Anda di halaman 1dari 12

IBADAH MALIYAH

Rabu, 4 Juli 2018


Pengertiannya “ Ibadah harta yang merupakan investasi amal yang tidak akan
berhenti pahalanya, walaupun ybs telah meninggal dunia”. (Amal Jariyah)
Macam-macam ibadah Maliyah atl :
1. Zakat ( ibadah harta ) ada 5 unsur
Sebagian harta, Harta yang dizakati (harta khusus) , Ada ketentuannya
(Nisabnya), Pendistribusiannya dalam waktu tertentu, Hanya untuk
mustakhik yg telah ditentukan. (Q.S. At-Taubah (9) : 60.
2. Infaq (ibadah harta yg wajib)
Infaq > nafaqa yaitu telah leat, berlalu,habis, mengeluarkan isi,
menghabiskan miliknya. Menurut istilah Mengeluarkan harta yg baik dalam
ketaatan kapada Allah SWT.
3. Shadaqah ( ibadah harta yg sunnah )
Ash-shidqu > benar, jujur. Sadaqah merupakan bukti bhw seseorang
memiliki keyakinan (aqidah) yang benar, jalan hidup (syariah) yang benar dan
prilaku (akhlak) yang benar. Serta merupakan manifestasi kejujuran seseorang
dalam kepemilikan harta.
Menurut istilah adalah Sesuatu yang diberikan untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
Lanjutan ibadah Maliyah
4. Fidyah (pengganti) yaitu Kewajiban manusia mengeluarkan sejumlah harta untuk
menutupi (menggangti) ibadah yang ditinggalkannya. Q.S. Al Baqarah(2) : 184.
5. Kifarat (denda) ada 4 Kifarat .
Kifarat Sumpah (sumpah palsu), Kifarat Shaum, Kifarat Zhihar dan Kifarat
Membunuh (yang tak sengaja), yaitu memberi makan sepuluh orang miskin,
sebagaimana makanan yang biasa dimakannya, atau memerdekakan seorang
hamba sahaya, atau puasa dua bulan berturut turut, atau memberi makan 40
orang miskin.
Hal ini diakibatkan karena pelanggaran shaum Ramadhan, atl :
1. Berjima (bersetubuh) di siang hari
2. Mengharamkan istri
3. Kifarat membunuh > puasa 60 hari berturut turut, memberi makan 60 orang
miskis di tambah diyat ( pembayaran sejumlah harta kpd keluarga korban) sesuai
kesepakatan
Lanjutan ibadah Maliyah
6. Kurban (Udhiyyah)
7. Aqiqah
8. Al-Hadyu(penyembelihan binatang ternak sbg
pengganti pekerjaan wajib(rukun) haji yang
ditinggalkan
9.Dam sda karena pelanggaran meninggalkan rukun haji
Lanjutan Ibadah Maliyah
 Urgensinya Ibadah Maliyah :
1. Membersihkan diri, harta dari kebakhilan dan dosa
2. Membantu makanan bagi yg miskin, yg memerlukan
3. Memiliki fungsi sosial untuk menjaga keseimbangan hidup
4. Memupuk rasa kasih sayang antar sesama
 Hikmah Ibadah Maliyah bagi yg menjalaknnya :
1. Bagi yg kaya sesuai fungsinya sbg pembersih diri dan hartanya
2. Membersihkan hati dari sikap tamak, rakus,kikir dll
3. Menjaga keseimbangan hidup antara kaya dan miskin
4. Memupuk rasa kasih sayang dan kecintaan terhadap yg miskin
5. Mengikis segala bentuk kejahatan akibat kesenjangan sosial
 Makna spiritual ibadah maliyah bagi kehidupan sosial adalah “Harta
merupakan titipan Allah SWT yang harus bisa dijadikan sebagai bekal dan sarana
dalam beribadah serta mendekatkan diri kepada Allah SWT”.
MU’AMALAH
“Segala aturan agama (hukum Islam) yang mengatur hubungan antara
sesama manusia, manusia dangan alam sekitar, tanpa memandang
agama atau asal usul kehidupannya dan dalam urusan dunia “
 Hakekat Mu’amalah
>Etimologi , saling bertindak, saling mengamalkan.
>Terminologi, dlm arti luas “aturan (hukum) Allah untuk mengatur manusia dalam
kaitannya dengan urusan dunia dan dalam pergaulan”.
Dalam arti sempit “ semua akad yang memperbolehkan manusia saling menukar
manfaat dengan cara-cara dan aturan-aturan yang telah di tentukan oleh Allah
Subhanu Wata’ala dan manusia wajib mentaati-Nya”
 Pandang Islam terhadap kehidupan Dunia
“Merupakan jembatan kehidupan menuju kehidupan setelah mati(akhirat), tempat
beribadah, tempat mencari amal kebajikan, tempat menimba ilmu pengetahuan dll,
oleh karena itu kehidupan dunia merupakan ujian bagaimana kita mampu
mengemban tugas-tugas kehidupan dan amanat kemanusiaan”
Lanjutan Mu’amalah
 Ruang lingkup Mu’amalah, ada 2, Madiyah dan Adabiyah:
>Madiyah(aturan2 yg ditinjau dari segi objeknya) meliputi;Jual beli,
Gadai, utang piutang, upah, gugatan, pemberian, pembebasan, damai
dll.
>Adabiyah(aturan2 yg ditinjau dari segi caranya)meliputi; Ijab kabul,
Hak dan kewajiban, saling meridhai, kejujuran, tdk ada keterpaksaan,
penipuan, pemalsuan dll.

 Prinsip dalam bermu’amalah adalah “Terjadinya unsur saling adanya


kerelaan antara kedua belah pihak” sbgmna Q.S. An-Nisa (3) : 29. “
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu... “.
Lanjutan prinsip mu’amalah
Dalam fiqih Mu’amalah di jelaskan tentang prinsip mu’amalah dengan jelas yakni :
1.Pada asalnya mu’amalah itu boleh sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya.
(oleh 4 Ulama mazhab).
2. Mesti dilakukan atas dasar suka sama suka.
3. Dilakukan mesti mendatangkan maslahat dan menolak mudarat bagi manusia
4. Terhindar dari kezaliman, penipuan, manipulasi, spekulasi, dan hal-hal yg tdk dibenarkan syariat.

Prinsip mu’amalah juga mengenal adanya keterbukaan dlm transaksi (aqad) prinsip utama tsb atl
:
1. Setiap transaksi pd dasarnya mengikat orang (pihak) yg melakukan transaksi itu sendiri, kecuali
dilakukan telah melanggar syariat.
2. Sarat transaksi itu dirancang dan dilaksanakan secara bebas dan dgn penuh tanggungjawab, selama
tdk bertentangan dgn syariat.
3. Setiap transaksi dilakukan dgn cara suka rela, dgn tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
4. Syar’i (hukum) mewajibkan agar setiap perencanaan transaksi dan pelaksanaannya atas dasar niat yg
baik.
5. Setiap transaksi dan hak yg muncul dari satu transaksi ,diberikan penentuannya pada adat yg
menentukan kriteria dan batas-batasnya.
ISLAM, PERSOALAN HIDUP dan KERJA
 Hakekat hidup dan kerja,
Hakekat hidup dalam Islam itu adalah di dalam diri manusia terdapat Nafs
sebagai potensi yang membawa kehidupan, yakni Nafs diciptakan oleh Allah
SWT dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung serta mendorong
manusia untuk berbuat kebaikan dan keburukan.Q.S.Asy-Syams(91) : 7-8.
Kerja dalam Islam itu adalah Suatu upaya sungguh2 dgn mengerahkan segala
kemampuan, pikir, dzikir untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai hamba
Allah untuk memenuhi kebutuhannya baik fisik, psikologis maupun sosial
secara khairu ummah.
 Rahmat Allah terhadap yang rajin bekerja, adalah “Apa saja yang Allah
anugerahkan kepada manusia berupa rahmat,maka tidakada seorang pun yang
dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak
seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Q.S. Fathir : 2.
Lanjutan Persoalan Hidup & Kerja
 Akhlak dalam bekerja dalam Islam :
> Bekerja dengan Ikhlas kerena Allah Subhanahu Wata’ala
> Tekun, bersungguh-sungguh dan Itqom (profesional)
> Jujur, Fatonah dan Amanah
> Menjaga etika dan adab dalam berkomunikasi
> Tidak melanggar prinsip-prinsip syariah
> Menghindari hal-hal yang Subhat
> Menjaga ukhuwah Islamiyah
 Keharusan profesionalisme dalam bekerja :
> Bekerja sebagai suatu kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT. Q.S.At-Taubah(9): 105
> Bekerja untuk mendapakan Cinta Allah SWT (Q.S.Al-Insyirah(94) : 7-8.
> Bekerja agar terhindar dari Azab Api Neraka (Baca riwayat Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari)
“Bekerja dengan sikap profesionalisme harus bertanggungjawab dan memperhatikan adab,
etika dalam berkomunikasi, bergaul dll , bahkan akhlak dan etika ini merupakan
kesempurnaan Iman seorang Muslim”.
ISLAM, HARTA dan JABATAN
 Harta dan Jabatan sebagai amanah dan karunia Allah, “karena hal
ini didapat bukan semata-mata karena kehebatan seseorang,
melainkan berkah dan karnia Allah Subhanahu Wata’ala”.
Oleh karena itu harta dan jabatan merupakan cobaan yang harus
dijaga, dijalankan, dipelihara dengan sebaik-baiknya sebab di akhirat
nanti dimintai pertanggungjawabannya.
>Q.S.Al-Anfah(8) : 28
>Q.S.At-Taghabun(64) : 15
 Kewajiban mencari harta, “manusia diperintahkan agar bekerja
keras dan usaha dalam rangka mencari harta untuk kebahagiaan dunia
akhirat”
 Q.S.Al-Insyirah(94) : 7-8.
 Q.S.Al-Qashash(28) : 77.
Lanjutan, Harta dan Jabatan
 Sikap terhadap harta dan Jabatan, “ Karena Harta dan
Jabatan adalah merupakan amanah dari Allah SWT maka kita
harus bersikap hati-hati terhadapnya untuk kemaslahatan
umat, jika tidak maka dia akan menhancurkan pemilikinya”.
Q.S. Yusuf(12) : 54-55 dan Al-Ahzab(33) : 72.
 Pendayagunaan harta dan jabatan di jalan Allah, Hendaknya
di jalankan/dilakukan dengan sebaik-baiknya, penuh
tanggungjawab dan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-
Nya baik untuk kemaslahatan kehidupan duniawi dan
kemaslahatan umat, serta sebagai infaq untuk akhirat.
> Q.S. Al-Munafiqun(63) : 10
> Q.S. Al-Israk(17) : 13-14.
Epilog (Penutup)
 Akhirnya dalam mempelajari Study Islam 2 ini kita
hendaknya sebagai Muslim harus dapat mewujudkan
Addinul Islam lil’alamiin.
 Bahwa Ibadah, Akhlak dan Mu’amalah kita itu untuk
membentuk pribadi Muslim yang berakhlak mulia,
berkualitas, keluarga sakinah, dan masyarakat
madani.
 Terwujudnya Insan yang Muttaqiin kepada Allah
Subhanau Wata’ala.

Anda mungkin juga menyukai