Anda di halaman 1dari 10

‫ُور َأ ْنفُ ِسنَا‬

ِ ‫ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر‬،ُ‫ـح ْم ُد هّلِل ِ الَّ ِذيْ نَـحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره‬ َ ‫اَ ْل‬
،ُ‫ي لَه‬ َ ‫ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد‬،ُ‫ض َّل لَه‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ ِ ‫َو ِم ْن َسيَِّئا‬
ُ‫ـح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬َ ‫ْك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم‬
َ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَّ ِإلَهَ ِإالَّ هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِري‬
‫ نَبِيِّنَا ُم َح َّمد َو َعلَى اَلِهَ َو‬ ِ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُـم َعلَى َرس ُْو ِل هللا‬ َّ ‫ َوال‬. ُ‫ي بَ ْع َده‬ َّ ِ‫الَنَب‬
َّ ‫َّاي بِتَ ْق َوى اهللاِ َح‬
‫ق تُقَاتِ ِه فَقَ ْد‬ ِ ‫اعبَ َدهللاِ ُأ ْو‬
َ ‫ص ْي ُك ْم َوِأي‬ ِ َ‫اَصْ َحبِهَ َو َم ْن َّوااَل هُ اَ َّما بّ ْع ُد فَي‬
‫از ْال ُمتَّقُ ْو َن‬
َ َ‫ف‬  
 ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُرهللاُ اَ ْكبَ ُر َوهَّلِل ِ ْال َح ْم ُد‬
Hadirin jamaah Idul Adha yang dirahmati Alloh SwT
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadhirat Allah
SwT, shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw,
kepada Keluarganya, para shahabatnya dan pengikut semuanya
hingga akhir zaman.  
Di hari yang berbahagia ini kita merayakan Idul Adha, hari
dimana kita dianjurkan bertakbir, malaksanakan shalat Id dan
menyembelih hewan kurban. 
Walaupun masih dalam keadaan prihatin karena darurat
pandemi yang masih merebak di tanah air kita, bahkan di
seluruh dunia, kita tetap melaksanakan ibadah yang dianjurkan
oleh syariat dan tetap memperhatikan dengan sungguh-sungguh
protocol kesehatan, tetapi juga jangan takut yang berlebihan.
Bagi daerah yang dinyatakan sebagai zona hijau, maka kita
wajib melaksanakan sholat iedul adha dan menyembelih hewan
qurban.
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahi Alhamdu
Jamaah Ied yang berbahagia. 
Perayaan Idul Adha beserta ibadah qurban adalah ibadah yang
mengingatkan kita kepada keimanan, kesabaran, kejujuran serta
ketaatan nabi Ibrahim alaihisalam. Beliau adalah Nabi yang
dikasihi Allah karena keimanan yang sangat kuat dan ketakwaan
yang sangat tinggi.
Beliaulah yang dalam pencahariannya menemukan Allah Allah
yang Maha Tunggal, Yang Maha Kuasa dan Maha Besar. 
Kepadanya beliau menyerahkan diri secara bulat tanpa ada
keraguan.
‫ان يَرْ جُو هّٰللا َ َو ْاليَ ْو َم ااْل ٰ ِخ ۗ َر َو َم ْن يَّتَ َو َّل فَاِ َّن هّٰللا َ هُ َو‬
َ ‫ان لَ ُك ْم فِ ْي ِه ْم اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َك‬
َ ‫لَقَ ْد َك‬
‫ْال َغنِ ُّي ْال َح ِم ْي ُد‬
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan Keluarganya) ada
teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang
mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari
Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka
sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.
(Al-Mumtahanah : 6)
Nabi Ibrahim meyakini bahwa apapun yang diperintahkan Allah
sebagai suatu kebaikan yang harus ditunaikan tanpa ada
penolakan. Maka ketika ada perintah Allah untuk meninggalkan
Istri dan anaknya yang masih bayi di lembah tandus dan sunyi
sepi beliau melaksanakanya dengan penuh ketaatan.
Yang akhirnya berujung kebaikan yang besar, keluar mata air
zamzam sebagai daya tarik bagi manusia lain untuk ikut
menetap maka jadilah sekarang sebuah kota yang terkenal yaitu
Makkah Al Mukaramah yang dikunjungi jutaan kaum Muslimin
yang berziarah kepadanya.  
Ketaatan  pada perintah Allah yang dilakukan Nabi Ibrahim
sangat luar biasa,  walaupun sesulit apapun dan melibatkan
perasaan yang terdalam, beliau tetap melaksanakannya dengan
penuh keikhlasan.
Seperti halnya  ketika Nabi Ibrahim diperintah
mengorbankan putra tersayang Ismail beliaupun dengan penuh
keyakinan tetap melaksanakannya.
Walaupun akhirnya Allah mengganti kurbannya dengan domba
yang besar dan gemuk, tetapi beliau sudah tercatat dalam sejarah
sebagai Nabi yang sangat beriman kepada Allah dengan segenap
jiwa raganya, mentaati perintah Allah dengan ketaatan yang luar
biasa.
Untuk menghormati dan mencontoh ketaatan Nabi Ibrahim kita
diperintahkan untuk melaksanakan kurban dengan binatang
ternak yang baik dan besar.
Dan tradisi tersebut sampai hari ini dilaksanakan oleh segenap
kaum Muslimin seluruh dunia, sebagai suatu simbol ketaatan
dan keikhlasan kepada Alloh Tuhan semesta alam.

َ ‫– اِ َّن َشانَِئ‬  ْ‫صلِّ لِ َرب َِّك َوا ْن َح ۗر‬


‫ك هُ َو ااْل َ ْبتَ ُر‬ َ َ‫ك ْال َك ْوثَ ۗ َر – ف‬
َ ‫– ࣖ اِنَّآ اَ ْعطَي ْٰن‬
 “Sesungguhnya kami telah memberi kamu nikmat yang banyak,
maka laksanakan sholat kepada Allahmu dan berkorbanlah,
sesungguhnya orang yang membencimu adalah orang yang
terputus”. (Al-Kautsar 1-3)
Ketaatan keikhlasan dan pengorbanan harus menjadi bagian dari
kehidupan kaum Muslimin.
Dalam keadaan situasi darurat wabah seperti sekarang ini di
mana banyak orang yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari hari. Maka kita harus terpanggil membantu dengan
harta kita yang kita cintai sebagian kecil atau sebagian besar
untuk dipakai membantu mengurangi kesengsaraan mereka.
“Tidak beriman seseorang jika dirinya kenyang sedangkan
tetangganya kelaparan”.
Oleh karena itu, dengan segala yang kita milik harta,
kesempatan, kekuasaan, berusahalah dengan maksimal dan
sungguh2 membantu, menolong saudara2 kita yang sedang
kesulitan.
Tetapi kecintaan manusia kepada harta terkadang sangat
berlebihan sehingga menjadi cobaan berat bagi dirinya dan
menjadi penghalang bagi ketaatan kepada Allah SWT, sehingga
Allah menyatakan dalam Al-Qur’an surat At-Taghabun ayat 15.

‫اِنَّ َمآ اَ ْم َوالُ ُك ْم َواَ ْواَل ُد ُك ْم فِ ْتنَةٌ َۗوهّٰللا ُ ِع ْن َد ٗ ٓه اَجْ ٌر َع ِظ ْي ٌم‬


“Sesungguhnya harta mu dan anak anakmu adalah cobaan
bagimu, dan disisi Alloh ada pahala yang besar.”
Keengganan berinfak, bershadaqah dan berqurban adalah
karakter manusia kikir karena mereka sangat mencntai harta
yang dimilikinya.
Walaupun Allah SwT banyak menekankan dalam berbagai ayat
dalam Al-Qur’an keutamaan bershadaqah bahkan disamakan
dengan memberi pinjaman kepada-Nya yang akan dibayar
dengan berlipat ganda di dunia, juga dijanjikan pahala besar di
akhirat.
Bagi sebagian besar manusia menganggap bahwa harta yang
dimilikinya itu akan mengekalkan kehidupan di dunia. Mereka
enggan untuk berinfak padahal harta, menurut pandangan agama
hanya perhiasan kehidupan dunia yang sifatnya sementara.
Firman Allah “Celakalah orang yang mengumpat dan mencela,
yaitu orang selalu mengumpulkan harta dan menghitung
hitungnya, mereka menyangka bahwa hartanya dapat
mengekalkan nya” (Al Humazah 1-3).
Dan Sabda Roasululoh saw : “Anak Adam mengatakan hartaku,
hartaku, Tidaklah kamu mendapatkan dari hartamu itu kecuali
apa yang kamu makan sampai kenyang, apa yang kamu pakai
sampai usang, atau kamu sedekahkan sehingga pahalanya akan
terus mengalir”. ( HR Muslim, At-Timidzi dan an Nasa’i)
Pada zaman para sahabat Nabi di Medinah, mereka memberi
pertolongan kepada orang lain yang kesusahan sangat luar biasa,
kadang bantuan yang diberikan melebihi keperluan untuk
dirinya sendiri bahkan mereka rela tidak makan demi untuk
memberi makan sahabatnya yang kelaparan.
Seperti yang digambarkan al-Qur’an dalam surat al Hasyr ayat 9
……“dan mereka (kaum Anshor) mengutamakan (Muhajirin),
atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan
siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah
orang-orang yang beruntung”.
Potongan surat Al-Hasyr ayat 9 tersebut menggambarkan betapa
para sahabat saling mengasihi dan saling menolong di antara
mereka bagaikan bangunan yang sangat kokoh.
Memberi tumpangan rumah bagi yang tidak punya rumah dan
berbagi makan dengan mereka yang tidak punya penghasilan
walaupun dalam keadaan dirinya pun kesusahan.
Mereka itulah para dermawan yang selalu dipuji Allah dan akan
diberi keberuntungan serta kebahagiaan oleh Allah SwT
sepanjang masa.
Pemurah itu karakter orang sholeh dan para Nabi, dirahmati
hidupnya dan diberkahi hartanya.
Hadirin yang berbahagia
Sekedar merenungi kembali momentum Idul Adha,
Kesanggupan Nabi Ibrahim mengurbankan anak kandungnya
sendiri Nabi Ismail, di samping menguji ketaatan beliau bahwa
perintah Allah s.w.t. yang harus dipatuhi.
Juga Allah Ta’ala memberi peringatan kepada umat yang akan
datang termasuk kita bahwa setiap orang harus sanggup
mengorbankan diri, keluarga dan harta benda yang disayangi
demi menegakkan perintah Allah.
Hidup adalah satu perjuangan dan setiap perjuangan
memerlukan pengorbanan. Tidak akan ada pengorbanan tanpa
kesusahan.
Justru kesediaan seseorang untuk melakukan pengorbanan
termasuk uang dan harta benda, tenaga dan waktu, akan benar-
benar menguji keimanan seseorang.
Peristiwa berkorban Nabi Ibrahim dan anaknya
Ismail merupakan satu noktah kejadian yang dapat direnungi
oleh semua manusia dari semua level usia dan latar belakang
tingkat pendidikan.
Dengan kata lain, semangat berkorban adalah tuntutan paling
besar yang ada dalam lingkungan keluarga, masyarakat maupun,
agama bangsa dan negara.
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahi Alhamdu
Di akhir khutbah ini marilah kita berdoa kepada Alloh agar
segala musibah dan kesulitan cepat berlalu diganti dengan
keamanan kesejahteraan dan kebahagiaan.
‫ار ْك‬ِ َ‫ َوب‬، ‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ ِ ‫ْت َعلَى إ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬ َ ‫صلَّي‬ ِ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬
َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ َّ‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم ِإن‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ِ ‫ت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬ َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْك‬
ِ ‫َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬
Allohuma Ya Allah Yang Maha Kuasa, pada hari ini kami
berkumpul di lapangan ini, untuk melaksanakan perintah-Mu,
melampiaskan rasa syukur kepadamu, menyatakan rasa
bahagia atas perjuangan kami selama ini. Terimalah segala
amal kami, ampunilah segala dosa kami, dosa ibu bapa kami,
dosa keluarga kami, dosa kaum Muslimin Muslimat yang hidup
maupun yang telah wafat.
Ya Allah hari ini kami melaksanakan ibadah shalat Ied dan
kurban yang kami sisihkan dari harta halal kami selama ini,
semuanya  hanyalah mengejar ridhaMu, mengharap
ampunanMu, membersihkan kotoran jiwa yang mengganggu.
Terimalah pengorbanan kami ya Allah, gantilah dengan
ridhaMu, ampunanMu dan surgaMu.  
Ya Allah engkau tahu, negeri kami dihuni oleh mayoritas umat
Islam makhlukMU yang selalu mengagungkan asmaMU,
menjaga agamaMU, jangan timpakan kepada kami ujian dan
siksaan dari akibat kesalahan dan keserakahan kami maupun
para pemimpin kami.
Ampunilah kami, hindarkanlah kami dari wabah penyakit yang
membahayakan kami jadikanlah negeri kami, negeri yang aman
sentosa negri yang penduduknya engkau cukupi dengan rizki
yang Engkau berkahi dari alam yang melimpah, tanaman yang
subur dan iklim yang nyaman, jadikanlah negri kami negri yang
baldatun thoyibatun warobbun ghofur…  
Ya Allah tolonglah saudara kami di mana saja mereka berada
yang sedang menderita karena tertimpa musibah bencana wabah
penyakit pandemic ini berilah mereka kesabaran dan
penggantian harta dan jiwa yang telah hilang dengan yang lebih
baik.
Ya Allah cegahlah maksud buruk dari orang orang yang
menggunakan kesempatan dalam situasi darurat pandemi ini,
untuk mewujudkan cita-cita ideologi mereka yang bertentangan
dengan agamaMu dan bertentangan dengan dasar negara kami,
hindarkanlah negara kami dari perpecahan dan permusuhan dan
hanya kepadaMu-lah kami semua berharap.

“Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah


sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami,
sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan.
Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik
pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya
Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan
lindungilah kami dari kaum yang zhalim dan kafir.”
“Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia
merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami
untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah
akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah
kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap
kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi
kami dari segala kejahatan.”
“Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu
yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat
kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan
kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan
menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya
Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui
pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih
hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau
jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan
janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan
puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami
orang-orang yang tidak mengasihi kami.”
“Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat,
mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang
telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.”
“Ya Allah, jadikanlah mereka yang pada tahun ini tidak dapat
melaksanaan ibadah haji dan umroh karena musibah pandemic
Engkau beri kesabaran, ketabahan dan keikhlasan, dan tahun
depan Engkau mudahkan semua yang hadir pagi ini untuk dapat
beribadah haji dan umroh memenuhi panggilanMU bersama
keluarga, kerabat dan saudara2nya.
“Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di
dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami
dari azab neraka.”

ٗ‫اخ ْذنَآ اِ ْن نَّ ِس ْينَآ اَ ْو اَ ْخطَْأنَا ۚ َربَّنَا َواَل تَحْ ِملْ َعلَ ْينَآ اِصْ رًا َك َما َح َم ْلتَه‬
ِ ‫َربَّنَا اَل تَُؤ‬
‫ف َعنَّ ۗا َوا ْغفِرْ لَنَ ۗا‬ ُ ‫َعلَى الَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْبلِنَا ۚ َربَّنَا َواَل تُ َح ِّم ْلنَا َما اَل طَاقَةَ لَنَا ِب ٖ ۚه َوا ْع‬
‫ت َم ْو ٰلىنَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى ْالقَ ْو ِم ْال ٰكفِ ِري َْن‬
َ ‫َوارْ َح ْمنَا ۗ اَ ْن‬

Wassalamu alaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai