Anda di halaman 1dari 46

BISNIS

SECARA ISLAMI
• Mengapa Harus Bekerja ?
• Mengapa Harus Islami ?
• Seperti Apa Bisnis Islami Itu ?
• Bagaimana Caranya ?

Disiapkan oleh
La Ode Bahana Adam
MENGAPA HARUS
BEKERJA ?

KEBUTUHAN
JASMANI
NALURI

Memerlukan
harta untuk
pemenuhannya
Melapangkan bumi dan isinya sebagai
rizki manusia:
 “Dialah Yang menjadikan bumi ini mudah
bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebagian dari
rezeki-Nya”
 (QS. Al Mulk : 15)
FASILITAS  “Sesungguhnya Kami telah menempatkan
ALLAH kalian di bumi, dan Kami adakan bagi kalian
di atasnya (sumber-sumber) penghidupan.”
(QS. Al-A’raf : 10)

Manusia diperintahkan untuk bekerja dan


mengelolanya
“Dia (Allah) telah menciptakan kalian dari bumi (tanah)
dan menjadikan kamu pemakmurnya..”
(QS. Huud : 61)
SUNNATULLAH
Rajin berhasil usaha

Malas gagal usaha

“Janganlah kalian iri hati terhadap apa yang dikaruniakan


Allah kepada sebagian kalian lebih banyak daripada
sebahagian yang lain. Laki-laki akan mendapatkan
bahagian dari apa yang mereka usahakan dan wanitapun
akan mendapatkan bahagian dari apa yang mereka
usahakan. Mohonlah kepada Allah sebahagian dari
kurnia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.”
(QS. An-Nisaa: 32)
DASAR FALSAFAH ETIKA DALAM
ISLAM

 Islam meletakkan dasar


kebenarannya dalam Al Qur’an.
Sedangkan falsafah barat
dasarnya adalah “ AKAL”
 Dalam AlQur’an terdapat peringatan terhadap
penyalahgunaan kekayaan, tetapi tidak
dilarang mencari kekayaan dengan cara halal
(QS: 2;275) ”Allah telah menghalalkan
perdagangan dan Melarang riba”. Islam
menempatkan aktivitas perdagangan dalam
posisi yang amat strategis di tengah kegiatan
manusia mencari rezeki dan penghidupan. Hal
ini dapat dilihat pada sabda Rasulullah SAW:
”Perhatikan oleh mu sekalian perdagangan,
sesungguhnya didunia Perdagangan itu ada
sembilan dari sepuluh pintu rezeki”.
 Kunci etis dan moral bisnis sesungguhnya
terletak pada pelakunya, itu sebabnya misi
diutusnya Rasulullah ke dunia adalah untuk
memperbaiki akhlak manusia yang telah
rusak.Seorang pengusaha muslim
berkewajiban untuk memegang teguh etika dan
moral bisnis Islami yang mencakup Husnul
Khuluq. Pada derajat ini Allah akan
melapangkan hatinya,dan akan membukakan
pintu rezeki, dimana pintu rezeki akan terbuka
dengan akhlak mulia tersebut, akhlak yang baik
adalah modal dasar yang akan melahirkan
praktik bisnis yang etis dan moralis.
akhlak yang baik dalam bisnis Islam

 Kejujuran (QS: Al Ahzab;70-71).


Sebagian dari makna kejujuran
adalah seorang pengusaha
senantiasa terbuka dan transparan
dalam jual belinya ”Tetapkanlah
kejujuran karena sesungguhnya
kejujuran mengantarkan kepada
kebaikan dan sesungguhnya
kebaikan mengantarkan kepada
surga” (Hadits).
 amanah / dapat dipercaya. Islam
menginginkan seorang pebisnis
muslim mempunyai hati yang
tanggap, dengan menjaganya
dengan memenuhi hak-hak Allah
dan manusia, serta menjaga
muamalah nya dari unsur yang
melampaui batas atau sia-sia.
 Sifat toleran juga merupakan kunci
sukses pebisnis muslim, toleran
membuka kunci rezeki dan sarana hidup
tenang. Manfaat toleran adalah
mempermudah
pergaulan,mempermudah urusan jual
beli, dan mempercepat kembalinya
modal ”Allah mengasihi orang yang
lapang dada dalam menjual, dalam
membeli serta melunasi hutang” (Hadits).
 Konsekuen terhadap akad dan
perjanjian merupakan kunci sukses
yang lain dalam hal apapun
sesungguhnya Allah memerintah
kita untuk hal itu ”Hai orang yang
beriman,penuhilah akad-akad itu”
(QS: Al- Maidah;1), ”Dan penuhilah
janji, sesungguhnya janji itu pasti
diminta pertanggungjawabannya”
(QS: Al Isra;34).
Aktivitas Bisnis yang Terlarang dalam
Syariah
 Menghindari transaksi bisnis yang diharamkan
agama Islam.
 Menghindari cara memperoleh dan
menggunakan harta secara tidak halal. Praktik
riba yang menyengsarakan agar dihindari,
Islam melarang riba dengan ancaman berat
(QS:Al Baqarah;275-279), sementara transaksi
spekulatif amat erat kaitannya dengan bisnis
 Persaingan yang tidak fair sangat dicela oleh
Allah sebagaimana disebutkan dalam Al-
Qur’an surat Al Baqarah: 188: ”Janganlah
kamu memakan sebagian harta sebagian
kamu dengan cara yang batil”. Monopoli juga
termasuk persaingan yang tidak fair Rasulullah
mencela perbuatan tersebut .
 Pemalsuan dan penipuan, Islam
sangat melarang memalsu dan
menipu karena dapat menyebabkan
kerugian, kezaliman, serta dapat
menimbulkan permusuhan dan
percekcokan. Allah berfirman dalam
QS:Al-Isra;35: ”Dan
sempurnakanlah takaran ketika
kamu menakar dan timbanglah
dengan neraca yang benar”.
Etika pemasaran dalam
Islam
 Dalam konteks etika pemasaran
yang bernuansa Islami, dapat
dicari pertimbangan dalam Al-
Qur’an. Al-Qur’an memberikan dua
persyaratan dalam proses bisnis
yakni persyaratan horizontal
(kemanusiaan) dan persyaratan
vertikal (spritual).
Mengambil petunjuk dari kalimat ”jaminan”
yang dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an,
maka dalam rangka penjualan itupun
kita harus dapat memberikan jaminan
bagi produk yang kita miliki. Jaminan
tersebut mencakup dua aspek:
 Aspek material, yakni mutu bahan, mutu

pengobatan, dan mutu penyajian.


 Aspek non material, mencakup; ke-

Halalan, ke-Thaharahan (Higienis), dan


ke-Islaman dalam penyajian.
Prinsip Bisnis dalam Islam
 Kejujuran ( QS. At Taubah:119 dan
QS Al Mu’minun: 8)
 Keadilan ( QS Al Isra’ : 35 dan QS
Al Muttaffifin 1-3)
 Barang atau produk yang dijual
haruslah barang yang halal, baik
dari segi dzatnya maupun cara
mendapatkannya.
 Tidak ada unsur penipuan
Perbedaan etika bisnis Islam dan Barat
Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika
Bisnis Islami
MENGAPA
HARUS
BEKERJA ISLAMI ?

Merupakan ‫األصل في األفعل التقيد بحكم الشرع‬
Hukum asal perbuatan adalah
Perbuatan terikat dengan hukum syara’

Terkait dgn
‫األصل في األشيأ اإلباحه ما لم يرد‬
Benda ‫دليل تحر يمح‬
Hukum asal dari benda adalah mubah selama
tidak ada dalil yang mengharamkan

Untuk
mendapatkan ‫حيثما يكون الشرع تكون المصلحة‬
maslahat Apabila ada hukum syara’ diterapkan
maka akan ada kemashlahatan
AKAN
DIHISAB ‫القيَ َام ِة َحتَّى‬ ِ ‫ول قَ َدما َعب ُد يوم‬
َ ْ َ ْ َ ُ ‫الَ َت ُز‬
‫َل َع ْن عُ ُم ِر ِه فِ ْي َما أَ ْفنَاهُ َو َع ْن ِع ْل ِم ِه‬
ُ ‫يَ ْسأ‬
Darimana
‫سبِ ِه َو‬ ِ‫ِفيم َفعل و َعن مالِ ِه ِمن أَيْن إِ ْكت‬
harta َ َ ْ َ ْ ََُ َ
diperoleh
‫يم أَبْالَ ُه‬ ِ‫فِيم اَْن َف َقهُ و َعن ِجس ِم ِه ف‬
َ ْ ْ َ َ
& “Dua telapak kaki manusia akan selalu
Untuk apa tegak (di hadapan Allah), hingga ia ditanya
harta tentang umurnya untuk apa ia habiskan,
digunakan tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan,
tentang hartanya dari mana ia peroleh dan
untuk apa ia belanjakan, dan tentang
tubuhnya untuk apa ia korbankan”
(HR. Tirmidzi dari Abu
Barzah ra.)
Maka, BEKERJA
Dalam Pandangan
ISLAM …  Telah diatur oleh Islam
 WAJIB bagi kepala keluarga
 Sebab pokok dan mendasar
bagi manusia untuk memiliki
harta kekayaan

“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan


atas kalian berusaha (bekerja), maka
hendaklah kalian berusaha.” (HR.
Thabrani)

“Mencari yang halal itu wajib bagi setiap


Muslim.” (HR. Thabrani)
PROFESIONALISME
DALAM BISNIS
ISLAMI

(1) KAFAAH (keahlian)


Melalui Pendidikan, Latihan &
Pengalaman
(2) HIMMAH (etos kerja tinggi)
Motivasi Ibadah
(3) AMANAH (terpercaya)
Pengawasan Allah dan Tauhid
KECAKAPAN DAN
KEAHLIAN
 Penempatan jabatan dan posisi kepada orang yang ahli
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Dzar ra. :
 “Ya Rasul Allah, apakah anda tidak berkenan mengangkat diriku sebagai
pemimpin wilayah ?’ Rasulullah saw menjawab seraya menepuk-nepuk kedua
bahuku : ‘Hai Abu Dzar, anda seorang yang lemah, sedangkan tugas itu adalah
suatu amanat yang akan membuat orang menjadi hina dan menyesal pada hari
kiamat, kecuali jika ia mampu menunaikan hak dan kewajiban yang dipikulkan
kepadanya.”
 Mengangkat orang yang tidak ahli termasuk melanggar
amanat dan berkhianat terhadap Allah, Rasul-Nya dan kaum
Muslimin.
 “Barangsiapa yang mengangkat seseorang sebagai pemimpin jama’ah, padahal ia
tahu bahwa di dalam kelompok itu terdapat orang yang lebih baik, maka ia telah
mengkhianati Allah, mengkhianati Rasul-Nya dan mengkhianati kaum
Mu’minin.” (HR. Al-Hakim)
ETOS KERJA
 Bekerja sungguh-sungguh
 Dituntut Islam karena :
 Lebih mulia

“Tidaklah seorang di antara kamu, makan suatu makanan lebih baik


daripada memakan dari hasil keringatnya sendiri” (HR. Baihaqi)
 Menghapus dosa
 Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya
keterampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu
ia diampuni.” (HR. Ahmad)
 “Sesungguhnya di antara perbuatan dosa ada dosa yang tidak bisa
terhapus oleh shaum dan Shalat. Ditanyakan pada beliau : ‘Apakah
yang dapat menghapuskannya, Ya Rasulullah ?” Jawab Rasul saw:
“Bekerja (kesusahan) dalam mencari nafkah penghidupan”(HR. Abu
Nu’aim)
Etos Kerja ...
 Disukai Allah dan Rasulullah
 “Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya
bersusah payah (kelelahan) dalam mencari rizki yang
halal.” (HR. Adailami)
 Didoakan Rasulullah
 “Ya Allah! Berikanlah keberkahan kepada ummatku, pada
usaha yang dilakukannya di pagi hari.” (HR. Tirmidzi) .
Rasulullah saw pernah “mencium” tangan Sa’ad bin
Mu’adz ra kemudian Rasululllah saw bersabda :
 “(Ini adalah) dua tangan yang dicintai Allah Ta’aala”
AMANAH
 Amanah penting bagi pekerja Muslim
 “Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan
janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu.” (HR.
Ahmad dan Abu Daud)
 Tidak amanat bukan orang beriman.
 “Tidak beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada
agama orang yang tidak menepati janji.” (HR. Adailami)
 Selalu melanggar amanat tergolong munafik.
“Tanda orang munafik itu ada tiga macam : jika berbicara ia
berdusta, jka berjanji dia mengingkari dan jika di beri kepercayaan
dia khianat.” (Hr. Ahmad).
CIRI BISNIS
SECARA ISLAMI

 Aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya

 Seluruh aktivitas bisnis dilakukan hanya dengan cara


yang HALAL saja.

 Output-nya :
- Ditujukan untuk mendapatkan PROFIT,
- Usahanya terus TUMBUH berkembang,
- Pertumbuhan usaha BERLANGSUNG terus menerus,
- Usahanya mendapat KEBERKAHAN
BEKERJA & BISNIS
DALAM PARADIGMA ISLAM

BEKERJA
(al-'amal)

Mendapatkan Harta Mengembangkan Harta


(Akhdu al-mal) (Tanmiyatu al-mal)

BISNIS

Usaha Usaha
Sendiri Bersama
(Syarikah)

Cashflow
Quadrant
Employee Self- Business Investor E B
Robert T
employed Owner S I
Kiyosaki
KARAKTERISTIK
BISNIS ISLAMI vs NON ISLAMI

ISLAMI KARAKTER NON


BISNIS ISLAMI

Aqidah Islam ASAS Sekularisme


(nilai-nilai transendental) (Nilai-nilai material)
Dunia - akhirat MOTIVASI Dunia

Profit & Benefit ORIENTASI Profit,


(non materi/qimah), Pertumbuhan,
Pertumbuhan, Keberlangsungan
Keberlangsungan,
Keberkahan

Tinggi, ETOS KERJA Tinggi,


Bisnis adalah bagian dari Bisnis adalah kebutuhan duniawi
ibadah

Maju & produktif, SIKAP MENTAL Maju & produktif sekaligus


Konsekuensi keimanan konsumtif Konsekuensi
& manifestasi kemusliman aktualisasi diri
KARAKTERISTIK
BISNIS ISLAMI vs NON ISLAMI
ISLAMI KARAKTER NON
BISNIS ISLAMI

Cakap & ahli di bidangnya, KEAHLIAN Cakap & ahli di bidangnya,


Konsekuensi dari Konsekuensi dari motivasi
kewajiban seorang muslim reward & punishment
Terpercaya & AMANAH Tergantung kemauan
bertanggung jawab, individu
Tujuan tidak menghalalkan (pemilik kapital),
Cara Tujuan menghalalkan cara
Halal MODAL Halal & haram
Sesuai dengan akad SDM Sesuai dengan akad kerjanya
kerjanya atau sesuai keinginan pemilik modal

Halal SUMBERDAYA Halal & haram


Visi dan misi organisasi terkait erat MANAJEMEN Visi dan misi organisasi ditetapkan
dengan misi penciptaan manusia di STRATEGIK berdasarkan pada kepentingan
dunia material belaka.
KARAKTERISTIK
BISNIS ISLAMI vs NON ISLAMI

ISLAMI KARAKTER NON


BISNIS ISLAMI

Jaminan halal bagi setiap MANAJEMEN Tidak ada jaminan halal bagi
masukan, proses & keluaran, OPERASI setiap masukan, proses &
Mengedepankan produktivitas keluaran,
dalam koridor syariah Mengedepankan
produktivitas dalam koridor
manfaat
Jaminan halal bagi setiap MANAJEMEN KEUANGAN Tidak ada jaminan halal bagi
masukan, proses & keluaran setiap masukan, proses &
keuangan keluaran keuangan
Pemasaran dalam koridor jaminan MANAJEMEN PEMASARAN Pemasaran menghalalkan cara
halal
SDM profesional & berkepribadian MANAJEMEN SDM profesional,
Islam, SDM SDM adalah faktor produksi,
SDM adalah pengelola bisnis, SDM bertanggung jawab pada diri
SDM bertanggung jawab pada diri, & majikan
majikan & Allah SWT
ANATOMI SISTEMIK
BISNIS ISLAMI

INPUT PROSES OUTPUT

Entrepreneurship MANAJEMEN Profit


(motivasi - Pertumbuhan
sikap mental) Strategik Keberlangsun
Keahlian Operasi/ gan
SDM Produksi Keberkahan
Sumberdaya SDM
Modal Keuangan
Pemasaran
BAGAIMANA CARA
BISNIS ISLAMI ITU ?

SIAPKAN DIRI UNTUK MENJADI PRIBADI PROFESIONAL

SIAPKAN WADAH USAHA SECARA TEPAT

SIAPKAN PRODUK YANG SMART

PASARKAN PRODUK SECARA SMART


FAKTA, BUKAN GOSIP

8 PENYEBAB Tidak berkeahliaan atau


KEGAGALAN USAHA* keahlian tidak memadai
Tanpa pengalaman di bidangnya 9%
Tanpa pengalaman manajemen 18%
Pengalaman berusaha tidak memadai 20% Tidak beretos kerja atau
Tidak cakap/tidak memiliki kemampuan etos kerja rendah
mengelola perusahaan kecil
(tidak ulet, tidak pintar, tidak telaten) 45%
Lalai 3%
Penggelapan 2% Tidak amanah
Bencana 1%
Lain-lain 2%
* sumber:
Small Business Administration,
AS
seperti dikutip dalam Marbun
( 1996)
SIAPKAN DIRI UNTUK MENJADI
PRIBADI PROFESIONAL

KAFA’AH 
Dibina melalui


(Berkeahlian)

Diklat & Pengalaman

 HIMMAH  Penyadaran Motivasi


Wirausaha sebagai
 (Beretos kerja)
Ibadah

AMANAH  Pengawasan Allah


Tauhid
(Terpercaya)
INPUT – PROSES - OUTPUT

Input-
proses- Tidak
output Tidak memberi
bebas makan hadiah/
dari riba komisi
barang dalam
& jasa lobi
Tidak
haram Tidak bisnis
wan Tidak
suap (uang,
prestasi/ zalim
Tidak wanita,
ingkar
menipu dll.)
janji
Tidak
korupsi

Menjaga Amanah dalam Wirausaha


SIAPKAN WADAH USAHA
SECARA TEPAT :

USAHA SENDIRI
atau
USAHA BERSAMA (SYIRKAH)
Skema Syirkah
Pihak I
Pengelola
Pihak II Pengelola Modal dan Modal
Pengelola Abdan Mudharabah Mudharabah
Modal Mudharabah Tidak sah Mudharabah
Pengelola dan Mudharabah Mudharabah Inan
Modal
Skim Pembiayaan Usaha

No. Skim Pembiayaan SBU


Pihak 1 Pihak
Pihak Lain
2 Konsekwensi
1. Modal Sendiri Pemodal - Usaha milik sendiri
2. Pinjaman Debitur Kreditur Pengembalian
pinjaman tanpa bunga
3. Murabahah Pembeli Penjual Pembayaran dengan
margin
4. Mudharabah Pengelola Pemodal Bagi hasil keuntungan
Pemodal Pengelola dan kerugian
5. Musyarakah Pengelolola & Pengelolola & Bagi hasil keuntungan
pemodal pemodal dan kerugian
6. Hibah Penerima hibah Penghibah Amanah
SIAPKAN PRODUK SECARA
SMART :
Measurable
(dapat dihitung)
Specific
(khas)

PRODUK Attainable
(dapat dicapai)

Timely Basis
(berbasis waktu)
Realistic
(realistis)
INFORMASI.
KARTU NAMA. Mencari informasi dari RANTAI BERSAMBUNG.
Membuat kartu keluarga, saudara, Dengan cara rantai
nama dan sejawat, dan kenalan bersambung, yaitu
membawanya dekat; atau juga menggunakan referensi
ke pertemuan- lembaga-lembaga atau informasi dari
pertemuan yang pemerintah (Kantor seorang pembeli yang
diikuti. Deperindag, Depkop dan merekomendasikan
PKM), serta konsultan. calon pembeli lain.

AKTIF.
Menjadi anggota
dari suatu
perkumpulan atau
organisasi.
PASARKAN PRODUK SECARA SMART
PROMOSI.
Memasang iklan
atau melakukan
promosi.
DOOR TO DOOR. FORUM.
Langsung Mengikuti pameran, DATANGI DI SAAT TEPAT.
mengunjungi eksibisi, dan Mendatangi calon
konsumen pertemuan-pertemuan pembeli: di kantor pada
pengguna akhir, yang memungkinkan saat yang tidak terlalu
seperti ibu rumah bagi publikasi produk sibuk; di rumah pada saat
tangga bagi Anda. yang tidak terlalu banyak
keperluan rumah terlibat urusan keluarga,
tangga. atau di tempat lain yang
memungkinkan.
REFLEK Reputasi dulu.
Caranya? Bangunlah nama baik, keahlian, kepercayaan, kualitas

SI 5
dan harga diri. Begitu Anda dikenal dalam bidang usaha Anda,
uang akan datang mengejar Anda.

Tumbuh dari bawah.


Kunci Bisnis yang baik tidak pernah tiba-tiba besar. Hampir semua

Sukses pengusaha sukses, merintis usahanya dari bawah hinga mencapai


sukses.

Bisnis* Konsentrasi di bidang yang dikuasai.


Penguasaan bidang menjadi syarat mutlak untuk maju. Belum pernah
terdengar kisah sukses pengusaha yang berada dalam bidang yang
tidak dikuasainya sama sekali.

Anti kerumunan.
Bisnis yang diawali dengan mengkopi sukses orang lain dan masuk
dalam kerumunan sangat berbahaya. Dalam kerumunan akan sulit
bernafas, bahkan sulit keluar dengan mulus. Kemungkinan babak
belur sangat besar.

Modal hanyalah pelengkap.


Dalam berbisnis, modal uang jelas bukanlah segala-segalanya.
Keahlian, jaringan, nama baik, penguasan teknologi, pengetahuan
mengenai pasar adalah modal yang sama pentingnya dengan uang.

*Dr. Rhenald Kasali, dalam kata pengantar buku 50 Usahawan Tahan Banting, Kiat Sukses di Masa Krisis.
MATRIKS PELUANG HIDUP
BISNIS ISLAMI & NON ISLAMI
DALAM
SISTEM ISLAM, KAPITALIS & SOSIALIS

BISNIS BISNIS
ISLAMI NON ISLAMI

SISTEM Hidup Hidup


ISLAM ideal tidak ideal

SISTEM Hidup Hidup


KAPITALIS/ tidak ideal Ideal
SOSIALIS

REFLEKSI
Wassalam
La Ode Bahana Adam, SE., M.Si
HP 085241610850

@hak cipta hanya milik Allah semata


Dianjurkan untuk disebarluaskan sebagai amal jariyah

Anda mungkin juga menyukai