PENDAHULUAN
kewajiban Sholat dan itu terdapat pada lebih dari delapan puluh tiga ayat-ayat
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku” ( al-baqarah: 43)1
pengertian menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang
bertambah, suci dan beres (baik). Hal ini sebagaimana yang dinyatakan dalam
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
bagi siapa saja yang telah memenuhi ketentuan nisabnya. Adapun sabda
sebagai berikut:
1
Husein syahathah, Ekonimi Rumah Tangga Muslim, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997),
h.210
1
سالَ َم ِ سلَّ َن بُنِ َي
ْ اإل َ صلًَّ هللاُ َعلَ ْي ِو َو ُ قَا َل َر: قَا َل, ض َي هللاُ َع ْن َها
َ ِس ْى ُل هللا ِ َع ِي ا ْب ِي ُع َو َر َر
اةوا ْل َحج
َ َوإِ ْيتَا ِء ال َّز َك, صالَ ِة ُ َوأَىَّ ُه َح َّودًا َر, ُش َها َد ِة اَىْ ََلإِلَوَ إِ ََّل هللا
َّ َوإِقَ ِام ال, ِس ْى ُل هللا ِ َلً َخ ْو
َ س َ ع
2
} البثحا ِري
َ ُضا ِى { َر َواه
َ ص ْى ِم َر َه
َ َو,
“Dari Ibnu Umar r,a berkata, Rasululah saw bersabda: Islam didirikan
atas lima hal, pertama, syahadat, kedua, shalat, ketiga, zakat, keempat, haji,
kelima, puasa ramadhan." (H.R Bukhari)
ekonomi umat.3
Zakat sebagaimana yang telah kita ketahui adalah ketentuan yang kokoh
2
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 60
Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana”.4( Qs: At – Taubah:60)
pemberantasan kemiskinan.5
bahwa pengelolaan Zakat bukanlah suatu hal yang mudah dan dapat dilakukan
dilakukan secara melembaga dan terstruktur dengan baik. Hal inilah yang
4
Syekh Muhammad Yusuf el Qardhawi,Problem kemiskinan,apa konsep islam,(Surabaya:
PT Bina Ilmu,1982),hal. 138
5
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta: Litera Antar Nusa dan Mizan)
6
https://www.google.com/search?q=latar+belakang+baz+didirikandi akses tanggal 24
maret 2018,jam 21.35
3
Di Indonesia setelah di UU RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang
pengelolaan Zakat, disebut ada tiga lembaga yang terlibat dalam pengelolaan
Zakat yaitu Badan Amil Zakat Nasioanal (BASNAS) atau Badan Amil Zakat
kecamatan), Lembaga Amil Zakat (LAZ), dan Unit Pengelola Zakat (UPZ).
bagian perencanaan keuangan dan pelaporan, dan 2 orang bagian ADM, SDM,
dan Umum
Tabel 1:1
SH.MA
M.Mpd Pendidikan I
Islam II
4
Islam 111
IV
MH keuangan
S.Ag
Adapun visi dan misi BAZnas Kabupaten Lima Puluh Kota adalah
sebagai berikut:
a. Visi
b. Misi
5
3) Menjadikan BAZnas satu-satunya lembaga tempat
menyalurkan) dana zakat, Baznas ini menerima dana Zakat dari Muzakki setiap
bulannya. Dana Zakat yang diterima oleh Baznas ini sebelum disalurkan
kapada mustahik dengan tujuan menjaga keamanan dana Zakat ini. Setelah
waktu penyalurannya datang, dana ini diambil kembali dari perbankan dan
disalurkan kepada mustahik yang yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota
Kota.
2. 50 Kota Peduli
d. Kemanusiaan (darurat).
3. 50 Kota Cerdas
6
a. Program Beasiswa Mahasiswa khusus (BKM).
4. 50 Kota Makmur
a. Bantuan Gharim
b. Bantuan Muallaf
Dalam pengelolaan dana zakat ini supaya tepat sasaran, maka dalam
terlibat dalam kegiatan Baznas ini dituntut untuk memberikan kinerja yang
tinggi.
suatu waktu yang telah ditentukan dengan kriteria tertentu pula. Produknya
bisa berupa barang dan jasa. Suatu waktu yang di tentukan bisa satu tahun, dua
tahun, bahkan lima tahun atau lebih. kriteria di tentukan oleh persyaratan yang
7
berikutnya mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan hal tersebut
dibuat untuk periode waktu yang bersangkutan akan didapat tingkat kinerja
seseorang.7
Dari segi jumlah, Dana zakat yang dikelola oleh Baznas ini sangat besar
sekali jumlahnya, hal ini dapat dilihat melalui data yang penulis peroleh dari
Tabel 1:2
ZAKAT ZAKAT
7
Husain usman, manajemen, teoridanpraktik (Jakarta timur: PT bumiaksara, 2010), cet 2,
hal 489
8
Dari data diatas dapat dilihat bahwa begitu besar jumlah dana Zakat di
Baznas Kabupaten Lima Puluh Kota, dan ditahun 2017 tidak sampai 50% dari
Puluh Kota.8
nisab dan persentasenya, sehingga pada saat itu ada sebagian sahabat
mempunyai kekuatan dan jumlah muslim sudah besar, dan jiwa mereka sudah
peraturan zakat sesuai dengan kemaslahatan, baik bagi individu maupun bagi
jama‟ah. Maka ditetapkanlah bahwa zakat adalah salah satu rukun dari rukun
dalam Islam.9
Pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat harta umat Islam disimpan
dilembaga keuangan Negara yang disebut dengan Baitul Mall, yang mana harta
Siddiq Baitul Mall sempat kosong karena semua harta yang tersimpan dalam
8
Wawancara dengan kak Martha, devisi perencanaan dan keuangan, juni 2018
9
Sa‟ad Abdul Wahid, Kiat Membebaskan Diri Dari Neraka, (Yogyakarta: Harapan
Utama, 2004), h, 171-172
9
Baitul Mall tersebut sudah diperguakan seluruhnya untuk kepentingan Negara
Kalau kita melihat dari keuangan lembaga zakat (BAZ) lima Puluh Kota,
masih banyak bahkan setiap tahunnya tidak keseluruhan dari dana zakat yang
dihimpun dari muzakki tersalurkan kepada mustahiq. Maka hal yang menjadi
ini lebih lanjut dengan judul “Analisis Knerja Badan Amil Zakat (BAZnas)
B. Identifikasi Masalah
1. Kinerja Badan Amil Zakat Kabupaten Lima Puluh Kota dalam pengelolaan
dana zakat.
2. Program Badan Amil Zakat Kabupaten Lima Puluh Kota dalam penyaluran
C. Batasan Masalah
sebagai berikut:
Kinerja Badan Amil Zakat Kabupaten Lima Puluh Kota dalam mengelola
dana zakat.
D. Rumusan Masalah
10
Berdasarkan Batasan masalah diatas, penulis merumuskan masalahnya
adalah: Bagaimana Kinerja Badan Amil Zakat Kabupaten Lima Puluh Kota
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
a. Mengetahui bagaimana peranan Pendistribusian Zakat oleh Baznas
kepada Mustahik di Kabupaten Lima Puluh Kota.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk persyaratan dalam
meraih gelar sarjana Ekonomi Islam pada Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN)Bukittinggi.
b. Bagi masyarakat, penelitian ini bermamfaat untuk memberikan
penjelasan tentang bagaimana Kinerja Badan Amil Zakat dalam
mengelola dana zakat dari muzakki
c. Bagi institut, penelitian ini bermamfaat untuk memberikan
F. Penjelasan Judul
skripsi ini, maka penulis perlu menjelaskan beberapa kata yang terdapat dalam
11
mengetahui keadaan yang sebenarnya
sebagainya).10
organisasi.11
yang berlaku.12
zakat.13
Berdasarkan dari uraian diatas, maka yang dimaksudkan dari judul diatas
yaitu: untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dari hasil pekerjaan Badan
Amil Zakat Kabupaten Lima Puluh Kota dalam pengelolan yaitu pengumpulan
dan pendistribusian dana zakat agar sesuai dengan tujuan dan perencanaan
organisasi.
G. Sistematika Penulisan
10
Syahrul Ramadhan, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Ikhtiar Surabaya,
2001), h. 35
11
wibowo,manajkinerja, (Jakarta :rajawalipers , 20011), h.7.
12
Noor aflah, Arsitektur Zakat Indonesia(Jakarta:Universitas Indonesia,2009),hal 260
13
Ali Hasan, Zakat danInfak, (Jakarta :prenada media group, 2006), h,41.
12
Untuk mempermudah pembahasan penulisan dan mendapatkan gambaran
yang utuh dan terpadu mengenai kajian ini, maka penulis menyusun
penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Zakat
Secara etimologis zakat berasal dari kata “zaka”, yang berarti suci,
berkah, terpuji, bersih, tumbuh, berkembang.Dalam pengertian syar‟iy
(terminology), menurut para ulama zakat adalah sejumlah harta yang
diwajibkan oleh Allah SWT diambil dari harta orang tertentu, untuk
diserahkan kepada yang berhak menerimanya, sesuai dengan syarat dan
rukun yang tertentu.
13
Esensi zakat adalah pengelolan sejumlah harta yang diambil dari
sejumlah orang yang berhak membayar zakat (muzakki) untuk diberikan
kepada mereka yang berhak menerimanya (mustahiq).Pengelolaan zakat itu
meliputi kegiatan pengumpulan, penyaluran, pendayagunaan, pengawasan
dan pertangguang jawaban harta zakat.14
Zakat merupakan hak yang telah ditentukan didalam dalam harta sikaya
untuk si fakir.Maka jumlah harta yang telah mencapai nisab wajib dizakati
kepada orang-orang fakir.Para ahli fikih menetapkan bahwa harta, yang
wajib dizakati belum boleh dijual.Apabila dijual oleh pemiliknya maka
penjualan tersebut batal sebab dengan adanya kewajiban zakat tersebut, dia
bukan lagi pemilik harta sepenuhnya.
Semua ahli fikih juga menetapkan, kalau ada seseorang yang meninggal
sebelum dia menunaikan zakat, maka zakat itu menjadi utang yang
menempel pada hartanya. Utang ini harus dilunasi bersamaan dengan utang-
utangnya yang lain.kalau harta tersebut digunakan untuk keperluan lain
maka dia masih memiliki utang yang harus dibayarkan dari harta
peninggalannya.15
14
diberikan. Dan hubungan kepada sesama manusia yaitu sebagai tanda
berbagi rahmat dan nikmat.
2. Hukum Zakat
Zakat adalah rukun ketiga dari rukun islam yang lima, yang merupakan
pilar agama yamg tidak dapat berdiri tampa pilar ini. zakat, hukumnya wajib
„ain (fardu „ain) bagi setiap muslim apabila telah memenuhi syarat-syarat
yang telah ditentukan oleh syari‟at. Dan, merupakan kewajiban yang
16
M. Ali Hasan, Zakat, Pajak Asuransi dan Lembaga Keuangan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003), h. 1-5
15
disepakati oleh umat islam dengan berdasarkan dalil al-qur‟an, hadis, dan
ijma‟.
Para ulama fikih, baik ulama salaf (pendahulu) maupun ulama khalaf
(muncul belakangan; kontenporer) sepakat bahwa zakat adalah wajib
(fardhu).
17
Hikmah Kurnia dan Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat, (Jakarta: Qultummedia,
2008), cet 1,h 4-6
16
didayagunakan bagi upaya penyelamatan nasib puluhan juta rakyat miskin
di Indonesia yang kurang dilindungi oleh system jaminan social yang
terprogram dengan baik.
Dana zakat yang dikelola dengan system dan manajemen yang amanah,
professional dan integral dengan bimbingan dan pengawasan dari
pemerintah dan masyarakat akan menjadi pemacu gerak ekonomi di dalam
masyarakat dan menyehatkan tatanan sosial yarakat yang kurang mampu. 18
3. Syarat-Syarat Zakat
18
Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern, (Malang: UIN-Maliki press, 2010), h
38-39
17
Adapun syarat-syarat seseorang yang wajib melaksanakan zakat
adalah:
a. Merdeka
b. Islam
c. Baligh berakal
19
Rozalinda, Fikih Ekonomi Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), cet 2, h 33327-328
18
a. Milik sempurna
c. Samapai nishab
20
Hikmah Kurnia dan Ade Hdayat, Panduan Pintar Zakat, (Jakarta: Qultummedia, 2008),
cet 1, h11
19
mencapai batas kecukupan hidup (had al-kifayah), maka bagi
orang yang berada dibawah batas tersebut tidak ada kewajiban
zakat bagi mereka.
f.Cukup haul
Maka dari itu, harta orang gila dan anak-anak wajib dizakati,
21
Hikmah Kurnia dan Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat, (Jakarta: Qultummedia, 2008),
cet 1, h 11-16
20
muslim juga diwajibkan, sebagaimana diwajibkan kepada orang
muslim.
Dan juga pada firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 103.
22
Mughniyah, Muhammad Jawad, Fiqih Lima Mazhab, Penerjemah Masyikur.Afif
Muhammad, dan Idrus, judul asli „Al-Fiqh „Ala Al-Madzahib Al-khamsah” (Jakarta: Penerbit
Lentera, 2013), cet ke-28 h177
21
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkandan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
22
3. Mencapai efisien dan efektivitas, serta sasaran yang tepat
23
Didin Hafidudin, Agar Harta Berkah dan Bertambah, (Jakarta: Gema Insane Press,
2007), h. 168-170
23
2. Pungutan langsung dari karyawn oleh wakil yang di tunjuk
perusahaan
7. Melalui korespondensi
Adapun tata cara pengumpulan zakat yang diatur sesuai pasal 12, 13, 14
undang-undang pasal 26 KMA adalah:
4. Zakat yang dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil
24
Umrotul Khadsanah,Mmanajemen Zakat Modern, (Malang: UIN-Maliki Pres, 2010), h
177-179
24
pajak yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-
25
Suparman Usman,Aasas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam Dalam Tata Hukum
Indonesia, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), cet 2, h 173
26
Umrotul Khasanah,Manajemen Zakat Modern, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010),
h183-184
27
Saleh al-Fauzan, Fikih Sehari-hari, penerjemah Abdul Hayyie dkk, judul asli “ Al-
Mulakhkasul Fiqhi” (Jakarta: Gema Insani Press, 2005), cet. 1, h 276
25
5. Mustahik Zakat
Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang Amat
sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi
penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya
dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas
untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang
ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya
masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan
Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang
yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak
sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia
mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk
keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada
yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-
kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8.
28
Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba‟ly, Ekonomi Zakat, Penerjemah Muhammad Abqari
Abdullah Karim, Judul asli “iqtishadiyatu az-zakat wa‟tibaratus siyasah al-maliyah wa an-
naqdiyah” (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h 7
26
orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.
Adapun dari delapan asnaf itu, diindonesia tinggal tujuh asnaf saja
karena asnaf riqab yang dalam arti memerdekakan budak di Indonesia tidak
ada (karena Indonesia tidak ada budak). Adapun kedelapan asnaf delapan
yang berhak menerima zakat adalah sebagai berikut:
tidak mencukupinya.
mengerjakan pembukuannya.29
29
Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Moderen, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), h
41
27
kemerdekaannya. Pada dasarnya hukum yang terkandung dari
paksa.30
30
Rozalinda, Ffikih Ekonomi Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), cet 2, h 347-348
28
B. ORGANISASI PENGELOLAAN ZAKAT
Badan amil zakat terdiri dari unsur ulama, kaum cendikian, tokoh
masyarakat, tenaga professional dam wakil pemerintah.Mereka yang duduk
dalam badan amil zakat harus memenuhi persyaratan antara lain: memiliki
sifat amanah, adil, berdedikasi, professional dan berintegritas.
dan atas nama badan amil zakat baik kedalam maupun keluar.
dilingkungan masing-masing.
29
4. Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan badan amil zakat
30
Dari pasal tersebut tampak bahwa fungsi dari BAZIS adalah
mengumpulkan zakat, infaq, dan shadaqah oleh BAZIS itu dilakukan
dengan cara menrima atau mengambil dari muzakki atas pemberitahuan
dari muzakki.
31
Djazuli, Yadi Janwari, Lembaga-lembaga perekonomian umat, (Jakarta: PT Raja
Graindo Persad, 2002), Ed.1., Cet.1, h. 48-49
31
2. Di daerah dilakukan oleh gubernur atas usul kepala kantor
agama kecamatan.
1. Berbadan hokum.
4. Memiliki pembukuan.
a. Pengertian kinerja
32
Suparman Usman, Asas-asas dan pengantar studi hukum islam dalam tata hokum
Indonesia, (Jakarta: gaya media pratama, 2001), h 165-171
33
Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta ,CV, 2014), h.
226
32
tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema
strategis (strategic planning) suatu organisasi.
berlaku umum.34
b. Indikator Kinerja
34
Irham Fahmi, Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2014), h 226-227
33
keakuran dirinya (self-afficacy), arah (direction), usaha (effort), daya tahan
/ ketekunan (persistenc), srategi khusus dalam menghadapi tugas (tesk
specific srategies).
Kinerja pegawai dapat dilihat dari : seberapa baik kualitas pekerjaan
yang dihasilkan, tingkat kejujuran dalam berbagai situasi, inisiati dan
prakarsa memunculkan ide-ide baru dalam pelaksanaan tugas, sikap
karyawan terhadap pekerjaan dalam suka atau tidak suka, menerima atau
menolak, kerja sama dan keandalan, pengetahuan dan keterampilan
tentang pekerjaan, pelaksanaan tanggung jawab, pemanfaatan waktu serta
pemanfaatan waktu secara efektif.
c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja
Amil zakat adalah orang-orang yang terlibat atau ikut aktif dalam
organisasi pelaksanaan zakat.Kegiatan pelaksanaan zakat dari
mengumpulkan atau mengambil zakat dari muzakki, sampai
membagikannya kepada orang yang berhak menerima zakat tersebut
(mustahiq zakat).Termasuk di dalamnya penanggung jawab, perencana,
konsultan, pengumpul, pembagi, penulis dan orang-orang lain seperti
tenaga kasar yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan zakat tersebut.
dari muzakki.
35
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014 ), Ed.1, Cet. 2, h. 48-50
34
5. Menyimpan, menjaga dan memelihara harta zakat sebelum
mustahiq zakat.
36
Suparman Usman, Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam Dalam Tata Hukum
Indonesia, (Jakarta; Gaya Media Pratama, 2001), h 162-163
35
yang dapatdiharapkan perkembangannya, ia wajib dizakati meskipun
pemiliknya belum mengembangkannya.37
Zakat ada dua macam, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.Zakat mal adalah
zakat harta benda.Artinya zakat yang berfungsi membersihkan harta
benda.Sedangkan zakat fitrah disebut juga dengan zakat al-nafs (zakat jiwa).
Artinya zakat yang berfungsi membersihkan jiwa setiap orang islam dan
menyantuni orang miskin.38Sesuai dengan penjelasan diatas, maka zakat dapat
dikategorikam kedalam dua bagian.Pertama yaitu zakat fitrah (zakat
nafs/jiwa).Yaitu zakat yang dikeluarkan dan disalurkan kepada yang berhak di
bulan ramadhan sebelum tanggal 1 syawal (hari raya idul fitri).Zakat ini dapat
berbentuk bahan pangan atau makanan pokok sesuai dengan daerah yang
ditempati, maupun barang yang nilainya sebanding dengan ukuran/harga bahan
pangan atau makanan pokok tersebut.
Yang kedua yaitu zakat mal (harta) adalah zakat yang dikeluarkan untuk
menyucikan harta, apabila harta tersebut sudah memeuhi syarat-syarat wajib
zakat.
a. Binatang ternak
Zakat diwajibkan pada emas dan perak yang merupakan mata uang
yang dapat digunakan sebagai alat tukar. Adapun nisab dari zakat emas
dan perak yaitu sebesar 2,5%, maka dewasa ini tukar menukar dengan
uang kertas telah mengantikan emas dan perak, maka apa yang tertera
diatas, bahwa uang kertas adalah serupa borg (jaminan) yang wajib
dibayar zakatnya.
37
Imam Saefuddin, Sistem, Prinsip, dan Tujuan Ekonomi Islam, (Bandung; CV. Pustaka
Setia, 1999), h 112
38
suparman usman, asas-asas dan pengantar studi hukum islam dalam tata hokum
indonesia, (Jakarta: gaya media pratam), h 161
36
maka kalau tidak wajib dizakati, itu artinya meniadakan zakat emas dan
perak.
e. Barang dagangan
Ukuran zakatnya yang wajib ialah 1/10-nya kalau tanah itu diari
tampa alat, dan 1/20-nya kalau diari dengan alat. Itulah harta yang dapat
dieksploitasi pada masa Rasulullah SAW yang wajib
dizakati.Kesanalah orang-orang mengkhiasan hal-hal baru dari segala
macam hasil industri dan perdagangan. 39Selain dari harta benda
tersebut, belakangan ini para ulam modern memasukan atau
menganalogikan beberapa bentuk zakat yang belum dikenal pada
saatikan beberapa bentuk zakat yang belum dikenal pada saat
ini.Diantara zakat yang populer pada saat ini adalah; zakat uang, zakat
profesi, zakat invesatasi dan saham, zakat hadiah, zakat perusahaan dan
sebagainya.40
39
Imam Saefuddin, Sistem, Prinsip, dan Tujuan Ekonomi Islam, (Bandung: CV.Puataka
Setia, 1999), h 113-116
40
Hikmat Kurnia dan Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat, (Jakarta: Qultummedia, 2008),
h 32
37
1. Al-hasan al-bashri, al- Tsauri dan as-Sya‟bi, berpendapat
(hadis)
dikenakan zakat.
2. Hikmah zakat
41
Ali Hasan, Masail Fiqiyah, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2003), cet-4, h 7
38
Pada dasarnya semua isi ala mini diciptakan oleh Allah SWT bagi
kepentingan seluruh umat manusia.Keadaan tiap manusia berbeda, ada yang
memiliki harta benda, ada yang memiliki harta benda sampai batas nisab
zakat (kaya), ada yang memiliki harta benda tapi tidak sampai batas nishab
zakat, namuan ada pula yang tidak memiliki harta benda.
ekonomi psikologis.
39
4. Menciptakan dan memelihara persatuan, persaudaraan
D. KajianTerdahulu
mana tujuan nya yaitu untuk mengetahui adanya peran BAZ dalam
3. Pada penelitian yang ditulis oleh Ria Riska Sari tentang efektivitas
pendistribusian zakat kepada usaha mikro yang mana tujuannya yaitu
untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas pendistribusian zakat
kepada usaha mikro oleh PKPU cabang Bukittinggi.
Setelah membaca dan menganalisa hasil dari kajian terdahulu di
atas membahas tentang peranan Badan Amil Zakat nagari dalam
mengelola zakat, kemudian faktor penyebab tidak berperannya BAZ
Kecamatan Malalak dalam pengelolaan zakat, kemudian efektivitas
pendistribusian zakat kepada usaha mikro, sedangkan yang penulis teliti
pada saat sekarang ini yaitu mengenai bagaimana efektifitas
Pendistribusian Zakat oleh Baznas kapada Mustahik di Kabupaten Lima
42
Suparman Usman, Asas-Asas Pengantar Studi Hukum Islam Dalam Tata Hukum
Indonesia, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), h 160-161
40
Puluh Kota.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
43
Tohirin, metode penelitian kualitatif dalam pendidikan dan bimbingan konseling,
(Jakarta: raja grafindo persada: 2013), h.2
41
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek darimana data dapat
diperoleh, maka penulis dalam hal ini dapat mengambil data dari berbagai
sumber seperti buku maupun karya tulis yang mendukung dan relevan
dengan penulisan.
1. Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama dilapangan,
data ini dapat dihasilkan melalui wawancara dan observasi kepa dapihik-
2. Data sekunder adalah data yang didapat dari pihak lain atau data yang
didapat dari pihak kedua, data sekunder bisa juga didapat memalui
penelitian ini.
44
Burhan bungin, metodologi penelitian sosial dan ekonomi, (Jakarta: prenada media
group, 2013), cet 1, hal 128
45
Sugiyono, metode penelitian admininstrasi, (bandung: alfabeta, cv, 2014), cet 22,
hal156
42
D. Informan
1. Observasi
2. Wawancara
46
Burhan bungin, metodologi penelitian sosial dan ekonomi, (jakarta: prenada media
group, 2013), cet 1, hal 142
47
Burhan bungin, metodologi penelitian sosial dan ekonomi, (Jakarta: prenada media
group, 2013), cet 1, hal 133
43
1. Pengumpulan data sekaligus reduksi data.
48
Anis Fuad, Panduan Praktis Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h.
45-47
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
45
Ibarat bayi yang baru lahir, BAZNAS mulai berdiri, melangkah dan
berjalan, tentu tidak seperti orang yang melangkah dan berlari cepat.
Kerja keras dan semangat yang pantang menyerah, BAZNAS Lima
Puluh Kota terus bersinergi dan berupaya mengadakan sosialisasi zakat.
Setahun kemudian tepatnya tanggal 24 Oktober 2005 dengan surat edaran
Bupati Lima Puluh Kota No. 946/491/BKD/2005 kepad PNS di Lima
Puluh Kota diajak dan dihimbau untuk mengeluarkan zakat hasil
profeinya ke BAZNAS Lima Puluh Kota.49
c. Visi
d. Misi
49
Profil BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota
50
Hasil wawancara dengan bapak Nofrizal (sekretaris BAZNAS Kabupaten Lima Puluh
Kota), Tanjung Pati, 30 september 2019.
46
6) BAZNAS sebagai fasilitator, dinamisator dalam
Puluh Kota.
47
BAZNAS langsung menyerahkan zakatnya ke bendahara
BAZNAS.
sehari-hari.
Kota
48
Merujuk kepada Visi dan Misi BAZNAS Kabupaten Lima
Puluh Kota, item Program Kerja mulai dari tahun 2012 adalah
sebagai berikut.51
4.000.000,-.
7.500.000,-.
51
Profil BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota.
49
3) Pemberian bantuan berobat bagi keluarga tidak
50.000.000,-.
200.000,-.
300.000,-.
400.000,-.
50
bantuan maksimal Rp. 500.000,- s/d Rp.
2.000.000,-.
perguruan tinggi;
1.000.000,-.
Rp. 500.000,-.
20.000.000,-.
51
2) Pemberian bantuan recovery pasca bencana.
2.500.000,-.
1.500.000,-.
5.000.000,-.
52
2) Pemberian bantuan pembinaan dan pengembangan
25.000.000,-.
5.000.000,-.
Rp. 1.500.000,-.
52
Undang-undang No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.
53
professional dan transparan yang bergerak dalam mengumpulkan,
mendistribusikan serta menumbuh kembangkan dana umat islam
untuk pemberdayaan kaum dhu‟afa” melalui bidang pendistribusian
BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota, telah mencoba
mendistribusikan dana zakat sebagai modal usaha yang tujuannya
adalah agar zakat tersebut berkembang sehingga tujuan zakat
tercapai.53
53
Profil BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota.
54
Wawancara dengan bapak H. Akmul, DS (wakil ketua BAZNAS Kab. Lima Puluh
Kota), Tanjung Pati, 30 september 2019.
55
Wawancara dwngan bapak h. Akmul, DS (wakil ketua BAZNAS Kab. Lima Puluh
Kota), Tanjung Pati, 30 september 2019.
54
diberikan, mereka bisa keluar dari garis kemiskinan yang sudah
mereka derita. Dan juga diharapkan suatu saat mereka juga bisa
menjadi muzakki agar bisa menolong saudara-saudara mereka yang
berada digaris kemiskinan namun mempunyai skill dan kemampuan
untuk berusaha.
56
Wawancara dengan bapak H. Jayusman (wakil ketua BAZNAS Kab.Lima Puluh Kota
bagian pengumpulan), 30 september 2019.
55
zakat juga tidak bekerja sama dengan instansi lainnya dalam
pengambilan data mustahiq zakat.57
Puluh Kota.
57
Wawancara dengan bapak H Akmul, DS, (wakil ketua BAZNAS Lima Puluh Kota), 30
september 2019.
58
Wawancara dengan bapak H. Jayusman, (wakil ketua BAZNAS Lima Puluh Kota
bagian pengumpulan), 30 setember 2019.
56
2. Survey calon mustahiq kelapangan.
59
Wawancara dengan bapak H. Jayusman, (wakil ketua BAZNAS Kab. Lima Puluh Kota,
bagian pengumpulan), 30 september 2019.
57
mustahiq, maka penyalurannya dilakukan secara per periodek,
maksudnya pelaksanaan penyaluran zakat dilakukan dua kali dalam
setahun yaitu pada bulan februari dan bulan juni”.60
Tabel 4:1
60
Wawancara dengan bapak H.Akmul ,DS, (wakil ketua BAZNAS Lima Puluh Kota), 30
september 2019.
58
11 Merlena Kedai harian Rp. 1.000.000
12 Gusni Jualan bakso Rp. 1.500.000
13 Netri Sarapan pagi Rp. 1.000.000
14 Mawati Jahit pakaian Rp. 2.000.000
15 Zul Memetik kelapa Rp. 1.500.000
16 Fadly Jualan dedak Rp. 2.000.000
17 Mardian Gerendong Rp. 1.000.000
18 Nurlaili Membuat rendang Rp. 1.000.000
19 Nur asni Warung minuman Rp. 1000.000
20 Devi Kebun jahe Rp. 1.500.000
21 Gusri Potong rambut Rp. 2.000.000
22 Revrida Ternak itik Rp. 1.500.000
23 Evi Jualan telur gulung Rp. 500.000
24 Adis Jualan martabak Rp. 2.000.000
25 Roni Jualan harian Rp. 2.000.000
Sumber: laporan SPJ BAZNS Kabupaten Lima Puluh Kota
59
Kab. Lima Puluh Kota ditambah dengan skill dan
Tabel 4:2
61
Wawancara dengan bapak H.Jayusman, (wakil ketua BAZNAS Lima Puluh Kota,
bagian pengumpulan), 30 september 2019.
62
Wawancara dengan bapak H.Akmul,DS, (wakil ketua BAZNAS Lima Puluh Kota), 30
september 2019.
60
O ZAKAT ZAKAT
1 2008 Rp. Rp. Rp. 10.267.000 1,01 %
1.011.350.000 1.001.083.000
2 2009 Rp. Rp. 980.021.850 Rp. 40.614.150 3,98 %
1.021.436.000
3 2010 Rp. Rp. Rp. 29,19 %
1.526.129.100 1.080.783.900 445.342.200
4 2011 Rp. Rp. Rp. 10,4 %
1.895.321.150 1.698.127.800 197.193.350
5 2012 Rp. Rp. Rp. 5,25 %
2.098.114.972 1.987.876.000 110.238.972
6 2013 Rp. Rp. Rp. 20.330.241 1%
2.021.980.241 2.001.650.000
7 2014 Rp. Rp. Rp. 21,22 %
1.986.564.781 1.564.890.000 421.674.781
8 2015 Rp. Rp. Rp. 41.355.021 2,01 %
2.053.123.021 2.011.768.000
9 2016 Rp. Rp. Rp. 7,66 %
2.381.216.974 2.198.812.000 182.404.974
10 2017 Rp. Rp. Rp. 50,62 %
2.083.526.043 1.028.713.948 1.054.812.098
Sumber; Data BAZNAS Lima Puluh Kota
61
Pendistribusian zakat juga sangat terbantu dengan adanya
badan amil zakat yang dibentuk, sehingga dana zakat tersebut tidak
hanya saja tertumpuk kepada satu mustahiq saja, dengan adanya
lembaga pengelola zakat sangat membantu dalam penghimpunan dan
pendistribusian zakat kepada orang-orang yang benar-benar
membutuhkan63.
63
Wawancara dengan bapak H.Akmul, DS (Wakil Ketua BAZNAS Lima Puluh Kota), 30
september 2019.
62
mustahiq yang mempunyai skill akan tetapi mereka tidak
mempunyai modal untuk mengembangkan usaha mereka.
63
itu juga memberikan bantuan kepada masyarakat Kab. Lima Puluh
Kota yang terkena bencana ataupun yang dirawat di rumah sakit.
Dan yang terakir yaitunya memberikan bantuan dengan program
zakat produktif kepada mustahiq yang bisa bekerja tetapi tidak
mempunyai modal untuk berusaha.
64
zakat, supaya dapat mendistribusikan zkat secara tepat dan benar,
diantara cara tersbut adalah:
zakat.
kegiatan yang ada. Maka dalam hal ini peranan amil zakat
tersebut
65
mudah untuk mendistribusikan zakat ke berbagai ke seluruh
G. Analisis Penulis
66
mendistribusikan, serta menumbuh kembangkan dana umat islam
untuk pemberdayaan kaum du‟afa.
67
kepada mustahiq yang ada sudah dikatakan efektif. Akan tetapi
kedepannya.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
69
dapat dikatakan efektif. Hanya saja terdapat kekurangan dalam
pendataan jumlah mustahiq yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota,
shingga masih ada mustahiq yang tinggal dipinggiran Kabupaten Lima
Puluh Kota yang belum merasakan terbantunya dengan zakat tersebut.
B. Saran saran
akan tercapai.
70
dapat mengurangi kemiskinan di Kabupaten Lima
Puluh Kota.
kebutuhan sehari-harinya.
71