APLIKASI SYARI‘AH
HALAL DAN HARAM DALAM ISLAM
DOSEN PENGAMPU:
Basuki Ali Subagyo, Lc., MA
HARAM ?
Adalah segala sesuatu atau kegiatan yang dilarang, mengandung banyak mudhorot, apabila
dikerjakan akan mendapatkan dosa.
KONSEP MAKANAN DAN MINUMAN DALAM ISLAM
Makanan merupakan keperluan yang penting bagi manusia. Dalam memilih makanan, kebanyakan
konsumen lebih mengutamakan cita rasa dan penampilan makanan. Bagi umat Islam, ada satu faktor yang
jauh lebih penting daripada cita rasa dan penampilan makanan, yaitu halal dan haram. Makanan yang halal
ialah makanan yang diperbolehkan untuk dimakan menurut ketentuan syari’at Islam.
Allah SWT Berfirman :
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah: 168)
“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. Al-Maidah: 88)
HALALNYA SUATU MAKANAN
MELIPUTI :
◦ Halal Cara Mendapatkannya
◦ Halal Karena Proses/Cara Pengolahannya.
◦ Halal Karena Dzatnya.
Makanan dan minuman harus thayyib artinya baik bagi tubuh dan kesehatan. Makanan yang
membahayakan kesehatan misalnya mengandung formalin, pewarna tekstil, makanan berlemak yang
berlebihan, dan lain-lain dikatakan tidak thayyib
◦ Semua makanan dan minuman yang tidak diharamkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya.
◦ Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikkan.
◦ Semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan tidak
merusak akal, moral, dan aqidah.
◦ Binatang ternak, seperti: kerbau, sapi, unta, kambing, domba dan lain-lain.
◦ Sebangsa belalang juga halal, bahkan bangkainya pun boleh dimakan walaupun tanpa disembelih.
◦ Binatang hasil buruan yang diperoleh dari hutan seperti kijang,
◦ kancil atau ayam hutan, halal dimakan dagingnya.
Manfaat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman
Halal :
Terjaga kesehatannya
Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan Allah Swt
Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa
Makanan dan minuman yang haram memubazirkan harta
Menimbulkan permusuhan dan kebencian
Menghalangi terkabulnya doa, karena telah melanggar aturan Allah Swt
Menghalangi mengingat Allah Swt
Jenis Makanan dan Minuman yang
Diharamkan :
Daging Babi
Darah
Khamar/ minuman keras
Semua jenis burung yang bercakar
Semua binatang buas yang bertarin
Binatang yang diperintahkan supaya dibunuh
Binatang yang dilarang untuk dibunuh
Binatang yang buruk/menjijikkan
Semua makanan yang bermudharat bagi kesehatan manusia
Konsep Berpakaian dalam Islam
Istilah busana itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta yaitu bhusana yang mempunyai konotasi
pakaian yang bagus atau indah yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak dipandang, nyaman
melihatnya dan cocok dengan pemakainya. Pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk
menutupi bagian-bagian tubuh.
Fungsi Pakaian
1. Menutup aurat
2. Perhiasan
3. Melindungi dari Bencana
4. Penunjuk Identitas
Adab Berpakaian
◦ Disunnatkan memakai pakaian pantas, serasi, rapi, dan bersih
◦ Pakaian harus menutup aurat
◦ Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya
◦ Pakaian tidak merupakan pakaian untuk ketenaran atau niat kesombongan
◦ Pakaian tidak boleh ada gambar makhluk yang bernyawa atau gambar salib
◦ Pakaian laki-laki tidak boleh panjang melebih mata kaki
◦ Disunnatkan mendahulukan bagian yang kanan di dalam berpakaian
◦ Disunnatkan berdo’a ketika mengenakan pakaian
◦ Disunnatkan memakai pakaian berwarna putih
Hikmah Akhlak Berpakaian
a. Menjaga identitas muslim
Pakaian merupakan identitas diri pemakainya, apabila kita menggunakan pakaian sesuai fungsi
menutup aurat dan mematuhi nilai-nilai budaya yang bagus, sopan, dan keliatan nyama, berarti kita telah
menjalankan ajaran agama dengan baik.
Ayat diatas menerangkan tentang larangan minum khamar. Sifat khamar yang memabukkan, demikian juga
dengan narkotika dan obat-obatan terlarang juga mempunyai sifat yang sama dengan khamar, maka
hukumnya sama dengan hukum khamar yaitu haram.
Konsep Judi, Mencuri, Suap Menyuap, dan
Korupsi dalam Islam
JUDI ?
dalam bahasa syar’i disebut maysir yakni transaksi yang dilakukan oleh dua
belah untuk pemilikan suatu barang atau jasa yang menguntungkan satu pihak
dan merugikan pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan
suatu aksi atau peristiwa.
Judi dinilai sebagai keburukan dan mempunyai dampak dosa besar, karena itu Allah mengharamkan
perilaku ini
”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.” (Qs.Al-Ma’idah/5:90)
Mencuri ?
Mencuri (sariqah) secara bahasa adalah mengambil barang milik orang lain secara sembunyi-
sembunyi tanpa adanya amanat untuk menjaga barang tersebut.
Mencuri hukumnya haram karena mengambil milik orang lain tanpa seizin pemiliknya, sebagiamana
firman Allah swt.
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang
bathil ...” (Al-Baqarah/2:188)
Suap Menyuap ?
Dalam Bahasa Arab disebut dengan risywah.
Macam-macam bentuk suap menyuap (risywah):
Risywah yang haram atas orang yang mengambil dan yang memberikannya, yaitu risywah
untuk mendapatkan keuntungan dalam peradilan dan pemerintahan.
Risywah terhadap hakim agar dia memutuskan perkara, sekalipun keutusannya benar, karena
dia mesti melakukan hal itu (haram bagi yang memberi daan menerima)
Risywah untuk meluruskan suatu perkara dengan meminta penguasa menolak kemudaratan
dan mengambil manfaat. (haram bagi yang mengambilnya saja)
Risywah untuk menolak ancaman atav diri atau harta, boleh bagi yang memberi dan haram
bagi orang yang mengambil.
Korupsi ?
korupsi ini adalah melakukan secara melawan hukum perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah/1:188)
“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa
yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang
membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan
tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.”
(Qs. Ali 'Imran:161)