Anda di halaman 1dari 8

1

Khutbah Jumat:

Tujuh Golongan yang Mendapatkan


Naungan Allah pada Hari Kiamat
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc.

Pengasuh Rumaysho.Com dan Pimpinan Pesantren Darush Sholihin Panggang Gunungkidul

Naskah Khutbah Jumat Masjid Adz-Dzikro Ngampel Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul

Jum’at Pon, 1 Syaban 1438 H (28 April 2017)

Khutbah Pertama

ْ‫وذ بالل من‬ ُ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ ‫َّ ْ َ ْ َ ه‬


‫إن الحمد ّلِل نحمده ونستعينه ونستغفره ونع‬
َُ ِ َّ ِ ُ ِ َ َ ُ ‫ُُِ ُ َ ْ ُ ِ َ ِ َ ْ َ ِّ َ َ ِ ْ َ َ َ ْ َ ْ ِ ه‬
‫ات أعم ِالنا من يه ِد اّلِل فال م ِضل له‬ ِ ‫ور أنف ِسنا و ِمن سيئ‬
ِ ‫ش‬
َُ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ
‫ومن يض ِلل فال ه ِادى له‬
ُ َ َ ْ َُ َ ُ َ ْ َ ُ ‫َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ ه‬
‫شيك له‬ ِ ‫وأشهد أن ال ِإله ِإال اّلِل وحده ال‬
ُ ُ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ
‫وأشهد أن محمدا عبده ورسوله‬
َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ َ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ِّ َ َّ ُ ّ
‫اللهم صل عَل ن ِبينا محم ٍد وعَل ِآل ِه ومن ت ِبعهم ِب ِإحس ٍان‬
ْ ِّ ْ َ َ
‫ِإَل يو ِم الدي ِن‬
2

َ َ َ َ ً ْ َ ْ َ َ َ ْ ‫ّ ُ َّ َ ِّ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َ َ ه‬
‫ وأرنا‬،‫ و ِزدنا ِعلما‬،‫ وانفعنا َِبما علمتنا‬،‫اللهم علمنا ما ينفعنا‬
َ ْ ُ ْ َ ً َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ِّ َ ْ ُ ْ َ ً ّ َ َّ َ
‫اطال وارزقنا‬ ِ ‫اطل ب‬
ِ ‫ وأرنا الب‬،‫الحق حقا وارزقنا اتباعه‬
ُ َ
‫ْاج ِتن َابه‬
Amma ba’du

Ma’asyirol muslimin jama’ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah …

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang telah memberikan kita berbagai karunia. Karunia
terbesar yang Allah berikan adalah karunia Iman dan Islam. Karena Islam adalah nikmat terbesar
dibandingkan lainnya seperti nikmat harta dan kenikmatan dunia.

Bagaimana cara mensyukuri nikmat yang telah Allah karuniakan?

Kita diperintahkan untuk menikmatan takwa kita pada Allah,

ْ‫وت َّن إ َّال َوَأ ْن ُتم‬


ُ ُ َ َ َ َ ُ َّ َ َ ‫ه‬ ُ َّ ُ َ َ ‫َ َ ُّ َ ه‬
‫يا أيها ال ِذين آمنوا اتقوا اّلِل حق تق ِات ِه وال تم‬
ِ َ
‫ُم ْس ِل ُمون‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi akhir zaman,
Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada Ummahatul Mukmin, kepada
para sahabat tercinta, kepada khulafaur rosyidin (Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman dan ‘Ali radhiyallahu
‘anhum) serta yang mengikuti para salaf tadi dengan baik hingga akhir zaman.

Para jama’ah shalat jumat rahimani wa rahimakumullah …

Ada hadits yang patut direnungkan pada kesempatan Jumat kali ini yaitu mengenai mereka yang
akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Yang dimaksudkan naungan di sini adalah naungan ‘Arsy Allah sebagaimana dikuatkan riwayatnya
oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (2: 144).

Hadits lengkapnya berbunyi sebagai berikut.


3

َ‫هللا َع َل ْي ِه َو َس هلم‬
ُ ‫ب َص هَل‬ َّ
ِّ ‫الن‬ َ ُ َْ ُ َ َ َ ََُْ ْ َ ْ َ
‫عن أب هريرة رض هللا عنه عن‬
ُُّ َّ َّ َ َ ْ َ‫َ ِ ي َ َ ْ َ ٌ ِ ُ ي ُّ ُ ُ ُ ْ ِ ِّ ِ ي‬
‫ سبعة ي ِظلهم هللا ِ يف ِظل ِه يوم ال ِظل ِإال ِظله‬: ‫قال‬
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi
Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-
Nya:

ُ‫َا ْْل َم ُام ْال َعادل‬


ِ ِ
(1) imam yang adil,

َ َ َ َ َ ٌّ َ َ
‫هللا‬
ِ ‫وشاب نشأ ِب ِعباد ِة‬
(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,

َ َ ْ ٌ ‫ََ ُ ٌ َُْ ُ ُ َه‬


‫ورجل قلبه معلق ِ يف الـمس ِاج ِد‬
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,

ْ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َّ َ َ َ ُ ََ
‫هللا ِاجتمعا علي ِه وتفرقا علي ِه‬ ِ ‫ورجال ِن تحابا ِ يف‬
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-
Nya dan berpisah karena-Nya,

ُ‫ إ ِّ ْب َأ َخاف‬: ‫ال‬ ُ َ ٌ ََ ْ ُ ْ َ َ ٌ ُ َ َ
َ ‫ َف َق‬، ‫ات َم ْنصب َو َج َمال‬‫ورجل دعته امرأة ذ‬
‫ِ ي‬ ٍ ٍَ ِ
‫هللا‬
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai
kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’
4

ُ‫اها َح ََّب َال َت ْع َل َم ش َم ُال ُه َما ُت ْنفق‬َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ٌ ُ َ َ


ِ ِ ‫ورجل تصدق ِبصدق ٍة فأخف‬
ُُ
‫َي ِم ْينه‬
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia
menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan
tangan kanannya, serta

َ ََ ً َ َ َََ ٌ ُ ََ
ُ‫اض ْت َع ْي َناه‬ ‫ورجل ذكر هللا خ ِاليا فف‬
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan
air matanya.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)

Pertama yang akan mendapatkan naungan Allah adalah pemimpin yang adil.

Pemimpin ini bersikap adil. Dalam hal amanat ia benar-benar mengembannya dengan baik, tidak
melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta dan tidak beralih
pada kesenangan dunia. Itulah pemimpin yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari
kiamat.

Kedua adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah.

Kenapa disebut pemuda? Karena pemuda asalnya nafsunya begitu tinggi pada dunia dan
kebanyakan itu lalai dari akhirat. Kalau ada pemuda yang rajin berjamaah di masjid, rajin
menghadiri shalat fajar, akhlaknya pun bagus pada bapak-ibunya, dialah pemuda yang jadi
harapan akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Pemuda seperti itu sangat jarang kita temui saat ini karena kebanyakan pemuda itu lalai, di antara
mereka lebih suka bersenang-senang dan berfoya-foya. Ada kesempatan untuk bermain game,
atau ngebut-ngebutan di sore hari, atau bermain band, waktu mereka habis untuk hal-hal sia-sia
semacam itu, bahkan maksiat pun ada yang dijadikan hobi. Untuk saat ini jarang sekali kita lihat
pemuda yang mau sadar untuk ke masjid kecuali yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Maka pantas saja, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasukkan pemuda yang rajin ibadah
dalam golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Ketiga adalah ada orang yang hatinya selalu terkait dengan masjid.

Yang dimaksud di sini adalah laki-laki. Karena wanita lebih layak tempatnya di rumah. Sampai pun
untuk shalat lima waktu, wanita lebih utama mengerjakannya di rumah dan pahalanya lebih
besar. Sedangkan laki-laki, tempat shalatnya itu di masjid.
5

Laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid adalah yang biasa menunggu shalat setelah shalat,
misalnya ia menunggu waktu antara Maghrib dan Isya dengan berada dalam majelis ilmu dengan
mendengar kajian Quran atau hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bisa juga pengertian orang yang hatinya terkait dengan masjid adalah mereka yang selalu
mengingat shalat berjamaah walau dalam keadaan super sibuk. Sopir kendaraan ketika
mendengar suara azan segera memarkirkan kendaraannya untuk mengerjakan shalat. Pegawai
kantoran bergegas ke masjid ketika berkumandang hayya ‘alash sholah, hayya ‘alash sholah.
Contoh-contoh seperti ini itulah mereka yang hatinya selalu terkait masjid.

Keempat adalah dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-
Nya dan berpisah karena-Nya.

Yang dimaksud adalah mereka yang berteman karena Allah. Sehingga teman yang dipilih adalah
karena tertarik pada keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Pertemanan tersebut
dibangun di atas iman sampai maut menjemput.

Kelima, ada seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai
kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’

Ada wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak laki-laki
untuk berzina. Namun karena takut pada Allah, laki-laki tersebut tidak melakukannya.

Hadits ini mengisyaratkan tentang kisah Nabi Yusuf ‘alaihis salam dengan permaisuri Raja Mesir
yang menggodanya. Kalau tidak dengan pertolongan dan perlindungan Allah tentu Nabi Yusuf bisa
saja terjerumus dalam zina.

Maka kita bisa selamat dari maksiat hanya dengan pertolongan Allah. Ingatlah kalimat “Laa hawla
wa laa quwwata illa billah”. Apa maksud kalimat tersebut?

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

َ َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ ْ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ
‫ وال قوة عَل طاع ِت ِه‬،‫هللا ِإال ِب ِعصم ِت ِه‬ ِ ‫ال حول عن مع ِصي ِة‬
َ ْ ُ َ َّ
‫ِإال ِبمعون ِت ِه‬
“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan
perlindungan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan
selain dengan pertolongan Allah.”

Ini lima golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Demikian khutbah pertama ini.


6

ُ َّ َ ْ ْ ُ َ َ ْ ََُ َ ُ َْ ْ َ َ َ َْ ُ َُْ
‫أقول قو ِ يَل هذا َواستغ ِفر هللا ِ يَل ولكم و ِلس ِائ ِر المس ِل ِمي ِإنه‬
َ ‫ُه َو‬
َ ‫السم ْي ُع‬
‫الع ِل ْي ُم‬ ِ

Khutbah Kedua

َ ُْ َ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َّ َ َ ْ َ ِّ َ ُ ْ َ
‫اف‬ ‫ش‬
ِ َ ‫أ‬ ‫َل‬ ‫ع‬ ‫م‬‫ال‬ ‫الس‬‫و‬ ‫ة‬ ‫ال‬ ‫الص‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫الم‬
ِ َ ‫الع‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫لل‬
ِ ‫َالحم‬
‫د‬
َ
َ ْ ‫ي نب ِّي َنا ُم َح َّمد َو َعَل آله َو َص ْحبه أ ْج َمع‬ َ ْ ‫المر َسل‬
ْ َ ‫األ ْنب َياء‬
‫ي‬ ِ ِِ ِِ ٍ ِ ِ ‫و‬ ِ ِ

Amma ba’du

Ma’asyirol muslimin jama’ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah …

Golongan kelima yang nantinya akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah

ُ‫اها َح ََّب َال َت ْع َل َم ش َم ُال ُه َما ُت ْنفق‬َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ٌ ُ َ َ


ِ ِ ‫ورجل تصدق ِبصدق ٍة فأخف‬
ُُ
‫َي ِم ْينه‬
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia
menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan
tangan kanannya.

Maksudnya, sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi.
Lihatlah ibarat yang dinyatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tangan kanan yang
berinfak lantas tangan kiri tidak mengetahuinya. Ini menunjukkan bahwa yang paling dekat saja
tidak mengetahui kalau ia bersedekah.

Namun boleh saja seseorang bersedekah terang-terangan untuk memberikan contoh pada orang
lain. Juga sedekah boleh dilakukan terang-terangan jika yang dimaksud adalah sedekah wajib
(seperti zakat dan nafkah keluarga).

Lalu golongan keenam yang akan mendapatkan naungan Allah adalah,


7

َ ََ ً َ َ َََ ٌ ُ ََ
ُ‫اض ْت َع ْي َناه‬ ‫ورجل ذكر هللا خ ِاليا فف‬
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan
air matanya.

Maksudnya adalah orang yang rajin berdzikir pada Allah dengan benar-benar menghayati, hingga
terkadang air matanya menetes ketika menyendiri karena takutnya pada Allah.

Dikatakan ia berdzikir seorang diri (ketika sepi) menunjukkan bahwa dzikir yang utama itu
disembunyikan, karena lebih akan terjaga dari riya’.

Semoga Allah menggolongkan kita masuk dalam tujuh


golongan di atas yang tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya.

Di akhir khutbah ini, kami ingatkan untuk bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Siapa yang bershalawat pada beliau sekali, akan dibalas sepuluh kali.

ُّ َ ُ َ َ ‫َّ ه َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ َّ ِّ َ َ ُّ َ ه‬
‫ِإن اّلِل ومال ِئكته يصلون عَل الن ِ يب يا أيها ال ِذين آمنوا صلوا‬
ً ْ َ ُ ِّ َ َ ْ َ َ
‫علي ِه وسلموا تس ِليما‬
َ َ َ ْ ‫ُ َ َّ َ َ َ ه‬ َ َ َ َّ َ ُ َ َ ِّ َ َّ ُ ‫َ ه‬
‫آل محم ٍد كما صليت عَل‬ ِ ‫اللهم صل عَل محم ٍد وعَل‬
َ ْ ٌ ٌ َ َّ ََ َ َْ َْ
‫ َو َب ِارك َعَل‬.‫ ِإنك َح ِم ْيد َم ِج ْيد‬،‫آل ِإ ْب َر ِاه ْي َم‬
ِ ‫َل‬ ‫ِإبر ِاهيم وع‬
َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ ُ َ َ َ َّ َ ُ
‫آل‬ِ ‫ت عَل ِإ ٌبر ِاهيم وعَل‬ ‫آل محم ٍد كما بارك‬ ِ ‫محم ٍد وعَل‬
ٌ َ َّ
‫ ِإنك َح ِم ْيد َم ِج ْيد‬،‫ِإ ْب َر ِاه ْي َم‬
Marilah kita berdoa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di Jumat penuh berkah ini.

َ ْ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ْ ُ ْ ْ ْ َّ ُ
‫ات‬ ِ ‫ات َوالمؤ ِم ِني والمؤ ِمن‬
ِ ‫اللهم اغ ِفر ِللمس َِل ِمي و َّالمس ِلم‬
َ ْ َّ ُ ْ ُ ٌ ْ ٌ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َْ
‫ات ِإنك س ِميع ق ِريب م ِجيب الدعو ِة‬ ِ ‫األحي ِاء ِمنهم واألمو‬
‫‪8‬‬

‫ات َب ْين َنا‪َ ،‬و ْاهد َنا ُس ُبلَ‬ ‫ه ُ َّ َ ِّ ْ َ ْ َ ُ ُ َ َ َ ْ ْ َ َ‬


‫ِْ‬ ‫ِ‬ ‫وبنا‪ ،‬وأص ِلح ذ‬ ‫ِ‬ ‫اللهم ألف بي قل‬
‫ش ماَ‬ ‫النور‪َ ،‬و َج ِّن ْب َنا ال َف َو ِاح َ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ ِّ َ َ ُّ‬ ‫َّ َ‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ات ِإَل‬ ‫ِ‬ ‫السال ِم‪ ،‬ونجنا ِمن الظلم‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ظ َه َر ِمن َ َها َو َما َب َط َن‪َ ،‬و َب ِارك لنا ِ يف أ ْس َم ِاعنا‪َ َ ،‬وأ ْب َص ِارنا‪،‬‬
‫الت َّوابُ‬ ‫َ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ ُ ِّ َّ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ َّ َ ْ َ َّ‬
‫وبنا‪ ،‬وأزو ِاجنا‪ ،‬وذري ِاتنا‪ ،‬وتب علينا ِإنك أنت‬ ‫ِ‬ ‫وقل‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ي ب َها َعل ْي َك‪ ،‬قابل َ‬ ‫ين لن َعم َك ُم ْثن َ‬ ‫ْ‬
‫يم‪َ ،‬و ْاج َعل َنا َشاكر َ‬ ‫الرح ُ‬ ‫َّ‬
‫ي‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ََِ ََ َ َ َ َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫لها‪ ،‬وأ ِت ِم ْمها عل ْينا‬
‫َ َّ َ َ ُ ْ ُ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ ْ َ ً‬
‫ربنا ال ت ِزغ قلوبنا بعد ِإذ َهديتنا وهب لنا ِمن لدنك رحمة‬
‫إ َّن َك أ ْن َت ْال َو َّهابُ‬
‫ِ‬
‫ُّ ْ َ َ َ َ ً َ ْ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َّ‬ ‫َ َ‬
‫َ َّربنا ِآتنا ِ يف الدنيا حسنة و ِ يف اْل ِخرِة حسنة و ِقنا عذاب الن ِار‬
‫هللا َع ََل َنب ِّي َنا ُم َح َّم ٍد َو َع ََل ِآل ِه َو َص ْحب ِه و ََم ْن َتب َع ُهمْ‬ ‫َو َص هَل ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ َْ ّ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬
‫ِب ِإحس ٍان ِإَل يو ِم الدين‪.‬‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َوآخ ُر َد ْع َو َانا َأن ْال َح ْم ُد لل َر ِّب ْال َع َالم ْيَ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai