Anda di halaman 1dari 21

9

APLIKASI SYARI‘AH
HALAL DAN HARAM DALAM ISLAM
DOSEN PENGAMPU:
Basuki Ali Subagyo, Lc., MA

KELAS REGULER SORE


KELOMPOK 9
◦ Muhamad Irvan Maulana P3.73.34.1.22.119
◦ Sarah Salsabilla P3.73.34.1.22.127
◦ Isti Intan Fallinka P3.73.34.1.22.115
HALAL ?
Adalah segala sesuatu atau kegiatan yang diperbolehkan dan tidak menimbulkan dosa. Selain
istilah halal, terdapat juga istilah toyyiban yang berarti “baik”.

HARAM ?
Adalah segala sesuatu atau kegiatan yang dilarang, mengandung banyak mudhorot, apabila
dikerjakan akan mendapatkan dosa.
KONSEP MAKANAN DAN MINUMAN DALAM ISLAM

Makanan merupakan keperluan yang penting bagi manusia. Dalam memilih makanan, kebanyakan
konsumen lebih mengutamakan cita rasa dan penampilan makanan. Bagi umat Islam, ada satu faktor yang
jauh lebih penting daripada cita rasa dan penampilan makanan, yaitu halal dan haram. Makanan yang halal
ialah makanan yang diperbolehkan untuk dimakan menurut ketentuan syari’at Islam.
Allah SWT Berfirman :

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah: 168)

“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. Al-Maidah: 88)
HALALNYA SUATU MAKANAN
MELIPUTI :
◦ Halal Cara Mendapatkannya
◦ Halal Karena Proses/Cara Pengolahannya.
◦ Halal Karena Dzatnya.
Makanan dan minuman harus thayyib artinya baik bagi tubuh dan kesehatan. Makanan yang
membahayakan kesehatan misalnya mengandung formalin, pewarna tekstil, makanan berlemak yang
berlebihan, dan lain-lain dikatakan tidak thayyib

◦ Semua makanan dan minuman yang tidak diharamkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya.
◦ Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikkan.
◦ Semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan tidak
merusak akal, moral, dan aqidah.
◦ Binatang ternak, seperti: kerbau, sapi, unta, kambing, domba dan lain-lain.
◦ Sebangsa belalang juga halal, bahkan bangkainya pun boleh dimakan walaupun tanpa disembelih.
◦ Binatang hasil buruan yang diperoleh dari hutan seperti kijang,
◦ kancil atau ayam hutan, halal dimakan dagingnya.
Manfaat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman
Halal :
 Terjaga kesehatannya

 Mendapat ridha Allah Swt

 Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat

 Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari

 Memiliki akhlaqul karimah karena telah menaati perintah Allah SWT


Akibat dari Memakan dan Meminum Makanan dan Minuman yang
Haram :

 Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan Allah Swt
 Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa
 Makanan dan minuman yang haram memubazirkan harta
 Menimbulkan permusuhan dan kebencian
 Menghalangi terkabulnya doa, karena telah melanggar aturan Allah Swt
 Menghalangi mengingat Allah Swt
Jenis Makanan dan Minuman yang
Diharamkan :
 Daging Babi
 Darah
 Khamar/ minuman keras
 Semua jenis burung yang bercakar
 Semua binatang buas yang bertarin
 Binatang yang diperintahkan supaya dibunuh
 Binatang yang dilarang untuk dibunuh
 Binatang yang buruk/menjijikkan
 Semua makanan yang bermudharat bagi kesehatan manusia
Konsep Berpakaian dalam Islam

Istilah busana itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta yaitu bhusana yang mempunyai konotasi
pakaian yang bagus atau indah yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak dipandang, nyaman
melihatnya dan cocok dengan pemakainya. Pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk
menutupi bagian-bagian tubuh.
Fungsi Pakaian
1. Menutup aurat
2. Perhiasan
3. Melindungi dari Bencana
4. Penunjuk Identitas
Adab Berpakaian
◦ Disunnatkan memakai pakaian pantas, serasi, rapi, dan bersih
◦ Pakaian harus menutup aurat
◦ Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya
◦ Pakaian tidak merupakan pakaian untuk ketenaran atau niat kesombongan
◦ Pakaian tidak boleh ada gambar makhluk yang bernyawa atau gambar salib
◦ Pakaian laki-laki tidak boleh panjang melebih mata kaki
◦ Disunnatkan mendahulukan bagian yang kanan di dalam berpakaian
◦ Disunnatkan berdo’a ketika mengenakan pakaian
◦ Disunnatkan memakai pakaian berwarna putih
Hikmah Akhlak Berpakaian
a. Menjaga identitas muslim
Pakaian merupakan identitas diri pemakainya, apabila kita menggunakan pakaian sesuai fungsi
menutup aurat dan mematuhi nilai-nilai budaya yang bagus, sopan, dan keliatan nyama, berarti kita telah
menjalankan ajaran agama dengan baik.

b. Menjaga kebersihan dan kesehatan


Pakaian sangat berfungsi bagi tubuh kita, salah satunya untuk melindungi kulit kita. Apabila kita
tidak terlindungi oleh pakaian, langsung terkena pancaran sinar ultra violt, maka kulit kita akan terbakar
dan bisa mengalami kanker kulit.
NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya)
Menurut Islam
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.
Jenis-jenis Narkoba :
- Heroin
- Ganja
- Ekstasi
- Sabu – sabu
- Amfetamin
- Inhalen
Sanksi (hukuman) terhadap
penyalahgunaan/pemakai narkoba
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan- perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.” (Qs. Al-Maidah/5:90).

Ayat diatas menerangkan tentang larangan minum khamar. Sifat khamar yang memabukkan, demikian juga
dengan narkotika dan obat-obatan terlarang juga mempunyai sifat yang sama dengan khamar, maka
hukumnya sama dengan hukum khamar yaitu haram.
Konsep Judi, Mencuri, Suap Menyuap, dan
Korupsi dalam Islam
JUDI ?
dalam bahasa syar’i disebut maysir yakni transaksi yang dilakukan oleh dua
belah untuk pemilikan suatu barang atau jasa yang menguntungkan satu pihak
dan merugikan pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan
suatu aksi atau peristiwa.
Judi dinilai sebagai keburukan dan mempunyai dampak dosa besar, karena itu Allah mengharamkan
perilaku ini

”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.” (Qs.Al-Ma’idah/5:90)

Mencuri ?
Mencuri (sariqah) secara bahasa adalah mengambil barang milik orang lain secara sembunyi-
sembunyi tanpa adanya amanat untuk menjaga barang tersebut.
Mencuri hukumnya haram karena mengambil milik orang lain tanpa seizin pemiliknya, sebagiamana
firman Allah swt.
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang
bathil ...” (Al-Baqarah/2:188)
Suap Menyuap ?
Dalam Bahasa Arab disebut dengan risywah.
Macam-macam bentuk suap menyuap (risywah):
 Risywah yang haram atas orang yang mengambil dan yang memberikannya, yaitu risywah
untuk mendapatkan keuntungan dalam peradilan dan pemerintahan.
 Risywah terhadap hakim agar dia memutuskan perkara, sekalipun keutusannya benar, karena
dia mesti melakukan hal itu (haram bagi yang memberi daan menerima)
 Risywah untuk meluruskan suatu perkara dengan meminta penguasa menolak kemudaratan
dan mengambil manfaat. (haram bagi yang mengambilnya saja)
 Risywah untuk menolak ancaman atav diri atau harta, boleh bagi yang memberi dan haram
bagi orang yang mengambil.
Korupsi ?
korupsi ini adalah melakukan secara melawan hukum perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Tindakan-tindakan yang dapat dipandang sebagai korupsi :

 “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah/1:188)
 “Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa
yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang
membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan
tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.”
(Qs. Ali 'Imran:161)

“Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka


mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa
yang telah mereka kerjakan itu.” (Qs. Al-Maidah/5:63)

Anda mungkin juga menyukai