Anda di halaman 1dari 50

BUKU SELAYANG PANDANG

HWHQ KE-4
(Himpunan Wali Santri Hamalatul Qur an)

“Meneguhkan Sinergitas Kemitraan


& Penguatan Program Untuk
Stabilitas Hamalatul Qur an”

PONDOK PESANTREN
HAMALATUL QUR AN
JOGOROTO JOMBANG

1
PROFIL PONDOK PESANTREN

1. Nama : HAMALATUL QUR’AN


2. Visi : Membantu Santri Dhu’afa’ menjadi Insan Kamil Hamilil
Qur’an Lafdhon wa ma’nan wa ‘amalan
3. Alamat Pusat : Jl. Raya Jogoroto No. 11 Sumberbendo Jogoroto Jombang
4. Letak Geografis : Jantung Kota Kecamatan Jogoroto
(Persimpangan Jombang-Mojowarno & Mojoagung-
Tebuireng)
5. Tahun Didirikan : 2011
6. Yayasan Penyelenggara : Yayasan Hamalatul Qur’an Jogoroto
7. Status Tanah : PP. Hamalatul Qur’an
a. Surat Kepemilikan Tanah : Wakaf (Badan Nadzir Lembaga Wakaf
PBNU)

b. Luas Tanah : 1465 m2.


c. Diperuntukkan : PP. Hamalatul Qur an
8. Identitas Pengasuh
a. Nama Pengasuh : KH. AINUL YAQIN, S.Q.
b. Alamat : Jl. Raya Jogoroto No. 11 Sumberbendo
Jogoroto Jombang
c. Riwayat Pendidikan Pesantren : PP. Madrasatul Qur an Tebuireng
9. Pendidikan Pesantren : Tahfidzul Qur an & Diniyah
10. Jumlah Guru Keseluruhan : 70 Orang (10 Guru senior, 60 Guru Bantu)
11. Jumlah Santri : + 1.500 Orang
12. Pembiayaan KBM & Harian : Donatur
13. Sarana : Musholla, Asrama, dan Aula permanen,
MCK,dapur

2
A. GAMBARAN UMUM DAN LATAR BELAKANG BERDIRINYA PPHQ
Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an terletak di Dusun Sumberbendo
Desa Jogoroto Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Tepatnya di Jalan
Raya Jogoroto No. 11, yaitu jalan penghubung antara Mojoagung – Tebuireng.
Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an terletak di jalur strategis penghubung
antara Jalan Mojoagung menuju makam KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an berada di antara beberapa pesantren
besar di Jombang, seperti Pesantren Darul Ulum Peterongan, Pesantren
Tebuireng Jombang, Pesantren Tambakberas dan Pesantren Denanyar. Di
samping itu, di sekitar Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an juga terdapat
pesantren-pesantren tahfidz Al-Qur’an, seperti Pondok Pesantren Safinatul
Huda Bandung Diwek, Pesantren Super Camp La Raiba Hanifida Bandung
Diwek Jombang, Pondok Pesantren Nurul Qur’an Bendungrejo Jogoroto
Jombang, dan Pondok Pesantren Al-Itqon Bendungrejo Jogoroto Jombang.
Lokasi yang strategis ini menjadikan Pondok Pesantren Hamalatul
Qur’an mudah diakses oleh siapapun, sehingga mempermudah wali santri dan
masyarakat yang ingin berkunjung ke Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an.1
Pendiri Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an, KH. Ainul Yaqin menyatakan
bahwa Pesantren ini berdiri tidak lepas dari peran serta dan doa serta
dukungan dari para kyai sepuh yang ada di Jombang dan sekitarnya, seperti
KH. Husen Ilyas Mojokerto, KH. Ahmad Mustain Syafi’i Tebuireng, KH. Ahmad
Syakir Ridlwan Tebuireng dan beberapa kyai lainnya. Awalnya Kyai Ainul
Yaqin memiliki keinginan untuk membantu saudara dan anak-anak yang
berpotensi untuk mondok dan menghafal Al-Qur’an dengan membantu
biayanya di pesantren. Usaha ini didukung pula dengan beberapa dermawan
yang ikut berperan dalam niat mulia ini, salah satunya adalah Bapak Doddhy
Kothot Herdianto, Pimpinan PT. Gatra Kilang Persada yang berdomisili di
Jakarta dan Bapak Drs. H. Amin Soeharto Pimpinan Yayasan Ulul Albab
Surabaya. Dan itu sudah berlangsung sejak tahun 1985-an, di mana ketika itu
Pengasuh PPHQ mendelegasikan para santri untuk belajar di beberapa
pesantren, seperti Al-Mimbar (KH. Husen Ilyas) Mojokerto, Midanutta’lim (Yai
Mat) Mayangan Jogoroto, dll. Dengan bekal doa restu itulah Pengasuh nekat
untuk menjalankan amanah dengan bondo dengkul.
Latar belakang dimulainya aktivitas santri HQ adalah hadirnya seorang
santri dari Tanjunganom Jombang, yang bernama Sufi Sulaiman. Anak yatim
yang memiliki keinginan kuat untuk belajar tersebut diserahkan sepenuhnya
kepada pengasuh untuk dididik, padahal ketika itu belum ada asrama santri.
Karena desakan permohonan dari wali santri itulah akhirnya Pengasuh mau
menerimanya dan disusul rombongan santri dari Jember rekomendasi dari
(Alm.) Ust. M. Ilyasuddin, teman seperjuangan Pengasuh dalam regenerasi
1
Bisa dicari di google map dengan kata kunci “Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Jogoroto”
3
program Pendidikan kader Imam Tarowih 30 juz. Kegiatan sholat tarowih
maqro’ 30 juz sudah dimulai sejak tahun 1994 di Jember (PP. Mabdaul
Ma’arif) yang diawali dengan observasi tahun 1992 di Malang (Terbelo).
Selain sholat tarowih maqro’ 30 juz, latar belakang berdirinya
Hamalatul Qur’an juga tidak terlepas dari prakarsa kegiatan rutinan membaca
surat Al-Waqi’ah selapan sekali pada tahun 1994, kegiatan yang berlangsung
puluhan tahun itu diawali dengan khotmil qur’an bilghoib 30 juz oleh para
santri
Awal berdiri, dengan jumlah sekitar 10 santri ketika itu, Pondok
Pesantren Hamalatul Qur’an belum memiliki format program pendidikan yang
seperti apa, hanya berjalan apa adanya yang penting ada kegiatan mengaji dan
menghafal Al-Qur’an yang terkondisikan. Adapun saat ini Pondok Pesantren
Hamalatul Qur’an menerapkan sistem program tahfidz cepat (program 6
bulan) dengan syarat utama ada kemauan bagi para santri, penerapan
program tersebut berawal dari kedatangan salah satu santri dari Malang yang
berminat menghafal al-Qur’an, mula-mula santri yang bernama fuad itu
diarahkan untuk mengikuti semua sistem yang telah disusun oleh pengasuh,
dan dalam hitungan 3,5 bulan, santri tersebut mampu mengkhatamkan
hafalan al-Qur’an 30 juz. Kemudian disusul santri berikutnya dari Jember yang
mampu menyelesaikan tahfidz al-Qur’an 30 juz dalam waktu 4 bulan. Kabar
ini cepat tersebar di kalangan masyarakat sehingga banyak berdatangan
santri dari berbagai daerah untuk mengikuti jejak kedua santri tersebut.
Dari pengalaman menghafal kedua santri itulah, maka kemudian
disusun setahap demi setahap sistem pendidikan di PPHQ. Dengan
menggunakan metode tahfidh cepat ala JOGOROTO, para santri didesain untuk
bisa menghafal Al-Qur’an dalam waktu kurang dari satu tahun. Dengan adanya
metode ini diharapkan para santri bisa menempuh jenjang tahfidh dengan
waktu tempuh yang tidak terlalu lama sehingga bisa segera melanjutkan studi
ke jenjang berikutnya, seperti meneruskan studi di Perguruan Tinggi,
konsentrasi pendalaman kitab salaf, penguasaan bahasa asing, pengabdian
masyarakat, dll. Metode tahfidz cepat ala JOGOROTO itu pada prinsipnya
menggunakan strategi Habituasi (pembiasaan), artinya para santri dibiasakan
untuk berinteraksi dengan al-Qur’an dengan segala bentuknya, mulai dari
Muroqobah, Sholat Jama’ah, dan lain-lain untuk menuju Penjagaan al-Qur’an
(NJOGO) secara keseluruhan atau merata (ROTO), tidak tebang pilih pada juz-
juz atau surat-surat tertentu saja, melainkan merata 30 juz, sehingga
disamakan konsep “JOGOROTO”. Konsep penjagaan al-Qur’an ala JOGOROTO
itu bisa diringkas dalam tabel berikut ini:
Konsep JOGOROTO tersebut berpedoman pada prinsip yang dipegang
oleh Pendiri Madrasatul Qur’an Tebuireng (Hadlrotus Syaikh KH. Yusuf
Masyhar), Hamalatul Qur’an menjalankan prinsip dasar pengembangan

4
tahfidhul Qur’an yang ideal, di antaranya adalah pembinaan fashohah secara
intensif sehingga para huffadh tidak hanya mampu menghafal Al-Qur’an 30 juz
dengan lancar, tetapi juga dibekali dengan bacaan yang haqqut tilawah sesuai
dengan standar qiro’ah muwahhadah versi Madrasatul Qur’an Tebuireng.

B. RIWAYAT PERKEMBANGAN PPHQ


1. Perkembangan Jumlah Santri
Merujuk pada buku induk PPHQ, hingga September 2018, tercatat
sudah ada sekitar 3.700 pendaftar di PPHQ, dengan jumlah santri aktif di
setiap tahunnya yang berbeda dan semakin meningkat. Keadaan
perkembangan jumlah santri mulai dari awal berdiri sampai sekarang
tampak dalam diagram berikut:

Jumlah Santri
2000
1500
1000
500
0 Jumlah Santri
Tahun 2011

Tahun 2016
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015

Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Awal Berdiri

Dari diagram tersebut bisa dilihat perkembangan kuantitas santri


yang cukup pesat, perkembangan kuantitas tersebut tentu harus diimbangi
dengan peningkatan kualitas dan kelengkapan fasilitas. Keduanya saat ini
masih terus diikhtiari dhohiron wa bathinan.

Dikasih foto kondisi santri saat ini

2. Jumlah Santri Berdasarkan Daerah Asal


Peminat PPHQ ternyata tidak hanya dari kalangan lokal saja,
melainkan juga dari luar daerah, luar pulau, bahkan dari luar negeri,
seperti tampak dalam tabel berikut:

No. Asal Daerah Jumlah


1 Sumatra, Aceh, Riau dst. 130
2 Jawa Barat 391
3 Jawa Tengah 335
5
4 Jawa Timur 470
5 Kalimantan 50
6 Sulawesi dan Indonesia Timur 35
7 Bali dan Nusa Tenggara 98
8 DKI Jakarta & Banten 70
9 Luar Negeri (Malaysia & Singapura) 3
Total 1.579

Melihat sekilas jumlah tersebut, hampir santri PPHQ tersebar di


seluruh daerah dan Propinsi di Indonesia, hal ini tentu menjadi potensi
tersendiri untuk pengembangan Al-Qur’an di daerah-daerah seluruh tanah
air. Adapun bentuk pengembangan yang seperti apa, formatnya mari kita
rumuskan bersama. Dan perlu diketahui juga, bahwa santri yang datang
dari daerah-daerah tersebut merupakan kader potensial di daerahnya
masing-masing, maka sungguh disayangkan jika kader potensial tersebut
tidak dikembangkan potensinya secara maksimal oleh PPHQ, lagi-lagi ini
harus kita pikirkan bersama.

3. Jumlah Santri Berdasarkan Jenjang & Program yang diikuti


Adapun komposisi jumlah santri aktif berdasarkan jenjang
pendidikan dan program yang diikuti bisa dilihat pada tabel berikut:
No. Jenjang Pendidikan / Program Jumlah
1 SD/MI 0
2 SMP/MTs./Paket B/PPS. Wustho 238
3 SMA/SMK/MA/Paket C/PPS. Ulya 130
4 Perguruan Tinggi (S1) 15
5 Program Pascasarjana (S2) 3
6 Program Beasiswa Pendidikan luar Negeri 15
7 Tahfidh Murni 983
8 Program Pasca Tahfidh 30
9 Program Al-Qur’an Village 35
10 Program Karantina Takhtim 60
11 Program Karantina Tasmi’ 30
11 Program Wadil Qur an 40
Total 1.579

Dalam tabel tersebut nampak jelas bahwa para santri mayoritas


mengambil program tahfidz murni, program tahfidz murni merupakan
program menghafal Al-Qur’an tanpa diiringi dengan suplemen

6
pengembangan yang lain, seperti kutubussalaf, penguasaan bahasa, dll. Ke
depan, diharapkan PPHQ mampu menampung potensi yang ada menjadi
satu kekuatan besar dalam naungan PPHQ, untuk membekali para santri
dengan Al-Qur’an secara lafdhon, ma’nan wa ‘amalan.

4. Data Tenaga Pendidik PPHQ


Saat ini jumlah tenaga pendidik, yang terdiri dari staf, Guru dan
tenaga pendukung PPHQ berjumlah sebanyak 70 orang dengan rincian
sebagai berikut :
No Status Jumlah
1 Tenaga pengajar tetap (Badal Setoran) 60
2 Tenaga Bantu (Ustadz Senior) 15
3 Tenaga Pendukung Administrasi 3
TOTAL 78

Jumlah tersebut tentunya belum ideal, karena idealnya 10 santri


ditangani oleh 1 ustadz/badal, namun dalam kenyataannya, 1 badal bisa
menangani hampir 20 santri. Oleh karena itu, regenerasi ustadz/badal
betul-betul sangat diperlukan demi keberlangsungan pembelajaran tahfidz
di PPHQ.
Di samping itu, bagi para santri yang telah menyelesaikan tahfidz al-
Qur’an 30 juz di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an serta telah menerima
syahadah, dipersilahkan untuk melanjutkan setoran muroja’ah, mengambil
sanad, atau meneruskan program qira’ah sab’ah kepada para masyayikh
yang ada di Jombang dan sekitarnya, tujuannya adalah ngalap barokahnya
beliau dan lebih memantapkan keilmuan Al-Qur’an bagi para santri yang
akan dipersiapkan menjadi tenaga ustadz dan badal yang akan berkhidmat
di PPHQ. Masyayikh yang dituju adalah Guru-guru Pengasuh dan sesepuh
Al-Qur’an wilayah Jombang dan sekitarnya, di antaranya seperti yang
tertera dalam tabel berikut ini:
No. Nama Alamat Bidang
1 Dr. KH. A. Musta’in Syafi’i, M.Ag. Jombang Pasca Tahfidz
2 Dr. KH. A. Muhaimin Zen, M.A. Jombang Pasca Tahfidz
3 KH. Muhtadi Mukhtar Jombang Qira’ah Sab’ah
4 KH. Muslichan Achmad Lamongan Sanad Al-Qur’an
5 KH. A. Fathoni Dimyati, M.Hi. Mojokerto Sanad Al-Qur’an
6 Ky. Fauzil Asy’ari Jombang Pasca Tahfidz
7 Ky. Masduqi Perak, Jombang Pasca Tahfidz
8 Ky. Masduki Jogoroto Pasca Tahfidz
9 KH. A. Syakir Ridlwan, M.Hi Tebuireng, Jbg Pasca Tahfidz

7
10 KH. Abdullah Afif, M.Hi. Parimono, Jbg Pasca Tahfidz
11 Ky. Mu’thi Dempok, jbg Pasca Tahfidz
12 Ky. Masruri Bandung, Jbg Pasca Tahfidz

5. Jumlah Santri Khatam Setoran 30 Juz


Data santri PP. Hamalatul Qur’an yang telah menyelesaikan setoran
al-Qur’an bilghoib 30 juz bisa dilihat dari data peserta Tasyakuran Khotmil
Qur’an di setiap Angkatan

Angkatan / Tahun Jumlah Santri Yang Waktu Tempuh


Khatam
Angkatan I (2012) 1
Angkatan II (2012) 1

Mayoritas Kurang dari 1


Angkatan III (2012) 5
Angkatan IV (2013) 11
Angkatan V (2013) 12

tahun
Angkatan VI (2014) 45
Angkatan VII (2014) 39
2015 35
2016 115
2017 190
2018 150
2019 70 (Yang lain Masih
Proses)
Total 674
Tabel 03. Jumlah Santri Khatam 30 Juz

Melihat jumlah tersebut, memang nampak sangat menggembirakan,


karena PPHQ berhasil memunculkan kader-kader hafidz Al-Qur’an dalam
waktu singkat, namun di balik hal menggembirakan itu, sebenarnya ada
tugas besar yang hingga saat ini belum bisa terselesaikan dengan baik
(Penjelasannya bisa dilihat pada poin C).
Di samping peningkatan dari jumlah santri dan prosentase jumlah
santri khatam, PPHQ juga memiliki prestasi di bidang musabaqoh dan yang
lain, seperti: Juara I MHQ 30 Juz Tk. Propinsi (2016), Juara I MHQ 20 Juz Tk.
Propinsi (2015), Juara I MHQ 5 Juz Tilawah Tk. Propinsi (2015), Terbaik III
Tafsir Bahasa Indonesia Tk. Propinsi (2016 & 2017), Terbaik I Lomba
Karya Ilmiah Pesantren Program Pasca Tahfidh Bayt Al-Qur’an Pusat Studi
Al-Qur’an Jakarta (2014), Terbaik I Program Pasca Tahfidh Bayt Al-Qur’an
Pusat Studi Al-Qur’an Jakarta (2013-2015-2019) dll.
8
Perkembangan yang begitu pesat dengan diiringi prestasi yang
diraih itu semua tidak lain adalah fadhl dari Allah SWT serta berkat do’a
dan dukungan dari semua pihak, mulai dari sesepuh, donatur, wali santri
dan keluarga besar PP. Hamalatul Qur’an. Semoga Istiqomah Ilaa Yaumil
Qiyamah.
Metode tahfidz cepat ala JOGOROTO itu pada prinsipnya menggunakan
strategi Habituasi (pembiasaan), artinya para santri dibiasakan untuk
berinteraksi dengan al-Qur’an dengan segala bentuknya, mulai dari
Muroqobah, Sholat Jama’ah, dan lain-lain untuk menuju Penjagaan al-Qur’an
(NJOGO) secara keseluruhan atau merata (ROTO), tidak tebang pilih pada juz-
juz atau surat-surat tertentu saja, melainkan merata 30 juz, sehingga
disamakan konsep “JOGOROTO”. Konsep penjagaan al-Qur’an ala JOGOROTO
itu bisa diringkas dalam tabel berikut ini:
Konsep JOGOROTO tersebut berpedoman pada prinsip yang dipegang
oleh Pendiri Madrasatul Qur’an Tebuireng (Hadlrotus Syaikh KH. Yusuf
Masyhar), Hamalatul Qur’an menjalankan prinsip dasar pengembangan
tahfidhul Qur’an yang ideal, di antaranya adalah pembinaan fashohah secara
intensif sehingga para huffadh tidak hanya mampu menghafal Al-Qur’an 30 juz
dengan lancar, tetapi juga dibekali dengan bacaan yang haqqut tilawah sesuai
dengan standar qiro’ah muwahhadah versi Madrasatul Qur’an Tebuireng.
Program tahfidhul Qur’an di PPHQ juga didukung dengan aktifitas
harian yang menunjang pengembangan pendidikan tahfidh, seperti sholat
tahajjud berjama’ah dengan maqro’ ½ juz, sholat dhuha berjama’ah dengan
maqro’ ½ juz, aurod famy bisyauqin, dzikrul qur’an, dll. Rangkaian kegiatan
tersebut dapat diringkas menjadi beberapa agenda inti, yaitu seperti dalam
tabel berikut:

NO WAKTU KEGIATAN
1 02.30 – 03.45 Sholat lail berjama’ah maqro’ ½ juz
2 03.45 – 05.00 Sholat subuh, muroqobah ¼ Juz
3 05.00 – 05.30 Setoran Binnadhor ½ Juz
4 05.30 – 06.00 Persiapan setoran dan sekolah
5 06.00 – 06.30 Sholat Dhuha dengan maqro’ ½ juz
6 06.30 – 06.45 Sarapan
7 06.45 – 09.00 Muroqobah 5 juz
8 09.00 – 11.00 taqoddum (setoran) bil ghoib sesi I
9 11.00 – 12.00 Istirahat
10 12.00 – 13.00 Sholat Dhuhur, Dzikrul Qur’an 1 juz
11 13.00 – 15.00 Makan siang & persiapan setoran
12 15.00 – 16.00 Sholat Ashar , Dzikrul Qur’an 1 Juz
9
13 16.00 – 17.30 Taqoddum (setoran) bil ghoib sesi II
14 17.30 – 19.00 Sholat Maghrib, Fashohah
15 19.00 – 19.15 Makan malam
16 19.15 – 21.00 Persiapan setoran
17 21.00 – 23.00 Setoran bil ghoib sesi III
18 23.00 – 02.30 Istirahat

C. SISTEM PEMBELAJARAN SERTA LEMBAGA & PROGRAM DI PPHQ


Pembelajaran tahfidz al-Qur’an di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an
menganut sistem konvensional, di mana sistem ini mengharuskan para santri
untuk terus menerus membaca al-Qur’an dalam berbagai kondisi hingga
menimbulkan reflek positif pada santri. Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an
tidak hanya memperhatikan kemampuan otak semata, namun lebih
menekankan pada aspek keterampilan lisan dan pembiasaan dalam menghafal
al-Qur’an, penerapan ini bertujuan agar para santri memiliki reflek positif
dalam menghafal al-Qur’an, karena dengan terbiasa berinteraksi dengan al-
Qur’an, maka para santri menjadi akrab dan familiar dengannya, sehingga
dibutukan waktu yang tidak terlalu lama untuk menghafalkannya.
Untuk menghasilkan lisan yang terampil dan terbiasa dengan al-
Qur’an, maka dibutuhkan kesungguhan untuk mencapainya, yaitu dengan
jalan riyadhotul lisan. Membiasakan lisan agar terampil dengan ayat-ayat al-
Qur’an, (seperti tertera dalam nadzam jazariyyah). Ibarat sopir bus yang
setiap hari lewat di jalanan Surabaya – Jombang, sebenarnya sopir itu tidak
menghafalkan jalan yang ada, tetapi karena sudah terbiasa dengan jalan yang
dia lewati setiap hari, maka dia akan menjadi hafal dengan sendirinya,
istilahnya bisa karena biasa, likulli syai’in minal kulina wal biasa…2
Dari dasar itulah Pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an
mengambil langkah inisiatif penerapan program tahfidz dengan model
habituasi (pembiasaan) sebagai modal utama keberhasilan tahfidz al-Qur’an
di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an. Pembiasaan itu bisa terlaksana
manakala para santri memiliki bacaan Al-Qur’an yang standar, untuk versi
PPHQ menganut qiro’ah muwahhadah Madrasatul Qur’an Tebuireng dengan
berkiblat pada bacaan murottal Syekh Mahmud Kholil Al-Hushory dengan
rujukan kitab Ahkamu Qiro’atil Qur’anil Karim karangan beliau dengan
berpijak pada rekomendasi dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
Kementerian Agama Republik Indonesia yang telah mengesahkan dan
merekomendasikan standar bacaan tersebut untuk dijadikan rujukan oleh

2
Sambutan Pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an, Ky. Ainul Yaqin pada acara
seminar metode menghafal cepat di fakultas syariah UNHASY Tebuireng 2016.
10
PPHQ dan siapapun yang ingin mencari model bacaan al-Qur’an yang
tersertifikasi dan diakui Ulama Qurro’.
Bentuk bimbingan fashohah para santri tidak mungkin kami jelaskan
dalam tulisan ini, Insya Allah akan ditampilkan pada tulisan yang lain. Materi
bimbingan bacaan al-Qur’an di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an
disesuaikan dengan kelompok masing-masing. Secara ringkas, materi tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut:

Materi
No. Kelompok Batasan Minimal
Bimbingan
1 E Iqra’ Jilid 1-6 1-5 halaman
2 D Al-Qur’an juz 1-30 1-5 halaman
3 C Al-Qur’an juz 1-30 5 halaman
4 B Al-Qur’an juz 1-30 5-10 halaman
5 A Al-Qur’an juz 1-30 10-20 halaman
6 Pasca Al-Qur’an juz 1-30 Kondisional

Adapun bentuk habituasi yang diterapkan di PPHQ sebagai berikut :


Di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an, para santri dilatih untuk
membiasakan diri berinteraksi dengan al-Qur’an dalam bingkai beberapa
kegiatan positif, diantaranya yaitu sholat tahajjud berjama’ah dengan maqro’
½ juz dan khatam dalam 2 bulan, sholat shubuh berjama’ah dilanjutkan
muroqobah 1/4 Juz, sholat dhuha berjama’ah dengan maqro’ ½ juz dan
khatam dalam 2 bulan, Muroqobah 5 juz (santri membaca al-Qur’an binnadhor
5 juz, 6 hari khatam), sholat dhuhur berjama’ah dan dzikrul Qur’an 1 juz
(santri membaca bersama), sholat ashar berjama’ah & dzikrul qur’an 1 Juz
(Santri membaca bersama), sholat maghrib berjama’ah, dilanjutkan dengan
bimbingan fashohah intensif dan Sholat Isya’ berjama’ah, Taqoddum (setoran)
bil ghoib sesi 1, 2 dan 3 yang masing-masing sesi ditempatkan di waktu yang
berbeda. Jika diakumulasi, total keseluruhan setiap santri berinteraksi dengan
al-Qur’an tidak kurang dari 10 juz di setiap harinya, dengan berbagai bentuk
interaksi, adakalanya dengan membaca binnadhar, bilghoib, menyimak,
setoran, dan lain-lain.
Model habituasi tersebut hingga saat ini belum disusun dan dibukukan.
InsyaAllah penyusunan itu sudah dimulai, dan akan terus disempurnakan,
yang dilengkapi dengan penjelasan mengenai kaifiyah (tata cara
pelaksanaannya), dasar hukumnya, serta maksud dan tujuan dan target
capaian, mohon doanya.
Menyambung tulisan pada poin B yaitu mengenai prestasi banyaknya
santri yang khatam setoran. Taqaddum adalah istilah lain dari setoran, yaitu
menyetorkan hafalan al-Qur’an kepada pembimbing yang telah dipersiapkan

11
sebelumnya. Target setoran ini adalah santri mampu menyelesaikan hafalan
al-Qur’an sampai 30 juz dalam waktu 6 bulan.
Hasil yang diharapkan dengan adanya setoran ini adalah:
1) Santri mampu menghafal al-Qur’an dalam waktu yang relatif singkat,
sehingga bisa digunakan untuk membekali diri dengan kelengkapan ilmu-
ilmu yang lain.
2) Santri memiliki kemampuan untuk membina santri yang lain dalam
program tahfidz.
3) Santri dapat mengembangkan metode tahfidz di tempat asal atau daerah
masing-masing. Serta mampu mendirikan lembaga tahfidz.
4) Santri dapat mengisi kegiatan-kegiatan di pelosok desa dengan khotmil
qur’an untuk mensyiarkan al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat.
5) Santri mampu menjadi imam shalat tarawih maqra’ 30 juz selama bulan
ramadhan.
6) Santri dapat berpartisipasi dalam even Musabaqah Hifdzil Qur’an, mulai
di tingkat lokal hingga di tingkat Internasional.
7) Santri dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui
beasiswa tahfidz al-Qur’an dalam rangka membekali diri dengan bekal
keilmuan yang lain.
8) Santri mampu berkiprah di tengah-tengah masyarakat melalui kegiatan
syiar al-Qur’an.
Metode setoran al-Qur’an bil ghaib yang diterapkan adalah sebagai
berikut:
1) Santri mempersiapkan materi hafalan yang akan disetorkan, materi
hafalan dengan target ¼ juz setiap hari.
2) Setoran diawali dengan membaca surah al-Fatihah terlebih dahulu.
3) Pembimbing menyimak hafalan santri satu persatu dan memperhatikan
dengan teliti kebenaran bacaan dan hafalannya
4) Pembimbing menegur apabila santri salah dalam membaca atau
menyetorkan hafalannya serta membetulkannya.
5) Setoran kepada pembimbing adalah setoran hafalan tambahan dari juz
awal hingga khatam, apabila sudah khatam maka dilanjutkan dengan
setoran muraja’ah (mengulang hafalan) kepada pengasuh dengan target
½ juz sehari.
6) Jika target tersebut sudah terpenuhi maka ditingkatkan menjadi target
setoran 1 juz setiap hari, lalu dua juz setiap dari, 3 juz dan seterusnya
hingga betul-betul hafal dengan baik dan siap melaksanakan tasmi’.
7) Tasmi’ (memperdengarkan hafalan) kepada orang lain sebanyak 30 juz al-
Qur’an.
8) Program pasca tahfidz, yaitu bagi para santri yang sudah menyelesaikan
tasmi’ 30 juz dan ingin melanjutkan ke pendalaman keilmuan yang lain.

12
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Tahapan tahfidz al-Qur’an di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an

SANTRI
BARU
Tdk Lulus
Tes Lulus
BINADHO Tes
R

TAHFID
Z
Khatam 30
Juz

MUROJAA
H I,
II,III,IV,V,

WISUDA
HAFIDZ

TASMI’ 30 JUZ

PASCA TAHFIDZ

Para santri seharusnya melalui tahapan-tahapan itu dengan baik, agar


produk yang dihasilkan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan PPHQ, namun
dalam kenyataannya, mayoritas santri hanya sampai pada tahapan khatam
setoran, belum muroja’ah hingga tasmi’, karena pemahaman mereka mengenai
konsep tahfidz cepat belum sepenuhnya diterima dengan baik. Oleh karena itu,
harapannya ke depan ada sistem yang mengatur hal tersebut, sehingga semua
santri bisa melalui tahapan-tahapan itu dengan baik. Di antaranya ada beberapa
tawaran solusi, seperti karantina tasmi, dll, tapi itu masih terbatas beberapa

13
santri yang terjaring program, belum bisa diterapkan untuk seluruh santri karena
kendala SDM yang kurang memadai, jumlah santri yang terus meledak, namun,
SDM ustadz masih tetap bahkan terkadang berkurang seiring dengan perubahan
kondisi pribadi ustadz atau keluarga.

D. MENGENAL LEMBAGA & PROGRAM DI HQ

Selain program tahfidz Al-Qur’an, PPHQ juga mulai mencanangkan


program tambahan untuk membekali keilmuan dan keterampilan santri, di
antaranya adalah pendirian lembaga dan penyusunan program pendidikan di
bawah naungan HQ, seperti tabel berikut ini:

Nama Lembaga Tahun Kategori


No. Spesifikasi
/Program Berdiri Peserta Didik
Tahfidz Al-Qur’an,
Kutubussalaf,
Pondok Pesantren Santri Setingkat English and Arabic
1. 2017
Salafiyah Wustho HQ SMP/MTs. Area, Dapat Ijazah
Setingkat SMP/
MTs.
Santri Tahfidz Tahfidz Al-Qur’an
2. Al-Qur’an Village 2016
Murni & English Area
Santri Tahfidz Tahfidz Al-Qur’an
3. Wadil Qur’an 2016
Murni & Kutubussalaf
Percepatan
Santri Tahfidz
4. Karantina Takhtim 2014 Khatam Tahfidz
Murni
Al-Qur’an
Percepatan Tasmi’
(Menyimakkan
Hafalan Al-Qur’an
Santri Tahfidz
5. Karantina Tasmi’ 2017 30 Juz sekali
Murni
duduk),
Kaderisasi Ustadz
& Badal HQ
Suplemen
Madrasah Diniyyah Kutubussalaf di
6. 2011 Semua Santri
Hamalatul Qur’an sela pembelajaran
tahfidz
HQEC (HQ English Santri & Super Tahfidz Al-
7. 2018
Course) Masyarakat Qur’an and

14
umum yang English
berminat
8. Bermuara pada PJC (Pesantren Jogoroto Collaboration)

Nama Lembaga Tahun Kategori


No. Spesifikasi
Cabang/Asrama Berdiri Peserta Didik
Pondok Pesantren
Hamalatul Qur an Santri Tahfidz
1. 2019 Tahfidz Al-Qur’an
Asrama Al Ijabah Murni
Nganjuk
Pondok Pesantren
Santri Tahfidz
Hamalatul Qur an
2. 2018 Murni/ Setingkat Tahfidz Al-Qur’an
Asrama Anwarul
SMP/MTs.
Huda Genukwatu
Pondok Pesantren
Hamalatul Qur an Santri Tahfidz
3. 2018 Tahfidz Al-Qur’an
Asrama Ar Ruqoyah Murni
Ngoro
Pondok Pesantren
Santri Tahfidz
4. Hamalatul Qur an 2019 Tahfidz Al-Qur’an
Murni
Asrama Cinta Rosul
5. Pondok Pesantren 2017 Santri Tahfidz Tahfidz Al-Qur’an
Hamalatul Qur an Murni
Asrama Putri

Keterangan:
Untuk detail program akan diinformasikan pada Majalah Al-Hamalah edisi
berikutnya. InysaAllah

MENGENAL JEC (Jogoroto English Course)

I. LATAR BELAKANG

Di era revolusi indrustri ke-4 saat ini sudah saatnya para pemuda dan pemudi genarasi
bangasa menguasai lebih dari satu bahasa sebagai alat komunikasi, apa lagi di jaman yang
segalanya berhubungan dengan dunia teknologi dan dunia internet, peran pengetahuan bahasa
menjadi sangat wajib. Bahasa sebagai lingua franca yang digunakan manusia untuk
berinteraksi satu dengan yang lain. Selanjutnya kita juga sepenuhnya memahami bahwa bahasa
15
satu satunya yang paling banyak di gunakan oleh manusia untuk saling berinteraksi saat ini
disebuah Negara atau antar Negara adalah bahasa inggris. Keuntungannya yang didapatkan
jika mampu berbahasa Inggris adalah dapat menjadi syi’ar dan memperkuat kewibawaan umat
Islam dalam kacamata dunia, serta bisa menjalin hubungan baik dengan mereka, saling berbagi
pengetahuan dan pada akhirnya bisa menjadi media da’wah kita Islam. Selain itu banyak lagi
manfaat yang kita dapatkan seperti lebih mudah mendapatkan pekerjaan karena mampu
berbicara lebih dari satu bahasa.

Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan perkembangan
pada era globlalisasi saat ini secara optimal adalah dengan diselenggerakanya program kursus
skill development Bahasa Inggris di kecamatan Jogoroto bersama Jogotroto English Course
(JEC) yang didirikan langsung di bawah asuhan PP. Hamalatul Quran Jogoroto Jombang,
selain itu kita dapat membekali para pemuda dan pemudi kec. Jogoroto dengan keterampilan
(skill) yang sangat berpengaruh dalam persaingan di kancah internasional. Dan melalui progam
ini, JEC juga membekali pemuda dan pemudi dengan Al Quran dan membiasakan berinteraksi
dengan Al Quran.

II. BENTUK KEGIATAN


1. Membaca Al-Qur’an secara bersama-sama (muroqobah) serta menghafalkan Al-
Qur’an
2. Belajar Bahasa Inggris dari mulai Speakihg, Listening, Grammar, Vocabulary,
Expression dan Reading
3. Menerapkan Sistem Lingkungan Qur’an dan Bahasa Inggris Di Asrama.
4. Membentuk Pemuda dan Pemudi yang berkrakter agamis dengan tahajud,
berjama’ah, fashohah, dan dhuha.

III. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan diselenggerakanya program Quranic English Regular dan Camp di Jogoroto Englsih
Course adalah untuk:

16
1. Memberikan kontribusi kepada masyarakat luas khususnya di kalangan pelajar
untuk mensukseskan progam bahasa inggris di Indonesia yang berakhlaq Qur’ani.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di bidang
bahasa inggris agar dapat berkompetisi di kancah international.
3. Mengenalkan budaya Qurani dan balutan Bahasa Inggris dalam berinteraksi
setiap harinya
4. Memberikan materi Bahasa Inggris langsung dipraktekan 24 jam dalam aktivitas
sehari-hari.

Bentuk Program di Jogoroto English Course of Hamalatul Quran


1. Program 3 Bulan Intensive
Sebuah program yang ditujukan kepada siswa siswi sekolah di sekitaran lingkungan
JEC dengan biaya yang sangat murah yaitu hanya Rp. 80.000 dengan frekuensi kelas
satu kali sehari di sore atau malam hari.
- Level Program :
- Rincian Program :
o Newbie
o Grammar Dasar Learning (NL)
o Speaking Dasar 3 Bulan
o Fun Speaking Pertama
o Pro Learning
o Public Speaking (NL)
o Pronounciation 3 Bulan Kedua
o Master
o Vocabulary
Learning (NL)
o Expression 3 Bulan Ketiga
o Listening
2. Program Quranic Camp Tahfidz Program
Program Quranic Camp Tahfidz Program berbasis Hamalatul Qur’an dibimbing
oleh ustadz langsung dari Hamalatul Qur’an dengan biaya Rp. 400.000/bulan
- Target Pencapaian :
Fasilitas :
o Setoran Binnadhar ½ Juz/hari  Quranic and English Area 24
o Setoran Bil Ghoib 1/4 Juz/hari Hours
 Asrama Strategis dan Nyaman
o Khatam Setoran 30 Juz  Makan 3 kali sehari
 Fashohah 2 kali
 Tahajjud maqro ½ juz
17  Dhuha maqro ½ juz
 Muroqobah 5 juz
 Muroqobah Dhuhur dan Ashar
3. Program 1 Tahun Quranic English Program
Program Camp satu tahun berbasis Hamalatul Qur’an dengan suplemen Bahasa
Inggris dibimbing oleh tutor berpengalaman dan ustadz langsung dari Hamalatul
Qur’an dengan biaya Rp. 6.00.000/bulan
Fasilitas :
- Target Pencapaian :
 English Area 24 Hours
o Vocabulary  Module
o Speaking  Asrama Strategis dan
Nyaman
o Pronounciation  Qur’an Area
o Grammar  Makan 3 kali sehari
 Kelas 6 kali sehari
o Public Speaking  Sertifikat
o Fashohah  Laundry
o Khatam Setoran 30 Juz

4. Program Private
Program Private ini ditujukan kepada pelajar dan mahasiswa umum yang tidak
memiliki waktu luang untuk mengikuti program camp atau datang ke JEC. Jadwal dan
waktu bias menyesuaikan, muatan materi sama dengan program 3 bulan. Biaya
dipatok mulai 20.000/pertemuan sesuai nego dan frekuensi pertemuan.
5. Program Holiday
Program ini bertujuan untuk mengisi liburan dengan kegiatan yang lebih bermanfaat
dan barokah ala Hamalatul Qur’an dengan dengan durasi 2 atau 4 minggu
Fasilitas :
- Asrama/Camp
- Motivation and Character Building
- Ruang kelas representative
- Modul
- Quran and English Area 24 Hours
- Loundry
- Kelas 6x/hari + Tahsin Al-Qur’an
- Sertifikat

Biaya Program :

- Program On The Spot : Rp. 100.000


Ustadz dan Tuor datang langsung ke lembaga/yayasan pendaftar, dan pihak
terkait menyediakan makan dan tempat tidur peserta serta pembimbing.

18
- Program Holiday Camp : Rp. 995.000 – 4 Minggu/ Rp. 750.000 2 Minggu
Peserta ditempatkan di asrama/camp pphq dengan fasilitas tertera diatas

MENGENAL ASRAMA QUR AN VILLAGE

VISI DAN MISI QUR’AN VILLAGE

VISI

Membantu santri dhu’afa menjadi Insan Kamil Hamilil Qur’an Lafdhon wa

Ma’nan wa ‘Amalan yang bertaraf Internasional

MISI

 Meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an dengan efektif dan

efisien

 Mempersiapkan generasi bangsa yang mampu berbahasa Inggris

A. GAMBARAN UMUM TENTANG QUR’AN VILLAGE

Qur’an Village yang merupakan salah satu Program dan produk dari PP.
Hamalatul Qur’an yang disediakan untuk semua masyarakat di Indonesia,
khususnya santri Hamalatul Qur’an yang ingin menghafal Al-Qur’an dan
belajar Bahasa Inggris. Selain itu, di dalam pembelajaranya mereka akan lebih
fokus dengan tidak hanya Al-Qur’an tapi juga materi Bahasa Inggris. Kita tahu
bahwa Qur’an Village memiliki kegiatan harian yang sangat bagus seperti:
Sholat Tahajut, Sholat Dhuha, Muroqobah 5 Juz, Dzikrul Qur’an setelah Sholat
Dhuhur dan Ashar. Selain itu akan memperoleh kemampuan yang lain yakni
tentang Inggris, seperti: vocabularies, grammar, public speaking, IELTS,
TOEFL, microteaching, leadership dan kewirausahaan. Dengan adanya
ikhtiyar pembuatan program seperti ini, diharapkan kita bisa memperoleh

19
kesuksesan baik di dunia dan terlebih lagi di akhirat kelak. Selain daripada
mengikuti program kegiatan di Qur’an Village para santri juga harus bermental
baja yang tangguh dan tahan banting dalam menghadapi semua ujian yang ada,
dan berikut ini adalah landasan utama pengembangan karakter santri yang
insya Allah kedepanya bisa menjadi seseorang yang berguna bagi sesama serta
sukses berpegang teguh pada Al-Qur’an dan selalu meningkatkan pengetahuan
umum, serta menguasai bahasa asing yakni bahasa Inggris.

B. PROGRAM PEMBELAJARAN

Program Pembelajaran Qur’an Village adalah program pembelajaran dan


menghafal Al-Qur’an serta peguasaan bahasa Inggris. Dengan pelaksanaan
yang bertahap setiap 1 tahun atau 12 bulan efektif kegiatan belajar dan
mengajar, serta tingkatan pembelajaranya sesuai dengan materi yang akan
disampaikan mulai meliputi : Elementary, Intermediate hingga Advance baik
dalam materi pembelajaran Al-Qur’an maupun bahasa Inggrisnya.

Elemetary ( dasar ) :
1. B. Inggris > memahami bagaimana untuk berbicara b. inggris serta
praktek langsung.
2. Al-qur’an > mampu menyelesaikan setoran hafalan selama 6 bulan /
khatam ziadah
Intermediate ( menengah ) :
1. B. inggris > mampu memahami tata bahasa (grammar) dalam b. inggris.
2. Al-Qur’an > Persiapan untuk tasmi’ 30 juz
Advance ( akhir ) :
1. B. Inggris > mampu menyelesaikan test TOEFL/EILTS.
2. Al-Qur’an > mampu Tasmi’ 30 juz dalam sekali dudukan.

20
C. DAILY ACTIVITY ( KEGIATAN HARIAN )

NO Waktu Kegiatan
1 02.30 – 03.45 Sholat lail berjama’ah maqro’ ½ juz
2 03.45 – 04.00 Dzikrul Quran ¼ juz
3 04.00 – 05.30 Shalat Shubuh dan Fashohah
4 05.30 – 07.00 English Class
5 07.00 – 07.30 Shalat Dhuha dengan maqro’ ½ juz
6 07.30 – 08.00 Sarapan Pagi
7 08.00 – 09.30 Muroqobah 3 juz
8 09.30 – 11.30 Membuat Hafalan Dan Setoran Hafalan
9 11.30 – 12.00 Istirahat
10 12.00 – 13.00 Shalat Dhuhur dan Dzikrul Qur’an 1 juz
11 13.00 – 14.00 Makan Siang dan Istirahat
12 14.00 – 15.00 Membuat Hafalan dan Setoran Hafalan
13 15.00 – 16.00 Shalat Ashar dan Dzikrul Qur’an 1 Juz
14 16.00 – 17.00 English Class
15 17.00 – 17.30 Bersih – bersih
15 17.30 – 19.00 Shalat Maghrib dan Fashohah
16 19.00 – 20.00 Shalat Isya’dan Makan Malam
17 20.00 – 21.00 Muroqobah 2 juz
18 21.00 – 22.00 Setoran Hafalan
19 22.00 – 22.30 Muroja’ah
20 22.30 – 03.30 Istirahat

D. WEEKLY SCHEDULES (KEGIATAN MINGGUAN)

NO HARI WAKTU KEGIATAN PEMBIMBING


1 Friday Ba’da Ashar Ngaji kitab kuning Ust. Marsudin
2 Thursday Ba’da isya’ Diba’ dll All the students
3 Friday Morning Qiro’ah Ust. Zain
4 Friday Night Speech Tutors
5 Saturday Night Debate Tutors

21
E. HASIL YANG TELAH DI CAPAI

1. PEMBELAJARAN TAHFIDH

Dalam pembelajaran Tahfidh program Qur’an Village dari awal dimulai hingga
sekarang ini yang sudah masuk pada generasi ke-4, ada sekitar 80 santri yang
sudah menyelesaikan setoran hafalan Al-Qur’annya serta ada beberapa yang
sudah di tugaskan untuk membina pondok pesantren yeng telah bermitra dengan
PP. Hamalatul Qur’an. Adapun Pondok Pesantren Yang bermitra dengan PP.
Hamalatul Qur’an yang di tempati bertugas oleh santri Qur’an Village antara lain
:
1. PP. AL-Madinah di Batam
2. PP. Madzroatul Lugho di Pare
3. PP. Sadar Al-Qur’an di Lamongan
4. PP. Arba’a Syuro di Batam
5. PP. Pondok Tobat di Pacet

2. PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Dalam pembelajaran bahasa inggris santri qur’an village kebanyak sudah


mahir dalam hal speaking english ( berbicara dengan bahasa inggris ) seperti
conversation (bercakap-cakap), speech (pidato), debate (debat), Grammar dan
lain sebagainya.
Dan dalam setahun terakhir ini ada beberapa santri Qur’an Village yang sudah
diterima di perguruan tinggi ternama di dalam negeri dan luar negeri. Seperti di
Shanxi Medical University, China serta akan berangkat 3 santri ke Jiangsu food
and Pharmaceutical Science College di Jiangsu China.

22
MENGENAL ASRAMA PPS

PPS (Pondok Pesantren Salaf) jawaban generasi Milenial di era Global


A. Latar Belakang Berdirinya Pondok PPS
Di era yang serba milenial ini banyak sesuatu yang serba instan dan
tidak ada sesuatu yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman, misal
seperti handphone yang selalu bermunculan di setiap harinya, semua lini
kehidupan bagai elektronik yang harus di upgrade sesuai dengan masa nya,
begitu juga dengan orang yang hafal dengan al-Qur’an, penghafal al-Qur’an di
era ini dengan era dulu juga harus berbeda karena zamannya juga berbeda,
karena Banyak gunjingan miring dilontarkan kepada penghafal al-Qur’an
bahwa orang yang menghafal al-Qur’an adalah orang yang mempersiapkan
dirinya untuk sengsara di dunia, karena penghafal al-Qur’an tidak bisa
bersaing di pasar global dalam bidang sumber daya manusia (SDM), anggapan
negatif seperti ini di tepis oleh Mbah Yaqin (Sapaan akrab pendiri Pondok
Hamalatul Qur’an Jogoroto Jombang) dengan membangunan PPS (Pondok
Pesantren Salaf).
Mbah Yaqin menjawab semua anggapan negatif yang berkembang di
masyarakat sekaligus menguatkan keyakinan para calon penghafal al-Qur’an
mengenai masa depan mereka dengan memasukkan para generasi muda calon
penghafal Qur’an ke PPS, bisa di katakan PPS sebagai maskot dari Pondok
Hamalatul Qur’an karena di dalamnya terdapat kombinasi sistem pendidikan
yang lengkap dan terkemuka di Indonesia, dari pesantren tahfidz Hamalatul
Qur’an dengan program tahfidz cepat, pesantren Gontor dengan bilingual
(Arab-Inggris) serta di masukkan pula kurikulum pondok pesantren salaf
dengan berbagai kutubussalaf yang di pelajari di dalam pondok PPS.
Pada dasarnya pengembangan pondok pesantren Hamalatul Qur’an
sampai melahirkan Pondok Pesantren Salaf (PPS) merupakan perwujutan dari
cita-cita luhur Kh Wahid Hasyim seperti di kutip dari buku dengan judul
tokoh-tokoh Islam yang berpengaruh, yang isinya seperti berikut:
“KH Wahid Hasyim berkeinginan mempunyai lembaga pendidikan al-
Qur’an, beliau
sangat
mencintai
santri yang
hafal al-
Qur’an.
Bahkan sekitar
tahun 1923
sedah ada
santri yang

23
bergiliran menjadi imam tarawih pada bulan Ramadhan dengan
bacaan al-Qur’an bi Ghaib sampai khatam.”3
Pondok Pesantren Salaf (PPS) Hamalatul Qur’an berdiri pada pada
tanggal 6 Desember 2017, pada awalnya di pelopori oleh segelintir orang yang
di utus oleh pak kyai untuk menempati sebuah yayasan yang tak berpenghuni
dan tidak di manfaatkan dengan baik, yayasan yang telah lama berdiri ini
belum memiliki lembaga yang setara dengan SMP/MTs, oleh sebab itu
diselenggarakanya pendidikan berjenjang setara dengan SMP dengan prioritas
tahfidz sambil di terapkan kelas bahasa Arab-Inggris pada setiap harinya
untuk menunjang pendidikan para Hafidz supaya mampu bersaing di dunia
global dan manca negara, bukan hanya sampai disitu gebrakan PPS dalam
menggembleng para santrinya, sesuai namanya “Pondok Pesantren Salaf” di
dalam pondok ini tentu mengajarkan kitab kitab klasik khazanah ilmu para
ulama’ terdahulu. ,
B. VISI, MISI, Tujuan serta Target
PPS
Ada 3 (Tiga) target yang di
bidik oleh pak Kyai ‘Ainul Yaqin
(mbah Yaqin) dalam pembangunan
PPS-HQ ini, yaitu:
1. Target al-Qur’an
Tahfidz cepat selalu di
prioritaskan di setiap cabang
HQ, di PPS mentargetkan pada tahun pertama santri yang mondok di
PPS hatam hafalannya, tahun kedua santri khatam Muroja’ah dan di
tahun ketiga para santri bisa Tasmi’ 30 juz serta mampu menjadi Imam
Tarawih 30 Juz dengan Haqqut Tilawah

2. Target bahasa
Setiapsantriyangmondok di PPS di bekali dengan bahasa Arab
dan Ingris yang mumpuni, jadi nantinya lulusan dari PPS sudah mampu
bersaing di dunia nasional bahkan sampai Internasional.

3. Targetkitabussalaf
Para santri juga di bekali dengan berbagai kutab-kitab klasik
pesantren yang meliputi bidang Ushul Fiqh, Nahwu, Shorof, Tauhid,
Fiqh, Hadits, Akhlaq dll. Diharapkan seorang penghafal al-Qur’an juga di
bentengi dengan pondasi agama yang kuat dari pesantren salaf

3
Salman Iskandar, 99 Tokoh Muslim Indonesia, (Bandung: Mizan, 2009), 23
24
Semua bidikan ini merupakan sebuah formulasi proses yang sempurna
untuk menuju visi dan misi dari PPS itu sendiri yaitu:
1. Visi
Mencetak Generasi Islam Insan Kamil Hamilil Quran
Lafdzon Wa Maknan Wa Amalan.

2. Misi
 Melaksankan Pembelajaran Tahfidh secara tuntas, efektif, dan
efesien
 Mendidik santri dengan penguasaan ilmu alat(Nahwu, Sorof)
supaya bisa mendalami Kutubus Salaf
 Menumbuhkan semangat membaca, memahami, mengamalkan
Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari
 Mendidik santri dengan penguasaan bahasa asing (Arab, Ingrris),
supaya bisa bersaing diera Globalisasi
 Mendidik santri dengan pembinaan akhlak, agar menjadi santri
berkarakte
r

Bukan hanya
program yang
gemilang, namun
banyak kegiatan
kegiatan ekstra yang
banyak menunjang
kemampuan para santri
PPS yang nantinya
akan di butuhkan ketika terjun di masyarakat luas, seperti:

1. Imam taraweh 30 juz


Setiap santri yang telah khatam akan di tugaskan untuk menjadi
imam sholat tarawih pada setiap bulan Ramadhan, kegiatan ini memiliki
dua tujuan, yang pertama untuk menyiarkan al-Qur’an keplosok-plosok
negeri dan yang kedua untuk melatih mental santri serta melancarkan
hafalan santri.

2. Pembelajaran intensif bahasa arab dan bahasa inggris


Sistem pembelajaran yang di adopsi dari pondok Darussalam
Gontor dengan Bilingual bahasa yang diharapkan dapat membekali para
santri untuk bersaing di dunia international tanpa takut tertinggal oleh
tren zaman yang berjalan.

25
3. Pembelajaran kutubussalaf (ilmu alat, fiqh dan usul fiqh, akhlaq dll)
Pembelajaran kitab-kitab klasik ala pesantren salaf di ajarkan di
PPS dengan tujuan untuk membentengi jiwa para santri dengan pondasi
ilmu agama yang kuat supaya tidak terkecoh dengan berbagai aliran sesat
yang sedang marak beredar di Indonesia, serta tidak silau terhadap
perbedaan cara beribadah. Dan seperti yang sudah di singgung oleh KH
Ainul Yaqin selaku Pengasuh PPHQ menyampaikan bahwa banyak
pesantren tahfidz dari kalangan Wahabi yang bisa memberi beasiswa
tahfidz. “Cara awal adalah dengan merekrut tenaga dari kalangan
nahdliyin untuk menanam kepercayaan kepada masyarakat, selanjutnya
setelah mereka berdiri tegak, satu persatu dari kalangan nahdliyin
disingkirkan,”4Dengan di bekali ilmu agama yang kuat, para santri tidak
akan terjerumus kedalam jebakan para aliran yang meresahkan
masyarakat

4. Muhadhoroh bahasa Arab &Public speaking contest


Sebuah kegiatan yang dibangun untuk menggembleng mental
santri dalam hal dakwah menggunakan bahasa Arab dan Bahasa Inggris
supaya santri tidak gagap ketika menghadapi atau di hadapkan
masyarakat yang global, kalau dakwah memakai bahasa Indonesia itu
akan otodidak teratur jika mental sudah tertata sejak awal, apalagi jika
bahasa dakwah dengan asing lancar maka secara otomatis dengan bahasa
Indonesia akan lebih mudah, sebab bahasa Indonesia sering kita dengar
sehari-hari.

5. Drama contest
Membekali para santri dengan skill entertainment (kemampuan
menghibur), kegiatan drama sekarang menjadi hal tak pernah dilepaskan
dari setiap dunia hiburan panggung, jadi di harapkan dengan dilatihnya
para santri dengan drama menggunakan bahasa asing akan mengantarkan
para santri mempunyai banyak keunggulan dalam bidang hiburan
panggung.

6. Controling leanguage (dari control buku bahasa sampai hafalan


kosakata)

4
Pelatihan manajemen pendidikan, pada Rabu 19 Juni 2019 di PPHQ putri 3 Gebang
Pelemahan Kediri
26
Kegiatan pengecekan bahasa merupakan salah satu dari berbagai
kegiatan pembelajaran bahasa asing (Arab-Inggris) yang mendukung
kedisiplinan para santri untuk rajin menulis dan menghafal bahasa asing,
dengan adanya pengecekan maka akan di ketahui seberapa besar
pencapaian bahasa asing yang dikuasai oleh para santri.

7. Manajemen organisasi
Pembelajaran yang tak tertulis dan tak berkurikulum namun di
terapkan secara terstruktur karena sebuah kebutuhan yang ada di PPS-
HQ. Manajemen organisasi adalah pembelajaran yang di butuhkan para
santri yang nantinya akan terjun ke masyarakat luas, sebab organisasi
adalah kebutuhan seseorang yang hidup bermasyarakat.

C. Rutinitas kegiatan PPS


Disini para santri dilatih untuk mandiri dan mampu memanajemen
waktu sendiri mulai dari bangun tidur, hafalan al-Qur’an, hafalan mufrodat
atau vocabularies sampai hafalan hadits beserta hukum dasar Islam lainya.
sebab di pondok pesantren salaf ini memiliki kegiatan yang full sebagai
berikut:
NO WAKTU KEGIATAN
1 02:30-03:00 Iistima’ murottal
2 03:00-03:45 Sholat Tahajjud berjamaah makro ½ juz
3 03:45-05:00 Moroqobah ¼ juz, yasin, sholat subuh
4 05:00-06:00 Pembelajaran bahasa arab inggris dan kitab.
5 06:00-06:30 Sholat dluha dengan makro ½ juz
6 06:30-07:00 Sarapan dan piket pondok
7 07:00-09:30 Muroqobah 5 juz
8 09:30-11:30 Setoran bilghaib sesi 1
9 11;30-12:00 Istirahat
10 12:00-01:00 Sholat dhuhur, dzikrul quran 1 juz
11 01:00-03:00 Makan siang, dan setoran bilghaib sesi 2
12 03:00-04:00 Sholat asar dan dzikrul quran 1 juz,
13 04:00-04.30 Setoran mufrodat dan vocabularies.
14 04.30-05.30 Setoran bighoib sesi 3.
15 05.30-18.00 Sholat maghrib.
16 18.00-18.35 Fashohah intensive.
17 18.35-19.00 Muroqobah kutubu at-turost.
18 19.00-19.30 Sholat isya’ ,hajat, dan membaca waqi’ah.

27
19 19.30-20.00 Makan malam
20 20.00-22.00 Ngaji wajib dan setoran bilghoib sesi 4.
21 22.00-03.00 Istirahat.

Walaupun kegiatan yang dijalankan banyak tetapi santri selalu dalam


pengawasan para pengurus dan dalam hal makan sehari hari dan kesehatan
para orang tua/ wali santri tidak perlu khawatir terhadap anaknya, sebab di
PPS sekalipundalam hal biaya operasional hanya mengandalkan keikhlasan
atau uluran bantuan dari para orang tua/wali santri namun asupan nutrisi dan
kesehatan para santri selalu tetap diutamakan serta selalu di jaga kualitasnya.
D. Jumlah santri dan pernyataan santri PPS
Setiap tahun nya PPS-HQ selalu membatasi santri yang masuk ke
dalamnya, berbeda dengan HQ yang selalu di terima siapapun yang ingin
masuk untuk nyantri, pembatasan jumlah santri ini di maksudkan untuk
menjaga kualitas lulusan dan pengajaran serta pengawasan yang ada di PPS.
Sampai saat ini jumlah santri yang ada di PPS tercatat sebanyak 80 orang yang
tersebar menjadi tiga kelas dan dari salah satu santri tersebut sudah ada yang
tasmi’ (baca 30 Juz dalam sekali duduk), sebut saja kang Ghofir yang di
jadikan andalan dari santri PPS saat ini, dalam sejarahnya kang Ghofir selama
di PPS telah Tasmi’ serta menjadi imam terawih 30 juz, padahal kang Ghofir
masih bisa dibilang masih remaja namun mempunyai segudang prestasi yang
tidak banyak orang bisa lakukan.5
Banyak dikalangan santri PPS yang merasa betah mondok di PPS
sebab kenyamanan dalam belajar yang di ciptakan oleh lingkungan santri PPS
yang tidak bisa di dapatkan di HQ pusat sendiri, seperti hasil wawancara
dengan kang Kafa selaku santri senior PPS pada Selasa 27 Agustus 2019, dia
mengutarakan mengenai kenyamanan mondok di PPS, bukan hanya nyaman
namun juga bisa belajar bahasa Arab dan Inggris dengan intensif yang dia
tidak temukan di Pondok di daerah Jombang, kapan lagi bisa hafalan al-
Qur’an dengan nyaman di barengi dengan belajar Bilingual bahasa serta
kitab=kitab salaf dengan para pakar ilmu. Itulah pernyataan dari salah satu
santri senior yang merasa puas dengan pembelajaran yang ada di PPS.
E. Prestasi
Pesantren salaf Hamalatul qur’an ini sudah beroperasi sekitar 3 tahun
yang lalu dan pada tahun ajaran 2019/2020 akan melakukan wisuda kelas 3
sebagai santri angkatan perdana, walaupun masih terbilang muda usianya,
namun dalam hal prestasi PPS tidak dapat diragukan lagi, karena banyak nya

5
Dokumentasi PPS=HQ, Rabu. 27 Agustus 2019
28
prestasi yang di peroleh dalam berbagai event HQ, semua itu di buktikan
dengan piagam-piagam yang telah di peroleh, seperti:6
1. Piagam Juara 1 lomba MHQ 10 Jus padayaumunNash’ahke 8
2. PiagamJuara 1 lomba MDQ(Musabaqoh Drama Qur’an)
3. PiagamJuara 2 lomba MFQ (Musabaqoh Fahmil Qur’an)
4. PiagamJuara 1 lombaYel-yel
5. Piagam julukan kamar ter-Mandiri oleh Pengasuh HQ
Prestasi tersebut di dapatkan bukan tanpa alasan, namun karena di
tunjang dengan kekompakan, solidaritas, kerukunan serta di dukung dengan
Tenaga pendidik yang profesional dalam bidangnya di setiap pembel;ajaran
dan pendampinganya.

MENGENAL ASRAMA WADIL QUR AN

VISI
MENJADI USWAH SEBAGAI WUJUD DARI INSAN KAMIL HAMILIL QUR’AN
LAFDZON WA MA’NAN WA AMALAN
MISI
1. Mencetak santri yang siap menjadi uswah di berbagai bidang sebagai wujud
dari insan kamil hamilil qur’an lafdzan wa ma’nan wa ‘amalan.
2. Mewujudkan santri yang memiliki akhlaqul karimah, kemandirian dan
kepekaan sosial yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
3. Membimbing santri cepat bisa membaca kitab, mahir berbahasa arab dan
mampu memahami isi al-qur’an.
4. Membiasakan santri berbahasa arab dan berperilaku sesuai ahlussunnah wal
jama’ah.
5. Mengembangkan minat dan bakat santri agar terwujud generasi yang siap
bersaing di era milenial.

6
Dokumen PPS-HQ, Kamis. 28 Agustus 2019
29
Meneguhkan Sinergi Kemitraan dan Penguatan Progam
Dalam Stabilitas Hamalatul Qur’an Jogoroto
Tema: Rancang bangun serumpun pesantren tahfidh metodologi habituasi.
1. ‫ ابتدا و تنقل = قوال لينا‬: pengucapannya lunak. Dengan meniadakan hentakan dari
perpindahan huruf kepada huruf berikutnya, dari mati-hidup atau hidup-mati.
2. ‫ مخرج و صفة = قوال معروفا‬: pengucapannya pantas tanpa menggunakan model bacaan
yang lucu dengan adanya hokum bacaan seperti ‫ ادغام‬،‫اظهار‬
3. ‫ اسم الحروف و المميات = قوال سديدا‬: benarnya pengucapan secara makhor dan sifat
huruf-huruf hijaiyah ketika hidup atau berharokat. Diucapkan dengan jujur dan
sebenar-benarnya. Sehingga menjadi kaitan antara ‫ لي‬dan ‫سديد‬.
4. ‫ طبقة الضبط = قوال كريما‬: ucapan mulia yang terbatas dalam ‫فصاحه ضبطه‬, penae
omong pantese rungon.
5. ‫ مثاكلة –فتحه كرسه ضمه شده سكون = قوال بليغا‬: pengcapan sempurna atau sampai pada
‫ نهاية النطق‬barulah pada huruf berikutnya. Sehingga dengan demikian…..
6. ‫ الريب و تعريف ف احكام الحروف والمدود = قوال ثقيال‬: ucapan yang mantap sejadi dengan
ukuran yang ditentukan dengan tanpa menyusahkan gerakan lisan, tanpa
menceng-menceng, tanpa metot-metot.
7. ‫ ممنطوق مرسوم = قوال ميسورا‬: ucapan yang dimudahkan tanpa menjadi beban pikiran
memikir hokum bacaan hingga susunan huruf menjadi kalimat dan susunan
kalimat menjadi kalam dari ibtida’ sampai dengan waqof.

Mengetahui asal dan usul susunan sehingga menjadi indah ucap dengar faham:
1. ‫علم نحو‬
2. ‫علم اعالل‬
3. ‫علم اعراب‬
4. ‫بالغه بديع‬
Maka dengan sendirinya bila mematuhi kaidah baca dengan mengkornahkan
tujuh kriteria )‫كريم‬,‫ميسورا‬,‫ثقيال‬,‫بليغ‬,‫معرف‬,‫سديد‬,‫ (لي‬sudah mengandung irama dan
irama tidak boleh melanggar dari ‫صبطه‬.

30
BATASAN BACA AL-QURAN DI PONDOK PESANTREN HAMALATUL
QUR’AN
1. Menganut contoh model bacaan Syaikh Mahmud Kholil al-Khushori.
2. Menggunakan mushaf cetakan menara Kudus tahun 1974.
3. Muballig dari hasil seleksi yang disepakati pengasuh.
 Dan apa yang menjadi alasan menggunakannya contoh model Syaikhul
Maqari’ Mahmud Kholil al-Khushori waqof ibtida’ hasan/jibril, mushaf
Kudus cetakan 1975, qiro’ah muwahhadah:
a. Susunan kalamullah disesuaikan dengan rangkaian susunan urat saraf
manusia.
b. Ciptakan reflek masbut dengan tanpa beban berpikir hokum baca.
c. Terhindar dari kruwel/pelo dalam melafalkan Alquran.
 Maka dijelaskan dibawah ini kategori sebagai berikut:
1. Trias akademika:
a. Teori baca
b. Konsentrasi
c. Tahan jemu/kuat pendirian
d. Kuat harapan/gigih
2. Pendekatan:
a. Social
b. Kejiwaan
c. Supremasi
3. Refrensi:
a. Deduktif
b. induktif
4. Trobosan/opsesi:
a. Tata kelola dan laksana
b. Tata wiata mandala
c. Tata perwarna
5. Hipotesis: pengujian.

DINAMIKA HAMALATUL QURAN DIKELOLA DENGAN


KLARIFIKASI
a. Filial
b. Managerial
c. Mitra
d. Central
31
PENGELOLA DAN SOP
1. Sentral:
a. Pusat
b. Pps
c. QV
d. WQ
e. Dauroh Tahtim
f. Dauroh Tasmi’
2. Managerial:
a. Hamalatul Qur’an Putri 1
b. Hamalatul Qur’an Putra 2
c. Hamalatul Qur’an putri 3
d. PJC ()
3. Filial:
a. Hamalatul Quran Jogoroto Asrama Ar-Ruqoyyah Ngoro
b. Hamalatul Quran Jogoroto Asrama Al-Ijabah Nganjuk
c. Hamalatul Quran Jogoroto Asrama Anwarul Huda Genukwatu
d. Al-Madinah Batam
e. Al-Badriyah Batam
4. Mitra:
a. PP. Safinatul Huda Bandung
b. PP. Al-Itqon Bendungrejo
c. PP. Darussalam Ngelo
d. PPTQ as-Saidiyah Semanding
e. PP. Al-Muqorrobin Bareng
f. PP. Al-Ma’ruf Bandung
g. PP. Al-Haq Blimbing
h. PPTQ Al-Azhar Karanglo
i. PP. Hidayatul Quran Bogem
j. PP. Al-Mahfudz Bendungrejo
k. PP. Al-Munawwir Perak
l. PP Mazroatul Lughoh
m. PP Al Fattah
n. PP Al Usman Petrongan

32
HAMALATUL QURAN
a. Asas Jogoroto paradigm Tebuireng
b. Asas moral adat istiadat islam jawa (etika)
1. Tata karma
2. Tata wiyata
3. Tata niaga
4. Tata kirana
5. Tata wicara
c. Asas halau dinamika dan romantika
1. Serap aspirasi
2. Litbang
3. Inovasi kreatif
Yang bertujuan terselamatkan habituasi aman, nyaman, dan sesuai harapan.

TUTUR LANTUR KANTI LENTUR


   
  
   
   
   
  
  
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami
menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka
tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang
nyata (Lauh Mahfuzh). Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu
penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka. (QS.
Yasin: 12-13)

Bahwa daratan dan banyak ragam yang kita kelola oleh banyak
macam banyak ragam karakter, keker, maka terjadi rebut kuasa dan kuasa
tergantung pintar tenar cepat dapat kuat hebat.
  
    
  
   
   
   

33
   
 
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan
Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain
beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian
yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
(QS. Az-zukhruf: 32)

Pesantren disusun dengan asas spiritual managerial, dan yudisial.


Menggunakan langkah prefektif ‫الدفع اقوا من الرفع‬
1. Spiritual:
a. Moral sufistik
b. Formalisasi
c. Aktualisasi
d. faktualisasi
2. Managerial:
a. Rerefensi deduktif
b. Referensi induktif
3. Yudisial:
a. Hak asasi
b. Hak akademisi
c. Hak priograsi

LAKSANA PROGAM:
1. Litbang
2. Memilih kader
3. Memfasilitasi pendidikan special spesifikasi tenaga ahli.

‫اشارة النص يف فصاحة القران‬


1. Ucapan lunak
  
   
   
   
   

34
  
 
Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-
ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-
Ku;Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah
melampaui batas;Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan
kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut".

2. Ucapan jujur betul


 
  
   
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada
Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar,

  


  
  
  
  

dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah,
yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab
itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan Perkataan yang benar.

3. Ucapan pantas
  
   
   
  
    
 
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita
yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk[1213]
dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit
dalam hatinya[1214] dan ucapkanlah Perkataan yang baik,

4. Ucapan sampai

35
  
   
  
   
  
mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa
yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari
mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada
mereka Perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.

5. Ucapan mudah
  
  
   
  
dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh
rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka Katakanlah
kepada mereka Ucapan yang pantas[851].
  
 

   
  
dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.

6. Ucapan mantab
   
  
   
 
atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu
dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan
kapadamu Perkataan yang berat.

7. Ucapan mulia

36
    
  
   
  
    
   
   
dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
mulia[850].
    
     
    
     
  
tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah
ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai
sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu[1221]. dan adalah
ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,

  


  
    
   
 
orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya[84], mereka itu beriman
kepadanya. dan Barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah
orang-orang yang rugi.
  
 

   
  
dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.

37
      
   
  
   
dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
  
 
    
   
  
 
Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada
Allah dan bersabarlah; Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah;
dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya.
dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa."

PPHQ DIBANGUN DIBENTUK ATAS DASAR MORAL:


1. Formalisasi; kegiatan harian.
2. Opotimalisasi; waktu dengan menghindarkan hal yang sia-sia.
3. Notavikasi; sebagai bentuk baku.

  


 

   
  
dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
   
  

   
 
   
   
  
  
dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya
38
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
mulia[850].
  
   
   
  
    
 
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita
yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk[1213]
dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit
dalam hatinya[1214] dan ucapkanlah Perkataan yang baik,

OBSESI HAMALATUL QURAN


‫الحاجة تزيل منلة الضوره‬
‫الحاجة تزيل منلة ر‬
‫الرسط‬
‫االمر ر ئ‬
‫باش امر بوسائله‬
‫تضف االمام عىل الراعيه منوط بالمصلحه‬
‫يغتغفر يف الوسائل ماال يغتفر يف المقاصد‬
‫روع أغظمها ضارا بارتكاب أخفهما‬
‫ي‬ ‫اذا تعارض المفسدتان‬
َ‫أ‬ ُ َ َ ُ َّ ُ ‫اَّلل َو َأ‬ ُ ‫آم ُنوا َأط‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها َّالذ‬
‫اْل أمر ِم أن ُك أم ۖ َفإ أن َت َن َاز أع ُت أم ف رَ أ‬
‫ش ٍء‬ َ َّ ‫يعوا‬ َ ‫ين‬
‫ول َ َٰ ِ َ َ أ َ َِ أ َ ُ َ ً ِ ي ي‬ ‫طيع َوا َّالرس َول أ وأ أ ِ ي‬
ُ
ِ ‫ُأ‬
ُ‫أ ُأ‬
ِ ِ
ُ َّ َ َّ ‫وه إ َل‬ ُ ُّ ُ َ
‫اَّلل وال َيو ِم اْل ِخ ِر ۚ ذ ِلك خ ٌي وأحسن تأ ِويال‬ ِ ‫ول ِإن كنت أم تؤ ِمنون ِب‬ ِ ‫اَّلل والرس‬
ِ ِ ‫فرد‬

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya

HABITUASI SEBAGAI SALAH SATU CARA CEPAT HAFAL AL-QURAN


DI PONDOK PESANTREN HAMALATUL QURAN JOGOROTO
Oleh: Kiai Ainul Yaqin, S.Q*)

A. PENDAHULUAN
39
‫ن الَّذِي أَحْ يَاهَا لَ ُمحْ يِي ْال َم ْوت َى‬
ََّّ ِ‫ت إ‬ َّْ ‫علَ ْي َها ْال َما ََّء ا ْهت ََّز‬
َّْ َ‫ت َو َرب‬ َ ‫ض خَا ِشعَةَّ فَإِذَا أ َ ْنزَ ْلنَا‬
ََّ ‫األر‬ ََّ َّ‫مِن آيَاتِ َِّه أَن‬
ْ ‫ك ت ََرى‬ َّْ ‫َو‬
َّ‫ش ْيءَّ قَدِير‬ َِّ ُ‫علَى ك‬
َ ‫ل‬ َ ُ‫إِنَّ َّه‬
Artinya: “Dan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya, engkau melihat bumi
itu kering dan tandus, tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya ia
bergerak dan subur. Sesungguhnya Allah yang menghidupkannya pasti dapat
menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS.
Fussilat [41]: 39).
Ketika binatang berkembang biak di habitatnya. Ketika tumbuh-tumbuhan
berkembang biak di ladangnya. Ketika Allah menurunkan air rahmat, tumbuhlah
makhluq pada habitatnya. Ketika kalamullah berkembang di hati para teladan. Ketika
tahfidhul qur’an bersanding di dada hamba Tuhan. Ketika hidayah taufiq tersandang
menyertai hamba peraih teladan. Seperti air hujan dengan ukuran turun di tanah yang
subur. Ijo royo-royo pohonnya, segar-bugar binatangnya; itulah habitat. Tumbuh-
tumbuhan berkelompok, binatang juga berkelompok, disini Pondok Pesantren
Hamalatul Qur’an Jogoroto menciptakan kelompok tahfidhul quran dengan model
habituasi.

B. DEFINISI

Habituasi adalah pembuatan sarana dan budaya satu macam tujuan. Satu macam
konsumsi telinga. Secara alamiah dan ilmiah. Adapun hal-hal yang terkait dengan
himpunan antara lain:
1. Materi baku (Imitasi): Adalah tiruan pada hal-hal yang harus sama seperti
yang ditiru dengan batasan bentuk kaidah yang harus dipahamkan maksud dan
tujuannya. Sehingga norma hukum kebiasaan dan terampil menjadi rasa
butuh.
2. Tokoh panutan (Referensif): Adalah tokoh panutan sebagai guru (Red.
gu:digugu, ru:ditiru) dalam hal-hal yang berkaitan dengan Al-Quran, meliputi
tata cara, tata busana, tata krama. Yang berstatus: lebih tua usianya, dan lebih
40
dahulu mondok (di pesantren). Yang berstruktur: di angkat sebagai pengurus
atau badal.
3. Lokasi yang dibentuk (Habitat): Adalah sarana untuk pertumbuhan proses
menghafal Al-Quran yang berlangsung selama 24 jam sampai dengan tuntas
menjadi insan kamil yang berlanjut berdamping interaktif, komunikatif, dan
efektif. Masyarakat apresiatif dan mendapatkan jaminan keamanan dalam
menjalankan aktifitas.

C. IMITASI BACA

Bacaan Al-Quran yang ada di Pondok Pesantren Halamatul Qur’an meniru pada
mushaf murottal Syaikh Mahmud Kholil Al-Khushori dengan didukung kitab
karangannya Ahkamul Qiroatil Qur’an. Oleh karena itu, realisasi untuk mencapai
target yang diinginkan dengan cara sebagai berikut:
1. Penyatuan komando. Samahalnya dengan sholat, baris berbaris, koor, ketika
riyadhoh lisan muroqobah, agar menjadi gerak reflek yang mbalung sum-sum.
Terucap tanpa sadar, benar secara kaidah tanpa memikirkan tajwid;
2. Penyatuan qiroah dengan contoh model Syaikh Mahmud Kholil Al-Khushori.
Mad jaiz panjang lima harokat sama dengan mad wajib, dan panjang bacaan
nun mati ataupun tanwin tiga harokat bila bertemu huruf ,‫ ب‬,‫ ينمو‬yang disebut
dengan idghom bigunnah, iqlab, dan ikhfa’. Begitu juga dengan nun atau mim
yang bertasydid, dan mim sukun ketika bertemu ‫ب م‬. Dengan begitu, dapat
menciptakan rasa khusyu’ tuma’ninah. Walhasil, kemudahan menghafal
seperti-halnya tertawa, dan keindahannya sama-halnya dengan senyum.
Pengecilan titik tumpu ada pada hobi dan sayang. Hingga, seberat dan sesusah
apapun menjadi ringan tanpa beban;
3. Penyatuan model bimbingan dengan (pakem) panutan keseragaman membaca,
yang ada pada thoriqoh, guru dengan istilah mursyid, dan peserta didik dengan
istilah murid. Satu guru satu restu satu baku pemangku;
41
Hal itu ada pada istilah:
a. Dikom: didikan komando, apapun yang berkaitan dengan gerak ucap
ikut komando ketika aktifitas berlangsung;
b. Dial: sandi matrial;
c. Glasi: gladi simulasi;

D. TATA CARA

Tata cara memahamkan ma’na fashohah secara istilah untuk mengatur


dinamika gejolak jiwa yang selalu ingin bertanya:
(Panutan) ‫اتحاد القدوة‬
(Bacaan) ‫اتحاد القراة‬
(Bimbingan) ‫اتحاد الرشدة‬

1. Sisi Ilmu Tajwid: Praktik baca dengan ilmu yang terpaut kaidah dengan hasil
enak didengar, enak diucapkan, tidak harus metot-metot, dan menceng-
menceng, karena susunan huruf dalam kalimat Al-Quran sudah teratur,
sedangkan kaidah ilmu tajwid, shorof, nahwu, balaghoh sebagai pagar penjaga
diktat dari Jibril A.s kepada Nabi Muhammad SAW, dan keempat ilmu Al-
Quran tersebut dalam kategori fashohah. Fashohah dalam shorof pergeseran
huruf, pergantian huruf, penghilangan huruf, dan penggabungan dengan alasan
susunan ucap lidah Arab.
2. Sisi Ilmu Shorof: Bentuk jadi kalimat tertulis dan terucap yang tersusun
dalam Al-Quran dibacakan oleh Jibril a.s. kepada Nabi dan didektekan kepada
sekretaris Zaid bin Tsabit dan para sahabat lainnya. ‫فصاحة مفرد مركب‬.
3. Sisi Ilmu nahwu: Susunan kalimat-kalimat jadi kalam, ada kalam beraturan
susunannya, dan ada juga yang tak beraturan ‫ منطبق مقتض الحال‬keakraban
telinga dan lisan.

42
4. Sisi Ilmu Balaghoh: Rangkaian kalam-kalam dalam roul yang ditutup dengan
kesimpulan yang tersusun dengan istilah tartibul ayat dan tartibus suwar
dengan beberapa macam tanda waqof. Namun maqoshidul quran tilawatan,
qiroatan, fahman. Pembahasan fashohah adalah sunyi dari lahen naseh.
Pengucapan lafad Al-Quran sesuai dengan tulisan dan tanda baca yang
disepakati, namun bukan translitnya. Ilmu Nahwu, Shorof, dan Balaghoh
adalah analisa ilmu lughoh Al-Quran yang mu’jiz.

E. DISIPLIN EDUKASI
1. Moco:
a) Membaca yang berarti melihat, memahami, dan menindak-lanjuti;
b) Membaca-menyuarakan tulisan sebagai lambang bunyi Al-Quran
dengan menirukan bacaan dari guru yang bersambung silsilahnya
sampai Rasulullah SAW.;
c) Membaca situasi alam dengan upaya bagaimana progam tahfidh
menjadi idola;
d) Membaca peluang output didikan agar kedepan para hamilul-quran
menjadi dominan pemegang peran di negeri yang didirikan oleh para
kiai; dengan nama Republik Indonesia;

2. Njogo:
a) Menjaga Al-Quran dengan hafalan diatur kaidah baca ilmu Tajwid ,
Shorof, Nahwu, Balaghoh, Ushul Fiqih, dan ilmu Tafsir;
b) Menjaga niat yang wujud kemauan sampai pada tujuan. Ketika
tahapan proses tahfidh berlangsung, banyak hal yang menggoda, ada-
kalanya dengan menakut-nakuti masa depan suram. Ada juga yang
menjanjikan dengan hal yang lebih enak, tetapi hal seperti itu sesat;

43
c) Istiqomah jama’ah sholat tahajjud (qiyamul-lail) dengan
menggunakan maqro’ ½ Juz dan khatam pada setiap dua bulan sekali;
d) Istiqomah jama’ah sholat dhuha dengan menggunakan maqro’ ½ Juz
dan khatam pada setiap dua bulan sekali;
e) Menjaga istiqomah untuk selalu terus-menerus berkesinambungan
setor kepada guru dengan bacaan qiro’ah Muwahhadah;

3. Roto:
1. Pemerataan bacaan Al-Quran:
a) Ta’dilul harokat, ta’yin nun sukun, dan tahqiqut tasydid.
b) Daur-tasalsul, khatam berulang-ulang dan tidak pilih-pilih. Tidak
membaca hanya yang disuka dengan membacanya selalu, sedangkan
yang tidak disuka dibiarkan.
c) Setoran hafalan kepada guru merata pada tingkatan. Kemudian kepada
para kiai huffadh yang ada di sekitar Jogoroto dan Tebuireng.
2. Pemerataan sosial
Mengirim santri ke pesantren-pesantren mitra dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Punishmen; agar tercipta nuansa baru untuk hasil sebagai hamilul-quran;
2. Reward; untuk belajar pendalaman ilmu yang dibutuhkan. Sebagai
langkan untuk pengembangan syiar Al-Quran;
3. Prakarsa berdirinya pesantren baru menggunakan model yang sama
dengan Hamalatul Quran meskipun berbeda nama.

F. TAHAPAN (LANGKAH) MENGHAFAL


1. Membaca dengan cara NaBiTeBu;
a) Nafas: Mengambil nafas dengan melepas semua ewuh-
pekewuh.

44
b) Bidik: Membidik tulisan dengan yang akan dihafal dengan
konsentrasi.
c) Teliti: Meneliti semua tanda yang ada bentuk tulisan dan
tempat maqro’.
d) Bunyi: Setelah ketiganya (Nafas, Bidik, Teliti) sudah fix, baru
diucapkan dengan fashih ala Syaikhul Maqaari’ Al-
Mishriyyah Mahmud Kholil Al-Khushori.
2. Mengulang-ulang beberapa kali dengan kehalusan bacaan yang bisa
tercipta reflek dengan ukuran tahqiq. Memperhalus pengucapan
kalimat Al-Quran ketika perpindahan huruf satu keberikutnya dengan
tepat makhroj dan sifatnya.
3. Sumber pendengaran atau konsumsi telinga satu panutan dan satu
contoh model bacaan Syikh Mahmud Kholil al-Khusori yang berulang
setiap waktu. Sehingga, tanpa sadar bibir terucap Al-Quran meskipun
nglindur dengan Al-Quran.

G. KESIMPULAN

Hati orang-orang yang mempunyai predikat sebagai “utul ‘ilm” laksana tanah
subur tersiram hujan lalu tumbuh tanaman dan perpohonan. Berkembang biak,
binatang peliharaan aman terjaga dari hama yang dapat merusak pertumbuhan sampai
masa panen, dalam pepatah jawaban dari galau; galau harian tanam sayuran, galau
bulanan tanam palawija, galau tahunan tanam kelapa, galau masa depan tanam ilmu
yang berlaku.
Tahfidhul quran yang disertai dengan pengetahuan berlaku sepanjang zaman.
Dengan mengesampingkan hal-hal sia-sia sementara, lekas selesai progam tahfidh
kemudian tathbiq ke ilmu berikutnya. Maka Allah SWT. Akan mengangkat derajat
“utul ‘ilm”. Mulia di sisi Allah SWT dan mulia di sisi manusia sesama. Demikian, Wa
Allah A’lam.
45
*) Disampaikan dalam Seminar Menghafal Cepat Al-Qur’an di PP. Tambakberas
Jombang

MENGENAL HWHQ
(Himpunan Wali Santri Hamalatul Qur’an)

Himpunan Wali Santri Hamalatul Qur’an (HWHQ) berdiri berawal dari inspirasi
hasil musyawarah wali santri pada acara Wisuda Hafidz Ke-2 tahun 2014. Pasca acara
tersebut, di tahun berikutnya (2015) HWHQ resmi dibentuk dan terpilihlah KH. M.
Mujib Madiun sebagai ketuanya, setelah berjalan 1 tahun, kepengurusan beralih
kepada Mr. Qomar, M.Pd. (Direktur Genta English Course) Pare Kediri, kepengurusan
beliau berjalan selama dua tahun dan sudah menyelesaikan beberapa program. Dari
kepengurusan beliau dkk, sebenarnya program ada yang belum selesai dan harapannya
diteruskan dan disempurnakan oleh kepengurusan HWHQ periode berikutnya yang
dinahkodai oleh KH. Imam Mawardi (Pengasuh PP. Al-Azhar Tulungagung).
Beberapa hal yang disampaikan beliau melalui rapat kecil bersama dengan pengasuh
dan keluarga besar PPHQ pasca didaulat oleh pengasuh sebagai ketua HWHQ adalah
setidaknya ada 5 hal, beliau menyampaikan:
1. Pertama saya bersyukur kepada Allah, atas perkenannya Pakyai memilih saya
untuk menjadi ketua HWHQ, sebenarnya yang lain saja yang lebih intens bersama
Pakyai, seperti Mr. Qomar atau Mr. Solehan, tapi karena pakyai yang mengutus,
saya sami’na wa’atho’na. berbicara mengenai pemikiran pakyai ini sungguh
pemikiran yang luar biasa dan jauh ke depan, bahkan mungkin profesor pun akan
bingung ketika datang dan melihat PPHQ untuk meneorikannya. Oleh karena itu
melalui wadah HWHQ ini kita akan berusaha bersama-sama mewujudkan ide dan
cita-cita luhur beliau. Kita hanya
2. Tim HQ ini sudah solid, kita coba kita arahkan, sehingga langkahnya serasi, mbah
yaqin mau ke sana, kita ikuti ke sana, targetnya ada kebutuhan finansial. Untuk HQ
46
sebenarnya tidak terlalu sulit, apalagi dengan al-Qur’an bisa mendatangkan
malaikat.
3. Di luar kita banyak lembaga yang mengumpulkan dana dan tidak punya program,
coba kita coba audiensi dan sampaikan program, tidak perlu kita harus minta-
minta. Kalau mereka satu hati, ya nantinya akan berjalan. Kalau tidak, yang
penting kita jalankan.barangkali ini salah satu cara bagaimana agar apa yang sudah
dilakukan HQ dapat diketahui orang lain.
4. Kedua yang khatam al-Qur’an 30 juz, nanti dengan jumlah berapa, kemudian
dikumpulkan husus dengan para wali santri,kita minta keridhoan untuk pengabdian.
Jadi mereka ini nanti dimohon untuk berkenan mengabdi, dan ada pembagian tugas
dengan apa yang dibutuhkan oleh tim. Kalau ini sudah berjalan dan ini kuat, semua
yang menjadi progam mungkin tidak ada kesulitan dalam pengembangan-
pengembangan progam yang ada dan yang direncanakan. Diharapkan walisantri
yang sudah punya anak selesai menghafal al-Qur’an, mereka akan mengisi
keridhoaan anaknya mengabdi, entah tiga bulan, enam bulan, satu tahun, dua tahun,
atau berapapun lamanya yang menjadikan walisantri ridho.
5. Kemudian kita upayakan bagi teman-teman yang sudah hafal al-Qur’an, tidak
hanya sebatas menghafalkan, namun juga mengembangkan skil yang dimiliki.

LAPORAN GLOBAL BENDAHARA HW HQ KE-3

NO PEMASUKAN PENGELUARAN KETERANGAN


Rp Total Pemasukan HW HQ
1 -
629,000,000.00 3
Rp Proses Pembangunan
2 -
60,000,000.00 Wadil Qur'an
Rp Pembangunan Lt. 3
3 -
150,000,000.00 Gedung Pengurus
Rp Pembbangunan Rest Area
4 -
100,000,000.00 / Ruko
Rp Pelunasan Tanah & Dp
5 -
85,000,000.00 Alat Berat PPHQ Putri 1
47
(Jarak Kulon)
Rp Dp Dan Angsuran Tanah
6 -
134,000,000.00 Di Sumber Penganten
Rp Pembebasan Lahan
7 -
32,000,000.00 Sumber Penganten
Rp Dp Dan Pelunasan Tanah
8 -
68,000,000.00 Di Sumberbendo
Rp
SALDO
0,-

RENCANA SETAHUN KEDEPAN

NO TARGET KETERANGAN
Penyelesaian Pembangunan Wadil
1 Rp 1,200,000,000.00
Qur'an
2 Renovasi Musholla Rp 800,000,000.00
3 Pembangunan 2 Asrama Baru Rp 1,600,000,000.00
4 Pembangunan 16 Mck Rp 80,000,000.00
TOTAL Rp 3,680,000,000.00

Jadi, Jumlah keseluruhan untuk rencana pembangunan kedepan


mencapai target Rp 3,680,000,000.00 terbilang “Tiga Milyar Enam
Ratus Delapan Puluh Juta”

SUSUNAN PENGURUS

HIMPUNAN WALI SANTRI HAMALATUL QURAN (HWHQ)


PERIODE TAHUN 1440 H

Penasehat : Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, M.A.


Dr. KH. A. Musta’in Syafi’i, M.Ag.
Dr. KH. Sholeh Qosim, M.Si
48
Drs. KH. Amin Soeharto
Ir. Dody Kothot Hardianto
Ky. Ainul Yaqin
Ketua : I. KH. Imam Mawardi S.Pd.
II. Mr. KH. Moh Qomar, M.Pd.
Sekretaris : I. Imam Fathoni, S.Km., MM., Cht.
II. Ust. M. Faiq Faizin, M.Pd.
Bendahara : Ust. Mahmud Syahrowardi, S.Sy.
Ust. Muslim Kamil
Departemen :
A. Penggalian Dana & Pengembangan
a. Mr. Sholehan, S.Pd.
b. Mr. Sudarmanto, S.Pd.
B. Penjamin Mutu / Ke-Pesantrenan
a. Dr. KH. Amir Maliki
b. Prof. Dr. KH. Sahid
c. Dr. KH. Johari
d. Drs. KH. Itmam Royani
e. Dr. KH Sunarto, AS, ME.I
C. Kewirusahaan
a. KH. Lukman, BA
b. H. Warsubi, S.Hi., M.Si.
D. Pembantu Umum
a. Ust. Masrukin, M.Ag.
b. Ust. Nanang Noer Sholeh
E. Spiritual
a. KH. Asrori
b. KH Yusuf
49
c. KH. Syafa’at

50

Anda mungkin juga menyukai