Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurul Kamaliah

NIM : 190104030040

Lokal/Jurusn : 19C2/MD

Matkul : Retorika/Teknik Khitobah

Dosen Pengampu : Muhammad Rif’at, S. Ag, M. Ag


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

َّ‫ َأ ْشهَ ُد اَ ْن الَ ِإلَهَ ِإال‬.‫ تَبَا َركَ الَّ ِذيْ َج َع َل فِي ال َّس َما ِء بُرُوْ جًا َو َج َع َل فِ ْيهَا ِس َراجًا َوقَ َمرًا ُمنِ ْيرًا‬،‫ص ْيرًا‬ ِ َ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َكانَ بِ ِعبَا ِد ِه َخبِ ْيرًا ب‬
‫صلِّ َعلَ ْي ِه َو َعلَى‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.‫ق بِِإ ْذنِ ِه َو ِس َراجًا ُمنِ ْيرًا‬ ِّ ‫هللاُ وََأ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ ُو َرسُولُهُ الَّ ِذيْ بَ َعثَهُ بِ ْال َح‬
ِّ ‫ َودَا ِعيَا ِإلَى ْال َح‬،‫ق بَ ِش ْيرًا َونَ ِذ ْيرًا‬
‫ َأ َّما بَ ْعدُ؛‬.‫صحْ بِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا‬
َ ‫آلِ ِه َو‬

Yang saya hormati, Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof Dr H. Mujiburrahman, MA.

Yang saya hormati, Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Akhmad Sagir, M.
Ag, beserta dosen-dosen UIN Antasari Banjarmasin,

Dan juga teman-teman seperjuangan saya yang saya cintai.

Segala puji hanya milik Allahhu Rabbi. Segala zat yang Maha Ghafur, zat yang Maha Syukur
yang telah memberikan beribu-ribu nikmat yang tidak terukur. Nikmat iman, nikmat islam,
sampai nikmat sehat wal afiat sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang insyaallah diberkahi
Allah SWT.

Seandainya lautan yang ada di muka bumi ini, Allah jadikan sebagai tinta. Lalu, pepohonan-
pepohonan Allah jadikan pena, dan dedaunan Allah jadkan kertas. Niscaya ia tidak akan cukup
untuk menuliskan nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Solawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi akhirul jaman, seorang Nabi yang
lahirnya saja membuat goncang alam semesta, membuat heboh para malaikat Allah SWT, yang
kalau bukan karenanya tidak akan Allah ciptakan alam semesta ini. Siapakah dia, tidak lain dan
tidak bukan yaitu Nabi Muhammad SAW.

Semoga keluarganya, sahabatnya dan kita selaku umatnya yang mengikuti sunnah-sunnahnya
semoga mendapatkan syafaatnya.

Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof Dr
H. Mujiburrahman, MA, Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Akhmad Sagir,
M. Ag, beserta dosen-dosen UIN Antasari Banjarmasin, dan juga teman-teman telah berhadir
dalam acara ceramah ini.

Perkenalkan nama saya Nurul Kamaliah dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, jurusan
Manajemen Dakwah. Disini saya akan menyampaikan ceramah dengan tema “Nilai Shadaqah
Dan Infaq”

Kaum muslimin-muslimat yang berbahagia

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk berbuat kebajikan yang tidak ada putus-putusnya
kepada sesamanya, dalam bentuk pengorbanan harta benda, berderma dan bersedekah kepada
siapapun. Islam ditegakkan dan berkembang bukan atas kikir dan menahan harta benda. Oleh
karena itu Islam menasehatkan kepada setiap muslim agar menyambut golongan berderma dan
segi-segi kebajikan yang tidak ada putus-putusnya, baik yang dilakukan secara terang-terangan
maupun yang bersembunyi. Itulah sendi ajaran Islam yang didasarkan pada pengorbanan
membelanjakan sebagian harta yang dimilikinya, untuk berderma dan bersedekah, sebagai
perwujudan tanda syukur kepada Allah yang telah memberi karunia-Nya.

Allah swt. berfirman:

.‫الذين ينفقون أموالهم في سبيل هللا ثم اليتبعون… ما أنفقوا منا وال أذى لهم أجرهم عندربهم وألخوف عليهم وال هم يحزنون‬

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara tersembunyi dan
terang-terangan, maka mereka akan dapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqarah: 274)

Setiap muslim hendaknya berhemat dalam mengeluarkan hartanya untuk memenuhi kepentingan
hidupnya, agar harta nya tidak habis begitu saja. Sebab ia berkewajiban mengajak orang lain
dalam menikmati dan memanfaatkan harta yang Allah karuniakan kepadanya. Kekayaan
hendaknya kita gunakan membantu kepentingan umum, menolong fakir miskin, dan ikut
meringankan penderitaan orang-orang yang susah dan tidak mampu.

Rasulullah saw. bersabda:

.‫يا ابن آدم إنك أن تبذل الفضل خير لك وأن تمسكه شر لك وال ثالم على كفاف وابدأ بمن تعول واليد العليا خير من اليد السفلى‬
)‫(رواه مسلم‬

Hai anak Adam, kalau engkau mendermakan kelebihanmu, itu lebih baik bagimu, dan apabila
engkau tahan saja, itu berbahaya bagimu. Dan engkau tidak tercela atas kesederhanaan dan
dahulukan orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Dan tangan yang diatas (yang memberi)
lebih baik daripada tangan yang dibawah (yang menerima). (HR. Muslim)

Kaum muslimin yang berbahagia

Termasuk seutama-utama nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya adalah lapang
rizki. Dan sebaik baik harta adalah harta yang dapat menjaga seorang manusia dari minta-minta.
Barangsiapa yang mengetahui harga diri, hendaklah giat berusaha untuk memperoleh harta yang
dapat menjaga martabat dirinya dan menghindarkan dari minta minta. Selanjutnya hendaklah kita
mau membelanjakan harta yang kita peroleh itu pada jalan-jalan kebaikan, dan Rasulullah saw.
mendorong kita untuk mau mensedekahkan harta kepada orang-orang yang membutuhkannya.
Dan pemberian itu dimulai dari orang yang menjadi tanggungan kita kemudian kerabat-kerabat
kita sehingga pahalanya lebih berlipat ganda.

Allah melarang memboroskan harta dan memerintahkan agar memberikan harta kepada kaum
kerabat dan fakir miskin. Karena orang yang mubadzir (tidak mengeluarkan harta yang berguna)
adalah perusak yang bodoh, tidak punya perhitungan, menyia-nyiakan harta pada keinginan
nafsu tertentu. Bagaimana orang-orang yang semacam ini bisa membayarkan hak yang telah
menjadi kewajibannya.

Allah swt. berfirman:

.‫وعات ذا القربي حقه والمسكين وابن السبيل وال تبذر تبذيرا إن المبذرين… كانوا إخوان الشياطين وكان الشيطان لربه كفورا‬

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan aknya, kepada orang miskin dan
orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah
sangat ingkar pada Tuhannya. (QS. Al Isra': 26-27)

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia

Sebetulnya murah hati dan dermawan itu dapat dipelajari, tentu saja dengan membiasakan dari
sejak kecil serta meniru tingkah laku yang diamalkan Rasulullah saw. Dengan demikian akan
bertahan di dalam hati sanubari bahwa apa yang telah didermakan itu bukanlah sia-sia, sebab
Rasulullah saw. sendiri telah mengamalkan. Seandainya apa yang telah didermakan itu sia-sia
tidak mendapat balasan dari Allah, pastilah beliau tidak melakukannya serta menganjurkan
kepada umatnya untuk berbuat demikian. Dengan cara demikian, akhirnya sifat kikir akan
terkikis habis dari jiwa seseorang dan berganti dengan sifat kedermawanan.

Tidak ada yang paling dermawan didunia ini kecuali Rasulullah saw. Sejak kecil beliau telah
membiasakan berlaku murah hati dan dermawan. Sewaktu kawin dengan Khadijah yaitu seorang
janda yang kaya raya, beliau tidak latah menggunakan harta istrinya untuk berfoya-foya.
Sebaliknya harta itu dipergunakan untuk menyantuni fakir miskin, membantu orang-orang yang
lemah ekonominya, dan sebagai bekal untuk beribadah di Goa Hira. Setelah mendapat beselit
kenabian, harta itu beliau gunakan untuk memperjuangkan agama Islam.

Dan masih banyak lagi contoh-contoh kedermawanan Rasulullah saw. yang perlu kita tiru. Lagi
pula tiada ruginya orang bermurah hati. Karena sesuatu yang kita berikan kepada orang yang
butuh dengan disertai keikhlasan, pasti akan diganti oleh Allah. Sebagaimana tersebut didalam
firman-Nya:

)۲۷۲: ‫ (البقرة‬.‫وما تنفقوا من خير فألنفسكم وما تنفقون إال ابتغاء هللا وما تنفقوا من خير يوف إليكم وأنتم ال وجه تظلمون‬

Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (dijalan Allah), maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari kerelaan
Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya
dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak dianiaya. (QS. Al Baqarah: 272)
Tetapi ada kalanya orang menduga, bahwa bermurah hati itu dapat mengurangi kekayaan dan
membuat orang menjadi miskin, yang berarti hilangnya kepuasan, karena hidup tanpa harta yang
melimpah.

Dugaan semacam itu salah. Itu hanya bisikan setan yang menggoda manusia, agar berlaku kikir
yang rendah dan hina. Tetapi yang benar, bahwa bermurah hati adalah jalan ke lapangan rezki
yang membawa barokah dan dapat meningkat kan jumlah harta benda. Karena kedua belah
tangan pemberian Allah itu, bila selalu terbuka dengan kenikmatan, ditanggung dengan
kesuburan yang bekal dari rahmat dan karunia Allah, baik di hari ini maupun di hari esok.
Rasulullah saw. bersabda:

)‫ (رواه مسلم‬.‫مانقصت صدقة من مال وما زاد هللا رجالً بعفو إال عزا وماتواضع أحد هلل إال رفعه هللا عز وجل‬

Sedekah itu tidak mengurangi harta, Allah menambah kemuliaan terhadap hamba yang
mema'afkan, dan seseorang yang tawadlu (merendahkan diri) karena Allah niscaya Allah
meninggikannya.

Menurut Ash Shun'ani harta yang untuk bersedekah itu tidak berkurang, karena Allah swt. akan
mengganti terhadap harta yang disedakahkan, bahkan mungkin semakin bertambah banyak.

Allah swt. berfirman:

‫ وما أنفقتم من شيء فهو يخلفه وهو‬.‫الرازقين‬

)39: ‫(سباء‬

Apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan meng gantikannya dan Dialah pemberi rizki
yang sebaik-baiknya. (QS. Saba': 39)

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia

Ajakan Islam untuk bermurah hati dan berderma cukup banyak, baik dalam Al Qur'an maupun
dalam hadits, demikian pula larangan-larangan berlaku kikir, sebagaimana Rasulullah saw.
bersabda:

‫ والبخيل بعيد من هللا بعيد… من بعيد… من الناس قريب من‬.‫الشحي قريب من هللا قريب من الجنة قريب من الناس بعيد… من النار‬
)‫ (رواه الترمذي‬،‫النار ولجاهل صحي أحب إلى هللا تعالى من عابد بخيل‬

Orang yang bermurah hati dekat dengan Allah, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga.
Dan orang yang bermurah hati jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir, jauh dari Allah,
jauh dari manusia, pun jauh dari surga, dan dekat kepada neraka. Orang yang jahil/bodoh yang
bersifat pemurah, lebih disukai Allah daripada ahli ibadah tetapi kikir. (HR. Tirmidzi)

Untuk menyempurnakan sifat kedermawanan dan murah hati, maka yang perlu diperhatikan bagi
orang-orang yang suka dermawan adalah:
1. Golongan fakir miskin, maka berderma kepada mereka Allah bakal memberi balasan lipat
10 kali.
2. Golongan sanak famili, maka berderma kepada mereka Allah akan membalasnya lipat 10
kali.
3. Golongan handai taulan/teman, maka berderma kepada mereka Allah akan membalasnya
lipat 100 kali.
4. Golongan pelajar yang menuntut ilmu agama, maka ber derma kepada mereka Allah akan
membalasnya lipat 7000 kali.

Disamping empat golongan tersebut diatas, maka berderma untuk pembangunan yang menuju
kemaslahatan umatpun merupakan amal mulia.

Allah Ta'ala berfirman:

‫يا أيها الذين ءامنوا أنفقوا مما رزقناكم من قبل أن يأتي يوم ال يبيع فيه وال خلة وال شفاعة والكافرون هم‬

)٢٥٤: ‫ (البقرة‬.‫الظالمون‬

Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah sebagian rizki yang telah Kami berikan
kepadamu, sebelum datang hari dimana tidak ada jual beli, tak ada lagi persahabatan yang akrab
dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah, golongan orang orang yang zalim. (QS.
Al Baqarah: 254)

Dalam ayat lain Allah berfirman:

‫مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل هللا كمثل حبة أثبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة وهللا يضاعف لمن يشاء وهللا واسع‬
)٢٦١:‫ (البقرة‬.‫عليم‬

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap
tangkai terdapat seratus buah. Allah melipat gandakan pahalanya kepada siapa yang disukainya,
dan Allah Maha Luas pemberiannya, lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261)

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia

Sudah seharusnya kita bersedekah dan menginfakkan harta kita dijalan Allah, supaya orang lain
juga bisa menikmati dan memanfaatkan harta yang kita miliki agar kita juga mendapat pahala
yang berlipat ganda dari Allah swt. Semoga dengan ceramah yang saya sampaikan ini
saudara/saudari sekalian lebih giat lagi untuk bersedekah dan berinfaq kepada orang yang
membutuhkan.

Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf. Sebuah tutur
kata kadang ada sebuah kesalahan, dan itu saya sadari sebagai manusia yang penuh dosa, adapula
hal-hal yang baik tak lain datang dari Allah swt. ‘Undzur ma qoola wala tandzur man qola.
Wassalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

Anda mungkin juga menyukai