Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AL-QUR’AN HADITS “ISI KANDUNGAN IBADAH DAN

MUAMALAH”

KELOMPOK 5
1.ANASTASYA SAHWA SANTIKA (3)
2.DILLA SAFINA INDIRA PUTRI (7)
3.INTAN DWI NUR AINI (12)
4.NUR HALIZA FEBRIANTI (20)

MAN 4 KEDIRI
Jl. Melati No.14, RT.002/RW.001, Krecek, Kec. Badas, Kabupaten Kediri,
Jawa Timur 64218
A. Isi kandungan ibadah dan muamalah

Isi Kandungan Ibadah dan Muamalah


Secara bahasa, ibadah artinya mengabdi atau menyembah. Sedangkan secara Terminologi,
ibadah berarti menyembah atau mengabdi sepenuhnya kepada Allah SWT. dengan tundu,
taat dan patuh kepada-Nya. Ibadah merupakan bentuk kepatuhan dan ketundukan karena
keyakinan terhadap keesaan dan keagungan Allah SWT. Sebagai satu satu nya Tuhan yang
berhak di sembah. Al- Qur'an menegaskan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia
hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana tersurat dalam firman Allah
SWT. QS az- Zariyat [51] : 56 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫َو َم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو ا ِاْل ْنَس ِااَّل ِلَيْعُبُد ْو ِن‬.


Wa maa kholaqtul-jinna wal-ingsa illaa liya’buduun
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Kesadaran pada kebutuhannya pada Sang Pencipta inilah yang kemudian mewujud dalam
ibadah dan ketaatan kepada Allah swt. Karena manusia hanya menyembah dan meminta
pertolongan kepada Allah SWT. Bukan selainnya sebagaimana firman Allah swt, Dalam QS
al-fatihah [1]: 5 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
‫ِاَّيا َك َنْعُبُد َوِا َّيا َك َنْسَتِع ْيُن‬.

iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin


"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan.
Macam-Macam sifat Ibadah dari sisi tata caranya, ibadah dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
a. Ibadah _mahdah_, yaitu ibadah yang tata cara dan tekniknya telah ditentukan secara jelas
dalam syariat seperti salat, puasa, zakat, dan haji.
b. Ibadah _gairu mahdah_, artinya ibadah yang bersifat umum, tata caranya tidak
ditentukan secara khusus. Ibadah _gairu mahdah_ ada yang memang bentuknya adalah
ibadah seperti membaca al-Qur'an atau bersedekah. Selain itu ibadah _gairu mahdah_ juga
bisa berupa kegiatan umum, tetapi menjadi bernilai ibadah karena diniatkan untuk mencari
rida Allah swt. Seperti bekerja mencari rezeki nafkah yang halal diniatkan sebagai ibadah.
Untuk mengatur dinamika kehidupan manusia sebagai mahkluk sosial, al-Qur'an
mengajarkan tata cara berinteraksi dengan sesama manusia yang biasa disebut sebagai
_habl min an-nas_. Sedangkan hubungan atau interaksi manusia sebagai individu dengan
tuhannya di sebut sebagai _hablum minallah_. Dimana dua jenis interaksi ini juga diatur
oleh al-Qur'an, Bagaimana caranya manusia bersilahturrahim, berjual beli, hutang piutang
dan lain lainnya diatur oleh hukum Islam yang sember utamannya adalah al-Qur'an.

Arti Dari Muamalah


Muamalah termasuk dalam bagian fikih Islam. Fikih adalah bidang ilmu syariat Islam yang
secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan
manusia. Arti muamalah mengatur manusia dalam bertindak dengan manusia lainnya.
Sebagai tuntunan perbuatan dan tindakan dalam syariah Islam, penting memahami arti
muamalah. Tujuan dari muamalah adalah untuk menciptakan hubungan yang harmonis
antara sesama manusia. Arti muamalah mengandung tujuan menciptakan masyarakat yang
rukun dan tentram.Di dalam Islam transaksi lebih dikenal dengan istilah muamalah. Adapun
pengertian dari muamalah itu sendiri adalah suatu kegiatan tukar menukar barang yang
memberikan manfaat tertentu. Pada dasarnya ada banyak sekali kegiatan yang termasuk ke
dalam muamalah, sehingga bagi umat Islam bisa memilih macam muamalah yang sesuai dan
saling memberikan manfaat satu sama lain. Dengan demikian, muamalah dapat dikatakan
sebagai salah satu syariat Islam dalam bidang ekonomi. Adapun beberapa contoh transaksi
yang termasuk dalam muamalah, seperti upah mengupah, sewa menyewa, jual beli, dan
sebagainya. Transaksi muamalah bisa juga dilakukan pada kegiatan permodalan dan usaha
karena kedua kegiatan transaksi tersebut masih masuk ke dalam kegiatan transaksi
muamalah. Apabila, umat Islam melakukan transaksi yang sesuai dengan muamalah atau
syariat Islam, maka kehidupan kitab akan menjadi lebih terjamin. Terlebih lagi, kita akan
terhindar dari perbuatan yang tercela, seperti merugikan, curang, dan sebagainya. Dengan
terhindar dari perbuatan tercela, maka kita terhindar juga dari dosa. Selain itu, kegiatan
transaksi muamalah juga bisa mengurangi terjadinya konflik karena salah satu pihak merasa
dirugikan.
Ayat-Ayat Tentang Larangan-Larangan dalam Transaksi Muamalah
Transaksi ekonomi syariat Islam itu sendiri sudah tercantum di dalam ayat-ayat Al-Quran
dan hadist-hadist Nabi. Berikut ini beberapa ayat Al-Quran dan hadist nabi yang berkaitan
dengan larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan dalam kegiatan transaksi muamalah.
1.Larangan Melakukan Kecurangan pada Timbangan, Kualitas, Takaran, dan Kehalalan
Di dalam Islam ketika berdagang atau bertransaksi sangat dilarang untuk melakukan
kecurang yang bisa merugikan salah satu pihak. Kecurangan yang dilakukan bukan hanya
pada saat menimbang saja, tetapi tidak melakukan kecurangan pada kualitas barang,
takaran barang yang akan dijual, dan kehalalan dari barang yang akan dijual. Apabila
seorang penjual melakukan kecurangan yang bisa merugikan pembeli, maka ia akan
mendapatkan celaka seperti firman Allah yang terkandung di dalam Al-Quran surat Al-
Muthaffifin ayat 1-3Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫َو ْيٌل ِّلْلُم َطِّفِفْيَن‬.


‫ اَّلِذ ْيَن ِاَذ ا اْك َتا ُلْو ا َع َلى الَّنا ِس َيْسَتْو ُفْو َن‬.
‫َو ِا َذ ا َك ا ُلْو ُهْم َاْو َّو َز ُنْو ُهْم ُيْخ ِس ُرْو ن‬. . َ

“dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi.”

“(Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dicukupkan,”

Anda mungkin juga menyukai