Anda di halaman 1dari 10

HADITS

“HADITS TENTANG KEPADULIAN SOSIAL”


Dosen Pengampu: Drs. Djedjen Zainuddin, M.Pd

Disusun Oleh :
Laily Asnaina (200200008)
Putri Nabila (200200010)

Kelas: PGMI 2

Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah Jakarta


(STAI Al-Hikmah Jakarta)
Jl.Jeruk Purut No. 10, Kota Jakarta Selatan, DKI
JakartaTahun Ajaran 2020/2021
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Hadits Tentang Kepedulian Sosial” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen kami Drs.H. Djedjen Zainuddin, M.pd pada mata kuliah Hadits. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kita mengenai hadits tentang
kepedulian sosial bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya dalam penulisan makalah ini.Kami menyadari
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kaminantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 13 Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1. Latar Belakang..................................................................................................1

2. Rumusan Masalah.............................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN.........................................................................................................................2

1. Kepedulian Sosial.........................................................................................2

2. Meringankan Beban dan Penderitaan Orang Lain.......................................3

BAB III

PENUTUP...................................................................................................................................6

Kesimpulan...................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kepedulian sosial termasuk dalam ibadah jika dilaksanakan dengan tujuan kebaikan.
Kepedulian social dapat diartikan sebagai sikap memperhatikan urusan oranglain (sesama
anggota masyarakat). Kepedulian sosial yang dimaksud disini bukanlah untuk mencampuri
urusan oranglain, tetapi lebih pada membantu menyeleseikan permasalahan yang dihadapi
oranglain dengan tujuan perdamaian dan kebaikan.
Manusia memang sejatinya tidak akan pernah terlepas dari kehidupan sosial, karena
memang manusia merupakan makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa hidup tanpa bantuan
oranglain yang akan melahirkan kebersamaan,berkomunikasi, tolong menolong dan dalam
berbagai aktivitas social lainnya. Dalam pandangan islam seseorang tidak akan dikatakan
sempurna imannya sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Sebenarnya pandangan islam yang demikian sudah benar, tetapi kenyataannya sekarang masih
banyak orang yang kurang peduli terhadap permasalahan sosial ini sehingga tatanan sosial
menjadi kurang seimbang yang mengakibatnkan banyak terjadi kekacauan seperti pencurian,
perampokan, dll. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai kepedulian sosial
dalam perspektif hadits Rasulullah SAW.

2. Rumusan Masalah
 Pengertian kepedulian sosial
 Hadits Rosul tentang kepedulian sosial
 Manfaat tolong menolong dengan sesama

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kepedulian Sosial

‫لَّى‬B‫ص‬ َ ‫هللا‬ ِ ‫ ْو ُل‬B‫ال َر ُس‬B َ Bَ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ق‬


َ Bَ‫ ق‬:‫ال‬B ِ ‫َع ْن أَبِ ْي هُ َري َْرةَ َر‬
‫ ُّد ْن َي‬B ‫ب ال‬ِ ‫ر‬Bَ B‫ةً ِم ْن ُك‬B َ‫لِ ٍم ُكرْ ب‬B ‫س َع ْن ُم ْس‬ َ َ‫لَّ َم َم ْن نَف‬B ‫ ِه َو َس‬B‫هللاُ َعلَ ْي‬
‫ َر َعلَى‬B ‫ ِة َو َم ْن يَ َّس‬B‫و ِم ْالقِيَا َم‬B ْ Bَ‫ب ي‬ِ ‫ر‬B َ B‫ةً ِم ْن ُك‬B َ‫س هللاُ َع ْن ُكرْ ب‬ َ َّ‫نَف‬
‫لِ ًما‬B‫تَ َر ُم ْس‬B‫ َر ِة َو َم ْن َس‬B‫آلخ‬ ِ ‫ ُّد ْنيَا َو ْا‬B‫ ِه فِى ال‬B‫ َر هللاُ َعلَ ْي‬B‫ْس ٍر يَ َّس‬ ِ ‫ُمع‬
‫ ُد‬B‫ان ْال َع ْب‬
َ ‫آلخ َر ِة َوهللاُ فِى َع ْو ِن ْال َع ْب ِد َما َك‬ ِ ‫َستَ َرهُ هللاُ ِفى ال ُّد ْنيَا َو ْا‬
)‫ (أخرجه مسلم‬.‫فِى َع ْو ِن أَ ِخ ْي ِه‬
Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Siapa saja yang menghilangkan satu
kesulitan dari beberapa kesulitan yang dialami orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan
satu kesulitan dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Siapa saja memudahkan urusan
orang yang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya baik di dunia
maupun diakhirat. Siapa saja yang menutupi kejelekan seorang muslim, maka Allah akan
menutupi kejelekannya didunia dan diakhirat, dan Allah senantiasa member pertolongan kepeda
hamba-Nya selama ia menolong saudaranya.” ( HR. Muslim ).1[1]

Seseorang baru dapat meringankan atau bahkan melepaskan kesulitan orang lain, setelah
dia memperhatikan kesulitan orang itu. Seorang muslim yang ingin ditolong oleh Allah SWT
harus berusaha semampunya untuk menolong saudaranya yang sedang dalam keadaan kesulitan,
sebagaimanan dinyatakan dalam hadits diatas. Hadits diatas juga mengajarkan kita untuk peduli
dengan sesama muslim yang dikatakan oleh Reasulullah ada 3 hal yang nantinya ketiga hal
tersebut akan dibalas dengan kebaikan yang sama diakhirat.
Ketiga hal tersebut adalah :
a.       Melepaskan kesulitan orang muslim.
b.      Memudahkan seseorang yang sedang dalam kesusahan.

1
2
c.       Menutupi Aib orang muslim.

Bila memperhatikan tentng kodrat kita sebagai makhluk sosial, maka akan tercipta
persatuan dan kesatuan dilingkungan kita yaitu keluarga, kampong kita hidup, dan umumnya di
Negara kita tercinta akan hidup damai dan bahagia. Hendaklah kita sebagai makhluk social
jangan mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan pendapat, kesulitan oranglain dlam
segala hal.

Dapat dipahami bahwa konsep saling menolong telah diajarkan dalam islam sebagai
bentuk kepedulian terhadap sesam. Sebagaimana hadits diatas yang menjelaskan tentang anjuran
untuk memperhatikan, meringankan dan menghindarkan kesulitan oranglain yang sekiranya
membutuhkan atau patut untuk dibantu dalam kebaikan dan kita mampu untuk menolong
hendaklah kita tolong. Namun, tentunya kepedulian social tersebut harus dilandasi dengan niat
yang tulus, semata-mata hanya mengharap ridha Allah, sehingga nantinya kasih saying Allah
akan datang kepada kita baik di dunia maupun diakhirat sebagai bentuk balasan dari-Nya.

2. Meringankan beban dan penderitaan orang lain

‫ عن ابن عمر رضي هللا عنهما أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬:
‫ان هَّللا ُ فِي‬ َ ‫اج ِة أَخِي ِه َك‬ َ ‫ان فِي َح‬ َ ‫ْالمُسْ لِ ُم أَ ُخو ْالمُسْ ل ِِم اَل َي ْظلِ ُم ُه َواَل يُسْ لِ ُم ُه َو َمنْ َك‬
ْ‫ت َي ْو ِم ْال ِق َيا َم ِة َو َمن‬ ِ ‫اج ِت ِه َو َمنْ َفرَّ َج َعنْ مُسْ ل ٍِم ُكرْ َب ًة َفرَّ َج هَّللا ُ َع ْن ُه ُكرْ َب ًة ِمنْ ُك ُر َبا‬
َ ‫َح‬
‫َس َت َر مُسْ لِمًا َس َت َرهُ هَّللا ُ َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة‬

Artinya : Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a., Rasulullah Saw. bersabda : “Seorang muslim adalah
saudara dengan muslim yang lain, tidak boleh menganiaya, dan tidak boleh membiarkan
saudaranya teraniaya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, Allah akan membantu
kebutuhannya. Barangsiapa melapangkan kesulitan seorang muslim, Allah akan melapangkan
baginya kesulitannya pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, Allah
akan menutupi aib nya pada hari kiamat.” (HR.Muslim).2[3]

2
3
Dalam islam antara seorang muslim terhadap muslim lain adalah saudara dan tentunya
ada salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang muslim terhadap saudaranya yaitu
tidak boleh membuat saudaranya kesusahan, sengsara, kewajiban untuk mempermudah
kepentigan (hajat atau kebutuhan saudaranya) dan kita sebagai seorang muslim harus memberi
rasa aman terhadap saudara muslim yang lain. Maka dari itu, Allah SWT akan memberikan
balasan terhadap seorang muslim yang memenuhi kewajiban antar sesame muslim tersebut pada
hari kiamat.

Sebaiknya dalam membantu penderitaan orang lain, seorang muslim sebaiknya


mengutamakan orang yang sedang kesusahan atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam
keadaan kesusahan. Seperti maksud hadits diatas bahwa seorang yang melepaskan penderitaan
oranglain itu akan dibalas dengan kebaikan yang sama yaitu dilepaskan penderitaannya dari api
neraka. Maka utamakanlah member bantuan kepada sesame muslim dan lepaskanlah
penderitaannya.

Bahwasannya kita sebagai seorang muslim yang baik, salah satu amalan yang paling
utama adalah kita membantu meringankan beban penderitaan oranglain seperti member makanan
jikalau dia lapar ataukah kita membantu mebayarkan hutangnya semampu kita. Seperti Sabda
Rasulullah Saw yang Artinya : “Amal yang paling utama adalah bahwa engkau mengunjungi
saudaramu orang mukmin dengan riang gembira atau engkau lunasi hutangnya atau engkau
beri makan dia roti.”
Diriwayatkan oleh : Ibnu Abi Dunya dalam bab Fii Qadhail Hawaaij, dan Ibnu Lal dalam
Makarimul Akhlaq, dan Al Baihaqi dalam As Syu’ab dari Abu hurairah r.a3[6]

Dalam hadits diatas, amalan-amalan yang ada di dalam hadits tersebut merupakan akhlaq
terpuji, salah satunya adalah melunasi hutang atau memberi makanan roti yang dimaksud roti
disini adalah makanan yang mengenyangkan, yang termasuk dalam hal meringankan beban
penderitaan oranglain. Dan termasuk dalam kategori kepedulian social dalam hal kebaikan.
Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah : “Bertolong-tolonglah kamu atas dasar
kebaikan dan taqwa…”(QS.Al-Maidah :2). Dan juga sabda dari Rasulullah yaitu bawasannya
kita harus mencintai saudara kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. “Orang mukmin
3
4
itu saudara bagi orang mukmin lain, dia akan berusaha menuruti apa yang disukai saudaranya itu,
dia bayarkan hutangnya kalau dia sanggup, dia beri makan kalau dia lapar.4[7]
Bukankah sudah jelas dari Firman Allah dan Sabda Rasulullah Saw. bahwa kita sebagai
umat muslim harus saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Jikalau semua umat muslim mau
tolong menolong, Alangkah indahnya islamiyah dan masyarakat islam yang mengantarkan
manusia seluruhnya dalam kebahagiaan, serta tatanan social yang semula tidak seimbang
menjadi seimbang karena banyak orang yang sadar akan pentingnya peduli terhadap sesama
muslim.

BAB III
PENUTUP
4
5
Kesimpulan

Kita sebagai umat muslim harus saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Namun
tentunya tolong menolong tersebut harus dilandasi dengan niat yang tulus, semata-mata hanya
mengharap ridha Allah, sehingga nantinya kasih saying Allah akan datang kepada kita baik di
dunia maupun diakhirat sebagai bentuk balasan dari-Nya.. Jikalau semua umat muslim mau
tolong menolong, Alangkah indahnya islamiyah dan masyarakat islam yang mengantarkan
manusia seluruhnya dalam kebahagiaan, serta tatanan social yang semula tidak seimbang
menjadi seimbang karena banyak orang yang sadar akan pentingnya peduli terhadap sesame
muslim.
Wallahua’alam…..

DAFTAR PUSTAKA

6
An Nawawi, Al Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf. Riyadus Sholihin. Jakarta: Pustaka
Amani,1999.
AD Damsyiqi,Ibnu Hamzah Al Husaini Al hanafi. Asbabul Wurud I. Jakarta: Kalam Mulia,2006.
Bahreisj, Hussein. Himpunan Hadits Muslim. Surabaya: Al-Ikhlas , 1984.
Al Mundziri, Al Hafizh Zaki Al Din ‘Abd Al-‘Azhim.Ringkasan Shahih Muslim.Bandung:
Mizan Pustaka,2008.

Anda mungkin juga menyukai