Anda di halaman 1dari 10

ISLAM DAN KEPEDULIAN SOSIAL

MAKALAH

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

Nama Kelompok: Rico Febrian (0403520014)


M.Khitami Al Munawar (0403520010)
Syahyunan Ahmad Baihaqi (0403520045)

Kelas : IG20A

FAKULTAS BAHASA DAN KEBUDAYAAN


INGGRIS
1
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji


syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah
dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan
sehingga penyusunan makalah tentang “Islam dan Kepedulian Sosial” ini dapat
terselesaikan.

Sholawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah
kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga
dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya selalu
menyertai kehidupan ini.

Makalah ini berisi ulasan-ulasan yang membahas tentang Pembahasan mengenai


Islam dan Kepedulian sosial.

Dalam kesempatan kali ini,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak H. Agus Nur Qowim, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Dosen Pendidikan Agama Islam
Universitas Al Azhar Indonesia yang telah membimbing penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Media massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam penulisan
Makalah ini

Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi
wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk
itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, Maret, 2021

Penulis, Rico Febrian, M.Khitami, Syah Yunan.

2
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
Dari Dimensi Aqidah dan Keimanan..................................................................................................6
Dari Dimensi Syari’ah/Hukum............................................................................................................7
Dimensi Akhlak..................................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................9
Kesimpulan........................................................................................................................................9
Saran..................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kepedulian sosial merupakan tema penting dari sekian banyak tema-tema dalam al-
Qur'an.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 177 Allah berfirman:

ِ ‫ا‬EEَ‫ ِة َو ْال ِكت‬E‫ ِر َو ْال َمآلئِ َك‬E‫وْ ِم اآل ِخ‬EEَ‫ َّر َم ْن آ َمنَ بِاهّلل ِ َو ْالي‬Eِ‫ب َولَـ ِك َّن ْالب‬
‫ب‬ ِ E‫ق َو ْال َم ْغ‬
ِ ‫ر‬E ِ ‫ ِر‬E‫ َل ْال َم ْش‬Eَ‫وهَ ُك ْم قِب‬EE‫وا ُو ُج‬
ْ ُّ‫ْس ْالبِ َّر أَن تُ َول‬
َ ‫لَّي‬
َّ ‫ا َم‬EEَ‫ب َوأَق‬
َ‫الة‬E‫الص‬ ِ ‫ا‬EEَ‫يل َوالسَّآئِلِينَ َوفِي ال ِّرق‬ ِ ِ‫ِّين َوآتَى ْال َما َل َعلَى ُحبِّ ِه َذ ِوي ْالقُرْ بَى َو ْاليَتَا َمى َو ْال َم َسا ِكينَ َوا ْبنَ ال َّسب‬ Eَ ‫َوالنَّبِي‬
َ ِ‫س أُولَـئ‬ ْ ‫اء‬E‫ابِ ِرينَ فِي ْالبَأْ َس‬E‫الص‬
‫ َدقُوا‬E‫ص‬ َ َ‫ك الَّ ِذين‬ ِ ‫أ‬EEَ‫رَّاء َو ِحينَ ْالب‬E‫والض‬
َّ ْ ‫د‬Eَ‫ ِد ِه ْم إِ َذا عَاه‬E‫َوآتَى ال َّز َكاةَ َو ْال ُموفُونَ بِ َع ْه‬
َّ ‫ُوا َو‬
َ ِ‫َوأُولَـئ‬
َ‫ك هُ ُم ْال ُمتَّقُون‬

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-
orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS:Al
Baqarah: 177)

Jadi disini jelas segala perbuatan ibadah apapun itu yang disebut sebagai
kebajikan atau amal shaleh juga harus diikuti dengan penghayatan dan perasaan saling
mengasihi sesama manusia, peduli pada orang lain itulah yang disebut kebajikan, dan
orang yang berbuat demikian adalah orang yang bertaqwa.

Allah mengecam orang-orang yang menumpuk-numpuk harta hanya untuk


mengejar simbol, meraih kekuasaan dan kesenangan hidup didunia saja tanpa peduli
dengan kesusahan sesama, dan kepedulian sosial. Dan Allah swt mengancam orang
yang berbuat demikian dengan neraka jahim.

4
Rumusan Masalah

Dari Latar belakang tersebut, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara
rinci mengenai Kepedulian Islam dalam Islam.

Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah
untuk mengetahui tentang Aspek-aspek Islam dalam hal memaknai kepedulian sosial
terhadap sesama.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Konsep kepedulian sosial dalam Islam sungguh cukup jelas dan tegas . Bila
diperhatikan dengan seksama, dengan sangat mudah ditemui bahwa masalah
kepedulian sosial dalam Islam terdapat dalam bidang akidah dan keimanan , tertuang
jelas dalam syari’ah serta jadi tolak ukur dalam akhlak seorang mukmin.

Begitu juga Allah menghargai mereka yang melaksanakan amal sosial dalam konteks
kepedulian sosial tersebut sebagaimana juga Alah sangat mengecam mereka yang
tidak mempunyai rasa kepedulian sosial.

Di saat kondisi seperti sekarang ini, sesungguhnya sebuah ladang jihad maal menanti
bagi kaum yang berada. Rasululullah bersabda : “Belum beriman seseorang itu
sebelum ia mencita saudara nya seperti mencitai dirinya sendiri”.

Hadis ini shahih dan cukup populer di kalangan kau muslimin umum sekalipun. Yang
subtansif pada hadis ini adalah mengaitkan iman dengan masalah sikap hati –dalam
hal ini− mencintai orang lain selain dirinya. Mencintai orang itupun ditentukan
bobotnya oleh Rasulullah yaitu sama dengan mencintai diri sendiri. Rasanya ini
sangat berat dan sulit dilaksanakan, namun jika iman itu benar - benar ada dan hidup
dalam jiwa maka yang berat dan sulit itupun sangat bisa terealisir.

Terdapat beberapa dimensi dalam pemaparan islam terhadap konsep-konsep


kepedulian islam diantaranya adalah :

Dari Dimensi Aqidah dan Keimanan.

Iman kepada Allah merupakan rukun utama dan pertama dalam Islam.
Bagaimana implikasi kepada Allah dijelaskan oleh Al−Quran dan hadis. Salah
satunya berkaitan dengan kepedulian sosial.antara lain, misalnya surah al−Anfal ayat
2:

“Sesungguhnya orang−orang beriman itu hanyalah (1). mereka yang jika disebut
nama Allah maka gemeyar hatinya. (2) dan apabila dibacakan kepadanya bertambah

6
keimanannya (3) dan mereka bertawakkal kepadanya.(4) Mereka yang melaksanakan
sholat dan (5) menafkahkan sebagian harta yang diberikan kepada mereka…”

Jadi menafkahkan sebagian harta (no:5) untuk orang lain termasuk indikasi/ukuran
bagi keimanan sesorang dalam kehidupan ini.Hadis−hadis yang menekan hal ini
cukup banyak antara lain Siapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat
hendaklah ia memuliakan tamu/tetangga.

Dari Dimensi Syari’ah/Hukum

Dalam Islam, para pemberontak negara harus diperangi sampai habis total dan
tuntas.Termasuk disini adalah mereka yang tak mau bayar zakat.Artinya tidak mau
bayar zakat merupakan kesalahan besar di mata hukum Islam. Islam juga mewajibkan
amar makruf nahi mungkar yang kesemuanya terkait dengan hukum konsekwensinya.
Orang yang yang tidak memberi makan fakir miskin dapat terjerat vonis pedusta
agama.

Dimensi Akhlak

Dalam Islam seseorang dianggap mulia, jika ia memelihara anak yatim. Orang
yang paling disenangi Allah adalah mereka yang paling dermawan. Orang−oarang
yang berinfaq/bersedekah diberi ganjaran pahala sampai 70 x lipat. Dalam hadis
Rasulullah disebutkan bahwa Allah akan selalu membantu hambaNya selama hamba
tersebut membantu saudaranya. Pada hadis lain Rasulullah menyebutkan, bahwa
bakhil itu sifat tercela dan pemboros itu adalah kawan−kawan setan.

Jika dibahas secara terinci, tentang kepedulian Islam terhadap masalah sosial maka
kita akan menemukan bahwa ternyata amal ibadah secara umum lebih banyak
berurusan dengan hamblum minannas ketimbang hablum minallah. Cuma
kesemuanya itu harus dikunci dengan prinsip utama

kepedulian sosial, terutama kepada orang-orang yang lemah secara ekonomi, saat ini
terasa semakin banyak diabaikan. Orang-orang yang mampu banyak yang sibuk
dengan kariernya, bisnisnya atau sibuk mementingkan kehidupannya sendiri, sehingga
terlena dan akhirnya lalai dengan kepedulian sosialnya. Mereka mengabaikan dengan
kondisi orang-orang yang lemah seperti ini. Kondisi ini secara nyata semakin terlihat

7
di kota-kota besar seperti Jakarta, dimana jurang pemisah antara si mampu dengan si
lemah semakin lebar. Makin lebar dan dalam jurang menganga, keharmonisan
hubungan sosial diantara kita bisa rusak dan hancur.

Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin telah memberikan petunjuk-petunjuk


mu’amalah (interaksi sosial) dan mengatur hak-hak individu dengan yang lainnya.
Ajaran kasih sayang, kewajiban zakat fitrah dan zakat harta, anjuran-anjuran berinfaq
dan bersedeqah, petunjuk agar saling tolong menolong di dalam kebaikan dan taqwa,
ajaran persaudaraan, hak-hak tetangga, perintah agar berlaku adil dan petunjuk-
petunjuk mu’amalah lainnya merupakan ajaran-ajaran kepekaan dan kepedulian
sosial.

Berbagi dengan orang lain adalah salah satu wujud kepedulian social yang
tercermin dalam beberapa contoh, antara lain :

 Kalau kita memiliki waktu, berbagilah dengan waktu kita untuk membantu orang lain.
 Kalau kita memiliki tenaga berbagilah tenaga kita untuk membantu orang lain.
 Kalau kita memiliki harta, berbagilah dengan harta kita untuk membantu orang lain.
 Kalau kita memiliki ilmu, berbagilah dengan ilmu yang kita miliki untuk membantu
orang lain.
 Kalau kita memiliki semangat dan motivasi, berbagilah dengan semangat dan
motivasi dengan orang lain.
 Bahkan kalaupun hanya sekedar senyum, berbagilah senyum kebaikan dengan orang
lain.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Sesungguihnya pintu-pintu kepedulian sosial itu ada banyak sekali. Yang
diperlukan adalah Kesadaran kita untuk mau berbagi dengan sesama kehidupan ini,
bukan hanya mementingkan ego pribadi kita. Orang yang mengaku beriman,
hakikatnya ‘bukan beriman’ (tidak sempurna) kalau tidak peduli dengan orang-orang
lemah di sekitarnya.

Dengan kepedulian sosial maka akan tercipta keharmonisan sosial yang kuat, suasana
kekeluargaan, dan saling membantu satu sama lain. Sudah selayaknya kita yang
diberikan anugerah yang tak ternilai dari Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ini,
bersyukur dengan mau berbagi dan peduli dengan sesama kehidupan yang
membutuhkan pertolongan. Marilah kita saling mengingatkan dan terus

Saran

Demikianlah makalah yang saya buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pendidikan Agama Islam. Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saya mohon ma’af atas segala kekurangannya. Dan kami berharap adanya
kritik dan saran yang dapat membantu dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfa’at bagi pembuat makalah
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.

9
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penceramah JIC. 2005. Islam Rahmat Bagi Alam Semesta.Jakarta : Pustaka
Alvabet

Muhsin M.K. 2004. Bertetangga & Bermasyarakat Dalam Islam.Jakarta : Al Qalam

ekojalusantoso.com/?p=88 Diakses pada tanggal 6 Desember 2011

http://pks-jepang.org/archives/266 Diakses pada tanggal 6 Desember 2011

10

Anda mungkin juga menyukai