Anda di halaman 1dari 11

LARANGAN BERBUAT KHIANAT

MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas remedial al-quran hadis

Oleh: Ahmad aqiel anwar Maulana ibrahim Rifka putri puri handayani XII IPA A

MADRASAH ALIYAH NEGERI 13 JAKARTA

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui larangan berbuat khianat. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang larangan berbuat khianat Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .i DAFTAR ISI ............................ ii BAB I .III


PENDAHULUAN

Latarbelakang masalah Tujuan

BAB II .. IV
PEMBAHASAAN II

- larangan berbuat khianat BAB III V


KESIMPULAN.III

- sari makna

PENUTUPVI

BAB I
PEBDAHULUAN

Latarblakang masalah Masih banyak manusia yang belum mengerti tentang berkhianat itu apa ? , dan tidak semua manusia tau

akan bahaya nya bila berkhianat kepada orang yang di percaya nya , khianat artinya mengingkari tanggung jawab, berbuat tidak setia, atau melanggar janji yang telah dia buat. Secara luas khianat berarti mengingkari tanggung jawab yang telah dipercayakan terhadap dirinya, baik datangnya dari orang lain maupunn dari allah. Allah SWT. berfirman

tujuan
Di buat makalah ini agar siswa lebih memahami tentang apa arti dari berbuat khianat dan memberi informasih kepada siswa siwa akan tenanting nyah berkhianat

PEMBAHASAN

BAB II

Larangan berbuat khianat


Secara bahasa, khianat bermakna curang, culas, tidak jujur. Menurut istilah, khianat adalah sikap mental atau perilaku tidak jujur, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya. Ahli bahasa Ragib Al-Isfahani berpendapat, khianat punya pengertian yang hampir sama

dengankata nifak (munafik). Bedanya, khianat punya konotasi curang terhadap janji dan amanat, sedang nifak berkonotasi pada ajaran agama

Khianat terhadap diri sendiri adalah sikap mentaati atau perilaku tidak jujur terhadap diri sendiri dengan melanggar aturan agama yang telah ditenukan. Pengertian khianat terhadap orang lain adalah sikap mental atau atau perbuatan curang yang dilakukan terhadap orang atau kelompok lain. Akibatnya, seseorang bisa kehilangan kepercayaan. Khianat terhadap Allah, menurut Ibnu Abbas RA, ialah meninggalkan apa yang disyariatkan oleh Allah.

Khianat tidak hanya dikutuk sebagai dosa dalam hukum agama, tetapi juga mengandung bahaya bagi masyarakat dan pribadi pendukung si

pengkhianat. bahaya khianat di antaranya: (1) Menghancurkan sendi-sendi masyarakat, (2) menimbulkan permusuhan antara penghianat dan orang yang dikhianati. (3) menimbulkan sikap saling curiga. Akibatnya, hubungan antarindividu menjadi retak dan terjadi kekacauan di masyarakat.

Bahaya khianat dapat dilihat pada kasus Abdullah bin Ubayy. Menjelang Perang Uhud, dia melakukan pengkhianatan dengan keluar dari barisan Islam sambil menghasut yang lain agar keluar dan kembali ke Madinah. Pasukan Muslim kala itu berkurang sampai 300 orang, dan kemenangan perang yang sudah di depan mata akhirnya batal diraih. Sementara bagi pribadi pengkhianat, khianat menimbulkan hilangnya kepercayaan

masyarakat, penderitaan batin dan hancurnya kehidupan ekonomi yang bersangkutan karena dia terisolir. Contoh perbuatan khianat : Berkhianat pada rasul Pada perang Badar ada selembar selimut merah dari barang rampasan hilang sebelum dibagi-bagi. Sebagian dari orang-orang munafik mengatakan bahwa

selimut itu mungkin diambil oleh Rasulullah saw atau pasukan pemanah. Tidak pantas dan tidak mungkin terjadi Rasulullah saw berbuat khianat mengambil barang ganimah (rampasan dalam peperangan) Hal itu bertentangan dengan sifat-sifat kemaksuman Nabi (terpeliharanya dari perbuatan yang tercela), akhlaknya yang tinggi yang menjadi contoh utama. Barang siapa berbuat khianat serupa itu maka ia pada hari kiamat akan datang membawa barang hasil pengkhianatannya dan tidak akan disembunyikannya. Setiap orang akan menerima balasan atas amal perbuatannya baik atau buruk, dan dalam hal balasan itu ia tidak akan teraniaya. Seperti orang yang berbuat baik dikurangi pahalanya atau orang yang berbuat buruk di tambah siksaannya. Maka di perkuat dengan ayat :


Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu; kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.(QS. 3:161)

QS.An-Nisa107-108

QS. an-Nisa (4) : 107 Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak ridhai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. QS. an-Nisa (4) : 108 Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang jadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah)? Penjelasan : Pada ayat 107 Allah melarang nabi dan umatnya untuk membela dan membantu orang-orang yang berkhianat kepada dirinya sendiri.hal ini di sebabkan dampak negativnya akan dialami oleh yang berkhianat it sendiri maupun oleh yang membantunya. Pada ayat 108 Allah menjelaskan sikap sikap orang yang berkianat.mereka dapat menutupi segala kejahatan yang telah mereka lakukan dari pandangan manusia padahal di hadapan Allah tidak demikian.

Dan juga :

Allah SWT berfirman (artinya), "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (Al-Anfaal: 27).

Dan di dalam sebuah Hadist, bersabda Rasulullah SAW : Tunaikanlah amanat itu kepada orang yang telah mempercayai mu dan janganlah kamu berkhianat kepada orang yang mengkhianatimu. (HR. Ashabus Sunan) Hadist di atas memerintahkan kita untuk menunaikan amanat dan melarang kita berkhianat. Ada juga hadist lain yang menyatakan bahwa salah satu dari ciri (tanda) orang munafik adalah berkhianat. Khianat merupakan penyakit yang sangat berbahaya, baik bagi diri penderitanya maupun bagi masyarakat dan bahkan negaranya. Dan di antara akibat yang ditimbulkan oleh penyakit khianat antara lain adalah : Merugikan diri sendiri dan orang lain, tidak akan dipercaya orang, menghancurkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, dibenci Allah SWT dan Rasul-Nya serta kelak apabila meninggal dunia masuk neraka. Kemudian bagaimana cara menghindari penyakit Khianat itu ? ada beberapa cara menghindari penyakit khianat, antara lain seperti tersebut ini :

1.Membiasakan diri melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya 2. menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap segala hal dihadapi 3. menyadari akibat perbuatan khianat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain 4. jujur terhadap keadaan dan selalu mensyukuri nikmat serta selalu berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari penyakit khianat.

BAB III
KESIMPULAN Sarimakna
1. orang islam dilarang berkhianat atau membela orang yang mengkhianati orang lain 2. orang-orang yang berkhianat bagaimanapun rapi perbuatannya tetap akan terungkap karena perbuatan khianat tidak di sukai Allah.

PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan ataun referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini , penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bias memebeerikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya . Semoga makalah ini berguna bagi pernulis pada khususnya juga pada pembaca yang budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai