Anda di halaman 1dari 4

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

،‫ َو َنُعْو ُذ ِباهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬،‫ِإَّن اْلَحْم َد هلل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه‬
،‫ َو َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه‬،‫َم ْن َيْهِدِه هللا َفاَل ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفاَل َهاِدَي َلُه‬
.‫ َص َّلى هللا َع َلْيِه َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َس َّلَم َتْس ِلْيمًا َك ِثْيرًا‬،‫َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم دًا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬
.}{ ‫َياَأُّيهَا اَّلِذ يَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم وُتَّن ِإَّال َو َأنُتم ُّم ْس ِلُم وَن‬
‫َياَأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك م ِّم ْن َنْفٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَه ا َز ْو َج َه ا َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج اًال َك ِث يًرا‬
.}{ ‫َو ِنَس آًء َو اَّتُقوا َهللا اَّلِذ ي َتَس آَء ُلوَن ِبِه َو ْاَألْر َح اَم ِإَّن َهللا َك اَن َع َلْيُك ْم َر ِقيًبا‬

‫َياَأُّيَها اَّلِذ يَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َو ُقوُلوا َقْو ًال َسِد يًدا {} ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم َو َم ن ُيِط ِع‬
.‫َهللا َو َر ُسوَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًم ا‬
:‫أما بعد‬
‫اهلل أكبر اهلل أكبر و هلل الحمد‬... ‫ال اله إال اهلل‬... ‫اهلل أكبر اهلل أكبر‬
Ma’asyirol muslimin jama’ah sholat iedul Adha rahimakumullah…
Di pagi hari yang agung ini, umat Islam di seluruh penjuru dunia melantunkan tasbih, tahmid,
tahlil dan takbir ke hadirat Allah Ta’ala. Berbagai bentuk amal sholih, mulai dari shaum sunah,
shadaqah, sholat iedul Adha, haji dan menyembelih binatang ternak dilakukan di bulan haram
Dzulhijah yang agung ini, semata-mata sebagai wujud syukur yang tulus dan benar kepada Allah
Ta’ala atas segala limpahan nikmat-Nya. Terkhusus lagi adalah nikmat istimewa “Al Kautsar” :

}1{ ‫ِإَّنآ َأْع َطْيَناَك اْلَك ْو َثَر‬


“ Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu “Al KAUTSAR” nikmat yang banyak.”
Kata “Al Kaustar” berarti banyak. Orang-orang arab biasa menyebut sesuatu yang banyak
jumlahnya, atau besar nilainya dengan nama “Al KAUTSAR”. Para ulama tafsir menyebutkan 16
pendapat tentang makna “Al KAUTSAR” (nikmat yang banyak) dalam ayat ini :
Pendapat Pertama : Sebagian ulama menyatakan bahwa “Al KAUTSAR” adalah nama sebuah
sungai di surga yang dikaruniakan Allah Ta’ala kepada Rasulullah. Berdasar hadits :
Dari Abdullah bin Umar ia berkata : Rasulullah bersabda : “Al KAUTSAR” adalah sebuah sungai
di surga, kedua pinggirnya dari emas, airnya mengalir di atas intan dan permata, tanahnya lebih wangi
dari minyak misk, airnya lebih manis dari madu dan lebih putih dari es.” [HR. Timridzi (3361), Ibnu
Majah (4334)].
Pendapat Kedua : Sebagian ulama menyatakan bahwa “Al KAUTSAR” adalah “Al Haudh”
(telaga yang Allah Ta’ala karuniakan kepada Rasulullah di padang mahsyar nanti). Berdasar hadits :
Dari Abdullah bin Amru bahwasanya Nabi bersabda,” (Lebar) telagaku sejauh perjalanan
sebulan. Airnya lebih putih dari susu, baunya lebih wangi dari minyak misk, gelasnya sebanyak bintang
di langit, barang siapa meminum darinya tak akan pernah merasakan kehausan selamanya.” [HR.
Bukhari 6579, Muslim 5971].
Pendapat yang mengatakan bahwa Al Kautsar adalah nama sungai di dalam surga atau telaga
Rasulullah di padang mahsyar merupakan pendapat yang paling kuat karena didukung dalil-dalil yang
shahih. Dinamakan Al KAUSTAR karena banyaknya kebaikan yang dimilikinya dan banyaknya umat
Islam yang akan datang dan meminum darinya. [Tafsir Ath Thabari 15/360-367, Tafsir Al Qurthubi
20/217-218, Tafsir Ibnu Katsir 4/507-509].

‫اهلل أكبر اهلل أكبر و هلل الحمد‬... ‫ال اله إال اهلل‬... ‫اهلل أكبر اهلل أكبر‬
Ma’asyirol muslimin jama’ah sholat iedul Adha rahimakumullah…
Allah Ta’ala mengingatkan Rasulullah dan seluruh umat beliau akan nikmat-nikmat yang
dikaruniakan-Nya, baik nikmat di akhirat nanti (seperti syafa’at, haudh di padang mahsyar, sungai di
surga), nikmat dieni (Islam, iman, Al Qur’an, Islam) maupun nikmat duniawi (seperti harta,
kedudukan, kesehatan, waktu luang, umur). Begitu agung dan melimpahnya, sehingga seluruh hamba
tak sanggup menghitungnya. Maka Allah Ta’ala memerintahkan seluruh hamba-Nya untuk mensyukuri
nikmat-nikmat tersebut. Allah berfirman ;

}2{ ‫َفَص ِّل ِلَر ِّبَك َو اَحْنْر‬

“ Maka dirikanlah sholat karena Rabbmu dan sembelihlah binatang ternak.”


Imam Ibnu Katsir mengatakan :
“ Sebagaimana Kami telah memberimu kebaikan (nikmat) yang banyak di dunia dan akhirat,
termasuk sungai di surga yang telah disebutkan, maka ikhlaskanlah seluruh sholat wajib dan Sholat
sunahmu serta sembelihanmu untuk Rabbmu semata. Maka beribadahlah kepada-Nya semata,
janganlah engkau sekutukan dan sembelihlah binatang dengan menyebut nama-Nya saja.” [Tafsir Ibnu
Katsir 4/509].
Allah Ta’ala mencatat dan mengabadikan sejarah nabi-Nya Ibrahim ‘Alaihi Salam, beserta
putranya Nabi Ismail dan istrinya Hajar, dikarenakan perwujudan syukur mereka yang tulus dan benar
kepada Allah Ta’ala.
Nabi Ibrahim menyadari betul bahwa anak dan istri adalah amanah titipan Allah Ta’ala. Ketika
Allah Ta’ala memerintahkan beliau untuk meninggalkan istrinya Hajar dan putranya yang masih bayi,
Ismail, di padang tandus tanpa tumbuhan, penduduk dan air di Makkah, semuanya beliau kerjakan
dengan penuh ikhlas dan tawakal. Perpisahan dengan anak dan istri selama belasan tahun dan kecintaan
kepada putranya juga tidak menghalanginya untuk melaksanakan perintah Allah Ta’ala menyembelih
Ismail.
Hajar, seorang ibu muslimah yang lemah dan penyayang. Ketika harus berpisah dengan suami,
mendidik putranya sendirian, tak pernah mengeluh dan berputus asa. Bahkan ketika Allah Ta’ala
memerintahkan suaminya untuk menyembelih putranya. Ia pun merelakan dengan penuh tawakal.
Ismail seorang putra yang sholih dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Tak pernah ia
menghujat ayahnya yang tak memberikan kasih sayangnya sejak kecil. Ketika ayahnya meminta
pendapatnya tentang perintah Allah Ta’ala untuk menyembelih dirinya, ia pun dengan mantap
meyakinkan tekad ayahnya untuk melaksanakan perintah Allah Ta’ala.
Sungguh ini merupakan gambaran sebuah keluarga yang memahami betul makna syukur kepada
Allah Ta’ala. Di balik kasih saying ayah-ibu dan anak, terkandung keyakinan penuh bahwa semua yang
ada adalah nikmat Allah Ta’ala semata. Nikmat yang harus disyukuri, dan wujud dari syukur itu
adalah melaksanakan perintah Allah Ta’ala Yang Maha Mengaruniakan nikmat tersebut.
Manusia sering lupa daratan dengan nikmat yang Allah Ta’ala karuniakan kepadanya. Sering kali,
nikmat membuatnya lupa menunaikan hak Allah Ta’ala dan hak saudara-saudara di sekitarnya. Maka
Allah Ta’ala mensyariatkan penyembelihan hewan ternak kepada umat Islam dan umat-umat sebelum
kita, supaya manusia mengingat dan menghayati kisah syukur keluarga Ibrahim. Allah berfirman ;

‫َو ِلُك ِّل ُأَّمٍة َجَع ْلَنا َم نَس ًك ا ِّلَيْذ ُك ُروا اْس َم ِهللا َع َلى َم اَر َز َقُهم ِّم ن َبِهيَم ِة ْاَألْنَع اِم َفِإَلُهُك ْم ِإَلٌه َو اِح ٌد َفَلُه َأْس ِلُم وا‬
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka
Ilahmu ialah Ilah Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.” [QS. Al Hajj ;34].
Imam Ath Thabary menafsirkan firman Allah Ta’ala :
‫َفِإَلُهُك ْم ِإَلٌه َو اِح ٌد َفَلُه َأْس ِلُم وا‬
“ Kepada Ilah kalian, tunduklah kalian dengan mentaati-Nya dan hinakanlah diri kalian di
hadapan-Nya dengan beribadah.” [Tafsir Ath Thabari 10/191].
Jadi, wujud syukur kita kepada Allah Ta’ala adalah ketundukan dan kepatuhan kita terhadap
perintah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, Allah mensifati orang yang berhak mendapat kabar gembira
yaitu orang yang taat kepada Allah ta’ala berarti bersyukur kepada Allah. Allah Berfirman ;

‫َو َبِّش ِر اْلُم ْخ ِبِتيَن )) اَّلِذ يَن ِإَذ ا ُذ ِكَر ُهللا َو ِج َلْت ُقُلوُبُهْم َو الَّصاِبِر يَن َع َلى َم آَأَص اَبُهْم َو اْلُمِقيِم ي الَّص َالِة َو ِمَّم ا َر َز ْقَناُهْم ُينِفُقوَن‬
Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah) yaitu orang-
orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa
yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan shalat dan orang-orang yang menafkahkan
sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka. [QS. Al Hajj ;35].

Ma’asyirol muslimin jama’ah iedul fitri rahimakumullah….

‫ هُللا َأْك َب ر ُهللا أْك َب ُر َو ِهَّلِل اْل َح ْم ُد‬،‫ هُللا َأْك َب ر‬، ‫هُللا َأْك َب ر‬
Hadirin kaum Muslimin yang berbahagia!
Kita harus sadar, segala sesuatu yang bersifat duniawi tidaklah abadi. Satu saat nanti, istri,
suami, anak atau cucu yang sangat kita sayangi, pangkat atau jabatan yang paling kita khawatirkan
lepas dari tangan kita. Suka atau tidak, rela atau tidak rela, semua itu harus kita tinggalkan. Jangankan
keluarga, pangkat, jabatan, harta kekayaan suatu saat akan kita tinggalkan. Bahkan jasad kasar kita pun
harus kita tinggalkan ketika Malaikat Izrail datang menjemput kita ke alam kubur. Alam yang nun jauh
di sana. Perjalanan yang sangat sepi, tidak ada yang menemani kita. Semua kita tinggalkan di alam
dunia fana ini. Namun, hadirin yang berbahagia, sebenarnya ada pendamping yang amat setia, yang
mampu menyelamatkan kita di alam tersebut dan di akhirat nanti: yaitu iman, takwa dan amal ibadah.
Semoga iman, takwa dan amal ibadah pulalah yang akan menjadi bekal dan pendamping kita ketika
tiba saatnya kita menghadap Ilaahi Rabbi. Amin!

Hadirin kaum Muslimin yang berbahagia!


Akhirnya, marilah kita sama-sama berdoa dengan sepenuh hati. Semoga Allah Yang Maha
Mengabulkan doa berkenan memenuhi permohonan kita. :

‫اَّللُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِر ْك َع َلى َنِبِّيَن ا ُمَحَّم ٍد َو َع َلى آِل ِه َو َع َلى ُخَلَفاِئ ِه الَّراِش ِد ْيَن اْلَم ْه ِد ِّيْيَن َو َأْص َح اِبِه‬
. ‫َأْج َم ِع ْيَن َو َم ْن َس اَر َع َلى َنْهِجِهْم َو َطِر ْيَقِتِهْم ِإَلى َيْو ِم الِّدْيِن‬
Ya Allah, Engkau Yang Maha Rahman, Maha Rahim. Engkau saksikan detik ini ketika mentari
bertambah tinggi, sinarnya mulai terasa menyengat badan kami. Namun hal itu sama sekali tidak
menghalangi kami untuk tetap duduk bersimpuh. Karena kami ingin menyampaikan permohonan dan
harapan kami
Allahumma ya Allah...
Dengarlah jeritan hati kami. Jeritan hamba-hamba-Mu yang telah diberi anugerah Nikmat yang banyak,
namun lalai untuk bersyukur kepada-Mu.
Yaa Allah Rabb kami….
Pengorbanan para Nabi, syuhada dan waliyullah telah menggetarkan hati kami. Betapa terasa kecilnya
diri-diri kami. Karena itu ya Allah, Hidupkanlah semangat berkorban dalam jiwa kami. Suburkanlah
semangat pengabdian dalam segala tingkah-laku kami, agar negeri ini makmur di bawah naungan
ridha-Mu, agar Islam menjadi berkah dan rahmat bagi alam semesta.

‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو َأِّلْف َبْيَن ُقُلْو ِبِهْم َو َأْص ِلْح َذ اَت َبْيِنِهْم َو‬
. ‫اْنُصْر ُهْم عَلَى َع ُد ِّو َك َو َع ُد ِّو ِهْم‬
‫ َالَّلُهَّم‬. ‫َالَّلُهَّم اْلَع ْن َكَفَر َة َأْهِل اْلِكَتاِب اَّلِذ ْيَن َيُص ُّد ْو َن َع ْن َس ِبْيِلَك َو ُيَك ِّذ ُبْو َن ُرُس َلَك َو ُيَق اِتُلْو َن َأْو ِلَي اَء َك‬
. ‫َخ اِلْف َبْيَن َك ِلِم ِهْم َو َز ْلِز ْل َأْقَداَم ُهْم َو َأْنِز ْل ِبِهْم َبْأَس َك اَّلِذ ي اَل َتُر ُّد ُه َع ِن اْلَقْو ِم الّظاِلِم ْيَن‬
‫الَّلُهَّم اْر َفْع َر اَيَة اِإْل ْس اَل ِم َفْو َق اْلَم ْس ِج ِد اَأْلْقَص ى َو َأْخ ِلْص َها ِم ْن َأْيِد ي اْلَيُهْو ِد َو الَّنَص اَر ى الَّلُهَّم اْح َف ِظ‬
‫اْلُع َلَم اَء اْلَع اِمِلْيَن اْلُم ْخ َلِص ْيَن َو ُق َو اَد اْلُمَج اِه ِد ْيَن َو َثِّبْتُهْم َعلَى َم ْنَهِج َنِبِّي َك َو الَّس َلِف الَّص اِلِح ْيَن َو اْه ِدِهْم‬
. ‫َس ِبْيَل اْلُهَدى َو الَّر َش اِد َوَو ِّفْقُهْم ِلْلَح ِّق َو ُم َتاَبَعِتِه َيا َر َّب اْلَع اَلِم ْيَن‬
. ‫َر َّبَنا َظَلْم َنا َأْنُفَس َنا َو ِإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن اْلَخاِس ِر ْيَن‬
‫َر َّبَنا اَل ُتَؤ اِخ ْذ َنا ِإْن َنِس ْيَنا َأْو َأْخ َطْأَنا َر َّبَنا َو اَل َتْح ِم ْل َع َلْيَنا ِإْص ًرا َك َم ا َح َم ْلَت ُه َع َلى اَّل ِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلَن ا‬
‫َر َّبَنا َو اَل ُتَح ِّم ْلَنا َم ا اَل َطاَقَة َلَنا ِبِه َو اْع ُف َع َّن ا َو اْغ ِف ْر َلَن ا َو اْر َحْم َن ا َأْنَت َم ْو اَل َن ا َفاْنُص ْر َنا َع َلى اْلَق ْو ِم‬
. ‫اْلَك اِفِر ْيَن‬
. ‫َر َّبَنا َأِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِباَأْلِخَرِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬
‫و السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai