Prinsip mu’amalah juga mengenal adanya keterbukaan dlm transaksi (aqad) prinsip utama tsb atl
:
1. Setiap transaksi pd dasarnya mengikat orang (pihak) yg melakukan transaksi itu sendiri, kecuali
dilakukan telah melanggar syariat.
2. Sarat transaksi itu dirancang dan dilaksanakan secara bebas dan dgn penuh tanggungjawab, selama
tdk bertentangan dgn syariat.
3. Setiap transaksi dilakukan dgn cara suka rela, dgn tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
4. Syar’i (hukum) mewajibkan agar setiap perencanaan transaksi dan pelaksanaannya atas dasar niat yg
baik.
5. Setiap transaksi dan hak yg muncul dari satu transaksi ,diberikan penentuannya pada adat yg
menentukan kriteria dan batas-batasnya.
ISLAM, PERSOALAN HIDUP dan KERJA
Hakekat hidup dan kerja,
Hakekat hidup dalam Islam itu adalah di dalam diri manusia terdapat Nafs
sebagai potensi yang membawa kehidupan, yakni Nafs diciptakan oleh Allah
SWT dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung serta mendorong
manusia untuk berbuat kebaikan dan keburukan.Q.S.Asy-Syams(91) : 7-8.
Kerja dalam Islam itu adalah Suatu upaya sungguh2 dgn mengerahkan segala
kemampuan, pikir, dzikir untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai hamba
Allah untuk memenuhi kebutuhannya baik fisik, psikologis maupun sosial
secara khairu ummah.
Rahmat Allah terhadap yang rajin bekerja, adalah “Apa saja yang Allah
anugerahkan kepada manusia berupa rahmat,maka tidakada seorang pun yang
dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak
seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Q.S. Fathir : 2.
Lanjutan Persoalan Hidup & Kerja
Akhlak dalam bekerja dalam Islam :
> Bekerja dengan Ikhlas kerena Allah Subhanahu Wata’ala
> Tekun, bersungguh-sungguh dan Itqom (profesional)
> Jujur, Fatonah dan Amanah
> Menjaga etika dan adab dalam berkomunikasi
> Tidak melanggar prinsip-prinsip syariah
> Menghindari hal-hal yang Subhat
> Menjaga ukhuwah Islamiyah
Keharusan profesionalisme dalam bekerja :
> Bekerja sebagai suatu kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT. Q.S.At-Taubah(9): 105
> Bekerja untuk mendapakan Cinta Allah SWT (Q.S.Al-Insyirah(94) : 7-8.
> Bekerja agar terhindar dari Azab Api Neraka (Baca riwayat Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari)
“Bekerja dengan sikap profesionalisme harus bertanggungjawab dan memperhatikan adab,
etika dalam berkomunikasi, bergaul dll , bahkan akhlak dan etika ini merupakan
kesempurnaan Iman seorang Muslim”.
ISLAM, HARTA dan JABATAN
Harta dan Jabatan sebagai amanah dan karunia Allah, “karena hal
ini didapat bukan semata-mata karena kehebatan seseorang,
melainkan berkah dan karnia Allah Subhanahu Wata’ala”.
Oleh karena itu harta dan jabatan merupakan cobaan yang harus
dijaga, dijalankan, dipelihara dengan sebaik-baiknya sebab di akhirat
nanti dimintai pertanggungjawabannya.
>Q.S.Al-Anfah(8) : 28
>Q.S.At-Taghabun(64) : 15
Kewajiban mencari harta, “manusia diperintahkan agar bekerja
keras dan usaha dalam rangka mencari harta untuk kebahagiaan dunia
akhirat”
Q.S.Al-Insyirah(94) : 7-8.
Q.S.Al-Qashash(28) : 77.
Lanjutan, Harta dan Jabatan
Sikap terhadap harta dan Jabatan, “ Karena Harta dan
Jabatan adalah merupakan amanah dari Allah SWT maka kita
harus bersikap hati-hati terhadapnya untuk kemaslahatan
umat, jika tidak maka dia akan menhancurkan pemilikinya”.
Q.S. Yusuf(12) : 54-55 dan Al-Ahzab(33) : 72.
Pendayagunaan harta dan jabatan di jalan Allah, Hendaknya
di jalankan/dilakukan dengan sebaik-baiknya, penuh
tanggungjawab dan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-
Nya baik untuk kemaslahatan kehidupan duniawi dan
kemaslahatan umat, serta sebagai infaq untuk akhirat.
> Q.S. Al-Munafiqun(63) : 10
> Q.S. Al-Israk(17) : 13-14.
Epilog (Penutup)
Akhirnya dalam mempelajari Study Islam 2 ini kita
hendaknya sebagai Muslim harus dapat mewujudkan
Addinul Islam lil’alamiin.
Bahwa Ibadah, Akhlak dan Mu’amalah kita itu untuk
membentuk pribadi Muslim yang berakhlak mulia,
berkualitas, keluarga sakinah, dan masyarakat
madani.
Terwujudnya Insan yang Muttaqiin kepada Allah
Subhanau Wata’ala.