Pendahuluan
1
Bab II
Pembahasan
Resume
Islam Komprehensif
2
3) Menerima tuntunan amaliah untuk menuju tatanan kehidupan yang baik (hayatan
thayyibah)
4) Menolak segala sesutau yang akan melahirkan kekacauan dan kehidupan yang sempit
3
o Tidak berlebihan/ melampaui batas
o Harus suka sama suka
o Tidak dizalimi atau menzalimi
o Menjauhkan dari unsur riba, maisir, gharar
o Tidak melupakan tanggung jawab sosial berupa zakat, infak dan sedekah
o Bekerja keras; (Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mencari
dunianya dengan cara yang halal, menahan diri dari mengemis, memenuhi
kebutuhan keluarganya dan berbuat kebaikan kepada tetangganya maka ia
akan menemui Tuhan dengan muka atau wajah bersinar bagai bulan
purnama”
o Islam sebagai rahmatan li al-’alamin (QS. al-Anbiya, 21: 107)
o Allah menghendaki kemudahan bagi manusia (QS. al-Baqarah, 2: 185) ,
tidak menyulitkan (QS. al-Maidah, 5: 6) dan menyeimbangkan faktor
dunia dan akhirat (QS. al-Jumu’ah, 62: 10).
2) Keadilan dan Persaudaraan Menyeluruh, perhatikan QS. al-Hujurat, 49: 13 dan al-
Maidah, 5: 8) dengan implikasi:
Keadilan sosial (umat manuisa adalah satu keluarga yang memiliki derajat yang
sama. Sabda Nabi SAW : “Sesungguhnya Allah tidak melihat wajah dan
kekayaanmu, tetapi pada hati dan perbuatan (yang ikhlas) “ HR. Ibnu Majah.
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda: “Andaikan Fathimah anak
permpuan Muhammad, mencuri, sungguh aku sendiri yang akan memotong
tangannya.” HR. al-Nasai
Keadilan Ekonomi, setiap individu mendapat kan haknya sesuai dengan
kontribusi masing-masing pada masyarakat, dan setiap individu harus terbebaskan
dari eksploitasi individu lainnya, dilarang keras seseorang merugikan orang
lainnya. La dhara wa la dhiraran perhatikan QS. al-Syu’ara, 26: 183. yang artinya:
“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan”; Sabda Nabi SAW:
“Wahai manusia takutlah akan kezaliman (ketidakadilan) sebab sesungguhnya dia
akan menjadi kegelapan pada hari pembalasan nanti.” HR. Imam Ahmad
4
3) Keadilan Distribusi Pendapatan, semangat persaudaraan dalam sosio-ekonomi melawan
kesenjangan pendapatan, perhatikan ( QS. al-Hasyr, 59: 7) dengan langkah-langkah:
Pertama : Menghapuskan monopoli, kecuali pemerintah dalam bidang tertentu,
menjamin hak dan kesempatan semua pihak untuk aktif dalam proses ekonomi,
baik produksi, distribusi, sirkulasi, maupun konsumsi, menjamin basic needs
fulfillment (pemenuhan kebutuhan dasar hidup) setiap anggota masyarakat,
melaksa-nakan amanah al-takaful al-ijtima’i –social economic security insurance,
dimana yang mampu menanggung dan membantu yang tidak mampu.
Kedua : Islam membenarkan seseorang memilki kekayaan lebih dari yang lain
sepanjang kekayaan tersebut diperoleh secara benar dan yang bersangkutan telah
menunaikan kewajibannya bagi kesejahteraan masyarakat baik berupa zakat atau
amal infak, sedekah yang lain. Dengan tetap yang kaya bersikap tawadhu (rendah
hati) tidak pamer. Dalam hal ini rasulyullah SAW bersabda: “Sesunggauhnya
Allah SWT mencintai hamba yang bertaqwa, kaya lagi menyembunyikan (simbol-
simbol) kekayaannya.” HR. Muslim
4) Kebebasan Individu dalam Kontek Kesejah-teraan Sosial: Ketaatan kepada Allah SWT,
harus mampu melepaskan dari segala bentuk perbudakan sesama manusia.
Pertama, Siapapun tidak ada yang berhak mencabut kemerdekaan yang
merupakan fithrah bagi manusia, hatta negarapun tidak berhak. Dan berhak
menggunakan kemerdekaan tersebut sepanjang berada dalam kerangka norma-
norma Islam atau dapat dipertanggungjawabkan baik secara sosial maupun
kepada Allah SWT.
Kedua, Kebebasan individu bersinggungan atau dibatasi oleh kebebasan individu
yang lainnya. Oleh karena itu kebesan seorang muslim harus berpegang kepada
prinsip-prinsip :
o kepentingan masyarakat yang lebih luas harus didahulukan dari
kepentingan individu
o ‘melepaskan kesulitan’ harus diprioritas kan dibanding ‘memberi manfaat’
(daf’u al-mafasid muqadam ‘ala jalbi al-mashalih), meskipun keduanya
sama-sama merupakan tujuan syariah.
5
o Kerugian yang lebih besar tidak dapat diterima untuk menghilangkan yang
lebih kecil. Manfaat yang lebih besar tidak dapat dikorbankan untuk
manfaat yang lebih kecil. Sebaliknya, bahaya yang lebih kecil harus dapat
diterima atau diambil untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar,
sedangkan manfaat yang lebih kecil dapat dikorbankan untuk
mendapatkan manfaat yang lebih besar.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari uraikan pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Islam
sebagai agama yang sangat komprehensif memiliki ruang lingkup yang sangat luas dan mengatur
segala aspek kehidupan manusia di bumi. Ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Quran dapat
dijadikan pedoman utama bagi manusia. Selain itu, Islam juga memiliki pedoman lain sebagai
penjelas isi Al-Quran dan cara implementasinya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hadits.
Islam agama yang komprehensif merupakan satu-satunya dasar bagi para khalifah bumi
untuk kembali pada ajarannya yang bersifat mutlak dan murni agar tercapainya kemaslahatan
dan kemasyuran hidup umat manusia. Oleh karena itu, segala aktivitas manusia harus
berlandaskan pada ajaran Islam yang syariah sebagai ketetapan yang sudah digariskan oleh Allah
SWT yang tertuang lengkap di dalam Al-Quran.
3.2 Saran
Dengan adanya media informasi ini, diharapkan para mahasiswa agar lebih mudah
memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji dalam
islam komprehensif. Hal ini ditunjukkan untuk membantu mahasiswa dalam menambah
informasi dan pengetahuan tentang islam komprehensif yang perlu diketahui.