Anda di halaman 1dari 30

MATERI XII :

EKONOMI ISLAM

Sub Pokok Bahasan :


1. Pengertian, tujuan dan prinsip-prinsip ekonomi
Islam,
2. Masalah pokok ekonomi Islam, praktek ekonomi
Islam, dan lembaga ekonomi Islam
Prinsip-prinsip umum ekonomi Islam
1. Barang dan jasa yang diproduksi adalah barang dan jasa
yanghalal. Dasarnya adalah hadist nabi yang
diriwayatkan oleh Tabrahany
2. Sistem organisasi Produksi Islam mengisyaratkan
pengadministrasian yang teratur(2:282)
3. Dalam pendistribusian barang dan jasa harus
mengandung unsur keadilan. Islam melarang usaha-usaha
yang dapat merugikan konsumen, akibat dari permainan
harga atau distribusi yang tidak lancar. Sabda nabi
4. Perekonomian Islam menganut paham efisiensi. Konsep
efisiensi dijelaskan dalam surat Al-isra’:17 ayat 19
Kebebasan
individu.

Hak terhadap
harta.

Ketidaksamaan
ekonomi dalam
batasan.

Kesamaan sosial.
Prinsip ekonomi islam

Keselamatan
sosial.

Larangan
menumpuk
kekayaan.

Larangan
terhadap institusi
anti-sosial.

Kebajikan
individu dalam
masyarakat
Al-Qur'an telah memberikan beberapa contoh
tegas mengenai masalah-masalah ekonomi
"(Ingatlah) ketika Syu'aib berkata kepada mereka
(penduduk Aikah): 'Mengapa kamu tidak bertaqwa?'
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang telah
mendapatkan kepercayaan untukmu. Karena itu
bertaqwalah kepada Allah dan ta'atilah aku. Aku sama
sekali tidak menuntut upah darimu untuk ajakan ini,
upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan Penguasa seluruh
alam. Tepatilah ketika kamu menakar dan jangan sampai
kamu menjadi orang-orang yang merugi. Timbanglah
dengan timbangan yang tepat. Jangan kamu rugikan
hak-hak orang (lain) dan janganlah berbuat jahat dan
menimbulkan kerusakan di muka bumi." (Qs.26:177-183)
Sumber pedoman ekonomi Islam
adalah al-Qur'an dan sunnah Rasul, yaitu dalam:
 Qs.al-Ahzab:72 (Manusia sebagai makhluk
pengemban amanat Allah).
Qs.Hud:61 (Untuk memakmurkan kehidupan
di bumi).
Qs.al-Baqarah:30 (Tentang kedudukan
terhormat sebagai khalifah Allah di bumi).
Hal-hal yang tidak secara jelas diatur dalam
kedua sumber ajaran Islam tersebut diperoleh
ketentuannya dengan jalan ijtihad.
Dasar-dasar Ekonomi Islam
1) Bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera
baik di dunia dan di akhirat, tercapainya pemuasan
optimal berbagai kebutuhan baik jasmani maupun
rohani secara seimbang, baik perorangan maupun
masyarakat. Dan untuk itu alat pemuas dicapai secara
optimal dengan pengorbanan tanpa pemborosan dan
kelestarian alam tetap terjaga.
2) Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan
kerja secara halal dan dipergunakan untuk hal-hal
yang halal pula.
3) Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya
terlentar.
4. Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang
miskin yang selalu meminta, oleh karena itu harus
dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki
5. Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut
dikenakan zakat.
6. Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba
dilarang.
7. Tiada perbedaan suku dan keturunan dalam
bekerja sama dan yang menjadi ukuran perbedaan
adalah prestasi kerja.
Tujuan Ekonomi Islam
1. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia
yang makmur dan selalu dalam taraf yang lebih
maju
2. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia
yang adil dan merata
3. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia
yang stabil dengan jalan menghindarkan dari
gangguan-gangguan inflasi dan depresi dan stagnasi
4. Mewujudkan perikehidupan ekonomi yang serasi,
bersatu, damai dan Maju, dalam suasana
kekeluargaan sesama umat
5. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia
yangrelatif menjamin kemerdekaan dalam
memilih jenis barang dan jasa, memilih sistim dan
jenis produksi maupun sistim distribusi
6. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia
yang tidak menimbulkan kerusakan dibumi,
kelestarian alam dapat dijaga baik-bai, baik dalam
fisik, kultural, sosial maupun spiritual keagamaan
7. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia
yang relatif mandiri tanpa ketergantungan terhadap
kelompok lain.
Prinsip kusus perekonomiam islam
1. SDA adalah milik Allah SWT , secara mutlak(QS:20:6,
2:255,284,3:189, 191,5:120
2. SDA adalah nikmat Allah SWT untuk manusia (QS:
14:32,34, 30:20-27, 31:20, 1:2
3. Allah SWT melarang menguras/memanfaatkan SDA
secara berlebihan(QS:6:141, 28:77)
4. Hak milik perseorangan diakui apabila diperoleh
secara halal, dan mempergunakannya kepada yang
halal(Qs: 2:168, 5:87-88, 16:114, 8:69, 2:42, 261-274
5. Allah SWT melarang menimbun kekayaan, tanpa ada
manfaat bagi sesama manusia(Qs: 9:34, 59:7,17:99-100
6. Pada harta orang kaya, terdapat hak-hak orang-
orang tertentu yang wajib dikeluarkan, sebagai
zakat, infaq dan sedekah (Qs:9:60, 2: 177,59:7)
7. Ekonomi islam menganut prinsip “ekonomi
tauhid’ (QS: 4:134, 63:9, 102:1-2, 9:24,4:29-
30, 2:219)
8. Laksanakan transaksi sesuai dengan ketentuan
Allah SWT dalam (QS: 2:282-283)
9. Praktek riba haram (Qs: 2:275-281, 30:39,
3:130
Pola umum praktek ekonomi Islam
1. Cara produksi dapat diperoleh melalui jalan
iktisab(usaha), dengan jalan waratsa(mewarisi)
dan dengan jalan hibah(pemberian)QS: 4:32, 7:20
2. Dilarang memperoleh harta kekayaan dengan cara
yang haram(tidak sah) 4:29, 2:188, 5:33, 38,
4:58,2:219,5:90-91)
3. Harta milik dipergunakan dengan motivasi untuk
mensyukuri nikmat Allah SWT, maka
pemanfaatannya harus sesuai dengan hukum Allah
SWT(25:67, 17:29, 4:5, 2:228, 3:134, 9:34-35)
4. Harta milik wajib dipelihara(QS:2:254)
5. Utamakan kejujuran dalam urusan
perjanjian dan transaksi
perjanjian(Qs:2:282-283, 83:1-3, 17:35,
26:181-183
6. Modal utama dalam segala bentuk
perdagangan adalah iman kepada Allah
SWT dan RasulNya serta berjihad dalam
kebenaran(QS:61:10-14)
Konsumsi dalam Islam
1. Mengkonsumsi makanan yang halal dan bergizi(QS:2:168-
169,172-173)
2. Hukum mengkonsumsi bangkai ikan dan belalang
ikan dan segala binatang air tidak perlu disembelih, dan semuanya
halal dimakan, baik yang ditangkap oleh orang yahudi, nasrani,
majusi atau oleh siapa saja(HR> Bukhori) demikian pula semua
ikan yang terdampar ditepi laut atau sungai atau yang tertinggal
didaratan setelah air surut(QS: 5:96,16:14) dan yang telah mati
sebelum ditangkap semuanya halal, kecuali menurut ibnu abas
yang telah rusak.
dalam sebuah hadis dijelaskan yang substansiartinya ialah bahwa
semua bangkai haramdi konsumsi kecuali ikan dan belalang
3. Minuman yang diharamkan
- Khamr(QS:2:119, 4:43, 5:90, 16:67)
Mengandung
kotoran yg
mempunyai
pengaruh jahat
terhadap pikiran,
M jasmanidan akhlak
Bangkai manusia
A
K
A
darah
N Najis
A
N Pengaruh jahat
Daging babi terhadap rohani
H manusia, karena
A menyekutukan
Binatang yg Fisqun/durha
R Allah
disembelih dgn ka terhadap
A
disebut selain perintah Allah
m
nama Allah
Macam-macam makanan yg diharamkan

Binatang yg mati
terjerat

Binatang yg mati
ditanduk

Binatang yang mati Binatang yg mati


sendiri/tanpa krn dipukul,
disembelih(QS:5:3)
Binatang yg mati
krn jatuh

Binatang yg mati
diterkam binatang
buas
Kewajiban menyebut nama ALLAH pada waktu
menyembelih binatang berdasarkan QS: 6:122(bismillahi
Allahu Akbar)

Binatang buruan QS:5:4 dan hadis riwayat bukhori, halal


dagingnya dimakan dengan syarat pada waktu akan
melepaskan binatang pemburu dengan menyebutkan nama
Allah SWT
Bentuk-bentuk transaksi dalam
perekonomian Islam
1. Perdagangan atau jual beli(QS : 2 ayat 257)
Dalam perdagangan Secara Islam terdapat hal-
hal yang harus diperhatikan
1. Didasari atas suka sama suka dan tidak ada
unsur paksaan
2. memberikan peluang untuk meneruskan atau
membalkan transaksi
3. menyempurnakan takaran dan timbangan
4. tidak boleh menyembunyikan cacat barang
5. dilarang jual beli tipuan (gharar)
6. Dilarang menimbun barang
7. Dilarang menjual barang yang haram
8. dilarang menjual barang dengan dua aqad
9. dilarang menjual barang dengan
manipulasi barang/harga
10. dilarang jual beli barang yang sedang
dalam proses aqad
11. dianjurkan perakatan itu secara tertulis
dan pakai saksi
Menurut Al Ghazali
1. Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang
lazim dalam dunia perdagangan
2. Membayar harga agak lebih mahal kepada penjual
yang miskin, ini amal lebih baik ketimbang
sedekah biasa
3. Memurahkan harga, memberi korting kepada
pembeli yang miskin , ini memiliki pahala yang
lebih banyak.
4. Bila membayar hutang, pembayarannya dipercepat
dari waktu yang ditentukan
5. Menggunakan prinsip khiyar
2. Jual beli kredit(QS :2: 282)

1. Jual beli kredit dengan ketentuan


bahwa penjual(Kreditur) tidak mengambil
keuntungan tambahan dari pengangguhan
pembayaran
2. Jual beli kredit dengan ketentuan
bahwapenjual mengambil keuntungan
penambahan harga dari pembeli sebagai
sebagai akibat dari pengangguhan
pembayaran(QS,4:29)
3. Sewa-menyewa(al-Ijarah)
Menurut Syara’, ijarah adalah suatu
jenis akad untuk mengambil manfaat
dengan jalan penggantian(Mu’ajir,
musta’jir,ma’jur=orang yang
menyewakan, orang yang menyewa,
barang yang disewakan)
Contoh, sewa rumah, mobil, pekerja,
penjahit, pembantu dsb.
Dasar Hukum ijarah antar lain adalah surat az-
zuhruf/43:32, Albaqarah/2:233, Al qhasash/28:26-27
Ijarah bisa batal karena :
1. Cacat barang sewaanoleh penyewa atau kelihatan
cacat lama yang sudah ada
2. Rusaknya barang yang diupahkan, sepeerti
rusaknya baju oleh penjahit
3. Terpenuhi manfaat atau selesainya pekerjaan
4. Ada uzur, meskipun dari salah satu pihak, sepreti
kebakaran, pailit atau yang lainya
4. Gadai (Rahn)
Menjadikan barang yang secara hukum
mempunyai nilai harta sebagai jaminan
barang.(rahin, murtahin,rahn=Orang yang
berhutang, orang yang menyimpan
barang, barang byang digadaikan)
Dasar hukum gadai. Albaqarah:283
5. Mudharabah (qiradh)
Persetujuan antara pemilik modal yang menyerahkan
modalnya kepada pedagang atau pekerja untuk
diperdagangkan, keuntungan dari hasil dagang
tersebut dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama.
Apabila terjadi kerugian dari perdaganagan tersebut
ditasnggung oleh pemilik modal
Dasar hukum, Al-Muzammil /73:20 dan al-
Baqarah/2:198
Hadist nabi yang diriwayatkan Ibnu Majjah : “tiga
bentuk usaha yang mendapat berkah dari Allah yaitu
menjual dengan kredit, Mudharabah dan hasil
keringat sendiri”
6. Bank Islam
Adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokonya
memberikan kredit dan jasa-jasa yang lain dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip-prinsip Syari’at Islam
Komoditas Bank Islam
1. Memindahkan uang
2. Menerima dan membayarkan kembaliuang dalam uang dalamm
rekening koran
3. Mendiskonto surat wesel atau yang lainnya
4. Membeli dan menjual surat-surat berharga
5. Membeli dan menjual cek, Surat wesel dan surat dagang
6. Memberi kredit
7. Memberi jaminan bank
7. Asuransi
a. Asuransi tolong menolong, yaitu kesepakatan
sejumlah orang untuk membayar sejumlah uang
sebagai ganti rugi ketika salah seorang diantara
mereka mendapat kemudharatan, seperti kecelakaan,
kematian, kebakaran, kebanjiran, berlaku juga untuk
orang pensiun dan sudah tua.
b. Asuransi dengan pembagian tetap, yaitu akad yang
mewajibkan seseorang untuk membayar sejumlah
uang kepada pihak asuransi yang terdiri atas
beberapa pemegang saham dengan perjanjian jika
peserta asuransi mendapat kecelakaan ia diberi ganti
rugi
Hukum asuransi

Asuransi jenis pertama dibolehkan sebagaimana


firman Allah dalam surat Al-maidah ayat 2
Asuransi jenis kedua
1. Haram, alasan
- Karena Asuransi pada hakekatnya sama dengan judi
- Mengandung unsur riba dan premi yang dibayar oleh
pemegang polis diputar dalam bentuk praktek riba
- Mengandung unsur tidak jelas dan tidak pasti
- Mengandung unsur exploitasi ketika pemegang polis
tidak melanjutkan pembayaranpremi uangnya bisa
hilang atau berkurang
2. Halal, alasan
- tidak ada nash Al-quran ataupun hadis yang melarang asuransi
- Ada kerelakaan kedua belah pihak
- saling menguntungkan kedua belah pihak
- mengandung kepentingan umum
- termasuk akad Mudharabah
- termasuk syirkah
- dikiaskan dengan pensiun
3. Membolehkan asuransi yang bersifat sosial dan melarang
asuransi yang semata-mata bersifat komersil
4. Menganggap syubhat dengan alasan tidak ada dalil syar’I yang
jelas mengaharamkan atau menghalalkan
Hal terpenting dari semua itu adalah bahwa kita
harus dapat mengembalikan fungsi asli uang yaitu
sebagai alat tukar / jual-beli. Memperlakukan uang
sebagai komoditi dengan cara memungut bunga
adalah sebuah dosa besar, dan orang-orang yang tetap
mengambil riba setelah tiba larangan Allah, diancam
akan dimasukkan ke neraka (Qs.al-Baqarah:275)..
Berdirinya Bank Muamalat Indonesia merupakan
salah satu contoh tantangan untuk membuktikan
suatu pendapat bahwa konsepsi Islam dalam bidang
moneter dapat menjadi konsep alternatif

Anda mungkin juga menyukai