Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………I

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………II

BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………………….IV

MOTO HIDUP………………………………………………………………………V

PERSEMBAHAN…………………………………………………………………...VI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..VII

KATA PENGANTAR………………………………………………………………VIII

BAB 1 PENDAHULUAN

A .Latar Belakang Masalah……………………………………………………….1

B. Rumusan masalah………………………………………………………………2

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………….3

D. Metode Penelitian………………………………………………………………..4

E. Sistematika Pembahasan………………………………………………………….5

BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG TAKHRIJ DAN I’TIBAR HADIS

SILATURAHMI

1. TAKHRIJ………………………………………………………………………6

2. TAKHRIJ DAN I’TIBAR

a. Pengertian Takhrij
b. Tujuan Takhrij

c. Faedah dan Manfaat Takhrij

d. Metode Takhrij

2. I’tibar

a. Pengertian I’tibar

b. Manfaat I’tibar
c. Tujuan I’tibar

d. Metode I’tibar

B. HADIST

1.Pengertian Hadist

2.Fungsi Hadist

3. Macam-Macam Hadist

4. Manfaat Hadist

C. Silaturahmi

1.Pengertian Silaturahmi

2. Hakikat Silaturahmi

3. Pentingnya Hukum Menyambung Silaturahmi

4. Larangan Memutuskan Silaturahmi

5. Adab-Adab Silaturahmi

BAB III ANALISA KANDUNGAN HADIST TENTANG SILATURAHMI


A. Kandungan Hadist Tentang Silaturahmi

B. Implemntasi Hadist Tentang Silaturahmi

a. Implementasi dimasa Lampau

b. Implementasi dimasa Kini

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
TAKHRIJ DAN I’TIBAR HADIST TENTANG SILATURAHMI
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial pada dasarnya

tidak mampu hidup sendiri di dalam dunia ini, baik sendiri dalam konteks fisik

maupun dalam konteks sosial budaya.Terutama dalam konteks sosial budaya

manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi dalam

pemenuhan kebutuhan fungsi. Funsi sosial sati dengan lainnya, karena pada

dasarnya suatu fungsi yang dimiliki oleh manusai satu akan sangat berguna dan

bermanfaat bagi manusia lainnya. Proses sosialisasi dimulai sejak individu

dilahirkan dalam keluarga untuk mempelajari dan menerima nilai-nilai, sikap,

kemahiran dan peranan yang dapat membentuk kepribadiannya serta

menyatukan diri kedalam kelompok atau masyarakat.

Sosiologi berpendapat bahwa tindakan awal dalam penyelarasan fungsi-

fungsi sosial dan berbagai kebutuhan manusia diawali dengan melakukan

interaksi sosial atau tindakan komunikasi satu dengan yang lainnya. Onong

uchyana mengatakan komunikasi adalah proses penyampain pikiran atau

perasaan oleh seseorang (komunikator)kepada orang lain (komunikan).Pikiran

bisa berupa gagasan,informasi,opini,dan lain-lain yang muncul dari benaknya

yang dikutip oleh M.Burhan dalam bukunya jadi lingkup komunikasi


menyangkut persolan-persoalan yang ada kaitannya dengan subtansi interaksi

sosial orang-orang. Adapun bentuk lain dari proses sosial menurut Gilin dalam

cultural SOCIOLOGY, yang dikutip oleh soerjono soekanto dalam bukunya

sosiologi adalah suatu pengantar bentuk-bentuk husus dari interaksi sosial, jadi

dengan sosialisasi masyarakat akan saling mengetahui peranan masing-masing

berdasarkan tingkah pekertinya sesuai dengan peranan sosialnya, sebagai mana

di harapkan oleh norma-norma sosial yang ada.

Namun perlu di pahami bahwa nilai-nilai dan norma sosial adalah sistem

nilai budaya sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan bahkan pertentangan

pada setiap kelompok msyarakat yang berbeda. Menurut David Gaslin yang

dikutip oleh Abd Rasyed dalam bukunya menjelaskan bahwa, sosilisasi adalah

proses belajar yang diamali seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang

nilai dan norma-norma agar dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok

masyarakat. Hal yang di pelajari dalam peroses sosialisasi adalah nilai dan

norma soaial. Oleh sebab itu, teori sosialisasi dari sejumlah tokoh sosiologi

merupakan teori mengenai peran (role theory). Fluller dan jacobs

mengidentifikasikan empat agen sosialisasi utuma atau pihak-pihak yang

melaksanakan proses sosialisasi utama. Keempat agen atau media sosialisasi

tersebut adalah keluarga, kelompok sebaya atau sepermainan, sekolah dan media

masa.

Era informasi merupakan masa percepatan dalam setiap kebutuhan

hidup manusia era informasi kian pesat setelah tersentuh peralatan teknologi,
kebutuhan akan bertemu dengan orang-orang yang ada di cintai anak keluarga

dan kerabat terasa lebih dekat dengan saling mengirim kabar dan silaturahmi

antar kerabatpun akan terus terjalin dengan menggunakan sarana yang sudah

disediakan oleh teknologi informasi yang ada saat ini misalnya E-mail,

Facebook, Whatsapp, Handphone dan lain-lain. Fakta bahwa manusia telah

menemukan jejaring sosia ini, memungkinkan untuk memperluas jalinan

silaturahmi kesemua tempat dengan jejaring sosial, terutama yamh moderen.

Silaturahmi adalah salah satu sunnah yang di anjurkan oleh Rassullah Saw

karena dalam silaturahmi banyak terkandung berbagai hikmah dan juka

keutamaan.

Abu Ayub Al-Anshari menuturkan.”Pernah ada seorang laki-laki

bertanya kepada Nabi Saw.’’Yaa Rasullalah, beritahukan kepadaku perbuatan

yang akan memasukan aku kedalam surga.’’ Lalu Rasullalah Saw menjawab
Artinya:menceritakan Telah kepada kami Yahya menceritakan kepada

kami Amru bin Usman berakat:aku mendengar Musa bin Tohah bahwa Abu

Ayub memberi tahunya bahwa seorang badui menghadap Nabi Saw saat beliau

berada dalam perjalanan orang badui itu meraih tali kekang unta beliau lalu

berkata:Wahai Rasulullah! Beritahukan kepadaku yang bisa mendekatkan ke

surga dan menjauhkan ku dari neraka? Rasulullah Saw bersabda’’Engkau

menyembah allah dan tidak menyekutukan nya dengan apapun mendirikan

shalat,menunaikan zakat dan menyambung silaturahmi.’’(H.R AHMD BIN

HANBAL) ABU ABIDILLAH AHMAD BIN MUHAMMAD BIN

HANBAL,Musnad Imam Ahmad bin Hanbal 38 (cet.2,t..Mudsassah al-Risalah

1421 H/2001 M)H.519

Makna hadis di atas sangat jelas merupakan sebuah perintah, selain itu,

Rasululah Saw. Juga menegaskan bahwa orang yang menyambung tali

silaturahmi termasuk dalam golongan orang-orang yang beriman kepada allah

dan hari ahir. Selain hadis di atas ada beberapa ayat yang memerintahkan kita

untuk menjaga tali silaturahmi Allah Swt berfirman dalam Q.S AN-NISA 14;

dan AN-NISA 4:36


Artinya:”Wahai manusia. Bertakwalah kepada tuhan mu yang telah

menciptakan mu dari diri yang satu (Adam) dan (Allah) menciptakn

pasangannya (Hawa) dari (Diri) nya:dan dari keduanya allah

memperkembangbiakan laki-laki dan permpuan-permpuan yang banyak

bertqwalah kepada Allah yang dengan nama-nya kamu saling meminta dan

(Periharalah) hubungan kekeluargaan sesungguhnya allah selalu menjaga dan

mengawasimu

Artinya: Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-

Nya dengan sesuatu apapun dan berbuat baiklah kepada orang tua, kerbat anak-

anak yatim,orang-orang miskin,tetangga dekat,dan tetangga jauh,teman

sejawat.Ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki sungguh Allah tidak

menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.

Selain itu,ancaman Allah bagi orang-orang yang memutuskan

silaturahmi juga sangat jelas dan tegas Allah Swt menegaskan bahwa orang-

orang yang memutuskan tali silaturahmi merupakan orang-orang yang di laknat

sehingga pantas untuk mendapatkan azab nya kelak di akhirat “muhammad

habibillah (cet 1 2013 h 124-127).


Adapun manfaat dari menyambung tali silaturahmi ialah diluaskan rizki

nya dan dipanjangkan umurnya sebagamana Rasulullah Saw brsabda:

Artinya:Telah menceritakan kepada kami husain bin muhammad telah

menceritakan kepda kami muslim ya’ni ibn holid dari abdullah bin abi ar-

rohman bin abu husain al maki al-quraisy dri an-nas bin malik bahwasannya Nai

Saw bersabda”Barang siapa berkehendak agar Allah meluaskan rzkinya dan

memanjangkan umurnya hendaklah ia menyambung silaturahmi (H.R AHMAD

BIN HANBAL)

Dalam kehidupan di dunia manusia tidak lepas dari berbagai masalah

kehidupaan semua masalah tersebut harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan

tawakal.Problematika kehidupan yang dihadapi setiap manusia itu berbeda-beda

apabila diliat d ari tingkat kesulitan dengan kemudahannya.Diantara masalah itu

ada yang sangat berat dihadapi dan adapula yang mudah untuk diselesaikan dan

oleh sebab itu menyambung tali silaturahmi antar sesama sangatlah penting

karena dalam terjaganya silaturahmi sosialisasi jadi mudah. Berdasarkan


pemaparan yang penulis jelaskan diatas maka penulis tertatik untuk membahas

secara mendalam dengan mengambil judul Takhrij dan I’tibar Hadis tentang

Silaturahmi. (https://repositori.uin-alaudin.ac.id)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat di ambil dari hasil pemaparan latar

belakang masalah mengenai silaturharmi yaituh :

1. Bagaimana kualitas hadits tentang silaturahmi?

2. Bagaimana kandungan hadits tentang silaturahmi?

3. Bagaimana implementasi silaturahmi di dalam kehidupan manusia?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian berjudul Tahkrij dan I’tibar Hadis tentang Silaturahmi ini

bertujuan untu

a. Menjelaskan kualitas hadits tentang silaturahmi

b. Menjelaskan kandungan hadits tentang silaturahmi

c. Menjelaskan implementasi hadist di dalam kehidupan manusia

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan ilmiah, yaitu menambah khazanah keilmuan untuk para

pengkaji hadits

b. Kegunaan praktis, yaitu mengetahui hakekat keadan pada masa Nabi.

Khususnya pembahasan mengenai Silaturahmi yang kemudian

disingkronkan dengan masa sekarang


D. Metode Penelitian

Kata metode berasal dari dua kata yaitu metode dan penelitin kata metode

berasal dari kata Yunani “methodes” yang berarti jalan yang di tempuh atau

proses yang menyampaikan informasi sedangkan penelitian berasal dari Bahasa

Inggris “ researeh” yang artinya proses pengumpulan informasi dengan tujuan

meningkatkan, memadifikasi atau menyambung sebuah penyelidikan penelitian

juga di artikan suatu sistim cara sistematika untuk maksud meningkatkan,

memodifikasi dan menghubungkan pengetahuan yang di sampaikan diuji

olehpeneliti lain.

Dari pernyataan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa metode

penelitian adalah cara yang digunakan sebagai cara untuk mencapai tujuan

dalam penulisan dan menentukan jawaban atas jawaban yang di gunakan

macam-macam metode penelitian

1). Metode Penelitan Kualitatif

Bagdan dan layior (1992:21:22) Menjelaskan bahwa penelitian kualitatif

adalah prosedur yang menghasilkan deskrifsi ucapan atau tulisan dan perilaku

orang yang diamati

2). Metode penelitian kuantitatif

Metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objek

terhadap fenomena sosial di jabarkan dalam beberapa masalah variabel dan

indikator juga mengatakan eksplotasi lanjut serta menunjukan fakta dari

memgkaji teori-teori yang timbul (perpustakaan Drs.Sumanio)


Berdasarkan fenomena di atas penulis akan menggunakan metode

kualitatif karna sesuai dengan judul Karya Tulid Ilmiah yang akan di susun yaitu

dengan cara pengambilan sumber-sumber teferensi dari buku-buku penelitian

akan melaporkan data-data pustaka yang berbentuk buku laporan penelitian,

jurnal, makalah dari bahan pustaka yanglainnya sepanjang ada relevansi yang

akan di bahas kemudian di analisa sedemikian rupa sehingga menghasilkan

kesimpilan.

1. Sumber Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data sebagai berikut

a. Data Primer

Data primer sebagai rujukan dalam penelitian ini adalah hadis tentang

menyambung silaturahmi

b. Data Sekunder

Adapun data sekunder yang di gunakan peneliti misalnya buku, artikel,

jurnal yang di dalamnya ada pembahasan yang terkait dengan silatirahmi

c. Sumber Data Tersier

Yaitu data penunjang yakni bahan yang memberi petunjuk dan

penjelasan terhadap sumber data primer dan sekunder diantaranya adalah

kamus dan enselopedia

2. Analisis dan Pengelelohan Data


Data yang sudah di dapat oleh peneliti di jadikan sebagai bahasan yang

akurat sehingga penulis menggunakan analisis dan pengolahan data yang

bersifat kualitatif dengan cara berfikir deduktif, yaitu suatu metode yang

penulis gunakan dengan bertitik tolak dari pengetahuan yang bersifat umum

kemudian di analisis untuk di tarik kesimpulan yang bersifat khusus.

E. Sistematika Penelitian

Anda mungkin juga menyukai