Anda di halaman 1dari 14

i

MAKALAH

HADIST-HADIST TENTANG
KEHIDUPAN SOSIAL

Disusun oleh

Kelompok 2
1. Bagus Susanto (0702221040)
2. Muhammad Fathur Rahman (0702222145)
3. Annisa Rahmadani (0702221038)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN SISTEM INFORMASI

2022/2023
ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyanyang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang studi Wahdatul Ulum.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan


menginspirasi bagi para pembaca.
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………...4
B. Tujuan Masalah Pembelajaran………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN

A. Memperhatikan Kesulitan Orang Lain………………………………..5


B. Meringankan Penderitaan dan Beban Orang Lain……………………7
C. Menunjukkan Kebaikan………………………………………………7
D. Rukun Dengan Tetangga……………………………………..……….8
E. Menghormati Orang Tua dan menyayangi anak muda……………....9
F. Kepedulian Terhadap Masyarat……………………………………..10
G. Kasih Sayang Diantara Semua Mukminin…………………………..11
H. Berbuat Baik Pada Kedua Orang Tua dan Keduanya Lebih Berhak
Untuk Itu…………………………………………………………….11
I. Bahaya Permusuhan…………………………………………………12
J. Menjenguk Orang Sakit……………………………………………..12
K. Jangan Merusak Persaudaraan………………………………………12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………13
B. DaftarPustaka………………………………………………………..14
4

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya membutuhkankan peranan orang


lain dalam kehidupannya, hal itu tidak akan terlepas dalam siklus bersosialisasi
karna kodrat nya manusia adalah makhluk sosial. Hampir keseluruhan aktivitas
sehari- hari manusia membutuhkan orang lain, bukan rahasia umum lagi bahkan
bisa dikatakan sudah menjadi kelumrahan baik dalam tatanan masyarakat, struktur
kehidupan, maupun hal lainnya yang terikat dengan bersosialisas. Hal tersebut
bisa terjadi karna adanya intraksi antara sesama makhluk hidup. Keutuhanan
tatanan masyarakat bisa tercapai apabila dalam bidang bersosialisasi berjalan
dengan baik, hal itu terjadi karena dengan cara bersosialisasi terjadi pertukaran
informasi yang di dasari dengan cara berintraksi. Kepedulian dalam kamus besar
bahasa Indonesia ( KBBI ) memiliki arti sikap mengindahkan ( Memperhatikan ).

B. Tujuan Pembelajaran

Untuk lebih mengetahui sacara mendalam hadist-hadist apa saja yang


berkaitan denga kehidupan social,dan juga mengupas kehidupan social dari
perspektif hadist.

BAB II
5

PEMBAHASAN

1.Memperhatikan Kesulitan Orang Lain ( BM : 1493 )

‫رب‬99‫ة من ك‬99‫لم كرب‬99‫ من نفس عن مس‬: ‫لم‬99‫ه وس‬99‫ قال رسول هللا علي‬: ‫عن ابي هريرة رضي هللا عنه قال‬
‫ا‬99‫د ني‬99‫ه في ال‬99‫ر هللا علي‬99‫ر يس‬99‫ر على معس‬99‫ة ومن يس‬99‫وم القيام‬99‫رب ي‬99‫ة من ك‬99‫ه كرب‬99‫ا نفس هللا عن‬99‫د ني‬99‫ال‬
‫واالخرة ومن ستر مسلما ستره هللا في الد نيا واالخرة وهللا في عون العبد ما كان العبد في عون اخيه‬
[ ‫]اخرجه مسلم‬

Artinya : “ Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW. Bersabda “ Barang siapa


melepaskan dari seorang muslim satu kesusahan dari kesusahan- kesusahan
didunia, niscaya Allah melepaskan dia dari kesusahan- kesusahan hari kiamat.
Dan barang siapa memberi kelonggaran kepada seorang yang susah, niscaya Allah
akan memberi kelonggaran- kelonggaran baginya di dunia dan akhirat, dan barang
siapa menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah menutup menutup aib dia di
dunia dan akhirat. Dan Allah selamanya menolong hamba- nya, selama hambanya
menolong saudaranya ”. ( H. R. Muslim )

Penjelasan Hadist :
yang di rawiyatkan oleh Imam Muslim tersebut memberikan pelajaran kepada
seorang muslim bahwa ketika melihat seseorang kesusahan sudah seharusnya
untuk membantu, didalam membantu terdapat beberapa kebaikan terhadap
seseorang yang menolongnya, kebaikan akan berbalas dengan kebaikan, kebaikan
itu luas jangkauan nya jika dilihat dari makna hadist tersebut.
Kehidupan seorang manusia terdapat di dua alam, yakni dunia dan akhirat.
Kebaikan yang tergantung ataupun ganjaran yang akan diterima meliputi dua hal
tersebut, dilihat dari segi duniawi nya apabila kita meringanankan dalam arti kata
menolong seorang muslim yang mengalami kesusahan di dunia, niscaya Allah
akan memberikan kebebasan dari kesusahan di akhirat. Makna nya sangat luas,
ketika kita melakukan satu kebajikan Allah memberikan seribu kenikmmatan di
dalamnya, bayangkan saja ketika kita berada di dalam akhirat yang dimana kita
sudah mengetahui bahwa kehidupan akhirat itu adanya setelah kehidupan manusia
6

di dunia, kehidupan di dunia hanya sementara tidak selamnya kita hidup di dunia,
dunia bersifat sementara dan bersifat fana, sedangkan kehidupan akhirat adalah
kehidupan yang akan abadi ( Kekal), oleh karena nya ada sebuah ungkapan dunia
itu diumpamkan seperti kebun, yang dimana ketika kita berkebun tentu saja kita
menanam tanaman yang kita butuhkan, yang akan mendatangnkan kebaikan
terhadap pemiliknya, begitupun dengan kehidupan, sebisa mungkin dan bahkan
dianjurkan untuk berbuat akan kebaikan dalam artian beribadah kepada Allah
dengan sebanyak- banyak nya dengan tujuan untuk bekal diakhirat yang sifat nya
kehidupan yang abadi dan sesuatu yang kita tanam di dunia akan menjadi bekal
diakhirat, dunia itu di ibaratkan sebagai lading untuk kehidupan akhirat oleh
karenanya kita sebisa mungkin untuk memanfaatkan lahan ataupun lading itu
dengan baik dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang bagus. Menolong
seseorang dalam hal kebaikan memberikan manfaat yang amat banyak, baik itu
yang bersifat individu maupun bersifat social ( Kelompok ), secara individu
manfaat itu bisa dirasakan dengan sendirinya, baik iu di sadari maupun tidak di
sadari, terkadang kita tidak merasakan nikmat yang Allah berikan dan kita tidak
tahu bahwa itu adalah nikmat yang Allahberikan kepada kita, akan tetapi Allah
memberikan nikmat kepada makhluknya sangat amat banyak jumlah, sayang nya
kita sering acuh dan sering lalai dengan nikmat yang Allah berikan tersebut. Yang
terkandung dalam hadist tersebut, kebaikan ataupun manfaat yang dapat di
rasakan dan yang Allah berikan kepada kita kita secara individu antara lain : Allah
akan memberikan kemudahan di akhirat, selain akan hal itu Allah pun akan
memberikan kelonggaran- kelonggaran baik itu di dunia maupun di akhirat, dan
yang terakhir apabila kita membantu dalam hal tidak menyeberluaskan aib
seseorang yang diketahui oleh kita, maka Allah akan menutupi aib – nya di
akhirat kelak.

Dari uraian diatas yang berdasarkan hadist tersebut yang berkaitan dengan
nikmat- nikmat yang Allah berikan kepada makhluk nya yang menolong ataupun
meringankan akan sesama muslim yang sedang kesusahan, akan diuraikan secara
satu- satu agar lebih mudah untuk semakin di fahami

2.Meringankan Penderitaan dan Beban Orang Lain ( AN : 23 )


7

‫لم‬99‫و المس‬99‫ المسلم اخ‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن عبد هللا ابن عمر رضي هللا عنهما قال‬
‫رج هللا‬99‫ة ف‬99‫لم كرب‬99‫رج عن مس‬99‫ه ومن ف‬99‫ال يظلمه وال يسلمه ومن كان في حاجة اخيه كان هللا في حاجت‬
‫عنه كربة من كرب يوم القيامة ومن ستر مسلما سترهللا يوم القيا مة‬
(‫ حسن صحيح‬:‫) رواه البخاري ومسلم وابو داود والنسائ والترمذي وقال‬
Artinya: Abdullah ibn umar r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,“
Seorang muslim adalah saudaranya muslim ( yang lainnya ), dia tidak menganiaya
dan menyerahkan saudaranya. Barang siapa yang memenuhi kebutuhan
saudaranya, Allah memenuhi kebutuhannya. Barang siapa melepaskan dari
seorang muslim satu kesusahan dari kesusahan- kesusahan dunia niscaya Allah
melepaskan dia dari kesusahan- kesusahan kiamat. Dan barang siapa menutupi aib
seorang muslim niscaya Allah menutup aib nya di dunia dan diakhirat. Dan Allah
selamanya menolong hambanya, selama hambanya menolong saudaranya.” ( Di
keluarkan oleh Al- Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An- Nasai, dan Tirmidzi,
Menurut Tirmidzi: Hadist diatas adalah shahih).

Penjelasan Hadist
Isi dari hadist ini sama saja dengan penjelasan hadist yang pertama, yang dimana
isinya adalah untuk meringankan, menolong, dan membantu orang lain yang
sedang mengalami dari berbagai kesulitan, menolong ataupun membantu tidak
terpaku pada satu contoh, dan tidak terbatas oleh waktu. Seseorang yang
membantu meringankan beban dan kesulitan orang lain akan diberikan
pertolongan oleh allah Swt baik itu di dunia maupun di akhirat1. 2

3.Menunjukkan Kebaikan
Dalam kehidupan sosial sudah seharusnya seseorang menunjukkan
kebaikan terhadap yang lainnya, hal ini memang sudah menjadi hukum alam
bahwa jika seseorang melakukan kebaikan maka orang lainpun akan berbuat
baik terhadap dirinya namun sebaliknya jika seseorang menunjukkan keburukan
maka orang lainpun akan menunjukkan keburukan terhadap dirinya:

2
M Bustanun Naufal.2020.KepedulianDalamPerspektifHadist( https://osf.io/fdp6t/)
diakses pada 6 oktober 2022.
8

‫عود‬F‫يايباني عن أبي مس‬F‫ي س‬F‫رو عاص‬F‫فيان عن األعمي عن أبي عم‬F‫دثنا س‬F‫ ح‬، ‫ال‬F‫ير ق‬F‫د بن كث‬F‫ا محم‬F‫ال لن‬F‫ق‬
، ‫ذك‬FF‫يء آخ‬FF‫دي ش‬FF‫ا عن‬FF‫ م‬:‫ قال‬.‫ يا رسول هللا‬:‫ جاء رجل إلى النبي صلى هللا عليه وسلم فقال‬:‫األنصاري فقال‬
‫ه‬FF‫لى هللا علي‬FF‫ول هللا ص‬FF‫اء إلى رس‬FF‫ ج‬.‫ذ‬FF‫ه وأخ‬FF‫ل إلي‬FF‫ ثم أتى الرج‬.‫ آمل أن يأخذك‬، ‫أرجو أن تقابل فالن وفالن‬
‫ من يفعل ذلك‬.)‫ (من أحسن إليه أجر مثله‬:‫ فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬، ‫ وأخبره بذلك‬، ‫وسلم‬
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Amru Asy Syaibani
dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah
ditelantarkan, maka bawalah aku." Beliau menjawab: "Aku tidak mempunyai
sesuatu untuk membawamu, silahkah kamu temui si fulan, semoga ia bisa
membawamu." Laki-laki itu lalu mendatanginya dan ia pun dibawa. Laki-laki itu
kemudian mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan
hal itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Barangsiapa
menunjukkan kepada kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang
yang mengerjakannya."1 (HR Abū Dāwud Kitab adab bab menunjukkan
kebaikan)

4.Rukun Dengan Tetangga


Tetangga adalah naungan kedua setelah keluarga dalam kehidupan
sosial, ini dikarenakan tetangga adalah orang yang berada paling dekat dan selalu
memperhatikan kita. Tidak dianjurkan untuk menampakkan kejelekkan terhadap
tetangga, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah:
‫رحمن عن‬F‫د ال‬F‫لمة بن عب‬F‫هاب عن أبي س‬F‫ونس عن ابن ش‬F‫ حدثني ي‬:‫حدثنا حرملة بن يحيى عن ابن وهب قال‬
‫ة أو‬FF‫ات طيب‬FF‫ر فليتكلم بكلم‬FF‫وم اآلخ‬FF‫ "من آمن؟ باهلل والي‬:‫ال‬FF‫لم ق‬FF‫ه وس‬FF‫أبي هريرة عن رسول هللا صلى هللا علي‬
‫ ومن آمن باهلل واليوم اآلخر فليكرم جاره ومن آمن باهلل واليوم اآلخر فليكرم ضيفه‬، ‫يسكت‬.

Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah memberitakan


kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari
Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang
baik atau diam. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
9

hendaklah dia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah


dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."5 (HR Muslim kitab
Iman bab memuliakan tetangga)

5.Menghormati Orang Tua Dan Menyayangi Anak Muda


Dalam menjalani kehidupan sosial tentunya seseorang akan selalu
berkomunikasi dengan orang lainnya, diantaranya kita akan berkomunikasi
dengan orang tua maupun anak kecil. Rasulullah sendiri menganjurkan untuk
berkasih sayang terhadap anak kecil dan menghormati yang tua dalam hadisnya:
‫ فقال سمعت أنس بن مالك‬F‫ حدثنا عبيد بن واقد عن الزبري‬، F‫حدثنا محمد بن مرزوق البشاري‬
، ‫ه‬FF‫يقول ؛ جاء رجل عجوز إلى النبي صلى هللا عليه وسلم وتباطأ الناس في توسيع الطريق ل‬
F‫ترم‬FF‫غار وال يح‬FF‫ "ليس من مجموعتنا من ال يحب أطفالنا الص‬:‫فقال النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫اس‬FF‫رة وابن عب‬FF‫رو وأبي هري‬FF‫د هللا بن عم‬FF‫اديث عن عب‬FF‫ تتزايد األح‬." ‫ نحن‬.)‫الوالدين (الكبار‬
‫ك‬FF‫ر عن أنس بن مال‬FF‫اديث منك‬FF‫ه أح‬F‫ ل‬F‫زربي‬FF‫ هذا حديث غريب وال‬:‫ قال أبو عيسى‬.‫وأبو أمامة‬
‫ذا‬FF‫ وه‬، ‫فقة على األوالد‬FF‫اب الش‬FF‫رحيم ب‬FF‫يلة ال‬FF‫ئر واش‬FF‫اب ب‬FF‫ذي كت‬FF‫ه هللا الترم‬FF‫ (رحم‬9 ‫يره‬FF‫وغ‬
‫اب‬FF‫ ب‬، ‫اب اآلداب‬FF‫ كت‬، ‫و داود‬FF‫ديث رواه أب‬FF‫ذا الح‬FF‫يوطي) ه‬FF‫ الس‬-‫اني و‬FF‫ححه األلب‬FF‫الحديث أص‬
‫شرح الحب‬.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Marzuq Al Bashari, telah
menceritakan kepada kami Ubaid bin Waqid dari Zabri ia berkata, saya
mendengar Anas bin Malik berkata; Seorang lelaki tua datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lantas orang-orang memperlambat untuk memperluas
jalan untuknya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukan
termasuk dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami dan
tidak menghormati orang tua (orang dewasa) kami." Hadits semakna diriwayatkan
dari Abdullah bin Amr, Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Abu Umamah. Berkata
Abu 'Isa: Ini merupakan hadits gharib dan Zarbi memiliki hadits-hadits munkar
dari Anas bin Malik dan selainnya.9 (HR Tirmidzi kitab bir washilah al-rahim bab
kasih sayang terhadap anak kecil. Hadis ini di shahihkan oleh Albani dan as-
Suyuthi) Hadits ini diriwayatkan pula oleh Abu Dawud kitab adab bab penjelasan
tentang kasih sayang.3

3
10

6.Kepedulian Terhadap Masyarakat


Menurut Yusuf Qaradhawi, saling tolong menolong (ta’awun) merupakan
buah dari persaudaraan (ukhuwah). Karena tidak ada arti persaudaraan
(ukhuwah) jika seorang individu tidak memiliki kepedulian untuk membantu
saudaranya yang memerlukan bantuan dan menolongnya ketika ditimpa
kesulitan.Untuk mewujudkan dan menyadarkan manusia pentingnya saling
tolong menolong, maka Rasulullah saw. telah menetapkan sejumlah pedoman
umum tentang kepedulian terhadap masyarakat umum, di antaranya adalah
gambaran tentang keterikatan antara individu dengan individu lainnya dalam
kehidupan bermasyarakat, sebagaimana sabda Nabi saw. :

‫عن أبي موسى عن النبي قال‬:


‫المؤمن مع مؤمن آخر مثل البناء المتبادل‬
‫ (الحديث التاريخي‬.‫ ثم نسج أصابعه‬.‫تقوية بعضها البعض‬.
‫)البخاري ومسلم‬
(Hadis riwayat) dari Abu Musa dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya
seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling
menguatkan satu sama lain. Kemudian beliau menganyam jari jemarinya. (HR.
Bukhari dan Muslim).4

7.Kasih Sayang Diantara Semua Mukminin


‫د‬F‫بي محم‬F‫ ثم يقبض الن‬، ‫ر‬F‫وى اآلخ‬F‫اء يق‬F‫ المؤمن لمؤمن آخر كالبن‬:‫ قال النبي محمد‬:‫قال أبو موسى‬
ً ‫ا‬F‫الة باب‬FF‫اب الص‬F‫انون من كت‬F‫امن والثم‬F‫ورة الث‬F‫امن س‬F‫ (صادر عن البخاري في الكتاب الث‬.‫بأصابعه‬
)‫تشابك األصابع في المسجد وغيره‬
1670. Abu Musa berkata : “Nabi bersabda: ‘Seorang Mukmin terhadap mukmin
lainnya bagaikan satu bangunan yang sebagian menguatkan sebagian lainnya, lalu
Nabi Muhammad mengepalkan jari jemarinya. '" (Dikeluarkan oleh Bukhari pada
4
Leli Sobali.2016.HadistHadistKepedulianSosialDanInterpretasinya
(file:///C:/Users/Personal/Downloads/BAB314123451327%20(2).pdf ) diakses pada 6 oktober
2022
11

kitab ke 8, kitab shalat bab ke 88 bab menjalinkan jari jemari didalam masjid dan
lainnya)
ً ‫ا‬F‫هم بعض‬FF‫ون بعض‬FF‫ا ً ويحب‬F‫ سترون المؤمنين يحبون بعضهم بعض‬:‫ قال النبي‬:‫قال النعمان بن بصير‬
‫وم‬FF‫ الن‬.‫تطيع‬FF‫ فإن مرض أحد األطراف فيحمى الجسد كله وال يس‬، ‫ويحب بعضهم بعضا ً كبدن واحد‬
، ‫اب األدب‬FF‫رون من كت‬FF‫ الفصل السابع والعش‬، ‫ (صدر عن البخاري في الكتاب الثامن والسبعين‬."
‫حب اإلنسان والحيوان‬.
1671. An-Nu'man bin Basyir berkata : "Nabi bersabda :'Engkau akan melihat
kaum mukminin saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling mencintai
bagaikan satu tubuh, jika satu anggota tubuhny a sakit, maka seluruh tubuhnya
merasa tidak demam dan tidak bisa tidur." (Dikeluarkan oleh Bukhari pada kitab
ke 78. kitab adab bab ke. 27 bab kasih sayang manusia dan binatang.

8.Berbuat Baik Pada Kedua Orang Tua dan Keduanya Lebih Berhak Untuk
Itu
، ‫ك‬FF‫ أم‬، ‫بي‬FF‫اب الن‬F‫دم؟ أج‬FF‫ول هللا من لي أن أخ‬F‫ا رس‬F‫ ي‬:‫ال‬F‫ جاء قائل ليرى النبي فق‬، ‫قال أبو هريرة‬
‫ ثم من؟‬:‫ ثم من؟ قال‬:‫قيل‬
Abu Hurairah berkata .Ada seseorang datagn menemui Nabi dan brekata ya
rasulullah,siapakah yang berhak aku layani?jawab nabi,ibumu.ditanya:kemudian
siapakah?jawab nabi,ibumu.ditanaya:kemudian siapakah?jawab nabi.ayahmu.5

9.Bahaya Permusuhan

ْ ‫ان‬F‫ ْيًئا ِإالَّ َر ُجالً َك‬F‫ك بِاهللِ َش‬


ُ‫ه‬Fَ‫َت بَ ْين‬ ِ ‫االثنَ ْي ِن َويَوْ َم ْال َخ ِم‬
ُ ‫يس فَيُ ْغفَ ُر لِ ُك ِّل َع ْب ٍد الَ يُ ْش ِر‬ ْ ‫تُ ْفتَ ُح َأ ْب َوابُ ْال َجنَّ ِة يَوْ َم‬
‫ َأ ْن ِظرُوا هَ َذ ْي ِن‬،‫طلِ َحا‬
َ ْ‫ َأ ْن ِظرُوا هَ َذي ِْن َحتَّى يَص‬،‫طلِ َحا‬ َ ْ‫ َأ ْن ِظرُوا هَ َذ ْي ِن َحتَّى يَص‬:ُ‫ فَيُقَال‬،‫َوبَ ْينَ َأ ِخي ِه شَحْ نَا ُء‬
‫حتَّى يَصْ طَلِ َحا‬.
َ

5
Muhammad Fu’ad Abdul Baiqi, Shahih Bukhori Muslim (Jakarta: PT. Gramedia 2017), Hal.967.
12

Dari Abu Hurairah r.a katanya :‘Rasulullah s.a.w. bersabda :“Pintu-pintu Surga
dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan
Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang
yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan[1].  Lalu dikatakan,
‘Tunggulah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai,
tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai,
tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.”

10.Menjenguk Orang Sakit

َ َ‫عن ثوبان رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم ق‬
َّ :‫ال‬F
‫ لم‬،‫لِ َم‬F‫اه المس‬F‫ا َد أخ‬F‫لِ َم إذا ع‬F‫"إن المس‬
‫ " َجنَاها‬:‫ قال‬،‫رسول هللاِ ما ُخرْ فَةُ الجنَّ ِة؟‬
َ ‫ يا‬:‫ قيل‬،"‫"يَ َزلْ في ُخرْ فَ ِة ال َجنَّ ِة حتى يرج َع‬.
Dari Sauban r.a katanya :‘Rasulullah s.a.w. bersabda :“Sesungguhnya seorang
muslim yang menjenguk saudaranya sesama muslim yang sakit,dia tetap bagai
dalam taman surga,sampai dia kembali pulang”

11.Jangan Merusak Persaudaraan

‫التقاطعواوالتدابرواوالتباعضواوكونواعبادهللا اخوانا‬

Artinya:”Janganlah kamu sekalian saling putus memutuskan dan jangan


pula belakang membalakangi dan jangan pula beci membenci jadilah
kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”.6

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

6
Fachruddin HS, Hadist Shahih Muslim (Jakarta: N.V. Bulan Bintang 1978), Hal.105-106
13

Tolong- menolong antar sesama dianjurkan oleh ajaran agama, tentunya


hal itu bertujuan umtuk kebaikan, baik itu kebaikan untuk pribadi maupun untuk
kelompok. Tolong menolong tidak terbatas oleh apapun, selagi itu tidak keluar
dari ajaran agama, maka itu dianjurkan oleh agama. Banyak manfaat yang didapat
dari tolong- menolong ini, secara sosial dapat mempererat taliilaturahmi antar
sesama, dalam hal agama itu merupakan nilai ibadah, Allah Swt telah memberikan
janji- nya dalam Al- Quran, bahwa orang yang meringankan dan menolong orang
lain maka akan diberikan pertolongan oleh Allah Swt baik di dunia maupun di
akhirat. Dalam tolong menolong tentunya harus ikhlas dalam melakukannya. Nabi
Muhammad saw. telah meletakkan konsep dasar kepedulian sosial dalam
beberapa hadisnya. Dari konsep dasar itu dapat dirumuskan bahwa kepedulian
sosial adalah perhatian yang menyentuh segala aspek kehidupan manusia baik
secara individu maupun kelompok yang dilandasi dengan iman kepada Allah swt.
dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, dan keselamatan di
dunia maupun di akhirat.

B.Daftar Pustaka

Naufal, M. B. (2020, November 30). Kepedulian Dalam Perspektif Hadist.


Mukhtar, Bin Mukhlis. (2021, Februari 22). “Media Dialog Pemikiran
Islam”.Kepedulian Sosial Dalam Perspektif Hadis (Volume 23 No
1).
14

Sobali, Leli. (2016, Agustus 16). Hadist-Hadist Kepedulian Sosial Dan


Interpretasinya
Baqi, Abdul Fu’ad Muhammad. (Jakarta: Gramedia 2017)
Fachruddin, H.S. Hadist Shahih Muslim. (Jakarta: Bulan Bintang 1978)

Anda mungkin juga menyukai