Anda di halaman 1dari 19

Cara SEHAT Mengelola Keuangan

Keluarga
Muhammad Arifin Masruri
Profil
Muhammad Arifin Masruri

• Alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)


• Pernah menjadi PNS Kementrian Keuangan
• Praktisi Pendampingan Manajemen dan Keuangan Bisnis UMKM sejak 2014
• Pendiri Muslim Entrepreneur School
• Pendiri Madrasah Manajer
• Pendiri Akademi Istri dan Ibunda Shalihah
• Pendiri Madrasah Keluarga Sakinah
• General Manager of Tijar.id and Tijarmaram.com
• Holding Manager of Griyapaving.com Manufacturer
• Operational Auditor in Hajj Merchandise Distributor tokotayyiba.com
• Pendampingan Manajemen Pendidikan PAUD, SDIT, dan Ponpes Sunnah
SEHAT
• Syar'i minded
• Efektif
• Hemat
• Andal
• Tertib
Syar'i Minded
Pondasi Dasar Manajemen Keuangan Keluarga adalah
TAQWA kepada ALLAH ta'ala

Sila Merujuk ke Al Quran Surat Ath Thalaq ayat 2,3,4


ayat 2 : Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
ayat 3 : Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
ayat 4 : Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya
Syar'i Minded
Pondasi Selanjutnya :
Laki-laki/Suami adalah Pemimpin bagi Istri dan anak2nya
Sila merujuk:
An Nisa ayat 34 :“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka..”

Ath Thalaq ayat 7 : “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya.
Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan
Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa
yang Allah berikan ke- padanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”
Syar'i Minded
Pondasi Selanjutnya :
Setiap Harta akan DIHISAB kelak di AKHIRAT

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.


Artinya : “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang ham- ba pada hari kiamat sampai dia
ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang
ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke
mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” [HR. at-Tirmidzi (no.
2417), ad-Daarimi (no. 537), dan Abu Ya’la (no. 7434), dishahihkan oleh at-Tirmidzi dan al-Albani
dalam “as-Shahiihah” (no.946) karena banyak jalurnya yang saling menguatkan].
Syar'i Minded
Pondasi Selanjutnya :
HARTA adalah FITNAH/UJIAN umat islam

Rasullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda


“Sesungguhnya pada setiap umat (kaum) ada fitnah (yang merusak/menyesatkan mereka) dan
fitnah (pada) umatku adalah harta”.[HR. Tirmidzi no. 2336, shahih]

Maksudnya: menyibukkan diri dengan harta secara berlebihan adalah fitnah (yang merusak
agama seseorang) karena harta dapat melalaikan pikiran manusia dari melaksanakan ketaatan
kepada Allah Ta’ala dan membuatnya lupa kepada akhirat
Syar'i Minded
Pondasi Selanjutnya :
SUMBER harta WAJIB dari yang HALAL dan THAYYIB

Sila merujuk Surat Al Mukminun ayat 51 :


Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan kisah seseorang yang se- dang bepergian
sangat jauh, berpakaian compang-camping, berambut kusut,mengangkat tangan ke atas langit
tinggi-tinggi dan berdoa:“Ya, Rabbi! Ya, Rabbi!” sementara makanannya haram, minumannya ha-
ram, pakaiannya haram dan darah dagingnya tumbuh dari yang haram; maka bagaimana
terkabul doanya? (HR Muslim dalam Kitab Zakat; At Tirmizdi, Ad Darimi dan Ahmad dalam
Musnad-nya).
Syar'i Minded
Pondasi Selanjutnya :
ALOKASI BELANJA bersifat SEDERHANA/PERTENGAHAN

Sila merujuk
Surat Al Furqan ayat 67 :
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelan- jaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

Surat Al Israa' ayat 29


“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenngu pada lehermu (terlalu kikir) dan janganlah
kamu terlalu mengulurkannya (terlalu boros), karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”
Syar'i Minded
Pondasi Selanjutnya :
QANA'AH adalah BENTENG PEMBELANJAAN HARTA

Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam,


“Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya kemewahan dunia (har- ta), akan tetapi kekayaan
(yang hakiki) adalah kekayaan (kecukupan) da- lam jiwa (hati)” [HSR al-Bukhari (no. 6081) dan
Muslim (no. 120)].

Sifat qana’ah ini adalah salah satu ciri yang menunjukkan kesempurnaan iman seseorang,
karena sifat ini menunjukkan keridhaan orang yang memi- likinya terhadap segala ketentuan
dan takdir Allah.
Syar'i Minded
Pondasi Selanjutnya :
SEDEKAH MENAMBAH BERKAH

Sila merujuk
Sabaa' ayat 39: “Dan apa saja yang kamu nafkahkan (sedekahkan), maka Allah akan menggantinya, dan
Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya”.
Makna firman-Nya “Allah akan menggantinya” yaitu dengan keberkahan harta di dunia dan pahala yang
besar di akhirat.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Al- lah
menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan, serta tidaklah
seseorang merendahkan diri di (hadapan) Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya”. [HR. Mus- lim (no.2588)].
Arti “Tidak berkurangnya harta dengan sedekah” adalah dengan tambahan keberkahan yang Allah Ta’ala jadikan pada
harta dan terhindarnya harta dari hal-hal yang akan merusaknya di dunia, juga dengan didapatkannya pahala dan
tambahan kebaikan yang berlipat ganda di sisi Allah Ta’ala di akhirat kelak, meskipun harta tersebut berkurang secara
kasat mata.” [Lihat kitab “Syarhu shahihi Muslim” (16/141) dan “Faidhul Qadiir” (5/503)]
Syar'i Minded
Pondasi Selanjutnya :
MENABUNG adalah PENGHEMATAN untuk PERSIAPAN
KEBUTUHAN DARURAT

Sila merujuk
Artinya : “Rasulullah menyimpan makanan untuk kebutuhan keluar- ga selama setahun.” [HR Bukhari no 2904 dan Muslim no 1757]
Penulis Subulus Salam mengatakan:
“Hadits di atas dalil bolehnya menyimpan bahan makanan untuk kebutuhan selama setahun dan perbuatan ini tidaklah bertentangan
dengan tawakkal. Ulama sepakat bolehnya seorang menyimpan bahan makanan yang dihasilkan oleh tanah miliknya sendiri. Namun jika
seorang untuk memborong dari pasar untuk disimpan maka perlu rincian :

Jika kondisinya adalah kondisi langka bahan makanan maka tidak diperbo- lehkan memborong bahan makanan di pasar kecuali jika
hanya sekedarnya saja sehingga tidak menyebabkan masyarakat semakin kesulitan mencari bahan makanan tersebut semisal hanya
untuk kebutuhan beberapa hari atau sebulan.

Namun jika di pasaran bahan makanan itu berlimpah maka boleh membo- rong bahan makanan untuk disimpan dan menjadi persediaan
selama seta- hun lamanya. Rincian semacam ini menurut Qadhi Iyadh al Maliki adalah pendapat mayoritas ulama” [Subulus Salam
6/205-206]
Efektif : Tepat Sasaran
Suami adalah Presiden, Istri adalah Menteri Keuangan dan
Kementrian lainnya

Presiden : mempunyai kewenangan penuh dalam sumber dan belanja nafkah


Menteri : Menyusun anggaran/rencana belanja dengan berpedoman pada Pondasi Dasar Syar'iah dalam mengelola
keuangan keluarga

Pasangan IDEAL : Suami yang berjihad dalam mencari nafkah dan Istri yang Qana'ah terhadap pemberian suami

POLA BELANJA IDEAL :


1. MENABUNG 10% dari Nafkah >> sebagai dana darurat, usahakan porsinya bertambah
2. KEWAJIBAN POKOK 30% dari Nafkah >> segera dibayarkan, lunasi utang2, tekan terus angkanya
3. SEDEKAH 2,5% dari Nafkah >> utamakan kpd Orangtua, Keluarga Dekat, Keluarga Jauh, tetangga dekat, tetangga
jauh, baru orang luar, usahakan porsinya bertambah
4. sisanya ? untuk KONSUMSI >> anggaran fleksibel
Hemat
• Utamakan Kebutuhan, Bukan Keinginan
• Selalu anggarkan untuk Dana Darurat
• Reminder : 7 ekor sapi gemuk dimakan 7 ekor sapi kurus (surat
Yusuf) >> sapi gemuk : masa panen/peak season, sapi kurus :
masa krisis/low season

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin mengatakan :


“Menabung untuk antisipasi musibah di kemudian hari tidaklah ter- cela asalkan
kewajiban harta baik zakat atau selainnya telah ditunaikan den- gan baik” [Tafsir
Juz Amma hal 320].
Hemat
“Ali berkata, Fathimah mengeluhkan bekas alat penggiling yang dialaminya. Lalu pada saat itu ada seorang
tawanan yang mendatangai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Fathimah bertolak, namun tidak
bertemu dengan beliau. Dia mendapatkan Aisyah. Lalu dia mengabarkan kepadanya. Tatkala Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba, Aisyah mengabarkan kedatangan Fathimah kepada beliau. Lalu beliau
mendatangi kami, yang kala itu kami hendak berangkat tidur. Lalu aku siap berdiri, namun beliau berkata.
‘Tetaplah di tempatmu’. Lalu beliau duduk di tengah kami, sehingga aku bisa merasakan dinginnya kedua
telapak kaki beliau di dadaku. Beliau berkata. ‘Ketahuilah, akan kuajarkan kepadamu sesuatu yang lebih
baik dari pada apa yang engkau minta kepadaku. Apabila engkau hendak tidur, maka bertakbirlah tiga
puluh empat kali, bertasbihlah tiga puluh tiga kali, dan bertahmidlah tiga puluh tiga kali, maka itu lebih baik
bagimu daripada seorang pembantu”. [Hadits Shahih, ditakhrij Al-Bukhari 4/102, Muslim 17/45]

Boleh jadi engkau bertanya-tanya apa hubungan antara pembantu yang diminta Fathimah dan dzikir ?

Hubungan keduanya sangat jelas bagi orang yang memiliki hati atau pikiran yang benar-benar sadar.
Sebab dzikir bisa memberikan kekuatan kepada orang yang melakukannya. Bahkan kadang-kadang dia
bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan.

Read more https://almanhaj.or.id/232-wasiat-sebelum-tidur.html


Hemat
tips berhemat:
1. manajemen amplop untuk kewajiban pokok dan sedekah
2. ikut arisan untuk tabungan atau belikan logam mulia bersertifikat
3. jangan terjebak membeli merek, belilah sesuai kebutuhan
4. menyimpan bahan makanan dg baik agar tahan lama
5. catat rencana pembelian dan simpan nota pembelian dalam arsip
6. lihat dan bandingkan sebelum membeli
7. buat daftar belanja dan bawa uang tunai(bukan atm) sesuai budget belanja
8. kebutuhan pampers : jenis cuci ulang, beli saat pameran/flash deals, beli grosir sambil promo ke rekan2
9. belanja bahan baku makanan di pasar tradisional
10. masak sendiri >> kreatif dengan bahan yang ada
11. beli buah saat musimnya
12. bawa bekal makan siang untuk suami
13. ganti tissue dengan kain lap/handuk kecil
14. biasakan jalan kaki atau bersepeda untuk rute dekat
15. hemat elpiji : Metode memasak 5-30-7 dimulai dengan memasukkan bahan-bahan masakan ke dalam panci di atas
kompor dengan api menyala. Masak selama 5 menit. Kemudian matikan kompor, tutup pancinya dan diamkan selama
30 menit. Setelah itu, nyalakan kembali apinya, masukkan bahan-bahan pelengkap (jika ada), tutup kembali pancinya
dan masak selama 7 menit
Andal
Pengelolaan Keuangan Keluarga diharapkan menjadi Andalan anda di DUNIA
dan AKHIRAT

DUNIA : mencukupi kebutuhan hidup dan penyiapan dana darurat


AKHIRAT : menjadi pemberat timbangan amal shalih melalui SEDEKAH

Formula Dana Darurat :


3 bulan x 1 jiwa x biaya hidup per bulan

3 bulan maksudnya ada nafas selama 3 bulan sejak resign atau sakit yg
menyebabkan tidak ada gaji sementara sehingga belanja kebutuhan untuk
sementara memakai dana darurat
Tertib
1. Sesuai PRIORITAS dan URGENSI (utamakan kebutuhan daripada keinginan)
2. Ada PERENCANAAN belanja yang berpedoman dengan pondasi dasar syariat
dalam mengelola keuangan keluarga
3. Ada PENCATATAN setiap dana masuk dan dana keluar
4. Ada EVALUASI untuk membandingkan antara RENCANA dan REALITA
BELANJA sehingga menjadi feedback/umpan balik untuk perbaikan selanjutnya
Baarakallahu fiikum

Untuk konsultasi online silakan kirimkan via email


arifin.ideamandiri@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai