Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional, Jakarta, bahwa luas
areal persawahan di Indonesia mencapai 8 Juta Hektar. Sedangkan luas areal
perkebunan, khususnya lahan sawit mencapai 14.3 Juta Hektar, ditambah lagi
berkembangnya sektor tijaroh atau perdagangan dan perindustrian yang mencakup
bebagai jenis perusahaan baik yang berskala kecil, dan menengah, maupun berskala
besar. Bahkan menjamurnya sektor Peternakan, Pertambangan, Kelautan dan
Perikanan, Pendapatan Pegawai Negeri, dan Penghasilan dari BUMN dan Swasta
serta di dukung dari berbagai potensi lainnya.
Namun Saudaraku....
ِاَّن َم ا الَّصَد ٰق ُت ِلْلُفَقَر ۤا ِء َو اْل َم ٰس ِك ْي ِن َو اْل َعاِم ِلْي َن َع َلْي َه ا َو اْل ُم َؤ َّلَف ِة ُقُلْو ُبُهْم َو ِفى الِّر َقاِب
َو اْل َغ اِر ِم ْي َن َو ِفْي َس ِبْي ِل ِهّٰللا َو اْب ِن الَّس ِبْي ِۗل َف ِر ْي َض ًة ِّم َن ِهّٰللاۗ َو ُهّٰللا َع ِلْي ٌم َح ِك ْي ٌم
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, Para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana
1
Pa
Syeikh Abu Fida Ismail Ibnu Katsir yang wafat tahun 741 H dalam kitab
Lubabuttafsir min Ibni Katsir, Jilid 4 halaman 165-166 menegaskan bahwa
penyebutan fakir dan miskin di awal ayat tersebut sebagai indikasi bahwa fakir miskin
lebih diprioritaskan sebagai penerima manfaat zakat.
Menurut Imam Syafi’i yang lahir pada 510 H dan wafat tahun 204 H
sebagaimana dikutip oleh Prof. Dr.H.Muhammad Quraish Shihab yang lahir pada
1363 H di Sulawesi Selatan. dalam Tafsir al-Mishbah, Jilid 5 halaman 630, adanya
penggunaan kata li sebelum penyebutan fakir, miskin, ‘amil dan muallaf di dalam ayat
tersebut menunjukkan kepemilikan, sehingga empat mustahiq tersebut harus mendapat
bagian yang diprioritaskan.
َلْن َتَن اُلوا اْل ِبَّر َح ّٰت ى ُتْن ِفُقْو ا ِمَّما ُتِح ُّبْو َن ۗ َو َم ا ُتْن ِفُقْو ا ِم ْن َش ْي ٍء َفِاَّن َهّٰللا ِبٖه َع ِلْي ٌم
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu
nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Berkenaan dengan ayat tersebut, Imam Ibnu Katsir merujuk dalam kitab
Shahih Bukhari dan Muslim, bahwa Umar bin Khattab ra. pernah berkata kepada
Rasululllah Saw, “ Ya Rasulallah, aku belum pernah sama sekali mendapatkan
kekayaan yang lebih berharga daripada tanahku yang di Khaibar. Lalu, apa yang
engkau perintahkan kepadaku?” Rasulullah bersabda: ( "َح ِّبس األْص ل وَس ِّبل الَّث َمَر َةtahanlah
tanahnya dan dermakanlah manfaatnya ).
2
Pa
Demikian pula yang diuraikan oleh Imam Jalaluddin al-Mahalli yang wafat
tahun 864 H dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi yang wafat tahun 911 H dalam Tafsir
Jalalain Jilid 1 halaman 62, salah satu tanda telah sempurna nya iman seorang
mukmin ialah apabila ia mencintai saudara seimannya sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri. Betapa sulitnya menyedekahkan harta yang dicintainya dibanding
dengan menyedekahkan harta yang biasa biasa saja sehingga Allah memberikan
pahala yang lebih besar disisi-Nya.
Sejarah Islam telah mencatat ternyata wakaf uang sudah dipraktikkan sejak
abad ke 2 H. Sebagaimana diriwayatkan Imam Al-Bukhari bahwa Imam Az-Zuhri yang
wafat tahun 124 H, ia merupakan peletak dasar Tadwin Al-Hadits menfatwakan;
“dianjurkannya wakaf dinar dan dirham untuk infrastruktur Maslahatil
‘Aammah, Dakwah, dan Tarbiyyatul Islam”.
Saudaraku....
Komisi fatwa MUI pada tanggal 11 Mei 2002 telah mengeluarkan fatwa tentang
wakaf uang diantaranya
2. Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang
dibolehkan secara syar'i dan
3. Nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual,
dihibahkan, dan/atau diwariskan.
Dan uraian demi uraian tersebut dapatlah kita tarik beberapa kesimpulan,:
1. Ibadah zakat wajib hukumnya dan wakaf sunah hukumnya tetapi menjadi
gaya hidup bagi para sahabat
2. Zakat dan wakaf merupakan potensi besar dalam mengatasi problematika
sosial dan ekonomi umat Islam
3. Pengelolaan zakat dan wakaf secara produktif akan dapat diwujudkan apabila
sudah terwujudnya literasi zakat dan wakaf dengan baik,