Anda di halaman 1dari 3

PIDATO ISRA’ MI’RAJ

Bismillah;

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh;

Alhamdulillah, alhamdulillahilladzi bi nikmatil iman wal islam. Asyhadu alla ilaha ilallah
wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh. Allahumma sholi ala
muhammad wa ala ali muhammad, la nabiya ba’da.

Yang saya hormati, Bapak/Ibu Kepala SDN Pacalan 2


Yang saya hormati, Bapak Ibu Dewan Guru beserta tamu undangan
Serta teman-teman seperjuangan yang berbahagia;

Mengawali kegiatan ini, mari kita bersyukur atas kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat, rezeki, serta segenap kebaikan yang menghampiri sehingga kita bisa
berkumpul di ruangan/lapangan ini dalam rangka melaksanakan peringatan Isra’
Mi’raj 1444 Hijriah tahun 2023.

Shalawat berbingkai salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan semesta alam,
Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan seringnya bershalawat kita akan menjadi
salah satu dari umat yang mendapat pertolongan beliau di Hari Kiamat nanti.

Bapak, Ibu, para tamu undangan, serta teman-teman yang berbahagia;

Pada kesempatan yang mulia ini, izinkan saya menyampaikan pidato singkat tentang
pentingnya  memupuk semangat Isra’ Mi’raj di masa pandemi terutama bagi generasi
muda.

Sebagaimana yang kita ketahui, Isra’ wal Mi’raj adalah peristiwa luar biasa yang
terjadi pada tahun kesepuluh kenabian Rasulullah SAW.

Perjalanan satu malam dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa tersebut bisa
dikatakan sebagai mukjizat karena pada tahun 621 Masehi waktu itu kendaraan
tercepat hanyalah unta.

Bila kita cermati, jarak dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa tidak kurang dari 1.239
KM atau sama dengan sebulan perjalanan dengan menunggang unta.

Belum selesai sampai di sana, Rasulullah SAW pun melanjutkan perjalanan menuju
langit ke tujuh dalam waktu yang sangat singkat hingga sampai ke Sidratul Muntaha.

Sungguh peristiwa yang luar biasa, yang hanya bisa kita pahami dengan iman kepada
Allah SWT dengan sebenar-benarnya iman.

Teman-teman yang saya banggakan;

Dari rangkaian peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut, sebagai generasi muda tentu kita perlu
memetik hikmah dan meneladan semangat perjuangan Nabi terutama dalam
menghadapi era wabah yang belum kunjung selesai hingga hari ini.

Setidaknya ada tiga semangat yang perlu kita petik;

Pertama, semangat memperbaiki kualitas ibadah

Teman-teman yang dirahmati oleh Allah SWT;


Perintah shalat yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
disampaikan kepada kita sebagai umatnya adalah perintah yang spesial dan paling
utama.

Perjuangan Rasul melewati 7 lapis langit demi menjemput perintah tersebut adalah
bukti nyata atas pentingnya shalat.

Maka dari itulah, dirasa penting bagi kita untuk meningkatkan semangat demi
memperbaiki kualitas ibadah, terutama di saat pandemi seperti saat sekarang ini.

Kedua, semangat menggapai akhlak mulia

Teman-teman yang berbahagia;

Semangat Isra’ Mi’raj kedua yang perlu kita petik ialah berjuang untuk menggapai
akhlak mulia.

Allah berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Ankabut ayat 45; “inna sholaa tatanha ‘anil
fahsya-iwal munkar” yang artinya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar.

Maksudnya, kalau shalat benar, maka akhlak mulia pun bisa digapai.

Ketiga, semangat menyampaikan kebenaran walau pahit

Adapun semangat peristiwa Isra’ Mi’raj yang juga tidak boleh ketinggalan untuk kita
gaungkan ialah menyampaikan kebenaran walau pahit.

Rasulullah SAW pada saat selesai melakukan Isra’ Mi’raj tidak segan menyampaikan
peristiwa luar biasa itu kepada umatnya. Pada akhirnya, ada orang-orang yang
mencela beliau karena dianggap menyampaikan kisah dusta, tapi ada pula yang
semakin bertambah keimanannya.

Di era pandemi seperti tahun 1444 Hijriah ini, rasanya kisah tersebut masih sama,
bahwa kebenaran dan kebaikan akan menjadi asing bila tidak disampaikan.

Maka dari itulah, sudah menjadi kewajiban kita untuk menyampaikan kebenaran
walaupun hal tersebut pahit bagi orang lain.

Bapak, Ibu, dan teman-teman yang berbahagia;

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga
kegiatan Isra’ Mi’raj yang kita laksanakan pada saat ini bisa menjadi pelecut
semangat beribadah dan perbaikan menuju akhlak mulia.

Izinkan saya mengakhirinya dengan pantun:

Mengapa kambing berbulu domba


Padahal sama-sama hewan mamalia
Momentum Isra’ Mi’raj telah tiba
Mari perbaiki shalat dan gapai akhlak mulia

Mohon maaf dan terima kasih

Wassalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai