Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
KELAS G744
SURABAYA
2022
PENDAHULUAN
1
PEMBAHASAN
A. Definisi Ibadah
Kata Ibadah berasal dari bahasa arab "abada ya'budu" yang secara
etimologi berarti; tunduk, patuh, merendahkan diri. Menurut Yusuf Qarḑawy1
ibadah berarti tunduk, patuh dan merendahkan diri dihadapan yang Maha Kuasa.
Dengan demikian pemakaian bahasa arab "ب
ِ " ةَادَعitu lebih ditujukan kepada
Allah, sementara "َ " ب ْدعlebih ditujukan kepada selain Allah. Identik dengan
pengertian Ibadah tersebut Hasbi As-Shiddiqi2 mengartikan Ibadah itu dengan:
țaat, menurut, mengikut, tunduk dan juga berarti doa. Secara terminology para
ahli mendefinisikan arti Ibadah ini, dengan melihat dari berbagai disiplin
ilmunya masing-masing. Oleh karenanya maka rumusan-rumusan arti ibadah
dapat dikemukakan sebagai berikut:
Kata Ibadah bentuk isim mashdar atau kata benda yang berasal dari
bahasa Arab yakni ‘Abada-Ya’budu’-‘Ibadatan wa ‘Ubudiyyatan, yang memiliki
arti beribadah, menyembah, mengabdi kepada Allah SWT. Atau dengan kata
lain alTanassuk dengan arti beribadah.
1
Yusuf Al-Qarḑawy, Al-Ibadah fie al-Islam, Muassasah al-Risalah, cet.6, Beirut, 1979, h. 27.
2
Hasbi As-Ṣiddiqie, Kuliah Ibadah, cet. V, Bulan Bintang, Jakarta, 1985, h. 01.
2
Ibadah secara terminologi sebagaiman disebutkan oleh Yusuf
al-Qardhawi3 yang mengutip pendapat Ibnu Taimiyah bahwa ibadah adalah
puncak ketaatan dan ketundukan yang di dalamnya terdapat unsur cinta yang
tulus dan sungguh-sungguh yang memiliki urgensi yang agung dalam Islam dan
agama karena ibadah tanpa unsur cinta bukanlah ibadah yang sebenar-benarnya.
Dasar hukum ibadah adalah seperangkat norma atau aturan yang ditaati
oleh umat islam yang bertujuan untuk memperoleh keridhoan dari Allah SWT.
Berdasarkan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa ayat ini menjelaskan bahwa
ibadah adalah kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan
terhadap kebesaran Allah sebagai tuhan yang disembah karena berkeyakinan
bahwa Allah dapat menyelesaikan suatu masalah manusia dengan memohon
kepadanya
3
Yusuf al-Qardhawi, Al-Ibadah fi al-Islam (Kairo: Maktabah Wahbah, 1995), hlm. 31.
3
ت َۡعبُدُوا ال َّش ۡي ٰط ۚنَ اِنَّهٗ لَـ ُكمۡ َعد ٌُّو ُّمبِ ۡي ٌن
Bacaan latin: Alam a'had ilaikum yaa Baniii Aadama al-laa ta'budush Shaitaana
innahuu lakum 'aduwwum mubiin
Ayat ayat tersebut merupakan dasar hukum atau dalil yang menjadi
pedoman dalam beribadah. Beribadah artinya menolak kemusyrikan. Semua
bentuk menyekutukan Allah menciptakan penolakan Allah terhadap ibadah
manusia. Dengan demikian ayat-ayat yang melarang hamba Allah berbuat syirik,
dalam perspektif mafhum mukhalafah-nya merupakan ayat-ayat Al-Qur’an yang
memerintahkan manusia untuk beribadah secara murni kepada Allah
1. Mohammad Daud Ali, Hukum Islam:Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum
Islam Di Indonesia, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2013), hlm, 43.
2. H. Ahmad Thib Raya dan Hj. Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-beluk Ibadah
Dalam Islam, (Jakarta Timur Prenada Media), 2003, hlm, 137
"Saya pernah mengikuti nabi SAW naik keledai bersama beliau. Beliau
bersabda kepada saya wahai muadz "tahukah kamu apa yang menjadi tugas
dan kewajiban hamba terhadap Allah swt dan apa janji Allah terhadap
hamba? Saya menjawab Allah dan Rasulnya lah yang lebih mengetahui.
4
Abdul Qodir dan Bachrun Bunyamin, 1987, Kitab Tauhid Imam Abdul Wahab, Pustaka
Salman ITB, hlm. 4
4
Beliau menjawab tugas dan kewajiban hamba terhadap Allah adalah agar
beribadah kepadanya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun.
Adan janji allah kepada hamba ialah bahwasanya allah tidak akan menyiksa
orang yang tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Saya bertanya ya
rasulullah! Bolehkah saya menyampaikan kabar gembira ini kepada
orang-orang? Rasulullah saw menjawab janganlah kamu menyampaikan
kabar gembira ini kepada mereka, agar mereka tidak bersifat apatis.
"Barang siapa mati dalam keadaan menyeru (berdoa dari beribadah) kepada
selain Allah maka ia akan masuk neraka."
C. Syarat Ibadah
5
Achmad Sunarto, 2005, Hadits Al-Jami' Ash-Shahih, Annur
Press, hlm.9.
5
Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk beribadah kepada-Nya.
Agar ibadah seseorang dapat membawa pahala kebaikan, maka seseorang harus
memenuhi syarat untuk diterimanya ibadah tersebut. Syarat syarat tersebut ada
tiga yakni iman, ikhlas, dan ittiba’.
1. Iman
2. Ikhlas
6
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allâh dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
lurus". [Al-Bayyinah/98: 5]
3. Ittiba’
D. Rukun Ibadah
Dalam beribadah harus dibangun di atas tiga rukun, antar lain cinta,
harap, dan takut. Tanpa ketiga rukun ini, ibadah seseorang tidak ada yang benar
atau sempurna. Dalam beribadah, seseorang harus menunjukkan rasa cinta
kepada Allah SWT, berharap kepada Allah SWT, dan takut akan Allah SWT.
Rasa cinta adalah tiang utama dalam ibadah karena cinta adalah pokok
ibadah. Cinta yang paling mulia dalam hidup ini adalah rasa cinta kepada
Allah SWT. Jika seorang hamba mencintai Allah, dia akan dengan
senang hati melakukan semua yang diperintahkan dan akan menjauhi
semua larangan-Nya. Sebagaimana firman Allah:
7
Bukti rasa cinta kepada Allah adalah ketaatan kepada Rasulullah dalam
segala hal. Bahkan rasa cinta kepada Allah harus lebih dari cinta untuk
diri sendiri.. Rasulullah adalah contoh yang baik dari aqidah, ibadah,
akhlak, muhammara, dan lain-lain.
Rasa harap kepada Allah SWT yang dimaksud yakni, rasa harap akan
diterimanya amalan, rasa harap akan masuk surga, rasa harap akan
dipertemukan dengan Allah, rasa harap akan diampuni dosa-dosanya,
rasa harap akan diampuni, rasa harap akan dijauhkan dari ari neraka serta
rasa harap akan hidup bahagia di dunia dan akhirat, dan lain-lain.
Rasa harap ini dapat membuat seseorang untuk tetap taat, meskipun ia
sedang jatuh dalam kemaksiatan. Dia ingin bertobat dari kesalahannya
dan berharap Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya dengan
melakukan lebih banyak perbuatan baik. Sebagaimana firman Allah:
Ada banyak jenis rasa takut, tetapi umat Islam merasa takut akan rasa
sakit sakarotul maut, takut akan hukuman di kubur, takut akan neraka,
takut akan mati dalam keadaan buruk (mati dalam ketidaktaatan kepada
Allah), takut akan kehilangan kepercayaan, dan lain-lain. Khouf ialah
kegundahan hati akan terjadinya sesuatu yang tidak disuka berupa
8
hukuman dan adzab Allah azza wajalla yang menimbulkan sikap
penghambaan dan ketundukan seorang hamba kepada-Nya azza wajalla.6
E. Tujuan Ibadah
Selain dari tujuan utama tersebut ada beberapa tujuan dari beribadah adalah :
2. Ibadah digunakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, karena telah
menciptakan, memelihara, dan mengizinkan kita untuk mengambil manfaat yang
telah disediakan oleh alam.
6
Hasyiyatul Ushulits Tsalatsah oleh Syaikh Abdurrohman bin Muhammad bin Qosim rahimahullahu ta’ala hlm 50
dan Syarah Tsalatsatil Ushul hlm 56-57
7
Kitabut Tauhid hlm 56
9
3. Untuk menguatkan karakter, mendisiplinkan diri dan peranan manusia sebagai
wakil dan hamba yang dipercaya Allah di muka bumi.
4. Ibadah juga dapat mempererat tali persaudaraan dan kasih sayang diantara
sesama muslim. (Haneef, 1979:46)
Pada bagian akhir dalam QS. al-Baqarah (2): 21 yang telah dikutip, terlihat
dengan jelas ada kata “taqwa''. Dengan demikian, tujuan akhir dari adanya ibadah
adalah agar manusia bertawakal kepada-Nya. Terma tattaqūn secara gramatikal yang
berasal dari kata “” وقىAfiīf ‘Abd. al-Fattah Tabbārah menjelaskan bahwa makna asal
dari taqwa adalah “takut” dan “pemeliharaan diri”8. Dengan melaksanakan ibadah
dengan baik dan tekun, maka seorang hamba akan mencapai derajat taqwa.
Sebagaimana juga yang telah disinggung bahwa Allah swt sebagai Tuhan satu-satunya
yang Maha Memelihara dan menciptakan manusia, maka sewajarnya jika manusia akan
menyembah dan mentaati aturan-aturan-Nya.
F. Kedudukan Ibadah
Kedudukan ibadah dalam Islam menempati posisi yang paling utama dan
menjadi titik sentral dari seluruh aktivitas muslim dimuka bumi. Seluruh kegiatan
muslim pada dasarnya merupakan bentuk dari ibadah kepada Allah ta’ala, sehingga apa
saja yang dilakukannya memiliki nilai ganda, yaitu material dan nilai spiritual. Nilai
material merupakan imbalan nyata yang diterima di dunia, sedangkan nilai spiritual
merupakan ibadah yang hasilnya akan diterima di akhirat nanti. Aktivitas-aktivitas yang
bermakna ganda inilah yang disebut dengan amal saleh.
G. Praktik Ibadah
1. Ibadah Qolbiyyah
8
Afīf Abd. al-Fattāh Tabbārah, Rūh al-dīn al-Islāmiy (Bairut: Dār al-Ilm al-Malāyīn, 1969), hal. 205)
9
Buku Silsilah Tafsir Ayat Ahkam oleh Ustaz Isnan Anshory Lc, hal 207
10
Allah SWT. Selain i’tiqod seperti cinta kepada Allah, atau dalam bentuk tafakkur
seperti merenungkan penciptaan Allah.
2. Ibadah Qowliyyah
3. Ibadah Amaliyyah
4. Ibadah Maaliyyah
10
Buku Mukjizat Ibadah Dimana Ibadah Bukan Hanya Sekedar Kewajiban oleh Ibnu Abdullah hal 21
11
Fungsi ibadah sebagai bentuk rasa ketaqwaan manusia terhadap Allah
S.W.T hal ini merupakan bentuk nilai kehidupan individu yang harus diterapkan.
Bertaqwa berarti berusaha untuk menunjukkan penghambaan kepada Allah
dengan ibadah kepadanya. Seperti yang dijelaskan pada Al – quran “Hai
manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu agar kamu bertakwa” (Al-Baqarah : 21)
b. Menentramkan hati
12
e. Ibadah dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan antar sesama.
13
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, Pegi. “Pengertian Ibadah Dan Kedudukannya Dalam Islam 12345 | PDF.”
https://id.scribd.com/document/423591428/PENGERTIAN-IBADAH-DAN-KE
https://id.scribd.com/document/436029390/3-Dasar-Hukum-Pelaksanaan-Ibadah
https://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/aldin/article/download/630/474.
Kumparan Berita Hari Ini. “3 Syarat Diterimanya Ibadah Seseorang yang Wajib
https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/3-syarat-diterimanya-ibadah-seseor
2022.
24 August 2021,
https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-dan-jenis-jenis-ibadah-dalam
Prabandari, Ayu Isti. “Pengertian Ibadah dan Tujuannya dalam Islam, Perlu Diketahui.”
2022,
https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-ibadah-dan-tujuannya-dalam-islam-
15
Sarkarti. CINTA, TAKUT DAN HARAP KEPADA ALLAH SWT,
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tiftk/article/view/3762/2088. Accessed
7 November 2022.
16