QARDAWI
PROPOSAL PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
Oleh :
OPY KURNIAWAN
Nim: 1813020016
dosen pengampu:
Dr.Yasrul Huda MA
1441 H/2020 M
Tema dalam penelitian ini adalah Tinjauan hukum islam tentang zakat
mudu lebah. Maksud dari tema penulis angkat adalah kedudukan hukum
islam mengenai zakat madu lebah karena Indonesia merupakan negara yang
menjadikan madu sebagai salah satu produk prioritas hasil hutan bukan
kayu. Kementrian kehutanan memasukan madu sebagai komoditas unggulan
untuk dikembangkan. Madu merupakan salah satu produk hasil hutan yang
sudah lama dikenal oleh masyarakat dan memiliki banyak manfaat,
diantaranya memiliki suplemen kesehatan,kecantikan, anti toksin, obat luka
dan sebagai bahan buku dalam industri makanan dan minuman. Dengan luas
hutan yang mencapai 136,88 juta ha (kementrian kehutanan, 2010) potensi
pengembangan madu diindonesia cukup besar. Sumber daya hutan itu dapat
dikembangkan sebagai ekosistem dan peternakan lebah madu. Diperkirakan
rata-rata produksi madu seluruh indonesia sekitar 4000 ton setiap tahunya,
dan dari produksi tersebut sekitar 75 % dihasilkan dari perburuan madu liar
di hutan.( Novandra,2013:2)
Zakat merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWTkepada setiap
kaum muslimin. Perintah zakat didalam Al-Quran senantiasa dibandingkan dengan
perintah sholat. Pentingnya menunaikan zakat karena perintah ini mengandung misi
sosial yang memiliki tujuan jelas bagi kemaslahatan umat. Tujuan yang dimaksud antara
lain untuk memecakan problem kemiskinan, meratakan pendapatan,meningkatan
kesejahteraan umat dan negara. In ilah yang menunjukan pentingnya menunaikan zakat
sebagai salah satu rukum islam.
Zakat adalah ibadah maliyyah ijma’iyyah yang memiliki posisi sangat penting ,
stategis dan menentukan, baik dilihat dari ajaran islam maupun dari sisi pembangunan
kesejahteraan umat, hal ini telah dibuktikan bahwa dalam sejarah perkembangan islam,
zakat menjadi sumber penerimaan negara dan berperan sangat penting sarana syiar
agama islam, pengembangan dunia pendidikan dan kebudayaan, pengembangan ilmu
pengetahuan, pembangunan infrastruktur, penyediaan layanan kesejahteraan sosial
seperti santunan fakir miskin dan layanan sosial lainnya.
Kegiatan sosial terhadap fakir miskin yang meliputi memberi makan, pakaian,
perumahan dan kebutuhan-kebutuhan pokoknya adalah merupakan realisasi dari
keimanan seseorang (Qs, al-Mudatsir). Al-Qur’an tidak hanya mehimbau untuk
memperhatikan dan memberi makan orang miskin, dan mengancam bila mereka
dibiarkan terlunta-lunta, tetapi lebih dari itu membebani setiap orang mukmin untuk
memperhatikan orang-orang miskin, dan menjatuhkan hukuman kafir kepada orang-
orang yang tidak mengerjakan kewajiban itu.
Kata zakat adalah bentuk dasar masdar dari kata زكيyang secara
bahasa berarti berkah (al-baraqah), tumbuh, subur dan berkembang (al-
nama’), suci (al-taharah) dan penyucian (al-tazkiyah). Zakat juga berarti
tumbuh, berkembang, kesuburan, dan bertambah (HR.AT-Tirmizi) atau dapat
pula berarti membersikan atau mensucikan (Qs. At-Taubah :103)
َ ص ِّل َعلَ ۡي ِهمۡۖ إِ َّن
َ َصلَ ٰوت
ك َ ُۡخ ۡذ ِم ۡن أَمۡ ٰ َولِ ِهم
َ ص َدقَ ٗة تُطَهِّ ُرهُمۡ َوتُ َز ِّكي ِهم بِهَا َو
١٠٣ ن لَّهُمۡۗ َوٱهَّلل ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌمٞ َس َك
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersikan dan mensucikan mereka
Zakat merupakan salah satu rukun islam dan menjadi salah satu unsur
pokok bagi tegaknya syariat islam. Oleh sebab itu hukum zakat aalah wajib
(fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Zakat termasuk dalam kategori ibadah 9 seperti sholat, haji dan puasa ) yang
telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Quran dan As Sunnah,
sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang
dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.
Hadits dari Amru bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi SAW:
Di antaranya madu. Tidak ada kewajiban zakat atas madu dalam qaul
jadid. Ada yang bilang dalam qaul qadim diwajibkan. Namun Abu Hamid Al-
Ghazali dan ulama lain menampik bahwa tidak ada kewajiban zakat madu
baik dalam qaul qadim ataupun qaul jadid.
Artinya: “ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersikan dan mensucikan mereka”
ْ صلَ ٰوةَ َو َءاتَ ُو ْا ٱل َّز َك ٰوةَ َوأَ َمر ْ ض أَقَا ُم أۡل ٰ
ُوا َّ وا ٱل ِ ين إِن َّم َّكنَّهُمۡ فِي ٱ َ ۡر َ ٱلَّ ِذ
ُ ۡ ۡ
٤١ ور ِ بِٱل َم ۡعرُوف َونَهَ ۡو ْا َع ِن ٱل ُمن َك ۗ ِر َوهَّلِل ِ ٰ َعقِبَةُ ٱأۡل ُم
Artinya : “ (yaitu) orng-orng yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyeruh
berbuat yang baik dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan
kepada Allah-lah kembali segalah urusan”.
Macam-macam zakat terbagi atas dua yaitu zakat mal ( harta ) yang
terdiri atas zakat sapi, zakat kambing, zakat emas dan perak, zakat barang
dagangan, zakat tanaman dan buah dan zakat fitrah, zakat fitra adalah wajib
dengna syarat-syarat tertentu. Adapun syarat-syarat wajibnya ada tiga, yaitu
islam, merdeka dan memiliki nisab yang lebih dari kebutuhan.
a. Jenis Penelitian
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis
penelitian studi kepustakaan (Library Research). Studi kepustakaan adalah
serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode penggumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat serta mengelola bahan penelitian dari kitab
raudhatu ath-thalibin wa umdatu al muftiyyin karangan an-nabawi jilid 2 ,kitab
fiqh al-zakah karangan Yusuf Qardawi dan yang berkaitan dengan pembahasan
penelitian penulis.
b. Sumber Data
Sumber data penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data, yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, A.A, Ensiklopedia Hukum Islam, jakarta : Ictiar baru Van Hoeve