Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Keuangan

a. Pengertian manajemen keuangan

Manajemen keuangan menurut (Mulyawan 2015) merupakan kegiatan

perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,

pencarian, serta penyimpangan dana yang dimiliki oleh perusahaan atau

organisasi. Sedangkan menurut James Van Horne dan John Wochowiez dalam

(Mulyawan 2015) manajemen keuangan adalah segala aktivitas hubungan

dengan perolehan, pendanaan, serta pengelolaan aktiva dengan beberapa

tujuan. Manajemen keuangan merupakan kegiatan yang sangat penting

dilakukan suatu perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa

manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang dimiliki oleh perusahaan

atau organisasi yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh,

menggunakan dan mengelola dana untuk mencapai tujuan perusahaan secara

menyeluruh.

b. Fungsi Manajemen Keuangan

Menurut Susan Irawati dalam (Mulyawan 2015) mengelompokkan

fungsi manajemen keuangan ke dalam dua kelompok yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan mencari dana

2. Kegiatan menggunakan dana

10
Pengelompokkan ini didasarkan pada banyaknya keputusan yang harus

diambil dan berbagai aktivitas yang harus dilakukan oleh manajemen

keuangan.

c. Theory Planned Behavior

Menurut (Irfandi 2020) Theory Planned Behavior ( Teori perilaku

berencana) merupakan pengembangan dari teori beralasan ( Theory of

Reasoned). Teori ini menyebutkan bahwa faktor sentral dalam teori perilaku

terencana merupakan niat individu untuk melakukan sesuatu. Niat

merupakan indikator yang digunakan untuk melihat apakah suatu individu

sudah melakukan upaya untuk melakukan suatu perilaku. Niat seseorang

dalam melakukan ataupun tidak melakukan sesuatu dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu attitude that origgins from behavior belief, subjevtive

nom that origgins from normative belief, and contol belief.

2. Perilaku Keuangan

Perilaku keuangan atau financial behavior (Purwidianti and Mudjiyanti

2016) merupakan kemampuan seseorang atau individu dalam mengatur

keuangannya sehari-hari. Menurut Sina (2013) dalam (Widyanigrum 2018)

perilaku keuangan berhubungan dengan tanggung jawab keuangan seseorang

yang berhubungan dengan cara pengelolaan keuangan. Financial behavior

merupakan bagaimana individu atau rumah tangga mengelola sumber daya

keuangan meliputi perencanaan, anggaran tabungan, asuransi dan investasi.

Tanggung jawab keuangan merupakan proses pengelolaan keuangan serta aset

lainnya dengan menggunakan cara yang di anggap produktif. Hal ini berkaitan

dengan proses menguasai penggunaan asset keuangan. Dalam praktiknya,

11
manajemen perilaku keuangan terbagi menjadi tiga hal utama diantaranya

konsumsi, tabungan, dan investasi.

Berdasarakan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

perilaku keuangan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam

mengelola keuangannya dengan tanggung jawab.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keuangan

Faktor-faktor yang mmepengaruhi perilaku keuangan menurut

Gromman et al (2015) dalam (Zannah 2019) yaitu :

1. Financial literacy adalah kemampuan seseorang dalam

mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari untuk

kesejahteraan keuangan individu maupun perusahaan.

2. Kemampuan berhitung adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang

berkaitan dengan penjumlahan, penggurangan, perkalian dan pembagian

dalam bentuk angka matematis.

3. Kualitas pendidikan pelaksanaan pendidikan disuatu lembaga, dimana

pendidikan disuatu lembaga tersebut mencapai keberhasilan.

c. Unsur-unsur perilaku keuangan

Menurut Dew dan Xiao dalam (Zannah 2019) financial management

behavior seseorang dilihat dari empat hal yaitu :

1. Consumption merupakan pengeluaran oleh rumah tangga atas berbagai

barang dan jasa. Financial management behavior seseorang dapat dilihat

dari bagaimana ia melakukan kegiatan konsumsinya seperti apa yang

dibeli seseorang dan mengapa ia membelinya.

12
2. Cash flow managment merupakan indikator utama dari kesehatan

keuangan yaitu ukuran kemampuan seseorang untuk membayar segala

biaya yang dimilikinya, manajemen arus kas yang baik adalah tindakan

penyeimbangan, masukan uang tunai dan pengeluaran. Cash flow

managment dapat diukur dari apakah seseorang membayar tagihan tepat

waktu, memperhatikan catatan atau bukti pembayaran dan membuat

anggaran keuangan dan perencanaan masa depan.

3. Saving and investment, tabungan dapat didefinisikan sebagai bagian dari

pendapatan yang tidak dikonsumsi dalam periode tertentu karena

seseorang tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan, uang harus

disimpan untuk membayar kejadian tak terduga. Investasi yaitu

mengalokasikan atau menanamkan sumberdaya saat ini dengan tujuan

mendapatkan manfaat di masa mendatang.

3. Pengelolaan Keuangan

a. Pengertian pengelolaan keuangan

Pengelolaan keuangan menurut (Yusanti 2020) adalah kegiatan

pengelolaan uang dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh individu

atau kelompok yang memiliki tujuan supaya memperoleh kesejahteraan

keuangan. Menurut Ida dan Dwinta (2010) dalam (Yusanti 2020) tugas utama

pengelolaan uang adalah proses penganggaran, dengan tujuan untuk

memastikan bahwa individu mampu mengelola kewajiban keuangan secara

tepat waktu dengan menggunakan penghasilan yang diperoleh dalam periode

yang sama. Pengelolaan keuangan menurut Ida & Dwinta (2010) dalam

(Siasale 2019) adalah cara mengatur dan mengendalikan keuangan serta aset

13
yang dimiliki guna memenuhi segala kebutuhan hidup saat ini dan dimasa

yang akan datang secara produktif.

Pengelolaan keuangan adalah bagian dari kegiatan manajemen pribadi

yang merupakan proses seseorang atau individu untuk memenuhi kebutuhan

hidup melalui kegiatan mengelola sumber keuangan secara tersusun tersusun

dan sistematis (Putri and Lestari 2019). Sedangkan menurut Kholifah dan

Iramani (2013) dalam (Yusanti 2020) pengelolaan keuangan keluarga adalah

kemampuan seseorang dalam mengatur perencanaan, penganggaran,

pencarian, pengelolaan, pemeriksaan, dan penyimpanan uang serta

pengendalian kegiatan dalam sebuah keluarga.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengelolaan keuangan adalah tanggung jawab seseorang dalam

mengatur dan mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

b. Faktor-faktor perilaku pengelolaan keuangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan menurut

Selcuk dalam (Arifa 2019) yaitu :

1. Financial literacy adalah pengetahuan dan kemampuan seseorang

dalam mengelola keuangan.

2. Financial socialization agents adalah orang-orang yang melakukan

interaksi untuk memperoleh ketrampilan dan informasi mengenai

keuangan.

3. Attitude toward money adalah sikap atau pendapat seseorang terhadap

uang yang dimiliki.

14
c. Indikator pengelolaan keuangan

Indikator-indikator dari pengelolaan keuangan menurut Perry dan

Morris (2005) dalam (Yusanti 2020) meliputi :

1. Penyusunan rancangan keuangan untuk masa depan

2. Pembayaran tagihan tepat waktu

3. Penyisihan uang untuk tabungan

4. Pengendalian biaya pengeluaran

5. Pemenuhan kebutuhan untuk diri sendiri dan keluarga

4. Pendapatan

a. Pengertian pendapatan

Pendapatan dalam kamus manajemen (Fitroh 2019) adalah uang yang

di terima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk gaji,

upah, sewa, laba, bunga, komisi, dan ongkos. Pendapatan merupakan

penghasilan yang di peroleh dari berbagai sumber untuk memenuhi

kebutuhan (Briliani 2019). Pendapatan keluarga dapat di artikan sebagai

pendapatan yang di peroleh dari beberapa sumber pendapatan diantaranya

dari gabungan penghasilan suami dan penghasilan istri. Pendapatan menurut

(Baroroh 2019) merupakan seluruh hasil yang di terima seseorang atau

individu baik berupa uang maupun barang dari hasil pekerjaan dalam bidang

jasa atau produksi, yang di peroleh setiap harian, mingguan, atau bulanan

sesuai dengan kontrak kerja awal. Menurut Sukirno (Baroroh 2019)

Pendapatan seseorang pada dasarnya tergantung dari pekerjaan bidang jasa

atau produksi, dan waktu kerja yang di curahkan, tingkat pendapatan per jam

15
yang di terima. Pendapatan seseorang di ukur berdasarkan pendapatan dari

semua sumber.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa

pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang atau perusahaan

atau organisasi atas hasil pencapaian dari suatu pekerjaan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan antara lain

(Baroroh 2019) :

1. Jenis pekerjaan atau jabatan

Semakin tinggi jabatan seseorang dalam pekerjaannya maka pendapatan

yang di terima juga semakin besar.

2. Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka jabatan dalam pekerjaannya

semakin tinggi dan pendapatan yang diperoleh semakin besar juga.

3. Masa kerja

Lama masa kerja berpengaruh juga terhadap pendapatan, dimana semakin

lama masa kerja pendapatan semakin besar

4. Jumlah anggota keluarga

Menurut Mulyanto Sumardi & Hans Dievter Elavers jumlah anggota

keluarga yang banyak memiliki penkerjagaruh terhadap jumlah

pendapatan karena jika setiap anggota keluarga bekerja maka pendapatan

yang di peroleh akan semakin besar.

c. Pengolongan Pendapatan

Berdasarkan penggolongannya, Badan Pusat Statistik (BPS. 2014)

membedakan pendapatan menjadi empat golongan (Fitroh 2019) yaitu :

16
1. Golongan pendapatan sangat tinggi, jika pendapatan rata-rata lebih dari

Rp. 3.500.000 per bulan

2. Golongan pendapatan tinggi, jika pendapatan rata-rata antara Rp.

2.500.000 s/d Rp. 3.500.000 per bulan

3. Golongan pendapatan sedang, jika pendapatan rata-rata antara Rp.

1.500.000 s/d Rp. 2.500.000 per bulan

4. Golongan pendapatan rendah, jika pendapatan rata-rata Rp.1.500.000 per

bulan

d. Indikator pendapatan

Indikator-indikator pendapatan menurut Bramastuti dalam (Fitroh 2019)

meliputi :

1. Penghasilan yang diterima perbulan

2. Pekerjaan

3. Beban keluarga yang ditanggung

5. Gaya Hidup

a. Pengertian Gaya hidup

Gaya hidup merupakan cara hidup mencakup sekumpulan kebiasaan,

pandangan dan pola-pola respons terhadap hidup, terutama perlengkapan

untuk hidup (Sugihartati 2010). Gaya hidup adalah pola hidup seseorang atau

individu yang dilakukan dalam akitifitas, minat dan pendapatannya atau cara

seseorang atau individu dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana

mengalokasikan waktu untuk kesenangan pribadi (Yusanti 2020). Gaya hidup

atau life style (Baroroh 2019) merupakan cara bagaimana seseorang

menghabiskan (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada

17
lingkungan ( minat), serta apa yang orang dipikirkan tentang dunia sekitar

dan diri sendiri (opini). Life style pada prinsipnya merupakan pola seseorang

atau individu dalam mengelola waktu dan uangnya. Gaya hidup dapat

mempengaruhi perilaku seseorang yang pada akirnya juga menentukan pola

konsumsi seseorang. Menurut masyarakat modern (Baroroh 2019) gaya hidup

atau life style dapat membantu mendefinisikan mengenai kekayaan, sikap,

nilai-nilai dan juga posisi sosial seseorang.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa gaya hidup

atau life style adalah pola hidup yang dimiliki seseorang atau individu dalam

mengelola keuangan dan waktunya untuk memenuhi kebutuhan hidup,

menggambarkan diri sendiri dan juga untuk berinteraksi dengan

lingkungannya.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup

Menurut Amstrong dalam (Baroroh 2019) ada 2 faktor yang

mempengaruhi gaya hidup seesorang yaitu :

1. Faktor internal

Faktor internal meliputi sikap, kepribadian, konsep diri, pengalaman,

motif dan persepsi dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Sikap

Sikap berarti sesuatu keadaan pikir dan keadaan jiwa yang dipersiapkan

untuk memberikan tanggapan kepada suatu objek yang diorganisasi

melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku.

Keadaan jiwa sangat di pengaruhi oleh kebiasaan, tradisi, kebudayaan,

dan lingkungan sosialnya.

18
2) Kepribadian

Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara

berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.

3) Konsep diri

Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang di kenal sangat luas untuk

menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image

merek. Konsep diri sebagai inti kepribadian akan menentukan perilaku

individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri

merupakan suatu frame of reference yang menjadi awal perilaku.

4) Pengalaman dan pengamatan

Pengalaman dapat mempegaruhi pengamatan sosial dalam tingkah

laku, pengalaman diperoleh dari semua tindakannya di masa lalu dan

juga dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh

pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial dapat membentuk

pandangan terhadap suatu objek.

5) Motif

Motif adalah dorongan dalam diri manusia yang timbul disebabkan

adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia

tersebut. Gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup

hedonis maka motif seseorang tersebut terhadap kebutuhan akan

prestise itu besar.

19
6) Persepsi

Persepsi merupakan proses dimana seesorang atau individu memilih,

mengatur, dan mengenterpretasikan informasi untuk membentuk suatu

gambar yang berarti dunia.

2. Faktor eksternal

Adaupun faktor-faktor eksternal yang di jelaskan oleh Nugraheni (2003)

yang mempengaruhi gaya hidup adalah sebagai berikut :

1) Kelompok referensi

Kelompok referensi merupakan kelompok yang memberikan pengaruh

secara langsung atau tidak langsung terhadapa sikap dan perilaku

seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung merupakan

kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling

berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberikan pengaruh tidak

langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota

dalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan

menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.

2) Keluarga

Keluarga merupakan wadah yang sangat penting dimana individu dan

grup dan juga kelompok sosial yang pertama. Keluarga memgang

peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan perilaku dan sikap

individu.

20
3) Kelas sosial

Kelas sosial merupakan kelompok yang relatif homogen dan juga

bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah

urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki niat,

minat, dan tingkah laku yang sama. Unsur pokok dalam sistem sosial

pembagian kelas dalam masyarakat ada dua yaitu kedudukan (status)

dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam

lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta kewajibannya.

Sedangkan peranan adalah aspk yang dinamis dari kedudukan. Apabila

individu melaksankan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.

4) Kebudayaan

Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola

yang normatif diantaranya ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.

Kebudayaan meliputi kesenian, pengetahuan, kepercayaan, hukum,

moral, adat istiadat serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu

sebagai anggota masyarakat.

c. Indikator gaya hidup

Indikator-indikator dari gaya hidup menurut Wijaya et al (2014) dalam

(Yusanti 2020) meliputi :

1. Pola kebiasaan seseorang dalam menghabiskan waktu luang

2. Pola seseorang dalam mengikuti trend dan mode terbaru

3. Pandangan seseorang seputar barang branded atau bermerk

21
6. Pengetahuan keuangan

a. Pengertian pengetahuan keuangan

Pengetahuan keuangan merupakan kemampuan untuk memahami,

menganalisis, dan mengelola keuangan untuk membuat suatu keputusan

keuangan yang tepat supaya terhindar dari masalah keuangan (Briliani 2019).

Pengetahuan keuangan (Bahry 2018) merupakan hal yang sangat penting

dalam melakukan pengelolaan keuangan. Dengan menerapkan cara

mengelola keuangan yang baik dan benar maka seseorang tersebut akan

mampu memanfaatkan uang yang dimilikinya untuk tujuan yang akan

dicapai. Financial knowledge ( pengetahuan keuangan) merupakan dasar

faktor kritis dalam pengambilan keputusan keuangan. Seseorang atau

individu yang mempunyai pengetahuan keuangan akan memahami masalah

keuangan lebih baik dalam perilaku keuangan. Pengetahuan keuangan

(Widyanigrum 2018) merupakan penguasaan seseorang terhadap

keuangannya. Pengetahuan keuangan (financial knowledge) menekankan

pada kemampuan dalam memahami konsep dasar dari ilmu ekonomi dan

keuangan serta bagaiamana menerapkan secara tepat.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan keuangan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau

individu dalam memahami ilmu ekonomi atau keuangan sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan keuangan yang tepat.

22
b. Aspek-aspek pengetahuan keuangan

Menurut Nababan dan Sadalia (2011) dalam (Humaira 2017) menyebutkan

bahwa pengetahuan keuangan mencakup beberapa aspek dalam keuangan

sebagai berikut:

1. Basic personal finance

2. Manajemen uang

3. Manajemen kredit dan utang

4. Tabungan

5. Investasi

6. Manajemen risiko

c. Indikator pengetahuan keuangan

Indikator-indikator dari pengetahuan keuangan menurut Perry dan Morris

(2005) dalam (Briliani 2019) meliputi :

1. Pengetahuan umum keuangan pribadi

2. Tabungan dan pinjaman

3. Investasi

23
B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Megha Ollivia Siasale ( Pengaruh Literasi Data : Kuantitatif -Literasi

Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan, Alat Analisis: Keuangan

Ekonomi Perbanas Pendapatan, dan Uji Validitas berpengaruh

Surabaya, 2019) Sikap Terhadap Uji Reabilitas positif signifikan

Uang Dalam Analisis Statistik pada pengelolaan

Pengelolaan Analisis Deskriptif keuangan

Keuangan Keluarga Variabel keluarga

Wilayah Surabaya Penelitian: - Pendapatan

Literasi Keuangan berpengaruh

(X1), Pendapatan positif signifikan

(X2), Sikap pada pengelolaan

terhadap Uang keuangan

(X3), Pengelolaan keluarga

Keuangan - Sikap terhadap

Keluarga (Y) Uang

berpengaruh

positif signifikan

pada pengelolaan

keuangan

keluarga

2 Fariz Maulana Bahry Pengaruh Data : Kuantitatif -Pengetahuan

(Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan Alat Analisis : Keuangan dan

Ekonomi Perbanas Keuangan, Sikap Analisis Linear Sikap terhadap

Surabaya, 2018) terhadap Uang dan Berganda uang secara

Tingkat Pendapatan Analisis Deskriftif simultan

24
pada Pengelolaan Uji F berpengaruh

Keuangan Keluarga Uji T pada pengelolaan

di Sidoharjo Uji Annova keuangan

Variabel Penelitian keluarga

: -Pengetahuan

Pengetahuan keuangan

Keuangan (X1), berpengaruh

Sikap Terhadap positif signifikan

Uang (X2) , pada pengelolaan

Tingkat keuangan

Pendapatan (X3), keluarga

Pengelolaan -Sikap terhadap

Keuangan (Y) uang

berpengaruh

positif tidak

signifikan pada

pengelolaan

keuangan

keluarga

-Tingkat

pendapatan

berpengaruh

signifikan pada

pengelolaan

keuangan

keluarga

3 Alfina Putri Yusanti Pengaruh Gaya Data : Kuantitatif -Gaya hidup

(Sekolah Tinggi Ilmu Hidup, Kecerdasan Alat Analisis: berpengaruh

Spiritual dan Jenis Analisis Deskriptif positif terhadap

25
Ekonomi Perbanas Kelamin Terhadap Uji Hipotesis perilaku

Surabaya, 2020) Perilaku pengelolaan

Pengelolaan Variabel keuangan

Keuangan Keluarga Penelitian: -Kecerdasaan

Gaya Hidup (X1), spiritual

Kecerdasaan berpengaruh

Spiritual (X2), positif signifikan

Jenis Kelamin terhadap perilaku

(X3), Pengelolaan pengelolaan

Keuangan (Y) keuangan

-Jenis kelamin

berpengaruh

positif namun

tidak signifikan

terhadap perilaku

pengelolaan

keuangan

4 Nurul Amalia Putri dan Pengaruh Gaya Data : Kuantitatif -Gaya hidup

Dian Lestari ( Hidup dan Literasi Alat Analisis: berpengaruh

Manajemen Fakultas Keuangan Terhadap Analisis Regresi secara parsial

Bisnis, Institusi Pengelolaan Linear Berganda terhadap

Teknologi dan Bisnis Keuangan Tenaga Uji T pengelolaan

Kalbis, 2019) Kerja Muda di Uji F keuangan

Jakarta) Uji Koefisien -Literasi

Determinasi (R2) keuangan

Uji Asumsi Klasik berpengaruh

Variabel Penelitian secara parsial

: terhadap

26
Gaya Hidup (X1), pengelolaan

Literasi Keuangan keuangan

(X2), Pengelolaan -Gaya hidup dan

Keuangan (Y) literasi keuangan

berpengaruh

secara simultan

terhadap

pengelolaan

keuangan

Sumber : (Siasale 2019), (Bahry 2018), (Yusanti 2020), dan (Putri and Lestari

2019)

27
C. Kerangka Pemikiran

Menurut Uma Sekaran dalam (Sugiyono 2019) mengemukakan bahwa

kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Pendapatan

(X1) H1

H2
Gaya Hidup Pengelolaan

(X2) Keuangan (Y)


H3
Pengetahuan

Keuangan (X3)
H4

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Sumber : (Siasale 2019), (Putri and Lestari 2019), dan (Bahry 2018)

Gambar di atas merupakan konsep sekaligus model kerangka pemahaman

dari penelitian yang berjudul Pengaruh Pendapatan, Gaya Hidup Dan Pengetahuan

Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan Keluarga Masa Pandemi Covid-19 di

Ds. Krebet Kec. Jambon Kab Ponorogo.

Adapun keterangan konsep pemikiran di atas sebagai berikut :

X1 : Pendapatan

X2 : Gaya Hidup

28
X3 : Pengetahuan Keuangan

Y : Pengelolaan Keuangan

D. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah di nyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono 2019). Berdasarkan penjabaran di atas, hipotesis

yang di kemukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh pendapatan terhadap pengelolaan keuangan

Pendapatan merupakan jumlah penghasilan yang di terima oleh seseorang atau

individu untuk jangka waktu tertentu sebagai balasan jasa mereka. Menurut

Reksopyitno dalam (Zannah 2019) pendapatan dapat di artikan sebagai total

penerimaan yang di peroleh oleh periode tertentu. Pengaruh pendapatan

terhadap pengelolaan keuangan adalah semakin tinggi pendapatan seseorang

cenderung menunjukkan perilaku keuangan yang semakin bijak dalam

penganggaran, pengelolaan, dan ketepatan waktu dalam memenuhi kewajiban

keuangannya, mengingat dana yang tersedia memberikan mereka kesempatan

untuk bertindak secara bertanggung jawab. Berdasarkan hasil penelitian yang

di lakukan Megha Ollivia Siasale (2019) dalam penelitiannya pendapatan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan keuangan keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H1: Di duga pendapatan (X1) berpengaruh positif terhadap pengelolaan

keuangan (Y) keluarga masa pandemi covid-19 di Desa Krebet Kec Jambon

Kab Ponorogo.

29
2. Pengaruh gaya hidup terhadap pengelolaan keuangan

Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang atau individu yang di ekspesikan

melalui aktivitas, minat, dan opini. Menurut Wijaya et dalam (Yusanti 2020)

gaya hidup merupakan konsepsi sederhana yang mencerminkan nilai

seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengaruh gaya hidup

terhadap pengelolaan keuangan adalah semakin baik gaya hidup seseorang

maka semakin baik pula pengelolaan keuangannya. Oleh karena itu dapat di

simpulkan bahwa gaya hidup mampu meningkatkan perilaku pengelolaan

keuangan seseorang (Yusanti 2020). Berdasarkan hasil penelitian yang di

lakukan Alfina Putri Susanti (2020) gaya hidup berpengaruh positif terhadap

perilaku pengelolaan keuangan keluarga. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H2: Di duga gaya hidup (X2) berpengaruh positif terhadap pengelolaan

keuangan (Y) keluarga masa pandemi covid-19 di Desa Krebet Kec Jambon

Kab Ponorogo.

3. Pengaruh pengetahuan keuangan terhadap pengelolaan keuangan

Pengetahuan keuangan merupakan kemampuan yang di miliki seseorang atau

individu dalam memahami, menganalisis, dan mengelola keuangan untuk

membuat suatu keputusan keuangan yang tepat agat terhindar dari masalah

keuangan. Pengetahuan keuangan (Widyanigrum 2018) merupakan

penguasaan seseorang terhadap keuangan. Pengaruh pengetahuan terhadap

pengelolaan keuangan adalah seseorang dengan pengetahuan keuangan yang

tinggi mampu membuat keputusan yang baik dan benar bagi keluarganya dan

demikian berada dalam posisi untuk meningkatkan keamanan ekonomi dan

30
kesejahteraan keluarga (Widyanigrum 2018). Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Faiz Maulana Bahry (2018) pengetahuan keuangan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan keuangan keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H3: Di duga pengetahuan keuangan (X3) berpengaruh positif terhadap

pengelolaan keuangan (Y) keluarga masa pandemi covid-19 di Desa Krebet

Kec Jambon Kab Ponorogo.

4. Pengaruh pendapatan, gaya hidup, dan pengetahuan keuangan terhadap

pengelolaan keuangan

Pengelolaan keuangan sangat penting dilakukan setiap orang dengan tujuan

untuk mencapai kesejahteraan keuangan. Didalam pengelolaan keuangan

pastinya juga di butuhkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari. Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh sesorang jika dalam

mengelola keuangannya tidak baik maka akan memunculkan masalah

keuangan. Gaya hidup dalam pengelolaan keuangan juga sangat penting

karena dapat mempengaruhi perilaku seesorang yang pada akhirnya juga akan

menentukan pola konsumsi seseorang itu sendiri. Demikan pula dengan

pengetahuan keuangan, seseorang dengan pengetahuan keuangan tinggi akan

semakin baik pula dalam mengelola keuangannya, dengan begitu pengetahuan

keuangan juga sangat berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan. Dari

penjelasan diatas, maka diajukan hipotsesis sebagai berikut :

31
H4 : Di duga pendapatan (X1), gaya hidup (X2), dan pengetahuan keuangan

(X3) berpengaruh secara simultan terhadap pengelolaan keuangan keluarga

masa pandemi covid-19 di Desa Krebet Kec Jambon Kab Ponorogo.

32

Anda mungkin juga menyukai