat,
bayarkan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadhan, ia berkata,
Aku tidak akan menambah amalan selain di atas, tatkala orang tersebut beranjak
keluar, Nabi shallallahu `alaihi wasallam bersabda : Siapa yang ingin melihat
seorang lelaki dari penghuni surga maka lihatlah orang ini. Muttafaq alaih. 1
Allah SWT, adalah Dzat yang Maha Suci dan tidak akan menerima kecuali hal-hal
yang suci dan baik, demikian juga shadaqah kecuali dari harta yang suci dan halal.
Rasulullah SAW bersabda:
) :
:
-
-
.
(
Dari Abu Huraira radhiyallahu `anhu , ia berkata : Rasulullah shallallahu `alaihi
wasallam bersabda : Siapa yang bersedekah dengan sebiji korma yang berasal dari
usahanya yang halal lagi baik (Allah tidak menerima kecuali dari yang halal lagi
baik), maka sesungguhnya Allah menerima sedekah tersebut dengan tangan kananNya kemudian Allah menjaga dan memeliharnya untuk pemiliknya seperti seseorang
di antara kalian yang menjaga dan memelihara anak kudanya. Hingga sedekah
tersebut menjadi sebesar gunung. Muttafaq alaih. 2
Zakat, infaq dan shadaqah memiliki fadhilah dan faedah yang sangat banyak, bahkan
sebagian ulama telah menyebutkan lebih dari duapuluh faedah, diantaranya:
1- Ia bisa meredam kemurkaan Allah, Rasulullah SAW, bersabda: "
Sesunggunhnya shadaqah secara sembunyi-sembunyi bisa memadamkan
kemurkaan Rabb (Allah)" (Shahih At-targhib)
.1
.hadist: 14
muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 1410 dan Muslim no
.2
.hadist: 1014
3
yang
besedekah
dengan
ikhlas
akan
mendapatkan
termasuk orang-orang yang senang berinfaq dan bershadaqah serta menunaikan zakat
dengan ikhlas karena mengharap wajah dan keridhaan-Nya, amin ya rabbal 'alamin.
Abu Ziyad
Sumber:
-Mukhtashar al-Fiqh al-Islamy, Muhammad At-Tuwaijry.
-Shadaqah, fadhailuha wa anwa'uha, Dar-Al Qashim
MANISNYA IMAN
Apa yang dirasakan oleh seseorang bila ia telah ridha terhadap Allah, agama
?dan Rasulnya
Pertama, Ia akan merasakan Istildzadz at-Thaaah, lezatnya ketaatan
kepada Allah swt., baik dalam shalatnya, tilawah Qurannya, pakaian dan
pergaulan islaminya, perkumpulannya dengan orang-orang shaleh dan
keterlibatannya dalam barisan dakwah
Kedua, Ia juga akan merasakan Istildzadz al-masyaqat, lezatnya
menghadapi berbagai kesulitan dan kesusahan dalam berdakwah. Kelelahan,
keletihan, dan hal-hal yang menyakiti perasaannya akibat celaan orang
karena menjalankan syariat Islam, atau bahkan mencederai fisiknya, semua
itu semakin membuatnya nikmat dalam berdakwah. Semua inilah yang akan
.senantiasa melahirkan manisnya Iman
Istildzaadz at-thaaah, lezatnya ketaatan kepada Allah ditunjukan oleh
wanita Anshar dan Muhajirin, tatkala turun wahyu yang memerintahkan
mereka untuk berhijab dan menutrup auratnya, mereka langsung
meresponnya dengan senang hati dan lapang dada, tanpa merasa berat
: sedikitpun. Aisyah ra. yang menjadi saksi mata atas hal ini berkata
Semoga Allah merahmati wanita Anshar dan Muhajirin, tatkala turun kepada
mereka ayat hendaknya mereka mengenakan kain panjang (jilbab) sampai
ke atas dada mereka, mereka memotong kain-kain mereka, lalu mereka
menjadikan kain-kain itu sebagai penutup kepalanya
Abu Ayub Ayub Al-Anshary, ketika mendengar seruan jihad, Dalam surat AtTaubah : 41
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu
.adalah lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui
Abu Ayub berseru kepada anak-anaknya, Jahhizuuny! Jahhizuuny! siapkan
peralatan perangku!. Anak-anaknya membujuk agar bapaknya tidak perlu
berangkat untuk berjihad, karena usianya sudah udzur, cukup di wakilkan saja
oleh anak-anaknya. Abu Ayyub menolak bujukan anak-anaknya seraya
berkata : ketahuilah wahai anak-anakku, yang dimaksud ayat tersebut
ringan bagi kalian berat bagiku, beliaupun tetap , adalah
berangkat dan menemukan syahidnya dalam perjalanan jihad tersebut. (lihat
Tafsir Ibnu Katsir)
Sedangkan Lezatnya kesulitan (Istildzadz al-masyaqqah) dalam dakwah
dirasakan oleh Rasulullah saw., ketika beliau menghadapi ketidaksukaan
orang-orang kafir terhadap ajaran Islam, sebagaimana yang ditunjukan oleh
masyarakat Thaif ketika Rasulullah saw. hijrah ke sana, yaitu pada saat Nabi
menyampaikan dakwahnya, mengajak mereka untuk menerima ajaran Islam,
tetapi tidak ada sedikitpun sambutan baik dari para tokoh mereka, bahkan
.( ) .((
Dari Anas ra, dari Nabi saw. bersabda, Tiga perkara jika kalian memilikinya,
maka akan didapati manisnya iman. (Pertama) orang yang menjadikan Allah
dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya. (Kedua) agar mencintai
seseorang semata-mata karena Allah swt. (Ketiga), tidak senang kembali
kapada kekufuran setelah diselamatkan oleh Allah swt, sebagaimana ketidaksenangannya dilempar ke dalam api neraka. (HR Bukhar Muslim dengan
redaksi Muslim)
)) :
.( (( )
( ) ( )
Amar bin Yasir berkata, Ada tiga hal yang barangsiapa berada di dalamnya ia
merasakan manisnya keimanan, berinfak dari kekikiran, bersikap adil
terhadap manusia dari dirinya, dan mengupayakan keselamatan (salam) bagi
alam. ( Diriwayatkan Abdurazzaq, Bukhari mencantumkannya di kitab Al.Iman)
Hadits yang dibawakan oleh Amar bin Yasir ra. tersebut di atas, juga
menjelaskan tentang tiga hal yang dapat mendatangkan manisnya iman
Pertama : berinfak secukupnya, tidak berlebihan sehingga menzalimi hak-hak
yang lainnya, tapi juga tidak kikir dengan hartanya
Kedua : bersikap objektif, tidak menghalanginya untuk berbuat baik dan adil
kepada manusia, walaupun ada kaitannya dengan kepentingan diri sendiri,
misalnya walaupun disakiti dan dizalimi oleh seseorang, tetapi tidaka
menghalanginya untuk memaafkannya dan tetap berbuat baik kepadanya
Ketiga : Menebarkan kesejahteraan kepada seluruh alam semesta,
memperjuangkan sesuatu demi kebaikan manusia dan seluruh makhluk
lainnya, seperti dengan melakukan kegiatan amal siasi maupun amal khidam
ijtimai (kegiatan sosial)
:
:
( ) .
Ibnu Masud juga berkata, Ada tiga hal yang barangsiapa berada di
dalamnya akan merasakan manisnya iman, menghindari perdebatan dalam
hal kebenaran, tidak berdusta dalam bercanda, dan menyadari bahwa apa
yang akan menimpanya bukan karena kesalahannya dan apa kesalahannya
.tidak menyebabkan ia tertimpa (musibah). ( Diriwayatkan Abdurrazzaq)
:
( ) . ( 247 ) .
Dari Anas secara marfu mengatakan, Tidaklah seorang hamba merasakan
manisnya keimanan sehingga dia menyadari bahwa apa yang akan
menimpanya bukan karena kesalahannya dan apa kesalahannya tidak
menyebabkan ia tertimpa (musibah). Hadits tersebut dikeluarkan Ibnu Abi
Ashim, hadits sahih dengan sanad yang baik, termaktub dalam silisilah hadits
.sahih karya Imam Albani
( *
)
.(1/677 ) .
Katakanlah kepada mukmin laki-laki agar menahan pandangan mereka
(An-Nur: 30). Yaitu menahan dari apa yang diharamkan Allah swt. pasti akan
mendatangkan manisnya iman, dan barangsiapa yang meninggalkan sesuatu
karena Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik
darinya, dan barangsiapa yang membebaskannya walau hanya sekejap maka
akan abadi penyesalannya
:
:
.
()
Dari Muadz bin Jabal berkata : Rasulullah SAW bersabda : Seandainya aku
memerintahkan seseorang bersujud kepada yang lainnya, maka akan aku
perintahkan isteri sujud kepada suaminya, karena hak-hak suami atasnya,
dan tidaklah seorang wanita mendapatkan manisnya iman sehingga Ia
menunaikan hak suaminya, walaupun suaminya memintanya, sedang Ia
sedang berada di atas sekedupnya
:(1/27 : )
.[33 } { ]:
Ibnu Rajab berkata dalam kitab Fathul Bari 1/27 : Maka apabila sebilah hati
telah mendapatkan manisnya iman, maka ia akan sensitif merasakan
pahitnya kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan, karena itulah Nabi Yusuf AS
berkata : Ya Rabb! Penjari lebih aku sukai daripada apa yang mereka
serukan kepadaku ( QS. Yusuf : 33)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2008/07/776/manisnyaiman/#ixzz2HAXZhdHm
10
Para ahli tafsir sepakat bahwa yang dimaksud dengan ahsanu amala (yang
terbaik amalnya) adalah akhlashuhum lillah (yang paling ikhlash karena Allah)
dan atbauhum lisysyariah (yang paling komitmen mengikuti aturan syariah)
Semua ibadah yang diperintahkah dalam Islam bertujuan untuk membentuk
. manusia taqwa
Hakikat ibadah
Ibnu At-Taimiyah berkata: Mana ashal dari kata ibadah adalah tunduk.
Sedangkan ibadah yang diperintahkan oleh syariat adalah perpaduan antara
.ketaatan sempurna dan kecintaan yang penuh
Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauziyah bekata: Ibadah adalah gabungan antara
.ketaatan yang penuh dan cinta yang sempurna
Maka yang taat kepada Allah swt. tapi tidak cinta kepada-Nya maka ia belum
.dikatakan beribadah
Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri,
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang
kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah
lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya,
Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak
.memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (At-Taubah :24)
Dan yang mencintai Allah tapi tidak taat kepada-Nya, maka ia belum
.dikatakan beribadah kepada Allahswt
Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi
.Maha Penyayang. (Ali Imran:31)
Nataij Ibadah (Buah Ibadah)
Ibadah yang sahih akan melahirkan sikap dan prilaku yang positif dalam
kehidupan sehari-hari yang menjadi bekal dan pegangan dalam mengemban
amanah sebagai hamba Allah swt. khususnya amanah dawah. Di antara
:dampak positif dari ibadah adalah sebagai berikut
Meningkatnya keimanan. Ulama ahlu as-sunnah wal jamaah sepakat .1
bahwa iman mengalami turun dan naik, kuat dan lemah, pasang dan surut,
menguat dengan amal salih atau ketaatan dan menurun karena maksiat. Allah
:berfirman
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat- mereka
bertawakkal. ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
.kepada Tuhanlah. (al-Anfal:2)
Oleh karenanya, ibadah yang kita lakukan harus berbasis keimanan dan
.keikhlasan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW
11
12
Dari Syaddad bin Aus ra. berkata, bersabda Rasulullah saw.: Sesunggguhnya
Allah mewajibkan ihsan (profesional) dalam semua urusan, jika kamu
membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik dan jika kamu
menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik, asah pisaunya dan
sembelihlan dengan cara yang menyenangkan binatang yang
disembelih. (HR.Muslim)
Ikhbat (tunduk), ibadah yang sebenarnya manakala dilakukan karena .4
.kesadaaran dan dorongan hati, bukan formalitas dan rutinitas belaka
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban),
supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah
dirizqikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa,
karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira
.kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)
Tunduk dan patuh baru akan tumbuh apabila didasari pemahaman yang
:dalam dan keimaanan yang kuat sebagaimana firman Allah
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran
Itulah yang hak dari Tuhan-mu, lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka
kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang.orang yang beriman kepada jalan yang lurus. (al-Hajj 54)
Tawakkal. Ibadah yang benar berdampak terhadap kehidupan seseorang .5
ketika ia sedang menghadapi tantangan hidup, terutama tantangan dawah.
Para Nabi ketika menghadapi ponolakan dawah kaum mereka, mereka
menyerahkan semua urusannya kepada Allah, sebagai contoh nabi Hud
.alaihissalam
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. tidak
ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun.ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus. (Hud :56)
,Nabi Syuib alaihissalam
Syuaib berkata: Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai
bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki
yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? dan aku tidak
berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang.
aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih
berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan
(pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada.Nya-lah aku kembali. (Hud: 88)
.Dan nabi Muhammad saw
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: Cukuplah Allah
bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan
.Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung. ( at-Taubah:129)
Mahabbah (rasa cinta). Seorang mumin dengan beribadah dapat .6
.merasakan cinta kepada Allah dan Allah mencintainya
13
Dari Abu Hurairah ra. berata, bersabda Rasulullah saw. Sesungguhnya Allah
berfirman: Barang siapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku ,maka Aku telah
mengumumkan perang padanya, dan tidaklah hamba-Ku melakukan
pendekatan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai selain
melakukan apa yang telah Aku wajibkan padanya, dan hamba-Ku terusmenerus melakukan pendekatan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah
sunnah, sehingga Aku mencintainya, dan apabila Aku telah mencintainya
maka Aku menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, menjadi
penglihatannya yang dengannya ia melihat, dan menjadi tangan dan kakinya
yang dengannya ia bertindak. Jika ia meminta sesuatu kepada-Ku, pasti Aku
kabulkan permintaanya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku lindungi
dia. Tidak ada sesuatu yang Aku gamang melalukannya selain mencabut
.nyawa seorang muslim sedangakan ia tidak menyukainya. (HR.Bukhari)
Roja (mengharap rahmat Allah). Seorang mukmin dalam beramal hanya .7
,mengharapkan rahmat Allah
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan
berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah
.Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
Taubat. kata-kata yang paling sering diungkapkan oleh orang yang .8
beriman terutama yang aktif berdawah di jalan Allah adalah memohon
.ampunan dari dosa dan kesalahan
Tidak ada doa mereka selain ucapan: Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa
Kami dan tindakan-tindakan Kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami
dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang
.kafir. (al-Ali Imran:147)
Berdoa. Orang yang beriman ketika beribadah, selalu meminta kepada .9
,Allah, tidak meminta kepada selain-Nya
Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat ayat Kami
adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka
segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka
.tidaklah sombong
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada
Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan
.apa-apa rezki yang Kami berikan. (as-Sajdah:15-16)
Khusyu. Orang yang beriman ketika disebut nama Allah hatinya tunduk .10
.dan khusyu kepada Allah
Katakanlah: Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama
saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan
sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka
14
menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: Maha
suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi. Dan mereka
menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah
.khusyu. (al-isra:107-109)
:Imam Hasan Al-Banna di dalam prinsip-prinsip sepuluh menuliskan
Iman yang sejati, ibadah yang sahih dan mujahadah dalam beribadah dapat
memancarkan cahaya dan menghasilkan manisnya beribadah yang
dicurahkan oleh Allah ke dalam hati hamba-Nya yang dikehendakiNya. (prinsip ke 3)
Semua uraian di atas adalah kriteria taqwa, sebagaimana dijelaskan di dalam
banyak ayat bahwa tujuan dari ibadah adalah untuk membentuk manusia
.bertaqwa
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-
orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (al-Baqarah: 21)
Taqwa kepada Allah akan membuka kemudahan-kemudahan dalam segala
.urusan, memberi keberhasilan dan keberuntungan di dunia dan di akhirat
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan
baginya kemudahan dalam urusannya. (at-Thalaq 4)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2008/08/909/buahibadah/#ixzz2HAdKtu6L
15