MAKALAH
HADIST-HADIST TENTANG
KEHIDUPAN SOSIAL
Disusun oleh
Kelompok 2
1. Bagus Susanto (0702221040)
2. Muhammad Fathur Rahman (0702222145)
3. Annisa Rahmadani (0702221038)
2022/2023
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyanyang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang studi Wahdatul Ulum.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………...4
B. Tujuan Masalah Pembelajaran………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………13
B. DaftarPustaka………………………………………………………..14
4
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Tujuan Pembelajaran
BAB II
5
PEMBAHASAN
رب99ة من ك99لم كرب99 من نفس عن مس: لم99ه وس99 قال رسول هللا علي: عن ابي هريرة رضي هللا عنه قال
ا99د ني99ه في ال99ر هللا علي99ر يس99ر على معس99ة ومن يس99وم القيام99رب ي99ة من ك99ه كرب99ا نفس هللا عن99د ني99ال
واالخرة ومن ستر مسلما ستره هللا في الد نيا واالخرة وهللا في عون العبد ما كان العبد في عون اخيه
[ ]اخرجه مسلم
Penjelasan Hadist :
yang di rawiyatkan oleh Imam Muslim tersebut memberikan pelajaran kepada
seorang muslim bahwa ketika melihat seseorang kesusahan sudah seharusnya
untuk membantu, didalam membantu terdapat beberapa kebaikan terhadap
seseorang yang menolongnya, kebaikan akan berbalas dengan kebaikan, kebaikan
itu luas jangkauan nya jika dilihat dari makna hadist tersebut.
Kehidupan seorang manusia terdapat di dua alam, yakni dunia dan akhirat.
Kebaikan yang tergantung ataupun ganjaran yang akan diterima meliputi dua hal
tersebut, dilihat dari segi duniawi nya apabila kita meringanankan dalam arti kata
menolong seorang muslim yang mengalami kesusahan di dunia, niscaya Allah
akan memberikan kebebasan dari kesusahan di akhirat. Makna nya sangat luas,
ketika kita melakukan satu kebajikan Allah memberikan seribu kenikmmatan di
dalamnya, bayangkan saja ketika kita berada di dalam akhirat yang dimana kita
sudah mengetahui bahwa kehidupan akhirat itu adanya setelah kehidupan manusia
6
di dunia, kehidupan di dunia hanya sementara tidak selamnya kita hidup di dunia,
dunia bersifat sementara dan bersifat fana, sedangkan kehidupan akhirat adalah
kehidupan yang akan abadi ( Kekal), oleh karena nya ada sebuah ungkapan dunia
itu diumpamkan seperti kebun, yang dimana ketika kita berkebun tentu saja kita
menanam tanaman yang kita butuhkan, yang akan mendatangnkan kebaikan
terhadap pemiliknya, begitupun dengan kehidupan, sebisa mungkin dan bahkan
dianjurkan untuk berbuat akan kebaikan dalam artian beribadah kepada Allah
dengan sebanyak- banyak nya dengan tujuan untuk bekal diakhirat yang sifat nya
kehidupan yang abadi dan sesuatu yang kita tanam di dunia akan menjadi bekal
diakhirat, dunia itu di ibaratkan sebagai lading untuk kehidupan akhirat oleh
karenanya kita sebisa mungkin untuk memanfaatkan lahan ataupun lading itu
dengan baik dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang bagus. Menolong
seseorang dalam hal kebaikan memberikan manfaat yang amat banyak, baik itu
yang bersifat individu maupun bersifat social ( Kelompok ), secara individu
manfaat itu bisa dirasakan dengan sendirinya, baik iu di sadari maupun tidak di
sadari, terkadang kita tidak merasakan nikmat yang Allah berikan dan kita tidak
tahu bahwa itu adalah nikmat yang Allahberikan kepada kita, akan tetapi Allah
memberikan nikmat kepada makhluknya sangat amat banyak jumlah, sayang nya
kita sering acuh dan sering lalai dengan nikmat yang Allah berikan tersebut. Yang
terkandung dalam hadist tersebut, kebaikan ataupun manfaat yang dapat di
rasakan dan yang Allah berikan kepada kita kita secara individu antara lain : Allah
akan memberikan kemudahan di akhirat, selain akan hal itu Allah pun akan
memberikan kelonggaran- kelonggaran baik itu di dunia maupun di akhirat, dan
yang terakhir apabila kita membantu dalam hal tidak menyeberluaskan aib
seseorang yang diketahui oleh kita, maka Allah akan menutupi aib – nya di
akhirat kelak.
Dari uraian diatas yang berdasarkan hadist tersebut yang berkaitan dengan
nikmat- nikmat yang Allah berikan kepada makhluk nya yang menolong ataupun
meringankan akan sesama muslim yang sedang kesusahan, akan diuraikan secara
satu- satu agar lebih mudah untuk semakin di fahami
لم99و المس99 المسلم اخ: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:عن عبد هللا ابن عمر رضي هللا عنهما قال
رج هللا99ة ف99لم كرب99رج عن مس99ه ومن ف99ال يظلمه وال يسلمه ومن كان في حاجة اخيه كان هللا في حاجت
عنه كربة من كرب يوم القيامة ومن ستر مسلما سترهللا يوم القيا مة
( حسن صحيح:) رواه البخاري ومسلم وابو داود والنسائ والترمذي وقال
Artinya: Abdullah ibn umar r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,“
Seorang muslim adalah saudaranya muslim ( yang lainnya ), dia tidak menganiaya
dan menyerahkan saudaranya. Barang siapa yang memenuhi kebutuhan
saudaranya, Allah memenuhi kebutuhannya. Barang siapa melepaskan dari
seorang muslim satu kesusahan dari kesusahan- kesusahan dunia niscaya Allah
melepaskan dia dari kesusahan- kesusahan kiamat. Dan barang siapa menutupi aib
seorang muslim niscaya Allah menutup aib nya di dunia dan diakhirat. Dan Allah
selamanya menolong hambanya, selama hambanya menolong saudaranya.” ( Di
keluarkan oleh Al- Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An- Nasai, dan Tirmidzi,
Menurut Tirmidzi: Hadist diatas adalah shahih).
Penjelasan Hadist
Isi dari hadist ini sama saja dengan penjelasan hadist yang pertama, yang dimana
isinya adalah untuk meringankan, menolong, dan membantu orang lain yang
sedang mengalami dari berbagai kesulitan, menolong ataupun membantu tidak
terpaku pada satu contoh, dan tidak terbatas oleh waktu. Seseorang yang
membantu meringankan beban dan kesulitan orang lain akan diberikan
pertolongan oleh allah Swt baik itu di dunia maupun di akhirat1. 2
3.Menunjukkan Kebaikan
Dalam kehidupan sosial sudah seharusnya seseorang menunjukkan
kebaikan terhadap yang lainnya, hal ini memang sudah menjadi hukum alam
bahwa jika seseorang melakukan kebaikan maka orang lainpun akan berbuat
baik terhadap dirinya namun sebaliknya jika seseorang menunjukkan keburukan
maka orang lainpun akan menunjukkan keburukan terhadap dirinya:
2
M Bustanun Naufal.2020.KepedulianDalamPerspektifHadist( https://osf.io/fdp6t/)
diakses pada 6 oktober 2022.
8
عودFيايباني عن أبي مسFي سFرو عاصFفيان عن األعمي عن أبي عمFدثنا سF ح، الFير قFد بن كثFا محمFال لنFق
، ذكFFيء آخFFدي شFFا عنFF م: قال. يا رسول هللا: جاء رجل إلى النبي صلى هللا عليه وسلم فقال:األنصاري فقال
هFFلى هللا عليFFول هللا صFFاء إلى رسFF ج.ذFFه وأخFFل إليFF ثم أتى الرج. آمل أن يأخذك، أرجو أن تقابل فالن وفالن
من يفعل ذلك.) (من أحسن إليه أجر مثله: فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم، وأخبره بذلك، وسلم
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Amru Asy Syaibani
dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah
ditelantarkan, maka bawalah aku." Beliau menjawab: "Aku tidak mempunyai
sesuatu untuk membawamu, silahkah kamu temui si fulan, semoga ia bisa
membawamu." Laki-laki itu lalu mendatanginya dan ia pun dibawa. Laki-laki itu
kemudian mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan
hal itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Barangsiapa
menunjukkan kepada kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang
yang mengerjakannya."1 (HR Abū Dāwud Kitab adab bab menunjukkan
kebaikan)
3
10
kitab ke 8, kitab shalat bab ke 88 bab menjalinkan jari jemari didalam masjid dan
lainnya)
ً اFهم بعضFFون بعضFFا ً ويحبF سترون المؤمنين يحبون بعضهم بعض: قال النبي:قال النعمان بن بصير
ومFF الن.تطيعFF فإن مرض أحد األطراف فيحمى الجسد كله وال يس، ويحب بعضهم بعضا ً كبدن واحد
، اب األدبFFرون من كتFF الفصل السابع والعش، (صدر عن البخاري في الكتاب الثامن والسبعين."
حب اإلنسان والحيوان.
1671. An-Nu'man bin Basyir berkata : "Nabi bersabda :'Engkau akan melihat
kaum mukminin saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling mencintai
bagaikan satu tubuh, jika satu anggota tubuhny a sakit, maka seluruh tubuhnya
merasa tidak demam dan tidak bisa tidur." (Dikeluarkan oleh Bukhari pada kitab
ke 78. kitab adab bab ke. 27 bab kasih sayang manusia dan binatang.
8.Berbuat Baik Pada Kedua Orang Tua dan Keduanya Lebih Berhak Untuk
Itu
، كFF أم، بيFFاب النFدم؟ أجFFول هللا من لي أن أخFا رسF ي:الF جاء قائل ليرى النبي فق، قال أبو هريرة
ثم من؟: ثم من؟ قال:قيل
Abu Hurairah berkata .Ada seseorang datagn menemui Nabi dan brekata ya
rasulullah,siapakah yang berhak aku layani?jawab nabi,ibumu.ditanya:kemudian
siapakah?jawab nabi,ibumu.ditanaya:kemudian siapakah?jawab nabi.ayahmu.5
9.Bahaya Permusuhan
5
Muhammad Fu’ad Abdul Baiqi, Shahih Bukhori Muslim (Jakarta: PT. Gramedia 2017), Hal.967.
12
Dari Abu Hurairah r.a katanya :‘Rasulullah s.a.w. bersabda :“Pintu-pintu Surga
dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan
Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang
yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan[1]. Lalu dikatakan,
‘Tunggulah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai,
tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai,
tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.”
َ َعن ثوبان رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم ق
َّ :الF
لم،لِ َمFاه المسFا َد أخFلِ َم إذا عF"إن المس
" َجنَاها: قال،رسول هللاِ ما ُخرْ فَةُ الجنَّ ِة؟
َ يا: قيل،""يَ َزلْ في ُخرْ فَ ِة ال َجنَّ ِة حتى يرج َع.
Dari Sauban r.a katanya :‘Rasulullah s.a.w. bersabda :“Sesungguhnya seorang
muslim yang menjenguk saudaranya sesama muslim yang sakit,dia tetap bagai
dalam taman surga,sampai dia kembali pulang”
التقاطعواوالتدابرواوالتباعضواوكونواعبادهللا اخوانا
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
6
Fachruddin HS, Hadist Shahih Muslim (Jakarta: N.V. Bulan Bintang 1978), Hal.105-106
13
B.Daftar Pustaka