١٠٣ ُخ ْذ ِم ْن َاْم َو اِلِهْم َص َد َقًة ُتَطِّهُر ُهْم َو ُتَز ِّك ْيِهْم ِبَها َو َص ِّل َع َلْيِهْۗم ِاَّن َص ٰل وَتَك َس َكٌن َّلُهْۗم َو ُهّٰللا َسِم ْيٌع َع ِلْيٌم
Artinya :
“Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka
karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”.
Dewan hakim yang mulia, hadirin yang berbahagia
Asbabunnujul ayat tadi berkenaan dengan Abu Lubaba beserta kedua sahabatnya yang datang menemui
Rasulallah SAW untuk memohonkan ampunan dan dihapuskan dosa serta kesalahan dengan menyumbangkan
harta mereka. Namun ketika itu Rasulallah SAW menolaknya dan mengatakan
Kemudian Allah SWT menurunkan ayat ini. Demikian penjelasan dari Ibnu Jarrir dalam kitab Tafsir Ath
Thabari Jami’ al Bayan Fi Ta’wil Al Qur’an jilid ke 11 halaman 659.
Hadirin, Prof. Dr. Nuhammad Quraish Shihab dalam tafsirnya al-misbah volume 5 halaman 232, menjelaskan
bahwa ayat yang telah dibacakan tadi, walaupun dalam konteks uraian tentang abu lubabah dan teman-
temannya, tetapi ia berlaku umum. Demikian pula hadirin, walaupun dalam redaksinya khusus ditujukan kepada
rasul, iapun bersifat umum yakni ditujukan kepada siapapun yang berkuasa.
Namun timbul pertanyaan dibenak kita hadirin, bagaimanakah meningkatkan kesejahteraan umat melalui
cash wakaf dan zakat?. Sebagai jawabannya adalah :
Namun hadirin, ini semua perlu adanya peran penguasa. Prof. dr. yusuf al-qordawi dalam karya
monumentalnya fiqush zakat jilid 2 halaman 747, mengatakan bahwa kewajiban zakat yang bersifat manajerial
menjadi tugas penguasa atau yang ditunjuk oleh penguasa untuk melakukan pendistribusian dan pengelolaannya
secara professional dan proporsional. Dapat kita paham hadirin, bahwa peran penguasa dalam upaya
peningkatan kuantitas zakat dan cash wakaf pertahunnya, memiliki peran yang sangat signifikan.
Hadirin, prof. dr. yusuf al-qordawi dalam kitabnya fiqush zakat, jilid 2 halaman 543 menjelaskan bahwa
para ahli ekonomi, telah mengingatkan hal yang sangat penting. Bukan hanya persoalan bagaimana
meningkatkan pendapatan, akan tetapi bagaimana pengelolaannya. Al-Qur’an juga telah menjelaskan kepada
siapa zakat akan didistribusikan, yang tertuang dalam al-qur’an (at-taubah : 60)
ِاَّنَم ا الَّص َد ٰق ُت ِلْلُفَقَر ۤا ِء َو اْلَم ٰس ِكْيِن َو اْلٰع ِمِلْيَن َع َلْيَها َو اْلُم َؤ َّلَفِة ُقُلْو ُبُهْم َو ِفى الِّر َق اِب َو اْلٰغ ِرِم ْيَن َو ِفْي َس ِبْيِل
ِهّٰللا َو اْبِن الَّس ِبْيِۗل َفِرْيَض ًة ِّم َن ِهّٰللاۗ َو ُهّٰللا َع ِلْيٌم َح ِكْيٌم
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya
(mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah
dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui,
Mahabijaksana.
Hadirin…
Prof. dr. quraish shihab dalam tafsirnya al-misbah volume 5 halaman 141 menjelaskan mengenai unsure
pokok terhadap kelompok-kelompok yang berhak menerima zakat yakni ada 8 golongan yang berhak
menerimanya dan tidak boleh diberikan kepada selain mereka. Karena pada ayat tadi terdapat kata “innama”
yang dalam ilmu ma’ali, merupakan salah satu adatul qoshri yang berfungsi untuk menspesifikasikan.
Sebelum kami menutup syarhan qur’an kami, kami akan melantunkan sebait lagu.