Anda di halaman 1dari 4

Alhamdulillaah, .

َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموْ تُ َّن ِإاّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬
َّ ‫يآايُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هّللا َ َح‬
Alhamdulillaahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastagfiruhu wa na'uudzu Wahai orang – orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan
billaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi-aati a’maalinaa, man sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan
yahdihillaahu falaa mudhillalah wa man yudhlil falaa haadialah. muslim. (QS. Ali-Imran : 102)
Asyhadu anlaa ilaaha illallaahu wahadahu laa syarikalahu syahadatan tunjii
qaa-ilahaa minan naari. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Wahai Saudara – saudaraku yang seiman dan seaqidah
rasuuluhun nabiyul mukhtaar laa nabiya ba’dah. Dalam kesempatan kali ini, khatib akan mengajak kita semua untuk
Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa’alaa -aalihi bermuhasabah dan merenungkan sabda Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa shahbihi ajma’iin. Amma ba’du. wa sallam:
Waqola Ta’ala fi kitabihil karim ‘aidzubillahiminasyaithannirrajim LAA TAZUULU QODAMAA ‘ABDIYYAUMAL QIYAAMAH, HATTA
bismillahirraahmanirrahim yaa ayyuhalladzina amanut takullahha YUS ALA ‘AN UMURIHI FIMAA AFNAH, WA ‘AN ‘ILMIHI FIIMA
haqqatuqotih wala tamutunnailla wa antummuslimun. Sadaqallahu…. FA’AL, WA ‘AMMALIHI MIN AYNAKTASABAHU FIIMA ANFAQOH,
WA ‘ANJISMIHI FIIMA ABALAAH.
Saudara – saudaraku yang dirahmati Allah “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari
Pertama khatib mengucapkan Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia
Tuhan pemberi segala nikmat dan karunia yang tak terhingga jumlahnya. habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia
Dzat yang menakdirkan segala sesuatu penuh dengan hikmah dan pelajaran amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan”
berharga. Dzat yang Maha Menguasai segala isi langit dan bumi dan di antara (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).
keduanya. Dzat yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dzat
Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus seluruh makhluk-Nya. Saudara – saudaraku yang dirahmati Allah
Perkara pertama yang akan kita pertanggungjawabkan pada hari kiamat kelak
Yang kedua khatib mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi adalah umur kita. Sejak kita menginjak usia baligh, seluruh apa yang kita
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, segenap keluarga dan sahabatnya, yakini, kita ucapkan dan kita perbuat, akan kita pertanggungjawabkan kelak
para pejuang yang gigih berjuang, serta pengikutnya yang istiqamah di akhirat. Jika kita telah melakukan seluruh kewajiban dan menjauhkan diri
menegakkan sunnahnya hingga akhir jaman. kita dari semua yang diharamkan, maka kita akan selamat dan bahagia.
Sebaliknya, jika tidak, maka kita akan binasa dan merana.
Yang ketiga khatib menyampaikan wasiat kepada hadirin untuk menjaga dan Kedua, kita akan ditanya mengenai jasad kita. Jika seluruh anggota badan kita
meningkatkan takwa kepada-Nya. Takwa dalam arti menjalankan seluruh gunakan untuk berbuat taat kepada Allah, maka kita akan senang dan
perintah-Nya dan meninggalkan seala larangan-Nya. Takwa dalam arti thaat beruntung. Sebaliknya, jika kita menggunakannya untuk bermaksiat kepada
kepada Allah dengan tidak memaksiati-Nya. Takwa dalam arti ingat kepada Allah, maka kita akan merugi dan bunting.
Allah dengan tidak melupakan-Nya. Dan takwa dalam arti syukur kepada Ketiga, kita akan ditanya mengenai ilmu kita. Kita akan ditanya, apakah kita
Allah dengan tidak mengkufuri-Nya. telah mempelajari bagian ilmu agama yang fardlu ain untuk kita pelajari atau
tidak. Dan jika kita telah mempelajarinya, apakah sudah kita amalkan ataukah
Yang keempat khatib menyampaikan ayat tidak. Ilmu agama yang hukum mempelajarinya fardlu ain adalah seperti
dasar-dasar ilmu aqidah, hukum-hukum dasar terkait bersuci, shalat, zakat
bagi yang mampu, puasa, kewajiban hati, maksiat-maksiat anggota badan dan ‫َس ْب َعةٌ ي ُِظلُّهُ ُم هَّللا ُ فِى ِظلِّ ِه يَ ْو َم الَ ِظ َّل ِإالَّ ِظلُّهُ اِإل َما ُم ْال َعا ِد ُل‬
lain sebagainya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
“Ada tujuh golongan orang yang akan mendapat perlindungan dari Allah
WAYLULLIMALLAA YA’LAMU, WAWAYLULLIMAN ‘ALIMA (pada hari kiamat) di mana pada hari itu tidak ada perlindungan selain
TSUMM LAA YA’MALU perlindungan-Nya. Salah satu dari ketujuh orang tersebut adalah pemimpin
“Sungguh sangat celaka orang yang tidak belajar (ilmu agama yang fardlu yang adil.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)
ain), dan sungguh sangat celaka orang yang mempelajarinya tapi tidak
mengamalkannya.” Namun Sebaliknya, ketika seorang pemimpin itu berlaku zalim terhadap yang
Keempat, kita akan ditanya mengenai harta, dari mana kita memperolehnya dipimpinnya, bawahannya, rakyatnya, bohong dan tidak jujur dalam
dan untuk apa kita belanjakan. Dalam masalah harta, manusia terbagi menjadi menjalankan amanahnya, maka Rasulullah SAW sebutkan beragam ancaman
tiga golongan, dua celaka dan satu yang selamat. Dua golongan yang celaka yang akan menimpanya. Di antara bentuk ancaman tersebut adalah
pada hari kiamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang
haram atau dari sumber yang haram, dan mereka yang mengumpulkan harta Pertama Dia akan Menjadi Manusia yang Paling Dibenci oleh Allah Ta’ala
dengan cara yang halal tapi membelanjakannya untuk hal-hal yang
diharamkan. Sedangkan golongan yang selamat adalah mereka yang Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah saw bersabda:
mengumpulkan harta dengan jalan yang halal dan membelanjakannya untuk
perkara-perkara yang halal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ا ِد ٌل‬tt‫ا ٌم َع‬tt‫ا ِإ َم‬t‫هُ َمجْ لِ ًس‬t‫اهُ ْم ِم ْن‬ttَ‫ ِة َوَأ ْدن‬t‫و َم ْالقِيَا َم‬t ِ َّ‫ِإ َّن َأ َحبَّ الن‬
ْ tَ‫اس ِإلَى هَّللا ِ ي‬
NI’MAL MAALUSH SHOOLIHUL LIRRAJULISH SHOLIH
“Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang shalih.” (HR Ahmad dalam ‫اس ِإلَى هَّللا ِ َوَأ ْب َع َدهُ ْم ِم ْنهُ َمجْ لِسًا ِإ َما ٌم َجاِئ ٌر‬
ِ َّ‫ض الن‬َ ‫َوَأ ْب َغ‬
al-Musnad) Karena orang yang shalih akan mencari harta dengan cara yang
halal dan membelanjakannya untuk hal-hal yang dihalalkan oleh Allah ta’ala. “Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan
paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil.
Wahai Saudara – saudaraku yang seiman dan seaqidah Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh
Selanjutnya yang besar pertanggungjawabannya kelak di akhirat adalah kedudukannya dari Allah adalah seorang pemimpin yang zalim.” (HR.
seorang pemimpin, pemimpin untuk dirinya sendiri, pemimpin untuk
Tirmidzi)
keluarganya, pemimpin untuk perusahaannya, pemimpin untuk desanya dan
pemimpin – pemimpin untuk negaranya.
Pada hari kiamat kelak, pemimpin yang adil akan dijanjikan dengan berbagai Munculnya pemimpin yang zalim merupakan salah satu tanda-tanda akhir
macam keutamaan oleh Allah ta’ala. Di antara zaman. kita akan diuji dengan naiknya pemimpin yang menipu rakyat.
nya Nabi Saw sebutkan bahwa pemimpin adil akan mendapatkan naungan di Berpenampilan merakyat. Peduli pada orang orang kecil. Peka terhadap
hari kiamat, sebagaimana yang di riwayatkan dari Abu Hurairah bahwa kebutuhan mereka. tetapi itu hanya retorika di depan kamera. Dibalik itu
Rasulullah SAW bersabda: semua, mereka sedang asyik memuaskan nafsunya, menumpuk-numpuk harta
kekayaan, berpihak pada bos-bos besar, menjual aset negeri, mengambil hak
rakyatnya, dan menambah beban kehidupan rakyat. Kira-kira begitulah Ketiga Akan Dimasukkan ke Dalam Neraka serta Diharamkan Syurga
kedzaliman pemimpin hari ini yang banyak terjadi di berbagai negeri. Baginya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Saudara – saudaraku yang dirahmati Allah

ٍ ‫َأيُّ َما َر‬


ِ َّ‫اع غَشَّ َر ِعيَّتَهُ فَهُ َو فِي الن‬
Kedua Allah Menelantarkannya pada Hari Kiamat dan Tidak Mengampuni
Dosa-Dosanya
‫ار‬

Sebuah riwayat dari Abu Hurairah radiyallahu anhu menyebutkan bahwa “Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (HR. Ahmad)
Dalam riwayat lain, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ٌ‫ثَالَثَةٌ الَ يُ َكلِّ ُمهُ ُم هَّللا ُ يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة َوالَ ي َُز ِّكي ِه ْم َوالَ يَ ْنظُ ُر ِإلَ ْي ِه ْم َولَهُ ْم َع َذاب‬ َ ‫ ِه‬t‫ َّر َم هللاُ َعلَ ْي‬t‫ح ِإاَّل َح‬
.َ‫الجنَّة‬ ٍ t‫ص‬ْ ُ‫ا بِن‬ttَ‫طه‬ْ ‫َم ِن ا ْستَرْ َعاهُ هللاُ َر ِعيَّةً ثُ َّم لَ ْم يُ ِح‬
‫ك َك َّذابٌ َو َعاِئ ٌل ُم ْستَ ْكبِ ٌر‬ ٌ ِ‫َألِي ٌم َش ْي ٌخ َزا ٍن َو َمل‬ ‫ َّر َم‬t‫اس لِ َر ِعيَّتِ ِه ِإاَّل َح‬ ُ ‫ين يَ ُم‬
ِ ‫وت َوهُ َو َغ‬ َ ‫وت ِح‬ ُ ‫ يَ ُم‬: ‫ وفي لفظ‬.‫متفق عليه‬
“Tiga orang yang Allah enggan berbicara dengan mereka pada hari kiamat
.َ‫هللاُ َعلَ ْي ِه ْال َجنَّة‬
kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia) tidak akan
membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka disiapkan “Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya,
siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, Penguasa kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya
yang suka berdusta dan fakir miskin yang takabur.” (HR. Muslim) surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam lafadh yang lain disebutkan, ”Ialu ia mati dimana ketika matinya itu
Kebiasaan berbohong adalah sifat yang tercela dan sangat dibenci oleh Allah. dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan surga baginya.”
Dan apabila Allah telah membeci seorang hamba, maka Dia akan serukan
kebencian (kemarahan) itu kepada malaikat Jibril dan seluruh malaikat Duhai Saudara – saudaraku yang seiman dan seaqidah
penduduk langit. Sehingga mereka semua membencinya pula. Kemudian Kebinasaan dan kehinaan tidak saja menimpa pemimpin yang dzalim dan
orang ini dituliskan Allah sebagai seorang yang dibenci di muka bumi. pembohong. Akan tetapi juga menimpa orang-orang yang berteman dekat
Rasulullah saw bersabda, “Dan jika Allah membenci seorang hamba, Ia dengannya, dan membenarkan kebohongannya, dan orang yang ikut serta
memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku membenci si membantu kezalimannya. Rasulullah saw bersabda:
Fulan maka bencilah ia. Lalu Jibril ikut membencinya. Kemudian Jibril
berseru di langit: Sesungguhnya Allah membenci si Fulan maka bencilah ia ‫انَهُ ْم‬tt‫ َوَأ َع‬، ‫ ِذبِ ِه ْم‬t‫ َّدقَهُ ْم بِ َك‬t‫ص‬َ َ‫ َل َعلَ ْي ِه ْم ف‬t‫ َم ْن َد َخ‬، ‫ َرا ُء‬t‫ ِدي ُأ َم‬t‫ون بَ ْع‬ ُ ‫تَ ُك‬t‫َس‬
oleh kalian. Maka penduduk langit turut membencinya. Kemudian
diturunkanlah rasa benci kepadanya di muka bumi.” (HR Bukhari dan
،‫ض‬ َ ‫ ْو‬tt‫ي ْال َح‬ َّ َ‫ر ُد َعل‬ttِ َ‫ْس ي‬ َ ‫ َولَي‬، ُ‫ه‬tt‫ت ِم ْن‬ ُ tt‫ْس ِمنِّي َولَ ْس‬ َ ‫ فَلَي‬، ‫َعلَى ظُ ْل ِم ِه ْم‬
Muslim) ، ‫ َولَ ْم يُ ِع ْنهُ ْم َعلَى ظُ ْل ِم ِه ْم‬، ‫ ِذبِ ِه ْم‬t‫ص ِّد ْقهُ ْم بِ َك‬َ ُ‫ َولَ ْم ي‬، ‫َو َم ْن لَ ْم يَ ْد ُخلْ َعلَ ْي ِه ْم‬
َ ‫ي ْال َح ْو‬
.‫ض‬ َّ َ‫ َو َسيَ ِر ُد َعل‬، ُ‫فَه َُو ِمنِّي َوَأنَا ِم ْنه‬
“Akan ada setelah (wafat)ku (nanti) para pemimpin (pembohong).
Barangsiapa yang masuk pada mereka, dan membenarkan (menyetujui)
kebohongan mereka dan mendukung kezaliman mereka, maka dia bukan dari
golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak (punya bagian
untuk) mendatangi telaga (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk
pada mereka itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga)
tidak mendukung kezaliman mereka, maka dia adalah dari golonganku, dan
aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telaga (di hari kiamat).”
(Hadits Shahih riwayat Ahmad dan An-Nasaa’i dalam kitab Al-Imaroh).)

Saudara – saudaraku yang dirahmati Allah


Demikianlah beberapa ancaman yang disebutkan Nabi SAW atas mereka
yang memimpin tapi berlaku zalim dan dusta terhadap rakyatnya. Dosanya
besar. Tak hanya menimpa pemimpin itu sendiri, bahkan dosa serupa juga
ditanggung oleh mereka yang setuju dan mendukung pemimpin pendusta
tersebut. Dan kita berharap sembari terus berdoa kepada Allah agar kita
dihindari dari pengaruh-pengaruh pemimpin pembohong tersebut.
Dan setiap kita akan bertanggungjawab atas kehidupan kita selama di dunia
ini, umur kita yang panjang digunakan untuk apa, ilmu kita yang kita miliki
mengapa digunakan untuk hal – hal yang tidak bermanfaat dan mengundang
riya’ saja, harta kita hanya untuk kesenangan pribadi saja hanya memikirkan
perut saja bagaikan kambing yang tidak bisa membedakan mana rumpun dan
mana uang.
Mudah-mudahan kita semua tidak termasuk dalam golongan – golongan
orang tersebut yang tidak mematuhi perintah Allah dan melanggar hukum –
hukumNya Demikian khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat
dan dapat menuntun kita menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh
barokah.
Aamin Allahumma Aamiin

Audzubillahiminsyaithanirr,…..bismillahirrahmannirrahiim
Wal Asyri innal insa……
Barakallahuli walakum fil Qur’an………….

Anda mungkin juga menyukai